Anda di halaman 1dari 30

BUKU PUTIH ( WHITE PAPER ) KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUM PEKERJA

KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM PEKERJA

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
perkenan-Nya, Buku Putih (White Paper) keperawatan ini dapat diterbitkan. Buku Putih
(White Paper) keperawatan ini merupakan dokumen persyaratan kompetensi yang
dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan sesuai dengan
standar kompetensinya (PMK RI N0 49 tahun 2013).

Buku putih ini dipakai sebagai acuan Kelompok /seminatan keperawatan/ mitra
bestari untuk menilai kesesuaian kewenangan klinis yang diajukan oleh seorang tenaga
keperawatan pada level kompetensi tertentu di setiap kelompok keperawatan di Rumah
Sakit Umum Pekerja. Diharapkan dengan adanya buku ini, membantu perawat untuk
mempertahankan serta meningkatkan kompetensinya serta menjamin perawat yang
kompeten sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan
standar pelayanan keperawatan professional.

Buku putih juga menjelaskan tentang kriteria yang harus dipenuhi seorang
tenaga keperawatan untuk mendapatkan kewenangan klinis. Kewenangan klinis
direkomendasikan setelah melalui serangkaian tahapan proses asessmen kompetensi
sampai dengan proses kredensial, tahap awal yang harus di penuhi oleh tenaga
keperawatan berisi syarat – syarat terkait kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
standar kompetensi yang di sebut dalam buku putih.

Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, dan kami
mengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta pelayanan kesehatan di Indonesia.

Jakarta, Februari 2019


Ketua Komite Keperawatan

Ns. Vita Sry Sulastri, S. Kep


DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas di susunnya Buku Putih ( White Paper)
Keperawatan Rumah Sakit Umum Pekerja. Buku Putih ini akan dijadikan pedoman
dalam pengembangan profesi tenaga perawat agar profesi perawat mampu
mewujudkan cita-citanya menjadi profesi mandiri dan dihargai serta membantu perawat
untuk mempertahankan serta meningkatkan kompetensinya serta menjamin perawat
yang kompeten sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan
standar pelayanan keperawatan profesional.

Kita menyadari, pelayanan keperawatan memegang posisi strategis dalam


pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hal ini tidak bisa dipungkiri oleh siapaun. Maka
kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, sangat tergantung dari kualitas pelyanan
keperawatan.

Mudah-mudahan dengan disusunnya Buku Putih ( White Paper ) Keperawatan,


arah pengembangan kompetensi tenaga keperawatan menjadi semakin tertata dan
professional serta dapat meningkatkan kontribusi poitif bagi kualitas pelayanan di
Rumah Sakit Umum Pekerja.

Direktur Rumah Sakit Umum Pekerja

( dr. Merty Supriharti )


BAB I
A. Latar Belakang
Dalam rangka memberikan pelayanan keperawatan berkualitas dan aman
bagi pasien, maka perawat sebagai profesi pemberi pelayanan harus memiliki
kompetensi dan kewenangan klinik. Untuk mendapatkan kewenangan klinik tesebut
di butuhkan assesmen kompetensi terlebih dahulu. Assesmen adalah proses
penilaian baik tehnis maupun non tehnis melalui pengumpulan bukti yang relevan
untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum kompeten pada sutu
unit atau kualifikasi tertentu. Assesmen ini merupakan sebuah proses yang
sistematis yang dilakukan asesor dalam mengumpulkan bukti-bukti tersebut dengan
standar kompetensi dan membuat keputusan apakah seseorang telah atau belum
mencapai kompetensi yang di persyaratkan.
Proses kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam
memberikan pelayanan keperawatan sesuai standar profesi. Dalam melakukan
proses kredensial di perlukan kriteria sebagai pedoman yang tertuang dalam buku
putih ( White Paper ). Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 49 Tahun 2013.
Buku putih ( White Paper ) merupakan dokumen persyaratan kompetensi
yang dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan sesuai
dengan standar kompetensinya (PMK RI No. 49) dan sesuai dengan standar
kompetensi dari Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI).
Berdasarkan hal diatas maka komite keperawatan Rumah Sakit Umum
Pekerja melakukan upaya membuat buku putih ini sehingga menjadi panduan untuk
seluruh pihak terkait dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di
Rumah Sakit Umum Pekerja.

B. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Repubik Indonesia No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. PP No. 32 tahu 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Permenkes No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan di Rumah Sakit
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan kelompok/mitra bestari untuk menilai kesesuain kewenangan
klinis yang diajukan oleh tenaga keperwatan pada level tertentu di setiap
kelompok tertentu dan sebagai pedoman kompetensi perawat di Rumah Sakit
Umum Pekerja untuk menjalankan profesinya.

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam menyusun uirain jabatan staf keperawatan
b. Sebagai alat ukur penampilan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan.

D. Lingkup Keperawatan
Buku Putih ( White Paper ) ini di fokuskan untuk professional perawat klinik.
Perawat klinik adalah perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung
kepada pasien / klien baik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.

E. Sasaran
Buku putih ( White Paper ) ini di buat untuk pengembangan jenjang karir
professional perawat klinik yang bekerja di Rumah Sakit Umum Pekerja, melalui
pengumpulan bukti-bukti yang melalui assesmen kompetensi sesuai ketentuan
yang diberlakukan di Rumah Sakit Umum Pekerja.
BAB II
KONSEP WHITE PAPER

A. Definisi
Buku Putih ( White Paper ) merupakan dokumen persyaratan kompetensi
yang dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan sesuai
dengan standar kompetensinya. Buku Putih ini juga merupakan kumpulan rincian
kewenangan klinis seuai dengan area keperawatan klinis dan level PK di suatu
rumah sakit yang diberikan pada seorang perawat sesuai dengan kompetensi
yang telah di capainya atau dapat dikatakan sebagai dokumen yang berisi
dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh tenaga keperawatan
yang digunakan untuk menentukan Kewenangan Klinis.

B. Legalitas Kompetensi Perawat


1. Memahami dan mampu mepertahankan etik, disiplin, dan hukum dalam
kegiatan sehari hari.
2. Beretika saat melakukan tindakan asuhan keperawatan, kerjasama
interpersonal, konseling, memelihara rahasia jabatan, catatan medik dan
memelihara kesehatan sendiri.
3. Mampu melakukan kemitraan kolaborasi dengan pasien atau keluarganya,
profesi lain dan sesama sejawat.
4. Memahami kaitan sumpah Kode Etik Keperawatan Indonesia, undang-
undang keperawatan dan peraturan perundangan kesehatan lainnya dalam
penerapan asuhan keperawatan di area praktik.

C. Deskripsi Level PK
1. PK I : Jenjang perawat dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan dasar dengan penekanan pada keterampilan teknis keperawatan
di bawah bimbingan. Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang
pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja = 1 tahun dan
menjalani masa klinis level I selama 3 – 6 tahun atau Ners dengan pengalaman
kerja =1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 2 -4 tahun. Perawat
Klinis I harus mempunyai sertifikat pra klinis.
2. PK II : Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan holistic pada klien secara mandiri dan mengelola klien secara tim
serta memperoleh bimbingan untuk penanganan masalah lanjut/kompleks
diarea praktik keperawatan. Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar
belakang pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja = 4 tahun
dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9 tahun atau Ners dengan
pengalaman kerja = 3 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 4 - 7
tahun. Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
3. PK III : Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola unit keperawatan
serta mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti imliah dan
melaksanakan pembelajaran klinis. Perawat klinis III (competent) memiliki latar
belakang pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja = 10 tahun
dan menjalani masa klinis level III selama 9 12 tahun atau Ners dengan
pengalaman kerja 7 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 6-9 tahun
atau Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan menjalani masa
klinis. leve! III selama selama 2 -4 tahun. Perawat klinis III lulusan D-III
Keperawatan dan Ners harus mempunyai sertifikat PK II.
4. PK IV : jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan pada masalah klien yang kompleks di area spesialistik dengan
pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin, multidisiplin, melakukan riset
untuk mengembangkan prektek keperawatan serta mengembangkan
pembelajaran klinis. Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang
pendidikan Ners dengan pengalaman kerja = 13 tahun dan menjalani masa
klinis level IV selama 9 - 12 tahun atau Ners Spesialis I dengan pengalaman
kerja = 2 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 6 - 9 tahun. Perawat
Klinis IV harus mempunyai sertifikat PK II.
5. PK V : Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola unit keperawatan
serta mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan
melaksanakan pembelajaran klinis. Perawat klinis V (Expert) memiliki latar
belakang pendidikan Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja =4 tahun dan
mempunyai sertifikat PK IV atau Ners Spesialis II (Konsultan) dengan
pengalaman kerja 0 tahun. Perawat klinis V menjalani masa klinis level 5
sampai memasuki usia pensiun

D. Kualifikasi

Merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh perawat secara


umum yang bekerja di area layanan keperawatan, diantaranya :

1. Lulus pendidikan formal minimal D-3 Keperawatan

2. Memiliki STR dan SIP perawat yang masih berlaku

3. Telah mengikuti Pelatihan BLS / BHD yang masih berlaku baik dari internal
maupun eksternal

4. Sehat jasmani dan rohani

5. Berperilaku sesuai etika profesi keperawatan

6. Telah mengikuti program orientasi dan magang selama 3 bulan serta di


nyatakan lulus kompetensi oleh bidang keperawatan dengan bukti memegang
sertifikat PK 0

7. Minimal 1 tahun di jenjang karir PK sebelumnya

8. Untuk kenaikan level berdasarkan sertifikat dari PK I ke PK II dan seterusnya


minimal 1 tahun di level PK sebelumnya dan memiliki sertifikat pelatihan.
Untuk ke PK II : memiliki sertifikat pelatihan dasar kekhususan, untuk ke PK III
memiliki sertifikat lanjutan, untuk ke PK IV memiliki sertifikat spesialistik, dan
untuk ke PK V memiliki sertifikat sub spesialistik dan research, dan sebagai
Pembina dan konsultan untuk PK I, II, III, dan IV
9. Untuk kenaikan level berdasarkan masa kerja , maka minimal di PK
sebelumnya adalah minimal 3 tahun dan maksimal 5 tahun. Bila lebih dari 5
tahun tidak mengikuti Re kredensial maka akan mendapatkan punishman
sesuai ketentuan bidang keperawatan.

10. Telah melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri, dengan


supervisi dan kolaborasi. Minimal kompetensi yang harus dicapai adalah 3 kali
untuk setiap tindakan dalam kurun waktu 3 bulan untuk kualifikasi PK 0 /
pengangkatan dan 10 kali dalam kurun waktu 1 tahun untuk kualifikasi menuju
PK I ( Kompetensi yang telah di lakukan tercatat dalam logbook masing-masing
perawat ).

11. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan


tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi berikutnya.

12. Pengisian logbook secara keseluruhan harus mencapai 100 % untuk


tindakan mandiri yang sesuai dengan kualifikasinya dan dapat diajukan
dalam proses Asesmen kompetensi ke Bidang Keperawatan.

13. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Previlege : baik kompeten


maupun belum kompeten secara keseluruhan dengan ketentuan: Capaian 90
% kompetensi mandiri : Direkomendasikan untuk proses asesmen berikutnya.
Capaian ≤ 90 % kompetensi mandiri : Tidak direkomendasikan proses
asesmen, untuk selanjutnya diserahkan kembali ke bidang keperawatan
untuk berkoordinasi dengan Komite Keperawatan untuk dilakukan pembinaan.

14. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh - sungguh


dengan menggunakan berbagai tehnik asesmen kompetensi seperti
asesmen tertulis, wawancara dan observasi langsung terkait - tindakan
tindakan yang dilakukan di ruangan, dengan menggunakan SPO yang ada
sebagai kriteria unjuk kerjanya.

E. Tata Laksana
Sesuai dengan fungsi dan keberadaannya dalam unit pelayanan
keperawatan. Komite keperawatan bertanggung jawab terhadap profesionalisme
perawat sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang
kewenangannya. Dalam implementasi jenjang karir Komite Keperawatan memliki
tugas yang diantaranya adalah meakukan proses kredensialing bagi setiap
perawat yang mengajukan permohonan kredensial dan membuat rekomendasi
hasil assesmen kompetensi (disepakati), review, verifikasi bagi yang berhak untuk
ditertibkan penugasan klinis oleh Direktur RS.
Adapun tahapan proses kredensialing adalah sebagai berikut :
1. Perawat pemohon mengisi form permohonan, menyiapkan dokumen (KTP,
STR, SIPP, Ijazah, Log book, Sertifikat PK sebelumnya, Sertifikat kompetensi
dan pendukung lainnya).
2. Semua berkas permohonan tersebut di cek kembali oleh ruangan.
3. Jika berkas tersebut lengkap maka selanjutnya diverifikasi oleh sekretaris lalu
diteruskan ketua komite keperawatan untuk dibuatkan rekomendasi ke sub
kredensial.
4. Sub Komite kredensial mengidentifikasi Mitra Betari berdasarkan rekomendasi
dari ketua komite keperawatan dan menyusun jadwal kredensial.
5. Tim Mitra Bestari melakukan analisis terhadap daftar rincian kewenangan klinis
yang diajukan oleh pemohon lalu menetapkan kewenangan klinis yang dapat
atau belum dilakukan oleh perawat pemohon.
6. Daftar rincian Kewenangan tersebut diserahkan ke sub komite kredensial
selanjutnya di teruskan ke ketua komite keperawatan.
7. Ketua komite keperawatan melaporkan proses kredensial dan rincian
kewenangan yang telah di setujui oeh Mitra Bestari dan membuat rekomendasi
kepada direktur Rumah Sakit.
8. Direktur rumah sakit mengeluarkan Surat Penugasan Kewenangan Klinis
( SPKK) dan Rincian Kewenangan Klinik (RKK)

F. Kompetensi
G. PK
BAB III

BUKU PUTIH

PERAWAT PK I GENERAL

A. Deskripsi
Buku putih perawat (PK) I memuat persyaratan yang harus di penuhi oleh
perawat untuk memperoleh rincian kewenangan klinis tertentu PK I. Daftar
kewenangan klinis PK I akan secara otomatis berwenang dikerjakan oleh level di
atasnya yaitu PK II sampai PK V. Sehingga daftar kewenangannya tidak di
tuliskan lagi dalam rincian kewenangan klinis PK II di bagian berikutnya pada buku
ini. Namun, dalam surat penugasan klinis nantinya, rincian kewenangna klinis
yang di berikan pada PK I juga akan di tuliskan dalam surat penugasan klinis
perawat diatasnya. Misalnya, Perawat Z adalah perawat PK II, maka perawat
tersebut berwenang melakukan daftar rincian kewenangan klinis PK II ditambah
dengan rincian kewenangan klinis PK I yang telah di berikan.
B. Kualifikasi Umum
Kualifikasi umum merupakan persyaratan umum yang harus di penuhi oleh staf
keperawatan yang akan mengikuti proses kredensial minimal PK I. Kualifikasi
yang di maksud adalah sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan terakhir minimal DIII Keperawatan di buktikan
dengan menunjukkan asli atau melampirkan foto copy ijazah asli. Untuk DIII
Keperawatan masa kerja > 1 s/d 3 tahun, sedangkan Pendidikan Ners > 1
tahun s/d 2 tahun.
2. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan SIP yang masih berlaku per
tanggal di lakukannya verifikasi dokumen kredensial.
3. Telah mengikuti Pelatihan BTCLS / BHD yang masih berlaku baik dari
internal maupun eksternal
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Berperilaku sesuai etika profesi keperawatan
6. Bagi perawat baru, minimal memiliki pengalaman klinik/ magang minimal 3
bulan dan serta di nyatakan lulus kompetensi oleh bidang keperawatan
dengan bukti memegang sertifikat PK 0
7. Minimal 1 tahun di jenjang karir PK sebelumnya
8. Untuk kenaikan level berdasarkan sertifikat dari PK I ke PK II dan
seterusnya minimal 1 tahun di level PK sebelumnya dan memiliki sertifikat
pelatihan. Untuk ke PK II : memiliki sertifikat pelatihan dasar kekhususan,
untuk ke PK III memiliki sertifikat lanjutan, untuk ke PK IV memiliki sertifikat
spesialistik, dan untuk ke PK V memiliki sertifikat sub spesialistik dan
research, dan sebagai Pembina dan konsultan untuk PK I, II, III, dan IV
9. Untuk kenaikan level berdasarkan masa kerja , maka minimal di PK
sebelumnya adalah minimal 3 tahun dan maksimal 5 tahun. Bila lebih dari 5
tahun tidak mengikuti Re kredensial maka akan mendapatkan punishman
sesuai ketentuan bidang keperawatan.
10. Telah melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri,
dengan supervisi dan kolaborasi. Minimal kompetensi yang harus dicapai
adalah 3 kali untuk setiap tindakan dalam kurun waktu 3 bulan untuk
kualifikasi PK 0 / pengangkatan dan 10 kali dalam kurun waktu 1 tahun
untuk kualifikasi menuju PK I ( Kompetensi yang telah di lakukan tercatat
dalam logbook masing-masing perawat ).
11. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam
melaksanakan tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi
berikutnya.
12. Pengisian logbook secara keseluruhan harus mencapai 100 % untuk
tindakan mandiri yang sesuai dengan kualifikasinya dan dapat diajukan
dalam proses Asesmen kompetensi ke Bidang Keperawatan.
13. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Previlege : baik kompeten
maupun belum kompeten secara keseluruhan dengan ketentuan: Capaian
90 % kompetensi mandiri : Direkomendasikan untuk proses asesmen
berikutnya. Capaian ≤ 90 % kompetensi mandiri : Tidak
direkomendasikan proses asesmen, untuk selanjutnya diserahkan
kembali ke bidang keperawatan untuk berkoordinasi dengan Komite
Keperawatan untuk dilakukan pembinaan.
14. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh -
sungguh dengan menggunakan berbagai tehnik asesmen kompetensi
seperti asesmen tertulis, wawancara dan observasi langsung terkait -
tindakan tindakan yang dilakukan di ruangan, dengan menggunakan
SPO yang ada.

C. Daftar Kompetensi
Kompetensi Dasar PK I ( General)
1. Menerapkan Proses Keperawatan
1.1 Membuat nursing proses dalam Recam Medis : Assesmen, menetapkan
Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi, Evaluasi

2. Menerapkan Prinsip Etik dan Legal


2.1 Menunjukkan sikap asertif
2.2 Menunjukkn sikap empati
2.3 Menunjukkan sikap etik
2.4 Memberikan asuhan keperawatan dengan prinsip :otonomi, benefience
(berbuat baik), justice (keadilan), nonmalefience (tidak merugikan), veracity
(kejujuran), fidelity (menepati janji), confidentiality (kerahasiaan),
accountability (akuntabilitas)
2.5 Menunjukkan hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga
2.6 Melakukan assesmen pasien dengan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan,
santun)
2.7 Memberikan pelayanan dengan prinsip caring

3. Melakukan Komunikasi Teraupetik dan Komunikasi Efektif


3.1 Melakukan komunikasi teraupetik kepada pasien, keluarga dan tim
kesehatan lainnya
3.2 Melakukan komunikasi dengan tehnik SBAR
3.3 Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh pasien

4. Menerapkan Prinsip Keselamatan Pasien


4.1 Identifikasi pasien dengan benar
4.2 Kewaspadaan terhadap obat high alert
4.3 7 Benar dalam pemberian obat
4.4 Prosedur pelaporan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel
4.5 Asesmen resiko jatuh
4.6 Edukasi pencegahan pasien jatuh
4.7 Menggunakan alat pelindung seperti : Restrain
4.8 Memakaikan gelang dengan label resiko jatuh, alergi, DNR

5. Prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


5.1 Cuci tangan dengan 6 langkah
5.2 5 moment cuci tangan
5.3 Mengajarkan etika batuk
5.4 Membuang sampah sesuai dengan prosedur
5.5 Menggunakan APD dengan benar
5.6 Memahami tehnik isolasi
5.7 Memahami tehnik septik dan aseptik

6. Melakukan Proses Edukasi Kesehatan Pada Pasien Terkait Kebutuhannya


6.1 Edukasi masalah tindakan yang akan di lakukan
6.2 Edukasi resiko jatuh
6.3 Edukasi mengenai kebutuhan dasar

7. Menunjukkan sikap memperlakukan pasien tanpa membedakan suku, agama,


ras, dan antar golongan

8. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien.


9. Pemenuhan kebutuhan oksigen
9.1 Pemberian oksigen dengan nasal canul
9.2 Pemberian oksigen dengan simple mask
9.3 Melakukan BHD
9.4 Memasang saturasi oksigen

10. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit


10.1 Melepas infus
10.2 Mengganti cairan infus
10.3 Menghitung tetesan infus
10.4 Melakukan perawatan infus

11. Memenuhi kebutuhan nutrisi enteral


11.1 Memberi makan pasien melalui oral
11.2 Memberi minum susu melalui botol (Bootle Feeding)
11.3 Memberikan nutrisi melalui NGT
11.4 Memasang NGT

12. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine


12.1 Menolong pasien BAK di tempat tidur
12.2 Menolong pasien BAB di tempat tidur
12.3 Memasang catheter urin
12.4 Perawatan catheter urin
12.5 Aff catheter urin

13. Perawatan luka


13.1 Melakukan pengkajian luka
13.2 Merawat luka post operasi
13.3 Merawat drain
13.4 Merawat luka tekan
14. Pengukuran Tanda -Tanda Vital
14.1 Mengukur tekanan darah
14.2 Mengukur frekuensi nafas
14.3 Menghitung denyut nadi
14.4 Mengukur suhu
14.5 Mengkaji skala nyeri (PQRST)
14.6 Pemasangan bedsite monitor

15. Pemberian Obat dengan aman dan tepat


15.1 Memberikan obat oral
15.2 Memberikan obat tetes
15.3 Memberikan obat topikal
15.4 Memberikan obat sublingual
15.5 Memberikan obat vaginal
15.6 Memberikan obat supositoria
15.7 Memberikan obat inhalasi
15.8 Memberikan obat injeksi intravena (IV)
15.9 Memberikan obat injeksi intra muskular (IM)
15.10 Memberikan obat injeksi intra cutan (IC)
15.11 Memberikan obat injeksi subcutan (SC)

16. Pemberian produk darah secara aman


16.1 Melakukan kepatenan selang transfusi darah

17. Analisis, interpretasi, dan dokumentasi data secara akurat


17.1 Melakukan perekaman EKG
17.2 Mendokumentasikan segala tindakan yang telah dilakukan

18. Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman


18.1 Membantu menggunakan atau mengganti pakaian pasien
18.2 Membantu personal hygiene : memandikan pasien
18.3 Membantu personal hygiene : kebersihan mulut / oral hygiene
18.4 Membantu personal hygiene : mencuci rambut
18.5 Manajemen lingkungan bersih dan aman

19. Pemenuhan kebutuhan mobilisasi pasien


19.1 Mengajarkan Range of Motion aktif
19.2 Mengajarkan Range of Motion pasif
19.3 Melakukan ambulasi pasien pre dan post tindakan pemeriksaan
penunjang
19.4 Melakukan ambulasi pasien pre dan post operasi
19.5 Mengganti posisi mika miki tiap 2 jam dengan posisi miring 30 dearajat

20. Pencegahan cedera


20.1 Memasang bed plang
20.2 Melakukan pengkajian resiko jatuh
20.3 Melakukan penegahan jatuh dan cedera
20.4 Meletakkan linen kotor pada tempatnya

21. Pemenuhan kebutuhan psikologis pasien


21.1 Memfasilitasi kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual

22. Pemeriksaan Penunjang


22.1 Memfasilitasi pasien untuk tindakan diagnostic (USG, Ct-scan, dll )
22.2 Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan urine dan feses

No Kategori Kompetensi Kategori Klinis

1 Penerapan prinsip legal etik Mengikuti pemberian materi prinsip etika dalam
keperawatan
Menunjukkan hubungan saling percaya dengan pasien dan
keluarga
Melakukan asesmen pasien dengan 5 S (senyum, salam,
sapa, sopan, santun )
Memberikan asuhan keperawatan dengan prinsip : otonomi,
benefience (berbuat baik), justice (keadilan), nonmalefience
(tidak merugikan), veracity (kejujuran), fidelity (menepati
janji), confidentiality (kerahasiaan), dan accountability
(akuntabilitas)
2 Melakukan komunikasi Memperkenalkan diri dengan baik
terapeutik dan komunikasi efektif
Menjadi pendengar yang baik, sabar, penuh perhatian dan
empati
Membina hubungan saling percaya

Melakukan komunikasi verbal : langsung atau telepon

Menggunakan bahasa yang jelas, sopan dan mudah di


mengerti oleh pasien
3 Menerapkan prinsip pasien safety a. Identifikasi pasien dengan benar pada saat :

Memberikan obat

Mengambil sample pemeriksaan laboratorium

Memberikan produk dan tranfusi darah

Pemberian cairan infus

Pemberian nutrisi

Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi

Pasien yang akan dilakukan tindakan diagnostik dan


intervensi
b. Kewaspadaan tehadap obat - obat High Alert, LASA dan
cairan dengan konsentrasi tinggi
Mengetahui jenis obat High Alert, LASA dan cairan dengan
konsentrasi tinggi
Mengetahui label dan fungsi label pada obat High Alert

Mengetahui 7 Benar dalam pemberian obat

c. Tepat Pasien, Tepat Lokasi, Tepat Prosedur

Sign In : dilakukan sebelum tindakan induksi anestesi

Time Out : dilakukan sebelum insisi kulit/prosedur invasif

Sign Out : dilakukan sebelum pasien meninggalkan ruang


operasi atau ruang tindakan
d. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan

Melakukan perawatan infus

Melakukan perawatan NGT

Melakukan perawatan catheter

4 Menerapkan Prinsip Pengendalian Mengikuti pemberian materi PPI dasar


dan Pencegahan Infeksi (PPI)
Melakukan cuci tangan dengan 6 langkah

Melakukan cuci tangan sesuai five moment

Menggunakan APD sesuai indikasi

Menggunakan APD sesuai prosedur

Melepas APD sesuai dengan prosedur

Membuang sampah sesuai dengan prosedur

Menggunakan APD Khusus pada pasien covid-19 ( Masker,


Gaun, Sarung tangan, Baju Hazmat, Alas kaki, Pelindung
mata )
Melepas APD Khusus pada pasien covid-19 ( Masker, Gaun,
Sarung tangan, Baju Hazmat, Alas kaki, Pelindung mata )
Memakai APD khusus sesuai zona (merah, kuning, hijau)

5 Melakukan tindakan pencegahan Melakukan asesmen awal resiko jatuh


cedera pada pasien
Melakukan edukasi pencegahan pasien jatuh

Memasang pengaman tempat tidur

Memasang label resiko jatuh pada skala sedang dan tinggi

6 Pemenuhan kebutuhan oksigen Pemberian oksigen dengan nasal canul

Pemberian oksigen dengan simple mask

7 Pemenuhan kebutuhan cairan dan Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit


elektrolit
Mengganti cairan infus

Menghitung tetesan infus

Melepas infus

Memberi minum melalui sonde

Menghitung balance cairan

Mendokumentasikan intake output

8 Pengukuran tanda - tanda vital Mengukur tekanan darah

Menghitung denyut nadi

Menghitung pernapasan

Mengukur suhu badan

Mengkaji skala nyeri (PQRST)

Mengukur saturasi dengan alat oxymetri

9 Menganalisis, mengintepretasikan Menerapkan proses keperawatan


dan mendokumentasikan data
secara akurat
Menerima pasien baru

Melakukan asesmen awal keperawatan

Menetapkan diagnosa keperawatan sesuai hasil asesmen


Melaksanakan implementasi tindakan keperawatan

Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan yang


dilakukan
Melakukan perekaman EKG

10 Memberikan obat secara aman dan Memberikan obat oral


benar
Memberikan obat suppositoria

Memberikan obat tetes

Memberikan obat vaginal

Memberikan obat injeksi intrakutan

Memberikan obat injeksi subkutan

Memberikan obat injeksi intravena

Memberikan obat injeksi intramuskular

Memberikan terapi inhalasi

Memberikan therapi pada pasien covid-19

11 Melakukan perawatan luka Melakukan asesmen luka

Melakukan perawatan luka kecil

Melakukan perawatan luka sedang

Melakukan perawatan luka insisi post hecting tanpa


komplikasi
12 Mengelola pemberian darah dengan Merawat kepatenan selang tranfusi darah
aman
Memberikan darah dan produk darah secara aman

13 Memenuhi kebutuhan nutrisi dan Melakukan pengkajian nutrisi


eliminasi
Menimbang berat badan

Mengukur tinggi badan


Mengukur lingkar perut

Membantu memberi makan per oral

Membantu pemberian nutrisi pada pasien covid-19

Memberi minum susu melalui botol ( Bootle feeding )

Memasang NGT dengan supervisi

Memberi nutrisi per NGT

Melakukan aff NGT

Memasang kondom catheter

Memasang catheter dengan supervisi

Melakukan aff catheter

Menolong pasien BAK di tempat tidur

Menolong pasien BAB di tempat tidur

14 Pemenuhan kebutuhan belajar dan Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi pasien ( edukasi
edukasi tindakan apa yang akan dilakukan, edukasi nutrisi, edukasi resiko
jatuh, edukasi kebutuhan dasar)
Memberikan edukasi khusus self care (Perawatan mandiri) pada
pasien covid-19 (orang tua pasien anak)
Memberi edukasi dan motivasi untuk sembuh kepada pasien
covid-19
15 Pemenuhan kebutuhan psikososial Memfasilitasi pasien beribadah
dan sipritual
Mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan

Memfasilitasi pasien tahap terminal

Memfasilitasi pasien menjelang ajal

Melakukan perawatan jenazah

Melakukan perawatan jenazah sesuai dengan prosedur covid-19


16 Pemenuhan kebutuhan istirahat
Mengatur posisi tidur pasien

Mempersiapkan tempat tidur pasien baru

Memfasilitasi lingkungan yang mendukung kebutuhan istirahat


17 Pemenuhan kebutuhan seksualitas Melakukan pengkajian reproduksi

18 Pemenuhan kebutuhan aktivitas


dan mobilisasi Mengatur posisi Fowler

Mengatur posisi Semi fowler

Mengatur posisi Sims

Mengatur posisi Dorsal recumbent

Mengatur posisi Litotomi

Mengatur posisi Trendelenburg


Mengatur posisi Miring kanan dan Miring kiri pada pasien tirah
baring lama

Memfasilitasi pasien pindah dari brankar ke tempat tidur

Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke brankar

Memfasilitasi pasien pindah dari kursi roda ke tempat tidur

Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda

Melakukan transfer pasien dengan prosedur covid-19


19 Pemeriksaan penunjang Mengambil sampel darah vena

Mengambil sample darah perifer

Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan urine


Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan feses

Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan sputum

Memfasilitasi pasien untuk fisioterapi

Memfasilitasi pasien untuk konsul ke poliklinik


Memfasiliasi pasien untuk tindakan diagnostic (USG, Ct-scan, dll)
Memfasilitasi pasien dalam pemeriksaan screening covid-19
( Rapid test, Swab PCR dan CT Thorax )
20 Pemenuhan kebutuhan
kenyamanan Mengganti alat tenun tanpa pasien

Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya

Memandikan pasien diatas tempat tidur

Mencuci rambut

Menyisir rambut

Menggosok gigi

Mengganti pakaian

Mengganti pempers

Menggunting kuku

Melakukan kompres

Melakukan vulva hygiene

Melakukan oral hygiene


21 Kompetensi di luar kompetensi ini
yang sudah di lakukan dengan
pendampingan 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.
D. Daftar Rincian Kewenangan Klinis

No. Daftar Rincian Kewenangan Klinis PK I Jenis


Kewenangan

1 Membuat nursing proses dalam Recam Medis : Assesmen, Mandiri


menetapkan diagnosa keperawatan, Intervensi, Implementasi,
Evaluasi
2 Menetapkan Prinsip Etik, Legal, dan Peka Budaya dalam Mandiri
Asuhan Keperawatan
Menunjukkan sikap asertif Mandiri
Menunjukkn sikap empati Mandiri
Menunjukkan sikap etik Mandiri
Menunjukkan hubungan saling percaya dengan pasien dan Mandiri
keluarga
Melakukan assesmen pasien dengan 5 S (senyum, salam, Mandiri
sapa, sopan, santun)
3 Melakukan Komunikasi Teraupetik dan Komunikasi Efektif
Melakukan komunikasi teraupetik kepada pasien, keluarga Mandiri
dan tim kesehatan lainnya
Melakukan komunikasi dengan tehnik SBAR Mandiri
Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh pasien Mandiri
4 Menerapkan Prinsip Keselamatan Pasien
Identifikasi pasien dengan benar Mandiri
Kewaspadaan terhadap obat high alert Mandiri
7 Benar dalam pemberian obat Mandiri
Prosedur pelaporan insiden KTC/KTD/KPC/KNC/Sentinel Mandiri
Asesmen resiko jatuh Mandiri
Edukasi pencegahan pasien jatuh Mandiri
Memakaikan gelang dengan label resiko jatuh, alergi, DNR Mandiri
5 Prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Cuci tangan dengan 6 langkah Mandiri
5 moment cuci tangan Mandiri
Mengajarkan etika batuk Mandiri
Membuang sampah sesuai dengan prosedur Mandiri
Menggunakan APD dengan benar Mandiri
Memahami tehnik isolasi Mandiri
Memahami tehnik septik dan aseptik Mandiri
6 Melakukan Proses Edukasi Kesehatan Pada Pasien Terkait
Kebutuhannya
Edukasi masalah tindakan yang akan di lakukan Mandiri
Edukasi resiko jatuh Mandiri
Edukasi mengenai kebutuhan dasar Mandiri
7 Menunjukkan sikap memperlakukan pasien tanpa Mandiri
membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan
8 Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan Mandiri
pedoman keperawatan
9 Melaksanakan Intervensi Spesifik Keperawatan secara
Mandiri :
Menerima pasien baru Mandiri
Menjelaskan fasilitas yang ada Mandiri
Memfasilitasi pasien yang tidak dapat makan sendiri Mandiri
Memberikan nutrisi melalui NGT Mandiri
Melakukan monitoring intake output Mandiri
Menimbang berat badan Mandiri
Mengukur lingkar perut Mandiri
Mengukur tinggi badan Mandiri
Mengukur suhu badan melalui axial atau forehead (dahi) Mandiri
Mengukur tekanan darah Mandiri
Mengukur frekuensi nafas Mandiri
Menghitung denyut nadi Mandiri
Mengkaji skala nyeri (PQRST) Mandiri
Memasang saturasi oksigen Mandiri
Memasang bedsite monitor Mandiri
Mengatur posisi Fowler Mandiri
Mengatur posisi Semi Fowler Mandiri
Mengatur posisi Lateral Mandiri
Mengatur posisi Supinasi Mandiri
Mengatur posisi Dorsal Recumbent Mandiri
Mengatur posisi Litotomi Mandiri
Mengatur posisi Trendelenburg Mandiri
Membantu menggunakan atau mengganti pakaian pasien Mandiri
Menolong pasien BAK di tempat tidur Mandiri
Menolong pasien BAB di tempat tidur Mandiri
Membantu personal hygiene : memandikan pasien Mandiri
Membantu personal hygiene : mencuci rambut Mandiri
Membantu personal hygiene : kebersihan mulut Mandiri
Membantu personal hygiene : menggunting kuku Mandiri
Membantu personal hygiene : vulva hygiene Mandiri
Melakukan klisma Mandiri
Melakukan kompres air biasa Mandiri
Melakukan latihan batuk efektif Mandiri
Mengajarkan tehnik nafas dalam Mandiri
Mengganti posisi mika miki Mandiri
Mengganti alat tenun tanpa pasien Mandiri
Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya Mandiri
Pemindahan pasien dari brankar ke tempat tidur Mandiri
Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankar Mandiri
Pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur Mandiri
Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kursi roda Mandiri
Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik ke Mandiri
kamar mandi
Mendampingi pasien dengan hambatan mobilitas fisik dari Mandiri
kamar mandi ke tempat tidur
Melakukan ambulasi pasien pre dan post operasi Mandiri
Mengajarkan Range of Motion aktif Mandiri
Mengajarkan Range of Motion pasif Mandiri
Perawatan area penusukan infus Mandiri
Perawatan NGT Mandiri
Perawatan selang kateter urin Mandiri
Menyiapkan pasien pre operasi Mandiri
Menyiapkan pasien pulang Mandiri
Perawatan jenazah Mandiri
10 Melaksanakan Intervensi Spesifik Keperawatan secara
Kolaborasi :
Melakukan resusitasi jantung paru Kolaborasi
Pemberian oksigen dengan nasal canul Kolaborasi
Pemberian oksigen dengan simple mask Kolaborasi
Melakukan perekaman EKG Kolaborasi
Memasang infus dengan supervisi Delegasi
Mengganti cairan infus Kolaborasi
Melepas infus
Memasang catheter dengan supervisi Delegasi
Melakukan irigasi catheter
Melakukan aff catheter
Memasang NGT dengan supervisi
Melakukan aff NGT
Memberikan obat oral Kolaborasi
Memberikan obat tetes Kolaborasi
Memberikan obat topikal Kolaborasi
Memberikan obat sublingual Kolaborasi
Memberikan obat vaginal Kolaborasi
Memberikan obat supositoria Kolaborasi
Memberikan obat inhalasi Kolaborasi
Memberikan obat injeksi intravena (IV) Kolaborasi
Memberikan obat injeksi intra muskular (IM) Kolaborasi
Memberikan obat injeksi intracutan (IC) Kolaborasi
Memberikan obat injeksi subcutan (SC) Kolaborasi
Memasang infus pump Delegasi
Memasang syringe pump Delegasi
Mengambil sampel darah vena Kolaborasi
Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan urine Kolaborasi
Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan feses Kolaborasi
Pengambilan sampel sputum Kolaborasi
Melakukan perawatan luka kecil Kolaborasi
Melakukan perawatan luka sedang Kolaborasi
Menyiapkan pasien yang akan menjalani operasi kecil Kolaborasi
Menyiapkan pasien yang akan menjalani operasi sedang Kolaborasi
Memasang OPA Kolaborasi
Melepas OPA Kolaborasi
Memfasilitasi pasien untuk fisioterapi Kolaborasi
Memfasilitasi pasien untuk konsul ke poliklinik Kolaborasi
Memfasilitasi pasien untuk tindakan diagnostic (USG, Ct-scan, Kolaborasi
dll )
E. Daftar Pustaka

REFERENSI

Bulechek, M. G., Butcher, K. H., Dochterman, M. J., Wagner, M. C. 2013. Nursing


Interventions Classification (NIC). 6thed. USA: Mosby Elsevier.

Carpenito Moyet, L. J. 2010. Nursing diagnosis: Application to clinical practice (13thed.).


Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.

Depkes RL. 2014. Indikator Kompetensi berdasarkan level jenjang karir Perawat Klinik.
Jakarta. Depkes RI. 2014. Pedoman jenjang karir perawat klinik. Jakarta.

Herdman, T. H. (Ed.). 2011. Nursing Diagnoses 2012-14: Definitions and Classification. John
Wiley & Sons.

Wilkinson, Judith M. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai