TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
perkenan-Nya, Buku Putih (White Paper) keperawatan ini dapat diterbitkan. Buku Putih
(White Paper) keperawatan ini merupakan dokumen persyaratan kompetensi yang
dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan sesuai dengan
standar kompetensinya (PMK RI N0 49 tahun 2013).
Buku putih ini dipakai sebagai acuan Kelompok /seminatan keperawatan/ mitra
bestari untuk menilai kesesuaian kewenangan klinis yang diajukan oleh seorang tenaga
keperawatan pada level kompetensi tertentu di setiap kelompok keperawatan di Rumah
Sakit Umum Pekerja. Diharapkan dengan adanya buku ini, membantu perawat untuk
mempertahankan serta meningkatkan kompetensinya serta menjamin perawat yang
kompeten sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan
standar pelayanan keperawatan professional.
Buku putih juga menjelaskan tentang kriteria yang harus dipenuhi seorang
tenaga keperawatan untuk mendapatkan kewenangan klinis. Kewenangan klinis
direkomendasikan setelah melalui serangkaian tahapan proses asessmen kompetensi
sampai dengan proses kredensial, tahap awal yang harus di penuhi oleh tenaga
keperawatan berisi syarat – syarat terkait kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
standar kompetensi yang di sebut dalam buku putih.
Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, dan kami
mengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta pelayanan kesehatan di Indonesia.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas di susunnya Buku Putih ( White Paper)
Keperawatan Rumah Sakit Umum Pekerja. Buku Putih ini akan dijadikan pedoman
dalam pengembangan profesi tenaga perawat agar profesi perawat mampu
mewujudkan cita-citanya menjadi profesi mandiri dan dihargai serta membantu perawat
untuk mempertahankan serta meningkatkan kompetensinya serta menjamin perawat
yang kompeten sehingga dapat memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan
standar pelayanan keperawatan profesional.
B. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Repubik Indonesia No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. PP No. 32 tahu 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Permenkes No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan di Rumah Sakit
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan kelompok/mitra bestari untuk menilai kesesuain kewenangan
klinis yang diajukan oleh tenaga keperwatan pada level tertentu di setiap
kelompok tertentu dan sebagai pedoman kompetensi perawat di Rumah Sakit
Umum Pekerja untuk menjalankan profesinya.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam menyusun uirain jabatan staf keperawatan
b. Sebagai alat ukur penampilan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
D. Lingkup Keperawatan
Buku Putih ( White Paper ) ini di fokuskan untuk professional perawat klinik.
Perawat klinik adalah perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung
kepada pasien / klien baik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat.
E. Sasaran
Buku putih ( White Paper ) ini di buat untuk pengembangan jenjang karir
professional perawat klinik yang bekerja di Rumah Sakit Umum Pekerja, melalui
pengumpulan bukti-bukti yang melalui assesmen kompetensi sesuai ketentuan
yang diberlakukan di Rumah Sakit Umum Pekerja.
BAB II
KONSEP WHITE PAPER
A. Definisi
Buku Putih ( White Paper ) merupakan dokumen persyaratan kompetensi
yang dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan sesuai
dengan standar kompetensinya. Buku Putih ini juga merupakan kumpulan rincian
kewenangan klinis seuai dengan area keperawatan klinis dan level PK di suatu
rumah sakit yang diberikan pada seorang perawat sesuai dengan kompetensi
yang telah di capainya atau dapat dikatakan sebagai dokumen yang berisi
dokumen yang berisi syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh tenaga keperawatan
yang digunakan untuk menentukan Kewenangan Klinis.
C. Deskripsi Level PK
1. PK I : Jenjang perawat dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan dasar dengan penekanan pada keterampilan teknis keperawatan
di bawah bimbingan. Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang
pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja = 1 tahun dan
menjalani masa klinis level I selama 3 – 6 tahun atau Ners dengan pengalaman
kerja =1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 2 -4 tahun. Perawat
Klinis I harus mempunyai sertifikat pra klinis.
2. PK II : Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan holistic pada klien secara mandiri dan mengelola klien secara tim
serta memperoleh bimbingan untuk penanganan masalah lanjut/kompleks
diarea praktik keperawatan. Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar
belakang pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja = 4 tahun
dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9 tahun atau Ners dengan
pengalaman kerja = 3 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 4 - 7
tahun. Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
3. PK III : Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola unit keperawatan
serta mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti imliah dan
melaksanakan pembelajaran klinis. Perawat klinis III (competent) memiliki latar
belakang pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja = 10 tahun
dan menjalani masa klinis level III selama 9 12 tahun atau Ners dengan
pengalaman kerja 7 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 6-9 tahun
atau Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan menjalani masa
klinis. leve! III selama selama 2 -4 tahun. Perawat klinis III lulusan D-III
Keperawatan dan Ners harus mempunyai sertifikat PK II.
4. PK IV : jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan pada masalah klien yang kompleks di area spesialistik dengan
pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin, multidisiplin, melakukan riset
untuk mengembangkan prektek keperawatan serta mengembangkan
pembelajaran klinis. Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang
pendidikan Ners dengan pengalaman kerja = 13 tahun dan menjalani masa
klinis level IV selama 9 - 12 tahun atau Ners Spesialis I dengan pengalaman
kerja = 2 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 6 - 9 tahun. Perawat
Klinis IV harus mempunyai sertifikat PK II.
5. PK V : Jenjang perawat klinik dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengelola unit keperawatan
serta mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan
melaksanakan pembelajaran klinis. Perawat klinis V (Expert) memiliki latar
belakang pendidikan Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja =4 tahun dan
mempunyai sertifikat PK IV atau Ners Spesialis II (Konsultan) dengan
pengalaman kerja 0 tahun. Perawat klinis V menjalani masa klinis level 5
sampai memasuki usia pensiun
D. Kualifikasi
3. Telah mengikuti Pelatihan BLS / BHD yang masih berlaku baik dari internal
maupun eksternal
E. Tata Laksana
Sesuai dengan fungsi dan keberadaannya dalam unit pelayanan
keperawatan. Komite keperawatan bertanggung jawab terhadap profesionalisme
perawat sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang
kewenangannya. Dalam implementasi jenjang karir Komite Keperawatan memliki
tugas yang diantaranya adalah meakukan proses kredensialing bagi setiap
perawat yang mengajukan permohonan kredensial dan membuat rekomendasi
hasil assesmen kompetensi (disepakati), review, verifikasi bagi yang berhak untuk
ditertibkan penugasan klinis oleh Direktur RS.
Adapun tahapan proses kredensialing adalah sebagai berikut :
1. Perawat pemohon mengisi form permohonan, menyiapkan dokumen (KTP,
STR, SIPP, Ijazah, Log book, Sertifikat PK sebelumnya, Sertifikat kompetensi
dan pendukung lainnya).
2. Semua berkas permohonan tersebut di cek kembali oleh ruangan.
3. Jika berkas tersebut lengkap maka selanjutnya diverifikasi oleh sekretaris lalu
diteruskan ketua komite keperawatan untuk dibuatkan rekomendasi ke sub
kredensial.
4. Sub Komite kredensial mengidentifikasi Mitra Betari berdasarkan rekomendasi
dari ketua komite keperawatan dan menyusun jadwal kredensial.
5. Tim Mitra Bestari melakukan analisis terhadap daftar rincian kewenangan klinis
yang diajukan oleh pemohon lalu menetapkan kewenangan klinis yang dapat
atau belum dilakukan oleh perawat pemohon.
6. Daftar rincian Kewenangan tersebut diserahkan ke sub komite kredensial
selanjutnya di teruskan ke ketua komite keperawatan.
7. Ketua komite keperawatan melaporkan proses kredensial dan rincian
kewenangan yang telah di setujui oeh Mitra Bestari dan membuat rekomendasi
kepada direktur Rumah Sakit.
8. Direktur rumah sakit mengeluarkan Surat Penugasan Kewenangan Klinis
( SPKK) dan Rincian Kewenangan Klinik (RKK)
F. Kompetensi
G. PK
BAB III
BUKU PUTIH
PERAWAT PK I GENERAL
A. Deskripsi
Buku putih perawat (PK) I memuat persyaratan yang harus di penuhi oleh
perawat untuk memperoleh rincian kewenangan klinis tertentu PK I. Daftar
kewenangan klinis PK I akan secara otomatis berwenang dikerjakan oleh level di
atasnya yaitu PK II sampai PK V. Sehingga daftar kewenangannya tidak di
tuliskan lagi dalam rincian kewenangan klinis PK II di bagian berikutnya pada buku
ini. Namun, dalam surat penugasan klinis nantinya, rincian kewenangna klinis
yang di berikan pada PK I juga akan di tuliskan dalam surat penugasan klinis
perawat diatasnya. Misalnya, Perawat Z adalah perawat PK II, maka perawat
tersebut berwenang melakukan daftar rincian kewenangan klinis PK II ditambah
dengan rincian kewenangan klinis PK I yang telah di berikan.
B. Kualifikasi Umum
Kualifikasi umum merupakan persyaratan umum yang harus di penuhi oleh staf
keperawatan yang akan mengikuti proses kredensial minimal PK I. Kualifikasi
yang di maksud adalah sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan terakhir minimal DIII Keperawatan di buktikan
dengan menunjukkan asli atau melampirkan foto copy ijazah asli. Untuk DIII
Keperawatan masa kerja > 1 s/d 3 tahun, sedangkan Pendidikan Ners > 1
tahun s/d 2 tahun.
2. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan SIP yang masih berlaku per
tanggal di lakukannya verifikasi dokumen kredensial.
3. Telah mengikuti Pelatihan BTCLS / BHD yang masih berlaku baik dari
internal maupun eksternal
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Berperilaku sesuai etika profesi keperawatan
6. Bagi perawat baru, minimal memiliki pengalaman klinik/ magang minimal 3
bulan dan serta di nyatakan lulus kompetensi oleh bidang keperawatan
dengan bukti memegang sertifikat PK 0
7. Minimal 1 tahun di jenjang karir PK sebelumnya
8. Untuk kenaikan level berdasarkan sertifikat dari PK I ke PK II dan
seterusnya minimal 1 tahun di level PK sebelumnya dan memiliki sertifikat
pelatihan. Untuk ke PK II : memiliki sertifikat pelatihan dasar kekhususan,
untuk ke PK III memiliki sertifikat lanjutan, untuk ke PK IV memiliki sertifikat
spesialistik, dan untuk ke PK V memiliki sertifikat sub spesialistik dan
research, dan sebagai Pembina dan konsultan untuk PK I, II, III, dan IV
9. Untuk kenaikan level berdasarkan masa kerja , maka minimal di PK
sebelumnya adalah minimal 3 tahun dan maksimal 5 tahun. Bila lebih dari 5
tahun tidak mengikuti Re kredensial maka akan mendapatkan punishman
sesuai ketentuan bidang keperawatan.
10. Telah melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri,
dengan supervisi dan kolaborasi. Minimal kompetensi yang harus dicapai
adalah 3 kali untuk setiap tindakan dalam kurun waktu 3 bulan untuk
kualifikasi PK 0 / pengangkatan dan 10 kali dalam kurun waktu 1 tahun
untuk kualifikasi menuju PK I ( Kompetensi yang telah di lakukan tercatat
dalam logbook masing-masing perawat ).
11. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam
melaksanakan tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi
berikutnya.
12. Pengisian logbook secara keseluruhan harus mencapai 100 % untuk
tindakan mandiri yang sesuai dengan kualifikasinya dan dapat diajukan
dalam proses Asesmen kompetensi ke Bidang Keperawatan.
13. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Previlege : baik kompeten
maupun belum kompeten secara keseluruhan dengan ketentuan: Capaian
90 % kompetensi mandiri : Direkomendasikan untuk proses asesmen
berikutnya. Capaian ≤ 90 % kompetensi mandiri : Tidak
direkomendasikan proses asesmen, untuk selanjutnya diserahkan
kembali ke bidang keperawatan untuk berkoordinasi dengan Komite
Keperawatan untuk dilakukan pembinaan.
14. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh -
sungguh dengan menggunakan berbagai tehnik asesmen kompetensi
seperti asesmen tertulis, wawancara dan observasi langsung terkait -
tindakan tindakan yang dilakukan di ruangan, dengan menggunakan
SPO yang ada.
C. Daftar Kompetensi
Kompetensi Dasar PK I ( General)
1. Menerapkan Proses Keperawatan
1.1 Membuat nursing proses dalam Recam Medis : Assesmen, menetapkan
Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi, Evaluasi
1 Penerapan prinsip legal etik Mengikuti pemberian materi prinsip etika dalam
keperawatan
Menunjukkan hubungan saling percaya dengan pasien dan
keluarga
Melakukan asesmen pasien dengan 5 S (senyum, salam,
sapa, sopan, santun )
Memberikan asuhan keperawatan dengan prinsip : otonomi,
benefience (berbuat baik), justice (keadilan), nonmalefience
(tidak merugikan), veracity (kejujuran), fidelity (menepati
janji), confidentiality (kerahasiaan), dan accountability
(akuntabilitas)
2 Melakukan komunikasi Memperkenalkan diri dengan baik
terapeutik dan komunikasi efektif
Menjadi pendengar yang baik, sabar, penuh perhatian dan
empati
Membina hubungan saling percaya
Memberikan obat
Pemberian nutrisi
Melepas infus
Menghitung pernapasan
14 Pemenuhan kebutuhan belajar dan Melakukan pengkajian kebutuhan edukasi pasien ( edukasi
edukasi tindakan apa yang akan dilakukan, edukasi nutrisi, edukasi resiko
jatuh, edukasi kebutuhan dasar)
Memberikan edukasi khusus self care (Perawatan mandiri) pada
pasien covid-19 (orang tua pasien anak)
Memberi edukasi dan motivasi untuk sembuh kepada pasien
covid-19
15 Pemenuhan kebutuhan psikososial Memfasilitasi pasien beribadah
dan sipritual
Mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan
Mencuci rambut
Menyisir rambut
Menggosok gigi
Mengganti pakaian
Mengganti pempers
Menggunting kuku
Melakukan kompres
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
D. Daftar Rincian Kewenangan Klinis
REFERENSI
Depkes RL. 2014. Indikator Kompetensi berdasarkan level jenjang karir Perawat Klinik.
Jakarta. Depkes RI. 2014. Pedoman jenjang karir perawat klinik. Jakarta.
Herdman, T. H. (Ed.). 2011. Nursing Diagnoses 2012-14: Definitions and Classification. John
Wiley & Sons.