Anda di halaman 1dari 166

BUKU PUTIH (WHITE PAPER) KEPERAWATAN

PEDOMAN KUALIFIKASI, KOMPETENSI DAN URAIAN PEKERJAAN


PERAWAT/BIDAN RUMAH SAKIT UMUM DELIMA
MEDAN

KOMITE KEPERAWATAN
RSU DELIMA MEDAN

White Paper

Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
perkenan-Nya, Buku Putih (White Paper ) keperawatan dan kebidanan ini dapat
diterbitkan. Buku Putih (White Paper ) keperawatan dan kebidanan ini merupakan
dokumen persyaratan kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis
pelayanan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya (PMK RI
N0 49 tahun 2013).
Buku putih ini dipakai sebagai acuan Kelompok /seminatan keperawatan/ mitra
bestari untuk menilai kesesuaian kewenangan klinis yang diajukan oleh seorang tenaga
keperawatan pada level kompetensi tertentu di setiap kelompok keperawatan di
Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Buku putih juga menjelaskan tentang kriteria
yang harus dipenuhi seorang tenaga keperawatan untuk mendapatkan kewenangan
klinis. Kriteria yang dipersyaratkan terdiri dari kriteria umum dan kriteria khusus.
Kriteria umum menggambarkan persyaratan kompetensi perawat dan bidan yang harus
dipunyai oleh seluruh perawat dan bidan. Kriteria khusus menggambarkan persyaratan
kompetensi perawat untuk diberikan kewenangan klinis melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan area praktik keperawatan dan level kompetensi
kekhususannya. Kewenangan klinis direkomendasikan setelah melalui serangkaian
tahapan proses asessmen kompetensi sampai dengan proses kredensial, tahap awal yang
harus di penuhi oleh tenaga keperawatan berisi syarat –syarat terkait kompetensi yang
dibutuhkan sesuai dengan standar kompetensi yang di sebut dalam buku putih.

Buku putih ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya masukan dan kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Medan, April 2019


Komite Keperawatan

Yogi Octaviaman Simanjuntak S.Kep.Ns

White Paper

Page 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangkah memberikan pelayanan keperawatan berkualitas dan


aman bagi pasien, maka perawat sebagai profesi pemberi pelayanan harus
memiliki kompetensi dan kewenangan klinik.
Pelayanan keperawatan adalah bentuk pelayanan fisiologis, psikologis,
social, spiritual dan cultural yang diberikan kepada klien karena
ketidakmampuan, ketidakmauan dan ketidaktahuan klien dalam memenuhi
kebutuhan dasar yang terganggu baik actual maupun potensial. Fokus
keperawatan adalah respons klien terhadap penyakit, pengobatan dan
lingkungan. Tanggungjawab perawat yang sangat mendasar adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan dan mengurangi
penderitaan.
Komite Keperawatan RSU Delima Medan memiliki visi mewujudkan
tenaga keperawatan yang professional dalam memberikan asuhan pelayanan
yang aman, kompeten dan berkualitas guna memberikan pengalaman istimewa
kepada pelanggan. Untuk dapat menjalankan visi dari komite keperawatan
serta memelihara dan memberikan pengakuan kompetensi bagi perawat di area
praktek keperawatan maka, diperlukan upaya untuk memastikan kompetensi
yang telah dimiliki perawat dengan cara melakukan asasment kompetensi.
Proses asesment kompetensi ini merupakan bagian dari proses kredensial yang
menjamin perawat kompeten dalam memberikan pelayanan kepada pasien
sesuai dengan standar pelayanan keperawatan professional.
Kredensial merupakan serangkaian kegiatan untuk memastikan
seseorang memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam bekerja dan pantas
untuk diberi kewenangan menjalankan tugas/pekerjaan tertentu. Kredensial
wajib dilakukan oleh seorang profesional sebagai akuntabilitas dan bukti
kesiapannya melaksanakan tugas pekerjaan secara bertanggung jawab dan
mandiri serta eksis sebagai profesi. Proses kredensial menjamin tenaga
keperawatan kompeten dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai
standar profesi. Dalam melakukan kredensial, diperlukan kriteria sebagai
pedoman yang tertuang dalam buku putih (white paper). Hal ini mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 49 Tahun 2013.
Buku putih (White paper) merupakan dokumen persyaratan kompetensi
yang dibutuhkan untuk melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan dan
kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya (PMK RI N0 49 tahun 2013).

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. PP No.32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

White Paper

Page 3
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1134/MENKES/SK/VIII/2010,
tentang keanggotaan, organisasi dan Tata Kerja Majelis Tenaga Kesehatan
Indonesia.
5. Permenkes RI No. 1796/Menkes/Per/I/2011, tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan
6. Permenkes RI No. HK.02.02/MENKES/148/1/2010, tentang izin dan
penyelenggaraan praktik perawat.
7. Permenkes No. 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan di Rumah
Sakit
8. Permenkes No. 40 Tahun 2017 Tentang Pengembangan Jenjang Karir
Profesional Perawat Klinis
9. Undang-undang RI No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307)

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman kompetensi perawat di Rumah Sakit Umum Delima
Medan untuk menjalankan peran profesinya.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai batasan minimal kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
perawat untuk melaksanakan pelayanan keperawatan di RSU Delima
Medan
b. Sebagai pedoman dalam menyusun uraian jabatan staf keperawatan.
c. Sebagai alat ukur penampilan kinerja perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan.
d. Bahan dalam menetapkan job diskripsi perawat berdasarkan area
praktek keperawatan.
e. Sebagai pedoman dalam pengembangan pola karir professional perawat
dalam system penghargaan bagi perawat di RSU Delima Medan.

D. Lingkup Keperawatan
Pedoman Kompetensi Perawat RSU Delima Medan ini di fokuskan
untuk professional perawat klinik. Perawat klinik adalah perawat yang
memberikan asuhan keperawatan langsung kepada pasien/klien baik individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan
perawat professional adalah perawat dengan latar belakang pendidikan tinggi
minimal D3 keperawatan (professional pemula).

E. Sasaran
Pedoman Kompetensi perawat RSU Delima Medan ini dibuat untuk
pengembangan jenjang karir profesional perawat klinik yang bekerja di RSU
Delima Medan, melalui pengumpulan bukti yang melalui asesmen kompetensi
sesuai ketentuan yang diberlakukan di RSU Delima Medan.

White Paper

Page 4
BAB II
PROFIL KOMPETENSI PERAWAT

A. PENGERTIAN
Profil dapat didefinisikan sebagai gambaran dan penampilan
menyeluruh berbagai aspek dari suatu objek atau subjek yang menggambarkan
kondisi dan kemampuan optimal yang diniliki, sedangkan kompetensi dapat
diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau
tugas dengan standar kinerja ( performance) yang di tetapkan.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian intergral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan ditujukam kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik sehat maupum sakit yang mencakup proses kehidupan manusia
( standar profesi dan kode etik keperawatan).
Profil Kompetensi Keperawatan adalah gambaran dan penampilan
menyeluruh perawat dalam melakukan aktifitas/pekerjaan keperawatan
berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
proses kehidupan manusia sesuai kode etik keperawatan. Aktifitas keperawatan
meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan/pelayanan perawatan, praktik
perawatan, pengelolaan institusi keperawatan, pendidik klien (individu,
keluarga dan masyarakat) serta kegiatan penelitian di bidang keperawatan.

B. LEGALITAS KOMPETENSI PERAWAT


Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat dan bidan di
RSU Delima Medan harus sesuai dengan SPK (Surat Penugasan Kinis) atau
Nursing Appointment yang dikeluarkan oleh Direktur Utama sesuai jenjang
karir dan kompetensi yang dimiliki berdasarkan rekomendasi dari komite
keperawatan. SPK ini diberikan kepada perawat dan bidan yang mengikuti
proses kredensial.
Untuk memelihara dan memberikan pengakuan kompetensi bagi
perawat dan bidan diarea praktik keperawatan, maka diperlukan upaya untuk
memastikan kompetensi yang telah dimiliki perawat dan bidan dengan cara
melakukan asesmen kompetensi. Proses asesmen kompetensi ini dilakukan
setiap 3 tahun dan merupakan bagian dari proses kredensial yang menjamin
perawat dan bidan kompeten dalam memberikan pelayanan kepada pasien
sesuai standar pelayanan keperawatan professional.

C. KUALIFIKASI

Perawat Klinik PK I (General)

1. Pendidikan dan masa kerja


1.1. D3 Keperawatan masa kerja > 1 s/d 5 tahun

White Paper

Page 5
1.2. Pendidikan S1 Ners masa kerja 1 tahun – 3 tahun

2. Pelatihan
2.1. Pelatihan Keperawatan Gawat Darurat Dasar
2.2. Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
2.3. Pelatihan Service Excellence
2.4. Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
2.5. Pemantapan mutu melalui Nursing Training Centre dengan
materi sebagai berikut :
2.5.1. Komunikasi Terapeutik
2.5.2. Keselamatan Pasien
2.5.3. Tim Medik Reaksi Cepat (Code Blue)
2.5.4. EKG dasar dan cara melakukan rekaman EKG
2.5.5. Cairan dan elektrolit
2.5.6. Penerapan etik dan legal dalam asuhan keperawatan
2.5.7. Penerapan Model Caring dalam asuhan keperawatan
2.5.8. Manajemen Nutrisi
2.5.9. Pemeriksaan Fisik
2.5.10. Pelatihan Perawatan Luka
2.5.11. Pemenuhan kebutuhan personal hygiene
2.5.12. Pemenuhan kebutuhan eliminasi
2.5.13. Pemberian Oksigen
2.5.14. Pemberian dan pengelolaan produk darah
2.5.15. Proses Keperawatan di rawat inap, rawat jalan dan rawat anak
2.5.16. Pemberian Obat
2.5.17. Exercise dan Ambulation
2.5.18. Pengambilan sample pemeriksaan
2.5.19. Memenuhi kebutuhan psikologi pasien
2.5.20. Perawatan pasien menjelang ajal dan meninggal

Perawat Klinik (PK) II

1. Pendidikan dan masa kerja


1.1. D3 Keperawatan dengan masa kerja >5 tahun s/d 10 tahun
1.2. SKep + 1 Ners dengan masa kerja > 3 s/d 6 tahun

2. Pelatihan
2.1.Pelatihan Kegawat Daruratan
2.2. Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
2.3. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan infeksi Nosokomial
2.4. Pelatihan Up date Standar akreditasi Rumah Sakit
2.5. Pelatihan Kompetensi klinik sesuai area kekhususan :
2.5.1. Pelatihan Perawat Medikal Bedah Dasar ( untuk perawat medical
bedah )
2.5.2. Pelatihan Kardiologi Dasar ( untuk perawat kardiovaskuler )
2.5.3. Pelatihan perawat Emergensi dasar (untuk perawat emergensi)

White Paper

Page 6
2.5.4. Pelatihan Hemodialisis (untuk perawat hemodialisis)
2.5.5. Pelatihan kamar bedah dasar (untuk perawat kamar bedah )
2.5.6. Pelatihan Perawat anak dasar ( untuk perawat anak)
2.5.7. Pelatihan Maternitas dasar ( untuk bidan)
2.5.8. Pelatihan perawat perinatologi Dasar (untuk perawat neonatus )
2.5.9. Pelatihan perawat gerontik dasar ( untuk perawat gerontik )
2.5.10. Pelatihan perawat Neuroscience dasar (untuk perawat neurologi)
2.5.11. Pelatihan perawat Intensive Care Dasar (untuk perawat ICU )

Perawat Klinik ( PK ) III

1. Pendidikan dan masa kerja


1.1. D3 Keperawatan dengan masa kerja > 10 tahun sampai dengan pensiun,
setiap 3 tahun dilakukan asesmen kompetensi untuk persyaratan
rekredensial.
1.2.S1 Ners > 6 tahun – 10 tahun
1.3. S1 + Ners Pendidikan Ners Spesialis dengan masa kerja < 2 tahun
2. Pelatihan
2.1. Pelatihan Kegawat Daruratan lanjutan
2.2. Pelatihan pengendalian dan pencegahan infeksi Nosokomial
2.3. Pelatihan Up date standar Akreditasi Rumah Sakit
2.4. Pelatihan Kompetensi Klinik sesuai area kekhususan :
2.4.1 Pelatihan Perawat medical bedah intermediate ( untuk perawat
Medikal )
2.4.2 Pelatihan Perawat Bedah intermediate ( untuk perawat Bedah )
2.4.3 Pelatihan Intensive Care intermediate ( untuk perawat IPI )
2.4.4 Pelatihan Hemodialisis intermediate ( untuk perawat
Hemodialisis )
2.4.5 Pelatihan kamar bedah Intermediate ( untuk perawat IBS )
2.4.6 Pelatihan perawat Anak intermediate ( untuk perawat Anak )
2.4.7 Pelatihan Perawat Perinatologi intermediate ( untuk perawat
Neonatus)

Perawat Klinik (PK) IV

1. Pendidikan dan Masa Kerja


1.1 S1/Ners dengan masa kerja > 10 tahun
1.2 Ners Spesialis dengan masa kerja 2 s/d 3 tahun
2. Pelatihan
2.1 Pelatihan Kegawatdaruratan
2.2 Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Nosokomial
2.3 Pelatihan Kompetensi Klinik sesuai area kekhususan :
2.3.1 Pelatihan Perawat Medikal Advanced (untuk perawat medical)
2.3.2 Pelatihan Perawat Bedah Advanced (untuk perawat bedah )
2.3.3 Pelatihan Intensive Care Advanced (untuk perawat ICU )
2.3.4 Pelatihan Hemodialisis Advanced ( untuk perawat hemodialisis )

White Paper

Page 7
2.3.5 Pelatihan Kamar Bedah Advanced ( untuk perawat IBS )
2.3.6 Pelatihan Perawat Anak Advanced ( untuk perawat Anak )
2.3.7 Pelatihan Perawat Peritonologi Advanced (untuk perawat
Neonatus)

Perawat Klinik (PK) V


1. Pendidikan dan masa kerja
1.1 Ners Spesialis dengan masa keja > 4 tahun
1.2 S3 Keperawatan dengan masa kerja sampai dengan pensiun
2. Pelatihan
2.1 Pelatihan Kegawatdaruratan
2.2 Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Nosokomial
2.3 Pelatihan Kompetensi Klinik sesuai area kekhususan :
2.3.1 Pelatihan Perawat Medikal Expert (untuk perawat medical)
2.3.2 Pelatihan Perawat Bedah Expert (untuk perawat bedah )
2.3.3 Pelatihan Intensive Care Expert (untuk perawat ICU)
2.3.4 Pelatihan Hemodialisis Expert (untuk perawat Hemodialisis)
2.3.5 Pelatihan kamar bedah expert (untuk perawat IBS)
2.3.6 Pelatihan perawat Anak Expert ( untuk perawat anak)
2.3.7 Pelatihan perawat perinatologi Expert (untuk perawat neonatus)

White Paper

Page 8
BAB III
RINCIAN KOMPETENSI PERAWAT KLINIK DAN BIDAN
PRAKTISI

A. KOMPETENSI DASAR (GENERAL)

1. KOMPETENSI DASAR PK I
1.1 Menerapkan Proses Keperawatan
1.1.1. Pengkajian
1.1.2. Menetapkan Diagnosa Keperawatan
1.1.3. Menyusun Rencana Keperawatan
1.1.4. Melakukan Evaluasi Keperawatan
1.1.5. Melakukan dokumentasi proses keperawatan

1.2 Keselamatan Pasien


1.2.1 Manajemen lingkungan : Keselamatan pasien
1.2.2 Manajemen lingkungan : Keselamatan Staf
1.2.3 Identifikasi pasien
1.2.4 Tindakan pencegahan pasien jatuh
1.2.5 Tindakan pencegahan luka tekan (pressure ulcer)
1.2.6 Tindakan pencegahan cidera akibat restraint
1.2.7 Membuat laporan insiden

1.3 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah sakit


1.3.1. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan standart dan
prinsip pencegahan infeksi.

1.4 Menerapkan prinsip etika dalam profesi keperawatan


1.4.1 Memberikan asuhan keperawatan dengan prinsip : otonomi,
benefince ( berbuat baik), justice (keadilan), nonmaleficience
( tidak merugikan), veracity ( kejujuran ), Fidetly (menepati

White Paper

Page 9
janji), confidentiality (kerahasiaan), accountability
(akuntabilitas)

1.5 Komunikasi Terapeutik dan Komunikasi Efektif


1.5.1. Melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien, keluarga dan
tim kesehatan lainnya.
1.5.2. Melakukan komunikasi dengan tehnik SBAR

1.6 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen


1.6.1. Memberikan terapi oksigen
1.6.2. Tindakan mencegah aspirasi
1.6.3. manajemen jalan nafas
1.6.4. Suction jalan nafas (Airway sctioning)

1.7 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektroli


1.7.1 Insersi intravena
1.7.2 Memberikan dan monitor cairan intravena

1.8 Memenuhi Kebutuhan nutrisi enteral


1.8.1 Memberikan makan pasien melalui oral
1.8.2 Memberi minum susu melalui botol ( Bootle feeding)
1.8.3 Memberi makan melalui NGT
1.8.4 Melakukan tindakan pemasangan NGT
1.8.5 Manajemen nausea

1.9 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urin


1.9.1 Membantu pasien berkemih spontan
1.9.2 Perawatan kateter dan sistostomi
1.9.3 Pemasangan kateter urin

1.10 Perawatan Luka


1.10.1 Merawat luak insisi post operasi
1.10.2 Merawat luka tekan (pressure ulcer)
1.10.3 Merawat drain
1.10.4 Mempertahankan dan merawat pasien yang terpasang gips

1.11Pemberian Obat
1.11.1 Memberikan Obat : telinga
1.11.2 Memberikan Obat : mata
1.11.3 Memberikan Obat : enteral
1.11.4 Memberikan Obat : Inhalasi
1.11.5 Memberikan Obat : nasal
1.11.6 Memberikan Obat : oral
1.11.7 Memberikan Obat : rectal
1.11.8 Memberikan Obat : vaginal

White Paper

Page 10
1.11.9 Memberikan Obat : kulit
1.11.10 Memberikan Obat : intravena (IV)
1.11.11 Memberikan Obat : intramuscular (IM)
1.11.12 Memberikan Obat : Subkutan
1.11.13 Memberikan Obat : intradermal

1.12Pemberian darah dan produk darah secara aman

1.13Memberikan Edukasi
1.13.1 berkomunikasi dan memberikan edukasi pasien dengan
gangguan pendengaran
1.13.2 Berkomunikasi dan memberikan edukasi pasein dengan
gangguan penglihatan
1.13.3 Mengajarkan batuk efektif
1.13.4 Mengajarkan perawatan kontak lensa

1.14Perekaman EKG
1.14.1 Melakukan perekaman EKG
1.14.2 Menginterprestasi hasil EKG normal dan tidak normal

1.15Memenuhi kebutuhan rasa nyaman : personal hygiene


1.15.1 Manajemen lingkungan : bersih dan aman
1.15.2 Membantu perawatan diri : mencuci rambut
1.15.3 Membantu perawatan diri : kebersihan mulut
1.15.4 Membantu perawatan diri : mandi
1.15.5 Membantu perawatan diri : kebersihan kuku
1.15.6 Membantu perawatan diri : BAB /BAK

1.16Mengambil Sampel Pemeriksaan


1.16.1 Mengambil sampel pemeriksaan : darah vena
1.16.2 Mengambil sampel pemeriksaan : urin
1.16.3 Mengambil sampel pemeriksaan : feses
1.16.4 Mengambil sampel pemeriksaan : sputum
1.16.5 Manajemen specimen pemeriksaan laboratorium

1.17Pemenuhan Kebutuhan mobilisasi pasien


1.17.1 Membatasi area pergerakan pasien
1.17.2 Perawatan pasien dengan tirah baring
1.17.3 Melatih pasien : ambulasi
1.17.4 Mengatur posisi pasien
1.17.5 Membantu pasien yang mengalami keterbatasan immobilisasi

1.18Memenuhi kebutuhan psikologis pasien :


1.18.1 Memberikan tindakan untuk mengurangi kecemasan pasien
1.18.2 Melakukan tindakan menenangkan pasien

White Paper

Page 11
1.18.3 Orientasi realita
1.18.4 Memberikan terapi rekreasi
1.18.5 sentuhan
1.18.6 Memfasilitasi kunjungan keluarga atau teman

1.19Penatalaksanaan kasus emergensi


1.19.1 Memberikan pertolongan pertama
1.19.2 Melakukan monitoring pasien
1.19.3 Manajemen Kode : Code Blue
1.19.4 Pengecekan troli emergensi
1.19.5 Pengecekan dan persiapam defribilator

1.20Perawatan pasien menjelang ajal dan meninggal (post mortem)


1.20.1 Melakukan perawatan pasien menjelang ajal
1.20.2 Melakukan perawatan pasien meninggal di ruang rawat

B. KOMPETENSI KEKHUSUSAN
1. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH
1.1. Kompetensi Perawat Klinik Medikal Bedah (PK II )
1.1.1. Pemenuhan oksigen
1.1.1.1. Membersihkan secret dengan memasukkan kateter suction
kedalam oral, nasofaring atau trachea (suction jalan nafas)
1.1.1.2. Merawat jalan nafas buatan : ETT dan tracheostomy
1.1.1.3. Manajemen keperawatan pada asma
1.1.1.4. Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker rebreathing,
masker non rebreathing
1.1.1.5. Manajemen ventilasi mekanik Non Invasif : pemberian O2
melalui tracheostomi.
1.1.2 Pemenuhan cairan dan elektrolit
1.1.2.1. Manajemen cairan dan elektrolit
1.1.2.2. Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi arteri : pada kasus
insufisiensi arteri
1.1.2.3. Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi vena : pada kasus
insufiensi vena
1.1.2.4. Perawatan kepada pasien yang menggunakan akses vena sentral

White Paper

Page 12
1.1.3. Pemenuhan nutrisi
1.1.3.1. Memberikan pembatasan diet sesuai dengan perkembangan
toleransi diet (Diet Staging)
1.1.3.2. Melakukan tindakan pemasangan NGT
1.1.3.3. Manajemen nutrisi : 1). NGT. 2). Gastrostomy/PEG
1.1.3.4. Memberikan TPN dan memonitor respon pasien
1.1.3.5. Manajemen vomit
1.1.3.6. Manajemen keperawatan pada hiperglikemia
1.1.3.7. Manajemen keperawatan pada hipoglikemia

1.1.4. Pemberian obat


1.1.4.1. Melakukan monitor kemoterapi
1.1.4.2. Memberikan, monitor dan menghentikan obat yang digunakan
untuk mengontrol prilaku ekstrim( restraint dengan zat kimia)
1.1.4.3. Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat
1.1.4.4. Rekonsiliasi obat-obatan

1.1.5. Perawatan luka


1.1.5.1. Perawatan pasien dengan traksi/ imobilisasi
1.1.5.2. Perawatan WSD
1.1.5.3. Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi
1.1.5.4. Perawatan luka : 1) Kaki diabetik. 2). Luka infeksi
1.1.5.5. Perawatan luka kanker
1.1.5.6. Perawatan stoma tanpa komplikasi

1.1.6. Penatalaksanaan Kegawatdaruratan


1.1.6.1. Manajemen kode blue
1.1.6.2. Penatalaksanaan syok
1.1.6.3. Mendeteksi dan tatalaksana pasien dengan berisiko syok

1.1.7. Pemenuhan eliminasi


1.1.7.1. Bowel training
1.1.7.2. Bladder training

1.1.8. Manajemen keperawatan kasus medical bedah


1.1.8.1 Discharge Planning
1.1.8.2 Support psikologis
1.1.8.3 Promosi keterlibatan keluarga
1.1.8.4 Interpretasi data laboratorium

White Paper

Page 13
1.1.8.5 Monitor status neurologi
1.1.8.6 Monitoring status tekanan intracranial
1.1.8.7 Penatalaksanan syok
1.1.8.8 Melakukan perawatan pasien dengan tekanan intracranial (TIK)
1.1.8.9 Mengukur tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran dengan
menggunakan GCS
1.1.8.10 Merawat pasien yang menggunakan pacu jantung permanen
(PPM)
1.1.8.11 Restrain fisik
1.1.8.12 Manajemen tekanan : Meminimalkan tekanan pada bagian tubuh
pasien
1.1.8.13 Tindakan pencegahan luka tekan pada pasien yang beresiko
1.1.8.14 Manajemen pada pasien kejang : Merawat pasien saat dan setelah
kejang
1.1.8.15 Tindakan pencegahan kejang : Menghindari atau meminimalkan
potensi cidera karena kejang
1.1.8.16 Penatalaksanaan syok
1.1.8.17 Interpretasi EKG normal 12 lead
1.1.8.18 Tindakan keperawatan untuk mengurangi perdarahan :
Gastrointestinal
1.1.8.19 Mempersiapkan pasien pre operasi
1.1.8.20 Melakukan perawatan post operasi
1.1.8.21 Melatih kandung kemih (Bladder training)
1.1.8.22 Meningkatkan pengetahuan kesehatan
1.1.8.23 Terlibat dalam konferensi perawatan multidisiplin (diskusi kasus)
1.1.8.24 Memberikan informasi kepada pasien tentang proses penyakit
yang di alaminya.
1.1.8.25 Membantu pasien untuk memahami dan siap secara mental untuk
dilakukan operasi dan post operasi
1.1.8.26 Memberikan pengertian kepada pasien sehingga siap secara mental
untuk mendapatkan prosedur atau tindakan
1.2 Kompetensi Perawat Klinik Medikal (PK III)
1.2.1. Manajemen asam basa
1.2.1. Perawatan pasien Kompetensi Medikal Bedah PK I dan II
1.2.2. Manajemen ventilasi mekanik Non Invasif : Pemberian O2 melalui
Continue Positive Airway Pressure (CPAP)
1.2.3. Monitor Respirasi
1.2.4. Dengan gastrointestinal tube/drain
1.2.5. Interpretasi EKG : Abnormal
1.2.6. Kumbah lambung
1.2.7. Indikator Kaki Diabetik
1.2.7.1 Perawatan kaki dan senam kaki pasien dengan diabetic
1.2.7.2 Pengelolaan Diabetes mellitus 5 pilar (perencanaan makan,
latihan/aktifitas fisik dan pengobatan)
White Paper

Page 14
1.2.8. Perawatan Luka
1.2.8.1. Perawatan luka : Dekubitus grade Intra Vena
1.2.8.2. Perawatan luka : luka wagner III
1.2.8.3. Perawatan stoma dengan komplikasi iritasi

1.2.9. Pemberian Obat-obatan


1.2.9.1. Manajemen kemoterapi
1.2.9.2. Patient-controiled analgesia (PCA) assistance

1.3 Kompetensi Perawat Klinik Bedah (PK IV)


1.3.1 Kompetensi Medikal PK II Medikal Bedah
1.3.2 Manajemen Asuhan Keperawatan Bedah
1.3.2.1 Manajemen keperawatan pasien dengan WSD
1.3.2.2 Manajemen keperawatan pasien dengan Gips danTraksi
1.3.2.3 Manajemen keperawatan pasien dengan refeeding
1.3.2.4 Terlibat dalam konferensi perawatan multidisiplin
1.3.2.5 Managemen asam basa
1.3.2.6 Perawatan pasien dengan gastrointestinal tube / drain
1.3.2.7 Melatih mobilasi pasien ORIF dengan Kruk
1.3.2.8 Melakukan tindakan insersi kateter intermiten
1.3.2.9 Melakukan edukasi dan mengajarkan Self Insertion Catheter
Intermitten (SICI)
1.3.2.10 Melakukan irigasi kandung kemih secara manual dan kontinyu
1.3.2.11 Interpretasi EKG : abnormal
1.3.2.12 Memfasilitasi kehadiran keluarga
1.3.2.13 Surveillance area kulit
1.3.2.14 Monitor mutu asuhan keperawatan

1.3.3. Perawatan Luka


1.3.3.1 Perawatan luka : Dekubitus grade IV, Grade X
1.3.3.2 Perawatan luka : Luka keganasan
1.3.3.3 Perawatan luka : Luka karena insufisiensi vaskuler
1.3.3.4 Perawatan stoma dengan komplikasi iritasi
1.3.4. Pemberian Obat-obatan
1.3.4.1 Manajemen kemoterapi
1.3.4.2 Patient-cotrolled analgesia (PCA) assistance

1.4. Kompetensi Perawat Klinik Medikal Bedah (PK IV)


1.4.1 Kompetensi PK I, PK II, Medikal PK III / Bedah PK III
1.4.2 Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan

White Paper

Page 15
1.4.3 Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
1.4.4 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan Medikal-Bedah
1.4.5 Memecahkan masalah dengan metode PDSA

2. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK IGD

2.1. Kopetensi perawat klinik IGD (PK II)


2.1.1. Memiliki kompetensi PK I General
2.1.2. Support perlindungan terhadap tindakan kekerasan : pada anak
2.1.3. Support perlindungan terhadap tindakan kekerasan : pada pasangan
2.1.4. Manajemen jalan nafas
2.1.5. Perawatan pasien emergensi
2.1.6. Memfasilitasi kehadiran keluarga
2.1.7. Memberikan dan monitoring cairan / elektrolit
2.1.8. Asistensi resusitasi cairan

White Paper

Page 16
2.1.9. Manajemen keperawatan pada pasien dengan peningkatan suhu tubuh
karena gangguan thermoregulasi
2.1.10. Manajemen keperawatan pasien hipovolemia
2.1.11. Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker rebreathing, masker
non rebreathing
2.1.12. Penatalaksaan nyeri ringan, sedang dan berat
2.1.13. Memfasilitasi pasien pulang
2.1.14. Restrain fisik
2.1.15. Monitor respirasi
2.1.16. Asistensi tindakan resusitasi
2.1.17. Asistensi penatalaksanaan pasien syok
2.1.18. Transfer pasien : antar ruangan/unit
2.1.19. Transfer pasien : antar rumah sakit
2.1.20. Triase : melalui telepon (Call Center)
2.1.21. Perawatan luka trauma
2.1.22. Manajemen kasus PINERE (Penyakit Infeksi New Emerging dan
Reemerging)
2.1.23. Asistensi manajemen akibat terpapar bahan radiasi dan bahan kimia
2.1.24. Interpretasi EKG normal 12 lead

2.2. Kompetensi Perawat Klinik IGD (PK III)


2.2.1. Memiliki kompetensi PK I General dan PK II IGD
2.2.2. Managemen pada pasien trauma radiasi
2.2.3. Managemen pada pasien trauma kimia
2.2.4. Membantu pasien untuk meningkatkan gambaran diri
2.2.5. Manajemen keperawatan pada pasien dengan infark miokard (MCI)
2.2.6. Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi arteri : pada kasus
insufisiensi arteri
2.2.7. Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi vena : pada kasus
insufisiensi vena
2.2.8. Membantu koping keluarga dalam menghadapi situasi krisis
2.2.9. Melakukan tindakan DC shock (defibrillator) : eksternal
2.2.10. Manajemen keperawatan pasien dengan disaritmia
2.2.11. Resusitasi cairan
2.2.12. Manajemen hipovolemia
2.2.13. Asistensi pemasangan ventilator invasive
2.2.14. Asitensi pemasangan ventilator non invasive
2.2.15. Perawatan pasien dengan ventilator : pencegahan pneumonia (VAP)
2.2.16. Penatalaksanaan pasien terpapar bahan radiasi dan bahan kimia
2.2.17. Manajemen penggunaan ruang isolasi
2.2.18. Intervensi pada keluarga pasien kritis di emergensi
2.2.19. Edukasi pada pasien dan keluarga korban kekerasan untuk melakukan
program recoveri ulangan di poli
2.2.20. Post Stress Paska Trauma (PSPT)
2.2.21. Manajemen terhadap complain dari pasien dan keluarga
2.2.22. Manajemen anafilaksis

White Paper

Page 17
2.2.23. Manajemen ekstravasasi

2.3. Kompetensi Perawat Klinik IGD (PK IV)


2.3.1. Kompetensi PK I General, PK II, dan PK III IGD
2.3.2. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan emergensi (gawat darurat)
2.3.3. Terlibat dalam penelitian keperawatan
2.3.4. Manajemen terhadap complain dari pasien dan keluarga
2.3.5. Menyelesaikan masalah dengan metode PDSA

3. K0MPETENSI PERAWAT KLINIK GERONTIK

3.1. Kompetensi Perawat Klinik Gerontik (PK II)


3.1.1. Kompetensi PK I (General)
3.1.2. Pemenuhan oksigen
3.1.2.1 Membersihkan secret dengan memasukkan Kateter suction ke
dalam oral, nasofaring atau trachea (suction jalan nafas)
3.1.2.2 Merawat jalan nafas buatan : ETT dan trakeostomi
3.1.2.3 Manajemen keperawatan pada pasien gerontik dengan
pneumonia
3.1.2.4 Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker rebreathing
dan masker non rebreathing

3.1.3. Pemenuhan cairan elektrolit


3.1.3.1.Manajemen cairan dan elektrolit pada pasien gerontik
3.1.3.2.Perawatan pada pasien gerontik yang menggunakan akses vena
sentral
3.1.4. Pemenuhan nutrisi
3.1.4.1.Memberikan pembatasan diit sesuai dengan perkembangan
toleransi diit pasien gerontic
3.1.4.2.Melakukan tindakan pemasangan NGT
3.1.4.3.Manajemen nutrisi : 1) NGT 2) Gastrotomy/PEG
3.1.4.4.Memberikan TPN dan memonitor respon pasien

3.1.5. Pemberian obat


3.1.5.1.Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang, dan berat
3.1.5.2.Rekonsiliasi obat-obatan pada pasien gerontic

3.1.6. Perawatan luka


3.1.6.1.Perawatan pasien gerontik dengan traksi /imobilisasi
3.1.6.2.Perawatan WSD pada pasien gerontik
3.1.6.3.Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi
3.1.6.4.Perawatan luka : 1). Kaki diabetik 2). Luka infeksi
3.1.6.5.Perawatan luka kanker
3.1.6.6.Perawatan stoma tanpa komplikasi.

3.1.7. Penatalaksanaan ke gawat daruratan pada pasien gerontik

White Paper

Page 18
3.1.7.1.Manajemen code blue
3.1.7.2.Penatalaksanaan syok
3.1.7.3.Mendeteksi dan tatalaksana pasien gerontik berisiko syok

3.1.8. Pemenuhan eliminasi pada pasien gerontik


3.1.8.1.Bowel training pada pasien gerontik
3.1.8.2.Bladder training pada pasien gerontic

3.1.9. Manajemen keperawatan pada pasien gerontik


3.1.9.1.Discharge planning pada pasien gerontik
3.1.9.2.Support fisiologis pada pasien gerontic
3.1.9.3.Promosi keterlibatan keluarga dalam merawat pasien gerontic
3.1.9.4.Memberikan edukasi pada care giver tentang perawatan lansia di
rumah.
3.1.9.5.Manajemen keperawatan gerontik dengan dimensia:wandering
3.1.9.6.Perawatan pasien gerontik menjelang ajal (dying)
3.1.9.7.Membantu pasien gerontik menemukan sumber keuangan
3.1.9.8.Manajemen lingkungan: menghindari amuk pada pasien gerontic
3.1.9.9.Memfasilitasi fase kehilangan pada pasien gerontic
3.1.9.10. Meningkatkan pengetahuan kesehatan pada pasien gerontic
3.1.9.11. Melakukan terapi latihan fisik: ambulasi pada pasien gerontic
3.1.9.12. Peningkatan koping pada pasien gerontic
3.1.9.13. Komunikasi pada pasien gerontik dengan gangguan pendengaran
3.1.9.14. Komunikasi pada pasien gerontik dengan gangguan penglihatan
3.1.9.15. Komunikasi pada pasien gerontik dengan dimensia
3.1.9.16. Mendengarkan aktif
3.1.9.17. Melakukan terapi latihan fisik: Immobilisasi dan Ambulasi

3.2. Kompetensi Perawat Klinik Gerontik (PK III)


3.2.1. Kompetensi PK I (general) dan PK II
3.2.2. Manajemen kasus pada pasien gerontik
3.2.3. Manajemen keperawatan pasien gerontik dengan ACS
3.2.4. Manajemen keperawatan pada pasien gerontik dengan dimensia
3.2.5. Manajemen keperawatan cairan dan elektrolit pada pasien gerontik
3.2.6. Manajemen keperawatan pemberian obat pada pasien gerontik
3.2.7. Manajemen keperawatan rekonsiliasi obat-obatan pada pasien gerontik
3.2.8. Manajemen keperawatan pemberian nutrisi pada pasien gerontik
3.2.9. Manajemen keperawatan luka tekan (pressure ulcer) pada pasien
gerontik
3.2.10. Manajemen keperawatan pasien gerontik dengan inkontinensia
3.2.11. Manajemen keperawatan luka yang tidak mungkin sembuh
3.2.12. Manajemen keperawatan discharge planning pada pasien gerontik
3.2.13. Manajemen keperawatan pada pasien gerontik dengan depresi

3.3. Kompetensi Perawat klinik Gerontik (PK IV)


3.3.1. Kompetensi PK I General, PK II dan PK III

White Paper

Page 19
3.3.2. Pengelolahan pendidikan dan pelatihan gerontik
3.3.3. Terlibat dalam penelitian keperawatan
3.3.4. Melakukan konseling pada elder abuse
3.3.5. Melaksanakan bimbingan terapi autosugesti
3.3.6. Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
3.3.7. Memecahkan masalah dengan metode PDSA.

4. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK INTENSIVE CARE

4.1. Kompetensi Perawat Klinik Intensive Care (PK II)


4.1.1. Kompetensi PK I (General)
4.1.2. Monitor asam – basa
4.1.3. Manajemen jalan nafas
4.1.4. Pemberian obat analgetik
4.1.5. Manajemen jalan nafas buatan : ETT dan Tracheostomi
4.1.6. M,anajemen pasien dengan resiko kegagalan jantung
4.1.7. Perawatan pada pasien yang menggunakan akses vena sentral
4.1.8. Memberikan informasi dan support kepada pasien dalam membuat
keputusan tentang kesehatan
4.1.9. Asistensi penatalaksanaan tindakan defibrillator : Eksternal
4.1.10. Memberikan dan monitoring cairan dan elektrolit
4.1.11. Memberikan support psikososial
4.1.12. Melakukan tindakan pengaturan hemodinamik
4.1.13. Monitor tekanan intracranial (TIK)
4.1.14. Monitoring hemodinamik invasive
4.1.15. Monitoring hemodinamik non invasive
4.1.16. Asistensi pemasangan ventilator invasive
4.1.17. Asistensi pemasangan ventilator non invasive
4.1.18. Perawatan pasien dengan ventilator : pencegahan pneumonia (VAP)
4.1.19. Manajemen keperawatan pasien dengan nausea
4.1.20. Monitor status neurologi
4.1.21. Memberikan oksigen melalui Masker Rebreathing, Masker Non
Rebreathing dan Simple Mask
4.1.22. Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat
4.1.23. Monitor respirasi
4.1.24. Manajemen syok
4.1.25. Memberikan edukasi tentang prosedur / tindakan yang dilakukan
4.1.26. Manajemen teknologi : penggunaan EHR, IT
4.1.27. Melakukan tindakan untuk mempertahankan suhu tubuh : normal
4.1.28. Memberikan dan monitoring terapi trombolitik
4.1.29. Tindakan untuk mengurangi dan mengatasi pasien muntah (vomit)
4.1.30. Manajemen keperawatan pasien spinal cord injury
4.1.31. Memfasilitasi pasien dengan tindakan bronchoscopy
4.1.32. Manajemen keperawatan pasien dengan terapi antimicrobial
4.1.33. Manajemen nutrisi pasien kritis

White Paper

Page 20
4.1.34. Manajemen keperawatan pasien hipo dan hiperglikemia akut
4.1.35. Mengambil pemeriksaan sample kultur
4.1.36. Memeberikan obat inhalasi dan fisioterapi dada pada pasien kritis
4.1.37. Promosi keterlibatan keluarga

a. Kompetensi Perawat Klinik Tambahan Intensive Care Luka Bakar (PK


II)
1) Perawatan Luka Bakar Ringan < 30%
2) Perawatan Luka Bakar Sedang 30 – 50%
3) Kumbah Lambung dan monitoring secret gaster
4) Perawatan luka bakar listrik dengan amputasi
5) Personal Hygiene Luka Bakar

b. Kompetensi Perawat Klinik Tambahan Intensive Care Kardiovaskular


(PK II)
1) Memfasilitasi dan membantu penatalaksanaan tindakan defibrilator :
Internal
2) Monitoring WSD (Water Sealed Drainage)
3) Pemberian nutrisi parenteral
4) Perawatan luka post op jantung
5) Manajemen disritmia
6) Mengurangi dan memonitor perdarahan
7) Persiapan operasi
8) Manajemen keperawatan pasien dengan pacu jantung permanen (Permanen
Pace Maker /PPM)
9) Manajemen keperawatan pasien dengan pacu jantung Temporer (Temporer
Pace Maker /TPM)

c. Kompetensi Perawat Klinik Tambahan Intensive Care Gawat Darurat


(PK II)
1) Memfasilitasi pasien dengan WSD
2) Observasi pasien dengan CRRT
3) Memfasilitasi pasien dengan tindakan intubasi dan ekstubasi
4) Perawatan luka post operasi dan trauma
5) Pengambilan specimen untuk pemeriksaan kultur

d. Kompetensi Perawat Klinik Tambahan Intensive Care Bedah Syaraf (PK


II)
1) Monitoring post pemasangan Eksternal Ventricular Drainage (EVD)
2) Monitoring Tekanan Intra Kanial dengan ICP monitor
3) Manajemen keperawatan pasien post operasi craniotomi
4) Manajemen keperawatan pasien post operasi laminektomi
5) Manajemen keperawatan pasien post operasi VP Shunt
6) Manajemen keperawatan pasien post transpenoid

White Paper

Page 21
e. Kompetensi tambahan untuk perawat kardiovaskuler yang bertugas di
cathlab.
1) Melakukan pencabutan sheath femoral di ruang cateterisasi
2) Menyiapkan ruangan cathlab
3) Menyiapkan pasien sebelum tindakan
4) Mempersiapkan mesin injector dan kontras
5) Melakukan asistensi tindakan venografi
6) Melakukan asistensi tindakan pungsi atau taping
7) Memfasilitasi tindakan Temporeri Pacemaker
8) Pengoperasian mesin pengukuran saturasi oksigen
9) Pengoperasien mesin hemodinamik Cathlab
10) Melakukan pencabutan sheath radial
11) Memfasilitasi penggunaan mesin defibrilasi
12) Memfasilitasi penggunaaan mesin Xray integris
13) Melakukan asistensi tindakan corangiografi femoral
14) Melakukan asistensi tindakan corangiografi radial
15) Melakukan asistesi tindakan cateterisasi jantung kanan dan kiri
16) Melakukan asistesi tindakn arteriografi
17) Melakukan asistensi tindakan balon atrial setostomi

4.2. Kompetensi Perawat Klinik Intensive Care (PK III)


4.2.1. Kompetensi PK I (General)
4.2.2. Mengkaji dan memvalidasi pengkajian pasien kritis secara
komprehensif dan sistematis
4.2.3. Merencanakan discharge planning
4.2.4. Mengelola intervensi keperawatan
4.2.5. Melakukan verifikasi hasil implementasi tindakan keperawatan
4.2.6. Penyapihan ventilator
4.2.7. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien yang kehilangan /
berduka
4.2.8. Melakukan perawatan luka infeksi
4.2.9. Memberikan terapi sedasi dan monitor respon pasien
4.2.10. Mengelola rencana asuhan pasien yang menjalani preoperative
4.2.11. Mengelola rencana asuhan pasien post operatif
4.2.12. Mengevaluasi keefektifan pelaksanaan rencana asuhan
4.2.13. Menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran kepada pasien dan
keluarganya
4.2.14. Berkontribusi dalam pengembangan professional dan peserta didik
4.2.15. Melakukan pengambilan sample kultur pasien kritis
4.2.16. Manajemen keperawatan pasien dengan AKI (Acute Kidney Injury)
4.2.17. Manajemen keperawatan pasien dengan CKD (Chronic Kidney Disease)
4.2.18. Manajemen keperawatan pasien terpasang CRRT (Continous Renal
Replacement Therapy)
4.2.19. Memverifikasi keakuratan pengukuran hemodinamik invasive dan non
invasive
4.2.20. Memfasilitasi pasien withdrawl dan withholding

White Paper

Page 22
4.2.21. Menerapkan prinsip pengendalian infeksi di ICU
4.2.22. Perawatan pasien transplantasi organ
4.2.23. Manajemen keperawatan pasien dengan pneumothoraks
4.2.24. Terlibat dalam konfrensi perawatan multidisiplin (pembicaraan kasus)

a. Kompetensi Perawat Klinik Tambahan Intensive Care Luka Bakar (PK


III)
1) Perawatan Luka Bakar Berat > 50%
2) Perawatan STSG
3) Perawatan FTFG

b. Kompetensi Perawat Klinik Tambahan Intensive Care Kardiovaskular


(PK III)
1) Manajemen keperawatan penatalaksanaan tindakan defibrilator : Internal
2) Manajemen keperawatan penatalaksanaan tindakan defibrillator :
Eksternal
3) Manajemen pasien dengan IABP (Intra Aortic Ballon Pump)
4) Manajemen NO (Nitrit Oxide)
5) Manajemen pasien dengan Peritonial Dialisis

c. Kompetensi Perawat Klinik Tambahan Intensive Care Gawat Darurat


(PK III)
1) Manajemen keperawatan penatalaksanaan tindakan defibrillator :
Eksternal
2) Manajemen complain pasien dan keluarga

d. Kompetensi Perawat Klinik Tambahan Intensive Care Bedah Syaraf (PK


III)
1) Manajemen keperawatan post operasi clipping, coiling, embolisasi dan
ballooning
2) Manajemen keperawatan post reseksi AVM
3) Manajemen keperawatan pasien post operasi anterior cervical corpectomy
dan fusion
4) Manajemen keperawatan post operasi cloward

e. Kompetensi tambahan untuk perawat kardiovaskuler yang bertugas di


cathlab.
1) Melakukan asistensi penutupan kolateral dengan vascular plug
2) Melakukan asistensi implant permanen pacemaker
3) Melakukan asistensi tindakan percutaneas transkateter balon valvuloplasty
4) Melakukan asistensi tindakan percutaneas transluminal coronary
angioplasty stent
5) Melakukan asistensi tindakan embolisasi
6) Melakukan asistensi tindakan primary PTCA
7) Pengoperasian mesin programmer pacemaker

White Paper

Page 23
8) Melakukan asistensi tindakan PTCA CTO
9) Melakukan asistensi tindakan PTBV radiofrekuensi ablasi
10) Melakukan tindakan endovaskuler aneurysm repair (EVAR)
11) Memfasilitasi pengoperasian mesin rotablator
12) Memfasilitasi pengoperasian mesin intravaskuler intrasound (IVUS)
13) Melakukan asistensi tindakan percutaneous transkateter mitral
comisurotomy (PTMC)
14) Melakukan asistensi tindakan penutupan ASD transkateter
15) Melakukan asistensi tindakan penutupan VSD transcateter (AMVO)
16) Pengoperasian mesin electrophysiology

4.3. Kompetensi Perawat Klinik Intensive Care (PK IV)


4.3.1. Memverifikasi kualitas proses keperawatan
4.3.2. Mengevaluasi mutu asuhan keperawatan
4.3.3. Mengevaluasi penerapan prinsip pengendalian infeksi rumah sakit di
ICU
4.3.4. Terlibat dan menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan
keperawatan
4.3.5. Mendesiminasikan teknologi keperawatan (Evidence Based Nursing)
4.3.6. Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan kritikal (Critical Care
Nursing)
4.3.7. Memfasilitasi pasien pindah antar ruang rawata atau rumah sakit
4.3.8. Melakukan konseling keluarga dengan pasien kritis
4.3.9. Sebagai nara sumber untuk perawat dan mahasiswa keperawatan dalam
perawatan kritis

White Paper

Page 24
5. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MATERNITAS
5.1 Kompetensi Perawat Klinik Maternitas (PK II)
5.1.1 Kompetensi PK I (general)
5.1.2 Memfasilitasi pemberian asi
5.1.3 Perawatan Sectio Cesaria
5.1.4 Persiapan proses persalinan
5.1.5 Monitor fetus dengan alat elektronik: antepartum
5.1.6 Promosi Attachment
5.1.7 peningkatan pengetahuan kesehatan
5.1.8 Perawatan bayi baru lahir
5.1.9 Monitor bayi baru lahir
5.1.10 Manajemen nyeri
5.1.11 Perawatan Post partum
5.1.12 Perawatan Prenatal
5.1.13 Pemeriksaan payudara : sadari
5.1.14 Promosi latihan
5.1.15 Keluarga Berencana : Kontrasepsi
5.1.16 Edukasi kesehatan
5.1.17 Peningkatan pengetahuan kesehatan
5.1.18 Latihan otot panggul (pelvis muscle exercise)
5.1.19 Identifikasi resiko
5.1.20 Self Efficcacy Enhancement
5.1.21 Pengajaran : proses penyakit
5.1.22 Pengajaran : individual
5.1.23 Bladder Training

5.2 Kompetensi Perawat Klinik Maternitas (PK III)


5.2.1 Kompetensi PK I (general), PK II maternitas
5.2.2 Reduksi perdarahan : antepartum uterus
5.2.3 Reduksi perdarahan : post partum uterus
5.2.4 Promosi integritas keluarga : keluarga yang bayi baru lahir
5.2.5 Keluarga berencana : kontrasepsi

White Paper

Page 25
5.2.6 Perawatan ibu hamil dengan resiko tinggi
5.2.7 Monitor hemodinamik invasive
5.2.8 Konseling laktasi
5.2.9 Edukasi orang tua : infant
5.2.10 Parenting Promotion (promosi peran orang tua pada keuarga yang
beresiko)
5.2.11 Resusitasi : neonatus
5.2.12 KMC (kanguru Mother Care)
5.2.13 Modifikasi Tingkah laku
5.2.14 Peningkatan gambaran diri
5.2.15 Peningkatan koping
5.2.16 Konseling
5.2.17 Support membuat keputusan
5.2.18 Support emosional
5.2.19 Keluarga berencana : Infertiliti
5.2.20 Keluarga Berencana : Kehamilan yang tidak diharapkan
5.2.21 Fertility Preervetion ( fasilitas Kesuburan)
5.2.22 Edukasi terapi hormone replacement
5.2.23 Konseling Nutrisi
5.2.24 Pessary management
5.2.25 Manajemen sindrom pre menstruasi
5.2.26 pengajaran : seks yang aman
5.2.27 konseling melalui telepon
5.2.28 Manajemen kemoterapi
5.2.29 Manajemen pasien dengan Ekstravasasi paska kemoterapi
5.2.30 Manajemen pasien dengan ekstravasasi paska kemoterapi

5.3 Kompetensi Perawat klinik Maternitas (PK IV)


5.3.1 Kompetensi PK I (general), PKII, PK III maternal
5.3.2 Memfasilitasi proses kehilangan : kematian perinatal
5.3.3 Perawatan pasien dengan terminasi kehamilan
5.3.4 Identifikasi resiko : Child bearing Family
5.3.5 Surveylance :Late pregnance
5.3.6 Support perlindungan klien terhadap tindakan kekerasan : pada pasangan
5.3.7 Anticipatory Guidance
5.3.8 Konseling pre konsepsi
5.3.9 Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
5.3.10 Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk meningkatkan
kualitas keperawatan
5.3.11 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan maternitas
5.3.12 Memecahkan masalah dengan metode PDSA

White Paper

Page 26
6. KOMPETENSI PERAWAT KLINIS HEMODIALISIS
6.1 Kompetensi Perawat Hemodialisis (PK II)
6.1.1 Kompetensi PK I (general)
6.1.2 Menjelaskan indikasi hemodialisis dan mengetahui 5 dari komplikasi
utama tindakan hemodialisis dan penanganannya.
6.1.3 Memahami nilai normal laboratorium dari daftar di bawah ini dan
menjelaskan efek dari gagal ginjal
6.1.4 Memahami screening sirologi pada pasien dialysis dan prosedur
melakukannya
6.1.5 Mengelolah alrm dialysis dengan menggunakan intervensi keperawatan
6.1.6 Melakukan pengkajian cairan
6.1.7 Menentukan target berat badan kering dengan berkonsultasi kepada
perawat penanggung jawab
6.1.8 Memberikan pelayanan, mengelola dan melakukan edukasi akses
vaskuler sesuai dengan type akses vaskuler yang digunakan pasien
6.1.9 Melakukan pengambilan sampel darah melalui port pada sirkuit
ekstracorporeal
6.1.10 Mengelola pasien yang dilakukan tindakan hemodialisis
6.1.11 Mengelola pasien dengan pemberian darah dan produk darah
6.1.12 Mengenali gejala dan tanda awal dari penurunan kondisi pasiensaat
dialysis
6.1.13 Memberikan perawatan yang aman saat mengakhiri hemodialisis dengan
akses vaskuler kateter HD
6.1.14 Melakukan prosedur sterilisasi

6.2 Kompetensi Perawat Hemodialisis (PK III)

White Paper

Page 27
6.2.1 Kompetensi PK I dan PK II Hemodialisis
6.2.2 Menyiapkan hemodialis
6.2.3 Mengaplikasikan teori hemodialisi kedalam praktek dan mengelola
situasi klinis yang tidak terduga untuk mencapai hasil yang diharapkan
6.2.4 Menjelaskan perbedaan metode dialysis dan prinsip-prinsipnya.
6.2.5 Membedakan jenis dan bahan dialiser
6.2.6 Menjelaskan konsep trans membrane pressure (TMP) hubungannya
dengan dialiser dan ultrafiltrasi.
6.2.7 Menjelaskan beberapa keuntungan/kerugian hemodialisis dibandingkan
dengan terapi pengganti ginjal lainnya
6.2.8 Menjelaskan prinsip water treatment
6.2.9 Menjelaskan prosedur yang benar untuk mengatasi alarm mesin
6.2.10 Melakukan prosedur hemodialisis khusus
6.2.11 Membuat standar prosedur operasional terkait
6.2.12 Mengkaji maturasi AV Shunt
6.2.13 Mengelola akses vaskuler dengan penyulit
6.2.14 Mengelola permasalahan kateter HD
6.2.15 Mengelola dialysis free heparin
6.2.16 Mengelola sirkuit darah clotted
6.2.17 Mengelola akses vaskuler pada keadaan darurat
6.2.18 Melakukan inisiasi akses vaskuler AV Fistula
6.2.19 Mengelola kejadian tidak terduga dan situasi klinis yang kompleks
6.2.20 Melakukan penilaian adekuasi dialysis
6.2.21 Melakukan program profiling
6.2.22 Mengatasi tanda dan gejala dari penurunan kondisi pasien saat dialysis
6.2.23 Melakukan penilaian edukasi dialysis
6.2.24 Melakukan program profiling
6.2.25 Mengatasi tanda dan gejala dari penurunan kondisi pasien saat dialysis
6.2.26 Melakukan penanganan komplikasi intradialisis
6.2.27 Menjadi leader dalam keadaan henti jantung
6.2.28 Mengakhiri tindakan hemodialisis dengan akses AV fistula dengan
penyulit dan akses femoralis
6.2.29 Melakukan prosedur sterilisasi
6.2.30 Menjelaskan tujuan pemeriksaan resirkulasi akses, hasil yang
diharapkan, prosedur yang ada dan intervensi yang dibutuhkan bila ada
penyimpangan dari normal
6.2.31 Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan darah dan bila perlu
melaporkan kepada nefrologis
6.2.32 Mengelola komplikasi hemodialisis jangka panjang
6.2.33 Mengelola dan memberikan edukasi pada pasien yang membutuhkan
ruang isolasi di dialysis
6.2.34 Memiliki komitmen untuk melakukan ongoing education dan
pengembangan professional
6.2.35 Terlibat dalam proyek perbaikan mutu dalam ranah keperawatan dialisi
6.2.36 Memonitor dan mendukung standar pelayanan yang berkualitas pada
pasien hemodialisis

White Paper

Page 28
6.2.37 Berperan dalam melakukan preceptorship dan mentorship
6.2.38 Berperan sebagai role model di unit dialysis
6.2.39 Melakukan kolaborasi pada situasi pasien yang kompleks

6.3 Kompetensi Perawat Hemodialisi (PK IV)


6.3.1 Kompetensi PK I dan PK II hemodialisi
6.3.2 Membantu keluarga dalam mendonorkan organ tubuh
6.3.3 Konseling HD
6.3.4 Konseling CAPD
6.3.5 Konseling transplantasi ginjal
6.3.6 Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
6.3.7 Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
6.3.8 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan nefrologi
6.3.9 Memecahkan masalah dengan metode PDSA

7. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK NEONATOLOGI


7.1 Kompetensi Perawat Klinik Neonatologi (PK II)
7.1.1 Kompetensi PK I (general)
7.1.2 Manajemen jalan napas
7.1.3 Suctioning pada neonatus tanpa alat bantu napas mekanik
7.1.4 Memberi susu botol
7.1.5 Edukasi pemberian asi
7.1.6 Support care giver
7.1.7 Perawatan tali pusat
7.1.8 Discharge planning
7.1.9 Pemberian makan per enteral ( enteral tube feeding)
7.1.10 Developmental care
7.1.11 Perawatan mata
7.1.12 Health care information Exchange
7.1.13 Perawatan infant (bayi)
7.1.14 Proteksi terhadap infeksi
7.1.15 Insersi intravena perifer
7.1.16 Perawatan metode kanguru
7.1.17 Interpretasi data laboratorium
7.1.18 Manajemen ventilasi mekanik invasif
White Paper

Page 29
7.1.19 Manajemen obat
7.1.20 Perawatan bayi baru lahir
7.1.21 Nonnutritive sucking
7.1.22 Monitor status nutrisi
7.1.23 Perawatan stoma tanpa komplikasi
7.1.24 Memberikan dan monitor terapi oksigen
7.1.25 Manajemen nyeri
7.1.26 Edukasi kepada orang tua : bayi
7.1.27 Phototherapy : neonatus
7.1.28 Mengatur posisi / posisioning
7.1.29 Resusitasi
7.1.30 Perawatan kulit
7.1.31 Managemen teknologi
7.1.32 Pengaturan temperature/termoregulasi
7.1.33 Pemberian total parenteral nutrition (TPN)
7.1.34 Transport : interfasilitas
7.1.35 Kateterisasi urine : intermiten
7.1.36 Perawatan luka omphalocale
7.1.37 Pengambilan specimen unuk pemeriksaan kultur
7.1.38 Pengambilan sampe darah arteri : analisa gas darah

7.2 Kompetensi Perawat Klinik Neonatologi (PK III)


7.2.1 Kompetensi I (general) dan PK II
7.2.2 Manajemen asam basa
7.2.3 Insersi dan stabilisasi kepatenan jalan napas
7.2.4 Suction jalan nafas
7.2.5 Manajemen jalan napas buatan
7.2.6 Manajemen cairan dan elektrolit
7.2.7 Ekstubasi endotrakeal
7.2.8 Manajemen hipovolemi
7.2.9 Manajemen ventilasi mekanik : non in vasif
7.2.10 Penyapihan ventilasi mekanik : weaning
7.2.11 Terlibat dalam konferensi keperawatan multidisiplin(multy disciplinary
care conference)
7.2.12 Memberikan nutrisi yang mengalami gizi buruk atau yang beresiko gizi
buruk
7.2.13 Perawatan stoma dengan komplikasi
7.2.14 Perawatan tube : dada
7.2.15 Perawatan tube : gastrointestinal
7.2.16 Perawatan tube : urin
7.2.17 Perawatan luka Gastroschizis
7.2.18 Perawatan luka ekstravasasi
7.2.19 Perawatan akses sentral line
7.2.20 Transport : Interfasilitas dengan alat bantu napas
7.2.21 Transport : Intrafasilitas dengan alat bantu napas
7.2.22 Pemasangan dan perawatan akses : umbilikal

White Paper

Page 30
7.2.23 Managemen sedasi
7.2.24 Asistensi pemberian terapi surfaktan
7.2.25 Memberikan nutrisi enteral bayi labio genato palate skizis
7.2.26 Resusitasi bayi dengan BB di bawah 1 Kg
7.2.27 PMK dengan ventilasi mekanik
7.2.28 Manajemen keyperawatan tranfusi tukar
7.2.29 melakukan bimbingan antisipasi berduka

7.3 Kompetensi Perawat Neonatologi (PK IV)


7.3.1 kompetensi PK I (general), PK II dan PK III
7.3.2 Peripherally Inserted Central Catheter (PICC)
7.3.3 Manajemen keperawatan bayi kembar siam
7.3.4 Manajemen pasien sepsis
7.3.5 Manajemen kejadian luar biasa (KLB)
7.3.6 Manajemen ROP (Retinophat of Prematurity)
7.3.7 Manajemen psien dengan pnemothorax
7.3.8 Manajemen OAE (Oto akaustik Emisi)
7.3.9 Manajemen ventilasi mekanik :HFO
7.3.10 Manajemen teraoi hipotermi (cooling therapy)
7.3.11 Memberi nutrisi enteral pada labio genati palate skizis
7.3.12 Manajemen bayi dengan kelainan kongenital
7.3.13 Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
7.3.14 Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
7.3.15 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan neonatologi
7.3.16 Memecahkan masalah dengan metode PDSA

8. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK PEDIATRIK


9.1 Kompetensi Perawat Pediatrik Klinik (PK II)
9.1.1 Kompetensi PK I (General)
9.1.2 Support perlindungan terhadap tindakan kekerasan : anak-anak
9.1.3 Edukasi pemberian ASI
9.1.4 Edukasi kepada care giver
9.1.5 Development enhancement : stimulasi tumbuh kembang anak
9.1.6 Development enhancement : stimulasi tumbuh kembang infant
9.1.7 Support emosional : memberi dukungan kepada pasien
9.1.8 Promosi keterlibatan keluarga
9.1.9 Manajemen keperawatan pada pasien demam : febris
9.1.10 Manajemen cairan dan elektrolit

White Paper

Page 31
9.1.11 Discharge planning : mempersiapkan pasien yang akan pulang,
mengidentifikasi kemampuan pasien / keluarga dalam perawatan dirumah,
mengidentifikasi kebutuhan edukasi pasien /keluarga.
9.1.12 Pengajaran secara individu
9.1.13 Manajemen imunisasi/vaksinasi
9.1.14 Terlibat dalam pembicaraan kasus dengan kasus multi disiplin
9.1.15 Promosi normalisasi kehidupan pasien yang mengalami sakit kronik
9.1.16 Manajemen nyeri
9.1.17 Edukasi kepada orang tua : Remaja
9.1.18 Edukasi kepada orang tua : Anak
9.1.19 Edukasi kepada orang tua : Infant
9.1.20 Promosi kepada keluarga yang beresiko
9.1.21 Mengumpulkan dan analisa adata pasien untuk kepatenan jalan nafas dan
pertukaran gas yang adekuat
9.1.22 Identifikasi resiko : genetic
9.1.23 Pengajaran nutrisi infant 0-3 bulan
9.1.24 Pengajaran nutrisi infant 4-6 bulan
9.1.25 Pengajaran nutrisi infant 7-9 bulan
9.1.26 Pengajaran nutrisi infant 10-12 bulan
9.1.27 Pengajaran keamanan infant 0-3 bulan
9.1.28 Pengajaran keamanan infant 4-6 bulan
9.1.29 Pengajaran keamanan infant 7-9 bulan
9.1.30 Pengajaran keamanan infant 10-12 bulan 13-18 bulan
9.1.31 Pengajaran stimulasi infant 0-4 bulan
9.1.32 Pengajaran stimulasi infant 5-8 bulan
9.1.33 Pengajaran stimulasi infant 9-12 bulan
9.1.34 Pengajaran nutrisi toddler13-18 bulan
9.1.35 Pengajaran nutrisi toddler 19-24 bulan
9.1.36 Pengajaran nutrisi toddler 25-36 bulan
9.1.37 Pengajaran keamanan toddler 13-18 bulan
9.1.38 Pengajaran keamanan toddler 19-24 bulan
9.1.39 Pengajaran keamanan toddler 25-36 bulan
9.1.40 Pengajaran : Toilet training
9.1.41 Memfasilitasi terapi bermain
9.1.42 Administrasi Total Parenteral Nutrition (TPN)
9.1.43 Manajemen teknologi : menggunakan sumber data digital (EHR),
monitor, infuse pump, syringe pump
9.1.44 Perawatan stoma tanpa komplikasi
9.1.45 Atraumatic care pada : bayi, toddler, pra sekolah, remaja
9.1.46 Manajemen code blue
9.1.47 Manajemen Ventilasi Mekanik : Invasif : Ventilator Portable
9.1.48 Pemasangan kateter urin pada bayi / anak
9.1.49 Asistensi prosedur resiko tinggi : BMP
9.1.50 Perawatan luka infeksi
9.1.51 Memberikan obat factor VIII atau koate

White Paper

Page 32
9.2 Kompetensi Perawat Klinik Pediatrik (PK III)
9.2.1 Kompetensi PK I (general) dan PK II pediatrik
9.2.2 Manajemen syok hipovolemik
9.2.3 Manajemen Kemoterapi
9.2.4 Manajemen Sedasi
9.2.5 Manajemen Nutrisi
9.2.6 Perawatan Luka Kanker
9.2.7 Perawatan stoma dengan komplikasi kulit sekitar stoma

9.3 Kompetensi Perawat Klinik Pediatrik (PK IV)


9.3.1 Kompetensi PK I (General), PK II dan PK III Pediatrik
9.3.2 Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
9.3.3 Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
9.3.4 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan pediatrik
9.3.5 Memecahkan masalah dengan metode PDSA

10. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK INSTALASI BEDAH SENTRAL


9.1 Kompetensi Perawat Klinik Instalasi Bedah Sentral (PK II)
9.1.1 Kompetensi PK I (General)
9.1.2 Tindakan mengurangi kecemasan
9.1.3 Menggunakan waktu secara efisien untuk menghadapi kondisi krisis
sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai

White Paper

Page 33
9.1.4 Memberikan dan monitoring cairan dan elektrolit
9.1.5 Memberikan dukungan psikologis
9.1.6 Manajemen lingkungan : monitor dan manipulasi lingkungan fisik
untuk meningkatkan keamanan pasien
9.1.7 Manajemen lingkungan : Monitor dan manipulasi lingkungan fisik
untuk meningkatkan keamanan petugas kesehatan
9.1.8 Mempertahankan suhu tubuh pasien dibawah 35°C (hipotermi) dan
memonitor efek samping atau menghindari terjadinya komplikasi
9.1.9 Mencegah dan mengendalikan infeksi nosokomial diruang operasi
9.1.10 Tindakan pencegahan akibat alergi lateks (karet)
9.1.11 Melakukan tindakan pencegahan hipotermi pada pembedahan
9.1.12 Memberikan oksigen melalui masker rebreathing, masker non
rebreathing dan sungkup
9.1.13 Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat
9.1.14 Mengatur posisi pasien : Intra operasi
9.1.15 Mengelola perawatan pasien post anastesi
9.1.16 Memfasilitasi preadmisi,pemeriksaan diagnostic dan persiapan
operasi, rekam medis pasien (Sign in)
9.1.17 Menemani pasien selama operasi
9.1.18 Meminimalkan tekanan pada bagian tubuh pasien
9.1.19 Mengevaluasi hasil dan instrument operasi pada proses sign out
9.1.20 Perawatan kulit : area donor
9.1.21 Perawatan kulit : area graft
9.1.22 Survaillance area kulit : Menilai dan menganalisa kondisi pasien
untuk mempertahankan keutuhankulit dan integritas membrane
mukosa
9.1.23 Manajemen specimen yang akan dilakukan pemeriksaan
laboratorium, patologi anatomi
9.1.24 Manajemen suplai :Memastikan dan menyediakan alat /barang yang
dibutuhkan selama operasi
9.1.25 Melaksanakan tugas perawat sikuler
9.1.26 Manajemen instrument pembedahan
9.1.27 Tindakan pencegahan injuri saat operasi
9.1.28 Memberikan informasi tentang orientasi kamar operasi dan
membantu pasien
9.1.29 Manajemen teknologi dalam memonitor kondisi pasien
9.1.30 Mempertahankan suhu tubuh pasien normal sebelum, selama dan post
operasi
9.1.31 Memberikan kenyamanan dankomunikasi melalui sentuhan
9.1.32 Transfer pasien : antar ruangan atauunit di RS
9.1.33 Perawatan luka post operasi
9.1.34 Perawat sirkuler alat khusus
9.1.35 Persiapan kulit operasi
9.1.36 Kateterisasi urin
9.1.37 Perawatan drain (selang)
9.1.38 Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi

White Paper

Page 34
9.1.39 Perawatan stoma post operasi
9.1.40 Irigasi kandung kemih

9.2 Kompetensi Perawat Klinik Instalasi Bedah Sentral (PK III)


9.2.1 Kompetensi PK I (General) dan PK II Perioperatif
9.2.2 Memfasilitasi konsultasi intra operasi
9.2.3 Memfasilitasi instrumentasi operasi khusus
9.2.4 Sebagai perawat sirkuler operasi khusus
9.2.5 Melaksanakan pengepakan instrument medic :
9.2.6 Menyiapkan sterilisasi untuk alat khusus endoskopi dengan plasma
9.2.7 Menyiapkan sterilisasi untuk instrument medic dengan auto clave
9.2.8 Melakukan dekontaminasi terhadap alat-alat khusus
9.2.9 Manajemen anafilaksis
9.2.10 Monitor cairan
9.2.11 Mencegah cidera akibat pemasangan tourniquet
9.2.12 Manajemen sedasi
9.2.13 Menangani insiden tertusuk jarum

9.3 Kompetensi Perawat Klinik Instalasi Bedah Sentral (PK IV)


9.3.1 Kompetensi PK I (General), PK II dan PK III Perioperatif
9.3.2 Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
9.3.3 Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
9.3.4 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan Perioperatif
9.3.5 Memecahakan masalah dengan metode PDSA

White Paper

Page 35
11. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK ANESTESI
10.1 Kompetensi Perawat Klinik Anestesi (PK II)
11.1.1 Kompetensi PK I (General)
11.1.2 Persiapan Intubasi
11.1.3 Persiapan Ekstubasi
11.1.4 Monitoring intra operasi
11.1.5 Monitoring pasca operasi diruang pulih
11.1.6 Insersi dan menstabilkan jalan nafas
11.1.7 Manajemen jalan nafas
11.1.8 Suction jalan nafas
11.1.9 Memberikan oksigen
11.1.10 Manajemen jalan nafas buatan : ETT dan tracheostomi
11.1.11 Perawatan sirkulasi (Circulatory care) : alat bantu mekanik
11.1.12 Resusitasi cairan
11.1.13 Pemberian obat-obat anestesi
11.1.14 Manajemen nyeri
11.1.15 Asistensi pemberian patient-controlled analgesia (PCA)
11.1.16 Support emosional
11.1.17 Perawatan mata
11.1.18 Manajemen Nausea
11.1.19 Tindakan pencegahan injuri saat operasi
11.1.20 Membuat laporan insiden
11.1.21 Penanganan kasus emergency di kamar operasi
11.1.22 Resusitasi pasien dewasa dan anak
11.1.23 Pengecekan obat-obat khusus anestesi
11.1.24 Pengelolaan mesin anestesi
11.1.25 Pengelolaan gas anestesi
11.1.26 Pengelolaan alat-alat anestesi umum

11.2 Kompetensi Perawat Klinik Anestesi (PK III)


11.2.1 Kompetensi PK I General dan PK II Anestesi
11.2.2 Koordinasi preoperasi
11.2.3 Memberikan edukasi : preoperasi
11.2.4 Manajemen cairan dan elektrolit
11.2.5 Manajemen sedasi
11.2.6 Manajemen defibrillator : Eksternal
11.2.7 Manajemen pasien syok
11.2.8 Memberikan obat melalui intraspinal
11.2.9 Resusitasi : Fetus
11.3 Kompetensi Perawat Klinik Anestesi (PK IV)
11.3.1 Kompetensi PK I General, PK II Anestesi dan PK III Anestesi
11.3.2 Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan keperawatan
11.3.3 Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk peningkatan
kualitas asuhan keperawatan
11.3.4 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan anestesi
11.3.5 Melakukan tindakan pemasangan LMA

White Paper

Page 36
11.3.6 Melakukan tindakan intubasi ETT emergensi
11.3.7 Melakukan tindakan ekstubasi
11.3.8 Memecahkan masalah dengan metode PDSA
12. KOMPETENSI PERAWAT PENGENDALI INFEKSI / IPCN
12.1 Kompetensi Perawat Pengendali Infeksi / IPCN (PK II)
12.1.1 Monitoring kewaspadaan isolasi
12.1.2 Monitoring kewaspadaan standart
12.1.3 Monitoring kewaspadaan transmisi
12.1.4 Monitoring Healthcare Associated Infectins (HALs)
12.1.5 Monitoring SIRS (Sistemic Inflammatory Respons Syndrom)
12.1.6 Monitoring Pinere
12.1.7 Monitoring Survailans
12.1.8 Monitoring Audit
12.1.9 Monitoring Lingkungan
12.1.10 Monitoring fasilitas terkait PPI
12.1.11 Edukasi

12.2 Kompetensi Perawat Pengendali Infeksi / IPCN (PK III)


12.2.1 Monitoring KLB
12.2.2 Monitoring ICRA
12.2.3 Monitoring Risk Register

12.3 Kompetensi Perawat Pengendali Infeksi / IPCN (PK IV)


12.3.1 Monitoring PDSA, PCA dan FMEA
12.3.2 Membuat program PMelakukan penelitian

White Paper

Page 37
12. KOMPETENSI BIDAN PRAKTISI
12.1 Kompetensi Bidan Praktisi I
12.1.1 Proses asuhan kebidanan
12.1.2 Melakukan pemeriksaan fisik obstetric
12.1.3 Pemeriksaan denyut jantung janin
12.1.4 Manajemen bayi baru lahir normal
12.1.5 Pemeriksaan bayi baru lahir
12.1.6 Pemeriksaan ibu selama masa nifas
12.1.7 Menerapkan prinsip etika dalam profesi kebidanan
12.1.8 Menerapkan keselamatan pasien
12.1.9 Menerapkan komunikasi therapeutic dan efektif
12.1.10 Pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit
12.1.11 Pemenuhan kebutuhan oksigen : melakukan pemberian terapi oksigen
melalui nasal kanul
12.1.12 Memfasilitasi kebutuhan cairan dan elektrolit, melaksanakan
pemberian cairan dan elektrolit
12.1.13 Pemenuhan kebutuhan nutrisi enteral : Memberikan makan melalui
Nasogastric Tube
12.1.14 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi urin : Mencegah infeksi
saluran kemih, membantu pasien BAK di tempat tidur, merawat
kateter, Melakukan pengambilan sample urin.
12.1.15 Perawatan luka : melakukan perawatan luka bersih
12.1.16 Pemberian obat secara aman dan tepat : Memberikan terapi oral, intra
dermal, Intra muscular, intra vena, sub cutan.
12.1.17 Pemberian darah dan produk darah secara aman.
12.1.18 Pemberian edukasi.
12.1.19 Perekaman EKG
12.1.20 Memenuhi kebutuhan rasa nyaman dan personal hygiene:
memembersihkan rambut, oral, kuku, memandikan pasien.

12.2 Kompetensi Bidan Praktisi II


12.2.1 Kompetensi bidan praktisi I
12.2.2 Melakukan RJP pada ibu hamil
12.2.3 Mampu mengidentifikasi kondisi patologis pada masa kehamilan
12.2.4 Mampu mengidentifikasi kondisi patologis pada masa persalinan (Ante
partum, Intra partum, Post partum)
12.2.5 Mampu mengidentifikasi kondisi patologis pada masa nifas
12.2.6 Melakukan asuhan persalinan normal
12.2.7 Mampu memberikan pelayanan Kontrasepsi Hormonal dan non
Hormonal
12.2.8 Melakukan penjahitan perineum grade I
White Paper

Page 38
12.2.9 Melakukan deteksi dini terhadap Ca Cervix
12.2.10 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pada gangguan eliminasi urine
12.2.11 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pada gangguan eliminasi fekal
12.2.12 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
12.2.13 Memfasilitasi pemberian obat High Alert
12.2.14 Manajemen nyeri sedang (Mandiri dan kolaborasi)
12.2.15 Memfasilitasi kebutuhan nutrisi melalui perenteral
12.2.16 Memfasilitasi pasien untuk melakukan aktifitas fisik
12.2.17 Melakukan perawatan luka dengan infeksi
12.2.18 Memfasilitasi tumbuh kembang
12.2.19 Melakukan persiapan pre operasi dan perawatan awal post operasi dan
Prosedur.
12.2.20 Pengambilan sample kultur untuk darah, urine, feses, sputum, luka dan
pemeriksaan darah arteri.

12.3 Kompetensi Bidan Praktisi III


12.3.1 Kompetensi Bidan Praktisi I dan II
12.3.2 Melakukan asuhan kebidanan pada komplikasi obstetric dan neonatal
12.3.3 Mampu melakukan pendokumentasian dengan menggunakan partograf
12.3.4 Mampu melakukan Penanganan kegawatdaruratan obstetric
12.3.5 Mampu melakukan Manuver Mc Robert pada Distosia Bahu
12.3.6 Mengatur posisi pada kasus prolapsus tali pusat
12.3.7 Melakukan manual plasenta
12.3.8 Tatalaksana Atonia uteri (KBI, KBE, tekanan aorta abdominalis)
12.3.9 Melakukan resusitasi intrauterine
12.3.10 Melakukan penanganan komplikasi kehamilan
12.3.11 Mendeteksi pre eklamsia / eklamsia
12.3.12 Mendeteksi perdarahan pada kehamilan muda
12.3.13 Melakukan tatalaksana infeksi nifas
12.3.14 Mengetahui penyebab infeksi nifas
12.3.15 Melakukan penanganan kegawatdaruratan neonatal
12.3.16 Melakukan tatalaksana pada bayi hipotermia
12.3.17 Melakukan tatalaksana pada bayi BBLR
12.3.18 Melakukan tatalaksana asfiksia pada BBL
12.3.19 Melakukan tatalaksana kejang pada BBL
12.3.20 Melakukan rujukan dan transportasi BBL
12.3.21 Memberikan pelayanan IUD
12.3.22 Memasang IUD post plasenta
12.3.23 Memasang IUD pada pasangan usia subur
12.3.24 Melepas IUD
12.3.25 Memberikan pelayanan kontrasepsi bawah kulit (Implant)
12.3.26 Memasang Implant
12.3.27 Melepas Implant

12.4 Kompetensi Bidan Praktisi IV

White Paper

Page 39
12.4.1 Kompetensi Bidan Praktisi II, III dan IV

BAB IV
URAIAN PEKERJAAN

A. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK PK I (GENERAL)


Fungsiutama
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung jawab terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja
yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggungjawabutama:
1. Terlaksananyapengkajianpasien
2. Teridentifikasinyamasalahkeperawatanpasien
3. Terencananyaasuhankeperawatanpasien
4. Terbantunyaaktivitassehari-haripasiensesuaikebutuhanpasien
5. Terlaksananyaintervensispesifikkeperawatandanterapisesuaikondisipasien
6. Terlaksananyaevaluasiasuhankeperawatan
7. Terdokumentasinyaasuhankeperawatan
Tugaspokok:
1. Terlaksananyapengkajianpasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan.
1.2 Mengkaji dan riwayat alergi
1.3 Mengkaji alasan masuk rumah sakit dan riwayat kesehatan sebelumnya
1.4 Mengkaji riwayat psikososial dan status fungsional dengan bartel
indeks
1.5 Melakukan pemeriksaan fisik
1.6 Melakukan skrining gizi
1.7 Melakukan skrining resiko cidera/jatuh
1.8 Melakukan skrining nyeri
1.9 Mengidentifikasi kebutuhan edukasi
1.10 Mengkaji pengkajianluka decubitus dengan skala Norton

White Paper

Page 40
1.11 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.12 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan keluarga
1.13 Mengkaji kondisi mental fisik pasien
1.14 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Menformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4 Menetukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan.

4. Terpenuhinya kebutuhana ktifitas sehari-hari pasein dengan tingkat


ketergantungan minimal care.
4.1 Menentukan status aktifitas sehari-hari (activity daily living/ADL)
pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi.

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Menerima pasien baru
5.1.2 Menjelaskan fasilitas yang ada
5.1.3 Mendengarkan keluhan pasien
5.1.4 Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh
5.1.5 Melakukani ntervensi pencegahan pasien jatuh
5.1.6 Memfasilitasi pasien untuk beribadah
5.1.7 Melakukan clapping vibrasi
5.1.8 Melakukan massage pada area tubuh yang tertekan
5.1.9 Memfasilitasi makan pada pasien yang tidak mampu makan
sendiri
5.1.10 Memfasilitasi pasien yang dapa tmakan sendiri
5.1.11 Memasang NGT dengan supervisi

White Paper

Page 41
5.1.12 Memberikan nutrisi via NGT
5.1.13 Mendokumentasikan jumlah makanan yang dihabiskan pasien
5.1.14 Melakukan pendokumentasian intake output
5.1.15 Menimbang beratbadan
5.1.16 Mengukurlingkarlengan
5.1.17 Mengukur tinggi badan
5.1.18 Menolong pasien BAK di tempat tidur
5.1.19 Menolong pasien BAB di tempat tidur
5.1.20 Melakukan vulva hygiene
5.1.21 Memasang dan melepas marker
5.1.22 Memfasilitasi pasien mandi di tempat tidur
5.1.23 Menyikat gigi pasien
5.1.24 Menyikat gigi palsu membersihkan mulut pasien tidak sadar
5.1.25 Menyisir rambut pasien
5.1.26 Mengganti pakain pasien
5.1.27 Mengganti alat tenun
5.1.28 Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya
5.1.29 Mencuci rambut pasien di tempat tidur
5.1.30 Memotong kuku pasien
5.1.31 Menjaga kebersihan lingkungan pasien
5.1.32 Mengatur posisi fowler (1/2 duduk)
5.1.33 Mengatur posisi sym
5.1.34 Mengatur posisi trendeleburg
5.1.35 Mengatur posisi dorcal recumbent
5.1.36 Mengatur posisi lithotomy
5.1.37 Memiringkan pasien
5.1.38 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kereta dorong
dan sebaliknya
5.1.39 Memfasilitasi pasien yang pindah sendiri dari tempat tidur ke
kereta dorong dan sebaliknya
5.1.40 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda
5.1.41 Memfasilitasi pasien pindah dari mobil ke kereta dorong dan
sebaliknya
5.1.42 Mengukur suhu badan melalui axila
5.1.43 Mengukur suhu badan melalui anus
5.1.44 Mengukur suhu badan melalui telinga
5.1.45 Mengukur suhu badan memakai infra red/dahi
5.1.46 Mengukur tekanan darah
5.1.47 Menghitung denyut nadi / denyut jantung
5.1.48 Menghitung pernafasan
5.1.49 Mendokumentasi tanda tanda vital pada form kurve harian
5.1.50 Memasang condom catheter
5.1.51 Merawat pasien yang akan meninggal
5.1.52 Merawat pasien yang sudah meninggal
5.1.53 Melakukan pendokumentasian dengan baik dan benar
5.1.54 Menyiapkan pasien pulang

White Paper

Page 42
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
5.2.1 Melakukan resusitasi jantung paru
5.2.2 Pemberian oksigen dengan nasal canul
5.2.3 Pemberian oksigen dengan simple mask
5.2.4 Melakukan perekaman EKG 12 lead
5.2.5 Melepas infus
5.2.6 Menghitung tetesan infus
5.2.7 Mengganti cairan infus
5.2.8 Melepas NGT
5.2.9 Melepas catheter urin
5.2.10 Memasang infus Pump
5.2.11 Mengambil sample darah vena
5.2.12 Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan urin
5.2.13 Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan feces
5.2.14 Memberi terapi obat per oral
5.2.15 Memberi terapi obat per IV langsung
5.2.16 Memberi terapi obat per IV tidak langsung
5.2.17 Memberikan nutrisi parenteral
5.2.18 Memberi terapi obat per IM
5.2.19 Memberi terapi obat per SC
5.2.20 Memberi terapi obat per IC
5.2.21 Memberi terapi obat sublingual
5.2.22 Memberi terapi obat tetes
5.2.23 Memberi terapi obat suppositoria
5.2.24 Memberi terapi obat melalui kulit/topical
5.2.25 Mengambil sample darah perifer
5.2.26 Melakukan perawatan luka kecil
5.2.27 Memberikan inhalasi
5.2.28 Melakukan persiapan operasi kecil
5.2.29 Melakukan persiapan operasi sedang
5.2.30 Memasang OPA
5.2.31 Melepas OPA
5.2.32 Memfasilitasi pasien untuk fisioterapi
5.2.33 Memfasilitasi pasien untuk tindakan radiologi
5.2.34 Memfasilitasi pasien untuk konsul ke poliklinik
5.2.35 Memfasilitasi pasien untuk tindakan diagnostic
5.2.36 Memasang kateter urin dengan supervisi

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

White Paper

Page 43
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien
7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah / diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

B. URAIAN PEKERJAAN KEKHUSUSAN

1. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK MEDIKAL BEDAH


1.1 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Medikal Bedah (PK II)
Fungsi utama
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku profesional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSCM.
Tanggung Jawab Utama:
1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terpenuhinya kebutuhan aktivitas sehari-hari
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
8. Terlaksananya bimbingan dan supervisi level dibawahnya.
Tugas pokok:
1. Terlaksananya pengkajian pasien
1.1 Melakukan pengkajian awal dan melengkapi data pengkajian yang sudah
dilakukan oelh perawat PK I
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasi faktor resiko: resiko jatuh, resiko dekubitus, resiko infeksi
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran
1.5 Melakukan penilaian NEWSS
1.6 Mendapatkan riwayat keperawatan medis dan fisik pasien
1.7 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.8 Menilai Glassgow Coma Scale

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 mengidentifikasi data fokus secara holistic dari pengkajian awal pasien
2.2 menentukan masalah / diagnosa keperawatan pasien

White Paper

Page 44
3. terencananya asuhan keperawatan pasien
3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengidentifikasikan kebutuhan edukasi untuk pasien dan keluarga
3.7 Merencanakan edukasi untuk pasien dan keluarga.
4. Terpenuhinya kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien dengan tingkat
ketergantungan intermediate care
4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL)
pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dan personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melaksanakan intevensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I
5.1.2 Serah terima pasien dari poliklinik dan UGD rawat inap
5.1.3 Mengantar dan menjemput pasien ke dan dari kamar operasi
5.1.4 Melakukan perawatan pasien perioperatif
5.1.5 Mengantar pasien pindah ke ruangan lain
5.1.6 Mengantar pasien dari tingkat ketergantungan Intermedieate care
pindah ke rumah sakit lain
5.1.7 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
5.1.8 Melakukan proses Discharge Planning keperawatan
5.1.9 Melakukan edukasi pasien
5.1.10 Menghitung balance cairan
5.1.11 Melakukan pemantauan hemodinamik
5.1.12 Menilai tanda-tanda dehidrasi
5.1.13 Melakukan teknik dekontaminasi alat-alat kesehatan yang dipakai
sehari-hari.
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
5.2.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
5.2.2 Memberikan oksigen dengan sungkup rebreathing
5.2.3 Memberikan oksigen dengan sungkup non rebreathing
5.2.4 Melakukan suction lewat mulut/hidung/tracheostomy
5.2.5 Menyiapkan pasien yang akan menjalani operasi besar

White Paper

Page 45
5.2.6 Menyiapkan pasien operasi khusus (misalnya: transplantasi ginjal, hati,
kornea)
5.2.7 Menyiapkan pasien untuk Punctie Pleura
5.2.8 Menyiapkan pasien umtuk Lumbal Punctie
5.2.9 Menyiapkan pasien dan alat untuk pemasangan ETT
5.2.10 Melakukan Perekaman dan analisa sederhana (menghitung heart rate
dan irama jantung) EKG
5.2.11 Memasang dan melepas kateter urin secara mandiri
5.2.12 Memasang dan melepas selang Lambung/NGT secara mandiri
5.2.13 Memberi makan melalui refeeding
5.2.14 Memasang dan melepas infus
5.2.15 Memasang dan mengoprasikan syring pump dan infus pump
5.2.16 Memfasilitasi pasien untuk permintaan darah
5.2.17 Memberi tranfusi darah
5.2.18 Memberikan terapi titrasi bicnat, KCL
5.2.19 Merawat pasien dengan stoma tanpa komplikasi
5.2.20 Mengambil darah arteri
5.2.21 Melatih ROM
5.2.22 Mengoprasikan alat oxymetri
5.2.23 Melakukan perawatan luka sedang
5.2.24 Melakukan perawatan luka besar
5.2.25 Melakukan perawatan pada pasien yang terpasang drainase
5.2.26 Melakukan perawatan luka bakar grade I (<20%)
5.2.27 Melakukan perawatan luka bakar grade II (20%-40%)
5.2.28 melakukan perawatan luka bakar grade III (>40%) dengan supervisi
5.2.29 Melakukan angkat jahitan dengan kolaborasi
5.2.30 Membaca dan melaporkan hasil laboratorium kritis pada dokter
5.2.31 Mengantar pasien untuk pemeriksaan / tindakan dluar RSCM
5.2.32 Menghubungi rumah sakit lain untuk tindakan, pemeriksaan rujuk
pasien melalui SPGDT
5.2.33 Melakukan cek gula darah (Glukotest) bed side
5.2.34 Menyiapkan alat untuk tindakan akupuntur
5.2.35 Menyiapkan alat untuk tindakan insisi
5.2.36 Menyiapkan alat untuk tindakan exterpatie
5.2.37 Melakukan evaluasi kondisi pasien bersama dokter
5.2.38 Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi rumah sakit
5.2.39 Pengelolaan pasien dengan penyakit menular
5.2.40 Memasang bindai
5.2.41 Memasang neck collar
White Paper

Page 46
5.2.42 Melakukan kumbah lambung
5.2.43 Memberikan terapi obat sedatif
5.2.44 Menyiapkan alat intubasi
5.2.45 Menyiapkan alat untuk pemasangan vena dalam
5.2.46 Memberikan obat-obatan emergancy dan life saving
5.2.47 Melakukan skin test dan mantoux test serta interpretasinya
5.2.48 Menyiapkan alat vena sectie
5.2.49 Membantu pasien ambulasi dengan menggunakan alat bantu

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staff keperawatan


8.1 menjadi preceptor bagi PK I
8.2 melakukan bimbingan dan supervisi pada perawat PK I

1.2 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Medikal BedaH (PK III)

Fungsi utama
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan
menunjukkan perilaku profesional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung jawab utama:

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien

White Paper

Page 47
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok:

1. Terlaksananya pengkajian pasien


1.1 melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan
1.2 membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 mengevaluasi faktor resiko
1.4 melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5 mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan
keluarga
1.6 mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 mengidentifikasi data fokus
2.2 menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 memformulasikan rencana pemulangan (discharge palnning)
3.3 menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 menentukan intervensi serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga
3.7 melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan.

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.


4.1 Menentukan status aktifitas sehari-hari (activity daily living/ADL)
pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dan personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien

White Paper

Page 48
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
PK I dan PK II
5.1.2 Melakukan triple manuever (head lift, chin lift, jaw trust)
5.1.3 Melakukan penialaian status neurologis
5.1.4 Menyiapkan alat vena sectie
5.1.5 Melakukan edukasi dan konseling pada pasien
5.1.6 Memberikan motivasi spiritual
5.1.7 Melakukan perawatan luka dengan komplikasi atau kasus
kompleks

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
PK I dan PK II
5.2.2 Melakukan perawatan WSD
5.2.3 Memberikan terapi obat narkotika
5.2.4 Merekam spirometri
5.2.5 Merekam audiometri
5.2.6 Melakukan penanganan menejemen hipo dan hiperglikemia
5.2.7 Melakukan menejemen asam basa
5.2.8 Melakukan koordinasi dengan penunjang medik
5.2.9 Memberikan terapi analgetik dengan PCA
5.2.10 Melakukan menejemen ventilasi mekanik non invasive
pemberian O2 melalui CPAP
5.2.11 Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostik

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staff keperawatan


8.1 menjadi preceptor bagi PK II
8.2 melakukan bimbingan dan supervisi pada perawat PK I dan PK II

1.3 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Medikal Bedah (PK IV)

White Paper

Page 49
Fungsi Utama:
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan
menunjukkan perilaku profesional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari

Tanggung jawab utama:


1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan.
Tugas pokok :
1. Terlaksananya pengkajian pasien
1.1 melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan
1.2 membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 mengevaluasi faktor resiko
1.4 melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5 mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan
keluarga
1.6 mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 mengidentifikasi data fokus
2.2 menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 memformulasikan rencana pemulangan (discharge palnning)
3.3 menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 menentukan intervensi serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga

White Paper

Page 50
3.7 melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan.

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.


4.1 Menentukan status aktifitas sehari-hari (activity daily living/ADL)
pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dan personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
melakukanintervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I, PK
II, PK III.
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK
I, PK II dan PK III.

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staff keperawatan


8.1 menjadi preceptor bagi PK III
8.2 melakukan bimbingan dan supervisi pada perawat PK II dan PK III

1.4 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Medikal Bedah (PK V)

Fungsi Utama:

White Paper

Page 51
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan
menunjukkan perilaku profesional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari

Tanggung jawab utama:

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan.
Tugas Pokok:
1. Terlaksananya pengkajian pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya
1.3 Mengevaluasi faktor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan
keluarga
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data fokus
2.2 Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge palnning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 Menentukan intervensi serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.

White Paper

Page 52
4.1 Menentukan status aktifitas sehari-hari (activity daily living/ADL)
pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dan personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
melakukanintervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I,
PK II, PK III dan PK IV.
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi,
melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I,
PK II dan PK III dan PK IV.

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien.

8. Melakukan bimbingan pada staff keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK IV
8.2 Melakukan bimbingan dan supervisi pada perawat PK III dan PK
IV

White Paper

Page 53
2. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK PEDIATRI DAN NEONATUS
2.1 Uraian Pekerjaan Klinik Pediatri dan Neonatus (PK I)

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan
menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dillakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.
Tanggung jawab utama
1. Terlaksananya pengkajian pasien.
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien.
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien.
4. Terbentuknya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.
5. Terlaksananya lntervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien.
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
7. Terdokumentasinya Asuhan keperawatan.
Tugas Pokok:
1. Terlaksananya pengkajian pasien.
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi yang
diperlukan
1.2 Mengkaji adanya riwayat alergi
1.3 Mengkaji alasan masuk rumah sakit dan riwayat sebelunya
1.4 Mengkaji riwayat psikologi an status fungsional dengan bartel
indeks
1.5 Melakukanpemeriksaan fisik
1.6 Melakukan skrining gizi
1.7 Melakukan srining resiko jatuh
1.8 Melakukan skrining nyeri
1.9 Mengidentifikasi kebutuhan edukasi
1.10 Mengkaji pengkajian luka decubitus dengan skala norton
1.11 Melakukan pengukuran tanda vital
1.12 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan
keluarga
1.13 Mengkaji kondisi mental damn fiisk pasien
1.14 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data fokus
2.2 Menentukan masalah atau diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya Asuhan Keperawatan Pasien


White Paper

Page 54
3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan ( discharge planning )
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan)untuk pasien dan
keluarga.
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarga dalam rencana
asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai 9kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL)
pasien.
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene.
4.3 Memfasilitasi pasien ambulansi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Menerima pasien baru
5.1.2 Menjelaskan fasilitas yang ada
5.1.3 Mendengarkan keluhan pasien
5.1.4 Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh
5.1.5 Melakukan intervensi pencegahan pasien jatuh
5.1.6 Memfasilitasi pasien untuk beribadah
5.1.7 Melakukan clapping vibrasi
5.1.8 Melakukan massage pada area tubuh yang tertekan
5.1.9 Memfasilitasi makan pada pasien yang tidak mampu makan
sendiri
5.1.10 Memfasilitasi pasien yang dapat makan sendiri
5.1.11 Memberikan nutrisi via NGT
5.1.12 Mendokumentasikan jumlah makanan yang di habiskan
pasien
5.1.13 Melakukan pendokumentasian intake-output
5.1.14 Menimbang berat badan
5.1.15 Mengukur lingkar lengan
5.1.16 Mengukur tinggi badan
5.1.17 Menolong pasien BAK di tempat tidur
5.1.18 Menolong pasien BAB di tempat tidur
5.1.19 Memberi huknah rendah
5.1.20 Memberi huknah tinggi
5.1.21 Memberi glysering spuit
White Paper

Page 55
5.1.22 Melakukan vulva hygiene
5.1.23 Memasang dan melepas masker
5.1.24 Memasang dan melepas sarung tangan steril
5.1.25 Memfasilitasi pasien mandi di tempat tidur
5.1.26 Menyikat gigi pasien
5.1.27 Merawat gigi palsu
5.1.28 Membersihkan mulut pasien tidak sadar
5.1.29 Menyisir rambut pasien
5.1.30 Mengganti pakaian pasien
5.1.31 Mengganti alat tenun
5.1.32 Mengganti alat tenun dengan pasien di atasnya
5.1.33 Mencuci rambut pasien di tempat tidur
5.1.34 Memotong kuku pasien
5.1.35 Menjaga kebersihan lingkungan pasien
5.1.36 Mengatur posisi fowler (1/2 duduk)
5.1.37 Mengatur posisi Sym
5.1.38 Mengatur posisi trendelenburg
5.1.39 Mengatur posisi dorsal recumben
5.1.40 Mengatur posisi litotomi
5.1.41 Memiringkan pasien
5.1.42 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kereta
sebaliknya
5.1.43 Memfasilitasi pasien yang pindah sendiri kekereta dorong
dan sebaliknya
5.1.44 Memfasilitasi pasien pindah dari mobil kekereta dorong dan
sebaliknya
5.1.45 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda
5.1.46 Mengukur suhu badan melalui axial
5.1.47 Mengukur suhu badan melalui anus
5.1.48 Mengukur suhu badan melalui telinga
5.1.49 Mengukur suhu badan memaki infrared/dahi
5.1.50 Mengukur tekanan darah
5.1.51 Mengukur denyut nadi/denyut jantung
5.1.52 Menghitung pernapasan
5.1.53 mendokumentasikan tanda-tanda vital pada form kurve
harian
5.1.54 Memasang kondom karteter
5.1.55 Merawat pasien yang akan meninggal
5.1.56 Merawat pasien yang sudah meninggal
5.1.57 Melakukan pendokumentasian dengan baik dan benar
5.1.58 Menyiapkan pasien pulang

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan resuitasi jantung bayi
5.2.2 Pemberian oksigen dengan nasal canule
5.2.3 Pemberian oksigen dengan simple mask
White Paper

Page 56
5.2.4 Melepas infus
5.2.5 Menghitung tetesan infus
5.2.6 Mengganti cairan infus
5.2.7 Melepas NGT
5.2.8 Melepas cateter urine
5.2.9 Memasang infus pump
5.2.10 Mengambil sample darah vena
5.2.11 Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan urine
5.2.12 Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan feses
5.2.13 Memberi terapi obat per oral
5.2.14 Memberi terapi obat per IV langsung
5.2.15 Memberi terapi obat per IV tidak langsung
5.2.16 Memberikan nutrisi parenteral
5.2.17 Memberi terapi obat per IM
5.2.18 Memberi terapi obat per SC
5.2.19 Memberi terapi obat per IC
5.2.20 Memberi terapi obat subligual
5.2.21 Memberi terapi obat tetes
5.2.22 Memberi terapi obat suposituria
5.2.23 Memberikan terapi obat melalui kulit/topical
5.2.24 Mengambil sample darah perifer
5.2.25 Melakukan perawatan luka kecil
5.2.26 Memberikan inhalasi
5.2.27 Melakukan persiapan operasi kecil
5.2.28 Melakukan persiapan operasi sedang
5.2.29 Memasang OPA
5.2.30 Melepaskan OPA
5.2.31 Memfasilitasi pasien untuk Fisioterapi
5.2.32 Memfasilitasi pasien untuk tindakan radiologi
5.2.33 Memfasilitasi pasien untuk konsul ke poli klinik
5.2.34 Memfasilitasi pasien untuk tindakan diagnostik

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7.Terdokumentasinya asuhan keperwatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan implementasi keperawatan

White Paper

Page 57
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikanperalatan habis pakai yang digunakan pasien.

2.1 Uraian pekerjaan perawat klinik pediatric dan neonatal (PK II)

Fungsi utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkwalitas dan menunjukkan
prilaku professional, bertanggung gugatterhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi misi rumah sakit.

Tanggung jawab utama :


1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari hari pasien sesuai kebutuhan
5. Terlaksanya intervensi spesifik keperawtan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
8. Terlaksananya supervise dan bimbingan level dibawahnya

Tugas Pokok:
1. Terlaksanyan pengkajian pasien anak dan neonatus
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan.
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko.
1.4 Melakukan pemeriksaan fisik pada anak dan neonatus.
1.4.1 Sistem neurologi
1.4.2 Sistem respirasi
1.4.3 Sistem musculoskeletal
1.4.4 Sistem Integumen
1.4.5 Sistem radiovaskular
1.4.6 Sistem gastrointestinal
1.4.7 Sistem perkemihan
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/ pengkajian
1.8 Melakukan pengkajian tumbuh kembang pada anak sehat dengan metode
KPSP

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1Mengidentifikasi data fokus
2.2Menentukan masalah dan diagnose keperawatan
White Paper

Page 58
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan ( discharge planning )
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran ( teaching plan )
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan
4. Terbentuknya aktivitas sehari hari paseien sesuai kebutuhan pasien
4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL)
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulansi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan pendekatan bermain dalam setiap proses keperawatan
5.1.2 5.1.2 Melakukan pemeriksaan antropometri (BB, TB/PB, LK,
LD dan LL)
5.1.3 Melakukan manajemen nyeri ringan-sedang
5.1.4 Melakukan deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak
menggunakan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
5.1.5 Penatalaksanaan lingkungan yang nyaman, aman dan bersih
5.1.6 Pemberian tindakan keperawatan pada pasien anak dan
neonatus
5.1.6.1 Melakukan manajemen jalan nafas (tanpa alat bantu
mekanik)
5.1.6.2 Memenuhi kebutuhan cairan dan sirkulasi
5.1.6.3 Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
5.1.6.4 Memenuhi kebutuhan suhu normal (pengaturan
termoregulasi)
5.1.6.5 Manajemen imunisasi
5.1.6.6 Menyiapkan alat untuk prosedur
5.1.6.7 Melakukan komunikasi terapeutik pada klien anak dan
neonatus
5.1.6.8 Melakukan tindakan berdasarkan prinsip atraumatic care
5.1.6.9 Melakukan tindakan menggunakan pendekatan Family
Center Care (FCC)

White Paper

Page 59
5.1.6.10 Melakukan interpretasi hasil laboratorium dasar
(DPL, elektrolit, urine lengkap, SGOT, SGPT, Ureum,
Creatinin, PT/APTT, hitung jenis)
5.1.6.11 Penatalaksanaan keperawatan klien dengan
trakheostomi
5.1.6.12 Penatalaksanaan keperawatan pada neonatus level
I dan II A

5.1.7 Pelayanan neonatus level I


5.1.7.1 Stabilisasi dan pemberian asuhan bayi lahir dengan usia
gestasi 35-37 minggu yang stabil secara fisiologis
5.1.7.2 Perawatan neonatus dengan usia gestasi < 35 minggu
sakit sampai dipindahkan ke fasilitas lain yang
menyediakan asuhan neonatal spesifik
5.1.7.3 Stabilisasi neonatus sakit sampai dipindahkan ke fasilitas
lain yang menyediakan asuhan neonatal spesifik
5.1.7.4 Perawatan tali pusat
5.1.7.5 Developmental care
5.1.7.6 Perawatan Metode Kangguru (PMK)
5.1.7.7 Transport neonatus
5.1.7.8 Manajemen laktasi

5.1.8 Pelayanan neonatus level IIA : Bayi yang sedang dalam


penyembuhan setelah perawatan intensif

5.1.9 Pelayanan neonatal level II B : Menghitung down score

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK
I
5.2.2 Manajemen code blue pada anak dan neonatus
5.2.3 Melakukan terapi sinar
5.2.4 Melakukan pemasangan infus intravena perifer dan nutrisi
parenteral untuk jangka waktu terbatas
5.2.5 Asistensi pemasangan vena sentral
5.2.6 Memasang OGT/ NGT
5.2.7 Memberikan oksigen (sungkup rebreathing, sungkup non
rebreathing, dan masker venture, CPAP ( Continus Positif Airway
Presure), HFN (High Flow Nasal), Low Flow, oxymetri)
5.2.8 Menyiapkan pasien operasi besar
5.2.9 Menyiapkan pasien khusus
5.2.10 Menyiapkan pasien untuk punctie pleura
5.2.11 Menyiapkan pasien untuk lumbal puctie
5.2.12 Menyiapkan pasien prosedur BMP

White Paper

Page 60
5.2.13 Perawatan mata pada pasien beresiko ROP
5.2.14 Melakukan perekaman EKG
5.2.15 Memasang Dower Catherer
5.2.16 Memberikan terapi titrasi bicnat dan KCL
5.2.17 Merawat pasien dengan colotomie
5.2.18 Mengambil darah arteri dan kapiler
5.2.19 Melakukan perawatan luka sedang
5.2.20 Melakuan perawatan pada pasien yang tanpa terpasang drainase.
5.2.21 Melakukan angkat jahitan
5.2.22 Mengantar pasien untuk pemeriksaan dilaksanakan di luar
Rumah Sakit.
5.2.23 Melakukan spirometri
5.2.24 Asistensi pemeriksaan OAE
5.2.25 Melakukan cek gula darah (Glucotes)
5.2.26 Melakukan kumbang lambung
5.2.27 Memberikan therapi obat sedative
5.2.28 Melakukan tindakan dan interpretasi hasil skin test dan mantox
test
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan
7.Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien
7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan implementasi keperawatan
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikanperalatan habis pakai yang digunakan pasien.
8. Melakukan bimbingan pada staf keperawatan
8.1 Menjadi preceptor bagi PK I
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I

2.2 Uraian pekerjaan perawat klinik pediatric dan neonatus PK III

Fungsi utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkwalitas dan menunjukkan
prilaku professional, bertanggung gugatterhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja
yang sesuai dengan visi misi rumah sakit.

White Paper

Page 61
Tanggung jawab utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari hari pasien sesuai kebutuhan
5. Terlaksanya intervensi spesifik keperawtan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
8. Terlaksananya supervise dan bimbingan level dibawahnya

Tugas pokok :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi datan
1.2 membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian
1.8 Melakukan pengkajian Denver II
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan
2.1 Mengidentifikasi data fokus
2.2 Menentukan masalah/Diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (Discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarga dalam rencana
asuhan
4. Terbantunya aktivitas sehari hari pasien sesuai kebutuhan

White Paper

Page 62
4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL)
pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.7 Memfasilitasi pasien eliminasi
5. Terlaksanya intervensi spesifik keperawtan dan terapi sesuai kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I
dan PK II
5.1.2 Melakukan intreprestasi hasil pengkajian system neurologis,
respirasi, musculoskeletal, integument, kardiovaskuler, gastro
intestinal, perkemihan
5.1.3 Mengidentifikasi gangguan elektrolit dan asam basa
5.1.4 Melakukan perawatan luka kanker, stoma, dan luka dengan
komplikasi)
5.1.5 Melakukan manajemen efek samping kemoterapi (nausea, fatiq,
ekstravasasi, perdarahan, konstipasi, diare, dll
5.1.6 Melakukan deteksi perkembangan anak dengan menggunakan
danver II
5.1.7 Perawatan ETT
5.1.8 Melakukan pengisapan lender melalui ETT
5.1.9 Memantau pengembangan paru klien//undulasi pada klien yang
terpasang WSD
5.1.10 Melakukan interprestasi laboratorium khusus (prokalsitonin,
HbsAg, anti Ds DNA dll)
5.1.11 Melakukan interprestasi EKG
5.1.12 Penatalaksnaan keperawatan pada anak dengan kegawat
daruratan
5.1.13 Penatalaksanaan keperawatan pada anak dengan sakit kritis
5.1.14 Penatalaksanaan keperawatan anak dengan CAPDA pada
anak
5.1.15 Melakukan konseling pada pasien dan keluarganya
5.1.16 Memberikan motivasi psikologi dan spiritual

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kaloborasi PK I
dan PK II
5.2.2 Melakukan manajemen nutrisi (TPN)
5.2.3 Asistensi pemasangan long line

White Paper

Page 63
5.2.4 Melakukan penatalaksanaan pemberian: obat-obat parenteral,
hight alert, sedasi opioid, dan kemoterapi
5.2.5 Melakukan perawatan WSD
5.2.6 Melakukan koreksi dan monitoring elektrolit
5.2.7 Melakukan koreksi dan monitoring asam basah
5.2.8 Melakukan koorsinasi dengan unit terkait

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan implementasi keperawatan
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikanperalatan habis pakai yang digunakan pasien.
8. Melakukan bimbingan pada staf keperawatan
8.1 Menjadi preceptor bagi PK II
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I dan PK II

2.4 Uraian pekerjaan perawat klinik pediatric dan neonatus ( PK IV)

Fungsi utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkwalitas dan menunjukkan
prilaku professional, bertanggung gugatterhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi misi rumah sakit.

Tanggung jawab utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari hari pasien sesuai kebutuhan
5. Terlaksanya intervensi spesifik keperawtan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

White Paper

Page 64
8. Terlaksananya supervise dan bimbingan level dibawahnya

Tugas Pokok:
1. Terlaksananya pengkajian pasien anak dan neonatus
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi dan yang
diperlukan.
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor risiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian.
2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien
2.1 Mengidentifikasi data fokus.
2.2 Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien.

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek.
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning).
3.3 Menenukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri.
3.4 Menenukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kaloborasi.
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga.
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan.
4. Terbentuknya aktivitas sehari hari paseien sesuai kebutuhan pasien
4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL)
pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulansi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri

White Paper

Page 65
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK l,
PK ll, dan PK lll.
5.1.2 Melakukan pengkajian keperawatan lanjut pada klien anak
berkebutuhan khusus : (Autisme, Abuse, Down syndrome).
5.1.3 Menganalisis hasil penilaian Denver ll
5.1.4 Penatalaksanaan intervensi dan stimulasi perkembangan anak
dengan kebutuhan khusus.
5.1.5 Penatalaksanaan keperawatan pada anak dengan autism.
5.1.6 Penatalaksanaan keperawatan pada anak dengan abuse.
5.1.7 Penatalaksanaan keperawatan pada anak dengan Down
syndrome.
5.1.8 Penatalaksanaan keperawatan paliatif pada anak
5.1.9 Melakukan konseling kasus anak dan keluarga dengan
kegawatdaruratan dan kritis.
5.1.10 Melakukan terapi komplementer pada anak (guided imagery,
massage, hypnosis, PMR (Progresive Muscular Relaksation)
dll).
5.1.11 Penatalaksanaan klien anak dalam dying process (kondisi
terminal)

5.2Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK
l, PK ll, PK lll
5.2.2 Melakukan penanganan manajemen symptom pasien paliatif
5.2.3 Memecahkan masalah dnegan metode PDSA

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan implementasi keperawatan
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikanperalatan habis pakai yang digunakan pasien.

White Paper

Page 66
8. Melakukan bimbingan pada staf keperawatan
8.1 Menjadi preceptor bagi PK III
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK II dan PK III

2.5 Uraian pekerjaan perawat klinik pediatri dan neonatus ( PK V)

Fungsi utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkwalitas dan menunjukkan
prilaku professional, bertanggung gugatterhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja
yang sesuai dengan visi misi rumah sakit.

Tanggung jawab utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya evaluasi keperawatan
6. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
7. Terlaksananya supervise dan bimbingan level dibawahnya

Tugas Pokok:

1. Terlaksananya pengkajian pasien anak dan neonatus


1.1 Melakukan review pengkajian data dan melengkapi data yang
diperlukan.
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko.
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian
2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien
2.1 Mengidentifikasi data fokus
2.2 Menentukan masalah/ diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek.
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)

White Paper

Page 67
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri.
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi.
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan.

4. Terbentuknya aktivitas sehari hari paseien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari ( Activity Daily Living/ADL)
pasien.
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene.
4.3 Memfasilitasi pasien ambulansi.
4.4 Memfasilitasi pasien makan.
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing).
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi.

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK l,
PK ll, PK lll.
5.1.2 Mengembangkan rencana keperawatan berdasarkan Evidence
Based Nursing Practice (EBNP)
5.1.3 Mengembangkan kebijakan pedoman prosedur di area
kekhususan anak
5.1.4 Merencanakan progam pelayanan keperawatan
5.1.5 Menyusun rencana strategis
5.1.6 Melakukan monitoring Evaluasi Program
5.1.7 Membuat proposal penelitian
5.1.8 Melakukan penelitian keperawatan
5.1.9 Mendesiminasikan hasil penelitian, meliputi kegiatan: presentasi,
publikasi, konsultasi dan jurnal
5.1.10 Menerima Rujukan/ Konsultasi asuhan keperawatan anak

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK
l, PK ll, PK lll
5.2.2 Melakukan Root Cause Analisis

White Paper

Page 68
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan implementasi keperawatan
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikanperalatan habis pakai yang digunakan pasien.

8. Melakukan bimbingan pada staf keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK III
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK II dan PK III dan
PK lV

2. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK MATERNITAS

White Paper

Page 69
3.1 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Maternitas (PK l)
Fungsi Utama:
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit.

Tanggung Jawab Utama:

1. Terlaksananya pengkajian pasien.


2. Terindetifikasinya masalah keperawatan pasien.
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien.
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien.
6 Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan.
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko.
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7 Melengkapi formulir admisi/ pengkajian.

2. Terindetifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus.
2.2 Menentukan masalah/ diagnose keperawatan pasien.

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek.
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri

White Paper

Page 70
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga.
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan.

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL)
pasien.
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene.
4.3 Memfasilitasi pasien ambulansi.
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi.

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Menerima pasien baru
5.1.2 Menjelaskan fasilitas yang ada
5.1.3 Mendengarkan keluhan pasien
5.1.4 Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh
5.1.5 Melakukan intervensi pencegahan pasien jatuh
5.1.6 Memfasilitasi pasien untuk beribadah
5.1.7 Melakukan Clapping Vibrasi
5.1.8 Melakukan massage pada area tubuh yang tertekan
5.1.9 Memfasilitasi makan pada pasien yang tidak mampu makan
sendiri
5.1.10 Memfasilitasi pasien yang dapat makan sendiri
5.1.11 Memberikan nutrisi via NGT
5.1.12 Mendokumentasikan jumlah makanan yang dihabiskan pasien
5.1.13 Melakukan pendokumentasian Intake Output
5.1.14 Menimbang berat badan
5.1.15 Mengukur lingkar lengan
5.1.16 Mengukur tinggi badan
5.1.17 Menolong pasien B.A.K di tempat tidur
5.1.18 Menolong pasien B.A.B di tempat tidur

White Paper

Page 71
5.1.19 Memberi huknah rendah
5.1.20 Memberi huknah tinggi
5.1.21 Memberi Glycerin Spuit
5.1.22 Melakukan vulva hygiene
5.1.23 Mencuci tangan
5.1.24 Memasang dan melepas marker
5.1.25 Memasang dan melepas sarung tangan steril
5.1.26 Melakukan pemeriksaan kehamilan
5.1.27 Melakukan penkes gizi pada ibu hamil
5.1.28 Melakukan penkes KB
5.1.29 Melakukan perekaman CTG
5.1.30 Melakukan pemantauan kemajuan persalinan
5.1.31 Memfasilitasi psien mencapai rasa nyaman
5.1.32 Mempersiapkan instrument untuk tindakan persalinan
5.1.33 Mempersiapkan instrument untuk tindakan persalinan vacum
5.1.34 Mempersiapkan instrument untuk tindakan persalinan forcep
5.1.35 Mempersiapkan instrument untuk tindakan curet
5.1.36 Mempersiapkan instrument untuk tindakan hydroturbasi
5.1.37 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pemasangan
luminaria stiff
5.1.38 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pemasangan induksi
folley
5.1.39 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pap smear
5.1.40 Mempersiapkan instrument untuk tindakan vaginal swab
5.1.41 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pemasangan IUD
5.1.42 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pelepasan IUD
5.1.43 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pemasangan implant
5.1.44 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pelepasan implant
5.1.45 Melakukan perawatan bayi baru lahir
5.1.46 elakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
5.1.47 Melakukan identifikasi bayi baru lahir
5.1.48 Memandikan bayi
5.1.49 Melakukan massage/ pijat bayi
5.1.50 Melakukan perawatan tali pusat
5.1.51 Melakukan suction pada bayi
5.1.52 Melakukan IMD
5.1.53 Melakukan observasi luka operasi
5.1.54 Melakukan puerperium
5.1.55 Memfasilitasi pasien mandi di tempat tidur
White Paper

Page 72
5.1.56 Menyikat gigi pasien
5.1.57 Merawat gigi palsu
5.1.58 Membersihkan mulut pasien tidak sadar
5.1.59 Menyisir rambut pasien
5.1.60 Menggati pakaian pasien
5.1.61 Mengganti alat tenun
5.1.62 Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya
5.1.63 Mencuci rambut pasien di tempat tidur
5.1.64 Memotong kuku pasien
5.1.65 Menjaga kebersihan lingkungan pasien
5.1.66 Mengatur posisi Fowler (1/2 duduk)
5.1.67 Mengatur posisi Sym
5.1.68 Mengatur posisi Trendelenburg
5.1.69 Mengatur posisi dorsal recumbent
5.1.70 Mengatur posisi litotomie
5.1.71 Memiringkan pasien
5.1.72 Memfasilitasi pasien yang pindah sendiri ke kereta dorong dan
sebaliknya
5.1.73 Memfasilitasi pasien yang pindah sendiri ke kereta dorong dan
sebaliknya
5.1.74 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda
5.1.75. Memfasilitasi pasien pindah dari mobil ke ketera dorong dan
sebaliknya
5.1.76. Mengukur suhu badan melalui axiel
5.1.77. Mengukur suhu badan melalui anus
5.1.78. Mengukur suhu badan melalui telinga
5.1.79. Mengukur tekanan darah
5.1.80. Menghitung denyut nadi/denyut jantung
5.1.81. Menghitung pernapasan
5.1.82. Mendokumentasikan tanda-tanda vital pada kurve harian
5.1.83. Memberi kompres hangat
5.1.84. Memberi buli-buli panas
5.1.85. Mengoperasikan incubator
5.1.86. Memberikan kompres dingin
5.1.87. Merawat pasien yang akan meninggal
5.1.88. Merawat pasien yang sudah meninggal
5.1.89. Melakukan pendokumentasian dengan baik dan benar
5.1.90. Menyiapkan pasien pulang
5.1.91. Melakukan penkes tentang perawatan bayi dirumah
White Paper

Page 73
5.2.Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
5.2.1. Melakukan resusitasi jantung paru
5.2.2. Pemberian oksigen dengan nasal canule
5.2.3. Pemberian oksigen dengan simple mask
5.2.4. Melakukan aff infuse
5.2.5. Manghitung tetesan infuse
5.2.6. Mangganti cairan infus
5.2.7. Melepas kateter
5.2.8. Melepas NGT
5.2.9. Memasang infuse pump
5.2.10. Mengambil sample darah vena
5.2.11. Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan urine
5.2.12. Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan faeces
5.2.13. Memberi terapi obat per oral
5.2.14. Memberi terapi obat per IV langsung
5.2.15. Memberi terapi obat per IV tidak langsung
5.2.16. Memberikan nutrisi parenteral
5.2.17. Memberi terapi obat per IM
5.2.18. Member terapi obat per SC
5.2.19. Memberi terapi obat per IC
5.2.20. Memberi terapi obat sublingual
5.2.21. Memberikan terapi obat tetes
5.2.22. Memberikan terapi obat suppositoria
5.2.23. Memberikan terapi obat intra vagina
5.2.24. Memberikan terapi obat melalui kulit/topical
5.2.25. Mengambil sample darah perifer
5.2.26. Melakukan perawatan luka kecil
5.2.27. Memberikan inhalasi
5.2.28. Melakukan persiapan operasi kecil
5.2.29. Melakukan persiapan operasi sedang
5.2.30. Memasang OPA
5.2.31. Melepaskan OPA
5.2.32. Memfasilitasi pasien untuk fisioterapi
5.2.33. Memfasilitasi pasien untuk tindakan radiologi
5.2.34. Memfasilitasi pasien untuk konsul ke poliklinik
5.2.35. Memfasilitasi pasien untuk tindakan diagnostic

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien

White Paper

Page 74
7.1. Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2. Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5. Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

3.2. Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Maternitas (PK II)

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.

Tanggung Jawab Utama :


1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksanya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksanya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
Tugas Pokok :
1. Terlaksananya pengkajian pasien
1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarga
1.3. Mengevaluasi factor resiko
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7. Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1. Mengidentifikasi data focus
2.2. Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien

White Paper

Page 75
3.1. Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2. Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga
3.7. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1. Menentukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL)
pasien
4.2. Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3. Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4. Memfasilitasi pasien makan
4.5. Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6. Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesui kondisi pasien


5.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I
5.1.2. Serah terima pasien dari poliklinik dan IGD ke rawat inap
5.1.3. Menjemput pasien ke kamar operasi
5.1.4. Melakukan perawatan pasien sesudah operasi
5.1.5. Mengantar pasien pindah ke ruang lain
5.1.6. Mengantar pasien pindah/rujuk ke rumah sakit lain
5.1.7. Mengantar pasien ke kamar operasi
5.1.8. Menjemput pasien dari ICU/NICU/PICU
5.1.9. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
5.1.10. Membuat resume keperawatan
5.1.11. Melakukan edukasi pasien
5.1.12. Menghitung balance cairan
5.1.13. Melakukan pemantauan hemodinamik
5.1.14. Menilai tanda-tanda dehidrasi
5.1.15. Melakukan teknik penyeterilan alat
5.1.16. Melakukan pemeriksaan dalam
5.1.17. Melakukan asisten pertolongan persalinan
5.1.18. Melakukan vaginal toilet
5.1.19. Melakukan breast care
5.1.20. Melakukan tindik dan sunat pada bayi
5.1.21. Menjadi instruktur senam hamil
5.1.22. Menjadi instruktur senam nifas
5.1.23. Melakukan penkes pada pasien dengan masalah kehamilan

White Paper

Page 76
5.1.24. Melakukan penkes kesehatan reproduksi

5.2. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan kolaborasi


5.2.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK
I
5.2.2. Melakukan analisa hasil CGT
5.2.3. Melakukan pertolongan persalinan normal
5.2.4. Melakukan hecting pada perineum grade I dan II
5.2.5. Melakukan kompresi bimanual internal
5.2.6. Melakukan kompresi bimanual eksternal
5.2.7. Melakukan kompresi aorta abdominalis
5.2.8. Memberikan oksigen dengan sungkup rebreathing
5.2.9. Memberikan oksigen dengan sungkup non rebreathing
5.2.10. Memberikan oksigen dengan masker venture
5.2.11. Melakukan suction lewat mulut/hidung/thraceostomi
5.2.12. Menyiapkan pasien operasi besar
5.2.13. Menyiapkan pasien operasi khusus
5.2.14. Menyiapkan pasien untuk punctie pleura
5.2.15. Menyiapkan pasien untuk lumbal punctie
5.2.16. Menyiapkan pasien dan alat untuk pemasangan ETT
5.2.17. Mengoperasikan perekaman EKG
5.2.18. Memasang dower chateter
5.2.19. Memasang slang lambung /NGT
5.2.20. Memasang infuse
5.2.21. Memasang syringe pump
5.2.22. Memfasilitasi pasien untuk permintaan darah
5.2.23. Memberi tranfusi darah
5.2.24. Memberikan terapi titrasi bicnat, KCL
5.2.25. Merawat pasien dengan colostomie (stoma)
5.2.26. Mengambil darah arteri
5.2.27. Mengoperasikan alat oxymetri
5.2.28. Melakukan perawatan luka sedang
5.2.29. Melakukan perawatan luka besar
5.2.30. Melakukan perawatan pada pasien yang terpasang drainase
5.2.31. Melakukan angkat jahitan
5.2.32. Melakukan pengambilan sample untuk pemeriksaan papsmear
5.2.33. Melakukan persiapan instrument untuk tindakan amnioinfusi
5.2.34. Melakukan persiapan instrument untuk tindakan amniosintesis
5.2.35. Membaca dan melaporkan hasil laboratorium pada dokter
5.2.36. Mengantar pasien untuk pemeriksaan/tindakan di luar rumahsakit
5.2.37. Menghubungi rumahsakit lain untuk tindakan, pemeriksaan, dan
rujuk pasien
5.2.38. Melakukan cek gula darah (glukotest)
5.2.39. Menyiapkan alat untuk tindakan exterpatie
5.2.40. Mendampingi dokter visite
5.2.41. Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial

White Paper

Page 77
5.2.42. Pengelolaan pasien dengan penyakit menular
5.2.43. Melakukan penggantian prosedur invasive
5.2.44. Memberikan terapi obat sedative
5.2.45. Menyiapkan alat untuk intubasi
5.2.46. Memberikan obat-obat emergency dan live saving
5.2.47. Melakukan interpretasi hasil skin test dan mantoux test
5.2.48. Menyiapkan alat vena sectie

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1. Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2. Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5. Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staf keperawatan


8.1. Menjadi preceptor bagi PK I
8.2. Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I

3.3 Uraian Pekerjaan Perawatn Klinik Maternitas (PK III)


Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi rumahsakit

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktifitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
8. Terlaksananya supervise dan bimbingan level bawahnya

White Paper

Page 78
Tugas Pokok :

1. Terlaksanya pengkajian pasien


1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3. Mengevaluasi factor resiko
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7. Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1. Mengidentifikasi data focus
2.2. Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1. Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2. Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga
3.7. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1. Menentukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Livind/ADL)
pasien
4.2. Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3. Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4. Memfasilitasi pasien makan
4.5. Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6. Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1. Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I dan
PK II
5.1.2. Melakukan triple maneuver (head lift, chin lift, jaw trust)
5.1.3. Melakukan penilaian status neurologis
White Paper

Page 79
5.1.4. Menyiapkan alat vena sactie
5.1.5. Melakukan konseling pada pasien
5.1.6. Memberikan motivasi spiritual

5.2. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1. Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I
dan PK II
5.2.2. Melakukan pertolongan persalinan sungsang
5.2.3. Melakukan hecting pada perineum grade III dan IV
5.2.4. Melakukan manual placenta
5.2.5. Melakukan pemasangan balon uterus
5.2.6. Melakukan infuse intra umbilical
5.2.7. Melakukan perawatan WSD
5.2.8. Memberikan terapi obat narkotika
5.2.9. Melakukan kooridnasi dengan penunjang medic
5.2.10. Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic
5.2.11. Memberikan training bekerja sama dengan Bidang Keperawatan dan
Diklat keperawatan

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1. Megkaji respon pasien terhada[ terapi/pengobatan
6.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1. Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2. Mendokumenstasikan masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien.
7.4. Mendokumentasikan intervesi keperawatan pasien.
7.5. Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien.
7.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan


8.1. Menjadi Precptor Bagi PK II
8.2. Melakukan Bimbingan dan supervise pada perawat PK I dan PK II

3.4 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Maternitas (PK IV)

Fungsi utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

White Paper

Page 80
Tanggung Jawab Utama:
1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien.
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien.
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien.
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan.
Tugas pokok:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3. Mengevaluasi factor resiko
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7. Melengkapi formulir admisi/pengkajian.

2. Terindentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1. Mengidentifikasi data focus
2.2. Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien.

3. Terencanannya asuhan keperawatan pasien


3.1. Merencanakan asuhan jangkan panjang dan jangka pendek
3.2. Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4. Menentukan intervensi atau serangkaian intervesnsi keperawatan
kolaborasi
3.5. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga
3.7. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan.

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1. Menetukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL)
pasien.
4.2. Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3. Memfasilitasi pasien ambulasi.
4.4. Memfasilitasi pasien makan.

White Paper

Page 81
4.5. Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6. Memfasilitasi pasien eliminasi.

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien.


5.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri.
5.2. Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I, PK II
dan PK III.
5.3. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.
5.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawtan.
5.5. Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I, PK
II dan PK III.

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
6.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
6.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi.
6.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan.
6.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan.

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1. Mendokumentasikan pengkajian keperawatan.
7.2. Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien.
7.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien.
7.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien.
7.5. Mendokumentasikan dan evaluasi keperawatan pasien.
7.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien.

8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan


8.1. Menjadi preceptor Bagi PK III
8.2. Melakukan Bimbingan dan supervise pada perawatan PK II dan PK III

3.5 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Maternitas (PK V)

Fungsi Utama:
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama:


1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien.
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien.
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.

White Paper

Page 82
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien.
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan.
Tugas pokok:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan.
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support pasien dan
keluarganya.
1.3. Mengevaluasi factor resiko
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.6. Mengkaji konddisi mental dan fisik pasien.
1.7. Melengkapi formulir admisi/pengkajian.

2. Terindentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1. Mengidentifikasi data focus
2.2. Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien.

3. Terencanannya asuhan keperawatan pasien


3.1. Merencanakan asuhan jangkan panjang dan jangka pendek
3.2. Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4. Menentukan intervensi atau serangkaian intervesnsi keperawatan
kolaborasi
3.5. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga
3.7. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan.
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
4.1. Menetukan status aktivitas sehari-hari (Activity Daily
Living/ADL) pasien.
4.2. Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3. Memfasilitasi pasien ambulasi.
4.4. Memfasilitasi pasien makan.
4.5. Memfasilitasi pasien berpakaian (dressing)
4.6. Memfasilitasi pasien eliminasi.

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien.
5.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri.

White Paper

Page 83
5.2. Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I,
PK II,PK III, dan PK IV.
5.3. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.
5.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawtan.
5.5. Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK
I, PK II,PK III, dan PK IV.

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
6.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
6.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan
kolaborasi.
6.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan.
6.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan.

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1. Mendokumentasikan pengkajian keperawatan.
7.2. Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien.
7.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien.
7.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien.
7.5. Mendokumentasikan dan evaluasi keperawatan pasien.
7.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan
pasien.

8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan


8.1. Menjadi preceptor Bagi PK IV

White Paper

Page 84
4. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK INTENSIVE CARE
4.1 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Intensive Care (PK III)

Fungsi Utama:
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja
yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung jawab utama:

1. Terjaminnya layanan mutu dan keselamatan pasien.


2. Terlaksananya pengkajian pasien.
3. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien.
4. Terencananya asuhan keperawatan pasien.
5. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.
6. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien.
7. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
8. Terdokumentasinya asuhan keperawatan.
9. Terlaksananya bimbingan dan supervise level di bawahnya.
Tugas Pokok:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi
data yang diperlukan.
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya.
1.3. Mengevaluasi factor risiko
1.4. Monitoring hemodinamik
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7. Melakukan pengkajian lanjutan (observasi harian)

2. Terindentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1. Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien.
2.2. Menetapkan prioritas masalah

3. Terencanya asuhan keperawatan pasien


3.1. Merencanakan asuhan keperawatan kritis
3.2. Membuat discharge planning(Step Down)

White Paper

Page 85
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri.
3.4. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi.
3.5. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga.
3.7. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan.

4. Terpenuhinya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1. Memfasilitasi kebutuhan personal hygiene pasien.
4.2. Memfasilitasi kebutuhan ambulasi pasien.
4.3. Memfasilitasi kebutuhan nutrisi pasien.
4.4. Memfasilitasi kebutuhan eliminasi pasien
4.5. Memfasilitasi hak dan privacy pasien.

5. Terlaksananya intervensi keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien.


5.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri.
5.1.1. Proses admisi pasien di ICU
5.1.2. Transportasi pasien kritis (intra dan inter hospital)
5.1.3. Melakukan perawtan pasien pre dan post operasi
5.1.4. Melakukan edukasi pasien
5.1.5. Melakukan perawatan invasive devices
5.1.6. Melakukan intervensi keperawatan sesuai system organ:
5.1.6.1. Sistem Kardiovaskular
1) Melakukan pengukuran hemodinamik invasive dan non
invasive
2) Mampu melakukan pengukuran CVP invasive dan non
invasive
3) Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah
kardiovaskuler
4) Melakukan perekaman EKG 12 lead dan interpretasinya
5) Mampu melakukan bantuan hidup dasar (kompresi jantung
luar)
6) Mempu memberikan obat-obatan penyelamat hidup
7) Mempersiapkan pemasangan alat invasive (arteri line CVC
dan CDL/mahokar)
8) Melakukan perawatan pasien syok
9) Melakukan perawatan pasien pasca resusitasi jantung
10) Melakukan perawatan pasien kelainan gagal jantung
bawaan (dengan atau tanpa kebutuhan ventilator)
11) Melakukan perawatan pasca tindakan beresiko tinggi
(seperti: kateterisasi)
12) Melakukan pematauan tekanan darah invasive, tekanan
vena sentral atau tekanan arteri.

White Paper

Page 86
5.1.6.2. System respirasi
1) Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah
respirasi
2) Meyiapkan terapi oksigen nasal kanul, simple face mask,
rebreathing mask, non rebreathing mask.
3) Melakukan ventilasi manual.
4) Melakukan pemasangan laryngeal mask airway (LMA)
5) Melakukan perawatan pasien yang menggunakan ventilator
6) Melakukan suction melalui ETT/Nasofaring/Trakeosotomi.
7) Melakukan fisioterapi dada
8) Memberikan inhalasi terapi
9) Melakukan pengukuran saturasi oksigen dengan
menggunakan pulse oksimetri
10) Melakukan persiapan alat intubasi
11) Melakukan persiapan alat ekstubasi
12) Mengempiskan balon ETT/trakeosotomi kanul
13) Mempertahankan kepatenan fiksasi ETT/trakestomi
14) Mempersiapkan tindakan brochoscopy
15) Manajemen keperawatan pasien dengan pneumothoraks.

5.1.6.3. Sistem Neurologi


1) Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah
neurologi
2) Melakukan penilaian kesadaran pasien secara kualitatif dan
kuantitatif
3) Mampu merawat pasien dengan tindakan resusitasi otak
4) Mampu merawata pasien dengan injuri spinal cord.
5) Melakukan persiapan pemasangan arterial kanulasi
6) Mampu melakukan pengukuran intra cranial pressure (ICP)
secara invasive
7) Melakukan perawatan pasien kejang yang tidak berespon
dengan terapi standar atau membutuhkan antikovulsan
secara intravena
8) Melakukan perawatan gangguan kesadaran berat atau koma
disertai potensi gangguan pernafasan.
9) Melakukan perawatan pasca beda saraf yang memerlukan
pematauan ketat.
10) Melakukan perawatan trauma kepala dengan peningkatan
tekanan intracranial.
11) Melakukan penggunaan drain ventrikel eksternal.

5.1.6.4. System integument

5.1.6.5. Sistem Hematologi dan Onkologi

White Paper

Page 87
1) Melakukan perawatan pasien anemia bert dengan gangguan
hemodinamik dan/atau respirasi
2) Melakukan perawatan pasien tumor yang menekan
pembuluh darah vital jalan nafas.

5.1.6.6. Sistem Metabolik dan endokrin


1) Melakukan perawatan pasien ketoasidosis diabetes
2) Melakukan perawatan pasien gangguan elektrolit seperti:
 Hiperkalemia yang membutuhkan pemantauan jantung
dan terapi intervensi
 Hipo atau hipernatremi berat
 Hipo atau hiperkalsemi
 Hipo atau hiperglikemia dengan keadaan klinis tidak
stabil
 Asidosis metabolic berat
 Gangguan keseimbangan cairan kompleks

5.1.6.7. Sistem Gastrointestinal


1) Melakukan perawatan pasien pendarahan saluran cerna
akut dan berat
2) Melakukan perawatan pasien gagal hati akut

5.1.6.8. System ginjal dan saluran kemih


1) Melakukan perawatan pasien gagal ginjal
2) Melakukan perawatan pasien rhabdomyolisis akut dengan
insufiensi ginjal

5.1.6.9. Bedah
Mampu melakukan pasien bedah antara lain:
1) Bedah kardiovaskuler anak
2) Bedah thorak anak
3) Bedah saraf anak
4) Bedah THT anak
5) Bedah mata anak
6) Bedah kraniofasial anak
7) Bedah ortopedi dan tulang belakang anak
8) Bedah umum dengan gangguan homodinamik dan respirasi
pada anak

5.2. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1. Menyiapakan pasien operasi besr
5.2.2. Menyiapakan pasien operasi khusus
5.2.3. Menyiapkan pasien untuk pleura Puncture
5.2.4. Menyiapkan pasien untuk lumbal puncture
5.2.5. Menyiapakan pasien dan alat untuk pemasangan ETT.
5.2.6. Memfasilitasi pasien untuk permintaan darah

White Paper

Page 88
5.2.7. Member transfuse darah
5.2.8. Memberikan terapi Titrasi Bicnat, KCL.
5.2.9. Melakukan perawatan luka besar.
5.2.10. Melakukan perawatan luka bakar grade II (20%-40%)
5.2.11. Melakukan perawatan luka bakar grade III (>40%)
5.2.12. Melakukan interpretasi dan melaporkan hasil laboratorium kritis
5.2.13. Memfasilitasi perekaman EEG
5.2.14. Melakukan penggantian prosedur invasive
5.2.15. Melakukan kumbah lambung
5.2.16. Memberikan therapy obat sedative
5.2.17. Memberikan obat-obat emergency dan life saving.
5.2.18. Memfasilitasi pemeriksaan Broncho Alveolar Lavege (BAL) dan
pemeriksaan kultur.
5.2.19. Melakukan FASTHUG (Feeding, Analgesic, Sedation, Trombolitic
preventaion, Head of Bed, Ulceritic Profilatic, Glucose tight
controle)

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
6.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
6.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi.
6.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan.
6.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan.

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1. Mendokumentasikan pengkajian keperawatan.
7.2. Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien.
7.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien.
7.4. Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien.
7.5. Mendokumentasikan dan evaluasi keperawatan pasien.
7.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien.

8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan


8.1. Menjadi preceptor Bagi PK II
8.2. Melakukan Bimbingan dan Supervisi pada perawat PK I dan PK II

4.2 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Intensive Care (PK IV)

Fungsi Utama:
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja
yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama:


White Paper

Page 89
1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien.
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien.
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien.
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien.
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan.
Tugas Pokok:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi
data yang diperlukan.
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya.
1.3. Mengevaluasi factor risiko
1.4. Monitoring hemodinamik
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.7. Melakukan pengkajian lanjutan (observasi harian)

2. Terindentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1. Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien.
2.2. Menetapkan prioritas masalah

3. Terencanya asuhan keperawatan pasien


3.1. Merencanakan asuhan keperawatan kritis
3.2. Membuat discharge planning(Step Down)
3.3. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri.
3.4. Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi.
3.5. Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6. Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan
keluarga.
3.7. Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan.

4. Terpenuhinya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1. Memfasilitasi kebutuhan personal hygiene pasien.
4.2. Memfasilitasi kebutuhan ambulasi pasien.
4.3. Memfasilitasi kebutuhan nutrisi pasien.
4.4. Memfasilitasi kebutuhan eliminasi pasien
4.5. Memfasilitasi hak dan privacy pasien.

White Paper

Page 90
5. Terlaksananya intervensi keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien.
5.1. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri.
5.1.1. Proses admisi pasien di ICU
5.1.2. Transportasi pasien kritis (intra dan inter hospital)
5.1.3. Melakukan perawtan pasien pre dan post operasi
5.1.4. Melakukan edukasi pasien
5.1.5. Melakukan perawatan invasive devices
5.1.6. Melakukan intervensi keperawatan sesuai system organ:
5.1.6.1. Sistem Kardiovaskular
1) Melakukan pengukuran hempdinamik invasive dan non
invasive
2) Mampu melakukan pengukuran CVP invasive dan non
invasive
3) Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah
kardiovaskuler
4) Melakukan perekaman EKG 12 led dan interprestasinya
5) Mampu melakukan bantuan hidup dasar (kompresi jantung
luar)
6) Mampu memberikan obat-obatan penyelamat hidup
7) Mempersiapakn pemasangan alat invasive (arteri line, CVC
dan CDL atau mahokar)
8) Melakukan perawatan pasien kelainan gagal jantung
kongenstif (dengan atau tanpa kebutuhan ventilator)
9) Mampu melakukan perawatan pada pasien dengan IABP
(Intra Aortic Ballon Pump)
5.1.6.2. Sistem Respirasi
1) Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah respirasi
2) Meyiapkan terapi oksigen nasal kanul, simple face mask,
rebreathing mask, non rebreathing mask.
3) Melakukan ventilasi manual.
4) Melakukan pemasangan laryngeal mask airway (LMA)
5) Melakukan suctioning melalui ETT/Nasofaring/trakeostomi
6) Melakukan fisioterapi dada
7) Memberikan inhalasi terapi
8) Melakukan pengukuran saturasi oksigen dengan menggunakan
pulse oksimetri
9) Melakukan persiapan alat intubasi
10) Melakukan persiapan alat ekstubasi
11) Mengempiskan balon ETT/trakeostomi kanul
12) Mempertahankan kepatenan fiksasi ETT/trakeostomi
13) Mempersipakan tindakan brochoscopy
14) Manajemen keperawatan pasien dengan pneumothoraks
15) Melakukan perawatan pasien gangguan system
pernafasan (atas dan bawah) yang progrsif dengan beresiko
tinggi gagal nafas dan atau obstruksi total.

White Paper

Page 91
16) Mampu melakukan perawatan pasien yang menggunakan
nitrit oxide (NO)

5.1.6.3. Sistem Neurologi


1) Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah neurologi
2) Melakukan penilaian kesadaran pasien secara kulitatif dan
kuantitatif
3) Mampu merawat pasien dengan tindakan resusitasi otak
4) Mampu merawat pasien dengan injuri spinal cord
5) Melakukan persiapan pemasangan arterial kanulasi
6) Mampu melakukan pengukuran Intra Cranial Pressure (ICP)
secara invasive
7) Melakukan asuhan keperawatan pada pasien yang
menggunakan ventilator
8) Melakukan perawatan pasien dengan inflamasi akut atau
infeksi medulla spinalis, selaput otak atau otak dengan depresi
nuerologis, gangguan metabolic dan hormonal gangguan
pernafasan dan atau hemodinamik dan kemungkinan
peningkatan tekanan intracranial.
9) Melakukan perawatan disfungsi neuromuskeler progresif
tanpa gangguan kesadaran yang membutuhkan pemantauan
respirasi dan kardiovaskular

5.1.6.4. System Integumen


1) Melakukan perawatan Luka Bakar Berat >50%*
2) Melakukan perawatan STSG
3) Melakukan perawatan FTSG*
4) Melakukan perawatan Flap*

5.1.6.5. Sistem Hematologi dan Onkologi


1) Melakukan perawatan plasmeferesis atau leukoferosis
dengan kondisi klinik tidak stabil
2) Melakukan perawatan koagulopati berat
3) Melakukan perawatan kemoterapi dengan antisipasi
terjadinya sindroma lisis tumor

5.2. Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan dan kolaborasi


5.2.1. Menyiapkan pasien operasi besar
5.2.2. Menyiapkan pasien operasi khusus
5.2.3. Menyiapkan pasien untuk pleura puncture
5.2.4. Menyiapkan pasien untuk lumba puncture
5.2.5. Menyiapkan pasien dan alat untuk pemasangan ETT
5.2.6. Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan darah
5.2.7. Memberi transfuse darah
5.2.8. Memberikan terapi titrasi Bicnat, KCL

White Paper

Page 92
5.2.9. Melakukan perawatan luka besar
5.2.10. Melakukan perawatan luka bakar grade II (20%-40%)
5.2.11. Melakukan perawatan luka bakar grade III (>40%)
5.2.12. Melakukan interpretasi dan melaporkan hasil laboratorium kritis
5.2.13. Memfasilitasi perekeman EEG
5.2.14. Melakukan penggantian prosedur invasive
5.2.15. Melakukan kumbah lambung
5.2.16. Memberikan therapy obat sedative
5.2.17. Memberikan obat-obat emergency dan life saving
5.2.18. Memfasilitasi pemeriksaan Broncho Alveolar Lavage (BAL) dan
pemeriksaan kultur
5.2.19. Pengelolaan pasien end of life (whold and withdraw)
5.2.20. Melakukan penyapihan ventilator
5.2.21. Melakuakan perawatan pasien dengan CRRT

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1. Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
6.3. Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan
kolaborasi.
6.4. Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan.
6.5. Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1. Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2. Mendokumentasikan masalah diagnose keperawatan pasien
7.3. Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4. Mendokumentasikan internvesi keperawatan pasien
7.5. Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien.
7.6. Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan
pasien

8. Melakukan bimbingan pada staff keperawatan


8.1. Menjadi preceptor bagi PK III
8.2. Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK II dan PK
III.
4.3. Uraian Pekerjaan perawat Klinik Intensive Care (PK V)

Fungsi Utama
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku profesional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari

Tanggung jawab utama:


White Paper

Page 93
1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatandan terapisesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
Tugas Pokok:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan verifikasi pengkajian data yang da dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan suport kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Menverifikasi kelengkapan formulir monitoring harian pasien

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Menentukan masalah/diagnosa keperawatan komplek
2.2 Mentukan masalah prioritas masalah yang bersifat komplek

3. Terencananya asuhan keperwatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan keperawatan komplek
3.2 Membuat discharge planning (Step Down)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuahan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarga dalan rencana
asuahan

4. Terpenuhinya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Memfasilitasi kebutuhan personal hygiene pasien
4.2 Memfasilitasi kebutuhan ambulasi pasien
4.3 Memfasilitasi kebutuhan nutrisi pasien
4.4 Memfasilitasi kebutuan eliminasi pasien
4.5 Memfasilitasi hak dan privasi pasien

5. Terlakasananya intervensi keperawatan dan sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Proses admisi pasien di ICU
5.1.2 Transportasi pasien kritis (intra dan inter hospital)
5.1.3 Melakukan perwatan pasien pre dan post operasi
5.1.4 Melakukan edukasi pasien
5.1.5 Melakukan perawatan invansive devices

White Paper

Page 94
5.1.6 Melakukan intervensi keperawatan sesuai dalam organ (sama seperti
PK IV)
5.1.6.1 Sistem Cardiovaskular
5.1.6.2 Sistem Respirasi
5.1.6.3 Sistem Neurologi
5.1.6.4 Sistem Integument

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secar kolaborasi


5.2.1 Menyiapkan pasien operasi besar
5.2.2 Menyiapkan pasien operasi khusus
5.2.3 Menyiapkan pasien untuk Pleura Puncture
5.2.4 Menyiapkan pasien untuk Lumbal Puncture
5.2.5 Menyiapkan pasien dan alat untuk pemasangan ETT
5.2.6 Memfasilitasi pasien untuk permintaan darah
5.2.7 Memberikan transfusi darah
5.2.8 Memberikan terapi Titrasi Bicnat, KCL
5.2.9 Melakukan perwatan luka besar
5.2.10 Melakukan perawatan luka bakar grade II ( 20%-40%)
5.2.11 Melakukan perawatan luka bakar grade III ( >40%)
5.2.12 Melakukan interpretasi dan melaporkan hasil laboratorium kritis
5.2.13 Menfasilitasi perekaman EEG
5.2.14 Melakukan penggantian prosedur invasif
5.2.15 Melakukan kumbah lambung
5.2.16 Memberikan therapi obat sedatif
5.2.17 Memberikan obat-obat emergency dan live savng
5.2.18 Memfasilitasi pemeriksaan Bronco Alveolar Lavage (BAL) dan
pemeriksaan kulture
5.2.19 Pengelolaan pasien End of life(withhold and withdraw)
5.2.20 Melakukan penyapihan ventilator

6. Terlaksananya evaluasi asuhankeperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap terapi pengobatan tindakan keperawatan
mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap terapi pengobatan tindakan keperwatan
kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperwatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperwatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien

White Paper

Page 95
8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan
8.1 Menjadi Preceptor Bagi PK IV
8.2 Melakukan bimbingan dan supervisi pada perawat PK III dan PK IV

5. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK INSTALASI GAWAT


DARURAT
5.1 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Instalasi Gawat Darurat (PK II)

Funsi Utama
Memberikan pelayanan asuhan keperawartan yang berkualitas dan menunjukkan
prilaku profesional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakuakan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab:

1. Terlasananya pengkajian pasien

White Paper

Page 96
2. Teridentifikasinya masala keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok:

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarga
1.3 Mengevaluasi faktor resiko
1.4 Melakukan pngukuran tanda-tanda vital
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6 Melengkapi formulir pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data fokus
2.2 Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuahn keperawatan pasien


3.1 merencanakan asuhan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi keperawatan mandiri dan kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuahan keperawatan
3.5 Melaksanakan edukasi untuk pasien dan keluarga
3.6 Melibatkan oasien dan keluarga dalam merencanakan Asuhan keperawtan

4. Terpenuhi Kebutuhan pasien


4.1 Menfasilitasi pasien ambulasi
4.2 Menfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksanya intervensi spesifik keperwatan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervesi spesifik keperawatan secara mandiri PK I
5.1.1 Serah terima pasien dari poliklinikbke IGD dan dari IGD ke rawat
inap
5.1.2 Melakukan penilaian tingkat kesadaran dengan tehnik APVU
(Alert, Pain, Verbal, Unresponsive)
5.1.3 Mempersiapkan pasien pre-operasi
5.1.4 Mempersiapkan pasien untuk tindakan khusus (HD, Traekostom,
Intubasi, Pemasangan CVP, dan lain-lain)
5.1.5 Menfasilitasi psasien pindah /rujuk ke Rumah Sakit lain

White Paper

Page 97
5.1.6 Membuat resume keperawatan
5.1.7 Melakukan edukasi pasien
5.1.8 Menghitung balance cairan
5.1.9 Melakukan pemantauan hemodinamik
5.1.10 Menilai tanda- tanda dehidrasi
5.1.11 Melakukan ROM
5.1.12 Mengoperasikan alat pulse Oxymetri
5.1.13 Melakukan perawatan luka sederhana
5.1.14 Membuat dischange planing
5.1.15 Melakukan Suction lewat mulut /hidung/ Ttrcheotomi.
5.1.16 Melakukan cek gula darah (glukotest)
5.1.17 Memberikan oksigen dengan nasal kanul, masker, sungkup,
rebrething, dan sungkup non rebrething
5.1.18 Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi rumah sakit
5.1.19 Pengelolaan pasien dengan penyakit menular
5.1.20 Memasang neck coller
5.1.21 Membuat laporan insiden
5.1.22 Melakukn monitoring pada pasien yang terpasang drainase
5.1.23 Memahami dan melaksanakan satandart akreditasi Rumah sakit
(KARS)
5.1.24 Melakukan pemecahan masalah denagan metode PDS

5.2 Melaksanakan Intervensi Spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan pungsi pleura
5.2.2 Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan pungsi lumbal
5.2.3 Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan vena sectie
5.2.4 Menyiapkan pasien dan alat untuk pemasangan ETT
5.2.5 Melakukan perekaman EKG
5.2.6 Melakukan pemberian obat dengan syring pump
5.2.7 Memberikan terapi obat topikal, tetes, oral, intervena, intra
muskuler, intra kutan, dan suppositoria
5.2.8 Memasang infus
5.2.9 Memberikan infus menggunakan infus pump
5.2.10 Memasang kateter urine
5.2.11 Memasang selang NGT
5.2.12 Memasang tranfusi darah
5.2.13 Mengambil sample darah vena dan arteri
5.2.14 Melakukan perawatan luka bakar grade I(<20%)
5.2.15 Melakukan perawatan luka bakar grade II(20%-40%)
5.2.16 Melakukan perawatan luka bakar grade III(>40%)
5.2.17 Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan incisi
5.2.18 Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan incisi
5.2.19 Menyiapkan pasien dan alat untuk tindakan exterpatie
5.2.20 Memasang bidal
5.2.21 Melakukan bilas lambung
5.2.22 Melakukan angkat jahit

White Paper

Page 98
5.2.23 Melakukan asisten bedah minor
5.2.24 Melakukan irigasi mata
5.2.25 Melakukan irigasi telinga
5.2.26 Memasang ransel verban
5.2.27 Melaporkan hasil laboratorium pada dokter
5.2.28 Melakukan koordinasi dengan penunjang medik

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhdap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri kolaborasi
6.3 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuahn keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah keperawatan pasien
7.3 Medokumentyasikan rencana keperawatan pasoien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan
7.5 Mendokumentasikan evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien
8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan
8.1 Menjadi Preceptor Bagi PK I
8.2 Melakukan Bimbingan dan Supervisi pada perawat PK I

5.2 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Instalasi Gawat Darurat (PK III)

Fungsi Utama:
Memberitu pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku profesional bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, memenuhi kode etik kepererawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari

Tanggung Jawab Utama

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Terindentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperewatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok:

White Paper

Page 99
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1. Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2. Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dari
keluarganya
1.3. Mengevaluasi faktor risiko
1.4. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5. Mendapatkan riwayat keperawatan, medis dan fisik pasien
1.6. Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7. Mengkapi formulir pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data fokus
2.2 Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan kepetrawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi keperawatan mandiri dan kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.5 Melakukan edukasi untuk pasien dan keluarga
3.6 Melaksanakan interaksi untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan keperawatan

4. Terpenuhi kebutuhan pasien:


4.1 Menfasilitasi pasien ambulasi
4.2 Menfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I dan PK II
5.1.2 Melakukakan triple manuver (head lift, chin lift, jew trust)
5.1.3 Melakukan penilaian status neurologis dengan metode pemeriksaan
GCS
5.1.4 Melakukan pemasangan kasa tiga sisi pada kasus pneumotorak
5.1.5 Melakukan edukasi pada pasien dan keluarga
5.1.6 Memberikan motivasi spiritual
5.1.7 Melakukan triage IGD dan triase bencana
5.1.8 Melakukan reposisi tulang sederhana
5.1.9 Melakukan seting ventilator
5.1.10 Melakukan suction melalui ETT intubasi
5.1.11 Melakukan operasional ventilator emergency
5.1.12 Melakukan pemasangan PICC
5.1.13 Menginterprestasikan hasil laboratorium rutin dan AGD
5.1.14 Menjadi narasumber dan fasilitatator pelatihan

White Paper

Page 100
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
5.2.1 Melakukan intervensi spesikasi perawatan secara PK I dan PK II
5.2.2 Melakukan monitoring WSD, CPV, dan tracheostomi
5.2.3 Memberikan terapi obat narkotika
5.2.4 Memberikan oksigen dengan masker venture/ CPEP
5.2.5 Melakukan pengangkatan benda asing sederhana di hidung, mata
dan telinga
5.2.6 Melakukan reposisi fraktr sederhana pada jari
5.2.7 Melakukan eksplorasi luka
5.2.8 Melakukan plebotomi
5.2.9 Melakukan asisten vena sectie
5.2.10 Melakukan asistensi CVP
5.2.11 Melakukan asistensi tindakan cistostomi
5.2.12 Melakukan pemasangan ransel perban

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi /pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasikannya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan tindakan asuhan keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan evaluasi asuahan keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staf keperawan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK II
8.2 Melakukan bimbingan dan supervisi pada perawat PK I dan PK II

5.3 Uraian Pekerjaan Klinik Instaasi Gawat Darurat (PK IV)

Fungsi Utama
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkkan
prilaku profesional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari

Tanggung jawab utama :

1. Terlasananya pengkajian pasien


White Paper

Page 101
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asahn keperwatan pasien
4. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
5. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
6. Terdokumentasinya asuahn keperawatan
7. Terlaksananya konsutasi masalah pasien
8. Teridentifikasinya formulir keperawatan yang memerlukan revisi

Tugas Pokok :
1. Terlaksanya pengkajian pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasikan faktor resiko
1.4 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.5 Menkaji kondisi mental dan fisik pasien

2. Teridentifikasikannya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasikan data fokus,
2.2 Menentukan masalah /diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuahan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan keperawatan jangka pendek
3.2 Menformulasikan rencana pemulangan ( discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi keperawatan mandiridan kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuahan keperawatan
3.5 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untik pasien dan keluarga
3.6 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan keperawatan
4. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien.
4.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri.
4.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I,
PKII dan PK III
4.1.2 Mampu melakukan manajemen pasien gawat darurat dengan kasus
sulit.
4.1.3 Melakukan analisa kemampulaksanaan EBP di lingkungan kerja.
4.1.4 Melakukan sosialisasi informasi terkini terkait keperawatan gawat
darurat.
4.1.5 Membuat AKD.
4.1.6 Membuat laporan analisa pemecahan masalah dengan metode
PDSA.
4.1.7 Melakukan riset keperawatan.
4.1.8 Memberikan pelatihan kompetensi perawat internal.
4.1.9 Melaksanakan asesmen kompetensi pada perawat internal.
White Paper

Page 102
4.1.10 Menjawab konsul terkait kompetensi gawat darurat.
4.1.11 Terlibat dalam pembuatan Buku Pelayanan Pedoman Keperawatan
Gawat Darurat.

4.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.


4.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I,
PK II, dan PK III.
4.2.2 Pemasangan ETT.
4.2.3 Melakukan DC Shock, defibrilasi dan kardioversi.
4.2.4 Melakukan reposisi mandibula.
4.2.5 Melakukan reposisi eksternal pada fraktur sederhana.
4.2.6 Melakukan tindakan cystostomy.
4.2.7 Melakukan dilatasi fimosis.
4.2.8 Melakukan kolaborasi dengan profesi lain yang pada kasus sulit.

5. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.


5.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan.
5.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
5.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi.
5.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan.
5.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan.

6. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien.


6.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan.
6.2 Mendokumentasi masalah keperawatan pasien
6.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan.
6.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien.
6.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien.

7. Melakukan Bimbingan Pada Staff keperawatan.


7.1 Menjadi preceptor bagi PK III
7.2 Melakukan bimbingan dan supervisi pada perawat PK II dan PK III.

5.4 Uraian pekerjaan perawat klinik Instalasi Gawat Darurat (PK V)

Fungsi Utama
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku profesional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi misi RSI Jemursari.

Tanggung jawab utama:

1. Terlaksananya pengkajian pasien.


2. Teridentifikasi masalah keperawatan pasien.
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien.

White Paper

Page 103
4. Terlaksananya intevesi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien.
5. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan.
6. Terdokumentasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok:

1. Terlaksananya Pengkajian pasien.


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan.
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi faktor resiko.
1.4 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien.
1.5 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien.
1.6 Melengkapi formulir pengkajian.

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien.


2.1 Mengidentifikasi data fokus.
2.2 Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien.

3. Terencanaya asuahn keperawatan pasien.


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek.
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri.
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawtan
kolaborasi./
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) utnuk pasien dan
keluarga.
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dengan rencana
asuhan.

4. Terlakasananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien.
4.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri.
4.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I,
PK II, dan PK III dan PK IV.
4.1.2 Membuat program pengembangan sistem asuhan keperawatan
Gawat darurat.
4.1.3 Melakukan pemecahan konflik etik yang mungkin terjadi di area
gawat darurat.
4.1.4 Menyusun kebijakan pedoman, panduan, dan SOP pelayanan
gawat darurat.
4.1.5 Melakukan penelitian klinik untuk mengembangkan asuhan
keperawatan asuhan gawat darurat.

White Paper

Page 104
4.1.6 Melakukan monitoring dalam mengaplikasikan EBP dan
keterampilan baru di area gawat darurat.
4.1.7 Memberikan pelatihan kompetensi perawat external.
4.1.8 Melaksanakan asesmen kompetensi pada perawat external.
4.1.9 Menjawab konsul terkait kompetensi gawat darurat.

4.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.


4.2.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
PK I, PK II, dan PK III.
4.2.2 Melakukan kolaborasi dengan profesi lain pada kasus sulit.
4.2.3 Melakukan pembahasan kasus sulit dengan profesi lain.

5. Terlaksananaya evaluasi asuhan keperawatan.


5.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/ pengobatan.
5.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri.
5.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi.
5.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan.
5.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan.

6. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien.


6.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan.
6.2 Mendokumentasikan masalah keperawatan pasien.
6.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien.
6.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien.
6.5 Mendokumentasikan evaluasi keperawatan pasien.

7. Melakukan bimbingan pada staff keperawatan.


7.1 Menjadi preceptor bagi PK IV
7.2 Melakukan bimbingan dan supervisi pada perawat PK III dan PK IV.

White Paper

Page 105
6. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK GERONTIK
6.1 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Gerontik (PK II)
Fungsi Utama :
Memberikan Pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja
yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.
Tanggung jawab utama :
1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatanpasien.
4. Terpenuhinya kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien
5. Terlaksananya interfensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan
8. Terlaksananya bimbingan dan supervise level dibawahnya

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1 Melakukan pengkajian awal dan melengkapi data pengkajian yang
sudah dilakukan oleh perawat PK I
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor risiko : Risiko jatuh, risiko dekubitus, risiko
infeksi
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran
1.5 Melakukan penilaian monitoring pasien
1.6 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.7 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.8 Menilai GCS

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus secara holistic dari pengkajian awal pasien
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

White Paper

Page 106
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Mengformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.5 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.6 Mengidentifikasi kebutuhan edukasi untuk pasien dan keluarga
3.7 Merencanakan dukasi untuk pasien dan keluarga
4. Terpenuhinnya kebutuhan aktivitas sehari-hari pasien dengan tingkat
ketergantungan intermediet care.
4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari (activity daily Living/ADL)
pasien
4.2 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.3 Memfasilitasi pasien dalam personal higyene
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melaksanakn intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
PK I
5.1.2 Mengantar pasien pindah ke ruangan lain
5.1.3 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
5.1.4 Melakukan proses discharge planning keperawatan
5.1.5 Melakukan edukasi pada pasien gerontik
5.1.6 menghitung balance cairan pada pasien gerontik
5.1.7 Melakukan pemantauan hemodinamik pada pasien gerontik
5.1.8 Menilai tanda-tanda dehidrasi pada pasien gerontik
5.1.9 Melakukan tehnik dekontaminasi alat-alat kesehatan yang
dipakai sehari-hari
5.1.10 Komunikasi pada pasien geriatri dengan gangguan pendengaran
5.1.11 Komunikasi pada pasien geriatric dengan gangguan penglihatan
5.1.12 Komunikasi pada pasien geriatri dengan dimensia
5.1.13 Melakukan bimbingan spiritual pada pasien gerontik
5.1.14 Melakukan tindakan caring pada pasien gerontik
5.1.15 Mendengarkan aktif pada pasien gerontik
5.1.16 Perawatan inkontinensia bowel (alvi) pada pasien gerontik
5.1.17 Perawatan inkontinensia urin pada pasien gerontik
5.1.18 Perawatan pada pasien menjelang ajal dan gerontik
5.1.19 Penatalaksanaan bladder training pada gerontik
5.1.20 Manajemen konstipasi pada pasien gerontik

White Paper

Page 107
5.1.21 Terapi latihan : ambulasi pada pasien gerontik
5.1.22 Memberikan vaksinasi pneumonia pada pasien gerontik

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan kolaboratif
tingkat PK I
5.2.2 Memberikan oksigen dengan sungkup rebreathing
5.2.3 Memberikan oksigen dengan sungkup non reabreathing
5.2.4 Melakukan suction lewat mulut/hidung/tracheostomy
5.2.5 Menyiapkan pasien yang akan menjalani operasi
5.2.6 Menyiapkan pasien untuk puntie plura
5.2.7 Menyiapkan pasien dan alat untuk pemasangan ETT
5.2.8 Melakukan perekaman dan analisa sederhana (menghitung
heart rate dan irama jantung) EKG
5.2.9 Memasang dan melepas kateter urin secara mandiri
5.2.10 Memasang dan melepas slang lambung/NGT secara mandiri
5.2.11 Memberi makan melalui refreeding
5.2.12 Memasang dan melepas infuse
5.2.13 Memasang dan mengoperasikan syringe pump dan infus pump
5.2.14 Memfasilitisi pasien untuk permintaan darah
5.2.15 Memberi tranfusi darah
5.2.16 Memeberikan terapi titrasi Bicnat, KCl
5.2.17 Merawat pasien dengan stoma tanpa komplikasi
5.2.18 Mengambil darah arteri
5.2.19 Melati ROM
5.2.20 Mengoperasikan alat oxymetri
5.2.21 Melakukan perawatan luka dekubitus sedang
5.2.22 Melakukan perawatan luka dekubitus besar
5.2.23 Melakukan perawatan pada pasien yang terpasang drainase
5.2.24 Membaca dan melaporkan hasil laboratorium kritis pada dokter
5.2.25 Mengantar pasien untuk pemeriksaan / tindakan
5.2.26 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan atau tindakan
5.2.27 Melakukan cek gula darah
5.2.28 Melakukan evaluasi kondisi pasien bersama dokter
5.2.29 Melakukan pencegahan dan penggulangan infeksi rumah sakit
5.2.30 Pengelolaan pasien dengan penyakit menular
5.2.31 Melakukan kumbah lambung
5.2.32 Menyiapkan alat untuk intubasi
5.2.33 Memberikan obat-obat emergency dan live saving
5.2.34 Memberikan obat-obat inhalasi/nebulizer
5.2.35 Melakukan skin test dan mantoux test, serta interprstasinya
5.2.36 Membantu pasien geriatri ambulasi dengan menggunakan alat
bantu

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan

White Paper

Page 108
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK I
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I

6.2 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Gerontik (PK III)

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terncananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksannya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai komdisi pasien
6. Terlasananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumnatsinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya pengkajian pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor risiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dari pasien dan keluarga

White Paper

Page 109
1.6 Mengakaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasi rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran (teaching plan) untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktifitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan secara mandiri


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I dan
PK II
5.1.2 Melakukan edukasi dan konseling pada pasien dan keluarga
5.1.3 Edukasi jatuh pada pasien geriatri
5.1.4 Melakukan perawatan luka dengan komplikasi atau kasus komplek
5.1.5 Manajemen nutrisi pada pasien geriatri
5.1.6 Manajemen pasien geriatri dengan demensia : wandering
5.1.7 Manajemen pasien geriatri dengan demensia : sundown syndrome
5.1.8 Manajemen pasien geriatri dengan depresi
5.1.9 Manajemen pasien geriatri dengan ACS
5.1.10 Manajemen restrain (pengikatan ) pada pasien gerontik
5.1.11 Melaksanakan intervensi inkontinensia urin pada pasien gerontik
5.1.12 Manajemen end of life pada pasien gerontik
5.1.13 Edukasi pemberian terapi oraldirumah pada pasien dan keluarga
5.1.14 Edukasi pemberian therapy insulin dirumah
5.1.15 Edukasi perawatan pasien gerontikdirumah pada caregiver dan
keluarga
5.1.16 Melakukan edukasi spiritual pada pasien gerontik

White Paper

Page 110
5.1.17 Melakukan intervensi pasien gerontik dengan masalah psikososial
5.1.18 `Manajamen burnout pada caregiver
5.1.19 Manajemen lingkungan (persiapan pasien pulang)
5.1.20 Manajemen lingkungan pada pasien risiko bunuh diri
5.1.21 Promosi keterlibatan keluarga
5.1.22 Memfesilitasi fase kehilangan
5.1.23 Rekonsiliasi pengobatan

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I
dan PK II
5.2.2 Melakukan perawatan WSD
5.2.3 Memberikan terapi obat narkotika
5.2.4 Melakukan penanganan manajemen hipo dan hiperglikemi
5.2.5 Melakukan manajemen asam basa
5.2.6 Melakukan koordinasi dengan penunjang medic
5.2.7 Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staff keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK II
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I dan PK II

6.4 Uraian Pekerjaan Perawat Gerontik (PK IV)

Funsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung jawab utama :

White Paper

Page 111
1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktifitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya pengkajian pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasi faktor risiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data fokus
2.2 Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Mengformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan
3.8 Manajemen home care pada pasien gerontik
3.9 Melaksanakan bimbingan terapi autosugesti pada pasien gerontik
3.10 Melakukan konseling pada elder abuse
3.11 Melakukan konseling pada elder neglected
3.12 Memberikan support perlindungan terhadap tindakan kekerasan pada
lansia
3.13 Manajemen obat-obatan pada pasien gerontik

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien

White Paper

Page 112
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasipasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri.
Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I, PK II,
dan PK III
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi.
Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I, PK II,
dan PK III

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperwatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap rencana keperawatan pasien
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan psien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan Masalah/diagnosa keperawatan
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staf keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK III
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK II dan PK III

6.4 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Gerontik (PK V)


Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gunggat terhadap praktek keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan kerja yang sesuai
dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung jawab utama :


1. Terlaksananya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kebutuhan
pasien
White Paper

Page 113
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya pengkajian pasien
1.1 Menentukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan.
1.2 Membangun hubungan yang saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi faktor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnosa keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Mengformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan renacana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I, PK II,
PK III dan PK IV
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I, PK
II, PK III dan PK IV

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi

White Paper

Page 114
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan Masalah/diagnosa keperawatan
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staf Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK IV
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK III dan PK IV

7. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT PENGENDALI INFEKSI (IPCN)


7.1 Uraian Pekerjaan Perawat Pengendali Infeksi/IPCN (PK II)

Fungsi Utama
Memberikan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi yang
berkualitas dan menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap
praktek keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

White Paper

Page 115
Tanggung jawab utama :
1. Terlaksananya kewaspadaan standart
2. Terlaksananya kewaspadaan berdasar transmisi
3. Terlaksananya pengisian formulir surveillance HAIs dan tertusuk benda
tajam
4. Terlaksananya edukasi terhadap petugas, pasien dan pengunjung

Tugas Pokok :

1. Terlaksananya kewaspadaan standart.


1.1 Melakukan edukasi kebersihan tangan kepada petugas, pasien dan
pengunjung
1.2 Melaukukan edukasi etika batuk
1.3 Monitoring penggunaan alat pelindung diri
1.4 Melakukan monitoring penggunaan linen di ruangan
1.5 Melakukan monitoring limbah
1.6 Melakukan monitoring dekontaminasi dan sterilisasi
1.7 Monitoring penyuntikan yang aman
1.8 Monitoring prosedur lumbal pungsi
1.9 Monitoring pembersihan lingkungan
1.10 Monitoring tertusuk benda tajam
1.11 Monitoring kesehatan karyawan

2. Terlaksananya kewaspadaan berdasar transmisi


2.1 Mengidentifikasi pasien dengan risiko transmisi kontak, droplet dan
airborne.
2.2 Melakukan perawatan pada pasien dengan risiko transmisi sesuai
standart.
2.3 Memonitor pelaksanaan kewaspadaan berdasar transmisi
2.4 Melakukan edukasi terhadap pasien, pengunjung dan staf terkait
kewaspadaan berdasar transmisi

3. Terlaksananya pengisisan formulir surveillance HAIs dan tertusuk benda


tajam.
3.1 Mengidentifikasi pasien yang perlu di lakukan surveillance HAIs
3.2 Mengisi formulir harian surveillance
3.3 Menghitung angka kejadian HAIs setiap bulan
3.4 Membuat laporan surveillance bulanan HAIs dan tertusuk jarum
4. Terlaksananya edukasi terhadap petugas, pasien dan pengunjung
4.1 Melakukan edukasi kebersihan tangan terhadap pasien, petugas dan
pengunjung
4.2 Melakukan edukasi etika batukterhadap, petugas dan pengunjung
4.3 Melakukan edukasi terhadap petugas cleaning service, pekarya, dan
petugas kesehatan tentang cara pembersihan lingkungan

White Paper

Page 116
7.2. Uraian Pekerjaan Perawat Pengendalian Infeksi/IPCN (PK III)

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi yang berkualitas
dan menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung jawab utama :

1. Terlaksananya kewaspadaan standart


2. Terlaksananya kewaspadaan berdasar transmisi
3. Terlaksananya pengisian formulir surveillance HAIs dan tertusuk benda
tajam
4. Terlaksananya edukasi terhadap petugas, pasien dan pengunjung
5. Terlaksananya analisis surveillance HAIs dan tertusuk benda tajam
6. Terlaksananya ICRA
7. Terlaksananya kontrol mutu ke unit penunjang
8. Terlaksananya koordinasi dengan unit kerja
9. Terlaksananya monitoring dan evaluasi HAIs
10. Terlaksananya investigasi terhadap outbreak
11. Terlaksananya PDSA RCA dan FMEA
12. Terlaksananya Risk register
13. Terlaksananya pelatihan PPI dasar

Tugas Pokok :

1. Terlaksananya kewaspadaan standart.


1.1 Melakukan edukasi kebersihan tangan kepada petugas, pasien dan
pengunjung
1.2 Melaukukan edukasi etika batuk
1.3 Monitoring penggunaan alat pelindung diri
1.4 Melakukan monitoring penggunaan linen di ruangan
1.5 Melakukan monitoring limbah
1.6 Melakukan monitoring dekontaminasi dan sterilisasi
1.7 Monitoring penyuntikan yang aman
1.8 Monitoring prosedur lumbal pungsi
1.9 Monitoring pembersihan lingkungan
1.10 Monitoring tertusuk benda tajam
1.11 Monitoring kesehatan karyawan

2. Terlaksananya kewaspadaan berdasar transmisi


2.1 Mengidentifikasi pasien dengan risiko transmisi kontak, droplet dan
airborne.

White Paper

Page 117
2.2 Melakukan perawatan pada pasien dengan risiko transmisi sesuai
standart.
2.3 Memonitor pelaksanaan kewaspadaan berdasar transmisi
2.4 Melakukan edukasi terhadap pasien, pengunjung dan staf terkait
kewaspadaan berdasar transmisi

3. Terlaksananya pengisian formulir suevellance HAIs dan tertusuk benda


tajam
3.1 Mengidentifikasi pasien yang perlu di lakukan surveillance HAIs
3.2 Mengisi formulir harian surveillance
3.3 Menghitung angka kejadian HAIs setiap bulan
3.4 Membuat laporan surveillance bulanan HAIs dan tertusuk jarum

4. Terlaksananya edukasi terhadap petugas, pasien dan pengunjung


4.1 Melakukan edukasi kebersihan tangan terhadap pasien, petugas dan
pengunjung
4.2 Melakukan edukasi etika batukterhadap, petugas dan pengunjung
4.3 Melakukan edukasi terhadap petugas cleaning service, pekarya, dan
petugas kesehatan tentang cara pembersihan lingkungan

5. Terlaksananya analisissuvellance HAIs dan tertusuk benda tajam


5.1 Melakukan analisis surveillance HAIs VAP, ISK, HAP, IDO, IAD,
Plebitis dan tertusuk benda tajam
5.2 Membuat rekomendasi terhadap hasil analisis surveillance HAIs
VAP, ISK, HAP, IDO, IAD, Plebitis dan tertusuk benda tajam
5.3 Mengirimkan analisis surveillance surveillance HAIs VAP, ISK,
HAP, IDO, IAD, Plebitis dan tertusuk benda tajam ke unit kerja

6. Terlaksananya ICRA
6.1 Membuat risk register sesuai unit kerja
6.2 Membuat ICRA sesuai dengan risk register
6.3 Membuat prioritas ICRA
6.4 Membuat kajian resiko renovasi sesuai dengan permintaan unit kerja
6.5 Membuat izin renovasi sesuai dengan permintaan unit kerja
6.6 Membuat rekomendasi khusus terkait dengan ICRA
6.7 Melakukan monitoring pelaksanaan ICRA

7. Terlaksananya control mutu ke unit penunjang


7.1 Membuat check list control mutu ke unit penunjang
7.2 Melakukan monitoring quality control ke unit penunjang
7.3 Melakukan analisa terhadap hasil quality control ke unit penunjang
7.4 Melakukan rekomendasi terkait dengan analisa quality control ke unit
penunjang
7.5 Melakukan evaluasi terhadap rekomendasi terkait dengan hasil
analisa quality control ke unit penunjang

White Paper

Page 118
8. Terlaksananya koordinasi dengan unit kerja
8.1 Melakukan pendekatan ke unit kerja dengan komunikasi efektif dan
tegas
8.2 Melakukan rapat koordinasi dengan unit kerja terkait dengan PPI

9. Terlaksananya monitoring dan evaluasi HAIs


9.1 Membuat alat check list monitoring dan evaluasi HAIs
9.2 Melakukan monitoring dan evaluasi HAIs dengan menggunakan
formulir checklist HAIs
9.3 Melakukan analisis terkait hasil monitoring
9.4 Melakukan rekomendasi terhadap hasil monitoring

10. Terlaksananya investigasi terhadap outbreak


10.1 Memahami proses manajemen outbreak
10.2 Terlibat dalam tim KLB
10.3 Melakukan investigasi KLB
10.4 Membuat laporan hasil investigasi
10.5 Bekerjasama dengan perawat PK IV membuat dengan menggunakan
RCA dan PDSA

11. Terlaksananya PDSA RCA dan FMEA


11.1 Mampu membuat PDSA RCA dan FMEA

12. Terlaksananya pelatihan Reisk register


12.1 Membuat table risk register
12.2 Membuat FMEA
12.3 Membuat RPN
12.4 Membuat redisain

13. Terlaksananya pelatihan PPI dasar


13.1 Terlibat dalam pembuatan modul pelatihan PPI
13.2 Membuat TOR pelatihan PPI
13.3 Membuat laporan hasil pelatihan PPI
13.4 Membuat evaluasi hasil pelatihan PPI

7.3 Uraian Perawat Klinik Pengendali Infeksi /IPCN (PK IV)

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi yang berkualitas
dan menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung jawab utama :

White Paper

Page 119
1. Terlaksananya kewaspadaan standart
2. Terlaksananya kewaspadaan berdasar transmisi
3. Terlaksananya pengisian formulir surveillance HAIs dan tertusuk benda
tajam
4. Terlaksananya edukasi terhadap petugas, pasien dan pengunjung
5. Terlaksananya analisis surveillance HAIs dan tertusuk benda tajam
6. Terlaksananya ICRA
7. Terlaksananya kontrol mutu ke unit penunjang
8. Terlaksananya koordinasi dengan unit kerja
9. Terlaksananya monitoring dan evaluasi HAIs
10. Terlaksananya investigasi terhadap outbreak
11. Terlaksananya PDSA RCA dan FMEA
12. Terlaksananya Risk register
13. Terlaksananya pelatihan PPI dasar
14. Terlaksananya evidence Based practice
15. Terlaksananya uji kompetensi IPCN dan IPCN Link
16. Terlaksananya pembuatan atau revisi buku pedoman, kebijakan dan SPO

Tugas Pokok :

1. Terlaksananya kewaspadaan standart.


1.1 Melakukan edukasi kebersihan tangan kepada petugas, pasien dan
pengunjung
1.2 Melaukukan edukasi etika batuk
1.3 Monitoring penggunaan alat pelindung diri
1.4 Melakukan monitoring penggunaan linen di ruangan
1.5 Melakukan monitoring limbah
1.6 Melakukan monitoring dekontaminasi dan sterilisasi
1.7 Monitoring penyuntikan yang aman
1.8 Monitoring prosedur lumbal pungsi
1.9 Monitoring pembersihan lingkungan
1.10 Monitoring tertusuk benda tajam

2. Terlaksananya kewaspadaan berasa transmisi


2.1 Mengidentifikasi pasien dengan risiko transmisi kontak, droplet dan
airborne
2.2 Melakukan perawatan pada pasien dengan risiko transmisi sesuai standar
2.3 Memonitor pelaksanaan kewaspadaan berdasar transmisi
2.4 Melakukan edukasi terhadap pasien, pengunjung dan staf terkait
kewaspadaan berdasar transmisi

3. Terlaksananya pengisian foermulir surveillance HAIs dan tertusuk benda


tajam
3.1 Mengidentifikasi pasien yang perlu di lakukan surveillance HAIs
3.2 Mengisi formulir harian surveillance

White Paper

Page 120
3.3 Menghitung angka kejadian HAIs setiap bulan
3.4 Membuat laporan surveillance bulanan HAIs dan tertusuk jarum

4. Terlaksananya edukasi terhadap petugas, pasien dan pengunjung


4.1 Melakukan edukasi kebersihan tangan terhadap pasien, petugas dan
pengunjung
4.2 Melakukan edukasi etika batukterhadap, petugas dan pengunjung
4.3 Melakukan edukasi terhadap petugas cleaning service, pekarya, dan
petugas kesehatan tentang cara pembersihan lingkungan

5. Terlaksananya analisissuvellance HAIs dan tertusuk benda tajam


5.1 Melakukan analisis surveillance HAIs VAP, ISK, HAP, IDO, IAD,
Plebitis dan tertusuk benda tajam
5.2 Membuat rekomendasi terhadap hasil analisis surveillance HAIs VAP,
ISK, HAP, IDO, IAD, Plebitis dan tertusuk benda tajam
5.3 Mengirimkan analisis surveillance surveillance HAIs VAP, ISK, HAP,
IDO, IAD, Plebitis dan tertusuk benda tajam ke unit kerja

6. Terlaksananya ICRA
6.1 Membuat risk register sesuai unit kerja
6.2 Membuat ICRA sesuai dengan risk register
6.3 Membuat prioritas ICRA
6.4 Membuat kajian resiko renovasi sesuai dengan permintaan unit kerja
6.5 Membuat izin renovasi sesuai dengan permintaan unit kerja
6.6 Membuat rekomendasi khusus terkait dengan ICRA
6.7 Melakukan monitoring pelaksanaan ICRA

7. Terlaksananya control mutu ke unit penunjang


7.1 Membuat check list control mutu ke unit penunjang
7.2 Melakukan monitoring quality control ke unit penunjang
7.3 Melakukan analisa terhadap hasil quality control ke unit penunjang
7.4 Melakukan rekomendasi terkait dengan analisa quality control ke unit
penunjang
7.5 Melakukan evaluasi terhadap rekomendasi terkait dengan hasil analisa
quality control ke unit penunjang

8. Terlaksananya koordinasi dengan unit kerja


8.1 Melakukan pendekatan ke unit kerja dengan komunikasi efektif dan
tegas
8.2 Melakukan rapat koordinasi dengan unit kerja terkait dengan PPI

9. Terlaksananya monitoring dan evaluasi HAIs


9.1Membuat alat check list monitoring dan evaluasi HAIs
9.2Melakukan monitoring dan evaluasi HAIs dengan menggunakan
formulir checklist HAIs
9.3Melakukan analisis terkait hasil monitoring

White Paper

Page 121
9.4Melakukan rekomendasi terhadap hasil monitoring

10. Terlaksananya investigasi terhadap outbreak


10.1 Memahami proses manajemen outbreak
10.2 Terlibat dalam tim KLB
10.3 Melakukan investigasi KLB
10.4 Membuat laporan hasil investigasi
10.5 Bekerjasama dengan perawat PK IV membuat dengan menggunakan
RCA dan PDSA

11. Terlaksananya PDSA RCA dan FMEA


11.1Mampu membuat PDSA RCA dan FMEA

12. Terlaksananya pelatihan Reisk register


12.1 Membuat table risk register
12.2 Membuat FMEA
12.3 Membuat RPN
12.4 Membuat redisain

13. Terlaksananya pelatihan PPI dasar


13.1 Terlibat dalam pembuatan modul pelatihan PPI
13.2 Membuat TOR pelatihan PPI
13.3 Membuat laporan hasil pelatihan PPI
13.4 Membuat evaluasi hasil pelatihan PPI

14. Terlaksananya Evidance Based Practice


14.1 Membuat proposal penelitian
14.2 Melakukan penelitian
14.3 Membuat laporan hasil penelitian
14.4 Membuat analisa dan rekomendasi penelitian
15. Terlaksananya uji kompetensi IPCN dan IPCN Link
15.1 Membuat perangkat uji kompetensi
15.2 Melakukan sosialisasi rencana uji kompetensi
15.3 Melakukan uji kompetensi
15.4 Membuat laporan uji kompetensi

16. Terlaksananya pembuatan atau revisi buku pedoman, kebijakan dan SPO
16.1 Melakukan identifikasi revisi buku pedoman, kebijakan dan SPO
16.2 Melakukan revisi terhadap buku pedoman, kebijakan dan SPO
16.3 Sosialisasi buku pedoman kebijakan dan SPO

7.4 Uraian Pekerjaan Perawat Pengendalian Infeksi / IPCN (PK V)

Fungsi Utama :

White Paper

Page 122
Memberikan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi yang berkualitas
dan menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung jawab utama :

1. Terlaksananya kewaspadaan standart


2. Terlaksananya kewaspadaan berdasar transmisi
3. Terlaksananya pengisian formulir surveillance HAIs dan tertusuk benda
tajam
4. Terlaksananya edukasi terhadap petugas, pasien dan pengunjung
5. Terlaksananya analisis surveillance HAIs dan tertusuk benda tajam
6. Terlaksananya ICRA
7. Terlaksananya kontrol mutu ke unit penunjang
8. Terlaksananya koordinasi dengan unit kerja
9. Terlaksananya monitoring dan evaluasi HAIs
10. Terlaksananya investigasi terhadap outbreak
11. Terlaksananya PDSA RCA dan FMEA
12. Terlaksananya Risk register
13. Terlaksananya pelatihan PPI dasar
14. Terlaksananya evidence Based practice
15. Terlaksananya uji kompetensi IPCN dan IPCN Link
16. Terlaksananya pembuatan atau revisi buku pedoman, kebijakan dan SPO
17. Terlaksananya konsultasi PPI di RSI Surabaya Jemursari dan fasilitas
pelayanan di Indonesia

Tugas Pokok :

1. Terlaksananya kewaspadaan standart.


1.1 Melakukan edukasi kebersihan tangan kepada petugas, pasien dan
pengunjung
1.2 Melakukan edukasi etika batuk
1.3 Monitoring penggunaan alat pelindung diri
1.4 Melakukan monitoring penggunaan linen di ruangan
1.5 Melakukan monitoring limbah
1.6 Melakukan monitoring dekontaminasi dan sterilisasi
1.7 Monitoring penyuntikan yang aman
1.8 Monitoring prosedur lumbal pungsi
1.9 Monitoring pembersihan lingkungan
1.10 Monitoring tertusuk benda tajam

2. Terlaksananya kewaspadaan berasa transmisi


2.1 Mengidentifikasi pasien dengan risiko transmisi kontak, droplet dan
airborne
2.2 Melakukan perawatan pada pasien dengan risiko transmisi sesuai standar
White Paper

Page 123
2.3 Memonitor pelaksanaan kewaspadaan berdasar transmisi
2.4 Melakukan edukasi terhadap pasien, pengunjung dan staf terkait
kewaspadaan berdasar transmisi

3. Terlaksananya pengisian foermulir surveillance HAIs dan tertusuk benda tajam


3.1 Mengidentifikasi pasien yang perlu di lakukan surveillance HAIs
3.2 Mengisi formulir harian surveillance
3.3 Menghitung angka kejadian HAIs setiap bulan
3.4 Membuat laporan surveillance bulanan HAIs dan tertusuk jarum

4. Terlaksananya edukasi terhadap petugas, pasien dan pengunjung


4.1 Melakukan edukasi kebersihan tangan terhadap pasien, petugas dan
pengunjung
4.2 Melakukan edukasi etika batukterhadap, petugas dan pengunjung
4.3 Melakukan edukasi terhadap petugas cleaning service, pekarya, dan petugas
kesehatan tentang cara pembersihan lingkungan

5. Terlaksananya analisis suveillance HAIs dan tertusuk benda tajam


5.1 Melakukan analisis surveillance HAIs VAP, ISK, HAP, IDO, IAD, Plebitis
dan tertusuk benda tajam
5.2 Membuat rekomendasi terhadap hasil analisis surveillance HAIs VAP, ISK,
HAP, IDO, IAD, Plebitis dan tertusuk benda tajam
5.3 Mengirimkan analisis surveillance surveillance HAIs VAP, ISK, HAP,
IDO, IAD, Plebitis dan tertusuk benda tajam ke unit kerja

6. Terlaksananya ICRA
6.1 Membuat risk register sesuai unit kerja
6.2 Membuat ICRA sesuai dengan risk register
6.3 Membuat prioritas ICRA
6.4 Membuat kajian resiko renovasi sesuai dengan permintaan unit kerja
6.5 Membuat izin renovasi sesuai dengan permintaan unit kerja
6.6 Membuat rekomendasi khusus terkait dengan ICRA
6.7 Melakukan monitoring pelaksanaan ICRA

7. Terlaksananya control mutu ke unit penunjang


7.1 Membuat check list control mutu ke unit penunjang
7.2 Melakukan monitoring quality control ke unit penunjang
7.3 Melakukan analisa terhadap hasil quality control ke unit penunjang
7.4 Melakukan rekomendasi terkait dengan analisa quality control ke unit
penunjang
7.5 Melakukan evaluasi terhadap rekomendasi terkait dengan hasil analisa
quality control ke unit penunjang

8. Terlaksananya koordinasi dengan unit kerja


8.1 Melakukan pendekatan ke unit kerja dengan komunikasi efektif dan tegas

White Paper

Page 124
8.2 Melakukan rapat koordinasi dengan unit kerja terkait dengan PPI

9. Terlaksananya monitoring dan evaluasi HAIs


9.1 Membuat alat check list monitoring dan evaluasi HAIs
9.2 Melakukan monitoring dan evaluasi HAIs dengan menggunakan formulir
checklist HAIs
9.3 Melakukan analisis terkait hasil monitoring
9.4 Melakukan rekomendasi terhadap hasil monitoring

10. Terlaksananya investigasi terhadap outbreak


10.1 Memahami proses manajemen outbreak
10.2 Terlibat dalam tim KLB
10.3 Melakukan investigasi KLB
10.4 Membuat laporan hasil investigasi
10.5 Bekerjasama dengan perawat PK IV membuat dengan menggunakan
RCA dan PDSA

11. Terlaksananya PDSA, RCA dan FMEA


11.1 Mampu membuat PDSA
11.2 Mampu membuat RCA
11.3 Mampu membuat FMEA

12. Terlaksananya pelatihan Reisk register


12.1 Membuat table risk register
12.2 Membuat FMEA
12.3 Membuat RPN
12.4 Membuat redisain

13. Terlaksananya pelatihan PPI dasar


13.1 Terlibat dalam pembuatan modul pelatihan PPI
13.2 Membuat TOR pelatihan PPI
13.3 Membuat laporan hasil pelatihan PPI
13.4 Membuat evaluasi hasil pelatihan PPI

14. Terlaksananya penelitian secara mandiri maupun kolaborasi


14.1 Melakukan identifikasi penelitian
14.2 Terlibat dalam pembuatan proposal
14.3 Terlibat atau melakukan penelitian
14.4 Terlibat atau membuat laporan hasil penelitian
14.5 Terlibat atau membuat analisa dan rekomendasi penelitian

15. Terlaksananya uji kompetensi IPCN dan IPCN Link


15.1 Membuat perangkat uji kompetensi
15.2 Melakukan sosialisasi rencana uji kompetensi
15.3 Melakukan uji kompetensi
15.4 Membuat laporan uji kompetensi

White Paper

Page 125
16. Terlaksananya pembuatan atau revisi buku pedoman, kebijakan dan SPO
16.1 Melakukan identifikasi revisi buku pedoman, kebijakan dan SPO
16.2 Melakukan revisi terhadap buku pedoman, kebijakan dan SPO
16.3 Sosialisasi buku pedoman kebijakan dan SPO

17. Terlaksananya konsultasi PPI secara nasional


17.1 Melakukan bimbingan PPI ke rumah sakit dan pelayanan kesehatan di
Indonesia
17.2 Berkontribusi dalam pembuatan buku pedoman dan pencegahan dan
pengendalian infeksi dikementrian kesehatan
17.3 Berkontribusi dalam pembuatan buku pedoman manajerial pencegahan
dan pengendalian infeksi dikementrian kesehatan

8. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT INSTALASI BEDAH SENTRAL


8.1. Uraian Pekerjaan Perawat Instalasi Bedah Sentral (PK II)

Funsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :


1. Terlaksanannya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatanpasien
4. Terpenuhinya kebutuhan pasien selama di kamar operasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumntasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan supportkepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vita dan antropometri
1.5 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.6 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

White Paper

Page 126
2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien
2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek dan jangka panjang
3.2 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.5 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.6 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan
3.7 Melakukan penilaian pemindahan pasien
3.8 Memformulasi rencana pemulangan (discharge planning)

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.2 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.3 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I
5.1.2 Serah terima pasien dari poli, IGD, rawat inap ke Ruang operasi
5.1.3 Mengidentifikasi kesiapan pasien operasi
5.1.4 Memberi edukasi sebelum operasi
5.1.5 Melakukan edukasi pasien
5.1.6 Memberi bimbingan rohani pasien
5.1.7 Melakukan protocol universal
5.1.8 Mengantar pasien dari ruang serah terima, ruang persiapan ke
kamar operasi
5.1.9 Menyiapkan meja operasi
5.1.10 Memahami lokasi insisi operasi
5.1.11 Melakukan pengaturan posisi pasien operasi
5.1.12 Menyiapkan set linen operasi
5.1.13 Persiapan obat dan alkes operasi
5.1.14 Melakukan penanganan alat steril (FIFO)
5.1.15 Memakai topi dan masker operasi
5.1.16 Pemakaian APD sesuai prosedur
5.1.17 Melakukan ceklist keselamatan prosedur secara verbal (sign in)
5.1.18 Melakukan cuci tangan procedural
5.1.19 Melakukan cuci tangan bedah
5.1.20 Memakai jas operasi
5.1.21 Memakai sarung tangan operasi tehnik terbuka dan tertutup

White Paper

Page 127
5.1.22 Prosedur drapping
5.1.23 Melakukan ceklist keselamatan prosedur secara verbal (time out)
5.1.24 Mampu menjadi sirkuler
5.1.25 Melakukan perhitungan kasa pre, intra dan pasca operasi
5.1.26 Melakukan perhitungan instrumentsebelum dan sesudah operasi pre,
intra dan pasca operasi
5.1.27 Pemeliharaan alat kesehatan dan alat medic di kamar operasi
5.1.28 Mengoperasikan alat-alat kesehatan dan alat medis
5.1.29 Monitoring pasien selama pembedahan
5.1.30 Mendokumentasikan askep pasien kamar operasi
5.1.31 Menghiting balance cairan
5.1.32 Melakukan pemantauan hemodinamik
5.1.33 Menilai tanda-tanda dehidrasi
5.1.34 melakukan pengelolaan instrument setelah operasi
5.1.35 Menyusun set instrument dan memberi label
5.1.36 Melakukan pengelolaan specimen
5.1.37 Melakukan serah terima specimen dengan petugas
laboratorium/patologi anatomi/keluarga
5.1.38 Melakukan perawatan pasien sesudah operasi
5.1.39 Observasi pasien pasca anasthesi dan pembedahan di RR
5.1.40 Penanganan pasien meninggal di meja operasi
5.1.41 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
5.1.42 Membaut resume keperawatan
5.1.43 serah terima pasien post operasi dengan petugas rawat inap
5.1.44 Mengantar pasien pindah ke ruang intensif
5.1.45 Melakukan serah terima pasien di ICU
5.1.46 Supervisi pembersihan kamar operasi

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK I
5.2.2 Memberikan oksigen dengan sungkup rebrething
5.2.3 Memberikan oksigen dengan sungkup nonreabreathing
5.2.4 Melakukan section lewat mulut/hidung/tracheostomie
5.2.5 menyiapkan pasien operasi besar
5.2.6 Menyiapkan pasien operasi khusus
5.2.7 Menyiapkan pasien untuk Punctie pleura
5.2.8 Menyiapkan pasien untuk lumbal punctie
5.2.9 Menyiapkan pasien dan alat untuk pemasangan ETT
5.2.10 Mengoperasikan perekaman EKG
5.2.11 memasang dower catheter
5.2.12 Memasang slang lambung/NGT
5.2.13 Memasang infuse
5.2.14 Memasang syringe pump
5.2.15 Memfasilitasi pasien untuk permintaan darah
5.2.16 Memberi transfuse darah
5.2.17 Memberikan terapi Titrasi Bicnat, KCL

White Paper

Page 128
5.2.18 Merawat pasien dengan Colostomie (stoma)
5.2.19 Mengambil darah arteri
5.2.20 Melatih ROM
5.2.21 Mengoperasikan alat oxymetri
5.2.22 Mengoperasikan BPM
5.2.23 Melakukan perawatan luka sedang
5.2.24 Melakukan perawatan luka besar
5.2.25 Melakukan perawatan pasien yang terpasang drainase
5.2.26 Melakukan perawatan luka bakar grade I (<20%)
5.2.27 Melakukan perawatan luka bakar grade II (20%-40%)
5.2.28 Melakukan perawatan luka bakar grade III (>40%)
5.2.29 Membaca dan melaporkan hasil laboratorium pada dokter
5.2.30 Melakukan cek gula darah (glukotest)
5.2.31 Menyiapkan alat untuk tindakan akupuntur
5.2.32 Menyiapkan alat untuk tindakan incise
5.2.33 Menyiapkan alat untuk tindakan Exterpatie
5.2.34 Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
5.2.35 Pengelolaan pasien dengan penyakit menular
5.2.36 Melakukan penggantian prosedur invasive
5.2.37 Memasang bidai
5.2.38 Memasang neck coler
5.2.39 Memberikan terapi obat sedative
5.2.40 Menyiapkan alat untuk intubasi
5.2.41 Memberikan obat-obat untuk intubasi
5.2.42 Melakukan interprestasi hasil skin test
5.2.43 Menyiapkan alat vena sectie
5.2.44 Menjadi instrumentator pada saat operasi

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan pasien terhadap
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada staf keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK I
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I

White Paper

Page 129
8.2 Uraian Pekerjaan Perawat Instalasi Bedah Sentral (PK III)

Fungsi Utama :

Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan


perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :


1. Terlaksanannya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatanpasien
4. Terbantunya aktifitas swhari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien selama
operasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumntasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan supportkepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vita dan antropometri
1.5 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.6 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek dan jangka panjang
3.2 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.5 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.6 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan

White Paper

Page 130
3.7 Melakukan penilaian pemindahan pasien
3.8 Memformulasi rencana pemulangan (discharge planning)

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


a. Memfasilitasi pasien ambulasi
b. Memfasilitasi status aktivitas sehari-hari (Activy Daily Living/ADL)
pasien
c. Memfasilitasi pasien personal hygiene
d. Memfasilitasi pasien berpakaian
e. Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I
dan PK II
5.1.2 Melakukan triple maneuver (head lift, chin lift, jaw trust)
5.1.3 Melakukan penilaian status neurologis
5.1.4 Membuat PDSA sederhana
5.1.5 Membuat investigasi sederhana
5.1.6 Memberikan motivasi spiritual

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik secara kolaborasi PK I dan PK II
5.2.2 Melakukan perawatan WSD
5.2.3 Menjadi asisten pada saat operasi
5.2.4 Memberikan terapi obat narkotika
5.2.5 Melakukan koordinasi dengan penunjang medic
5.2.6 Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic
5.2.7 Melakukan training bekerjasama dengan Diklat Keperawatan
5.2.8 Memberikan training bekerjasama dengan Diklat Rumah Sakit

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

White Paper

Page 131
8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan
8.1 Menjadi preceptor bagi PK II
8.2 Melakukan bimbingan dan supervises pada perawat PK I dan PK II

8.3 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Instalasi Bedah Sentral (PK IV)

Fungsi Utama :

Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan


perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :


1. Terlaksanannya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatanpasien
4. Terbantunya aktifitas swhari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien selama
operasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumntasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan supportkepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vita dan antropometri
1.5 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.6 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek dan jangka panjang
3.2 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri

White Paper

Page 132
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.5 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.6 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan
3.7 Melakukan penilaian pemindahan pasien
3.8 Memformulasi rencana pemulangan (discharge planning)

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.2 Memfasilitasi status aktivitas sehari-hari (Activy Daily Living/ADL)
pasien
4.3 Memfasilitasi pasien personal hygiene
4.4 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.5 Memfasilitasi pasien eliminasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I, PK II
dan PK III
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
Melakukan intervensi spesifik secara kolaborasi PK I, PK II dan PK III

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap terhadap tindakan keperawatan
kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK III
8.2 Melakukan bimbingan dan supervises pada perawat PK I, PK II dan PK III

8.5 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Instalasi Bedah Sentral (PK V)

White Paper

Page 133
Fungsi Utama :

Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan


perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :


1. Terlaksanannya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatanpasien
4. Terbantunya aktifitas swhari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien selama
operasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumntasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok :

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan supportkepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vita dan antropometri
1.5 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.6 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek dan jangka panjang
3.2 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan mandiri
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.5 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.6 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan
3.7 Melakukan penilaian pemindahan pasien
3.8 Memformulasi rencana pemulangan (discharge planning)

White Paper

Page 134
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
4.1 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.2 Memfasilitasi status aktivitas sehari-hari (Activy Daily Living/ADL)
pasien
4.3 Memfasilitasi pasien personal hygiene
4.4 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.5 Memfasilitasi pasien eliminasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri PK I, PK II, PK
III dan PK IV
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
Melakukan intervensi spesifik secara kolaborasi PK I, PK II, PK III dan PK
IV

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan Bimbingan Pada Staff Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK IV
8.2 Melakukan bimbingan dan supervises pada perawat PK II, PK III dan PK
IV

9. URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK HEMODIALISIS


9.1 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Hemodialisis (PK II)

White Paper

Page 135
Fungsi Utama
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan
menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, memetuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksannya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok :

1. Terlasananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Mengformulasikan rencanakan pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan

White Paper

Page 136
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien aluminium

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai


kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara
mandiri PK I
5.1.2 Serah terima pasien dari poli dan IGD ke rawat inap
5.1.3 Menerima pasien baru di HD
5.1.4 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
5.1.5 Membuat resume keperawatan
5.1.6 Melakukan edukasi pasien
5.1.7 Menghitung balance cairan
5.1.8 Melakukan pemantauan hemodinamik
5.1.9 Menilai tanda-tanda dehidrasi
5.1.10 Menyiapkan mesin, alat dan keperluan dialysis
5.1.11 Melakukan operasional mesin HD (desinfectan, priming)
5.1.12 Memprogram heparinisasi HD

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara
kolaborasi PK I
5.2.2 Memberikan oksigen dengan sungkup rebreathing
5.2.3 Memberikan oksigen dengan sungkup non rebreathing
5.2.4 Memberikan oksigen dengan masker venturi
5.2.5 Melakukan section lewat mulut/hidung
5.2.6 Mengoperasikan perekaman EKG
5.2.7 Memasang Dower Catheter
5.2.8 Memasang selang lambung/NGT
5.2.9 Memasang infuse
5.2.10 Memasang Syringe Pump
5.2.11 Memberi tranfusi darah
5.2.12 Mengambil barang arteri
5.2.13 Melatih ROM
5.2.14 Melakukan perawatan luka
5.2.15 Melakukan angkat jahitan
5.2.16 Membaca dan melaporkan hasil laboratorium pada dokter
5.2.17 Melakukan cek gula darah

White Paper

Page 137
5.2.18 Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi
nosokomial
5.2.19 Pengelolaan pasien dengan penyakit menular
5.2.20 Menyiapkan alat double lument
5.2.21 Melakukan inisiasi HD dengan akses cimino (AV-Shunt)
5.2.22 Melakukan inisiasi HD dengan akses Catheter Double
lument dan triple lument

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasiakn pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasi masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang diginakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada Staf Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK I
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I

9.2 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Hemodialisis (PK III)

Fungsi Utama

Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan


menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, memetuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai
kondisi pasien
6. Terlaksannya evaluasi asuhan keperawatan

White Paper

Page 138
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok :

1. Terlasananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi
data yang diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Mengformulasikan rencanakan pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien aluminium

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai


kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara
mandiri PK I dan PK II
5.1.2 Melakukan triple maneuver (head lift, chin lift, jaw trust)
5.1.3 Melakukan penilaian status neorologis

White Paper

Page 139
5.1.4 Menyiapkan alat vena sactie
5.1.5 Melakukan konseling pada pasien
5.1.6 Memberikan motivasi spiritual

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara
kolaborasi PK I dan PK II
5.2.2 Melakukan koordinasi dengan penunjang medic
5.2.3 Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic
5.2.4 Memberikan training bekerjasamadengan diklat
keperawatan
5.2.5 Memberikan training bekerjasamadengan diklat Rumah
Sakit
5.2.6 Melakukan inisiasi HD dengan akses vena/arteri femoralis
5.2.7 Melakukan inisiasi HD dengan program SU (Sequntial
Ultrafiltrasi)
5.2.8 Melakukan inisiasi HD dengan program profil ultrafiltrasi
5.2.9 Melakukan penenangan pasien syock hipovolomik saat
HD
5.2.10 Melakukan penenangan pasien use first syndrome
(dialyzer terpapar zat kimia)
5.2.11 Melakukan adequasi dyalisis
5.2.12 Melakukan aff catheter double/triple lument subclavia
kanul

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan
kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasiakn pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasi masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang diginakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada Staf Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK II
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I dan PK
II

White Paper

Page 140
9.3. Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Hemodialisis (PK IV)

Fungsi Utama

Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan


menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, memetuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai
kondisi pasien
6. Terlaksannya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok :

1. Terlasananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi
data yang diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Mengformulasikan rencanakan pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri

White Paper

Page 141
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien aluminium

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai


kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
PK I, PK II dan PK III
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara
kolaborasi PK I, PK II dan PK III

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan
kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasiakn pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasi masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang diginakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada Staf Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK III
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK II dan PK
III

9.3 Uraian Pekerjaan Perawat klinik Hemodialisis (PK V)

White Paper

Page 142
Fungsi Utama

Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan


menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, memetuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai
kondisi pasien
6. Terlaksannya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan

Tugas Pokok :

1. Terlasananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien
dan keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Mengformulasikan rencanakan pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan

White Paper

Page 143
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien aluminium

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai


kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
PK I, PK II, PK III dan PK IV
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
PK I, PK II, PK III dan PK IV

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan
kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasiakn pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasi masalah/diagnose keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang diginakan pasien

8. Melakukan bimbingan pada Staf Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK IV
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK III dan PK
IV

White Paper

Page 144
10.URAIAN PEKERJAAN PERAWAT KLINIK ANASTESI
10.1 Uraian Pekerjaan Perawat Klinik Anastesi (PK II)

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik keperawatan yang
dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :


1. Terlaksanannya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terpenuhinya kebutuhan pasien selama di kamar operasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumntasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien

White Paper

Page 145
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan supportkepada pasien dan
keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.6 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek dan jangka panjang
3.2 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.5 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.6 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan
3.7 Melakukan penilaian pemindahan pasien
3.8 Memformulasi rencana pemulangan (discharge planning)

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.2 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.3 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai kondisi


pasinn 5.1 Melasanakan intervensi spesifik keperawatan mandiri
5.1.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
PK I
5.1.2 Menyiapkan peralatan untuk tindakan anastesi umum/regional
5.1.3 Menyiapkan mesin anastesi
5.1.4 Melakukan edukasi pra operasi
5.1.5 Mengecek kembali dokumen pengkajian pra anastesi dan
informed consent, data laboratorium terkini, hasil pemeriksaan
EKG dan lain-lain.
5.1.6 Mengecek kembali persiapan pasien meliputi : persiapan
pencernaan, penggunaan gigi palsu, perhiasan dan lain-lain.
5.1.7 Memberikan edukasi kepada pasien tentang persiapan anastesi
pra operasi

White Paper

Page 146
5.1.8 Mencatat resiko alergi obat-obatan dan mengenakan klip warna
merah
5.1.9 Melakukan prosedur sign in
5.1.10 Memastikan ketersediaan obat-obatan anastesi selama operasi
5.1.11 Memantau kondisi hemodinamik pasien pra anastesi
5.1.12 Memasang iv line sesuai SPO
5.1.13 Menyiapkan aksesoris meja operasi untuk pengaturan posisi
pasien
5.1.14 Memindahkan pasien dari ruang persiapan ke kamar operasi
5.1.15 Mengatur posisi pasien bersama dengan dokter operatordan
perawat bedah
5.1.16 Memasang alat monitoring hemodinamik seperti monitor pasien,
pulse oksimetri, EKG dan lainnya sesuai kebutuhan
5.1.17 Melakukan prosedur time out
5.1.18 Memantau hemodinamik pasien selama operasi
5.1.19 Memantau intake dan output intra operasi
5.1.20 Mencatat jumlah perdarahan selama operasi
5.1.21 Memelihara kepatenan jalan nafas selama operasi
5.1.22 Menyiapkan alat untuk ekstubasi
5.1.23 Melakukan pemantauan dengan menggunakan NEWSS pada
tindakan dengan anastesi local
5.1.24 Melakukan prosedur sign out
5.1.25 Mendokumentasikan seluruh asuhan keperawatan anastesi
5.1.26 Memindahkan pasien dari kamar operasi ke ruang pulih
5.1.27 Melakukan serah terima dengan perawat ruang pulih
5.1.28 Melakukan serah terima dengan perawat ruangan
5.1.29 Merapikan kembali alat-alat anastesi
5.1.30 Melakukan desinfeksi pada alat anastesi yang telah digunakan
5.1.31 Melakukan observasi pasien pasca operasi di ruang pulih
5.1.32 Melakukan scoring Adrette pada pasien sebelum dipindahkan ke
ruang rawat
5.1.33 Melakukan scoring PADSS pada pasien sebelum pasien
dipulangkan
5.1.34 Melakukan penilaian derajat nyeri
5.1.35 Mengobservasi keadaan luka operasi
5.1.36 Membuat laporan insiden
5.1.37 Perawatan sirkulasi (circulate care) : alat bantu mekanik
5.1.38 Manajemen jalan nafas buatan : ETT dan tracheostomy
5.1.39 Resusitasi cairan
5.1.40 Support emosional
5.1.41 Perawatan mata
5.1.42 Melakukan pembersihan a;at-alat anastesi sesuai SPO
5.1.43 Menjamin ketersediaan obat-obat dan alat anastesi selama
operasi
5.1.44 Memasang kateter urin
5.1.45 Melakukan prosedur pemasangan NGT sesuai SPO

White Paper

Page 147
5.1.46 Melakukan pemasangan infuse sesuai SPO
5.1.47 Memasang syringe pump
5.1.48 Memfasilitasi pasien untuk permintaan darah
5.1.49 Mengoperasikan perekaman EKG
5.1.50 Memberi tranfusi darah sesuai SPO
5.1.51 Mengambil darah arteri
5.1.52 Melatih ROM pada pasien pasca regional anastesi
5.1.53 Membaca dan melaporkan hasil laboratorium pada dokter
5.1.54 Melakukan cek gula darah
5.1.55 Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
5.1.56 Pengelolaan pasien dengan penyakit menular
5.1.57 Menginformasikan hasil asesmen keperawatan anastesi
keperawatan anastesi kepada DPJP anastesi

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi
PK I
5.2.2 Memberikan oksigenasi dengan rebreathing
5.2.3 Memberikan oksigenasi dengan sungkup non rebreathing
5.2.4 Menyiapkan peralatan tindakan anastesi untuk operasi sedang
5.2.5 Menyiapkan peralatan tindakan tindakan anastesi untuk operasi
besar
5.2.6 Melaporkan kepada DPJP anastesi setiap setiap terjadi
perubahan kondisi pasien yang membutuhkan penanganan
segera
5.2.7 Mengkonfirmasi ulang kepada DPJP anastesi tentang rencana
tindakan anastesi
5.2.8 melaporkan kepada DPJP tentang penilaian scoring
aldrette/PADSS (Post Anastesi Discharge Score System) yang
telah dilakukan
5.2.9 Memindahkan pasien dari kamar operasi ke ruang ICU
5.2.10 Melakukan serah terima antara petugas kamar operasi dan
perawat ruang ICU
5.2.11 Mengkomunikasikan tentang perubahan hemodinamik pasien
dan pemberian obat/tindakan anastesi selama operasi kepada
DPJP operator
5.2.12 Menyiapkan pasien dan alat untuk pemasangan ETT
5.2.13 Memberikan terapi obat sedasi sesuai order
5.2.14 Menyiapkan alat untuk intubasi
5.2.15 Manajemen nausea
5.2.16 Melakukan tindakan pencegahan injuri intra operasi
5.2.17 Penanganan kasus emergensi di kamar operasi
5.2.18 Mengelola mesin anastesi

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan

White Paper

Page 148
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan pasien

8. Melakukan Bimbingan Pada Staf Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK I
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I

10.2 Uraian PekerjaanPerawat Klinik Anastesi (PK III)

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan
menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :


1. Terlaksanannya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terpenuhinya kebutuhan pasien selama di kamar operasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai
kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumntasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
2.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan
2.2 Membangun hubungan saling percaya dan supportkepada pasien
dan keluarganya.
2.3 Mengevaluasi factor resiko
2.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
2.5 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien

White Paper

Page 149
2.6 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
2.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek dan jangka panjang
3.2 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.4 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.5 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.6 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan
3.7 Melakukan penilaian pemindahan pasien
3.8 Memformulasi rencana pemulangan (discharge planning)

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.2 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.3 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai


kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan mandiri
5.1.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara
mandiri PK I dan PK II
5.1.2 Melakukan triple manuver (head lift, chin lift, jaw trust)
5.1.3 Melakukan penilaian status neurologis
5.1.4 Menyiapkan alat untuk tindakan anastesi operasi khusus
(bougie, glade, scope, fiber optic)
5.1.5 Menyiapkan peralatan untuk pengaturan posisi pada
pasien dengan operasi khusus
5.1.6 Mendampingi DPJP anastesi dalam tindakan khusus
anastesi
5.1.7 Melakukan konseling pada pasien
5.1.8 Memberikan motivasi spiritual
5.1.9 Mengumpulkan dan menganalisa laporan indikator

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara
kolaborasi PK I dan PK II
5.2.2 Asistensi anastesi intra operasi sedang

White Paper

Page 150
5.2.3 Menjadi asistensi anastesi intra operasi besar
5.2.4 Menjadi asistensi anastesi intra operasi khusus
5.2.5 Memberikan obat pre medikasi sesuai order dokter
anastesi
5.2.6 Memberikan obat analgesic intra vena sesuai order
5.2.7 Melakukan bantuan hidup lanjut bersama TMRC
5.2.8 Membuat PDSA sederhana
5.2.9 Melakukan laporan investigasi sederhana
5.2.10 Melakukan resusitasi neonates
5.2.11 Memberikan obat melaului intra spinal sesuai order
5.2.12 Melakukan transfer pasien dengan kondisi kritis
5.2.13 Melakukan control infeksi intra operasi
5.2.14 Melakukan koordinasi dengan penunjang medic
5.2.15 Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic
5.2.16 Memberikan training bekerjasana dengan diklat
keperawatan
5.2.17 Memberikan training bekerjasa dengan diklat rumah sakit
5.2.18 Memberikan obat-obat emergency dan life saving sesuai
order

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan
kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan
pasien

8. Melakukan Bimbingan Pada Staf Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK II
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK I dan PK
II

10.3 Uraian PekerjaanPerawat Klinik Anastesi (PK IV)

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan
menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
White Paper

Page 151
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :


1. Terlaksanannya pengkajian pasien
2. Teridentifikasinya masalah keperawatan pasien
3. Terencananya asuhan keperawatan pasien
4. Terpenuhinya kebutuhan pasien selama di kamar operasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai
kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan
7. Terdokumntasinya asuhan keperawatan.

Tugas Pokok :

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data
yang diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan supportkepada pasien
dan keluarganya.
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.6 Mendapatkan riwayat keperawatan dan medis dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose keperawatan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose keperawatan pasien

3. Terencananya asuhan keperawatan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka pendek dan jangka panjang
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi keperawatan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam
rencana asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien ambulasi

White Paper

Page 152
4.3 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.4 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.5 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik keperawatan dan terapi sesuai


kondisi pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan mandiri
5.1.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara
mandiri PK I, PK II dan PK III
5.1.2 Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan
keperawatan
5.1.3 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan anastesi
5.1.4 Memecahkan masalah dengan metode PDSA

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara
kolaborasi PK I, PK II dan PK III
5.2.2 Melakukan tindakan pemasangan LMA
5.2.3 Melakukan tindakan intubasi ETT emergensi
5.2.4 Melakukan tindakan ekstubasi

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan
kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan keperawatan
6.5 Merevisi rencana asuhan keperawatan

7. Terdokumentasinya asuhan keperawatan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian keperawatan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnosa keperawatan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana keperawatan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi keperawatan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi keperawatan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang digunakan
pasien

8. Melakukan Bimbingan Pada Staf Keperawatan


8.1 Menjadi preceptor bagi PK III
8.2 Melakukan bimbingan dan supervise pada perawat PK II dan PK
III

White Paper

Page 153
11.URAIAN PEKERJAAN BIDAN PRAKTISI
11.1 Uraian Pekerjaan Bidan Praktisi I

Fungsi Utama

Memberikan Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan


menunjukkan perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik
keperawatan yang dilakukan, mematuhi kode etik keperawatan, serta
menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya
Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksanannya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah kebidanan pasien
3. Terencananya asuhan kebidanan pasien
4. Terpenuhinya kebutuhan pasien selama di kamar operasi
5. Terlaksananya intervensi spesifik kebidanan dan terapi sesuai kondisi
pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan kebidanan
7. Terdokumentasinya asuhan kebidanan

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor resiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
1.5 Mendapatkan riwayat kebidanan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental pasien dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose kebidanan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose kebidanan pasien

3. Terencananya asuhan kebidanan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi kebidanan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi kebidanan
kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencanakan asuhan kebidanan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
White Paper

Page 154
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan.

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik kebidanan dan terapi sesuai kondisi


pasien
5.1 Melaksanakan intervensi spesifik kebidanan secara mandiri
5.1.1 Menerima pasien baru
5.1.2 Menjelaskan fasilitas yang ada
5.1.3 Mendengarkan keluhan pasien
5.1.4 Melakukan identifikasi resiko pasien jatuh
5.1.5 Melakukan intervensi pencegahan pasien jatuh
5.1.6 Memfasilitasi pasien untuk beribadah
5.1.7 Melakukan clapping vibrasi
5.1.8 Melakukan massage pada area tubuh yang tertekan
5.1.9 Memfasilitasi makan pada pasien
5.1.10 Memfasilitasi pasien yang dapat makan sendiri
5.1.11 Memberikan nutrisi via NGT
5.1.12 Mendokumentasikan jumlah makanan yang dihabiskan pasien
5.1.13 Melakukan pendokumentasian intake output
5.1.14 Menimbang berat badan
5.1.15 Mengukur lingkar lengan
5.1.16 Mengukur tinggi badan
5.1.17 Menolong pasien BAKdi tempat tidur
5.1.18 Menolong pasien BAB ditempat tidur
5.1.19 Melakukan vulva hygiene
5.1.20 Mencuci tangan
5.1.21 Memasang dan melepas masker
5.1.22 Melepas dan memasang darung tangan steril
5.1.23 Melakukan pemeriksaan kehamilan
5.1.24 Melakukan penkes gizi pada ibu hamil
5.1.25 Melakukan penkes KB
5.1.26 Melakukan perekaman CTC
5.1.27 Melakukan pemantauan kemajuan persalinan
5.1.28 Memfasilitasi pasien mencapai rasa nyaman (hypnobrithing)
5.1.29 Mempersiapkan instrument untuk tindakan persalinan normal
5.1.30 Mempersiapkan instrument untuk tindakan persalinan vacuum
5.1.31 Mempersiapkan instrument untuk tindakan persalinan forcef
5.1.32 Mempersiapkan instrument untuk tindakan curet

White Paper

Page 155
5.1.33 Mempersiapkan instrument untuk tindakan hydroturbasi
5.1.34 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pemasangan
laminaria stiff
5.1.35 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pemasangan induksi
folley
5.1.36 Mempersiapkan instrument untuk tindakan papsmear
5.1.37 Mempersiapkan instrument untuk tindakan vaginal swab
5.1.38 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pemasangan IUD
5.1.39 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pemasangan implant
5.1.40 Mempersiapkan instrument untuk tindakan pelepasan implant
5.1.41 Melakukan perawatan bayi baru lahir
5.1.42 Memandikan bayi
5.1.43 Melakukan massage / pijat bayi
5.1.44 Melakukan perawatan tali pusat
5.1.45 Melakukan suction pada bayi
5.1.46 Melakukan IMD
5.1.47 Melakukan observasi luka operasi
5.1.48 Melakukan puerperium
5.1.49 Memfasilitasi pasien mandi ditempat tidur
5.1.50 Menyikat gigi pasien
5.1.51 Merawat gigi pasien
5.1.52 Merawat gigi palsu
5.1.53 Membersihkan mulut pasien tidak sadar
5.1.54 Menyisir rambut pasien
5.1.55 Mengganti pakaian pasien
5.1.56 Mengganti alat tenun
5.1.57 Mengganti alat tenun dengan pasien di atasnya
5.1.58 Mencuci rambut pasien ditempat tidur
5.1.59 Memotong kuku pasien
5.1.60 Menjaga kebersihan lingkungan pasien
5.1.61 Mengatur posisi fowler
5.1.62 Mengatur posisi sim
5.1.63 Mengatur posisi Trendelenburg
5.1.64 Mengatur posisi dorsal recumbent
5.1.65 Mengatur posisi Litotomie
5.1.66 Memiringkan pasien
5.1.67 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kereta dorong
dan sebalikanya
5.1.68 Memfasilitasi pasien pindah sendiri ke kereta dorong ke tempat
tidur
5.1.69 Memfasilitasi pasien pindah dari tempat tidur ke kursi roda
5.1.70 Memfasilitasi pasien pindah dari mobil ke kereta dorong dan
sebaliknya
5.1.71 Mengukur suhu badan melalui axial
5.1.72 Mengukur suhu badan melalui anus
5.1.73 Mengukur suhu badan melalui telinga

White Paper

Page 156
5.1.74 Mengukur suhu badan memakai infra red/dahi
5.1.75 Mengukur tekanan darah
5.1.76 Menghitung denyut nadi / denyut jantung
5.1.77 Menghitung pernafasan
5.1.78 Mendokumentasikan tanda-tanda vital pada form kurve harian
5.1.79 Memberi kompres hangat
5.1.80 Memberi buli-buli panas
5.1.81 Mengoperasikan incubator
5.1.82 Memberikan kompres dingin
5.1.83 Memasang kondom cateter
5.1.84 Merawat pasien yang akan meninggal
5.1.85 Merawat pasien yang sudah meninggal
5.1.86 Melakukan pendokumentasian dengan baik dan benar
5.1.87 Menyiapkan pasien pulang
5.1.88 Melakukan penkes tentang perawatan bayi di rumah

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan resusitasi jantung paru
5.2.2 Pemberian Oksigen dengan nasal canule
5.2.3 Pemberian oksigen dengan simple mask
5.2.4 Melakukan aff infuse
5.2.5 Menghitung tetesan infuse
5.2.6 Mengganti cairan infuse
5.2.7 Melepas catheter
5.2.8 Melepas NGT
5.2.9 Memasang infus pump
5.2.10 Mengambil sample darah vena
5.2.11 Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan urine
5.2.12 Memfasilitasi pasien untuk pemeriksaan faeces
5.2.13 Memberi terapi obat per IM
5.2.14 Memberi terapi obat per IV langsung
5.2.15 Memberi terapi obat per IV tidak langsung
5.2.16 Memberikan nutrisi parenteral
5.2.17 Memberi terapi obat per IM
5.2.18 Memberi terapi obat per SC
5.2.19 Memberi terapi obat per IC
5.2.20 Memberi terapi obat sublingual
5.2.21 Memberikan terapi obat tetes
5.2.22 Memberikan terapi obat suppositoria
5.2.23 Memberikan terapi obat intra vagina
5.2.24 Memberikan terapi obat melalui kulit/topical
5.2.25 Mengambil sample darah perifer
5.2.26 Melakukan perawatan luka kecil
5.2.27 Memberikan inhalasi
5.2.28 Melakukan perawatan luka kecil
5.2.29 Melakukan persiapan operasi sedang

White Paper

Page 157
5.2.30 Memasang OPA (Oro Pharingeal Airway)
5.2.31 Melepas OPA (Oro Pharingeal Airway)
5.2.32 Memfasilitasi pasien untuk fisioterapi
5.2.33 Memfasilitasi pasien untuk tindakan radiologi
5.2.34 Memfasilitasi pasien untuk konsul ke poli
5.2.35 Memfasilitasi pasien untuk tindakan diagnostic

6. Terlaksananya evaluasi asuhan keperawatan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan kebidanan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan kebidanan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan kebidanan
6.5 Merevisi rencana asuhan kebidanan

7. Terdokumentasinya asuhan kebidanan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian kebidanan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose kebidanan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana kebidanan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi kebidanan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi kebidanan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang di gunakan pasien

11.2 Uraian Pekerjaan Bidan Praktisi II

Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan kebidanan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik kebidanan yang
dilakukan, mematuhi kode etik kebidanan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah kebidanan pasien
3. Terencananya asuhan kebidanan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik kebidanan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan kebidanan
7. Terdokumentasinya asuhan kebidanan

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya

White Paper

Page 158
1.3 Mengevaluasi factor risiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
1.5 Mendapatkan riwayat kebidanan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose kebidanan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose kebidanan pasien

3. Terencananya asuhan kebidanan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi kebidanan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi kebidanan kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan kebidanan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik kebidanan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik kebidanan secara mandiri
5.1.1 Melaksanakan intervensi spesifik kebidanan secara mandiri PK I
5.1.2 Serah terima pasien dari poli dan IGD ke rawat inap
5.1.3 Melakukan perawatan pasien sesudah operasi
5.1.4 Melakukan perawatan pasien sesudah operasi
5.1.5 Mengantar pasien pindah ke ruang lain
5.1.6 Mengantar pasien pindah/rujuk kr Rumah sakit lain
5.1.7 Mengantar pasien ke kamar operasi
5.1.8 Menjemput pasien dai ICU
5.1.9 Melakukan evaluasi tindakan kebidanan
5.1.10 Membuat resume kebidanan
5.1.11 Melakukan edukasi pasien
5.1.12 Menghitung balance cairan
5.1.13 Melakukan pemantauan hemodinamik
5.1.14 Menilai tanda-tanda dehidrasi
5.1.15 Melakukan pemeriksaan dalam
5.1.16 Melakukan asistensi pertolongan persalinan

White Paper

Page 159
5.1.17 Melakukan vaginal toilet
5.1.18 Melakukkkan breast care
5.1.19 Melakukan tindikan pada bayi
5.1.20 Menjadi instruktur senam hamil
5.1.21 Menjadi instrutur senam nifas
5.1.22 Melakukan penkes pada pasien dengan masalah kehamilan
5.1.23 Melakukan penkes kesehatan reproduksi

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik kebidanan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik kebidanan secara kolaborasi PK I
5.2.2 Melakukan pertolongan persalinan normal
5.2.3 Melakukan hecting pada perenium grade I dan II
5.2.4 Melakukan krompresi bimanual internal
5.2.5 Melakukan kompresi bimanual eksternal
5.2.6 Melakukan kompresi aorta abdominalis
5.2.7 Memberikan oksigen dengan sungkup rebreathing
5.2.8 Memberikan oksigen dengan sungkup non rebreathing
5.2.9 Memberikan oksigen dengan masker venturi
5.2.10 Menyiapkan pasien operasi besar
5.2.11 Menyiapkan pasien operasi sedang
5.2.12 Mengoperasikan perekaman EKG
5.2.13 Memasang dower catheter
5.2.14 Memasang NGT
5.2.15 Memasang infuse
5.2.16 Memasang syring pump
5.2.17 Memfasilitasi pasien untuk permintaan darah
5.2.18 Memberi transfuse darah
5.2.19 Mengambil darah arteri
5.2.20 Melakukan perawatan luka
5.2.21 Melakukan pengambilan sample untuk pemeriksaan IVA
5.2.22 Melakukan pengambilan sample untuk pemeriksaan papsmear
5.2.23 Membaca dan melaporkan hasil laboratorium pada dokter
5.2.24 Mengantar pasien untuk pemeriksaan /tindakan di luar RSI
Surabaya Jemursari
5.2.25 Merekam spirometri
5.2.26 Merekam audiometric
5.2.27 Melakukan cek gula darah
5.2.28 Menyiapkan alat untuk tindakan incise
5.2.29 Menyiapkan alat untuk tindakan Exsterpatie
5.2.30 Mendampingi dokter visite
5.2.31 Melakukan pencegahan dan penanggulangan infeksi nosokomial
5.2.32 Pengelolaan pasien dengan penyakit menular
5.2.33 Melakukan penggantian prosedur invasive
5.2.34 Memasang bidai
5.2.35 Memberikan terapi obat sedative

White Paper

Page 160
5.2.36 Menyiapkan alat untuk intubasi
5.2.37 Memberikan obat-obat emergency dan live saving
5.2.38 Melakukan interprestasi hasil skin test

6. Terlaksananya evaluasi asuhan kebidanan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan kebidanan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan kebidanan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan kebidanan
6.5 Merevisi rencana asuhan kebidanan

7. Terdokumentasinya asuhan kebidanan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian kebidanan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose kebidanan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana kebidanan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi kebidanan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi kebidanan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang di gunakan pasien

11.3 Uraian Pekerjaan Bidan Praktisi III

Fungsi Utama
Memberikan pelayanan asuhan kebidanan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik kebidanan yang
dilakukan, mematuhi kode etik kebidanan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah kebidanan pasien
3. Terencananya asuhan kebidanan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik kebidanan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan kebidanan
7. Terdokumentasinya asuhan kebidanan
8. Terlaksananya supervise dan bimbingan level dibawahnya

Tugas Pokok :
1. Terlaksananya Pengkajian Pasien
1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor risiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri

White Paper

Page 161
1.5 Mendapatkan riwayat kebidanan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose kebidanan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose kebidanan pasien

3. Terencananya asuhan kebidanan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi kebidanan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi kebidanan kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan kebidanan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik kebidanan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
5.1.1 Melakukan intervensi spesifik kebidanan secara mandiri BK I dan
BK II
5.1.2 Melakukan triple maneuver (head lift, chin lift, jaw trust)
5.1.3 Melakukan penilaian status neurologis
5.1.4 Menyiapkan alat vena sectie
5.1.5 Melakukan konseling pada pasien
5.1.6 Memberikan motivasi spiritual

5.2 Melaksanakan intervensi spesifik kebidanan secara kolaborasi


5.2.1 Melakukan intervensi spesifik kebidanan secara kolaborasi BK I
dan BK II
5.2.2 Melakukan pertolongan persalinan sungsang
5.2.3 Melakukan hecting pada perenium grade III dan IV
5.2.4 Melakukan manual placenta
5.2.5 Melakukan pemasangan balon uterus
5.2.6 Melakukan infuse intra umbilical
5.2.7 Melakukan perawatan WSD
5.2.8 Memberikan terapi obat narkotika

White Paper

Page 162
5.2.9 Melakukan koordinasi dengan penunjang medic
5.2.10 Melakukan koordinasi dengan penunjang non diagnostic
5.2.11 Memberikan training bekerjasama dengan bidang keperawatan
dan diklat

6. Terlaksananya evaluasi asuhan kebidanan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan kebidanan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan kebidanan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan kebidanan
6.5 Merevisi rencana asuhan kebidanan

7. Terdokumentasinya asuhan kebidanan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian kebidanan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose kebidanan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana kebidanan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi kebidanan pasien
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi kebidanan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang di gunakan pasien

11.4 Uraian Pekerjaan Bidan Praktisi IV


Fungsi Utama :
Memberikan pelayanan asuhan kebidanan yang berkualitas dan menunjukkan
perilaku professional, bertanggung gugat terhadap praktik kebidanan yang
dilakukan, mematuhi kode etik kebidanan, serta menciptakan iklim kerja yang
sesuai dengan visi dan misi RSI Surabaya Jemursari.

Tanggung Jawab Utama :

1. Terlaksananya pengkajian pasien


2. Teridentifikasinya masalah kebidanan pasien
3. Terencananya asuhan kebidanan pasien
4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien
5. Terlaksananya intervensi spesifik kebidanan dan terapi sesuai kondisi pasien
6. Terlaksananya evaluasi asuhan kebidanan
7. Terdokumentasinya asuhan kebidanan

Tugas Pokok :

1. Terlaksananya Pengkajian Pasien


1.1 Melakukan review pengkajian data yang ada dan melengkapi data yang
diperlukan
1.2 Membangun hubungan saling percaya dan support kepada pasien dan
keluarganya
1.3 Mengevaluasi factor risiko
1.4 Melakukan pengukuran tanda-tanda vital dan antropometri
White Paper

Page 163
1.5 Mendapatkan riwayat kebidanan dan medis dan fisik pasien
1.6 Mengkaji kondisi mental dan fisik pasien
1.7 Melengkapi formulir admisi/pengkajian

2. Teridentifikasinya diagnose kebidanan pasien


2.1 Mengidentifikasi data focus
2.2 Menentukan masalah/diagnose kebidanan pasien

3. Terencananya asuhan kebidanan pasien


3.1 Merencanakan asuhan jangka panjang dan jangka pendek
3.2 Memformulasikan rencana pemulangan (discharge planning)
3.3 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi kebidanan mandiri
3.4 Menentukan intervensi atau serangkaian intervensi kebidanan kolaborasi
3.5 Mendokumentasikan rencana asuhan kebidanan
3.6 Mengembangkan pembelajaran untuk pasien dan keluarga
3.7 Melaksanakan interaksi dengan pasien dan keluarganya dalam rencana
asuhan

4. Terbantunya aktivitas sehari-hari pasien sesuai kebutuhan pasien


4.1 Menentukan status aktivitas sehari-hari pasien
4.2 Memfasilitasi pasien dalam personal hygiene
4.3 Memfasilitasi pasien ambulasi
4.4 Memfasilitasi pasien makan
4.5 Memfasilitasi pasien berpakaian
4.6 Memfasilitasi pasien eliminasi

5. Terlaksananya intervensi spesifik kebidanan dan terapi sesuai kondisi pasien


5.1 Melaksanakan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
Melakukan intervensi spesifik kebidanan secara mandiri BK I, BK II dan
BK III
5.2 Melaksanakan intervensi spesifik kebidanan secara kolaborasi
Melakukan intervensi spesifik kebidanan secara kolaborasi BK I, BK II
dan BK III

6 Terlaksananya evaluasi asuhan kebidanan


6.1 Mengkaji respon pasien terhadap terapi/pengobatan
6.2 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan kebidanan mandiri
6.3 Mengkaji respon pasien terhadap tindakan kebidanan kolaborasi
6.4 Mengevaluasi pemahaman pasien terhadap asuhan kebidanan
6.5 Merevisi rencana asuhan kebidanan

7 Terdokumentasinya asuhan kebidanan pasien


7.1 Mendokumentasikan pengkajian kebidanan
7.2 Mendokumentasikan masalah/diagnose kebidanan pasien
7.3 Mendokumentasikan rencana kebidanan pasien
7.4 Mendokumentasikan intervensi kebidanan pasien

White Paper

Page 164
7.5 Mendokumentasikan data evaluasi kebidanan pasien
7.6 Mendokumentasikan peralatan habis pakai yang di gunakan pasien

BAB V
PEMBAGIAN AREA PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. Area Pelayanan Asuhan Keperawatan


Kompetensi keperawatan di RSI Surabaya Jemursari di bagi menjadi
1. Keperawatan Medikal (Jenjang karier perawat mulai PK I s/d PK III)
Area layanan asuhan keperawatan :
1.1 Ruang rawat Azzahra 1 di lantai 1
1.2 Ruang rawat Teratai lantai 2
1.3 Ruang rawat Dahlia lantai 2
1.4 IRJ : Penyakit Dalam, Poli THT, Kulit dan kelamin, Poli Geriatri, Poli
Kardiologi, poli nefrologi, poli syaraf dan poli urologi.

2. Keperawatan Bedah (Jenjang Karier perawat mulai PK I s/d PK III )


Area layanan asuhan keperawatan :

White Paper

Page 165
2.1 Ruang rawat Azzahra 2 lantai 2
2.2 IRJ : poli bedah umum dan poli bedah vaskuler

3. Keperawatan Neonatus dan Anak (Jenjang karier perawat mulai PK I s/d PK III)
Area layanan Asuhan Keperawatan Neonatal dan Anak
3.1 Ruang rawat Perinatologi
3.2 Poli Anak

4. Keperawatan Kekhususan Gawat Darurat (Jenjang Karier perawat mulai PK I


s/d PK III)
Area layanan Asuhan Keperawatan : Instalasi Gawat Darurat lantai 1

5. Keperawatan Kekhususan Kamar Operasi (Jenjang Karier perawat mulai PK I


s/d PK III)
Area Layanan Asuhan Keperawatan : Instalasi Bedah Sentral lantai 2

6. Keperawatan Kekhususan Intensive Care (Jenjang Karier mulai PK I s/d PK III)


Area layanan Asuhan Keperawatan
6.1 Instalasi Perawatan Intensive
6.2 HCU (Hight Care Unit )

7. Keperawatan Kekhususan Hemodialisis (Jenjang Karier perawat mulai PK I s/d


PK III)
Area Layanan Asuhan Keperawatan Hemodialisis lantai 1

8. Keperawaatan Kekhususan Gerontik (Jenjang Karier perawat mulai PK I s/d PK


III)
Area Layanan Asuhan Keperawatan : Poli Gerontik

9. Keperawatan Kekhususan Maternitas (Jenjang karier perawat mulai PK I s/d PK


III)
Area layanan Asuhan Keperawatan
9.1 Ruang Mawar lantai 1
9.2 poli Obgyn

White Paper

Page 166

Anda mungkin juga menyukai