Anda di halaman 1dari 45

PEDOMAN

WHITE PAPER (BUKU PUTIH) PERAWAT

RSUD PADANG PANJANG


Jln. Tabek Gadang Kelurahan Ganting
Kec. Padang Panjang Timur
Kota Padang Panjang

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita ucapkan Tuhan Yang Maha Kuasa atas disusunnya White
Paper Keperawatan RSUD Padang Pajang. White Paper akan dijadikan
pedoman oleh bagian keperawatan rumah sakit dalam pengembangan profesi
perawat agar profesi perawat mampu mewujudkan cita-citanya menjadi profesi
yang professional di bidangnya masing-masing.
Kita menyadari pelayanan keperawatan memegang posisi strategis dalam
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dari awal pasien masuk sampai pasien
pulang, dari shift pagi, sore dan malam, pelayanan kesehatan di rumah sakit
didominasi oleh pelayanan perawat, bahkan 24 jam pasien di rumah sakit adalah
dibawah pengawasan perawat. Maka kualitas pelayanan kesehatan di rumah
sakit, sangat tergantung dari kualitas pelayanan perawatan.
Dengan disusunnya White Paper Keperawatan ini, arah pengembangan
kompetensi perawat menjadi semakin tertata dan profesionalitas tenaga
keperawatan RSUD Padang Panjang dapat terwujud secara bertahap.

Direktur

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menjamin kualitas pelayanan/asuhan keperawatan, maka tenaga
keperawatan sebagai pemberi pelayanan harus memiliki kompetensi, etis dan
peka budaya . Untuk merekomendasikan pemberian kewenangan klinis bagi
setiap tenaga keperawatan, diperlukan perangkat untuk melakukan tahapan
kredensial , antara lain buku putih. Buku Putih berisi tentang dokumen
persyaratan/kriteria terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan
setiap jenis pelayanan keperawatan sesuai dengan standar kompetensinya.
Buku putih menjelaskan tentang kriteria yang harus dipenuhi seorang
perawat untuk mendapatkan kewenangan klinis. Kriteria yang dipersyaratkan
terdiri dari kriteria umum dan kriteria khusus, serta Buku Putih juga
merupakan tolak ukur/ acuan bagi Mitra Bestari dalam proses kredential
keperawatan, guna memastikan seorang perawat layak diberikan kewengan
klinis terhadap asuhan keperawatan tertentu.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, seluruh
perawat harus dipastikan kompetensinya sesuai dengan jenjang klinis yang
dimiliki. Masing-masing jenjang klinis memiliki kompetensi, dan standar
kompetensi klinis, hal itulah yang dijadikan landasan dalam penyusunan
Kewenangan Klinis.
RSUD Padang panjang merancang pedoman ini mengacu pada kulifikasi
pendidikan, pelatihan yang relevan dengan kemungkinan kewengan klinis
yang diberikan, jumlah kasus, tindakan dan atau asuhan yang telah dilakukan
seorang perawat, serta keikutsertaannya dalam pengembangan diri dalam
organisasi keprofesiannya.
Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan
yang dilakukan oleh tenaga keperawatan sesuai dengan area prakteknya.
Dalam daftar kewenangan klinis ini dibagi menjadi lima kelompok sesuai
dengan jenjang karir klinis yaitu : Kewenangan Klinis Perawat Klinik I,
Kewenangan Klinis Perawat Klinik II, Kewenangan Klinis Perawat Klinik III,
Kewenangan Klinis Perawat Klinik IV, Kewenangan Klinis Perawat Klinik V
dengan menyesuaikan pada setiap level di setiap unit pelayanan
keperawatan RSUD Padang Panjang.

B. Tujuan Pedoman Buku Putih Keperawatan


1. Tujuan Umum
Tersusunya pedoman kewengan klinis perawat disetiap bidang dan atau
unit pelayanan keperawatan di RSUD Padang Panjang yang disesuaikan
dengan jenjang karir perawat disetiap bidang atau unit pelayanan
keperawatan tersebut.
2. Tujuan Khusus :
a. Teridentifikasinya aktifitas pelayanan keperawatan disetiap unit
pelayanan keperawatan di RSUD Padang Panjang

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


b. Teridentifikasinya kewengan klinis yang disesuaikan dengan jenjang
karir perawat di setiap unit pelayanan keperawatan RSUD Padang
panjang
c. Disepakatinya persyaratan yang harus dimiliki oleh perawat sesuai
dengan jenis asuhan dan tindakan keperawatan disetiap unit
pelayanan keperawatan.
d. Terciptanya arah pengembangan pendidikan dan pelatihan yang
diarahkan pada persyaratan kewengan klinis yang dipersyaratkan
disetiap unit pelayanan keperawatan RSUD Padang Panjang

C. Ruang Lingkup
Pedoman ini dibuat guna mengarahkan proses kredentialing perawat di
setiap level dan unit pelayanan pada area kompetensi keperawatan di RSUD
Padang Panjang, dan hanya berlaku dan dipakai pada lingkungan RSUD
Padangn Panjang.

D. Batasan Operasional
Pedoman ini secara umum memuat rincian kewenangan klinis perawat
RSUD Padang Panjang meliputi : Pengertian, persyaratan untuk mencapai
kewengan klinis yang dipersyaratkan dan atau target kegiatan dari tindakan
dan atau asuhan yang telah dikerjakan, serta prosedur teknis tindakan yang
terkait dengan kewengan klinis.

E. Landasan Hukum
1. UU RI No 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. UU RI No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
3. Permenkes RI no 49 tahun 2013 tentang komite keperawatan
4. UU RI No 38 tahun 2014 tentang keperawatan
5. Lembaran Negara No 307 dan tambahan lembaran negara No 5612,
tertanggal 17 Oktober 2014 oleh Presiden RI.
6. Keputusan Walikota Padanga Panjang No. 100/029/02
/RSUD-PP/XII/2015

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


BAB II

KONSEP PENETAPAN
BUKU PUTIH / WHITE PAPER PERAWAT
RSUD PADANG PANJANG

A. Pengertian
Buku Putih (White Paper) adalah buku yang memuat dokumen
persyaratan/kriteria terkait kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan
setiap jenis pelayanan keperawatan sesuai dengan standar kompetensinya.
Buku Putih merupakan tolok ukur/acuan bagi mitra bestari dalam proses
kredensial seorang praktisi keperawatan apakah layak diberi kewenangan
klinis asuhan keperawatan tertentu. RSUD Padang Panjang menyusun buku
putih sendiri dengan mengacu pada buku standar profesi yang ada.

B. Kriteria Umum
Kriteria umum merupakan kriteria yang dipersyaratkan untuk mendapatkan
kewenangan klnis bagi seluruh tenaga perawat dari level peringkat PK 1
sampai dengan PK V adalah sebagai berikut :
1. Lulusan D-3 Keperawatan dan memiliki STR D-3 Keperawatan
2. Lulusan Ners dan memiliki STR Ners
3. Lulusan Sp-1 Keperawatan dan Memiliki STR Sp-1
4. Lulusan Sp-2 Keperawatan dan Memiliki STR Sp-2
5. Memiliki SK Fungsional sebagai perawat di RSUD Padang panjang
6. Memiliki SIK dan Atau SIPP perawat di RSUD Padang Panjang
7. Sehat Jasmani dan rohani
8. Tidak dalam dan atau sedang pembinaan etika keperawatan dan
berprilaku sesuai tuntunan etika profesi keperawatan

C. Kriteria Khusus
Kriteria khusus menggambarkan persyaratan kompetensi perawat untuk
mendapatkan kewenangan klinis melakukan tindakan keperawatan sesuai
area, unit pelayanan, kekhususan keperawatan, yang disesuaikan dengan
jenjang atau level kompetensinya.
1. Kompetensi Generalis (Pra – PK)
Adalah level perawat yang bekerja di RSUD Padang Panjang dibawah 1
tahun, bisa sebagai karyawan baru atau pindahan baru masuk RSUD
Padang Panjang yang belum di kredential dan atau belum memiliki
kewengan klinis sebelumnya, persyaratannya Adalah
a. Memiliki surat tugas orientasi dari bidang keperawatan pada 4 ruangan
utama RSUD Padang panjang yaitu : Internis, Bedah, Anak dan
Kebidanan.
b. Memiliki sertifikat pelatihan BHD dari RSUD Padang Panjang dan atau
dari badan tersertifikasi

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


2. Kompetensi Generalis Perawat Klinik 1(PK-1)
Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan general di semua
Unit pelayanan keperawatan di RSUD Padang Panjang, persyaratannya
Adalah :
a. Memiliki sertifikat Orientasi Pra PK
b. Memiliki sertifikat pelatihan BHD dari RSUD Padang Panjang dan atau
dari badan tersertifikasi.
c. Memiliki pelatihan : sertifikat komunikasi efektif, PPI dasar, APAR

3. Kompetensi Perawat Klinik II (PK-2)


Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan komplek di Unit
khusus pelayanan keperawatan di RSUD Padang Panjang,
persyaratannya Adalah :
a. Memiliki sertifikat PK-1 Generalis
b. Memiliki sertifikat pelatihan khusus di tempat/ unit khusus yang
bersangkutan ditempatkan

4. Kompetensi Perawat Klinik III (PK-3)


Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan spesifik di Unit
khusus dan atau kekhususan pelayanan keperawatan di RSUD Padang
Panjang, persyaratannya Adalah
a. Memiliki sertifikat PK-2 di unit khusus
b. Memiliki sertifikat pelatihan khusus di tempat/ unit khusus yang
bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan
c. Memiliki sertifikat kekhususan sesuai bidang keahlian (lebih dari 2
Bulan) oleh badan terakreditasi.

5. Kompetensi Perawat Klinik IV (PK-4)


Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan kompleks
spesifik di Unit khusus dan atau kekhususan pelayanan keperawatan di
RSUD Padang Panjang, persyaratannya Adalah
a. Memiliki sertifikat PK-3 di unit khusus
b. Memiliki sertifikat pelatihan khusus di tempat/ unit khusus yang
bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan
c. Memiliki sertifikat kekhususan sesuai bidang keahlian (lebih dari 2
Bulan) oleh badan terakreditasi.

6. Kompetensi Perawat Klinik V (PK-5)


Perawat tersebut dapat melakukan asuhan keperawatan kompleks
spesifik di Unit khusus dan atau kekhususan pelayanan keperawatan di
RSUD Padang Panjang serta sebagai konsultan pada area spesifik
dibidangnya, persyaratannya Adalah

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


a. Memiliki sertifikat PK-4 di unit khusus
b. Memiliki sertifikat pelatihan khusus di tempat/ unit khusus yang
bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan
c. Memiliki sertifikat kekhususan sesuai bidang keahlian (lebih dari 2
Bulan) oleh badan terakreditasi
d. Memiliki sertifikat kekhususan yang bisa dijadikan sebagai nara
sumber untuk pemecahan masalah kekhususan sesuai bidang
kekhususan keahliannya.

D. Pengelompokan Area Klinik RSUD Padang Panjang


Mengacu pada jenjang karir perawat di RSUD Padang Panjang, maka
kewenangan klinis juga diarahkan pada area praktik sesuai dengan bidang
keahlian dan atau spesifik ruangan unit keperawatan di RSUD Padang
Panjang, pengelompokannya adalah sebagai berikut :
1. Area Klinik Keperawatan Anak
2. Area Klinik Keperawatan Medikal Bedah
a. Area Klinik Keperawatan RI. Interne Pria dan Wanita
b. Area Klinik Keperawatan Bedah
c. Area Klinik Keperawatan Jantung
d. Area Klinik Keperawatan Paru
3. Area Klinik Keperawatan Maternitas
4. Area Klinik Keperawatan VIP
5. Area Klinik Keperawatan Poliklinik
6. Area Klinik Keperawatan ICU
7. Area Klinik Keperawatan IGD
8. Area Klinik Keperawatan Kamar Operasi
9. Area Klinik Keperawatan Hemodialisis
10. Area Klinik Keperawatan Gastro/ Endoskopi

E. Kompetensi Perawat Generalis Pra – PK dan (PK – 1 ) untuk pedoman


semua ruangan di RSUD Padang Panjang
Untuk perawat yang bekerja dibawah 1 tahun di RSUD Padang
Panjang, tetap diadaptasikan kewenagan klinis selama 1 (satu) tahun dengan
tempat orientasi di 4 (empat) Unit besar yaitu (Interne, Bedah, Anak dan
Kebidanan) dengan kewengan klinis PK – 1 dibawah supervisi.
Sementara Untuk PK – 1 Perawat RSUD Padang Panjang adalah
perawat yang sudah dikredential dengan kewengan klinis sebagai berikut :

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


No. Kewenangan Klinis PK - 1
1. Menerapkan proses keperawatan
1.1 Melakukan pengkajian keperawatan
1.2 Menetapkan diagnosa keperawatan
1.3 Menyusun rencana keperawatan
1.4 Melakukan evaluasi keperawatan
1.5 Melakukan dokumentasi proses keperawatan
2 Menerapkan keselamatan pasien
2.1 Manajemen lingkungan : Keselamatan pasien
2.2 Manajemen lingkungan : Keselamatan staf
2.3 Identifikasi pasien
2.4 Tindakan pencegahan pasien jatuh
2.5 Tindakan pencegahan luka tekan (Pressure ulcer)
2.6 Tindakan pencegahan cidera akibat restraint
3. Pencegahan dan penegendalian infeksi rumah sakit
3.1 Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan standar dan
prinsip pencegahan infeksi
4 Menerapkan prinsip etika dalam profesi keperawatan
4.1 Memberikan asuhan keperawatan dengan prinsip : otonomi,
beneficience (berbuat baik), justice (keadlian),
nonmaleficience ( tidak merugikan), veracity (kejujuran) ,
fidelity (menepati janji), confidentiality (kerahasiaan),
accountabilty (akuntabilitas)
5 Menerapkan Komunikasi yang efektif
5.1 Melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien, keluarga
dan tim kesehatan lainnya
5.2 Melakukan komunikasi dengan tehnik SBAR dan TBAK
6 Pemenuhan kebutuhan oksigen
6.1 Memberikan terapi oksigen melalui nasal kanul
6.2 Tindakan mencegah aspirasi
6.3 Suction jalan nafas (Airway suctioning)
7 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
7.1 Insersi intravena/ IVFD
7.2 Memberikan dan monitor cairan intravena
8 Memenuhi kebutuhan nutrisi enteral
8.1 Memberi makan pasien melalui oral
8.2 Memberi makan melalui NGT
8.3 Melakukan tindakan pemasangan NGT
8.4 Manajemen nausea
9 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan elimminasi urin
9.1 Membantu pasien berkemih spontan
9.3 Pemasangan, perawatan dan pelepasan kateter urin
10 Perawatan luka
10.1 Merawat luka insisi post operasi
[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]
10.2 Merawat luka tekan (pressure ulcer)
10.3 Merawat drain
F. Kompetensi Perawat Generalis Perawat Klinik II (PK – 2 ) untuk perdoman
semua ruangan di RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 2


Pemenuhan oksigen
1 Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 oksigenasi di Unit nya
Membersihkan sekret dengan memasukkan kateter suction ke
2
dalam oral, nasofaring atau trakhea (suction jalan nafas)
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 cairan dan elektrolit di
4
Unit nya
5 Manajemen cairan dan elektrolit
Pemenuhan nutrisi
6 Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 nutrisi di Unit nya
7 Melakukan tindakan pemasangan NGT
8 Manajemen nutrisi : NGT
9 Memberikan TPN dan memonitor respon
10 Manajemen vomitus
Pemberian obat
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemberian obat di
11
Unit nya
12 Rekonsiliasi obat-obatan
13 Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat
Perawatan luka
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 perawatan luka di
14
Unit nya
15 Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi
Perawatan luka :
16
 Luka Infeksi
17 Perawatan stoma tanpa komplikasi
18 Manajemen kode blue
19 Penatalaksanaan syok
20 Mendeteksi dan tatalaksana pasien dengan beresiko syok
Pemenuhan eliminasi :
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemenuhan eliminasi
21
di Unit nya
22 Bowel training
23 Melatih kandung kemih (Bladder trainning)

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Manajemen keperawatan :
24 Discharge Planning
25 Support psikologis
26 Interpretasi data laboratorium
27 Monitor stastus neurology
28 Monitoring tekanan intracranial
29 Melakukan perawatan pasien dengan tekanan intrakranial (TIK)
Mengukur tanda - tanda vital dan tingkat kesadaran dengan
30
menggunakan GCS
Manajemen tekanan : Meminimalkan tekanan pada bagian
31
tubuh pasien
32 Tindakan pencegahan luka tekan pada pasien yang beresiko
33 Interpretasi EKG normal 12 lead
34 Mempersiapkan pasien pre operasi
35 Melakukan perawatan post operasi
Memberikan edukasi pasien Keluarga
36 Meningkatkan pengetahuan kesehatan
37 Memberikan informasi kepada pasien tentang proses penyakit
yang dialaminya
38 Membantu pasien untuk memahami dan siap secara mental
untuk dilakukan operasi dan post operasi
39 Membantu pasien konflik terhadap sakitnya.
40 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) I

G. Kompetensi Perawat Generalis Perawat Klinik III (PK – 3 ) untuk pedoman


semua ruangan di RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 3


Pemenuhan oksigen
Melakukan intervensi spesifik keperawatan Oksigen secara
1
mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
2 Merawat jalan nafas buatan : ETT dan tracheastomi
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Manajemen ventilasi mekanik Non Invasif : Pemberian O2
4
melalui tracheastomi
Pemenuhan cairan dan elektrolit
5 Melakukan intervensi spesifik keperawatan cairan dan elektrolit

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


secara mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
6 Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi arteri : pada
kasus insufisiensi arteri

Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi vena : pada


7
kasus insufisiensi vena
Pemenuhan nutrisi
Melakukan intervensi spesifik keperawatan nutrisi secara
8
mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
Memberikan pembatasan diet sesuai dengan perkembangan
9
toleransi diet (Diet Staging)
10 Manajemen keperawatan pada hiperglikemia
11 Manajemen keperawatan pada hipoglikemia
Pemberian obat
Melakukan intervensi spesifik keperawatan pemberian obat
12
secara mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
Memberikan, monitor dan menghentikan obat yang digunakan
13
untuk mengontrol prilaku ekstrim (restraint dengan zat kimia)
Perawatan luka
Melakukan intervensi spesifik keperawatan luka secara mandiri
13
PK- I dan PK-II di unitnya
Perawatan luka :
14
 Luka Infeksi dengan multiple komplikasi
Menggunakan waktu secara efisien untuk menghadapi kondisi
15
krisis sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai
Manajemen asuhan keperawatan :
Melakukan intervensi spesifik manajemen asuhan keperawatan
16
secara mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
17 Promosi keterlibatan keluarga
18 Restrain fisik
Manajemen pada pasien kejang : Merawat pasien saat dan
19
setelah kejang
Tindakan pencegahan kejang : Menghindari atau
20
meminimalkan potensi cidera karena kejang
21 Interpretasi EKG Abnormal 12 lead
Memberikan edukasi pada pasien dan Keluarga
22 Melakukan intervensi spesifik edukasi pada pasien keluarga
secara mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
23 Terlibat dalam konfrensi perawatan multidisiplin (diskusi kasus)
24 Menghadapi dan bertindak pada pasien dan keluarga yang
sedang konflik pelayanan terkait bidangnya

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


25 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) II

H. Kompetensi Perawat Generalis Perawat Klinik IV (PK – 4) untuk pedoman


semua ruangan di RSUD Padang Panjang

NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik/ kekhususan keperawatan
1
secara mandiri PK- I, PK- II dan PK- III di unitnya
Bertanggungjawab pada semua asuhan keperawatan pada unit
2
khusus/ spesifik di bidangnya
3 Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan pada unitnya
Memberi edukasi pada pasien dan keluarga serta kelompok
4
terkait keahlian dan kekhususan di bidangnnya.
5 Terlibat dalam konferensi perawatan multidisiplin (Diskusi
kasus)
6 Memfasilitasi kehadiran keluarga
7 Monitor mutu asuhan keperawatan

I. Kompetensi Perawat Generalis Perawat Klinik V (PK – 5)/ Konsultan untuk


pedoman semua ruangan di RSUD Padang Panjang

NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri dan
1 intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK- I, PK- II
dan PK- III
Bertindak sebagai konsultan pemecahan masalah klinik spesifik
2
terkait kompetensinya
Melakukan penelitian, jurnal ilmiah keperawatan klinik spesifik
3
terkait kompetensinya.
Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk
4
peningkatan kualitas asuhan keperawatan

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


BAB III

WHITE PAPER
KOMPETENSI KEPERAWATAN ANAK

A. Pengertian
Lingkup praktik keperawatan anak merupakan batasan asuhan
keperawatan yang diberikan pada klien anak usia 28 hari sampai usia 18
tahun atau BBL (bayi baru lahir) sampai usia 12 tahun, Unit keperawatan
anak di RSUD Padang panjang melakukan asuhan keperawatan pada Anak
dan Pediatrik.
Family center care (perawatan berfokus pada keluarga) merupakan unsur
penting dalam perawatan anak karena anak merupakan bagian dari anggota
keluarga, sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan
keluarga. Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


tempat tinggal atau konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat
mempengaruhi status kesehatan anak.

B. Standar Kompetensi Keperawatan Anak


Merupakan standar yang harus dimiliki oleh perawat secara umum yang
bekerja di area layanan keperawatan Anak dengan kualifikasi sebagai
berikut :
1. Memiliki kriteria umum sesuai yang sudah dipersyaratkan pada BAB II
2. Memenuhi persyaratan waktu untuk kenaikan jenjang pada area bidang
keperawatan anak sesuai dengan pendidikan dan setifikat keahliannya.
3. Telah mengikuti pelatihan keperawatan anak dasar yang diselenggarakan
institusi diklat yang sudah terakreditasi
4. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan Anak belum boleh melakukan tindakan mandiri
sampai dilakukan asesmen kompetensi berikutnya.
5. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 80 % untuk dapat diajukan
dalam proses Asesmen kompetensi
6. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Privilege baik disetujui
maupun tidak disetujui dengan supervisi secara keseluruhan dengan
ketentuan:
a. > 90 % = Direkomendasikan untuk proses asesmen
berikutnya
b. 70 % - 90 % = Direkomendasikan proses asesmen dengan
catatan
c. < 70% = Tidak direkomendasikan proses asesmen,
untuk selanjutnya diserahkan kembali ke
bidang keperawatan.
7. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh – sungguh.
8. Mendapakan SPKK / Clinical Appointmen dari Direktur RSUD Padang
Panjang

C. RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) KEPERAWATAN ANAK


RSUD PADANG PANJANG

Perawat Klinik Ruangan Keperawatan Anak dan Bayi level jenjang karir
dimulai dari PK – 1 sampai dengan PK – 5, sementara untuk PK – 1 Perawat
Klinik Anak dan Bayi kewenangan klinisnya mengacu pada level Kompetensi
Perawat Generalis.
Selanjutnya mulai dari PK – 2 Keperawatan anak dan bayi sampai dengan
PK – 5 kewenangan klinisnya adalah :

1. Perawat Klinik II Anak dan Bayi (PK-2) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 2


Pemenuhan oksigen

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 oksigenasi di pada
1
bayi dan anak
Membersihkan sekret dengan memasukkan kateter suction ke
2 dalam oral, nasofaring atau trakhea (suction jalan nafas) pada
bayi dan anak
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing pada bayi dan anak
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 cairan dan elektrolit
4
pada bayi dan anak
5 Manajemen cairan dan elektrolit pada bayi dan anak
Pemenuhan nutrisi
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 nutrisi di pada bayi
6
dan anak
7 Melakukan tindakan pemasangan NGT pada bayi dan anak
8 Manajemen nutrisi : NGT pada bayi dan anak
9 Memberikan TPN dan memonitor respon pada bayi dan anak
10 Manajemen vomitus pada bayi dan anak
Pemberian obat
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemberian obat pada
11
bayi dan anak
12 Rekonsiliasi obat-obatan pada bayi dan anak
Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat pada bayi
13
dan anak
Perawatan luka
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 perawatan luka pada
14
bayi dan anak
Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi pada bayi
15
dan anak
Perawatan luka :
16
 Luka Infeksi pada bayi dan anak
17 Perawatan stoma tanpa komplikasi pada bayi dan anak
18 Manajemen kode blue pada bayi dan anak
19 Penatalaksanaan syok pada bayi dan anak
Mendeteksi dan tatalaksana pasien dengan beresiko syok
20
pada bayi dan anak
Pemenuhan eliminasi :
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemenuhan eliminasi
21
pada bayi dan anak
22 Bowel training pada bayi dan anak
23 Melatih kandung kemih (Bladder trainning) pada bayi dan anak

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Manajemen keperawatan pada bayi dan anak
24 Discharge Planning
25 Support psikologis
26 Interpretasi data laboratorium
27 Monitor stastus neurology
28 Monitoring tekanan intracranial
29 Melakukan perawatan pasien dengan tekanan intrakranial (TIK)
Mengukur tanda - tanda vital dan tingkat kesadaran dengan
30
menggunakan GCS
Manajemen tekanan : Meminimalkan tekanan pada bagian
31
tubuh pasien
32 Tindakan pencegahan luka tekan pada pasien yang beresiko
33 Interpretasi EKG normal 12 lead
34 Mempersiapkan pasien pre operasi
35 Melakukan perawatan post operasi
Memberikan edukasi pasien pada bayi dan anak serta Keluarga
36 Meningkatkan pengetahuan kesehatan
37 Memberikan informasi kepada pasien tentang proses penyakit
yang dialaminya
38 Membantu pasien untuk memahami dan siap secara mental
untuk dilakukan operasi dan post operasi
39 Membantu pasien konflik terhadap sakitnya.
40 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) I

2. Perawat Klinik III Anak dan Bayi (PK-3) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 3


Pemenuhan oksigen pada bayi dan anak
Melakukan intervensi spesifik keperawatan Oksigen secara
1
mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
2 Merawat jalan nafas buatan : ETT dan tracheastomi
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Manajemen ventilasi mekanik Non Invasif : Pemberian O2
4
melalui tracheastomi
Pemenuhan cairan dan elektrolit pada bayi dan anak
Melakukan intervensi spesifik keperawatan cairan dan elektrolit
5
secara mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
6 Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi arteri : pada

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


kasus insufisiensi arteri

Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi vena : pada


7
kasus insufisiensi vena
Pemenuhan nutrisi pada bayi dan anak
Melakukan intervensi spesifik keperawatan nutrisi secara
8
mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
Memberikan pembatasan diet sesuai dengan perkembangan
9
toleransi diet (Diet Staging)
10 Manajemen keperawatan pada hiperglikemia
11 Manajemen keperawatan pada hipoglikemia
Pemberian obat pada bayi dan anak
Melakukan intervensi spesifik keperawatan pemberian obat
12
secara mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
Memberikan, monitor dan menghentikan obat yang digunakan
13
untuk mengontrol prilaku ekstrim (restraint dengan zat kimia)
Perawatan luka pada bayi dan anak
Melakukan intervensi spesifik keperawatan luka secara mandiri
13
PK- I dan PK-II di unitnya
Perawatan luka :
14
 Luka Infeksi dengan multiple komplikasi
Menggunakan waktu secara efisien untuk menghadapi kondisi
15
krisis sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai
Manajemen asuhan keperawatan pada bayi dan anak
Melakukan intervensi spesifik manajemen asuhan keperawatan
16
secara mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
17 Promosi keterlibatan keluarga
18 Restrain fisik
Manajemen pada pasien kejang : Merawat pasien saat dan
19
setelah kejang
Tindakan pencegahan kejang : Menghindari atau
20
meminimalkan potensi cidera karena kejang
21 Interpretasi EKG Abnormal 12 lead
Memberikan edukasi pada pasien dan Keluarga pada bayi dan anak
22 Melakukan intervensi spesifik edukasi pada pasien keluarga
secara mandiri PK- I dan PK-II di unitnya
23 Terlibat dalam konfrensi perawatan multidisiplin (diskusi kasus)
24 Menghadapi dan bertindak pada pasien dan keluarga yang
sedang konflik pelayanan terkait bidangnya
25 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) II

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


3. Perawat Klinik IV Anak dan Bayi (PK-4) RSUD Padang Panjang

NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik/ kekhususan keperawatan
1
secara mandiri PK- I, PK- II dan PK- III pada bayi dan anak
Bertanggungjawab pada semua asuhan keperawatan pada unit
2
khusus/ spesifik pada bayi dan anak
Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan pada bayi
3
dan anak
Memberi edukasi pada pasien dan keluarga serta kelompok
4
terkait keahlian dan kekhususan pada bayi dan anak.
5 Terlibat dalam konferensi perawatan multidisiplin (Diskusi
kasus) pada bayi dan anak
6 Memfasilitasi kehadiran keluarga pada masalah bayi dan anak
7 Monitor mutu asuhan keperawatan pada bayi dan anak

4. Perawat Klinik V Anak dan Bayi (PK-5) RSUD Padang Panjang

NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri dan
1 intervensi spesifik keperawatan secara kolaborasi PK- I, PK- II
dan PK- III pada bayi dan anak
Bertindak sebagai konsultan pemecahan masalah klinik spesifik
2
terkait kompetensinya khususnya pada bayi dan anak
Melakukan penelitian, jurnal ilmiah keperawatan klinik spesifik
3
terkait kompetensinya khusus pada bayi dan anak
Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk
4
peningkatan kualitas asuhan keperawatan pada bayi dan anak

BAB IV

WHITE PAPER
KOMPETENSI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
(RI. Interne Pria, RI. Bedah, RI. Interne Wanita RI. Paru dan RI. Jantung)

A. Pengertian
Praktik Keperawatan adalah perwujudan profesi, dalam hal ini adalah
hubungan profesional antara perawat-klienyang didasarkan pada kebutuhan
dasar klien, intervensi keperawatan dilakukan pada dasarnya pemenuhan
kebutuhan dasar tersebut. Praktik keperawatan dilakukan atas dasar legal etis
disertai pendekatan yang humasistis yang bekerjasama dengan klien dengan
atau tanpa kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Lingkup praktik keperawatan medikal bedah merupakan bentuk asuhan
keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan fisiologis baik nyata
atau prediksi karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan, maka basis
intervensi keperawatan medical bedah adalah ketidakmampuan klien dewasa
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Kemampuan itu terjadi dapat saja
karena ketidakseimbangan, perubahan fisiologis, sehingga dibutuhkan
keterampilan berfikir logis-kritis, teknis dan legal-etis untuk menentukan
intervensi keperawatan yang sesuai dan perawat yang mengerjakan memiliki
kewengan.

B. Standar Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah


Merupakan standar yang harus dimiliki oleh perawat secara umum yang
bekerja di area layanan keperawatan medical bedah dengan kualifikasi
sebagai berikut :
1. Memiliki kriteria umum sesuai yang sudah dipersyaratkan pada BAB II
2. Memenuhi persyaratan waktu untuk kenaikan jenjang pada area bidang
keperawatan medikal bedah sesuai dengan pendidikan dan setifikat
keahliannya.
3. Telah mengikuti pelatihan keperawatan medikal bedah dasar yang
diselenggarakan institusi diklat yang sudah terakreditasi
4. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi berikutnya.
5. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 80 % untuk dapat diajukan
dalam proses Asesmen kompetensi
6. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Privilege baik disetujui
maupun tidak disetujui dengan supervisi secara keseluruhan dengan
ketentuan:
d. > 90 % = Direkomendasikan untuk proses asesmen
berikutnya
e. 70 % - 90 % = Direkomendasikan proses asesmen dengan
catatan
f. < 70% = Tidak direkomendasikan proses asesmen,
untuk selanjutnya diserahkan kembali ke
bidang keperawatan.
7. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh – sungguh.
8. Mendapakan SPKK / Clinical Appointmen dari Direktur RSUD Padang
Panjang.

C. RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) KEPERAWATAN MEDIKAL


BEDAH RSUD PADANG PANJANG

Perawat Klinik Ruangan Keperawatan medikal bedah level jenjang karir


dimulai dari PK – 1 sampai dengan PK – 5, sementara untuk PK – 1 Perawat
Klinik medikal bedah kewenangan klinisnya mengacu pada level Kompetensi
Perawat Generalis.

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Selanjutnya mulai dari PK – 2 Keperawatan medikal bedah sampai dengan
PK – 5 kewenangan klinisnya adalah :
1. Perawat Klinik II medikal bedah (PK-2) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 2


Pemenuhan oksigen
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 oksigenasi di Unit
1 keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru,
dan RI. Jantung
Membersihkan sekret dengan memasukkan kateter suction ke
2
dalam oral, nasofaring atau trakhea (suction jalan nafas)
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 cairan dan elektrolit di
4 keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru,
dan RI. Jantung
5 Manajemen cairan dan elektrolit
Pemenuhan nutrisi
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 nutrisi di
6 keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru,
dan RI. Jantung
7 Melakukan tindakan pemasangan NGT
8 Manajemen nutrisi : NGT
9 Memberikan TPN dan memonitor respon
10 Manajemen vomitus
Pemberian obat
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemberian obat di
11 keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru,
dan RI. Jantung
12 Rekonsiliasi obat-obatan
13 Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat
Perawatan luka
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 perawatan luka
14 keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru,
dan RI. Jantung
15 Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi
Perawatan luka :
16
 Luka Infeksi
17 Perawatan stoma tanpa komplikasi
18 Manajemen kode blue
19 Penatalaksanaan syok

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


20 Mendeteksi dan tatalaksana pasien dengan beresiko syok
Pemenuhan eliminasi :
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemenuhan eliminasi
21 di keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI.
Paru, dan RI. Jantung
22 Bowel training
23 Melatih kandung kemih (Bladder trainning)
Manajemen keperawatan :
24 Discharge Planning
25 Support psikologis
26 Interpretasi data laboratorium
27 Monitor stastus neurology
28 Monitoring tekanan intracranial
29 Melakukan perawatan pasien dengan tekanan intrakranial (TIK)
Mengukur tanda - tanda vital dan tingkat kesadaran dengan
30
menggunakan GCS
Manajemen tekanan : Meminimalkan tekanan pada bagian
31
tubuh pasien
32 Tindakan pencegahan luka tekan pada pasien yang beresiko
33 Interpretasi EKG normal 12 lead
34 Mempersiapkan pasien pre operasi
35 Melakukan perawatan post operasi
Memberikan edukasi pasien Keluarga
36 Meningkatkan pengetahuan kesehatan
37 Memberikan informasi kepada pasien tentang proses penyakit
yang dialaminya
38 Membantu pasien untuk memahami dan siap secara mental
untuk dilakukan operasi dan post operasi
39 Membantu pasien konflik terhadap sakitnya.
40 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) I
keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru,
dan RI. Jantung

2. Perawat Klinik III medikal bedah (PK-3) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 3


Pemenuhan oksigen
1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan Oksigen secara
mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan medical bedah RI.

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Internis, RI. Bedah, RI. Paru, dan RI. Jantung
2 Merawat jalan nafas buatan : ETT dan tracheastomi
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Manajemen ventilasi mekanik Non Invasif : Pemberian O2
4
melalui tracheastomi
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan intervensi spesifik keperawatan cairan dan elektrolit
5 secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan medical bedah
RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru, dan RI. Jantung
6 Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi arteri : pada
kasus insufisiensi arteri

Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi vena : pada


7
kasus insufisiensi vena
Pemenuhan nutrisi
Melakukan intervensi spesifik keperawatan nutrisi secara
8 mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan medical bedah RI.
Internis, RI. Bedah, RI. Paru, dan RI. Jantung
Memberikan pembatasan diet sesuai dengan perkembangan
9
toleransi diet (Diet Staging)
10 Manajemen keperawatan pada hiperglikemia
11 Manajemen keperawatan pada hipoglikemia
Pemberian obat
Melakukan intervensi spesifik keperawatan pemberian obat
12 secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan medical bedah
RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru, dan RI. Jantung
Memberikan, monitor dan menghentikan obat yang digunakan
13
untuk mengontrol prilaku ekstrim (restraint dengan zat kimia)
Perawatan luka
Melakukan intervensi spesifik keperawatan luka secara mandiri
13 PK- I dan PK-II di keperawatan medical bedah RI. Internis, RI.
Bedah, RI. Paru, dan RI. Jantung
Perawatan luka :
14
 Luka Infeksi dengan multiple komplikasi
Menggunakan waktu secara efisien untuk menghadapi kondisi
15
krisis sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai
Manajemen asuhan keperawatan :
Melakukan intervensi spesifik manajemen asuhan keperawatan
16 secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan medical bedah
RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru, dan RI. Jantung
17 Promosi keterlibatan keluarga
18 Restrain fisik

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Manajemen pada pasien kejang : Merawat pasien saat dan
19
setelah kejang
Tindakan pencegahan kejang : Menghindari atau
20
meminimalkan potensi cidera karena kejang
21 Interpretasi EKG Abnormal 12 lead
Memberikan edukasi pada pasien dan Keluarga
22 Melakukan intervensi spesifik edukasi pada pasien keluarga
secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan medical bedah
RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru, dan RI. Jantung
23 Terlibat dalam konfrensi perawatan multidisiplin (diskusi kasus)
24 Menghadapi dan bertindak pada pasien dan keluarga yang
sedang konflik pelayanan terkait bidangnya
25 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) II
keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru,
dan RI. Jantung

3. Perawat Klinik IV medikal bedah (PK-4) RSUD Padang Panjang

NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik/ kekhususan keperawatan
1 secara mandiri PK- I, PK- II dan PK- III di keperawatan medical
bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru, dan RI. Jantung
Bertanggungjawab pada semua asuhan keperawatan pada unit
2
khusus/ spesifik di bidangnya
Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan pada
3 keperawatan medical bedah RI. Internis, RI. Bedah, RI. Paru,
dan RI. Jantung
Memberi edukasi pada pasien dan keluarga serta kelompok
4 terkait keahlian dan kekhususan di bidang keperawatan
medical bedah.
5 Terlibat dalam konferensi perawatan multidisiplin (Diskusi
kasus)
6 Memfasilitasi kehadiran keluarga
7 Monitor mutu asuhan keperawatan keperawatan medical bedah

4. Perawat Klinik V medikal bedah (PK-5) RSUD Padang Panjang

NO Kewenagan Klinis
1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri dan
intervensi spesifik keperawatan medical bedah secara

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


kolaborasi PK- I, PK- II dan PK- III
Bertindak sebagai konsultan pemecahan masalah klinik spesifik
2
terkait kompetensinya keperawatan medical bedah
Melakukan penelitian, jurnal ilmiah keperawatan klinik spesifik
3
terkait kompetensinya keperawatan medical bedah
Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk
4
peningkatan kualitas asuhan keperawatan medical bedah

BAB V

WHITE PAPER
KOMPETENSI KEPERAWATAN MATERNITAS DAN KEBIDANAN

A. Pengertian
Praktik Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada wanita subur yang berkaitan dengan masa
diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai
dengan enam minggu.
Pelayanan keperawatan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar
dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan pendekatan proses keperawatan.

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


B. Standar Kompetensi Keperawatan Maternitas dan Kebidanan
Merupakan standar yang harus dimiliki oleh perawat secara umum yang
bekerja di area layanan keperawatan Maternitas dan Kebidanan dengan
kualifikasi sebagai berikut :
a. Memiliki kriteria umum sesuai yang sudah dipersyaratkan pada BAB II
b. Memenuhi persyaratan waktu untuk kenaikan jenjang pada area bidang
keperawatan medikal bedah sesuai dengan pendidikan dan setifikat
keahliannya.
c. Telah mengikuti pelatihan keperawatan medikal bedah dasar yang
diselenggarakan institusi diklat yang sudah terakreditasi
d. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi berikutnya.
e. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 80 % untuk dapat diajukan
dalam proses Asesmen kompetensi
f. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Privilege baik disetujui
maupun tidak disetujui dengan supervisi secara keseluruhan dengan
ketentuan:
i. > 90 % = Direkomendasikan untuk proses asesmen
berikutnya
ii. 70 % - 90 % = Direkomendasikan proses asesmen dengan
catatan
iii. < 70% = Tidak direkomendasikan proses asesmen,
untuk selanjutnya diserahkan kembali ke
bidang keperawatan.
g. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh – sungguh.
h. Mendapakan SPKK / Clinical Appointmen dari Direktur RSUD Padang
Panjang.

C. RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) KEPERAWATAN


MATERNITAS DAN KEBIDANAN RSUD PADANG PANJANG

Perawat Klinik Ruangan Keperawatan Maternitas dan Kebidanan level


jenjang karir dimulai dari PK – 1 sampai dengan PK – 5, sementara untuk PK
– 1 Perawat Klinik keperawatan Maternitas dan Kebidanan kewenangan
klinisnya mengacu pada level Kompetensi Perawat Generalis.
Selanjutnya mulai dari PK – 2 Keperawatan Maternitas dan Kebidanan
sampai dengan PK – 5 kewenangan klinisnya adalah :

1. Perawat Klinik II Maternitas dan Kebidanan (PK-2) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 2


Pemenuhan oksigen
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 oksigenasi di Unit
1
keperawatan Maternitas dan Kebidanan
2 Membersihkan sekret dengan memasukkan kateter suction

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


ke dalam oral, nasofaring atau trakhea (suction jalan nafas)
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 cairan dan
4
elektrolit di keperawatan Maternitas dan Kebidanan
5 Manajemen cairan dan elektrolit
Pemenuhan nutrisi
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 nutrisi di
6
keperawatan Maternitas dan Kebidanan
7 Melakukan tindakan pemasangan NGT
8 Manajemen nutrisi : NGT
9 Memberikan TPN dan memonitor respon
10 Manajemen vomitus
Pemberian obat
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemberian obat di
11
keperawatan Maternitas dan Kebidanan
12 Rekonsiliasi obat-obatan
13 Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat
Perawatan luka
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 perawatan luka
14
keperawatan Maternitas dan Kebidanan
15 Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi
Perawatan luka :
16
 Luka Infeksi
17 Manajemen kode blue
18 Penatalaksanaan syok
29 Mendeteksi dan tatalaksana pasien dengan beresiko syok
Pemenuhan eliminasi :
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemenuhan
21
eliminasi di keperawatan Maternitas dan Kebidanan
22 Bowel training
23 Melatih kandung kemih (Bladder trainning)
Manajemen keperawatan :
24 Discharge Planning
25 Support psikologis
26 Interpretasi data laboratorium
27 Monitor stastus neurology

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


28 Melakukan pemeriksaan Dalam
29 Melakukan asistensi pertolongan persalinan
30 Melakukan Vaginal toilet
31 Melakukan Breast care
32 Melakukan tindakan tindik dan sunat pada bayi
33 Menjadi instruktur senam hamil
34 Menjadi instruktur senam nifas
35 Melakukan penkes pada pasien dengan masalah kehamilan
36 Melakukan penkes Kesehatan Reproduksi
37 Melakukan analisa hasil CTG
38 Melakukan pertolongan persalinan normal
39 Melakukan Hecting pada perenium Grade I dan II
28 Monitoring tekanan intracranial
Melakukan perawatan pasien dengan tekanan intrakranial
40
(TIK)
Mengukur tanda - tanda vital dan tingkat kesadaran dengan
41
menggunakan GCS
Manajemen tekanan : Meminimalkan tekanan pada bagian
42
tubuh pasien
Tindakan pencegahan luka tekan pada pasien yang
43
beresiko
44 Interpretasi EKG normal 12 lead
45 Mempersiapkan pasien pre operasi
46 Melakukan perawatan post operasi
Memberikan edukasi pasien Keluarga
47 Meningkatkan pengetahuan kesehatan
48 Memberikan informasi kepada pasien tentang proses
penyakit yang dialaminya
49 Membantu pasien untuk memahami dan siap secara mental
untuk dilakukan operasi dan post operasi
50 Membantu pasien konflik terhadap sakitnya.
51 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) I
keperawatan Maternitas dan Kebidanan

2. Perawat Klinik III Maternitas dan Kebidanan (PK-3) RSUD Padang


Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 3


Pemenuhan oksigen

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Melakukan intervensi spesifik keperawatan Oksigen secara
1 mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Maternitas dan
Kebidanan
2 Merawat jalan nafas buatan : ETT dan tracheastomi
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Manajemen ventilasi mekanik Non Invasif : Pemberian O2
4
melalui tracheastomi
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan intervensi spesifik keperawatan cairan dan
5 elektrolit secara mandiri PK- I dan PK-II keperawatan
Maternitas dan Kebidanan
6 Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi arteri : pada
kasus insufisiensi arteri

Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi vena : pada


7
kasus insufisiensi vena
Pemenuhan nutrisi
Melakukan intervensi spesifik keperawatan nutrisi secara
8 mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Maternitas dan
Kebidanan
Memberikan pembatasan diet sesuai dengan
9
perkembangan toleransi diet (Diet Staging)
Pemberian obat
Melakukan intervensi spesifik keperawatan pemberian obat
12 secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Maternitas
dan Kebidanan
Perawatan luka
Melakukan intervensi spesifik keperawatan luka secara
13 mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Maternitas dan
Kebidanan
Perawatan luka :
14
 Luka Infeksi dengan multiple komplikasi
Menggunakan waktu secara efisien untuk menghadapi
15
kondisi krisis sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai
Manajemen asuhan keperawatan :
Melakukan intervensi spesifik manajemen asuhan
16 keperawatan secara mandiri PK- I dan PK-II di
keperawatan Maternitas dan Kebidanan
17 Promosi keterlibatan keluarga
18 Restrain fisik
19 Manajemen pada pasien kejang : Merawat pasien saat dan

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


setelah kejang
Tindakan pencegahan kejang : Menghindari atau
20
meminimalkan potensi cidera karena kejang
21 Interpretasi EKG Abnormal 12 lead
Memberikan edukasi pada pasien dan Keluarga
22 Melakukan intervensi spesifik edukasi pada pasien
keluarga secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan
Maternitas dan Kebidanan
23 Terlibat dalam konfrensi perawatan multidisiplin (diskusi
kasus)
24 Menghadapi dan bertindak pada pasien dan keluarga yang
sedang konflik pelayanan terkait bidangnya
25 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) II
keperawatan Maternitas dan Kebidanan

3. Perawat Klinik IV Maternitas dan Kebidanan (PK-4) RSUD Padang


Panjang

NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik/ kekhususan keperawatan
1 secara mandiri PK- I, PK- II dan PK- III di keperawatan
Maternitas dan Kebidanan
Bertanggungjawab pada semua asuhan keperawatan pada
2
unit khusus/ spesifik di bidangnya
Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan pada
3
keperawatan Maternitas dan Kebidanan
Memberi edukasi pada pasien dan keluarga serta kelompok
4 terkait keahlian dan kekhususan di bidang keperawatan
Maternitas dan Kebidanan
5 Terlibat dalam konferensi perawatan multidisiplin (Diskusi
kasus)
6 Memfasilitasi kehadiran keluarga
7 Monitor mutu asuhan keperawatan Maternitas dan
Kebidanan

4. Perawat Klinik V Maternitas dan Kebidanan (PK-5) RSUD Padang


Panjang

NO Kewenagan Klinis
1 Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


dan intervensi spesifik keperawatan Maternitas dan
Kebidanan
Bertindak sebagai konsultan pemecahan masalah klinik
2 spesifik terkait kompetensinya keperawatan Maternitas dan
Kebidanan
Melakukan penelitian, jurnal ilmiah keperawatan klinik
3 spesifik terkait kompetensinya keperawatan Maternitas dan
Kebidanan
Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk
4 peningkatan kualitas asuhan keperawatan Maternitas dan
Kebidanan

BAB VI

WHITE PAPER
KOMPETENSI KEPERAWATAN KAMAR OPERASI

A. Pengertian
Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk
melakukan tindakan pembedahan baik elektif maupun akut. Peran perawat
perioperatif tampak meluas, mulai dari praoperasi, intraoperasi sampai pada
pasca anastesi
Praktik Keperawatan Perioperative merupakan praktik yang didasari oleh
pelatihan khusus dan akan efektif berdasarkan pengalaman, kekuatan fisik
dan keterampilan yang memadai. Karena itu perlu disusun kewengan klinis
yang tepat dan tersusun berdasarkan SPO tindakan yang ada atau di
laksanakan di RS yang disesuaikan keahlian perawatnya berdasarkan
jenjang karir perawat yang telah ditetapkan.

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


B. Standar Kompetensi Keperawatan kamar Operasi
Merupakan standar yang harus dimiliki oleh perawat secara umum yang
bekerja di area layanan keperawatan kamar Operasi dengan kualifikasi
sebagai berikut :
1. Memiliki kriteria umum sesuai yang sudah dipersyaratkan pada BAB II
2. Memenuhi persyaratan waktu untuk kenaikan jenjang pada area bidang
keperawatan medikal bedah sesuai dengan pendidikan dan setifikat
keahliannya.
3. Telah mengikuti pelatihan keperawatan medikal bedah dasar yang
diselenggarakan institusi diklat yang sudah terakreditasi
4. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam melaksanakan
tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh melakukan tindakan
mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi berikutnya.
5. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 80 % untuk dapat diajukan
dalam proses Asesmen kompetensi
6. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Privilege baik disetujui
maupun tidak disetujui dengan supervisi secara keseluruhan dengan
ketentuan:
a. > 90 % = Direkomendasikan untuk proses
asesmen berikutnya
b. 70 % - 90 % = Direkomendasikan proses asesmen
dengan catatan
c. < 70% = Tidak direkomendasikan proses asesmen,
untuk selanjutnya diserahkan kembali ke
bidang keperawatan.
7. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh – sungguh.
8. Mendapakan SPKK / Clinical Appointmen dari Direktur RSUD Padang
Panjang.

C. RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) KEPERAWATAN KAMAR


OPERASI RSUD PADANG PANJANG

Perawat Klinik Ruangan Keperawatan kamar Operasi level jenjang karir


dimulai dari PK – 1 sampai dengan PK – 5, sementara untuk PK – 1 Perawat
Klinik keperawatan kamar Operasi kewenangan klinisnya mengacu pada
level Kompetensi Perawat Generalis.
Selanjutnya mulai dari PK – 2 Keperawatan kamar Operasi sampai dengan
PK – 5 kewenangan klinisnya adalah :

1. Perawat Klinik II kamar Operasi (PK-2) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 2


Pemenuhan oksigen
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 oksigenasi di Unit
1
keperawatan kamar Operasi

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Membersihkan sekret dengan memasukkan kateter suction
2
ke dalam oral, nasofaring atau trakhea (suction jalan nafas)
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 cairan dan
4
elektrolit di keperawatan kamar Operasi
5 Manajemen cairan dan elektrolit
Pemenuhan nutrisi
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 nutrisi di
6
keperawatan kamar Operasi
7 Melakukan tindakan pemasangan NGT
8 Manajemen nutrisi : NGT
9 Memberikan TPN dan memonitor respon
10 Manajemen vomitus
Pemberian obat
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemberian obat di
11
keperawatan kamar Operasi
12 Rekonsiliasi obat-obatan
13 Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat
Perawatan luka
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 perawatan luka
14
keperawatan kamar Operasi
15 Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi
Perawatan luka :
16
 Luka Infeksi
17 Manajemen kode blue
18 Penatalaksanaan syok
19 Mendeteksi dan tatalaksana pasien dengan beresiko syok
Pemenuhan eliminasi :
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemenuhan
20
eliminasi di keperawatan kamar Operasi
Manajemen keperawatan :
21 Discharge Planning
22 Support psikologis
23 Interpretasi data laboratorium
24 Monitor stastus neurology
25 Melakukan Pemantauan Hemodinamik
26 Menilai tanda – tanda Dehidrasi

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


27 Melakukan Tehnik Penyeterilan Alat
28 Memakai topi dan masker operasi
29 Pemakaian APD
30 Melakukan cuci tangan bedah
31 Memakai sarung tangan operasi
32 Memakai jas operasi
33 Memahami lokasi operasi
34 Mengidentifikasi kesiapan klien/pasien operasi
35 Memberi penyuluhan sebelum operasi
36 Memberi bimbingan rohani pasien
37 Menerima pasien pre operasi
38 Melakukan verifikasi pasien operasi
39 Menyiapkan meja operasi
40 Menyiapkan set linen operasi
41 Mampu menjadi sirkuler

42 Melakukan penghitungan kasa sebelum dan sesudah


operasi
43 Melakukan pengaturan posisi pasien operasi

44 Melakukan penghitungan instrumen sebelum dan sesudah


operasi
45 prosedur drapping
46 Melakukan prosedur cek list keselamatan pasien
47 Monitoring pasien selama pembedahan
48 Mendokumentasikan askep pasien kamar operasi
49 Penanganan pasien meninggal di meja operasi
50 Observasi pasien pasca anasthesi dan pembedahan di RR
51 Melakukan pengelolaan specimen

52 Melakukan serah terima specimen dengan petugas


laboratorium/keluarga
53 Melakukan pembersihan kamar operasi
54 Melakukan Pengelolaan instrumen setelah operasi
55 Melakukan sterilisasi kasa

56 pemeliharaan alat kesehatan dan alat medik di kamar


operasi
57 penyusunan set instrumen dan memberi label
58 Melakukan sterilisasi linen
59 Melakukan penanganan alat steril
60 mengoperasikan alat-alat kesehatan dan alat medis

61 pemeliharaan alat kesehatan dan alat medik di kamar


operasi

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


62 Monitoring tekanan intracranial
Melakukan perawatan pasien dengan tekanan intrakranial
63
(TIK)
Mengukur tanda - tanda vital dan tingkat kesadaran dengan
64
menggunakan GCS
Manajemen tekanan : Meminimalkan tekanan pada bagian
65
tubuh pasien
Tindakan pencegahan luka tekan pada pasien yang
66
beresiko
67 Interpretasi EKG normal 12 lead
68 Melakukan perawatan post operasi
Memberikan edukasi pasien Keluarga
69 Meningkatkan pengetahuan kesehatan
70 Memberikan informasi kepada pasien tentang proses
penyakit yang dialaminya
71 Membantu pasien untuk memahami dan siap secara mental
untuk dilakukan operasi dan post operasi
72 Membantu pasien konflik terhadap sakitnya.
73 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) I
keperawatan kamar Operasi

2. Perawat Klinik III kamar Operasi (PK-3) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 3


Pemenuhan oksigen
Melakukan intervensi spesifik keperawatan Oksigen secara
1
mandiri PK- I dan PK-II di kamar Operasi
2 Merawat jalan nafas buatan : ETT dan tracheastomi
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Manajemen ventilasi mekanik Non Invasif : Pemberian O2
4
melalui tracheastomi
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan intervensi spesifik keperawatan cairan dan
5 elektrolit secara mandiri PK- I dan PK-II keperawatan
kamar Operasi
6 Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi arteri : pada
kasus insufisiensi arteri

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi vena : pada
7
kasus insufisiensi vena
Pemenuhan nutrisi
Melakukan intervensi spesifik keperawatan nutrisi secara
8
mandiri PK- I dan PK-II di kamar Operasi
Memberikan pembatasan diet sesuai dengan
9
perkembangan toleransi diet (Diet Staging)
Pemberian obat
Melakukan intervensi spesifik keperawatan pemberian obat
12
secara mandiri PK- I dan PK-II di kamar Operasi
Perawatan luka
Melakukan intervensi spesifik keperawatan luka secara
13
mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan kamar Operasi
Perawatan luka :
14
 Luka Infeksi dengan multiple komplikasi
Menggunakan waktu secara efisien untuk menghadapi
15
kondisi krisis sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai
Manajemen asuhan keperawatan :
Melakukan intervensi spesifik manajemen asuhan
16 keperawatan secara mandiri PK- I dan PK-II di
keperawatan kamar Operasi
17 Promosi keterlibatan keluarga
18 Restrain fisik
Manajemen pada pasien kejang : Merawat pasien saat dan
19
setelah kejang
Tindakan pencegahan kejang : Menghindari atau
20
meminimalkan potensi cidera karena kejang
21 Interpretasi EKG Abnormal 12 lead
Memberikan edukasi pada pasien dan Keluarga
22 Melakukan intervensi spesifik edukasi pada pasien
keluarga secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan
kamar Operasi
23 Terlibat dalam konfrensi perawatan multidisiplin (diskusi
kasus)
24 Menghadapi dan bertindak pada pasien dan keluarga yang
sedang konflik pelayanan terkait bidangnya
25 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) II
keperawatan kamar Operasi

3. Perawat Klinik IV kamar Operasi (PK-4) RSUD Padang Panjang

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik/ kekhususan keperawatan
1 secara mandiri PK- I, PK- II dan PK- III di keperawatan
kamar Operasi
Bertanggungjawab pada semua asuhan keperawatan pada
2
unit khusus/ spesifik di bidangnya
Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan pada
3
keperawatan Maternitas dan Kebidanan
Memberi edukasi pada pasien dan keluarga serta kelompok
4 terkait keahlian dan kekhususan di bidang keperawatan
kamar Operasi
5 Terlibat dalam konferensi perawatan multidisiplin (Diskusi
kasus)
6 Memfasilitasi kehadiran keluarga
7 Monitor mutu asuhan keperawatan kamar Operasi

4. Perawat Klinik V kamar Operasi (PK-5) RSUD Padang Panjang

NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri
1
dan intervensi spesifik keperawatan kamar Operasi
Bertindak sebagai konsultan pemecahan masalah klinik
2
spesifik terkait kompetensinya keperawatan kamar Operasi
Melakukan penelitian, jurnal ilmiah keperawatan klinik
3
spesifik terkait kompetensinya keperawatan kamar Operasi
Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk
4
peningkatan kualitas asuhan keperawatan kamar Operasi

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


BAB VII

WHITE PAPER
KOMPETENSI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
(Kekhususan Endoskopi dan IDT)

A. Pengertian
Praktik Keperawatan Endoskopi merupakan bagian dari keperawatan Medikal
Bedah yang mengkususkan keilmuan pada gastrointestinal. Adapun perjalanan
praktiknya keperawatan gastrointestinal endoskopi selalu dihadapkan dengan
peralatan endoskopi yang serba canggih dan modern.
Dalam kenyataanya perawat gastrointestinal endoskopi tidak saja
berhubungan dengan pasien baik dalam keadaan sadar penuh dengan anastesi
ringan maupun sedang dalam praktik keperawatannya tapi juga harus mampu
manajemen ruangan dan peralatan endoskopi yang sesuai, baik kaitannya
dengan safety pasien, PPI maupun keselamatan diri perawat.
Pada area praktik keperawatan pendekatan sama dengan pengelolaan
pasien di kamar bedah, peran perawat mandiri, asistensi, teman kolaborasi
sangat diharapkan sebelum, selama dan setelah pemeriksaan endoskopi

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


dilakukan, karena itu perlu disusun rincian kewengan klinis perawat endoskopi
yang pada dasarnya sudah mengacu pada Standar yang sudah dikeluarkan
Himpunan Perawat Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (HIPEGI) tahun 2016.

B. Standar Kompetensi Keperawatan Endoskopi Gastrointestinal


Merupakan standar yang harus dimiliki oleh perawat secara umum yang
bekerja di area layanan keperawatan Endoskopi Gastrointestinal dengan
kualifikasi sebagai berikut :
1. Memiliki kriteria umum sesuai yang sudah dipersyaratkan pada BAB II
2. Memenuhi persyaratan waktu untuk kenaikan jenjang pada area bidang
keperawatan medikal bedah sesuai dengan pendidikan dan setifikat
keahliannya.
3. Telah mengikuti pelatihan keperawatan medikal bedah dasar yang
diselenggarakan institusi diklat yang sudah terakreditasi
4. Tenaga keperawatan yang masih harus disupervisi dalam
melaksanakan tindakan keperawatan medikal bedah belum boleh
melakukan tindakan mandiri sampai dilakukan asesmen kompetensi
berikutnya.
5. Pengisian logbook secara keseluruhan minimal 80 % untuk dapat
diajukan dalam proses Asesmen kompetensi
6. Rekomendasi Mitra Bestari tentang Clinical Privilege baik disetujui
maupun tidak disetujui dengan supervisi secara keseluruhan dengan
ketentuan:
g. > 90 % = Direkomendasikan untuk proses asesmen
berikutnya
h. 70 % - 90 % = Direkomendasikan proses asesmen dengan
catatan
i. < 70% = Tidak direkomendasikan proses asesmen,
untuk selanjutnya diserahkan kembali ke
bidang keperawatan.
7. Melaksanakan proses asesmen kompetensi secara sunguh – sungguh.
8. Mendapakan SPKK / Clinical Appointmen dari Direktur RSUD Padang
Panjang.

C. RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE) KEPERAWATAN


GASTROINTESTINAL ENDOSKOPI RSUD PADANG PANJANG

Perawat Klinik Ruangan Endoskopi Gastrointestinal level jenjang karir dimulai


dari PK – 1 sampai dengan PK – 5, sementara untuk PK – 1 Perawat Klinik
Endoskopi Gastrointestinal kewenangan klinisnya mengacu pada level
Kompetensi Perawat Generalis.
Selanjutnya mulai dari PK – 2 Keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
sampai dengan PK – 5 kewenangan klinisnya adalah :
1. Perawat Klinik II Endoskopi Gastrointestinal (PK-2) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 2

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Pemenuhan oksigen
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 oksigenasi di Unit
1
keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
Membersihkan sekret dengan memasukkan kateter suction ke
2
dalam oral, nasofaring atau trakhea (suction jalan nafas)
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 cairan dan elektrolit di
4
keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
5 Manajemen cairan dan elektrolit
Pemenuhan nutrisi
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 nutrisi di
6
keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
7 Melakukan tindakan pemasangan NGT
8 Manajemen nutrisi : NGT
9 Memberikan TPN dan memonitor respon
10 Manajemen vomitus
Pemberian obat
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemberian obat di
11
keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
12 Rekonsiliasi obat-obatan
13 Penatalaksanaan nyeri ringan, sedang dan berat
14 Patient-controlled analgesia (PCA) assistance
15 Pemberian sedasi ringan
Perawatan luka
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 perawatan luka
16
keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
17 Perawatan drain urin (selang) : kateter, sistostomi
Perawatan luka :
18
 Luka Infeksi
19 Perawatan stoma tanpa komplikasi
20 Manajemen kode blue
21 Penatalaksanaan syok
22 Mendeteksi dan tatalaksana pasien dengan beresiko syok
Pemenuhan eliminasi :
Melakukan tindakan keperawatan PK – 1 pemenuhan eliminasi
23
di keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
24 Bowel training
25 Melatih kandung kemih (Bladder trainning)

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Manajemen keperawatan :
26 Discharge Planning
27 Support psikologis
28 Interpretasi data laboratorium
29 Monitor stastus neurology
30 Monitoring tekanan intracranial
31 Melakukan perawatan pasien dengan tekanan intrakranial (TIK)
Mengukur tanda - tanda vital dan tingkat kesadaran dengan
32
menggunakan GCS
Manajemen tekanan : Meminimalkan tekanan pada bagian
33
tubuh pasien
34 Tindakan pencegahan luka tekan pada pasien yang beresiko
35 Interpretasi EKG normal 12 lead
36 Mempersiapkan pasien pre operasi/ endoskopi
37 Melakukan perawatan post operasi/ endoskopi

38 Memberikan pengertian kepada pasien sehingga siap secara


mental untuk mendapatkan prosedur atau tindakan.
39 Melakukan identifikasi, Reproccesing dan pemeliharaan alat
dan asesoris endoskopi
40 Melakukan pengendalian infeksi di ruang endoskopi :
Penggunaan APD
41 Melakukan pengendalian infeksi di ruang endoskopi :
Penggunaan DTT ( Desinfektan Tingkat Tinggi )
42 Melakukan pengendalian infeksi di ruang endoskopi : Standar
reproccesing alat dan asesoris endoskopi
43 Melakukan pengendalian infeksi di ruang endoskopi : Teknik
aseptik dan antiseptik
44 Melakukan identifikasi anatomi fisiologi dan kondisi patologis
pasien
45 Manajemen pasien dengan Esophago Gastro Duodenoskopi
( EGD ) : pre, intra dan post endoskopi
46 Manajemen pasien dengan Kolonoskopi : pre, intra dan post
endoskopi
47 Manajemen pasien dengan Biopsi dan pengelolaan spesimen

48 Manajemen pasien dengan Ligasi Varises Esophagus : pre,


intra dan post endoskopi
49 Manajemen pasien dengan Schleroterapi Esophagus ( STE ) :
pre, intra dan post endoskopi ( jika masih dilakukan )
50 Melakukan sedasi ringan sesuai kewenangannya
51 Manajemen kegawatdaruratan pasien endoskopi : reaksi alergi,
sesak, saturasi turun, cyanosis, perdarahan, vagal reflux )
52 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) I
53 Pemberian sedasi ringan – sedang (kolaborasi DPJP/ operator)

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


54 Manajemen pasien dengan Mikrolaringoscopi : pre, intra dan
post endoskopi THT.
Tambahan Unit IDT

55 Melakukan pemeriksaan treadmill berkolaborasi DPJP spesialis


jantung
Memberikan edukasi pasien Keluarga
51 Meningkatkan pengetahuan kesehatan
52 Memberikan informasi kepada pasien tentang proses penyakit
yang dialaminya
53 Membantu pasien untuk memahami dan siap secara mental
untuk dilakukan operasi dan post operasi
54 Membantu pasien konflik terhadap sakitnya.
55 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) I
keperawatan Endoskopi Gastrointestinal

5. Perawat Klinik III Endoskopi Gastrointestinal (PK-3) RSUD Padang Panjang

No. Kewenangan Klinis PK – 3


Pemenuhan oksigen
Melakukan intervensi spesifik keperawatan Oksigen secara
1 mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Endoskopi
Gastrointestinal
2 Merawat jalan nafas buatan : ETT dan tracheastomi
Memberikan terapi oksigen melalui masker, masker
3
rebreathing, masker nonrebreathing
Manajemen ventilasi mekanik Non Invasif : Pemberian O2
4
melalui tracheastomi
Pemenuhan cairan dan elektrolit
Melakukan intervensi spesifik keperawatan cairan dan elektrolit
5 secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Endoskopi
Gastrointestinal
6 Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi arteri : pada
kasus insufisiensi arteri

Mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi vena : pada


7
kasus insufisiensi vena
Pemenuhan nutrisi
Melakukan intervensi spesifik keperawatan nutrisi secara
8 mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Endoskopi
Gastrointestinal
Memberikan pembatasan diet sesuai dengan perkembangan
9
toleransi diet (Diet Staging)

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


10 Manajemen keperawatan pada hiperglikemia
11 Manajemen keperawatan pada hipoglikemia
Pemberian obat
Melakukan intervensi spesifik keperawatan pemberian obat
12 secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Endoskopi
Gastrointestinal
Memberikan, monitor dan menghentikan obat yang digunakan
13
untuk mengontrol prilaku ekstrim (restraint dengan zat kimia)
Perawatan luka
Melakukan intervensi spesifik keperawatan luka secara mandiri
13
PK- I dan PK-II di keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
Perawatan luka :
14
 Luka Infeksi dengan multiple komplikasi
Menggunakan waktu secara efisien untuk menghadapi kondisi
15
krisis sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai
Manajemen asuhan keperawatan :
Melakukan intervensi spesifik manajemen asuhan keperawatan
16 secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Endoskopi
Gastrointestinal
17 Promosi keterlibatan keluarga
18 Restrain fisik
Manajemen pada pasien kejang : Merawat pasien saat dan
19
setelah kejang
Tindakan pencegahan kejang : Menghindari atau
20
meminimalkan potensi cidera karena kejang
21 Interpretasi EKG Abnormal 12 lead

22 Melakukan penghitungan kecukupan tenaga di ruang


endoskopi
Mengidentifikasi kesesuaian alur pelayanan setiap
23 pasien untuk konsultasi, persiapan operasi, endoskopi
diagnostik maupun terapeutik
24 Manajemen pasien dengan Polipektomi : pre, intra dan
post endoskopi
25 Manajemen pasien dengan Endoskopi hemostasis :
pre, intra dan post endoskopi
26 Manajemen pasien dengan Hemoklip : pre, intra dan
post endoskopi
27 Manajemen pasien dengan Ekstraksi benda asing :
pre, intra dan post endoskopi
Manajemen pasien dengan Pemasangan
28 NGT/NJFT/Flo Care per endoskopi : pre, intra dan
post endoskopi
29 Melakukan bimbingan pada perawat klinik ( PK ) II

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Memberikan edukasi pada pasien dan Keluarga
22 Melakukan intervensi spesifik edukasi pada pasien keluarga
secara mandiri PK- I dan PK-II di keperawatan Endoskopi
Gastrointestinal
23 Terlibat dalam konfrensi perawatan multidisiplin (diskusi kasus)
24 Menghadapi dan bertindak pada pasien dan keluarga yang
sedang konflik pelayanan terkait bidangnya
25 Melakukan bimbingan teknis kepada Perawat Klinik ( PK ) II
keperawatan Endoskopi Gastrointestinal

6. Perawat Klinik IV Endoskopi Gastrointestinal (PK-4) RSUD Padang


Panjang

NO Kewenagan Klinis
Melakukan intervensi spesifik/ kekhususan keperawatan
1 secara mandiri PK- I, PK- II dan PK- III di keperawatan
Endoskopi Gastrointestinal
Bertanggungjawab pada semua asuhan keperawatan pada unit
2
khusus/ spesifik di bidangnya
Mengelola pendidikan dan pelatihan keperawatan pada
3
keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
Memberi edukasi pada pasien dan keluarga serta kelompok
4 terkait keahlian dan kekhususan di bidang keperawatan
medical bedah/ Endoskopi Gastrointestinal
5 Terlibat dalam konferensi perawatan multidisiplin (Diskusi
kasus)
6 Memfasilitasi kehadiran keluarga
7 Monitor mutu asuhan keperawatan keperawatan medical
bedah/ Endoskopi Gastrointestinal
8 Manajemen pasien pre, intra dan post endoskopi :
 ERCP
 Enteroskopi
 EUS
 Dilatasi Esophagus
( memiliki salah satu kompetensi diatas )

7. Perawat Klinik V Endoskopi Gastrointestinal (PK-5) RSUD Padang


Panjang

NO Kewenagan Klinis

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Melakukan intervensi spesifik keperawatan secara mandiri dan
1
intervensi spesifik keperawatan Endoskopi Gastrointestinal
Bertindak sebagai konsultan pemecahan masalah klinik spesifik
2 terkait kompetensinya keperawatan medical bedah/ Endoskopi
Gastrointestinal
Melakukan penelitian, jurnal ilmiah keperawatan klinik spesifik
3 terkait kompetensinya keperawatan medical bedah/ Endoskopi
Gastrointestinal
Mendesiminasikan teknologi keperawatan terbaru untuk
4 peningkatan kualitas asuhan keperawatan medical bedah/
Endoskopi Gastrointestinal

BAB VIII

P E N U T U P

Demikian pedoman rincian kewengan klinis ini untuk dapat


digunakan sebagai tahap awal proses kredensial dan penjenjangan karir bagi
tenaga keperawatan di RSUD Kota Padang Panjang.

Diharapkan pedoman ini dapat membantu kejelasan tugas


fungsional yang akan dilakukan oleh semua tenaga keperawatan yang
bekerja di beberapa unit pelayanan keperawatan baik tenaga fungsional
umum maupun kekhususan keperawatan yang ada.

Selanjutnya karena pedoman ini adalah baru pertama kali dibuat,


diharapkan selalu ada masukan dan revisi bagi kesempurnaanya.

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]


Padang Panjang, februari 2016,
Direktur RSUD Padang Panjang

( dr. A R D O N I )

[Juli.A Komite Keperawatan - RSUD Kota Padang Panjang]

Anda mungkin juga menyukai