Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA BEKASI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATISAMPURNA
Jl. Mendut Rt 003 Rw 01 Telp ( 021 ) 28674422 Kode Pos 17433
Email : pkmjatisampurna2018@gmail.com , Instagram : puskesmas_jatisampurna
Kel. Jati Sampurna Kec. Jati Sampurna - Bekasi

KEPUTUSAN KEPALA U P T D PUSKESMAS J A T I S A M P U R N A


Nomor :440/SK.057-PKM.Jsp/I/2023

TENTANG

PANDUAN DILEMA ETIK PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS JATISAMPURNA

Menimbang : a. Bahwa dalam menjalankan profesi


kedokteran, keperawatan, kebidanan dan
kesehatan masyarakat diperlukan adanya
suatu panduan yang digunakan sebagai
pedoman;
b. Bahwa Panduan Dilema Etik merupakan
pedoman bagi dokter, perawat dan bidan dan
petugas Kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya ;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan 1 dan 2,
dalam rangka penerapannya perlu ditetapkan
Dilema Etik puskesmas melalui surat
keputusan kepala puskesmas.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No.29 Tahun
2004 tentang praktek kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 114;
3. Undang-undang Republik Indonesia No.25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 112;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JATISAMPURNA
TENTANG PANDUAN DILEMA ETIK PUSKESMAS
Kesatu : keputusan Kepala Puskesmas tentang panduan Dilema
Etik puskesmas.
Kedua : menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan
profesi kesehatan, keperawatan, kebidanan.
Ketiga : dengan penerapan Panduan Dilema Etik Puskesmas
sebagaimana butir kesatu tersebut, maka semua dokter,
perawat, bidan, dan petugas kesehatan yang
menjalankan praktek kedokteran, keperawatan,
kebidanan, dan Kesehatan masyarakat wajib berpegang
pada Panduan Dilema Etik tersebut;
Keempat : surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan sampai
dengan adanya ketentuan lebih lanjut.

Ditetapkan di : Bekasi
Pada Tanggal : 08 Maret 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS
JATISAMPURNA

JULO NELMA TIMISELA


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
JATISAMPURNA
NOMOR : 440/SK.057-PKM.Jsp/I/2023
TANGGAL : 08 Maret 2023
TENTANG : PANDUAN DILEMA ETIK PUSKESMAS

PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK PUSKESMAS JATI SAMPURN


a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia,
baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup. Etika juga
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” berarti “kebiasaan”, “model perilaku”
atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau
dorongan yang mempengaruhi perilaku.
Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut dari
pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut
aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu
baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung jawab.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan
bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya
dilakukanseseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat disimpulkan bahwa
etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang
dipengaruhi dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6. Menentukan tindakan yang tepat
Tipe-tipe etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam
etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika
difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu
kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum dan teknologi.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moral
treatment atau inovasi teknologi dan waktu pelaksanaan pengobatan pada
manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral
yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme
terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang
berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain :
peningkatan mutu genetika, etika lingkungan pemberian pelayanan kesehatan.

2. Clinical Ethics/ Etik Klinik

Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh Clinical Ethycs :
adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya
merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).

3. Nursing Ethycs/ Etik Keperawatan

Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan dapat diartikan sebagai
filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan
praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan adalah hak dan martabat
manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik.

b. Ruang lingkup
1. Otonomi (Authonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memilikiberbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut perbedaan diri. Praktek
profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan terjadi konflik antara prinsip ini
dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung
prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam bentuk
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan psikologis pada
klien;
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan
materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.
6. Menepaji janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seorang
perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien;
c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bias menyangkut puskesmas
sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh kepala puskesmas) jika menyangkut
bidang-bidang yang berkaitan dengan policy dan manjemen. Didalam lingkup
tanggung jawab puskesmas termasuk juga tindakan para karyawan (dokter,
perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias
menimbulkan kerugian pada pasien. Puskesmas sebagai institusi juga mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada
para pasiennya.
PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS
1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh kepala
puskesmas, humas, dan komite etik dari :
- Media massa
- Kotak saran
- Keluhan pasien
- Laporan staf
- Telepon pengaduan
- Somasi pasien/ kuasa hokum
- Tokoh masyarakat
- LSM
- Masyarakat langsung

2. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal:


- Mencatat dan mengkaji informasi :
a. Identitas
b. Kondisi pasien
c. Peristiwa atau kejadian
d. Tuntutan pasien
- Menanggapi keluhan :
a. Mengucapkan terimakasih atas laporan
b. Membuat penjelasan sementara
c. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d. Menenangkan pelapor
e. Membuat tanda terima laporan
- Melaporkan kepada pimpinan adanya keluhan
- Mengisi formulir sesuai kebutuhan :
a. Memberi pertimbangan
b. Meminta pengarahan tindak lanjut dari pimpinan
c. Menindaklanjuti instruksi dari pimpinan
d. Investigasi kasus
- Membahas kebenaran informasi tentang :
a. Identitas pasien
b. Peristiwa
c. Rekam medis
- Penetapan dokumen :
a. Dokumen informasi
b. Berkas Rekam Medis
c. Dokumen persetujuan tindakan medis
d. Second opinion
e. Resume medis
f. Pendapat organisasi profesi
g. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan
h. Rapat dengan satuan kerja terkait

3. Analisa Kasus
- Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus
- Kasus etika ditangani oleh KE
- Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
- Kasus hokum ditangani oleh KE
- Kasus gabungan ditangani KE
- Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut

- Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :


a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan kontra indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan
- Dokumen kasus :
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan medis ditata dan
diberikan pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh kepala bagian pelayanan sampai kasus
dianggap selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada bagian
Rekam Medis
d. Dokumentasi
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau tindakan yang perlu
dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik di
UPTD Puskesmas Jati Sampurna. Panduan ini perlu disosialisasikan ke seluruh
Sumber Daya Manusia Puskesmas Jati Sampurna. Secara berkala panduan ini
akan dievaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan-perubahan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih
sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat ditangani secara optimal.

KEPALA UPTD PUSKESMAS


JATISAMPURNA

JULO NELMA TIMISELA

Anda mungkin juga menyukai