DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATISAMPURNA
Jl. Mendut Rt 003 Rw 01 Telp ( 021 ) 28674422 Kode Pos 17433
Email : pkmjatisampurna2018@gmail.com , Instagram : puskesmas_jatisampurna
Kel. Jati Sampurna Kec. Jati Sampurna - Bekasi
TENTANG
Ditetapkan di : Bekasi
Pada Tanggal : 08 Maret 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS
JATISAMPURNA
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh Clinical Ethycs :
adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya
merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan dapat diartikan sebagai
filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan
praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan adalah hak dan martabat
manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik.
b. Ruang lingkup
1. Otonomi (Authonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memilikiberbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut perbedaan diri. Praktek
profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan terjadi konflik antara prinsip ini
dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung
prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam bentuk
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan psikologis pada
klien;
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan
materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.
6. Menepaji janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seorang
perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien;
c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bias menyangkut puskesmas
sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh kepala puskesmas) jika menyangkut
bidang-bidang yang berkaitan dengan policy dan manjemen. Didalam lingkup
tanggung jawab puskesmas termasuk juga tindakan para karyawan (dokter,
perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias
menimbulkan kerugian pada pasien. Puskesmas sebagai institusi juga mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada
para pasiennya.
PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS
1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh kepala
puskesmas, humas, dan komite etik dari :
- Media massa
- Kotak saran
- Keluhan pasien
- Laporan staf
- Telepon pengaduan
- Somasi pasien/ kuasa hokum
- Tokoh masyarakat
- LSM
- Masyarakat langsung
3. Analisa Kasus
- Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus
- Kasus etika ditangani oleh KE
- Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
- Kasus hokum ditangani oleh KE
- Kasus gabungan ditangani KE
- Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut