Anda di halaman 1dari 9

RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI

(TERAKREDITASI NASIONAL TINGKAT PERDANA)


Jln. dr Soetomo No. 08 Telp. Fax. (0386) 21008.

KEPUTUSAN DIREKTUR RSD KALABAHI


NOMOR : 09a / RSD / KEP / XI / 2018

TENTANG

PANDUAN DILEMA ETIK RUMAH SAKIT


DI RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH KALABAHI,

MENIMBANG : a. bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran,


keperawatan dan kebidanan diperlukan adanya suatu panduan
yang digunakan sebagai pedoman;
b. bahwa Panduan Dilema Etik merupakan pedoman bagi dokter,
perawat dan bidan dalam melaksanakan praktek kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan 1 dan 2, dalam rangka
penerapannya perlu ditetapkan Dilema Etik rumah sakit melalui
surat keputusan direkur.
MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun
2004 tentang praktek kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2009 tentang rumah sakit;

MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :
KESATU : Keputusan Direktur tentang panduan Dilema Etik rumah sakit;

KEDUA : Menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan profesi


kesehatan, keperawatan dan kebidanan;
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada anggran biaya RSD Kalabahi
KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan sampai sampai
adanya ketentuan lebih lanjut.

Ditetapkan di Kalabahi, 13 November 2018


Direktur RSD Kalabahi

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: 19621019 200003 1 002
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Kalabahi
Nomor : 09a / RSD / KEP / XI / 2018
Tanggal : 13 November 2018

PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK RUMAH SAKIT

BAB I
Definisi

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku

manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke


arah. Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos berarti “kebiasaan”.
“model perilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk
suatu tindakan. penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai
motif atau dorongan yang mempengaruhi perilaku

Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang


menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat
yang menyangkut dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang
kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam
masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan burk serta kewajiban dan
tanggung jawab.

Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara
hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional. berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan
bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan
seseorang terhadap orang lain. sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika
mengandung 3 pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma moral yang
menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
laku, kumpulan azas atau nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang
yang baik dan buruk.

Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan


mengenai perilaku yang layak harus dibuat. untuk itu diperlukan
pengambilan keputusan untuk mengadapi dilema etika tersebut, yaitu :

1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan

2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta

3. Menentkan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang


dipengaruhi dilema.

4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilemma

5. Menentukan konsekwensi yang dari setiap alternative


6. Menetapkan tindakan yang tepat.

Tipe-tipe Etika

1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang
kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.
lebih lanjut, bioetika di fokuskan pada pertanyaan etik yang muncul
tentang hubungan antara ilmu kehidupan , biotekhnologi, pengobatan,
politik, hukum, dan teknology. pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau inovasi
teknology, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada
lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semnua tindakan
moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yan meliputi
semua tindakan yang berhbungan dengan pengobatan dan biologi. isu
dalam bioetik antara lain :
a. peningkatan mutu genetik, etika lingkungan pemberian
pelayanan kesehatan.
b. Clinical Ethics/Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan
pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. contoh
Clinical Ethics : adanya persetjuan atau penolakan, dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang
bermanfaat (sia- sia)
c. Nursing ethics/Etik Perawat
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik
dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis
untuk mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan dapat
diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah
keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan
focus etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik.
A. Ruang Lingkup
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan
mampu mebuat keputusan sendiri. Orang dewasa diangggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan
yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-haka klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya;

b. Berbuat baik (Beneficience)


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan;
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien;
e. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban sesorang
perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien.
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
B. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang perumahsakitan bias menya gkut rumah sakitnya sebagai suatu
organisasi (yang diwakili oleh direktur) jika menyangkut bidang-bidang yang
berkaitan dengan policy dan manajemen. Didalam lingkup tanggung jawab rumah
sakit termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga
kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan kerugian
kepada pasien. Rumah sakit sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan
tangggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada para pasiennya.
PENINGKATAN MASALAH ETIK RUMAH SAKIT

a. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat


diterima oleh direktur, humas, dan komite etik dari
- Media Massa
- Kotak saran
- Keluhan pasien
- Laporan staf
- Telepon pengaduan
- Somasi pasien/ kuasa hokum
- Tokoh masyarakat
- LSM
b. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan
hal-hal :
 Mencatat dan mengkaji informasi :
1. Identitas
2. Kondisi pasien
3. Peristiwa atau kejadian
4. Tuntutan pasien
 Menanggapi keluhan :
1. Mengucapkan terimah kasi dan laporan
2. Membuat penjelasan sementara
3. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
4. Menenangkan pelapor
5. Membuat tanda terima kasih laporan
 Melporkan kepada direktur adanya keluhan atau
complain
 Mengisi formulir sesuai keluhan :
1. Memberi pertimbangan
2. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direktur
3. Menindaklanjuti instruksi dari direktur
4. Investigasi kasus
 Membahas kebenaran informasi tentang :
1. Identitas pasien
2. Peristiwa
3. Rekam medis
 Penetapan dokumen :
1. Dokumen informasi
2. Berkas Rekam Medis
3. Dokumen persetjuan tindakan medis
4. Secon opinion
5. Resume medis
6. Pendapat organisasi profesi
7. SOP pelayanan
 Rapat dengan satuan kerja terkait
c. Analisa Kasus
 Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih keategori kasus
 Kasus etika ditangani oleh KE
 Kasus administrasi ditangani bagian SDM
 Kasus hukum ditangani KE
 Kasus gabungan ditangani KE
 Telaah kasus :
1. Kebenaran identitas pasien
2. Kebenaran peristiwa
3. Barang bukti
4. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
 Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
1. Kewenangan dan kompetensi
2. Indikasi dan kontrak indikasi
3. Persetujuan tindakan medis
4. Kesesuaian dengan tindakan SOP
5. Kerugian/cidera dan sebab akibatnya
6. Hukum dan perundang-undangan
 Dokumen Kasus
1. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan medis ditata
dan diberikan pengkodean khusus
2. Dokumen disimpan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sampai kasus
dianggap selesai
3. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada bagian Rekam
Medis.
d. Dokumentasi
Sebagaiman telah diuraikan diatas, tentang langkah atau tindak yang perlu
dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilemma etik
Klinik di RSD Kalabahi. Panduan ini perlu disosialisasikan oleh seluruh Sumber
Daya Manusia Rumah Sakit. Secara berkala panduan ini akan di evaluasi,
sehingga bila diperlukan perubahan – perubahan sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna sehingga
penanganan dilema etik dapat optimal dapat ditangani

Ditetapkan di Kalabahi, 13 November 2018


Direktur RSD Kalabahi

dr. Ketut Indradjaja Prasetya


NIP: 19621019 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai