Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIJUNGKANG
KECAMATAN ANDAM DEWI
Jl. Barus - Pakkat Desa Sijungkang Kode Pos 22651
HP. 082274048632: Email : pusskessijungkang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SIJUNGKANG


NOMOR: SK / / UPTD Pusk.SJK / I / 2023
TENTANG
PANDUAN DILEMA ETIK PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UPTD PUSKESMAS SIJUNGKANG

Menimbang : a. Bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran, keperawatan


dan kebidanan diperlukan adanya suatu panduan yang
digunakan sebagai pedoman;
b. Bahwa Panduan Dilema Etik merupakan pedoman bagi dokter,
perawat dan bidan dalam melaksanakan praktek kesehatan ;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan 1 dan 2, dalam rangka
penerapannya perlu ditetapkan Dilema Etik puskesmas melalui
surat keputusan kepala puskesmas.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia No.29 Tahun 2004 tentang


praktek kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 114
3. Undang-undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 112;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.43 Tahun
2019 tentang Puskesmas.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SIJUNGKANG TENTANG


PANDUAN DILEMA ETIK DI LINGKUNGAN PUSKESMAS
SIJUNGKANG;

KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas tentang panduan Dilema Etik


puskesmas.
KEDUA : Menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan profesi
kesehatan, keperawatan dan kebidanan.

KETIGA : Dengan penerapan Panduan Dilema Etik Puskesmas sebagaimana


butir kesatu tersebut, maka semua dokter, perawat dan bidan yang
menjalankan praktek kedokteran, keperawatan dan kebidanan
wajib berpegang pada Panduan Dilema Etik tersebut;
Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan sampai dengan
KEEMPAT : adanya ketentuan lebih lanjut.

Ditetapkan di :Sijungkang
Pada Tanggal:12 Januari 2023

RITA ULINA HUTAGALUNG


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SIJUNGKANG NOMOR SK / / UPTD Pusk.SJK / I / 2023
TENTANG:PANDUAN DILEMA ETIK UPTD PUSKESMAS SIJUNGKANG

PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK PUSKESMAS SIJUNGKANG

a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia,
baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup. Etika juga
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” berarti “kebiasaan”, “model perilaku”
atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau
dorongan yang mempengaruhi perilaku.
Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut
dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut
aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar,
yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung jawab.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan
bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya
dilakukanseseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat disimpulkan
bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi
dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6. Menentukan tindakan yang tepat

Tipe-tipe etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam
etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika
difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu
kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hokum dan teknologi. Pada
lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moral
treatment atau inovasi teknologi dan waktu pelaksanaan pengobatan pada
manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan
moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan
organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan
yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara
lain : peningkatan mutu genetika, etika lingkungan pemberian pelayanan
kesehatan.
2. Clinical Ethics/ Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh Clinical Ethycs
: adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya
merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
3. Nursing Ethycs/ Etik Keperawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan dapat diartikan sebagai
filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan adalah hak dan
martabat manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat manusia
yang unik.
b. Ruang lingkup
1. Otonomi (Authonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memilikiberbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
perbedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan terjadi konflik antara prinsip
ini dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam bentuk profesional ketika perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan psikologis pada
klien;
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap
klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprehensif dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
6. Menepaji janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji
serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban
seorang perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada
pasien;

c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bias menyangkut puskesmas
sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh kepala puskesmas) jika menyangkut
bidang-bidang yang berkaitan dengan policy dan manjemen. Didalam lingkup
tanggung jawab puskesmas termasuk juga tindakan para karyawan (dokter,
perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias
menimbulkan kerugian pada pasien. Puskesmas sebagai institusi juga
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang
baik kepada para pasiennya.

PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS


1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh direksi,
humas, dan komite etik dari :
- Media massa
- Kotak saran
- Keluhan pasien
- Laporan staf
- Telepon pengaduan
- Somasi pasien/ kuasa hokum
- Tokoh masyarakat
- LSM

2. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal:


- Mencatat dan mengkaji informasi :
a. Identitas
b. Kondisi pasien
c. Peristiwa atau kejadian
d. Tuntutan pasien
- Menanggapi keluhan :
a. Mengucapkan terimakasih atas laporan
b. Membuat penjelasan sementara
c. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d. Menenangkan pelapor
e. Membuat tanda terima laporan
- Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain
- Mengisi formulir sesuai kebutuhan :
a. Member pertimbangan
b. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
c. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
d. Infestigasi kasus
- Membahas kebenaran informasi tentang :
a. Identitas pasien
b. Peristiwa
c. Rekam medis
- Penetapan dokumen :
a. Dokumen informasi
b. Berkas Rekam Medis
c. Dokumen persetujuan tindakan medis
d. Second opinion
e. Resume medis
f. Pendapat organisasi profesi
g. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan
- Rapat dengan satuan kerja terkait
3. Analisa Kasus
- Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus
- Kasus etika ditangani oleh KE
- Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
- Kasus hokum ditangani oleh KE
- Kasus gabungan ditangani KE
- Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
- Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan kontra indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan
- Putusan direksi tentang pilihan penyesuaian kasus litigasi atau no litigasi
- Dokumen kasus :
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan media ditata
dan diberikan pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh kepala bagian pelayanan sampai kasus
dianggap selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada bagian Rekam
Medis
d. Dokumentasi
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau tindakan yang perlu
dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik di
Puskesmas Sijungkang. Panduan ini perlu disosialisasikan oleh seluruh Sumber
Daya Manusia Puskesmas Sijungkang. Secara berkala panduan ini akan
dievaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan-perubahan sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna
sehingga penanganan dilema etik dapat ditangani secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai