DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN
Jalan Lintas Timur Kel.Merlung Kode Pos 36554
e-mail : suryahkhairuddin@gmail.com
TENTANG
PANDUAN DILEMA ETIK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
MEMUTUSKAN
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya.
HAMONANGAN. S
a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia,
baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah. Etika juga
berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos berarti “kebiasaan”. “model perilaku”
atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. penggunaan
istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mem
pengaruhi perilaku.
dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut dari
pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-
aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan
burk serta kewajiban dan tanggung jawab.
etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi
perilaku profesional. berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik
merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana
seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang
terhadap orang lain. sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3
pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku, kumpulan azas atau
nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik dan buruk.
dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai
perilaku yang layak harus dibuat. untuk itu diperlukan pengambilan keputusan
untuk mengadapi dilema etika tersebut, yaitu :
1. mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. menentukan sikap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi
dilema.
4. menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. menentukan konsekwensi yang dari setiap alternative
6. menetapkan tindakan yang tepat.
Tipe-tipe Etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi
dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. lebih lanjut, bioetika di
fokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu
kehidupan , biotekhnologi, pengobatan, politik, hukum, dan teknology. pada lingkup
yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau
inovasi teknology, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semnua tindakan
moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yan meliputi semua
tindakan yang berhbungan dengan pengobatan dan biologi. isu dalam bioetik
antara lain :
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan pemberian pelayanan
kesehatan.
2. Clinical Ethics/Etik Klinik
etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien. contoh Clinical Ethics : adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia- sia)
3. Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
Etika keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan
tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan.
Inti falsafah keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan focus
etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik.
b. Ruang Lingkup
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan
mampu mebuat keputusan sendiri. Orang dewasa diangggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-haka klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien;
5. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengert i. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan.
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang perumahsakitan bias menya gkut rumah sakitnya sebagai
suatu organisasi (yang diwakili oleh direktur) jika menyangkut bidang-bidang
yang berkaitan dengan policy dan manajemen. Didalam lingkup tanggung jawab
rumah sakit termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga
kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan kerugian
kepada pasien. Rumah sakit sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan
tangggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada para pasiennya.
1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh direksi, humas, dan
komite etik dari :
a. Media massa
b. Kotak saran
c. Keluhan pasien
d. Laporan staf
e. Telepon pengaduan
f. Somasi pasien/ kuasa hokum
g. Tokoh masyarakat
h. LSM
3. Menanggapi keluhan :
a. Mengucapkan terimah kasi dan laporan
b. Membuat penjelasan sementara
c. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d. Menenangkan pelapor
e. Membuat tanda terima kasih laporan
6. Penetapan dokumen :
a. Dokumen informasi
b. Berkas Rekam Medis
c. Dokumen persetjuan tindakan medis
d. Secon opinion
e. Resume medis
f. Pendapat organisasi profesi
g. uklak, Juknis dan SOP pelayanan
8. Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
11. Dokumentasi
Sebagaiman telah diuraikan diatas, tentang langkah atau tindak yang perlu
dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik Klinik
di RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat. Panduan ini perlu
disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Secara berkala
panduan ini akan di evaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan–perubahan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih
sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat optimal dapat ditangani