Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN
Jalan Lintas Timur Kel.Merlung Kode Pos 36554
e-mail : suryahkhairuddin@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN


KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
NOMOR : / SK / DIR / / 2020

TENTANG
PANDUAN DILEMA ETIK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN,

Menimbang : a. Bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran, keperawatan dan


kebidanan diperlukan adanya suatu panduan yang digunakan sebagai
pedoman;
b. bahwa Panduan Dilema Etik merupakan pedoman bagi dokter,
perawat dan bidan dalam melaksanakan praktek kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan a dan b dalam rangka penetapannya
perlu ditetapkan Keputusan Direktur RSUD Suryah Khairuddin Kab.
Tanjung Jabung Barat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang


praktek kedokteran;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang rumah sakit;

4. Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat Nomor 1 Tahun 2020 tentang


Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah yang menyatakan bahwa Rumah Sakit
Umum Daerah Suryah Khairuddin Kabupaten Tanjung Jabung Barat
merupakan Lembaga Teknis Daerah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SURYAH KHAIRUDDIN KAB.


TANJUNG JABUNG BARAT TENTANG DILEMA ETIK DI LINGKUNGAN
RSUD SURYAH KHAIRUDDIN KAB. TANJUNG JABUNG BARAT.

KESATU : Keputusan Direktur tentang panduan Dilema Etik rumah sakit;

KEDUA : Menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan profesi


kesehatan, keperawatan dan kebidanan;

KETIGA : Dengan penerapan Panduan Dilema Etik Klinik sebagaimana butir


kesatu tersebut, maka semua dokter, perawat dan bidan yang
menjalankan praktek kedokteran, keperawatan dan kebidanan wajib
berpegang pada Panduan Dilema Etik tersebut;

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Merlung


Pada tanggal : 2020

DIREKTUR RSUD SURYAH KHAIRUDDIN


KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

HAMONANGAN. S

Lampiran 1 : Surat Keputusan Direktur RSUD Suryah Khairuddin


Kab. Tanjung Jabung Barat
Nomor : ___/TKRS/SK/RSUD-SK/___/___
Perihal : Panduan Dilema Etik RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung
Jabung Barat
PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK RUMAH SAKIT

a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia,
baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah. Etika juga
berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos berarti “kebiasaan”. “model perilaku”
atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. penggunaan
istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mem
pengaruhi perilaku.
dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut dari
pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-
aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan
burk serta kewajiban dan tanggung jawab.
etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup,
sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi
perilaku profesional. berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik
merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana
seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang
terhadap orang lain. sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3
pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku, kumpulan azas atau
nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik dan buruk.
dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai
perilaku yang layak harus dibuat. untuk itu diperlukan pengambilan keputusan
untuk mengadapi dilema etika tersebut, yaitu :
1. mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. menentukan sikap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi
dilema.
4. menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. menentukan konsekwensi yang dari setiap alternative
6. menetapkan tindakan yang tepat.
Tipe-tipe Etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi
dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. lebih lanjut, bioetika di
fokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu
kehidupan , biotekhnologi, pengobatan, politik, hukum, dan teknology. pada lingkup
yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau
inovasi teknology, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semnua tindakan
moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan
kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yan meliputi semua
tindakan yang berhbungan dengan pengobatan dan biologi. isu dalam bioetik
antara lain :
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan pemberian pelayanan
kesehatan.
2. Clinical Ethics/Etik Klinik
etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien. contoh Clinical Ethics : adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia- sia)
3. Nursing ethics/Etik Perawatan

Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
Etika keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan
tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan.
Inti falsafah keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan focus
etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik.

b. Ruang Lingkup

1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan
mampu mebuat keputusan sendiri. Orang dewasa diangggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-haka klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya;

2. Berbuat baik (Beneficience)


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;

3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien;

5. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengert i. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan.

6. Menepati janji (Fidelity)


Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban sesorang
perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien.

7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang perumahsakitan bias menya gkut rumah sakitnya sebagai
suatu organisasi (yang diwakili oleh direktur) jika menyangkut bidang-bidang
yang berkaitan dengan policy dan manajemen. Didalam lingkup tanggung jawab
rumah sakit termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga
kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan kerugian
kepada pasien. Rumah sakit sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan
tangggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada para pasiennya.

PENINGKATAN MASALAH ETIK RUMAH SAKIT

1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh direksi, humas, dan
komite etik dari :
a. Media massa
b. Kotak saran
c. Keluhan pasien
d. Laporan staf
e. Telepon pengaduan
f. Somasi pasien/ kuasa hokum
g. Tokoh masyarakat
h. LSM

2. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal :


a. Mencatat dan mengkaji informasi :
b. Identitas
c. Kondisi pasien
d. Peristiwa atau kejadian
e. Tuntutan pasien

3. Menanggapi keluhan :
a. Mengucapkan terimah kasi dan laporan
b. Membuat penjelasan sementara
c. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d. Menenangkan pelapor
e. Membuat tanda terima kasih laporan

4. Melaporkan kepada direksi aadanya keluhan atau complain


Mengisi formulir sesuai keluhan :
a. Memberi pertimbangan
b. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
c. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
d. Investigasi kasus

5. Membahas kebenaran informasi tentang :


a. Identitas pasien
b. Peristiwa
c. Rekam medis

6. Penetapan dokumen :
a. Dokumen informasi
b. Berkas Rekam Medis
c. Dokumen persetjuan tindakan medis
d. Secon opinion
e. Resume medis
f. Pendapat organisasi profesi
g. uklak, Juknis dan SOP pelayanan

7. Rapat dengan satuan kerja terkait Analis Kasus


a. Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih keategori kasus
b. Kasus etika ditangani oleh KE
c. Kasus administrasi ditangani bagian SDM
d. Kasus hukum ditangani KE
e. Kasus gabungan ditangani KE

8. Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut

9. Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :


a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan kontrak indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian/cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan
g. Putusan direksi tentang pilihan penyelesaian kasus litigasi atau non litigasi

10. Dokumen Kasus


a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan medis ditata dan diberikan
pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh Seksi Pelayanan sampai kasus dianggap selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada bagian Rekam Medis.

11. Dokumentasi
Sebagaiman telah diuraikan diatas, tentang langkah atau tindak yang perlu
dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik Klinik
di RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat. Panduan ini perlu
disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Secara berkala
panduan ini akan di evaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan–perubahan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih
sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat optimal dapat ditangani

Anda mungkin juga menyukai