DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN
Jalan Lintas Timur Kel.Merlung Kode Pos 36554
e-mail : suryahkhairuddin@gmail.com
TENTANG
PEDOMAN KOMITE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURYAH KHAIRUDDIN
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
5. Peraturan Perundang-Undangan;
Pasal 1
Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit (KERS) RSJD Surakarta
adalah badan yang secara resmi beranggotakan dari berbagai
disiplin pelayanan kesehatan dalam rumah sakit yang bertugas
untuk menangani berbagai masalah etika yang timbul di RSUD
Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat.
Pasal 2
Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab, Dan Kewajiban Komite Etik
Dan Hukum Pada Rumah Sakit Suryah Khairuddin Kab.
Tanjung Jabung Barat Adalah
1. Tugas Komite Etik dan Hukum secara umum yaitu membantu
Direktur dalam menerapkan Kode Etik dan Hukum baik diminta
maupun tidak diminta.
2. Secara khusus Komite Etik dan Hukum memiliki tugas,
wewenang dan tanggung jawab:
a. Melakukan pembinaan pegawai secara komprehensif dan
berkesinambungan, agar setiap individu menghayati dan
mengamalkan etik sesuai dengan peran dan tanggung jawab
masing-masing di RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung
Jabung Barat.b. Komite Etik dan hukum dalam pembinaan
melakukan upaya preventif, persuasif, edukatif,dan korektif
terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau
pelanggaran kode etik dan hukum.
c. Komite Etik dan Hukum dalam melaksanakan pembinaan
dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, diskusi kasus dan
seminar.
d. Komite Etik dan Hukum memberi nasehat, saran, dan
pertimbangan terhadap setiap kebijakan atau keputusan yang
dibuat oleh Direktur.
e. Membuat pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
terkait dengan etika Rumah Sakit.
f. Menangani masalah etik dan hukum yang muncul di RSUD
Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat.
g. Memberi nasehat, saran dan pertimbangan etik dan hokum
kepada pihak yang membutuhkan di RSUD Suryah Khairuddin
Kab. Tanjung Jabung Barat.
h. Membantu menyelesaikan perselisihan atau sengketa medik
yang terjadi di lingkungan RSUD Suryah Khairuddin Kab.
Tanjung Jabung Barat.
3. Dalam melaksanakan tugasnya komite Etik dan Hukum wajib
menerapkan prinsip kerjasama, koordinasi, dan sinkronisasi
dengan Komite Medik serta struktur organisasi lain di RSUD
Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Baratsesuai dengan tugas
masing-masing bagian.
4. Komite Etik dan Hukum wajib mematuhi peraturan RSUD
Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Baratdan bertanggung
jawab kepada Direktur RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung
Jabung Baratserta menyampaikan laporan berkala pada waktunya.
5. Komite Etik dan Hukum dapat meminta saran, pendapat, dan
nasehat kepada organisasi atau ahli yang berkompeten
dibidangnya.
Pasal
3
Pedoman Komite Etik dan Hukum Pada RSUD Suryah Khairuddin Kab.
Tanjung Jabung Baratsebagaimana dimaksud pada pasal 1 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur ini.
Pasal
4
Pedoman Komite Etik dan Hukum Pada RSUD Suryah Khairuddin Kab.
Tanjung Jabung Barat ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
HAMONANGAN. S
Lampiran Peraturan Direktur
RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung
Barat Provinsi Jawa Tengah
Nomor : / / /
Tanggal :
----------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang baik, bermutu, profesional, dan diterima pasien
merupakan tujuan utama pelayanan rumah sakit. Namun hal ini tidak mudah dilakukan
dewasa ini. Meskipun rumah sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis, perawat, dan
sarana penunjang lengkap, masih sering terdengar ketidakpuasan pasien akan pelayanan
kesehatan yang mereka terima.
Pelayanan kesehatan dewasa ini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan
beberapa dasawarsa sebelumnya. Beberapa faktor yang mendorong kompleksitas
pelayanan kesehatan pada masa kini antara lain: 1. Semakin kuat tuntutan
pasien/masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu, efektif, dan efisien, 2. Standar
pelayanan kesehatan harus sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, 3.
Latar belakang pasien amat beragam (tingkat pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya),
dan 4. Pelayanan kesehatan melibatkan berbagai disiplin dan institusi.
Situasi pelayanan kesehatan yang kompleks ini seringkali menyulitkan komunikasi
antara pasien dan pihak penyedia layanan kesehatan. Komunikasi yang baik amat
membantu menyelesaikan berbagai masalah sedangkan komunikasi yang buruk akan
menambah masalah dalam pelayanan kesehatan. Di samping komunikasi yang baik,
pelayanan kesehatan harus memenuhi kaidah-kaidah profesionalisme dan etis. Untuk
menangkal hal-hal yang berpotensi merugikan berbagai pihak yang terkait dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
maka perlu ditingkatkan kemampuan tenaga kesehatan menyelesaikan masalah-masalah
medis dan non-medis di rumah sakit dan tercipta struktur yang mendukung
pelayanan kesehatan secara
-1-
profesional dan berkualitas. Salah satu upaya mencapai pelayanan kesehatan yang
bermutu dan profesional di rumah sakit adalah dengan memenuhi kaidah-kaidah yang
tercantum dalam Kode Etik Rumah Sakit di Indonesia (KODERSI).
Kode Etik Rumah Sakit Indonesia memuat rangkaian nilai-nilai dan norma- norma
moral perumahsakitan Indonesia untuk dijadikan pedoman dan pegangan bagi setiap insan
perumahsakitan yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakit di
Indonesia. KODERSI merupakan kewajiban moral yang harus ditaati oleh setiap rumah
sakit di Indonesia agar tercapai pelayanan rumah sakit yang baik, bermutu, profesional dan
sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur profesi kedokteran.
Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta sebagai pusat pelayanan
kesehatan jiwa memberikan jenis pelayanan yang beragam meliputi pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan yang beragam tersebut melibatkan
bermabagai macam jenis profesi baik profesi kesehatan maupun non kesehatan. Untuk
menghindari terjadinya hal-hal yang berpotensi merugikan berbagai pihak yang terkait
dengan pelayanan kesehatan dan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan
seperti di atas maka Direktur RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat
membentuk Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung
Jabung Barat, sebagai badan yang secara resmi beranggotakan dari berbagai disiplin
pelayanan kesehatan dalam rumah sakit yang bertugas untuk menangani berbagai
masalah etik yang timbul di RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat. Dalam
rangka optimalisasi tugas-tugasnya, maka perlu disusun Pedoman Kerja Komite Etik dan
Hukum yang berfungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas agar berjalan dengan
terarah dan lancar.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum.
Sebagai acuan tatalaksana pembentukan dan tata kerja Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit agar terselenggara etika di seluruh lingkup kerja RSUD Suryah Khairuddin
Kab. Tanjung Jabung Barat.
2. Tujuan Khusus.
a. Terbinanya seluruh jajaran di RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat
dalam menjunjung tinggi etika profesi dalam pelayanan medik, pelayanan
keperawatan, pelayanan penunjang, rekam medik dan administrasi.
b. Terlaksananya pemecahan berbagai masalah etika yang mungkin timbul di
RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat.
-2-
C. Ruang Lingkup.
1. Komite Etik dan Hukum RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat
menangani segala permasalahan etika yang terjadi di RSUD Suryah Khairuddin Kab.
Tanjung Jabung Barat yang dilaporkan oleh pihak terkait atau yang direkomendasikan
oleh Direktur.
2. Masalah etika meliputi :
a. Etika dalam bernegara.
b. Etika dalam berorganisasi.
c. Etika dalam bermasyarakat.
d. Etika terhadap diri sendiri.
e. Etika terhadap sesama pegawai.
D. Batasan Operasional.
1. Etik berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti ”yang baik, yang layak”. Etik
merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi terentu
dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.
2. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang telah ditentukan dan diatur
oleh peraturan perundang undangan Negara Republik Indonesia. Rumah sakit sebagai
sarana pelayanan kesehatan merupakan unit sosial ekonomi, harus mengutamakan
tugas kemanusiaan dan mendahulukan fungsi sosialnya.
3. Insan perumahsakitan adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan
penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakit.
4. Kode Etik Rumah Sakit Indonesia adalah rangkuman norma-norma moral yang telah
dikodifikasi oleh PERSI sebagai organisasi profesi bidang perumahsakitan di
Indonesia.
5. Komite Etik Rumah Sakit (KERS) adalah suatu perangkat organisasi non
struktural yang dibentuk dalam rumah sakit untuk membantu pimpinan rumah sakit
dalam melaksanakan KODERSI
-3-
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
KETUA
SEKRETARIS
Keterangan :
Ketua Komite Etik dan Hukum bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
Sekretaris bertanggung jawab langsung kepada ketua dalam hal administrasi dan
dokumentasi panitia.
Bidang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Komite Etik dan Hukum Rumah
Sakit.
-4-
BAB III URAIAN
TUGAS
-5-
B. Uraian Tugas Jabatan
1. Ketua.
a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi tugas-tugas Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit.
b. Menyusun regulasi pelaksanaan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
berdasarkan masukan dari anggota.
c. Menyusun perencanaan program kerja Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
bersama dengan anggota Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
d. Menggerakkan pelaksanaan/program Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasional Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit secara efektif , efisien dan bermutu.
f. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit untuk membahas dan menginformasikan hal – hal penting yang
berkaitan dengan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan. h.
Menjalin kerjasama antar unit terkait.
2. Sekretaris :
a. Menyelenggarakan administrasi Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
b. Mengatur jadwal dan membuat undangan rapat Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit.
c. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapan yang diperlukan.
d. Membuat notulensi pada rapat Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
e. Memberikan pertimbangan/masukan kepada ketua Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit dalam penyusunan regulasi, perencanaan dan pengembangan
program.
3. Bidang Pendidikan Etika.
a. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan etika bagi seluruh pegawai agar
memahami masalah etika.
b. Memberikan pertimbangan/masukan kepada ketua KERS dalam penyusunan
regulasi, perencanaan dan pengembangan program.
4. Bidang Pembahasan Kasus.
a. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan etika bagi seluruh pegawai agar
memahami masalah etika.
b. Menyelenggarakan berbagai kegiatan lain yang dipandang dapat membantu
terwujudnya kode etik rumah sakit.
-6-
c. Memberikan pertimbangan/masukan kepada ketua Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit dalam penyusunan regulasi, perencanaan dan pengembangan
program.
5. Bidang Pelaporan.
a. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit dalam
periode tertentu.
b. Menyiapkan materi laporan kegiatan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit yang
ditujukan kepada Direktur melalui bagian Tata Usaha.
-7-
BAB IV
TATA HUBUNGAN KERJA
Keterangan :
1. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit wajib
menerapkan prinsip kerjasama, koordinasi, dan sinkronisasi dengan Komite Medik serta
struktur lain di rumah sakit sesuai dengan tugas masing-masing.
2. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit menerima laporan kasus dalam bentuk
tembusan dari laporan kepada Direktur terhadap kasus etika yang terjadi.
-8-
BAB V
STANDART KETENAGAAN
1. Ketua dan Anggota Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit dipilih dan diangkat oleh
Direktur/Pimpinan Rumah Sakit, untuk selama masa bakti tertentu. Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit sekurang-kurangnya harus terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua,
seorang Sekretaris, dan Anggota.
2. Keanggotaan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit harus mewakili berbagai profesi di
dalam rumah sakit.
3. Bila dipandang perlu anggota Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit dapat berasal
dari individu di luar rumah sakit
4. Syarat untuk dapat dipilih menjadi anggota Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit: berjiwa
Pancasila, memiliki integritas, kredibilitas sosial, dan profesional. Ia juga memiliki kepedulian
dan kepekaan terhadap masalah sosial, lingkungan, dan kemanusiaan.
5. Keanggotaan Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit diupayakan tidak dirangkap dengan
jabatan-jabatan struktural dirumah sakit.
-9-
BAB VI
TATA LAKSANA
-10-
BAB VII
PENCATATAN DAN PELAPORAN
-11-
BAB VIII
MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring dan evaluasi dilakukan tiap 3 bulan sekali oleh semua anggota komite.
2. Keanggotaan komite dibatasi dengan waktu dengan masa kerja selam3 tahun tiap
periodenya
-12-
BAB IX
PENUTUP
Pedoman Kerja Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit ini disusun sebagai acuan dalam
tatalaksana pembentukan dan tata kerja Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit agar terselenggara
etika di seluruh lingkup kerja RSUD Suryah Khairuddin Kab. Tanjung Jabung Barat.
HAMONANGAN. S
-13-