KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA
Nomor : 112/Pusk-Adu/SK/I/2022
TENTANG
BUDI ISTIANAH,
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA
NOMOR : 112/Pusk-Adu/SK/I/2022
TENTANG : PANDUAN DILEMA ETIK UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA
a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia, baik
secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup. Etika juga berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “ethos” berarti “kebiasaan”, “model perilaku” atau standar yang
diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang
ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi perilaku.
Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana
sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut dari pengertian diatas,
etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan
tanggung jawab.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga
etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku
profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah
yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa
yang seharusnya dilakukanseseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat
disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6. Menentukan tindakan yang tepat
Tipe-tipe etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan, politik, hokum dan teknologi. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moral treatment atau inovasi teknologi dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang
mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap
perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan
pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetika,
etika lingkungan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Clinical Ethics/ Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh Clinical Ethycs : adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
3. Nursing Ethycs/ Etik Keperawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika
keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan adalah
hak dan martabat manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat manusia
yang unik.
b. Ruang lingkup
1. Otonomi (Authonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memilikiberbagai keputusan atau pilihan
yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut perbedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan
kesehatan terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung
prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam bentuk
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan psikologis pada klien;
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.
6. Menepaji janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seorang perawat
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien;
c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bias menyangkut puskesmas sebagai suatu
organisasi (yang diwakili oleh kepala puskesmas) jika menyangkut bidang-bidang yang
berkaitan dengan policy dan manjemen. Didalam lingkup tanggung jawab puskesmas
termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan
tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan kerugian pada pasien. Puskesmas
sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap pemberian
pelayanan yang baik kepada para pasiennya.
d. Dokumentasi
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau tindakan yang perlu dilaksanakan dalam
menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik di Puskesmas Andoolo Utama. Panduan
ini perlu disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia Puskesmas Andoolo Utama. Secara
berkala panduan ini akan dievaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan-perubahan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna
sehingga penanganan dilema etik dapat ditangani secara optimal.
BUDI ISTIANAH,