Anda di halaman 1dari 7

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA KECAMATAN BUKE


Alamat : Desa Andoolo Utama, Kecamatan Buke, Kode Pos 93385

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA
Nomor : 112/Pusk-Adu/SK/I/2022

TENTANG

PANDUAN DILEMA ETIK


UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA

Menimbang : a. bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran, keperawatan dan


kebidanan diperlukan adanya suatu panduan yang digunakan
sebagai pedoman;
b. bahwa Panduan Dilema Etik merupakan pedoman bagi dokter,
perawat dan bidan dalam melaksanakan praktek kesehatan ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, maka perlu
ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Andoolo Utama.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
nomor 5063 );
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor
449, tambahan Lembaran Negara Nomor 36637);
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2012 tentang
pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TENTANG


PANDUAN DILEMA ETIK UPTD PUSKESMAS ANDOOLO
UTAMA.
Kesatu : Menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan profesi
kesehatan, keperawatan dan kebidanan.
Kedua : Dengan penerapan Panduan Dilema Etik Puskesmas sebagaimana butir
kesatu tersebut, maka semua dokter, perawat dan bidan yang
menjalankan praktek kedokteran, keperawatan dan kebidanan wajib
berpegang pada Panduan Dilema Etik tersebut.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan bila terdapat
kekeliruan di dalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Andoolo utama


PadaTanggal : 03 Januari 2022
KEPALA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA,

BUDI ISTIANAH,
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA
NOMOR : 112/Pusk-Adu/SK/I/2022
TENTANG : PANDUAN DILEMA ETIK UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA

PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA

a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia, baik
secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup. Etika juga berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “ethos” berarti “kebiasaan”, “model perilaku” atau standar yang
diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang
ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi perilaku.
Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana
sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut dari pengertian diatas,
etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan buruk serta kewajiban dan
tanggung jawab.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga
etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku
profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah
yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa
yang seharusnya dilakukanseseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat
disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6. Menentukan tindakan yang tepat

Tipe-tipe etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan, politik, hokum dan teknologi. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moral treatment atau inovasi teknologi dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang
mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap
perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan
pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetika,
etika lingkungan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Clinical Ethics/ Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah
etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh Clinical Ethycs : adanya
persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
3. Nursing Ethycs/ Etik Keperawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan
dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika
keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral
yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan adalah
hak dan martabat manusia, sedangkan fokus etika keperawatan adalah sifat manusia
yang unik.

b. Ruang lingkup
1. Otonomi (Authonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memilikiberbagai keputusan atau pilihan
yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut perbedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan
kesehatan terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung
prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam bentuk
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan psikologis pada klien;
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan.
6. Menepaji janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seorang perawat
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien;

c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bias menyangkut puskesmas sebagai suatu
organisasi (yang diwakili oleh kepala puskesmas) jika menyangkut bidang-bidang yang
berkaitan dengan policy dan manjemen. Didalam lingkup tanggung jawab puskesmas
termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan
tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan kerugian pada pasien. Puskesmas
sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap pemberian
pelayanan yang baik kepada para pasiennya.

PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS


1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh direksi, humas, dan
komite etik dari :
- Media massa
- Kotak saran
- Keluhan pasien
- Laporan staf
- Telepon pengaduan
- Somasi pasien/ kuasa hokum
- Tokoh masyarakat
- LSM

2. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal:


- Mencatat dan mengkaji informasi :
a. Identitas
b. Kondisi pasien
c. Peristiwa atau kejadian
d. Tuntutan pasien
- Menanggapi keluhan :
a. Mengucapkan terimakasih atas laporan
b. Membuat penjelasan sementara
c. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d. Menenangkan pelapor
e. Membuat tanda terima laporan
- Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain
- Mengisi formulir sesuai kebutuhan :
a. Member pertimbangan
b. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
c. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
d. Infestigasi kasus
- Membahas kebenaran informasi tentang :
a. Identitas pasien
b. Peristiwa
c. Rekam medis
- Penetapan dokumen :
a. Dokumen informasi
b. Berkas Rekam Medis
c. Dokumen persetujuan tindakan medis
d. Second opinion
e. Resume medis
f. Pendapat organisasi profesi
g. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan
- Rapat dengan satuan kerja terkait
3. Analisa Kasus
- Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus
- Kasus etika ditangani oleh KE
- Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
- Kasus hokum ditangani oleh KE
- Kasus gabungan ditangani KE
- Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
- Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan kontra indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan
- Putusan direksi tentang pilihan penyesuaian kasus litigasi atau no litigasi
- Dokumen kasus :
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan media ditata dan
diberikan pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh kepala bagian pelayanan sampai kasus dianggap
selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada bagian Rekam Medis

d. Dokumentasi
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau tindakan yang perlu dilaksanakan dalam
menghadapi melakukan penanganan masalah dilema etik di Puskesmas Andoolo Utama. Panduan
ini perlu disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia Puskesmas Andoolo Utama. Secara
berkala panduan ini akan dievaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan-perubahan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna
sehingga penanganan dilema etik dapat ditangani secara optimal.

KEPALA UPTD PUSKESMAS ANDOOLO UTAMA,

BUDI ISTIANAH,

Anda mungkin juga menyukai