Anda di halaman 1dari 14

WEB DESIGN MK PLAN FOR A HEALTH CARE

CENTER

KONSEP ETIKA DAN


HUKUM KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
KELOMPOK 4 Anthropologi
1. Aprilia Syaharani (211440102)
2. Defri Perdian (211440107)
3. Hesti Aprilia (211440114)
4. Mayla Tri Hira (211440119)
5. Pinkan Cah Ayu Kirana (211440123)
6. Sarisma Sunianti (211440131)
7. Windiarti Rosady (211440139)
8. Yessika Efrianti (211440140)
Latar belakang
.

Dalam menjalankan profesinya, perawat dituntut memahami dan menerapkan


kode etik keperawatan serta hukum kesehatan yang mengatur relasinya baik
terhadap dirinya sendiri maupun terhadap dokter, tenaga medis yang lain,
pasien/klien, dan masyarakat secara keseluruhan. Tujuan perawat adalah
menyelamatkan sesama manusia. Tugas ini sangatlah mulia sehingga dalam
menjalankan tugasnya, perawat tidak bisa dilepaskan dari kode etik keperawatan
dan hukum kesehatan di manapun perawat itu berada dan bekerja.
Tujuan Etika Keperawatan
.
1.Merekatkan hubungan harmonis antara perawat dan pasien
2.Menyelesaikan segala persoalan yang dialami oleh klien atau pasien ketika menerima
pelayanan dari seorang perawat
3.Melindungi seorang perawat yang diperlakukan secara tidak adil oleh institusi yang
menaunginya
4.Menyinergikan institusi pendidikan yang menekuni keperawatan dengan produk lulusan
yang dihasilkan
5.Memberikan pemahaman kepada masyarakat pengguna tenaga keperawatan tentang
pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktik keperawatan.
6.Memberi kesempatan bagi para perawat untuk menerapkan ilmu pengetahuannya dan
prinsip etik keperawatan dalam praktik serta dalam situasi nyata.
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” yang berarti adat
istiadat atau kebiasaan, model perilaku atau standar yang diharapkan, dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan. “

Etika keperawatan menjadi acuan dasar bagi perawat dalam menjalankan profesinya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa etika keperawatan adalah suatu tindakan keperawatan yang
memiliki standar dan kriteria tertentu yang sesuai dengan peraturan dan norma yang telah
ditetapkan, dapat dinilai dengan baik atau buruk perilaku seseorang.

Pengertian Etika Keperawatan


1. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan

2. Mendorong perawat di seluruh Indonesia agar dapat berperan serta dalam kegiatan penelitian
dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan
keperawatan

3. Mendorong para perawat agar dapat berperan secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien
dalam kemandirian untuk hidup sehat, tidak hanya di rumah sakit, tetapi di luar rumah sakit

4. Mendorong para perawat agar bisa mengembangkan diri secara terus-menerus untuk
meningkatkan kemampuan profesional, integritas, dan loyalitasnya bagi masyarakat luas.

Fungsi Etika Keperawatan


WEB DESIGN MK PLAN FOR A HEALTH CARE
CENTER

Prinsip-prinsip etik
● 1.Otonomi (autonomy)
● 2.Berbuat baik (beneficience)
● 3. Keadilan (justice)
● 4. Tidak merugikan (non-maleficience)
● 5. Kejujuran (veracity)
● 6.Menepati Janji (fidelity)
● 7. Kerahasiaan (confidentiality)
WEB DESIGN MK PLAN FOR A HEALTH CARE
CENTER

kode etik keperawatan yang


dikeluarkan oleh DPP PPNI :
1.Tanggung jawab perawat terhadap klien/pasien
2.Tanggungjawab terhadap tugas
3.Tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lainnya
4.Tanggung jawab terhadap profesi keperawatan
5. Tanggung jawab terhadap pemerintah, bangsa dan Negara
Tipe-tipe kode etik
1.Bioetik
2. Clinical ethics/Etik klinik
3. Nursing ethics/Etik
Perawatan
Pengertian hukum kesehatan
Perkembangan hukum kesehatan baru dimulai pada tahun 1967, yakni dengan
diselenggarakannya “World Congress on Medical Law” di Belgia tahun 1967. “ Di
Indonesia, perkembangan hukum kesehatan dimulai dengan terbentuknya kelompok studi
untuk Hukum Kedokteran FK-UI dan rumah Sakit Ciptomangunkusumo di Jakarta tahun
1982. Kelompok studi hukum kedokteran ini akhirnya pada tahun 1983 berkembang
menjadi Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI). Hukum kesehatan
adalah semua ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan yang mengatur hak dan kewajiban individu, kelompok atau masyarakat
sebagai penerima pelayanan kesehatan pada satu pihak.
hukum kesehatan dapat di kelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu:

1.Hukum kesehatan yang terkait langsung dengan


pelayanan kesehatan yaitu :
2. Hukum Kesehatan yang tidak secara langsung
terkait dengan pelayanan Kesehatan
3. Hukum Kesehatan yang berlaku secara
Internasional
Contoh kasus tentang konsep kode etik

Perawat Asal Bengkulu Jual-Beli Obat Aborsi, Terancam 15 Tahun Penjara dan Denda Rp.1,5M

Personel Macan Gading Satreskrim Polres Bengkulu menggerebek praktik penjualan obat penggugur
kandungan yang dilakukan seorang perawat di salah satu kamar hotel di Kota Bengkulu. Polisi mendapati
pelaku berinisial ‘K’ tengah mempersiapkan peralatan untuk menjalankan aksinya terhadap seorang
perempuan, bersama seorang teman prianya. Polisi pun menyita uang tunai Rp 2,1 juta, diduga hasil
penjualan obat ilegal serta alat suntik sebagai barang bukti. Dari pengakuan pelaku, obat-obatan itu ia
dapat dari seseorang di Bengkulu Tengah, yang kemudian ikut ditahan polisi. Bila terbukti melanggar
pidana, oknum perawat ini dijerat Pasal 196 Juncto Pasal 197 Undang-Undang Kesehatan, dengan
ancaman hingga 15 tahun penjara dan denda Rp 1,5 miliar.
Lalai Menjalankan Kewajiban Terhadap Pasien
Pelanggaran kode etik keperawatan yang pertama adalah bentuk kelalaian yang dilakukan oleh perawat
kepada pasien. Kelalaian ini dapat berupa kesalahan pemberian obat, penanganan yang lambat, tidak sesuai dengan
diagnosa hingga bahkan kesalahan dalam menangani pasien. Sebut saja sebuah kasus yang pernah terjadi di wilayah
Amerika Serikat.
Dimana seorang perawat memotong jari tangan bayi yang barus berusia tiga bulan. Bukannya melapor kepada
dokter ia justru membuang jari tangan bayi tersebut.Hal tersebut baru diketahui setelah seorang perawat lain melihat
jari tangan sang bayi berdarah. Setelah dicari cari kemudian barulah ditemukan potongan jari bayi tersebut di dalam
kotak sampah. Tentu saja hal ini membuat kita sedikit prihatin. Sebab, harusnya seorang perawat mamou
memberikan pelayanan yang baik dengan memberi penanganan medis yang tepat. Namun jika hal yang demikian
yang terjadi tentunya akan membuat seorang perawat yang tadi dikatakan melanggar kode etik. Sebagai manusia
tentunya seorang perawat juga tidak luput dari kesalahan. Namun, ada baiknya jika tetap berpegang kepada kode etik
yang ada, sehingga kemudian nantinya akan dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan optimal demi
kesembuhan pasien. Serta juga meminimalisir kesalahan dan kelalaian dengan meningkatkan kualitas dan tanggung
jawab terhadap profesi.
SEKIAN DAN
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai