Anda di halaman 1dari 34

Pendidikan Keperawatan

Indonesia

Oleh Kelompok V:
Feri Feriawati (Absent 9)
Harta Wijaya (Absent 10)
Perawat adalah seorang yang erat
hubungannya dengan pasien,
dimana tiap harinya berinteraksi
penuh dengan pasien sesuai tugas
dan tanggung jawabnya
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
INDONESIA

SYSTEM PENDIDIKAN
PERAN PERAWAT
KEPERAWATAN DI INDONESIA
Perkembangan keperawatan sebagai profesi
khususnya di negara Indonesia dapat ditinjau secara
historikal dan secara konseptual. Secara  historikal
sesuai dengan perubahan waktu perkembangan yang
dimulai tahun 1945 – 1962, periode tahun 1963 – 1983,
tahun 1984 – sekarang, sedangkan perubahan secara
konseptual dititikberakan pada perkembangan
keperawatan ditinjau dari konsep-konsep yang
mendasari keperawatan sebagai profesi. (Suhardiningsih,
Sri AV, 2000)
Sistem
Pendidkan
Keperawatan
di Indonesia
Pendidikan keperawatan di Indonesia mengacu
kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan
keperawatan di Indonesia mencakup :
1.Pendidikan Vokasional
2.Pendidkan Akademik
3.Pendidikan Profesi
4.Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan
mencakup program pendidikan diploma,
sarjana, Magister, Spesialis dan Doktor.
1.Pendidikan Vokasional

Yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan


jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan
keperawatan yang diakui oleh pemerintah
Republik Indonesia.
2. Pendidkan Akademik

yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca


sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan
disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
3. Pendidikan Profesi

yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana


yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian
khusus
4. Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan
mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
Magister, Spesialis dan Doktor.
4. Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan
mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
Magister, Spesialis dan Doktor.
Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No. 20
Tahun 2003 tersebut Organisasi Profesi yaitu
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan
Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)
bersama dukungan dari Kementrian Pendidikan
Nasional (Kemendiknas) telah menyusun dan
memperbaharui kelengkapan sebagai suatu
profesi.
2. Periode 1963 – 1983
Pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April lahirlah organisasi profesi dengan
nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta, dengan berdirinya
organisasi profesi merupakan satu langkah maju oleh karena ada arah kemajuan dalam
bidang keperawatan dan peran organisasi profesi disini dapat membantu dalam
pembenahan pendidikan keperawatan
3. Periode 1984 – sekarang
Mulai tahun 1985 telah dibukanya pendidikan SI keperawatan dengan nama
Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di
Jakarta, sebagai institusi yang menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana
dengan membentuk kurikulum pendidikan tenaga keperawatan jenjang Strata Satu.
- Tahun 1992 : keberadaan tenaga keperawatan diakui sebagai profesi dalam
UU No.23 tentang kesehatan tahun 1992 dan PP No 32 tahun 1996
sebagai penjabaran UU No 23.
- Tahun 1996 : dibuka PSIK di Universitas Padjajaran Bandung, pada saat itu
konsep model praktek keperawatan di Indonesia secara resmi
diserahkan PPNI.
- Tahun 1997 : PSIK UI berubah statusnya menjadi fakultas ilmu keperawatan dan
terdapat evaluasi pengembangan kurikulum SI keperawatan dan DIII
keperawatan, guna meningkatkan kualitas lulusan.
- Tahun 1998 : kurikulum pendidikan Ners disahkan dan digunakan.
SECARA
KONSEPTUAL
Perkembangan keperawatan secara konseptual
telah terjadi dari perubahan pemahaman
keperawatan sebagai vokasional atau tenaga
terampil menjadi keperawatan sebagai profesi dan
dari pelayanan keperawatan bagian dari pelayanan
medis bergeser menjadi praktek keperawatan
professional mandiri serta perkembangan
pendidikan keperawatan dari dasar menengah
menjadi perkembangan pendidikan tinggi
keperawatan,
- Pendidikan Keperawatan Sebagai Pendidikan Profesi
Kurikulum pendidikan keperawatan berlandaskan kerangka konsep pendidikan
antara lain:
o Penguasaaan IPTEK keperawatan
o Menyelesaikan masalah secara ilmiah
o Sikap, tingkah lau, dan kemampuan professional, belajar sendiri secara aktif dan
mandiri
o Belajar di masyarakat
o Berlandaskan kerangka konsep diharapkan institusi pendidikan mampu:
 Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional
 Memberi landasan ilmu pengetahuan yang kokoh, baik kelompok ilmu dasar
dan penunjang yang diperlukan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
profesional
 Menumbuhkan / membina ketrampilan professional yang mencakup antara
lain intelektual, ketrampilan tehnikal, dan ketrampilan interpersonal yang
diperlukan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
 Menumbuhkan/membina kode etik keperawatan yang kokoh dan mantap
- Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan
Pendirian Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) pada tahun 1985
merupakan momentum kebangkitan profesi keperawatan di Indonesia. Tujuan
pendiriannya adalah menghasilkan sarjana keperawatan sebagai perawat
profesional, agar perawat dapat bermitra dengan dokter dan perawat dapat bekerja
secara ilmiah, tidak hanya berdasarkan intruksi dokter.
Secara konseptual pendirian Program Studi Ilmu keperawatan bertujuan
menghasilkan sarjana keperawatan sebagai perawat profesional memantapkan peran
dan fungsi perawat sebagai pendidik, pelaksana, pengelola, peneliti di bidang
keperawatan profesional yang dapat mengimbangi kemajuan dan ilmu pengetahuan
terutama iptek di bidang kedokteran.
- Program Pendidikan DIII Keperawatan Sebagai Pendidikan Profesionalisma Pemula
Program pendidikan DIII Keperawatan yang menghasilkan perawat generalis
sebagai perawat professional pemula (Ahli Madya Keperawatan) dikembangkan
dengan landasan keilmuwan yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh.

- Perkembangan Kurikulum Keperawatan


Kurikulum pendidikan keperawatan saat ini sedang mengalami proses
perkembangan, program pendidikan keperawatan sudah mulai ditingkatkan, adanya
pembinaan program pendidikan keperawatan dan masuknya program pendidikan
tinggi keperawatan pada komisi disiplin illmu kesehatan (CHS).
Jenjang
Pendidikan
Tinggi
Keperawatan
Indonesia
Pendidikan keperawatan di Indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem  Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di
Indonesia mencakup:
 Pendidikan Vokasional
yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki keahlian
ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

 Pendidikan Akademik
yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama
pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu

Pendidikan Profesi
yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma,


sarjana, magister, spesialis dan doktor.
Berikut jenis-jenis jenjang pendidikan keperawatan beserta
gelarnya :
 Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan
AhliMadya Keperawatan (AMD.Kep)
 Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya mendapat
sebutan Ners (Nurse), sebutan gelarnya (Ns)
 Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep)
 Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:
 Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)
 Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat)
 Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom)
 Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak)
 Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)
 Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)
Pengembangan
Kelompok Ilmu
Keperawatan
Pada pengembangan pendidikan keperawatan pola pembagian kelompok ilmu
keperawatan terdiri dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan komunitas, ilmu
keperawatann klinik, ilmu penunjang degan penjabaran sebagai berikut :

a. Konsep dasar keperawatan


b. Keperawatan professional
c. Komunikasi keperawatan
d. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
e. Kebutuhan dasar manusia
f. Pendidikan keperawatan
g. Pengantar riset keperawatn
h. Dokumentasi keperawatan
Kelompok ilmu keperawatan klinik :

a. Keperawatan anak
b. Keperawatan maternitas j. Kelompok ilmu penunjang
c. Keperawatan medical bedah k. Ilmu humaniora
d. Keperawatan jiwa l. Ilmu alam dasar
e. Keperawatan gawat darurat m. Ilmu perilaku
f. Kelompok ilmu keperawataan n. Ilmu sosial
komunitas o. Ilmu biomedik
g. Keperawatan komunitas p. Ilmu kesehatan masyarakat
h. Keperawatan keluarga q. Ilmu kedokteran klinik
i. Keperawatan gerontik
PERAN PERAWAT
Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri
terpisah demi untuk kejelasan merupakan tingkah laku
yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dan system dimana dapat
dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi perawat
maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat
konstan
Peran Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan

Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat


dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat
dievaluasi tingkat perkembangann
Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan


keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasiennya, juga dapat berperan mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien yang meliputi ha katas pelayanan sebaik-
baiknya, ha katas informasi tentang penyakitnya, ha katas privasi,
hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima
ganti rugi akibat kelalaian
Peran sebagai Edukator

Peran ini dilakukan untuk :


 Meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan dan kemampuan klien
mengatasi kesehatannya
 Perawat memberi informasi dan
meningkatkan perubahan perilaku
klien.
Peran sebagai Koordinator

Peran ini dilaksnakan dengan


mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan
dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan
klien.
Peran sebagai Kolaborator

Perawat disini dilakukan karena perawat


bekerja mlalui tim kesehatan yang terdiri
dari dokter fisioterapi, ahli gizi dan lain-
lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
Peran sebagai Konsultan

Peran disiniadalah sebagai tempat


konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan.
Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
Peran sebagai Pembaharu

Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan


dengan mengadakan perencanaan, kerja
sama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.
SEKIAN
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai