Anda di halaman 1dari 16

Organisasi Keperawatan Indonesia dan Internasional

Serta Kode Etik Profesi Keperawatan

KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK
1. Elsa Rianni Safitri
2. Melda
3. Roby Kurniandi
ORGANISASI KEPERAWATAN INDONESIA DAN INTERNASIONAL

1. Organisasi Keperawatan Di Indonesia


Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang
menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan
fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka
sebagai individu.
Untuk mewujudkan keperawatan sebagai profesi, berbagai langkah nyata telah
dilaksanakan, mencakup : pengembangan pelayanan/asuhan keperawatan, pendidikan
tinggi keperawatan maupun kehidupan organisasi profesi. Langkah ini dilaksanakan
secara terarah, berencana dan terkendalikan sebagai gerakan profesionalisasi
keperawatan. Didasarkan pada keinginan para perawat agar keperawatan mendapat
pengakuan sebagai profesi dan lebih dari itu yaitu agar keperawatan sebagai profesi
dapat berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B.Organisasi Keperawatan Internasional

A). International Council of Nurses (ICN)


Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang didirikan
tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick. ICN
merupakan federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia. Tujuan
pendirian ICN adalah memperkokoh silaturahmi para perawat diseluruh
dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk
membicarakan berbagai masalah tentang keperawatan, menjunjung tinggi
peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan,
pendidikan keperawatan berdasarkan dan kode etik profesi keperawatan.
B).American Nurses Association (ANA)
ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada
akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari
negara-negara bagian. ANA berperan dlm menetapkan standar praktek
 
keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan
pemberlakukan legislasi keperawatan.

C). Canadian Nurses Association (CNA)


CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyai tujuan yang
sama dengan ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan,
mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan, mendukung
peningkatan profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan kesejahteraan
perawat. CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu pendidikan
keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri.
D).National League for Nursing (NLN)
NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan
dengan keperawatan meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat
(pekarya) dan agencies. Didirikan pada tahun 1952. Bertujuan untuk membantu
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pendidikan
. keperawatan.

E). British Nurses Association (BNA)


BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan pada tahun 1887
oleh Mrs. Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
seluruh perawat di inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap
profesi keperawatan
2.Fungsi Organsiasi Profesi Keperawatan Indonesia

1). Bidang kependidikan keperawatan


• Menetapkan standar pendidikan
• Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang lanjut.
2). Bidang kepelayanan keperawatan
• Menetapkan standar profesi keperawatan.
• Memberikan izin praktik.
• Memberikan registrasi tenaga keperawatan.
• Menyusun dan memerlukan kode keperawatan .
3). Bidang IPTEK
• Merencanakan,melaksanakan dan mengawasi riset keperawatan.
• Merencanakan,melaksanakan dan mengawasi perkembangan IPTEK dan keperawatan
4). Bidang kehidupan profesi
• Membina,mengawasi organisasi profesi
• Membina kerja sama dengan pemerintah,masyarakat,profesi lain dan antar anggota.
• Membina kerja sama dengan organisai profesi sejenis dengan tenaga lain.
• Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota.
3.Kedudukan Dan Peran Organisasi Profesi Di Indonesia
Peran Profesi Sebagai yaitu:
•Pembina Profesi Keperawatan
• Pengembang Profesi keperawatan baik dibidang penelitian dan IPTEK
keperawatan
• Pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan
• Sebagai pembina, pengembang, dan pengawas terhadap pelayanan
keperawatan
• Sebagai pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan
4.Pembagian Peran dan Tanggung Jawab PPNI

1. Menganjurkan suatu kegiatan sosialisasi profesional


2. Suatu proses transformasi perilaku dari peserta didik pendidikan
tinggi keperawatan menjadi seorang “perawat profesional”
3. Mengusulkan  “ Pola  Jenjang  Karir ” tenaga   perawat   sebagai
Sistem Pengembangan Karir
4. Bertanggung jawab  terhadap  terlaksananya   Program  Pendidikan
Berkelanjutan bagi perawat (PBP/CNE)
5. Menciptakan komunitas professional
6. Komunitas keperawatan merupakan “agents of formal knowledge”
dalam
7. Upaya membangun komunitas professional keperawatan
KODE ETIK PROFESI KEPERAWATAN
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan pada
tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi
pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :

1)Tanggung jawab utama perawat.


Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya
penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan.

2) Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat.


Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan tugas, perawat
perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang
ada di masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang
teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan
oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.
3)Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan
standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan
standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu.
Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai
dengan standar profesi keperawatan.

4) Perawat dan lingkungan masyarakat


Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan
dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan
masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
 

5) Perawat dan sejawat


Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat
melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa
terancam.

6) Perawat dan profesi keperawatan


Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar
praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif
dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan
secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam
memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan
praktik keperawatan
Kode Etik Keperawatan Indonesia

A. Perawat dan Klien


•Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta
kedudukan social.
•Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien
•Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan
•Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
B. Perawat dan Praktik
•Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar
terus menerus
•Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien.
•Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
•Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional

C. Perawat dan Masyarakat


•Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
E. Perawat dan Profesi
•Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
•Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
•Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi.
F. Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang
diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar
asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat
dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan
antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena
melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan
memburuk (Wilkinson, 2006).
Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya mengukur
kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Dalam
pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang
lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan
standar bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan
berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat
professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial
juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat
bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal,
2000).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai