Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSIL TENAGA KESEHATAN INDONESIA


DAN REGISTRASI PERIZINAN TENAGA KESEHATAN
Dosen Pembimbing : Ibu Ratifah, SST, M.Kes.

Disusun Oleh :

Kelompok 4 Tingkat 2A
Nama Anggota :

1. Emalia Arista Saputri : (P1337420220039)


2. Fanika Refi Septiana : (P1337420220040)
3. Nadya Salsa Billa : (P1337420220041)
4. Alan Eri Pratama : (P1337420220042)
5. Shafa Amatulloh A : (P1337420220043)
6. Faridlatul Hidayah : (P1337420220044)
7. Vena Verdiana : (P1337420220046)
8. Uun Nindia Utami : (P1337420220047)
9. Helmalia Restu M : (P1337420220048)
10. Gesti Gwina Gyan Ginanti : (P1337420220049)
11. Syevina Ega Maulinda : (P1337420220050)
12. Uut Elisa : (P1337420220051)

PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO PROGRAM DIPLOMA III

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

1
2022

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahma serta karunia-Nya sehingga tugas dengan
berjudul “Makalah Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia dan Registrasi Perizinan Tenaga
Kesehatan” dapat selesai. Tugas ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari Ibu
Ratifah, SST, M.Kes. pada mata kuliah KPDPK.

Selain itu, penyusunan tugas ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang
“Makalah Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia dan Registrasi Perizinan Tenaga Kesehatan”.
Kami sebagai penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Ratifah, SST, M.Kes.
selaku dosen pembimbing mata kuliah KPDPK. Berkat tugas yang diberikan ini, kami dapat
menambah wawasan yang berkaitan dengan topik yang diberikan.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Purwokerto, 15 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6

A. Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia...........................................................................6


1. Peraturan Perundangan Terkait KTKI...................................................................6
2. Fungsi, Tugas, Dan Wewenang KTKI..................................................................8
3. Penyusunan Standar Kompetensi & Standar Praktik............................................10
B. Registrasi Dan Perizinan Tenaga Kesehatan...............................................................11
1. Landasan Hukum ..................................................................................................11
2. Tenaga Kesehatan..................................................................................................11
3. Klasifikasi Tenaga Kesehatan...............................................................................11
4. Kelompok Tenaga Kesehatan................................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................................13
B. Saran ...........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) adalah lembaga yang melaksanakan

tugas secara independen yang terdiri atas konsil masing-masing tenaga kesehatan. Pada

14 September 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden

(Perpres) Nomor: 90 Tahun 2017 tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia. Perpres ini

untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga

Kesehatan dan Pasal 52 ayat (3) UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.

Menurut Perpres ini, Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disingkat

KTKI adalah lembaga yang melaksanakan tugas secara independen yang terdiri atas

konsil masing-masing tenaga kesehatan. “KTKI merupakan lembaga nonstruktural dan

berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia, yang bertanggung jawab kepada

Presiden melalui Menteri (yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

kesehatan),” bunyi Pasal 2 ayat (1,2) Perpres ini.

Konsil masing-masing tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini,

terdiri atas: a. Konsil Keperawatan; b. Konsil Kefarmasian; dan c. Konsil Gabungan

Tenaga Kesehatan. Dijelaskan dalam Perpres ini, Konsil Keperawatan menaungi berbagai

jenis perawat. Sementara Konsil Kefarmasian menaungi apoteker dan tenaga teknis

kefarmasian, dan Konsil Gabungan Tenaga Kesehatan menaungi semua jenis Tenaga

Kesehatan selain yang tergabung dalam Konsil Keperawatan maupun Konsil

Kefarmasian.

4
B. Rumusan Masalah
A) Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
1. Peraturan perundangan terkait KTKI
2. Fungsi, tugas, dan wewenang KTKI
3. Proses registrasi tenaga kesehatan
B) Registrasi dan Perizinan Tenaga Kesehatan
1. Landasan Hukum
2. Tenaga Kesehatan
3. Klasifikasi Tenaga Kesehatan
4. Kelompok Tenaga Kesehatan

C. Tujuan
1. Mengetahui peraturan perundangan terkait KTKI
2. Memahami fungsi, tugas, dan wewenang KTKI
3. Mengetahui proses registrasi tenaga kesehatan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia


I. Peraturan Perundangan Terkait KTKI
 UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
 UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
 PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
 PP No. 90 tahun 2017 tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
 Permenkes No. 29 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekertariat
Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia

II. UU NO. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan


 Pasal 34
o Untuk meningkatkan mutu prakik tenaga Kesehatan serta yntyk
memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada tenaga Kesehatan
dan masyarakat, dibentuk konsil tenaga Kesehatan ( KTI)
o Konsil tenaga Kesehatan Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas konsil masing-masing tenaga Kesehatan.
 Pasal 44
o (1) Setiap tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR
o (2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh konsil
masing-masing tenaga Kesehatan setelah memenuhi persyaratan.

III. Dengan Adanya KTI Diharapkan


 Pemerintahakan memiliki data yang pasti mengenai jumlah dan penyebaran
tenaga Kesehatan diseluruh Indonesia dengan adanya kewajiban pelaksanaa
nregistrasi bagi seluruh tenaga Kesehatan → data jumlah STR.
 Pengelolaan registrasi lebih mudah dan terkendali serta cepat sehingga
pelayanan public kepada tenaga Kesehatan akan meningkat → pengelolaan STR
oleh masing-masing konsil.

6
 Peningkatan mutu tenaga Kesehatan dalam memberikan pelayanan Kesehatan
kepada masyarakat , dikarenakan focus KTKI terhadap kompetensi tenaga
Kesehatan ( Tugas penyusunan standar praktik dan standar kompetensi Nakes.
 Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan mutu tenaga Kesehatan akan lebih
dapat menjangkau tenaga Kesehatan yang tersebar sampai ke pelososk
nusantara ( tugas penegakan disipin praktik nakes)
 Pengendalian terhadap jumlah institusi pemdidikan tenaga Kesehatan ( Tugas
penyusunan standar nasional Pendidikan Nakes).

IV. Peraturan Presiden No. 90 Tahun 2017 tentang konsil tenaga Kesehatan
( diundangkan pada tanggal 15 seotember 2017)
 Pasal 1 angka 1 : Lembaga yang melaksanakan tugas secara independent yang
terdiri atas konsil masing-masing tenaga kesehaan
 Pasal 2 ayat 1: Lembaga Nonstruktural dan berkedudukan di ibu kota Negara
Republik Indonesia
 Pasal 2 ayat 2 : Bertanggung jawab kepada presiden melalui Menteri
 Fungsi : Sebagai coordinator konsil masing-masing tenaga Kesehatan.
 Tugas : Memfasilitasi dukungan pelaksanaan tugas konsil masing-masing
tenaga Kesehatan, melakukan evaluasi tugas konsil masing-masing Kesehatan,
dan membina dan mengawasi konsil masing-masing tenaga Kesehatan ( pasal 3
ayat 1 dan 2).

V. Unsur Konsil Masing-Masing Tenaga Kesehatan


 Perwakilan kementrian Kesehatan
 Perwakilan kementrian riset dan Pendidikan tinggi
 Organisasi profesi
 Kolegium
 Asosisasi Institusi Pendidikan Kesehatan
 Asosiasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
 Tokoh Masyararakat

7
VI. Perubahan Fasilitas Registrasi Standarisasi dan Keprofesian Nakes
 (OLD )Permenkes 64 Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja kemenkes
o Pasal 622-826 : Fasilitasi standarisasi, sertifikasi dan profesi tenaga
Kesehatan merupakan tugas dan fungsi dari bidang fasilitasi standarisasi dan
profesi Tenaga Kesehatan Pusat peningkatan Mutu SDM Kes.
 ( NOW) Permenkes 29 Tahun2018 tentang organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat KTKI
o Pasal 4-9 : Registrasi,Standarisasindan keprofesian Tenaga Kesehatan
menjadi Tugas dan Fungsi Sekretariat KTKI
 ( NOW) Permenkes 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Permenkes Nomor
64 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementrin Kesehatan
o Tidak ada pasal mengenai Registrasi Standarisasi dan Keprofesian Tenaga
Kesehatan di Pusat Peningkatan Mutu SDM Kes.

VII. Tugas Konsil Masing-Masing Tenaga Kesehatan ( Pasal 8 Perpres 90 Tahun 2017)
 Fungsi
Pengaturan, penetapan dan pembinaan Tenaga Kesehatan dalam menjalankan
praktik Tenaga Kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan
sesuai dengan bidang tugasnya.
 Tugas
o Melakukan registrasi
o Melakukan pembinaan nakes dalam menjalankan praktik pembinaan
teknis praktik keprofesian
o Menyusun standar nasional pendidikan tenaga kesehatan
o Menyusun tenaga praktik dan standar kompetensi tenaga kesehatan
o Menegakan disiplin praktik nakes.
 Wewenang
o Menyetujui atau menolak permohonan registrasi
o Menerbitkan atau mencabut surat tanda registrasi

8
o Menyelidiki dan menangani masalah yang berkaitan dengan pelanggaran
disiplin
o Memberikan sanksi disiplin
o Memberikan pertimbangan pendirian atau penutupan institusi Pendidikan
tenaga Kesehatan.
 Sekretariat KTKI :
Tugas : melaksanakan pemberian dukungan teknis dan administrasi KTKI sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Fungsi :
o Penyusunan rencana program dan kegiatan KTKI dan Sekretariat;
o Pelaksanaan dukung an registrasi Tenaga Kesehatan
o Pelaksanaan dukungan penyusunan standardisasi dan keprofesian Tenaga
Kesehatan
o Pelaksanaan penyusunan peraturan perundangundangan dan duk ungan
administrasi penegakan hukum dan disiplin Tenaga Kesehatan;
o Pengelolaan data, informasi, dan hubungan masyarakat:
o Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan KTKI dan Sekretariat; dan
o Pelaksanaan administrasi KTKI dan Sekretariat
 Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI)
Pasal 3 Perpres 90 / 2017
 Fungsi :
Koordinator Konsil masing-masing Tenaga Kesehatan
 Tugas :
o Memfasilitasi dukungan pelaksanaan tugas konsil masing-masing tenaga
kesehatan;
o Melakukan evaluasi tugas masing Tenaga kegiatan untuk konsil masing-
konsil masing-masing tenaga Kesehatan kesehatan; dan
o Membina dan mengawasi konsil masing-masing tenaga kesehatan
 Wewenang

9
o Menetapkan perencanaan kegiatan untuk konsil masing-masing tenaga
kesehatan

VIII. Tugas dan Wewenang Konsil Masing-Masing Tenaga Kesehatan


 Pelayanan (Sebelum Pendidikan)
Penyusunan Standar Kompetensi Dan Standar Praktik
 Selama Pendidikan Nakes
o Penyusunan Standar Nasional Diknakes
o Memberikan pertimbangan pendirian/ penutupan institusi Diknakes
 Sesudah Pendidikan Nakes
o Registrasi / STR
o Menyetuju / menolak permohonan registrasi
o Menerbitkan / mencabut surat tanda registrasi
 Selama Bekerja
o Pembinaan Nakes (P2KB, Evaluasi Kemampuan, E-Learning);
o Penegakkan disiplin Nakes dan pengenaan sanksi
o Menyelidiki dan menangani masalah pelanggaran disiplin

IX. Penyusunan Standar Kompetensi & Standar Praktik


a. Standar Kompetensi
Adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, ketrampilan, dan
perilaku professional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu
untuk dapat melakukan kegiatan professional yang harus dikuasai dan dimiliki
oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan professionalnya pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi bidang kesehatan
(UU tenaga kesehatan)
b. Standar Praktik (Standar Pelayanan Profesi)
Adalah pedoman yang diikuti oleh tenaga kesehatan dalam melakukan
pelayanan kesehatan

10
o Bekerjasama dengan OP dan Stakeholders dim penyusunan Standar
kompetensi dan standar praktik sesuai dengan ketentuan
o Mengusulkan Standar Kompetensi dan Standar Praktik untuk di sahkan
sesuai ketentuan.

B. Registrasi dan Perizinan Tenaga Kesehatan


I. Landasan Hukum :
 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
 Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
 Permenkes No.1464/Menkes/Per/XI/2010 tentang izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan.
 Permenkes No. HK.02.02/Menkes/148/2010 tentang izin dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
 Permenkes No. 889/Menkes/Per/IV/2011 tentang Regristasi Izin Praktik Tenaga
Kefarmasian.
 Permenkes No. 252/Menkes/Per/V/2011 tentang Izin Praktik tentang
Pelaksanaan Praktek Kedokteran.
 Permenkes No. 80 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik
Fisioterapis.

II. Tenaga Kesehataan


Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabadikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

III. Klasifikasi Tenaga Kesehatan


 Tenaga Kesehatan dan Minimum Diploma III Kesehatan
 Asisten Tenaga Kesehatan Minimum Pendidikan Menengah di bidang
Kesehatan

11
IV. Kelompok Tenaga Kesehatan
 Tenaga Medis (dr, dr Spesialis, drg, drg Spesialis)
 Tenaga Psikologi Klinis (Psikologi Klinis)
 Tenaga Keperawatan (Perawat)
 Tenaga Kebidanan (Bidan)
 Tenaga Kefarmasian (Apoteker & Tenaga Teknis Kefarmasian)
 Tenaga Kesehatan Masyarakat (Epidemiologi Kesehatan, Tenaga Promosi
Kesehatan, Ilmu Perilaku, Pembimbing Kesehatan Kerja, Kebijakan Kesehatan,
Kependudukan, Tenaga Kesehatan Reproduksi dan Keluarga)
 Tenaga Kesehatan Lingkungan (Sanitasi Lingkungan, Entomolog Kesehatan,
Mikro Biolog Kesehatan)
 Tenaga Gizi (Nutrisionis dan Dietisien)
 Tenaga Keterapian Fisik (Fisioterapis, Okupasi Terapis, Terapis Wicara dan
Akupuntur)
 Tenaga Keteknisian Medis (Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Teknik
Kardiovaskuler, Teknik Pelayanan Darah, Refrasionis Optisien, Teknis Gigi,
Penata Anastesi, Terapis Gigi dan Mulut dan Audiologis)
 Tenaga Teknik Biomedika (Radiografer, Elektromedis, Ahli Teknologi
Laboratorium Medis, Fisikawan Medis, Radioterafis dan Ortotik Prostetik)
 Tenaga Kesehatan Tradisional (Tenaga Kesehatan Ramuan dan Tenaga
Tradisional Keterampilan)
 Tenaga Kesehatan Lain

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) adalah lembaga yang melaksanakan tugas
secara independen yang terdiri atas konsil masing-masing tenaga kesehatan. Pada 14
September 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor: 90 Tahun 2017 tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia. Perpres ini
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
keperawatan.
Peraturan Perundangan Terkait KTKI
1.UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
2.UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
3.PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
4.PP No. 90 tahun 2017 tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
UU No.36 tahun 2014 membahas tentang tenaga kesehatan ada di pasal 34 dan 44.
Klarifikasi tenaga kesehatan
Tenaga Kesehatan dan Minimum Diploma III Kesehatan
Asisten Tenaga Kesehatan Minimum Pendidikan Menengah di bidang Kesehatan

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita seharusnya mempelajari Konsil Tenaga Kesehatan
Indonesia dan Registrasi Perizinan Tenaga Kesehatan untuk meningkatkan kualitas diri
sebagai tenaga kesehatan. Dan dapat memahami hukum hukum yang berhubungan
dengan tenaga kesehatan sehingga meningkatkan mutu prakik tenaga Kesehatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Qorib, Fathan. (2017). Perpres Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Diteken Begini Isinya.
Sumber hukum online.com. https://www.hukumonline.com/berita/a/perpres-konsil-
tenaga-kesehatan-indonesia-diteken--begini-isinya-lt59c4ba7618bf7. Diakses pada 15
Maret 2022 pukul 11.00.
Sari, Nurul Kartika. (2020). Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI).
https://id.scribd.com/document/429086261/Konsil-tenaga-kesehatan-indonesia-
KTKI. Diakses pada 15 Maret 2022 pukul 10.00.
Nasution, Usma Polita. (2020). Sistem Pelayanan Perizinan Tenaga Kesehatan.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.kki.go.id/
assets/data/menu/
Presentasi_Kadis_Tentang_Sistem_Pelayanan_Perizinan_tenaga_Kesehatan.pdf&ved
=2ahUKEwjivKGBmcj2AhXx8XMBHfS2AAUQFnoECAkQAQ&usg=AOvVaw3T
WC129Lwy3iuNVtt3vI7s. Diakses pada 15 Maret pukul 13.00.

14

Anda mungkin juga menyukai