Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERATURAN & KEBIJAKAN TENTANG KESEHATAN SERTA

PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PRAKTEK KESEHATAN &


KEPERAWATAN DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. ARDELIA CASTAFINA (233311377)


2. DINAH NABILAH (233311382)
3. HANIFAH WAZAKIAH (233311389)
4. MARSHA LINA (233311393)
5. MUHAMMAD WAHYU (233311396)
6. NAURA FAZHIRA (233311399)
7. PINKAN RAHMADANI (233311402)

KELAS : 1C

DOSEN PENGAMPU:
Ns.Idrawati Bahar, S.Kep, M.Kep

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya dengan membahas hal-hal yang terkait dengan Peraturan, Kebijakan dan
Perundang-undangan yg Berkaitan dalam Praktek Kesehatan dan keperawatan di Indonesia .

Kami mengucapkan banyak terimakasih terhadap semua pihak yang telah mendukung
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Akhir kata , kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal hingga akhir.

Padang ,27 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I .................................................................................................................................. 1
1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
3. Tujuan ...................................................................................................................... 1

BAB II ................................................................................................................................ 2
1. Definisi Dan Tujuan Praktik Keperawatan.............................................................. 2
2. Merencanakan Kebijakan Kesehatan....................................................................... 2
3. Kebijakan Kesehatan ............................................................................................... 3
4. Alasan perlunya Pengaturan Perundang-undangan Kesehatan ............................... 4
5. Legislasi Keperawatan............................................................................................. 5
6. Fungsi Hukum Bagi Praktik Keperawatan .............................................................. 6

BAB III ............................................................................................................................... 7


A. Kesimpulan............................................................................................................. 7

B. Saran ...................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian
berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat Pembangunan
kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah
satu unsur kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945. Disamping itu, pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut kehidupan fisik,
mental maupun sosial ekonomi yang dalam perkembangannya telah terjadi perubahan
orientasi baik tatanilai maupun pemikiran terutama pemecahan masalah kesehatan.
Undang-undang praktik keperawatan sudah lama menjadi bahan diskusi para perawat.
PPNI pada kongres nasional ke-2 di Surabaya tahun 1980 mulai merekomendasikan
perlunya bahan-bahan perundang-undangan untuk perlindungan hukum bagi tenaga
keperawatan. Tidak adanya undang- undang perlindungan bagi perawat menyebabkan
perawat secara penuh belum dapat bertanggung jawab terhadap pelayanan yang mereka
lakukan. Tumpang tindih antara tugas dokter dan perawat masih sering terjadi dan beberapa
perawat lulusan perguruan tinggi merasa frustasi karena tidak adanya kejelasan tentang
peran, fungsi dan kewenangannya. Hal ini juga menyebabkan semua perawat dianggap sama
pengetahuan dan keterampilannya, tanpa memperhatikan latar belakang ilmiah yang mereka
miliki
Dengan adanya undang-undang praktik keperawatan merupakan jaminan terhadap mutu
dan standard praktik disamping sebagai perlindungan hukum bagi pemberi dan penerima
jasa pelayanan keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan?
2. Bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia ?
3. Apa yang menjadi dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan ?
4. Kenapa pengaturan perundang-undangan diperlukan dalam keperawatan?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan kebijakkan kesehatan
2. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan di Indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimana dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan
4. Untuk mengetahui mengapa perlunya Peraturan Perundang-undangan Keperawatan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Tujuan Praktik Keperawatan


Praktek keperawatan profesional mengandung arti praktik yamg dilakukan oleh perawat
profesional, yaitu perawat lulusan program keperawtan (rata-rata 4 tahun pendidikan di
universitas) atau lulusan pendidikan keperawatan yang tinggi. (kohnke 1974).Menurut
lokakarya keperawatan nasional tahun 1983, definisi keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyrakat baik sakit maupun sehat
yang mencangkup seluruh kehidupan manusia
Menurut NCBSN (National Council of State Boards of Nursing) menggunakan pendekatan
lain praktik keperawatan berarti embantu individu atau kelompok dalam mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan dengan mengkaji status
kesehatanya dan mengimplementasikan strategi perawatan untuk mencapai tujuan, serta
mengevaluasi respons terhadap perawatan dan pengobatan.

2.2 Merencanakan Kebijakan Kesehatan

Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harusdiperhatikan. Menurut Azwar
(1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana dapatdiuraikan sebagai berikut :

1. Bagian dari sistem administrasi


Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan pekerjaan perencanaan
sebagai bagian dari sistem administrasi secarakeseluruhan. Sesungguhnya, perencanaan pada
dasarnya merupakan salahsatu dari fungsi administrasi yang amat penting. Pekerjaan
administrasi yangtidak didukung oleh perencanaan, bukan merupakan pekerjaan
administrasiyang baik.

2. Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan


Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus-menerusdan
berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan hanya sekali bukanlah perencanaan yang
dianjurkan. Ada hubungan yang berkelanjutan antara perencanaan dengan berbagai fungsi
administrasi lain yang dikenal.Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan, yang
apabila hasilnyatelah dinilai, dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian
seterusnyasehingga terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.

2
3. Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa depan.Artinya, hasil dari
pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat dilaksanakan,akan mendatangkan berbagai
kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada masa yang akan datang.

2.3 Kebijakan Kesehatan


Kebijakan kesehatan adalah segala sesuatu untuk mempengaruhi factor-faktor penentu
disektor kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.Kebijakan
kesehatan merupakan aturan tertulis yang mengatur yentang kesehatan.Kebijakan kesehatan
dapat berupa undang-undang,peraturan daerah,keputusan presiden dll.

Bentuk kebijakan kesehatan yaitu;


 Undang-undang kesehatan
 Peraturan pemerintah
 Keputusan presiden
 Keputusan mentri
 Peraturan daerah
 Keputusan Bupati
 Keputusan direktur

Memahami dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya


mewujudkan nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berpikir dan bertindak
dalam pembangunan kesehatan.

Dasar-dasar membuat kebijakan kesehatan

1. Isu Strategis Pembangunan Kesehatan


Banyak masalah kesehatan dapat dideteksi dan diatasi secara dini di tingkat paling bawah.
Jumlah dan mutu tenaga kesehatan belum memenuhi kebutuhan. Pemanfaatan pembiayaan
kesehatan belum terfokus dan sinkron. Hasil sarana kesehatan bisa dijadikan pendapatan
daerah. Masyarakat miskin belum sepenuhnya terjangkau dalam pelayanan kesehatan. Beban
ganda penyakit dapat menimbulkan masalah lainnya secara fisik, mental dan sosial.

2. Visi Strategis Pembangunan Kesehatan


Dengan memperhatikan isu strategis pembangunan kesehatan tersebut dan juga dengan
mempertimbangkan perkembangan, masalah, serta berbagai kecenderungan pembangunan

3
kesehatan ke depan maka ditetapkan visi pembangunan kesehatan oleh Departemen
Kesehatan yaitu Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat.Masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat adalah suatu kondisi di mana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan
mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi,
sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit
termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak
mendukung untuk hidup sehat.

3. Misi Strategis Pembangunan Kesehatan


Visi pembangunan kesehatan tersebut kemudian diejawantahkan melalui misi
pembangunan kesehatan, yakni Membuat Rakyat Sehat. Misi kesehatan ini kemudian
dijalankan dengan mengembangkan nilai-nilai dasar dalam pelayanan kesehatan yaitu
berpihak pada rakyat, bertindak cepat dan tepat, kerjasama tim, integritas yang tinggi,
transparansi dan akuntabilitas

2.4 Alasan Perlunya Pengaturan Perundang-undangan Keperawatan


1. Alasan Filosofis
Kesehatan sebagai hak asasi manusia sebagai tanggung jawab Pemerintah danseluruh
elemen masyarakat harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya kesehatan
kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
berkualitas dan terjangkau.Pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun
masyarakat harus diselenggarakan secara bermutu, adil dan merata dengan memberikan
perhatian khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, remaja,para ibu dan para lanjut
usia yang terlantar baik di perkotaan maupun dipedesaan.

2. Alasan Yuridis
Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992, tentang kesehatan, Bab VI mengenai Sumber
Daya Kesehatan yang terdiri dari: tenaga kesehatan. sarana kesehatan, perbekalan
kesehatan, pembiayaan kesehatan. pengelolaan kesehatan dan penelitaian dan
pengembangan kesehatan. Dalam Pasal 32 ayat (4) secara eksplisit menyebutkan bahwa:
Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu
keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu." Pada Pasal 53 ayat 1 juga menyebutkan bahwa Tenaga
kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya2.3 Hukum Kesehatan.

4
3 Alasan Sosiologis
Undang-Undang menganut beberapa alasan sosiologis sebagai berikut:
a. Mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
keperawatan dengan adanya pergeseran paradigma dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
b. Sudah disepakati secara nasional pada tahun 1983 bahwa keperawatan sebagai profesi
dan struktur pendidikan tinggi keperawatan sebagai pendidikan profesi sesuai dengan
proyeksi kebutuhan jenis dan jenjang tenaga perawat.
c. Mendekatkan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan.
d. Meningkatkan kontribusi pelayanan keperawatan yang bermutu sebagai bagian integral
dari pelayanan kesehatan.

2.5 Legislasi Keperawatan


Legislasi Keperawatan adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan
perangkat hukum yang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik
keperawatan (Sand, Robbles 1981).
Prinsip dasar legislasi untuk praktik keperawatan.
1. Harus jelas membedakan tiap katagori tenaga keperawatan.
2. Badan yang mengurus legislasi bertanggung jawab aatas system keperawatan.
3. Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan pendidikan dan ujian sesuai ketetapan.
4. Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat.
Fungsi legislasi keperawatan:
1. Memberi perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan
2. Memelihara kualitas layanan keperawatan yang diberikan
3. Memberi kejelasan batas kewenangan setiap katagori tenaga keperawatan.

5
2.6 Fungsi hukum bagi praktik keperawatan

Menurut (Kozier, Erb, 1990),Hukum mempunyai beberapa fungsi bagi keperawatan:

1. Hukum memberikan kerangka untuk menentuka tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum.

2. Ini membedakan tanggung jawab perawat dengan tanggung jawab profesi lain.

3. Ini membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri.

4. Ini membantu alam mempertahankan standar praktik keperawatan dengan meletakkan posisi
perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan system
klien dan tenaga kesehatan lain dalam membrikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk praktik
keperawatan individual dan berkelompok.
Dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai penyelenggaraan praktik
keperawatan saat ini didominasi oleh kebutuhan formil dan kepentingan pemerintah,
sedangkan peran profesi masih kurang apalagi bila dibandingkan dengan perangkat hukum
negara lain di Asia dan Eropa Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi dibidang
keperawatan yang sangat pesat harus diimabngi pula dengan perangkat hukum yang ada,
sehingga dapat memberikan perlindungan yang menyeluruh kepada tenaga keperawatan
sebagai pemberi pelayanan maupun di masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan.
Dalam melakukan perubahan atau dalam membentuk suatu undang-undang yang
diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat, maka keberadaan naskah
akademis menjadi sangat penting.

3.2 Saran

Praktek keperawatan tidak terlepas dari beberapa syarat yang harus dipatuhi sesuai
dengan keputusan dari kepmenkes dan uu keperawatan oleh sebab itu setiap perawat yang
akan melakukan praktek mandiri keperawatan haruslah patuh akan aturan yang sudah tertera
jangan melakukan pelanggaran hukum kama sudah sangat dimudahkan dalam pengurusan
perijinan prakteknya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sumber, A. Aziz Alimul Hidayat (2007),Pengantar Konsep DasarKeperawatan, Salemba


Medika, Jakarta.

Priharjo Robert, Konsep dan Prespektif Praktik Keperawatan Profesional, Jakarta EGC,2008

Kusnanto, Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional, EGC : Jakarta.

http://pondokmerana.blogspot.com/2013/03/makalah-praktik-keperawatan.html

http://ekorudianta.blogspot.com/2015/03/makalah-peraturan-kebijakan-dan.html

Rita,siti 2009 undang-undang keperawatan

Anda mungkin juga menyukai