Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PARADIGMA PERKEMBANGAN REKAM MEDIS

Dosen Pengampu : Marta Simanjuntak, SST.MIK., MKM

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Yoga Saputra Gea (2313462034)


2. Hosana Priskila Tampubolon (2313462013)
3. Enjelita Tarigan (2313462045)
4. Realita Asmara Siregar (2313462027)
5. Rizki Pratama putra Sinaga (2313462029)
6. Jihan kaila Ritonga (2313462050)
7. Sri Hartati Sigalingging (2313462032)

Tingkat 1

PROGRAM STUDI D3 PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A 2023 – 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa membuat opini terkait "Paradigma
Perkembangan Rekam Medis”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Medan, 8 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB 1.................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 5
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................... 5

BAB II................................................................................................................ iii

PEMBAHASAN ............................................................................................... iii

2.1 Pengertian Paradigma ..................................................................... 6


2.2 Pengertian Manajemen Informasi Kesehatan .............................. 6
2.3 Perubahan Paradigma Rekam Medis ........................................... 7
2.4 Perbedaan Paradigma Lama dan Baru ........................................ 8
2.5 Perbedaan Dalam Metode Pengisian Lembar Rekam Medis Serta
Monitoring Produktivitas .............................................................. 9
2.6 Peran Baru Tenaga Rekam Medis Berdasarkan Paradigma
Baru ................................................................................................ 10

PENUTUP ......................................................................................................... iv

KESIMPULAN ................................................................................................ 13

SARAN ............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan rekam medis elektronik (RME) tidak hanya terjadi di


negaranegara maju. Negara-negara berkembang mulai mengadopsi sistem
elektronik untuk mendapatkan ekfektifitas dan efisiensi dalam pelayanan
kesehatan. Meskipun negara berkembang masih disibukkan dengan penanganan
berbagai penyakit infeksi maupun penyakit menular namun proses dokumentasi
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan (Kalogriopoulos
et all, 2009). Di Indonesia, pengembangan RME belum diatur secara khusus.
Namun, dukungan adanya UU ITE Tahun 2008 dan Permenkes 269 Tahun 2008
mengenai keabsahan RME sebagai bukti hukum memberikan harapan cerah bagi
perkembangan RME di Indonesia.

Perkembangan RME tidak dapat dihindari dan juga harus dapat diterima
oleh pengguna rekam medis yang terdiri dari perekam medis, dokter, perawat dan
tenaga kesehatan lainnya. Keunggulan penggunaan RME yaitu: data dapat
disimpan lebih terstruktur, dan proses pencarian data jauh lebih mudah dan cepat
(Sabarguna, 2008). Keunggulan rekam medis elektronik akan memberikan banyak
manfaat bagi pengelolaan rekam medis yang lebih efektif dan efisien. Meskipun
secara finansial pengembangan rekam medis elektronik membutuhkan investasi
yang tidak sedikit namun akan memberikan manfaat pada masa mendatang.
Richard (2012) menyebutkan bahwa salah satu manfaat 2 penggunaan rekam
medis elektronik antara lain pemberian pelayanan yang baik, pembiayaan yang
rendah dan keuntungan kompetitif pada masa mendatang.

Hasil identifikasi tentang perlu tidaknya penerapan rekam medis


elektronik menunjukkan bahwa hampir semua menyatakan setuju dan mendukung
rekam medis elektronik (Markus, 2010). Hasil identifikasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain:
a. Faktor rekam medis terlambat sampai di meja dokter pada saat pelayanan
sangat mengganggu kinerja dokter dan layanan kepada pasien.

b. Resep manual mengharuskan petugas untuk melakukan konfirmasi obat dan


harga sekaligus, ini membuat waktu tunggu pasien menjadi lama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu paradigma?
2. Apa itu Pengertian Manajemen Informasi Kesehatan?
3. Apa saja perubahan paradigma kesehatan?
4. Apa perbedaan paradigm lama dan baru?
5. Apa perbedaan dalam metode pengisian lembar rekam medis serta
monitoring produktivitas?
6. Apa peran baru tenaga rekam medis berdasarkan paradigma baru?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian paradigm


2. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Informasi Kesehatan
3. Untuk mengetahui perubahan paradigma kesehatan
4. Untuk mengetahui perbedaan paradigm lama dan baru?
5. Untuk mengetahui perbedaan dalam metode pengisian lembar rekam
medis serta monitoring produktivitas
6. Untuk mengetahui peran baru tenaga rekam medis berdasarkan paradigma
baru?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paradigma

Paradigma merupakan suatu cara pandang seorang individu itu terhadap


dirinya sendiri dan juga lingkungannya yang mana hal tersebut tentu akan
mempengaruhi dari cara berpikir (kognitif), bersikap (afektif), serta juga cara
bertingkah laku (konatif).

Pendapat lain juga menyebutkan bahwa paradigma merupakan seperangkat


keyakinan, asumsi, ide, teori, konsep, nilai, serta juga praktik yang diterapkan di
dalam memandang realitas pada sebuah komunitas yang sama, khususnya itu di
dalam disiplin ilmu. Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
istilah paradigma ini umumnya merujuk pada cara atau pola berpikir atau juga
cara penyelesaian masalah yang dilakukan manusia.

2.2 Pengertian Manajemen Informasi Kesehatan

Manajemen Informasi Kesehatan adalah pengelolaan yang memfokuskan


kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber informasi pelayanan kesehatan
dengan menjabarkan sifat alami data, struktur dan menerjemahkannya ke berbagai
bentuk informasi demi kemajuan kesehatan dan pelayanan kesehatan perorangan,
pasien dan masyarakat.

Manajemen Informasi Kesehatan adalah sebuah frase yang digunakan


untuk menggambarkan proses pengumpulan dan penggunaan data yang
dikumpulkan oleh banyak orang yang berbeda, di tempat yang berbeda, tentang
layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien secara individu ataupun secara
kelompok. Manajemen informasi kesehatan dapat menggambarkan di antara
keduanya, yaitu baik merupakan sebuah proses maupun sebuah pilihan karir
orang-orang yang bekerja dalam bidang pengelolaan informasi kesehatan yang
bekerja tersebar luas di berbagai bidang kesehatan dan bidang lain yang terkait
dengan kesehatan.

Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) adalah praktek pemeliharaan dan


perawatan rekam kesehatan baik dengan cara tradisional (paper-based) maupun
dengan elektronik di rumah sakit, klinik dokter, departemen kesehatan,
perusahaan asuransi kesehatan, dan fasilitas lain yang memberikan pelayanan dan
pemeliharaan catatan kesehatan. Dengan komputerisasi yang besar (kompleks)
terhadap catatan kesehatan dan sumber informasi lain, informatika kesehatan dan
teknologi informasi kesehatan sedang mengalami peningkatan penggunaannya
dalam praktek manajemen informasi di bidang pelayanan kesehatan.

2.3 Perubahan Paradigma Rekam Medis

Perubahan paradigma rekam medis menjadi informasi kesehatan adalah


sumber data dalam perencanaan rumah sakit.Yang dimaksud dengan rekam medis
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Manajemen informasi kesehatan
merencanakan sistem informasi, mengembangkan kebijakan kesehatan, dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi saat ini dan masa mendatang. Selain itu,
mereka dapat menerapkan ilmu informatika untuk pengumpulan, penyimpanan,
penggunaan, dan release informasi sesuai dengan kepentingan hukum profesional,
etis dan persyaratan administratif untuk penyediaan layanan kesehatan. Mereka
bekerja dengan data klinis, data epidemiologi, data demografik, data finansial,
data referensi, dan data pelayanan kesehatan dalam bentuk kode.

Seiring perkembangan zaman, paradigma rekam medis kini mengalami


berbagai perubahan dari yang awalnya menggunakan metode manual dan
tradisional dalam hal mengolah data pasien , kini beralih menggunakan sistem
pengolahan data elektronik.
2.4 Perubahan Paradigma Lama dan Baru

Paradigma adalah seperangkat dugaan, konsep, nilai dan praktik yang


membentuk cara pandang tentang suatu kenyataan di kalangan masyarakat yang
terlibat terutama dalam disiplin intelektual.

Pergeseran paradigma pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan


dari pemikiran tradisional yang menekankan pada unsur unit kerja (departement
based), serta pengawasan rekam medis (physical unit control), ke arah paradigma
baru yaitu Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) yang fokus pelayannnya
ditujukan pada unsur informasi dengan tugas-tugas yang menekankan pada
penngumpulan, analisis, desiminasi informasi yang tertuju pada cakupan
pengguna informasi yang lebih luas, seperti kepentingan administrator, manajer,
provider (pemberi layanan kesehatan), dan pasien. "Good Clinical Governance"
merefleksikan kinerja institusi pelayanan kesehatan melakukan pembenahan
dalam sistem pencatatan, pengolahan data dan analisa data medis secara
integrated, lengkap, akurat, tepat waktu, dan mutakhir.

Perubahan paradigma baru, dari rekam medis tradisional menjadi rekam


medis modern atau Manajemen Informasi Kesehatan (MIK), mengharuskan
semua unit/instalasi rekam medis (RM) / Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
pada suatu institusi pelayanan kesehatan, dalam hal ini rumah sakit, harus
berbenah dan mempersiapkan untuk menyongsong kearah perubahan tersebut. Hal
pokok dalam perubahan paradigma baru tersebut adalah teknologi informasi,
sebelumnya rekam medis manual menjadi rekam medis (RM)/Manajemen
Informasi Kesehatan (MIK) elektronik

Adapun beberapa perbedaan diantara paradigma lama dan baru


diantaranya :
1. Tempat Kerja

Rekam medis tradisional bekerja dalam ruang unit kerja bagian


bagian,departemen dan seksi. Sedangkan paradigma baru bekerja dalam unit
bagian basis informasi.

2. Model Produk Rekam Medis

Pada paradigma lama model produk berupa bentuk fisik rekam medis,
sedangkan pada paradigma baru model produk berupa butiran data,model
data,serta data audit (data untuk bahan evaluasi).

3. Tampilan

Pada paradigma lama tampilannya dikumpulkan secara agregat dan


dipresentasikan formulir dan desain rekam medis, sedangkan pada paradigma baru
tampilan berupa pengumpulan secara elektronik sumber data atau pengetahuan
digunakan secara simultan atau bersamaan menggunakan statistik dan model data.

4. Isi Rekam Medis

Pada rekam medis tradisional isi berupa formulir dan desain rekam medis,
sedangkan pada paradigma baru isi berupa alur data,perkembangan
aplikasi,penunjang aplikasi,penerapan logical data,rekayasa ulang (reengineering).

5. Aspek Hukum

Pada paradigma lama aspek hukum berupa kerahasiaan dan pelepasan


informasi sedangkan pada paradigma baru berupa program sekuritas
(keamanan),audit serta pengawasan.

2.5 Perbedaan Dalam Metode Pengisian Lembar Rekam Medis Serta


Monitoring Produktivitas.

Pada rekam medis tradisional dan rekam medis modern ada perbedaan dalam
metode pengisian lembar rekam medis.Pada rekam medis tradisional, pengisian
rekam medis menggunakan metode kuantitatif. Metode ini menekankan pada
terisi penuh atau tidak nya sebuah rekam medis pasien tanpa melihat benar atau
tidaknya pengisian rekam medis.

Sedangkan pada rekam medis modern, pengisian rekam medis selain harus
terisi penuh juga memperhatikan pengisian rekam medis secara benar, dimana
sesuai dengan data yang diminta dan pada kolom yang benar. Dalam unit rekam
medis montoring produktivitas dilakukan oleh unit assembling, dimana unit ini
bertugas untuk mengatur banyaknya formulir yang digunakan oleh unit yang
lainnya. Bilamana salah satu unit membutuhkan 100 lembar formulir dengan
format tertentu, maka unit tersebut harus memberikan laporan kepada unit
Assembling untuk selanjutnya diproses dan diberikan kemudian.

Fungsi pencatat data pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap yang
bertanggung jawab terhadap:

1. Penggunaan formulir rekam medis untuk pelayanan pasien


2. Penggunaan nomor rekam medis agar tidak terjadi duplikasi.
2.6 Peran Baru Tenaga Rekam Medis Berdasarkan Paradigma Baru

Dengan adanya paradigma baru, peran profesi rekam medis (dalam konteks
tradisional) berubah. Perubahan ini melahirkan konsep referensi global mengenai
tujuh peran strategi baru yang dirancang oleh American Health Information
Management Association (AHIMA) dan diharapkan mulai dapat terwujud tahun
2006 (vision 2006) serta sekaligus sebagai pendorong kuat bagi kemajuan profesi
MIK.

Peran tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan tersebut yaitu sebagai
berikut :

1. Manajer MIK (health information manager), sebagai manajer (kepala unit)


MIK dari sistem yang terintegrasi, ia bertanggung jawab untuk
memberikan arahan tentang fungsi MIK bagi seluruh cakupan organisasi.
Ia dapat menduduki posisi lini ataupun staf serta bekerjasama dengan
pimpinan informasi puncak maupun dengan para pengguna aplikasi,
perbaikan kualitas data, kelancaran akses data, kerahasiaan, sekuritas dan
penggunaan data.

2. Spesialis data klinis (SDK) (Clinical Data Specialist), sebagai SDK ia


bertanggung jawab terhadap fungsi manajemen data dalam berbagai
aplikasi termasuk kode klinis, keluaran manajemen, penanganan registrasi
khusus dan database untuk keperluan riset.

3. Koordinator informasi pasien (KIP) (Patient Information Coordinator)


merupakan peran baru praktisi MIK. Sebagai KIP, tugasnya membantu
konsumen menangani informasi kesehatan pribadinya, termasuk riwayat
kesehatan pribadi dan tentang pelepasan informasi. KIP juga membantu
konsumen dalam memahami berbagai pelayanan yang ada di indtansi
pelayanan kesehatan dan menjelaskan cara mendapatkan akses ke sumber
informasi kesehatan (perpustakaan, sumber kesehatan dan lainnya).

4. Manajer kualitas data (data quality manager), bertanggung jawab untuk


melaksanakan fungsi manajemen data serta aktifitas perbaikan mutu secara
berkesinambungan demi keutuhan integritas data organisasi; membantu
kamus data; mengembangkan kebijakan, juga memonitor kualitas data dan
audit.

5. Manajer keamanan informasi (security manager) bertanggung jawab dalam


mengatur sekuritas informasi secara elektronis; termasuk promosi atau
penyebarluasan persyaratan sekuritas,kebijakan dan sistem tentang
melakukan / mengeluarkan pendapat tentang sesuatu tanpa risiko dihukum
(privilege system); dan pelaksanaan audit kinerja.
6. Administrator sumber daya data (data resource administrator), tugasnya
menangani sumber data organisasi termasuk betanggung jawab atas tempat
penyimpanan data, bank data sebagai wujud rekam kesehatan masa depan.
Ia juga melakukan manajemen data dan menggunakan perangkat teknologi
terbatas komputer, menangani pelayanan sekarang atau kebutuhan
mendatang secara lintas kontinum, melengkapi akses atas informasi yang
dibutuhkan serta menjamin integritas data jangka panjang dan cara
perolehannya.

7. Riset dan spesialis penunjang keputusan (research analyst), tugasnya


membantu pimpinan memperoleh informasi dalam mengambil keputusan
dan perkembangan strategi dengan menggunakan berbagai perangkat
analisis data dan basis data (database).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Paradigma merupakan suatu cara pandang seorang individu itu terhadap


dirinya sendiri dan juga lingkungannya yang mana hal tersebut tentu akan
mempengaruhi dari cara berpikir (kognitif), bersikap (afektif), serta juga cara
bertingkah laku (konatif). Manajemen Informasi Kesehatan adalah pengelolaan
yang memfokuskan kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber informasi
pelayanan kesehatan dengan menjabarkan sifat alami data, struktur dan
menerjemahkannya ke berbagai bentuk informasi demi kemajuan kesehatan dan
pelayanan kesehatan perorangan, pasien dan masyarakat.

Adapun beberapa perbedaan diantara paradigma lama dan baru


diantaranya :

1. Tempat Kerja
2. Model Produk Rekam Medis
3. Tampilan
4. Isi Rekam Medis
5. Aspek Hukum

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA

Paradigmarekammedis,blogspot.,https://ilmupediakesehatan.blogspot.com/2020/0
9/paradigma-rekam- medis.html, Diakses pada 16 september 2020

https://pendidikan.co.id/pengertian-
paradigma/#:~:text=Pengertian%20paradigma.%20Pengertian%20paradigma%20i
ni%20adalah%20suatu%20cara,bersikap%20%28afektif%29%2C%20serta%20ju
ga%20cara%20bertingkah%20laku%20%28konatif%29

Anda mungkin juga menyukai