Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN

PERATURAN DAN KEBIJAKAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Dosen Pengampu:
dr. Chreisye K. F. Mandagi, MPH

Penyusun:

Felicia Putri Hosana 211111010002

Reynandi Rifky Ardhana 211111010086

Dhea Pricilya Lamongi 211111010250

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang telah
memberikan bantuan dan kemudahan kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas kelompok kami dalam mata kuliah Analisis Kebijakan
Kesehatan yang berjudul “Peraturan Dan Kebijakan Sistem Pelayanan
Keshetan” ini dengan baik dan tepat waktu.

Ucapan terima kasih juga kami berikan kepada dosen pengampu kami Nci
dr. Chreisye K. F. Mandagi, MPH yang telah membimbing kami dalam pemberian
tugas kelompok ini kepada kami. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna dan membutuhkan saran serta kritikan membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan kontribusi positif bagi
pembaca.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi para pembaca
sekalian.

Senin, 04 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Definisi Peraturan .......................................................................................... 3
2.2 Definisi Kebijakan ......................................................................................... 3
2.3 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan ........................................................... 4
2.4 Kebijakan Pelayanan Kesehatan.................................................................... 6
2.5 Implementasi Peraturan Dan Kebijakan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan
............................................................................................................................. 6
2.6 Landasan Hukum ........................................................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan merupakan suatu bagian dari salah satu urusan pemerintah
baik pusat maupun daerah yang bersifat wajib karena hal ini menyangkut terkait
bagaimana kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dengan didukung oleh kondisi
fisik manusia dan lingkungan tempat tinggal yang sehat. Melalui sistem ini, tujuan
dari pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara yang efektif, efisien dan
juga tepat sasaran. Adapun keberhasilan dari sistem pelayanan kesehatan itu
tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan tersebut
diantaranya yaitu perawat, dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang
lain saling menunjang. Sistem ini juga nantinya akan memberikan kualitas
pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai - nilai yang ada di
masyarakat.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan di suatu lingkungan harus dilakukan


secara berkelanjutan atau terus menerus dan di samping itu dalam proses
pembangunan kedepannya, diperlukan juga adanya teknologi kesehatan lingkungan
yang menitik beratkan upayanya dalam mengukur dampak kesehatan dari
pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan. Maka dari itu, peraturan
kebijakan itu harus ditetapkan sedemikian rupa untuk mempermudah proses
tersebut terjadi dan juga agar tidak adanya kesenjangan dalam pembangunan
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan peraturan dalam sistem pelayanan kesehatan ?


2. Apa yang dimaksud dengan kebijakan dalam sistem pelayanan kesehatan ?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan ?
4. Bagaimana bentuk implementasi peraturan dan kebijakan dalam SPK ?

1
1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan peraturan dalam sistem pelayanan


kesehatan.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kebijakan dalam sistem pelayanan
kesehatan.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan
4. Mengetahui bagaimana bentuk implementasi peraturan dan kebijakan
dalam SPK.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Peraturan

Definisi peraturan dalam sistem pelayanan kesehatan mengacu pada sebuah


pedoman, norma, dan standar yang telah ditetapkan guna untuk mengatur setiap
kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Peraturan yang
dimaksud ini yang mana dalam hal sistem pelayanan kesehatan berfungsi untuk
memastikan bahwa suatu sistem pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta untuk memastikan
kualitas pelayanan yang diberikan tersebut dijamin dapat dipercaya.

Peraturan perundang - undangan yang ada dalam bidang kesehatan itu


mempengaruhi banyak hal, misalnya seperti mempengaruhi fasilitas pelayanan
kesehatan, tempat proses belajar mengajar, dan tempat anak-anak. Adapun
pelayanan kesehatan itu sendiri merupakan segala bentuk kegiatan atau serangkaian
kegiatan pelayanan yang mana diberikan secara langsung baik diberikan secara
individu (perseorangan) maupun kelompok (masyarakat).

2.2 Definisi Kebijakan

Kebijakan kesehatan didefinisikan sebagai metode atau kegiatan yang


mempengaruhi institusi, organisasi, layanan kesehatan dan pengelolaan keuangan
sistem kesehatan. Kebijakan kesehatan merupakan bagian dari sistem kesehatan.
Komponen sistem kesehatan adalah sumber daya, struktur organisasi, manajemen,
dukungan lain, dan layanan kesehatan. Tujuan kebijakan kesehatan adalah
merancang program di tingkat pusat dan daerah untuk memungkinkan terjadinya
perubahan pada faktor-faktor penentu kesehatan, termasuk kebijakan kesehatan
internasional. Kebijakan kesehatan merupakan sesuatu yang menjadi perhatian para
pengguna jasa kesehatan, termasuk pengelola dan tenaga kesehatan. Kebijakan
kesehatan dapat dilihat sebagai jaringan keputusan yang saling berhubungan yang
secara praktis berkaitan dengan layanan kesehatan masyarakat.

Kebijakan kesehatan sendiri juga merupakan kebijakan publik. Konsep dari


kebijakan publik dapat diartikan sebagai adanya suatu negara yang kokoh dan

3
memiliki kewenangan serta legitimasi, di mana mewakili suatu masyarakat dengan
menggunakan administrasi dan teknik yang berkompeten terhadap keuangan dan
implementasi dalam mengatur kebijakan.

2.3 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan

Sistem Pelayanan Kesehatan adalah satu kesatuan usulan yang terdiri dari
berbagai elemen kesehatan yang berkaitan secara teratur dengan tujuan
mempromosikan dan memulihkan atau menjaga kesehatan perorangan, keluarga,
dan kelompok masyarakat. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung
dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Sistem terbentuk
dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Pelayanan kesehatan yang ada pada masyarakat pada prinsipnya


mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif
adalah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi dan
preventif yaitu mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar terhindar dari
penyakit. Oleh sebab itu, pelayanan kesehatan masyarakat tidak hanya tertuju pada
pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi yang lebih penting adalah upaya
pencegahan dan peningkatan kesehatan

Pelayanan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat puskesmas, rumah


sakit, dokter praktek swasta dan lain - lain. Masyarakat dewasa ini sudah makin
kritis menyoroti pelayanan kesehatan dan profesional tenaga kesehatan. Masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit, disisi lain
pemerintah belum dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang diharapkan
karena adanya keterbatasan-keterbatasan, kecuali rumah sakit swasta yang
berorientasi bisnis, dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan baik. Untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga kesehatan yang tampil dan
fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak semua rumah sakit dapat memenuhi
kriteria tersebut sehingga meningkatnya kerumitan system pelayanan kesehatan
dewasa ini.

Adapun menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan


harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu:

4
a. Health Promotion (Promosi Kesehatan)

Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui


peningkatan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Contoh : Kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dsb

b. Specifik Protection (Perlindungan Khusus)

Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau


penyakit- penyakit tertentu. Contoh : Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja

c. Early Diagnosis and Prompt Treatment

Sudah mulai timbulnya gejala penyakit dan dilakukan untuk mencegah


penyebaran penyakit. Contoh : Survey penyaringan kasus

d. Disability limitation (pembatasan cacat)

Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau


masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang memiliki
potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat di lakukan dapat berupa
perawatam untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut,
pemberian segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan dan mencegah kematian.

e. Rehabilitation (rehabilitasi)

Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.


Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan
sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada pasien., kemudian
memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup
kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan senang hati karena
kesadaran yang dimilikinya.

Masalah Kesehatan Masyarakat adalah multikausal, maka pemecahanya


harus secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni
atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung
maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan

5
(promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun
pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan
masyarakat.

2.4 Kebijakan Pelayanan Kesehatan

Kebijakan kesehatan merupakan tindakan yang mempunyai efek terhadap suatu


institusi, organisasi pelayanan dan juga pendanaan dari sistem pelayanan kesehatan
itu sendiri. Adapun kebijakan palayanan kesehatan yaitu meliputi:

1. Public goods.

Berupa barang atau jasa yang pedanaanya berasal dari pemerintah, yang
bersumber dari pajak dan kelompok masyarakat. Layanan public goods
digunakan untuk kepentingan bersama dan dimiliki bersama. Keberadaanya
memiliki pengaruh terhadap masyarakat.

2. Privat goods.

Berupa barang atau jasa swasta yang pedanaanya berasal dari perseorangan.
Digunakan untuk kepentingan sendiri dan dimiliki perseorangan, tidak bisa
dimiliki sembarangan orang, terdapat persaingan dan eksternalitas rendah.

3. Merit goods.

Karakteristik memerlukan biaya tambahan tidak dapat digunakan


sembarangan orang ada persaingan dan eksternalitas tinggi contohnya cuci
darah, pelayanan kehamilan, pelayanan kespro dan pengobatan PMS.

2.5 Implementasi Peraturan Dan Kebijakan Dalam Sistem Pelayanan


Kesehatan

Bentuk implementasi terkait peraturan dan kebijakan dalam sistem pelayanan


kesehatan terdiri dari berbagai macam aspek. Berikut adalah beberapa bentuk
implementasi peraturan dan kebijakan dalam sistem pelayanan kesehatan:

6
1. Sistem pembiayaan kesehatan.

Sistem ini memberikan sumber daya yang diperlukan guna untuk


memberikan dukungan terhadap pelayanan kesehatan, seperti alat kesehatan,
obat-obatan, dan tenaga medis.

2. Peraturan perundang-undangan.

Peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu tatanan negara


merupakan sebuah dasar yang mana akan mempengaruhi sistem pelayanan
kesehatan itu sendiri. Peraturan ini meliputi undang-undang, peraturan menteri,
dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.

3. Kebijakan pemerintah.

Kebijakan pemerintah merupakan suatu pedoman yang diberikan oleh


pemerintah yang mana salah satu fungsinya yaitu untuk mengatur sistem
pelayanan kesehatan. Contohnya ialah kebijakan tentang standar pelayanan
minimal (SPM) kesehatan, guna untuk menentukan standar minimal yang harus
diikuti oleh pelayanan kesehatan.

4. Kebijakan lainnya.

Kebijakan lainnya yang dimaksudkan di sini ialah merupakan suatu pedoman


yang diberikan oleh berbagai kalangan entitas, misal seperti organisasi
masyarakat, pemerintah lokal, dan pemerintah negara. Contohnya yaitu kebijakan
pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan oleh pemerintah lokal untuk
mendukung pelayanan kesehatan masyarakat.

Implementasi terkait peraturan dan kebijakan yang ada dalam sistem


pelayanan kesehatan itu merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan
bahwa sistem pelayanan kesehatan tersebut berjalan dengan efektif dan efisien.
Dengan mengikuti peraturan dan kebijakan yang berlaku pada suatu negara, sistem
pelayanan kesehatan dipastikan dapat mencapai tujuan utamanya, yaitu mendukung
kesehatan masyarakat secara optimal.

Salah satu contoh nyatanya yaitu kebijakan mengenai Jaminan Kesehatan


Nasional. Kebijakan ini bertujuan agar seluruh masyarakat dapat menerima

7
pelayanan kesehatan yang merata dan adil dengan menggunakan sistem premi
seperti pada asuransi kesehatan pada umumnya. Salah satu bentuk implementasi
kebijakan ini adalah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang
selanjutnya disebut BPJS-Kesehatan. BPJS-Kesehatan menjamin setiap masyarakat
memperoleh pelayanan kesehatan dengan sistem premi. Sesuai dengan manual
pelaksanaan BPJS- Kesehatan, puskesmas dan klinik yang tergolong kedalam
fasilitas kesehatan tingkat satu adalah fasilitas kesehatan pertama yang harus
masyarakat gunakan untuk menerima pelayanan kesehatan.

2.6 Landasan Hukum

• UU Nomor 40/2004 Pasal 22 berisi manfaat komprehensif : promotif,


preventif, kuratif dan rehabilitatif.
• UU Nomor 40/2004 Pasal 24 mengenai BPJS berkewajiban
mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem mutu dan sistem
pembayaran yang efisien dan efektif.
• Perpres 12/2013 Pasal 20 ayat 1 : menetapkan produk : pelayanan kesehatan
perorangan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative), obat dan bahan
medis habis pakai.
• Perpres 12/2013 Pasal 36
- Ayat 1 : Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua fasilitas
kesehatan yang menjalin kerjasama dengan BPJS.
- Ayat 2: Fasilitas kesehatan pemerintah dan pemerintah daerah yang
memenuhi persyaratan wajib bekerjasama dengan BPJS.
- Ayat 3 : Fasilitas kesehatan swasta yang memenuhi persyaratan dapat
bekerjasama dengan BPJS.
- Ayat 4 : BPJS kesehatan dengan fasilitas membuat perjanjian tertulis
sebagai landasan kerjasama.
- Ayat 5 : Persyaratan sebagai fasilitas kesehatan mengacu pada peraturan
Menteri Kesehatan yang berlaku.

8
• Perpres 12/2013 Pasal 42
- Ayat 1 : Pelayanan kepada peserta jaminan kesehtan harus memperhatikan
mutu pelayanan, berorientasi kepada aspek keamanan peserta, efektivitas
tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan peserta serta efisiensi biaya.
- Ayat 2 : Penerapan system kendali mutu pelayanan jaminan kesehatan
dilakukan secara menyeluruh, meliputi standar pemenuhan fasilitas
kesehatan, memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai dengan
standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap iuran kesehatan
peserta.
- Ayat 3 : Ketentuan mengenai penerapan sistem kendali mutu diatur oleh
ketetapan BPJS.
• Perpres 12/2013 Pasal 43
- Ayat 1 : Dalam rangka menjamin kendali mutu dan biaya menteri
bertanggung jawab untuk HTA, pertimbangan klinis dan manfaat jaminan
kesehatan, perhitungan standar tarif, monev jaminan kesehatan.
- Ayat 2 : Dalam melaksanakan Monev, menteri berkoordinasi dengan
Dewan Jaminan Sosial Nasional.
• Perpres 12/2013 Pasal 44 : ketentuan tentang pasal 43 diatur dengan
Peraturan Menteri

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

• peraturan dalam sistem pelayanan kesehatan mengacu pada sebuah pedoman,


norma, dan standar yang telah ditetapkan guna untuk mengatur setiap kegiatan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
• Kebijakan kesehatan didefinisikan sebagai metode atau kegiatan yang
mempengaruhi institusi, organisasi, layanan kesehatan dan pengelolaan
keuangan sistem kesehatan.
• Kebijakan kesehatan merupakan sesuatu yang menjadi perhatian para
pengguna jasa kesehatan, termasuk pengelola dan tenaga kesehatan.
• Sistem Pelayanan Kesehatan adalah satu kesatuan usulan yang terdiri dari
berbagai elemen kesehatan yang berkaitan secara teratur dengan tujuan
mempromosikan dan memulihkan atau menjaga kesehatan perorangan,
keluarga, dan kelompok masyarakat.
• Pelayanan kesehatan yang ada pada masyarakat pada prinsipnya
mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
• Kebijakan kesehatan merupakan tindakan yang mempunyai efek terhadap
suatu institusi, organisasi pelayanan dan juga pendanaan dari sistem pelayanan
kesehatan itu sendiri.
• Bentuk implementasi terkait peraturan dan kebijakan dalam sistem pelayanan
kesehatan terdiri dari berbagai macam aspek.
• Implementasi terkait peraturan dan kebijakan yang ada dalam sistem pelayanan
kesehatan itu merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa
sistem pelayanan kesehatan tersebut berjalan dengan efektif dan efisien.
• Salah satu contoh nyatanya yaitu kebijakan mengenai Jaminan Kesehatan
Nasional.
• Terdapat berbagai macam humum yang melandasi kebijakan sistem pelayanan
kesehatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S. et al. (2022) Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat Vol 1. Palangka


Raya: CV Mine. Available at:
https://books.google.com/books/about/Buku_Ajar_Implementasi_Manaje
men_Pelayan.html?hl=id&id=smL2DwAAQBAJ

Ariga, R.A. (2020) Buku Ajar Implementasi Manajemen Pelayanan kesehatan


Dalam Keperawatan, Google Books. Available at:
https://books.google.com/books/about/Buku_Ajar_Implementasi_Manaje
men_Pelayan.html?hl=id&id=smL2DwAAQBAJ

Massie, R. 2020. Kebijakan Kesehatan: Proses, Implementasi, Analisis Dan


Penelitian. Available at: file:///C:/Master/21293-kebijakan-kesehatan-
proses-implementasi-bbd84bd6.pdf

Sukowati, N. et al. 2020. Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan


Masyarakat Miskin Nonkuota (Jamkesda Dan SPM). Available at:
file:///C:/Users/komli/Downloads/Documents/75440-ID-implementasi-
kebijakan-pelayanan-kesehat.pdf

Suprapto, A., Malik, A. 2019. Implementasi Kebijakan Diskresi Pada Pelayanan


Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Vol.7,Issue,1,
pp. 1375-1377. Available at: file:///C:/Master/62-Article%20Text-172-1-
10-20190625.pdf

Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.

11

Anda mungkin juga menyukai