Dosen Pengampu:
dr. Chreisye K. F. Mandagi, MPH
Penyusun:
MANADO
2024
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang telah
memberikan bantuan dan kemudahan kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas kelompok kami dalam mata kuliah Analisis Kebijakan
Kesehatan yang berjudul “Peraturan Dan Kebijakan Sistem Pelayanan
Keshetan” ini dengan baik dan tepat waktu.
Ucapan terima kasih juga kami berikan kepada dosen pengampu kami Nci
dr. Chreisye K. F. Mandagi, MPH yang telah membimbing kami dalam pemberian
tugas kelompok ini kepada kami. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna dan membutuhkan saran serta kritikan membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan kontribusi positif bagi
pembaca.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi para pembaca
sekalian.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan merupakan suatu bagian dari salah satu urusan pemerintah
baik pusat maupun daerah yang bersifat wajib karena hal ini menyangkut terkait
bagaimana kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dengan didukung oleh kondisi
fisik manusia dan lingkungan tempat tinggal yang sehat. Melalui sistem ini, tujuan
dari pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara yang efektif, efisien dan
juga tepat sasaran. Adapun keberhasilan dari sistem pelayanan kesehatan itu
tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan tersebut
diantaranya yaitu perawat, dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang
lain saling menunjang. Sistem ini juga nantinya akan memberikan kualitas
pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai - nilai yang ada di
masyarakat.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memiliki kewenangan serta legitimasi, di mana mewakili suatu masyarakat dengan
menggunakan administrasi dan teknik yang berkompeten terhadap keuangan dan
implementasi dalam mengatur kebijakan.
Sistem Pelayanan Kesehatan adalah satu kesatuan usulan yang terdiri dari
berbagai elemen kesehatan yang berkaitan secara teratur dengan tujuan
mempromosikan dan memulihkan atau menjaga kesehatan perorangan, keluarga,
dan kelompok masyarakat. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung
dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Sistem terbentuk
dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
4
a. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
e. Rehabilitation (rehabilitasi)
5
(promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun
pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan
masyarakat.
1. Public goods.
Berupa barang atau jasa yang pedanaanya berasal dari pemerintah, yang
bersumber dari pajak dan kelompok masyarakat. Layanan public goods
digunakan untuk kepentingan bersama dan dimiliki bersama. Keberadaanya
memiliki pengaruh terhadap masyarakat.
2. Privat goods.
Berupa barang atau jasa swasta yang pedanaanya berasal dari perseorangan.
Digunakan untuk kepentingan sendiri dan dimiliki perseorangan, tidak bisa
dimiliki sembarangan orang, terdapat persaingan dan eksternalitas rendah.
3. Merit goods.
6
1. Sistem pembiayaan kesehatan.
2. Peraturan perundang-undangan.
3. Kebijakan pemerintah.
4. Kebijakan lainnya.
7
pelayanan kesehatan yang merata dan adil dengan menggunakan sistem premi
seperti pada asuransi kesehatan pada umumnya. Salah satu bentuk implementasi
kebijakan ini adalah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang
selanjutnya disebut BPJS-Kesehatan. BPJS-Kesehatan menjamin setiap masyarakat
memperoleh pelayanan kesehatan dengan sistem premi. Sesuai dengan manual
pelaksanaan BPJS- Kesehatan, puskesmas dan klinik yang tergolong kedalam
fasilitas kesehatan tingkat satu adalah fasilitas kesehatan pertama yang harus
masyarakat gunakan untuk menerima pelayanan kesehatan.
8
• Perpres 12/2013 Pasal 42
- Ayat 1 : Pelayanan kepada peserta jaminan kesehtan harus memperhatikan
mutu pelayanan, berorientasi kepada aspek keamanan peserta, efektivitas
tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan peserta serta efisiensi biaya.
- Ayat 2 : Penerapan system kendali mutu pelayanan jaminan kesehatan
dilakukan secara menyeluruh, meliputi standar pemenuhan fasilitas
kesehatan, memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai dengan
standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap iuran kesehatan
peserta.
- Ayat 3 : Ketentuan mengenai penerapan sistem kendali mutu diatur oleh
ketetapan BPJS.
• Perpres 12/2013 Pasal 43
- Ayat 1 : Dalam rangka menjamin kendali mutu dan biaya menteri
bertanggung jawab untuk HTA, pertimbangan klinis dan manfaat jaminan
kesehatan, perhitungan standar tarif, monev jaminan kesehatan.
- Ayat 2 : Dalam melaksanakan Monev, menteri berkoordinasi dengan
Dewan Jaminan Sosial Nasional.
• Perpres 12/2013 Pasal 44 : ketentuan tentang pasal 43 diatur dengan
Peraturan Menteri
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11