Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Istiariningsih (202303101050)
2. Muhammad Sahrul Munir (202303101054)
3. Nailal Istiqomah (202303101057)
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Regulasi Keperawatan
STR. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
BAB 2
KONSEP TEORI
2.1 DEFINISI
Sistem regulasi merupakan suatu mekanisme pengaturan yang harus
ditempuh oleh setiap tenaga keperawatan yang berkeinginan untuk memberikan
pelayanan keperawatan.
STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga
kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Regulasi dalam keperawatan merupakan sebuah kebijakan atau ketentuan
yang mengatur profesi keperawatan dalam melaksanakan tugas profesinya terkait
kewajiban dan hak. Regulasi ini diatur oleh organisasi profesi dan disahkan oleh
depertemen terkait, yaitu Kementrian Kesehatan RI
Harus memiliki
Perawat di Sarana
SIPP
Kesehatan
Surat Tanda Registrasi (STR) merupakan bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil
Keperawatan kepada Perawat yang telah diregistrasi. Untuk dapat bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan, STR wajib dimiliki oleh setiap perawat sebagaimana tercantum
dalam UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan Pasal 18 (1) yang menyatakan
bahwa Perawat yang menjalankan praktik keperawatan wajib memiliki STR.
Namun untuk memperoleh STR ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Calon
perawat yang telah lulus pendidikan harus mengikuti Uji Kompetensi yang mana
dianggap hal yang menakutkan bagi sebagian orang. Walaupun telah mengikuti uji
kompetensi dan dinyatakan lulus, masalah lain yang dihadapi yaitu lambatnya
pengeluaran STR dan sulitnya prosedur pengurusan STR.
Adanya permasalahan mengenai lambatnya proses pengurusan STR ini, maka tidak
menutup kemungkinan lulusan calon tenaga kesehatan seperti perawat pun menjadi
pengangguran sementara dikarenakan tidak dapat bekerja tanpa STR.
Akan tetapi sejak kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat pesat dan telah
mengakibatkan setidaknya 504 tenaga medis gugur karena terinfeksi virus corona,
akhirnya pada 11 Januari 2021 Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin
memberikan izin kepada sekitar 10.000 perawat yang belum memiliki STR agar dapat
bekerja di fasilitas kesehatan terutama di Rumah Sakit.
Keputusan tersebut pastinya melalui pertimbangan yang sangat matang dan akibat dari
kebutuhan tenaga medis yang sangat mendesak. Menkes RI menyampaikan bahwa
keputusan ini juga menimbang bahwa tenaga medis yang telah merawat pasien COVID-
19 selama ini pasti sudah sangat lelah dan jangan sampai adanya tenaga medis yang
gugur lagi akibat virus ini.
3.2 OPINI
Pendapat kami mengenai fenomena tersebut, harus selalu diingat oleh para perawat
tanpa STR yang telah diizinkan bekerja oleh Menkes, bahwasannya penting untuk tetap
mengurus STR karena merupakan syarat wajib untuk dapat bekerja sebagai tenaga
kesehatan sesuai dengan UU Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan. Jangan
sampai setelah pandemi ini selesai, para perawat tidak diizinkan untuk bekerja kembali
di Rumah Sakit tersebut karena tidak memiliki STR. STR dapat memberikan jaminan
bagi pengguna pelayanan kesehatan bahwa hanya perawat kompeten yang diakui secara
hukum saja yang memberikan pelayanan kesehatan. Lulusan perawat sangat disarankan
untuk segera mengikuti Uji Kompetensi dan mengurus STR sehingga dapat bekerja
sesuai dengan hukum yang berlaku.Dengan adanya keluhan lambatnya proses
pengurusan STR, maka pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kembali pelayanan
penerbitan STR sehingga dapat memberikan kemudahan bagi lulusan perawat.