Anda di halaman 1dari 14

K3 “ Bahaya dan pencegahan

dalam pemasangan infus !

Dosen Pengampu : Dwi Ochta


Pebrianti.,S.KM.,M.Kes
Nama kelompok

• Ivander M.Angwyn Cici yulia Istiariningsih Dela dwi Dinda Miftahur

YuIia Fitriani M. Nuril huda


Tool pemasangan Infus
URAIAN ATAU TAHAPAN BAHAYA YANG DAPAT PENCEGAHAN DAN
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN
1. Menjelaskan prosedur Tidak ada bahaya Tidak ada
kepada klien dan meminta klien pencegahan/pengendalia
berpartisipasi.
2. Membawa alat-alat ke dekat Resiko terjatuh dengan lantai Gunakan alas kaki yang tepat,
klien sesuai dengan kebutuhan licin Pasang tanda peringatan atau
alat pengaman, Memasang
floor marking di area lorong
3. Mencuci tangan Resiko terjadi alergi sabun Memastikan sebelum memakai
sabun mempunyai alergi atau
tidak
4. Buka kemasan larutan infus resiko infeksi ketik membuka Membuka kemasan dengan
dengan teknik steril. Jika tidak menggunakan teknik steril
menggunakan larutan IV di handscoon/ mencuci tangan
botol, lepaskan penutup logam
dan cakram karet serta logam
di bawah penutup
URAIAN ATAU TAHAPAN BAHAYA YANG DAPAT PENCEGAHAN DAN
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN

5. Buka infus set, pertahankan Resiko terjadi off sterilisasi Memegang infus set dengan
sterilisasi di kedua ujungnya benar
6. Tutup pengatur tetesan Resiko terjepit klem infus Tetap fokus dan tidak
dengan menggesernya ke mengalihkan pandangan saat
bawah mengatur tetesan infus
7Masukkan infus set ke dalam Bahaya tertusuk jarum Pastikan letak ujung jarum
kantong cairan: infuset tidak dekat dengan tubuh
a. Lepaskan tutup pelindung
kantong cairan IV tanpa
menyentuh ujung tempat
masuknya alat infus set
b. Lepaskan tutup dari
insersi slang dengan tidak
menyentuh ujung insersi
tersebut, kemudian
masukkan ujung slang ke
dalam
URAIAN ATAU TAHAPAN BAHAYA YANG DAPAT PENCEGAHAN DAN
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN

Isi slang infus : Resiko terjadi kebocoran Pastikan selang tidak bocor
a. Isi ruang tetesan pada tetesan dan selang infus
setengahnya dengan
menekan kemudian
melepasnya
b. Buka klem pengatur
tetesan dan isi selang
dengan cairan infus,
usahakan jangan ada
udara di dalamnya
c. Jika masih ada udara,
buka ujung selang dan
alirkan cairan keluar
sehingga udara terdorong
keluar
d. Pastikan selang infus
bebas dari udara
URAIAN ATAU TAHAPAN BAHAYA YANG DAPAT PENCEGAHAN DAN
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN

8, Isi slang infus : Resiko terjadi emboli Pastikan udara di dalam


Isi ruang tetesan selang tidak ada
setengahnya dengan
menekan kemudian
melepasnya
Buka klem pengatur tetesan
dan isi selang dengan cairan
infus, usahakan jangan ada
udara di dalamnya
Jika masih ada udara, buka
ujung selang dan alirkan
cairan keluar sehingga udara
terdorong keluar
Pastikan selang infus bebas
dari udara
URAIAN ATAU TAHAPAN BAHAYA YANG DAPAT PENCEGAHAN DAN
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN
9.Letakkan perlak dan alasnya Tidak ada bahaya Tidak ada
di bawah area yang akan pencegahan/pengendalia
dipasang, atur posisi pasien
senyaman mungkin
10.Pilih vena distal yang akan Resiko salah dalam Pastikan penusukan tepat di
digunakan. Apabila di tempat pengambilan vena sehingga pembulu vena tidak di
insersi jarum terdapat banyak membengkak percabangan atau di pembuluh
bulu, gunting atau cukur Vena yang kecil
terlebih dahulu
11.Pasang tourniquet 10-12 cm Resiko terlalu lama memasang Pastikan torniquet tidak terlalu
di atas area insersi. Torniquet torniquet sehingga dapat lama di pasang
harus menghambat aliran vena membengkak
bukan aliran arteri. Periksa
denyut distal
12.Kenakan hand schoen Terjadi iritasi pada kulit Memastikan tidak alergi
disposable dengan handscoon
URAIAN ATAU TAHAPAN BAHAYA YANG DAPAT PENCEGAHAN DAN
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN
13. Bersihkan tempat insersi Resiko alergi iodine Pastikan pasien tidak alergi
dengan teknik sirkular iodin/ atau bisa menggunakan
(memutar), menggunakan alkohol
iodine atau jika pasien alergi,
bisa menggunakan kapas
alkohol
14. Komunikasikan kepada Tidak ada bahaya Tidak ada
pasien bahwa anda akan pencegahan/pengendalia
melakukan pungsi vena,
berikan waktu kepada pasien
untuk menarik nafas dan
berdo’a, jika pasien takut
15. Lakukan pungsi vena Resiko sudut penusukan terlalu Pastikan sudut penusukan tidak
dengan sudut 20-30° dan bevel tinggi lebih dari 30° atau kurang dari
menghadap ke atas. 20°
16. Cek apakah sudah Tidak ada bahaya Tidak ada
mengenai vena dibuktikan pencegahan/pengendalia
dengan darah keluar mengenai
jarum infus / abocath.
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN
17.Rendahkan jarum sampai Abocath kateter IV/ abocath Tidak ada
hampir menyentuh kulit. pencegahan/pengendalia
Masukkan lagi kateter IV
sekitar seperempat inchi ke
dalam vena, kemudian
longgarkan stylet (pangkal
jarum yang masuk ke vena)
lanjutkan memasukkan kateter
yang fleksibel sampai hub
berada di tempat pungsi vena

18.Stabilkan kateter dengan Resiko kateter melonggar saat Pastikan kateter tetap stabil
salah satu tangan, lepaskan dipasang dan fokus ketika melepas
tourniquet. tourniquet

19.Ambil selang infus, buka Resiko terjadi off sterilisasi Memegang infus set dengan
penutup ujung slang. Jaga benar/ teknik steril
teknik tetap steril.
20.Tekan ujung kateter yang Resiko terkena cairan pasien Pastikan APD yang di gunakan
sudah masuk ke dalam vena, yang infeksi lengkap dan melakukan dengan
sedemikian sehingga ketika hati-hati
stylet ditarik darah tidak ikut
keluar.
URAIAN ATAU TAHAPAN BAHAYA YANG DAPAT TIMBUL PENCEGAHAN DAN
KERJA PENGENDALIAN

21.Buang stylet pada sharp Bahaya tertusuk jarum infuset Pastikan membuang stylet di
container tanpa ditutup tempat yang benar supaya tidak
tertusuk

22.Sambungkan dengan ujung Resiko terjadi off sterilisasi Tidak memegang Unjung infus
selang infus. Jaga teknik tetap set
steril.

23.Lepaskan klem untuk Salah dalam mengalirkan Mengalirkan dengan kecepatan


mengalirkan cairan infus dengan kecepatan cairan infus yang benar
kecepatan tertentu
24.Fiksasi IV kateter dan jarum :
a.Tempelkan plester kecil di
bawah hub kateter dengan sisi
perekat kearah atas dan
silangkan (membentuk kupu-
kupu)
b.Berikan sedikit iodine dan Resiko alergi povidon Pastikan pasien tidak alergi
tutup dengan kasa steril iodin/ atau bisa menggunakan
c.Fiksasi selang infus ke kateter alkohol
dengan hypavik atau plester
sedemikian rupa sehingga
terlihat rapid patent.
d.Tuliskan tanggal dan jam
pemasangan pada
hypavix/plester bagian teratas.
e.Jika perlu berikan spalk dan
perban
25.Tanyakan respon pasien dan Tidak ada bahaya Tidak ada
berikan pujian atas keberanian pencegahan/pengendalia
dan sikap kooperatif pasien
26.Atur kecepatan aliran untuk Salah dalam menghitung Menghitung kecepatan infus
mengoreksi tetesan per menit. kecepatan cairan infus dengan benar
URAIAN ATAU TAHAPAN BAHAYA YANG DAPAT PENCEGAHAN DAN
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN
27.Bereskan alat, lepas sarung Bahaya alat tertinggal di ruang Mengecek ulang apakah ada
tangan dan cuci tangan pasien alat / sampah
28. Observasi respon pasien
dan evaluasi pemasangan
infuse :
Resiko salah dalam Cek ulang carian yang di
a.Jumlah larutan benar dan memberikan cairan berikan kepada pasien
sesuai dengan program yang
ditetapkan
b.Kecepatan tetesan benar
c.Kepatenan IV line
d.Tidak terdapat infiltrate,
phlebitis atau inflamasi
29.Dokumentasikan pada Resiko salah dalam Mengecek ulang hasil penulis
catatan perawat tentang waktu dokomentasi dokumentasi di lakukan dengan
pemasangan (tanggal dan jam), benar
jenis cairan dan jumlahnya, tipe
dan ukuran abocath, jenis infus
set dan jumlah tetesan / menit
dan tandatangan perawat yang
melaksanakan
KERJA TIMBUL PENGENDALIAN
30.Buka kembali sketsel/ Resiko tertimpa sketsel atau Berhati dalam membuka
jendela/pintu kembali jendela atau pintu sketsel atau jendela atau pintu

31. Datangi kembali pasien Resiko terjatuh dengan lantai Gunakan alas kaki yang tepat,
dalam 30 menit untuk licin ketika ke ruang pasien Pasang tanda peringatan atau
mengevaluasi respon pasien alat pengaman, Memasang
terhadap pemasangan infus. floor marking di area lorong
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai