Oleh:
SUHADAH, SKM.
BAB I
PENDAHULUAN
2. Tujuan Khusus
a. Memahami alur pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) Bidan
b. Memahami alur perpanjangan Surat Tanda Registrasi (STR) Bidan
C. Sasaran
Sasaran dalam pelaksanaan telaahan dokumen untuk mendapatkan
data dan Informasi tentang alur pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR)
Bidan baik pertama kali dibuat maupun perpanjangan Surat Tanda
Registrasi (STR) yaitu : Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) adalah
lembaga nonstruktural yang bertugas dalam penerbitan STR Tenaga
Kesehatan. Untuk saat ini yang melakukan adalah MTKI sampai dengan
terbentuknya KTKI.
Dalam menjalankan tugasnya, MTKI saat ini dan KTKI nantinya dibantu
oleh Sekretariat KTKI yang bertugas untuk memberikan dukungan teknis
dan administrasi KTKI sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, termasuk dukungan dalam pelaksanaan registrasi tenaga
kesehatan.
Sekretariat KTKI bekerjasama dengan MTKI, telah melakukan upaya
percepatan dan inovasi penerbitan STR tenaga kesehatan dengan
mengembangkan e-STR yang lebih mudah, cepat, akurat, efektif, efisien
serta terintegrasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Keuangan. Integrasi data
tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan mutu tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di seluruh
wilayah Indonesia.
D. Waktu dan Tempat Observasi
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangaa metode Praktik Mandiri
mengkaji/ menelaah kegiatan dilakukan pada:
Hari/ Tanggal : -
Tanggal :-
Jam :-
Lokasi : Dinas Kesehatan Kota Bima Provinsi NTB
BAB II
HASIL KEGIATAN PRAKTIK MANDIRI
A. Gambaran Umum
Lokasi Dinas Kesehatan Kota Bima dibawah kepemimpinan Kepala
Dinas Kesehatan dengan membawahi 3 (tiga) bidang yaitu Bidang
Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
sesuai dengan Peraturan Walikota Bima No. 17 tahun 2015 tentang Rincian
Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Bima. Sedangkan Seksi
Kesehatan Keluarga, Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat dan
Seksi Gizi berada di bawah Bidang Kesehatan Masyarakat. Seksi
Surveilans dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
dan Seksi Penyehatan Lingkungan berada di bawah Bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit. Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan, Seksi
Sarana dan Pelayanan Kesehatan dan Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan berada dibawah bidang Bidang Pelayanan dan Sumber Daya
Kesehatan.
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas :
1. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Seksi
Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai fungsi
3. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi
4. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang SDM Kesehatan
sesuai ketentuan yang berlaku
5. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan
tugas seksi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi
terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program
SDM Kesehatan
6. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar,
prosedur dan kriteria dibidang SDM Kesehatan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku
7. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
program SDM Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
8. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi SDM Kesehatan
sesuai ketentuan yang berlaku
9. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis dibidang SDM
Kesehatan kepada atasan
10. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis dibidang SDM
Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku
11. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
seksi.
Peserta latih mampu membuat perencanaan kegiatan administrasi
kesehatan, menganalisa, mengkaji, melaksakan proses perizinan,
akreditasi, sertifikasi, dan mampu melakukan monitoring dan evaluasi.
Kegiatan ini juga untuk menerapkan pengetahuan peserta latih dalam
kegiatan koordinasi dengan jabatan fungsional terkait untuk menjaga
kesimbangan tugas pokok pekerjaan pekerjaan yang jelas melalui proses
yang berkelanjutan, hal ini merupakan proses belajar dan mengajar, dan
proses koordinasi yang memberikan gambaran evaluasi proses dan
hasilnya.
B. PERSYARATAN RE – REGISTRASI
Cara mengajukan perpanjangan STR adalah dengan mengirimkan
borang penilaian diri (portofolio) yang sudah diisi, dan melampirkan bukti
fisik setiap kegiatan pengembangan keprofesian bidan yang telah diikuti
serta persyaratan administrasi lainnya.
Persyaratan permintaan perpanjangan STR yang diajukan setiap
5 (lima) tahun sekali adalah sebagai berikut :
Lampiran untuk:
PD IBI memberikan rekomendasi MTKP:
untuk perpanjangan STR Fotocopy STR lama
Rekomendasi dari PD IBI untuk
perpanjangan STR
PD IBI mengusulkan Resume hasil penilaian dan
perpanjangan STR ke MTKP catatan khusus tim penilai
dengan tembusan ke PP IBI
PP IBI:
Tembusan permohonan
perpanjangan STR
MTKP mengusulkan
Bukti transfer sesuai rekapan
perpanjangan STR ke MTKI
Keterangan : Saat mengumpulkan bukti dokumen, bidan diwajibkan membawa bukti fisik asli
E. PENGHARGAAN SATUAN KREDIT PROFESI (SKP)
1. Pelaksanaan Kegiatan Praktek Profesi / Pelayanan Kesehatan
pelayanan kebidanan/kesehatan)
2. Pengurus IBI ranting/cabang/daerah/pusat 2 Per periode
darurat
6. Tim Audit Maternal Perinatal 1 Per kegiatan
Keterangan : Seluruh bukti fisik yang digunakan dalam pemenuhan SKP tersebut
diatas dapat menggunakan bukti fisik kegiatan yang dilakukan untuk
pemenuhan kredit jabatan fungsional
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan PKL ini, membuat peserta mampu dan menjadi
lebih kritis dalam menganalisa, mengkaji dan melakukan kegiatan
admnistrasi kesehatan yang diselenggarakan di instansi. Dengan demikian,
peserta mendapat wawasan yang lebih luas tentang penyelenggaraan
kegiatan administrasi kesehatan terkait dengan tugas pokok dan fungsi
sebagai pejabat fungsional administrasi kesehatan pertama. Hal ini sebagai
upaya dalam meningkatkan pengetahuan peserta dalam melakukan analisa
dan kajian terhadap butir-butir kegiatan Adminkes dan output kegiatan
Adminkes sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan
Aparatur Negara, Nomor 42/KEP/M.PAN/12/2000 tentang Jabatan
Fungsional Administrator Kesehatan dan Angka Kreditnya.
B. Rekomendasi
Demi keberlangsungan peningkatan pengetahuan dan kompetensi
bagi peserta pelatihan jabatan fungsional administrasi kesehatan, agar
dapat kiranya Dinas Kesehatan Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat
untuk menjembatani dan memfasilitasi kendala-kendala yang mungkin akan
ditemukan oleh peserta diklat ini dikemudian hari. Melalui koordinasi antar
wilayah dimana peserta berasal dan mengadakan pelatihan-pelatihan lain
sebagai penunjang kegiatan bagi peserta pelatihan jabatan fungsional
administrasi kesehatan.
C. Penutup
Demikian Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mandiri ini
dibuat, untuk dapat dijadikan sebagai salah satu persyaratan kelulusan
pelatihan jabatan fungsional administrasi kesehatan. Bila terjadi kesalahan
dalam penulisan Laporan ini, kami ucapkan mohon maaf dan terima kasih.