LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diwujudkan dalam
bentuk pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
menyeluruh
Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang
profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan
kebidanan. Karena itu bidan harus memiliki pengetahuan dan kompetensi
serta memahami tentang hukum yang berhubungan dengan ibu, bayi
serta kliennya. Agar bidan memahami tugas dan wewenang sebagai
tenaga kesehatan dan melakukan pelayanan sesuai standar profesi bidan
RUMUSAN MASALAH
Pengertian peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan
dan dasar hukum yang terkait dengan profesi bidan?
Bagaimanakah ketentuan tugas dan wewenang bidan menurut
undang-undang yang berlaku di Indonesia?
Bagaimanakah wewenang bidan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan?
Bagaimanakah perlindungan hukum yang di peroleh bidan dalam
menjalankan praktik bidan?
Contoh pelanggaran hukum wewenang bidan dan sanksi hukum
yang berlaku?
TUJUAN
Untuk mengetahui peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan dan dasar hukum yang terkait dengan profesi bidan.
Untuk mengetahui tugas dan wewenang bidan menurut undang-
undang yang berlaku di Indonesia.
Untuk mengetahui wewenang bidan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan.
Untuk mengetahui perlindungan hukum yang diperoleh bidan dalam
menjalankan praktik bidan.
Untuk mengetahui contoh pelanggaran hukum wewenang bidan dan
sanksi hukum yang berlaku.
Pengertian peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan
dan dasar hukum yang terkait dengan profesi bidan
Pasal 20 : Tata cara Uji Kompetensi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan,
Pasal 21 : 1) Setiap Bidan yang akan menjalankan Praktik Kebidanan wajib memiliki STR.
(2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh konsil kepada bidan yang
memenuhi persyaratan. (3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : a.
Memiliki ijazah dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan Kebidanan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, b. Memiliki Sertifikat
Kompetensi atau Sertifikat Profesi, c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental, d.
Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi; dan e. Membuat
pernyataan tertulis untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Contoh pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh bidan adalah penanganan kasus
kelahiran sungsang, melakukan aborsi, menolong partus patologis dan yang lainnya. Untuk
kasus kelahiran sungsang jika bidan melakukan pertolongan sendiri maka bertentangan
dengan:
• Undang-Undang Kesehatan Pasal 5 Ayat (2) yang menyatakan bahwa “Setiap orang
mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman”.
• Permenkes RI tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan Pada Pasal 10 point (d)
disebutkan bahwa “Pelayanan kebidanan kepada ibu meliputi pertolongan persalinan
normal”.
Setiap penyimpangan baik itu disengaja atau tidak sengaja, akan tetap di audit oleh dewan
audit khusus yang telah dibentuk oleh organisasi bidan atau dinas kesehatan di kabupaten
tersebut. Dan bila terbukti melakukan pelanggaran atau penyimpangan maka bidan tersebut
akan mendapat sanksi yang tegas, supaya bidan tetap bekerja sesuai kewenangannya.
Sanksi Hukum
Sanksi yang diberikan kepada bidan bisa berupa pencabutan ijin praktek bidan,
pencabutan SIPB sementara, atau bisa juga berupa denda. Selain itu bidan juga
bisa mendapat sanksi hukuman penjara jika melakukan pelanggaran terhadap
Peraturan Perundang-undangan.
Kesimpulan