TENTANG KESEHATAN
Oleh :
NIM : 2021023024009
PALEMBANG, 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahwa Bidan merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang memiliki
bidang keahlian yang dimiliki. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari
perundang-undangan.
Bidan adalah tenaga kesehatan yang sejak dulu tersedia hingga ke pelosok
dengan bentuk asuhan kebidanan. Ibu-ibu hamil hingga melahirkan anaknya yang
sehat tak lepas dari praktik asuhan kebidanan yang bertangan dingin. Untuk
Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Bidan biasanya juga berpraktik mandiri,
dapat juga berpraktik di klinik ataupun rumah sakit, maupun fasilitas layanan
perorangan.
1
2
prosedur operasional; memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien
termasuk pelaporan kelahiran dan kematian; pemberian surat rujukan dan surat
1. https://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-28-2017-izin-praktik-bidan
3
adalah:
perundang-undangan;
2. bahwa Bidan merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang
Bidan;
Dasar hukum keluarnya Permenkes 28 tahun 2017 tentang Izin Praktik Bidan
adalah:
4
977);
Aborsi ialah (1) suatu tindakan menghentian kehamilan sebelum janin dapat
untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam keadaan darurat tetapi juga bisa
karena sang ibu dalam keadaan darurat dan juga bisa karena sang ibu tidak
janin sebelum waktunya, baik secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan
saat janin masih berusia muda (sebelum bulan keempat masa kehamilan)2.
embrio atau fetus semata-mata bukan karena terjadi secara spontan/alami, tetapi
karena disengaja atau terjadi karena adanya campur tangan manusia (tenaga medis
: bidan) tanpa adanya indikasi medis. Penjelasannya, tindakan abortus ini ada
yang bersifat medis, jika terdapat indikasi medis yang menunjukkan tanda-tanda
si ibu. Apabila tanpa indikasi medis sering kali disebut dengan istilah abortus
provocatus crimimalis.
2..
Rocky Marbun, Deni Bram, Yuliasara Isnaeni dan Nusya A., 2012, Kamus Hukum
Lengkap (Mencakup Istilah Hukum & Perundang-Undangan Terbaru, Cetakan Pertama,
Visimedia, Jakarta, hlm. 2.
6
50% kematian ibu disebabkan oleh pengguguran kandungan yang tidak aman.
Dari 20 juta pengguguran kandungan tidak aman yang dilakukan tiap tahun,
ditemukan 70.000 perempuan meninggal dunia. Dengan kata lain, 1 dari 8 ibu
meninggal dunia akibat aborsi yang tidak aman. Di Indonesia sendiri, angka
pembunuhan janin per tahun sudah mencapai 3 juta. Angka yang tidak sedikit
memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Pergaulan bebas
kehamilan yang tidak diinginkan sampai berujung pada tindakan aborsi. Hingga
saat ini masih terjadi pro dan kontra maupun perdebatan yang tidak ada akhirnya,
dari berbagai pihak yang mendukung aborsi maupun yang kontra aborsi. Di
Indonesia hak aborsi dibenarkan secara hukum jika dilakukan karena adanya
Membahas persoalan aborsi sudah bukan merupakan rahasia umum dan hal yang
tabu untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan aborsi yang terjadi dewasa ini sudah
menjadi hal yang aktual dan peristiwanya dapat terjadi di mana-mana dan bisa
saja dilakukan oleh berbagai kalangan, baik itu dilakukan secara legal ataupun
Indonesia.
aborsi dengan syarat yang rumit karena keadaan darurat merupakan kata kunci
untuk menggugurkan kandungan dalam upaya menyelamatkan jiwa ibu hamil itu
sendiri. Dalam arti sempit indikasi medis sangat terbatas. Indikasi vital yaitu
aborsi yang dilakukan untuk menyelamatkan jiwa ibu apabila si ibu yang sedang
mengandung teracam bahaya maut yang tidak dapat dielakkan dengan cara
untuk menyelamatkan ibu hamil dan janinnya dapat dilakukan oleh tenaga
4..
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190905083743-255-427668/alasan-alasan-
medis-yang-anjurkan-perempuan-untuk-aborsi, Diakses pada tanggal 24 November 2022 pukul 17
:00 wib.
Aborsi yang dilakukan secara hukum dan segala perbuatan yang dilakukan
suatu tindak pidana atau kejahatan, aborsi oleh tenaga medis (bidan) dilakukan
bila mana ada indikasi medis misalnya ibu dengan penyakit berat yang mengacam
nyawa6.
masalah baru dengan munculnya praktek aborsi secara illegal, praktek aborsi
illegal sering berdampak, komplikasi, pendarahan dan berujung kematian dari ibu.
Kitab Umum Hukum Pidana menyebutkan soal aborsi termasuk dalam pasal
(299,346,347, dan 348) yang mengatur hukum bukan hanya bagi pelaku yang
melakukan tindakan aborsi termasuk dokter, perawat, dan bidan. Dalam Undang-
Undang no.23 tahun 1992 tentang kesehatan, persoaalan ini coba diselesaikan
aborsi atas indikasi medis maupun karena adanya pemerkosaan. Seorang bidan
6
.Ita Musyarofa, Wacana Hak Asasi Manusia Dalam Perbedatan “Aborsi’’ Jurnal Studi
Gender Indonesia, Vol 02, No. 01, Agustus 2011, hlm. 37.
9
Kompetensi bidan tidak terlepas dari kewenangan bidan yang telah diatur dalam
berkompeten berdasarkan indikasi medis, dan dengan persetujuan ibu hamil dan
suami.
2. Bersifat Illegal Aborsi dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan) yang tidak
dengan persetujuan ibu hamil dan atau suaminya. Aborsi illegal sering juga
dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan) yang kompeten, tetapi tidak mempunyai
indikasi medis7.
sebagaimana disebut di atas merupakan aborsi illegal. Sanksi pidana bagi pelaku
aborsi illegal di atur dalam pasal 1945 UU kesehatan yang berbunyi “Setiap aborsi
dimaksud dalam pasal 75 ayat (2) dapat dipidana dengan penjara paling lama 10
Soekidjo Notoatmodjo, 2010, Etika & Hukum Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta, hlm.
7.
135–136.
10
Selain itu, sanksi pidana bagi pelaku aborsis illegal juga diatur dalam kitab
1. Pasal 299
lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 45.000,- (empat
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia
seorang tabib, bidan atau juru -obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
ia diberhentikan/dipecat dari pekerjaannya itu. (KUHP 10, 35, 37, 283, 346s,
544s)
kadungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diacam dengan pidan penjara
3. Pasal 347 ayat (1) : “Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau
4. Pasal 348 ayat (1) : “Barang siapa dengan sengaja menggurkan atau mematikan
pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan
yang diterangkan dalam 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal
itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk mejalankan
kepolisian untuk diselidiki, selanjutnya bila memang ada bukti yang cukup bidan
maka proses pidana akan dilanjutkan oleh penyidik dan jaksa melalui proses di
gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisan medis, tenaga teknik biomedika,
8
.https://mh.uma.ac.id/ancaman-pidana-aborsi-ilegal/ Diakses pada tanggal 26 November
2022 pukul 20 :00 wib.
Tenaga Kebidanan yaitu bidan yang baik bekerja sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau bidan yang
kesehatan yang memiliki hak dan kewajiban sebagai tenaga kesehatan. Pada
12
1. Pasal 57
(1) Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah
a. perintah undang-undang;
b. perintah pengadilan;
d. kepentingan masyarakat;
2. Pasal 58
(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku
3. Pasal 59
menjadi:
13
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan jenis pelayanan kesehatan
Pemerintah9.
36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Menurut penjelasan Pasal 62 ayat (1)
dengan lingkup dan tingkat kompentensinya, antara lain untuk bidan adalah ia
9.
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009, hlm. 58-60.
Jika bidan tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 62 ayat (1) Undang-
administratif. Ketentuan sanksi ini diatur dalam Pasal 82 ayat (1) Undang-
Undang RI No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Sanksi yang dikenal
14
dalam Undang- Undang RI No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan adalah
sanksi administratif, yakni sanksi ini dijatuhkan jika bidan yang bersangkutan
Dengan kata lain, jika memang memberikan obat atau suntikan sanksi yang
berlaku padanya adalah sanksi administratif bukan sanksi pidana. Akan tetapi,
apabila ternyata pertolongan persalinan itu merupakan suatu kelalaian berat yang
yang bersangkutan dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
Pelayanan di luar kewenangannya juga diatur dalam Pasal 63 ayat (1) Undang-
kewenangannya”.
10
.Undang-Undang RI No.36 Tahun 2014, Pasal 84 tentang tenaga kesehatan.
Dalam penjelasan Pasal 63 ayat (1) Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2014
yakni suatu kondisi tidak adanya tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan
Dalam peraturan yang lebih khusus lagi dikatakan bahwa bidan adalah
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi
memiliki izin, yaitu Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek Bidan
(SIPB) untuk bidan yang menjalankan prakteknya secara mandiri (bukti tertulis
yang diberikan kepada bidan yang sudah memenuhi persyaratan) atau Surat Izin
Kerja Bidan (SIKB) untuk bidan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
(bukti tertulis yang diberikan kepada bidan yang sudah memenuhi persyaratan).
1464/2010).
Kode etik diharapkan mampu menjadi sebuah pedoman yang nyata bagi para
bidan dalam menjalankan tugasnya. Tapi pada kenyataannya para bidan masih
Contoh pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh bidan adalah penanganan
yang lainnya. Untuk kasus kelahiran sungsang jika bidan melakukan pertolongan
yang aman”.
ketentuan yang berlaku maka akan diberikan sanksi sesuai dengan Permenkes
praktek bidan. Sanksi yang diberikan kepada bidan bisa berupa pencabutan ijin
praktek bidan, pencabutan SIPB sementara, atau bisa juga berupa denda. Selain
itu bidan juga bisa mendapat sanksi hukuman penjara jika melakukan
dilakukan oleh wadah profesi bidan yaitu IBI. Dan pemberian sanksi dilakukan
tersebut.11
17
dir
2. Kasus di klinik pratama sang timur, pelaku bidan yuda yulia terhadap Naya
3 september 2017 (“malpraktek dari rahim jebol sampai dijahit acak- acakan,
yang menyangkut dengan kelalaian hal mana dilandaskan pada teori hukum
pidana.14
penggguran kandungan yang disengaja (abortus) di atur dalam kedua BAB XIV
tentang kejahatan kesusilaaan khususs pasal 299, dan Bab XIX pasal 346 sampai
dengan pasal 349, dan digolongkan kedalam kejahatan terhadap nyawa, yang
299 KUHP ayat (1) dijelaskan dalam buku berjudul tindak pidana mengenai
18
dengan demikian janin yang dikandungnya dapat menjadi gugur atau memberikan
pengobatan itu tetapi menyuruh orang lain untuk melakukan pengobatan terhadap
lakukan (doomplegen) dalam pasal 55 ayat (1) butir 1, karena menyuruh lakukan
pada pasal 55 ayat (1) terdapat syarat bahwa orang yang disuruh melakukan tidak
tetapi orang yang disuruh mengobati dalam pengertian kejahatan ini adalah orang
dalam menyuruh mengobati itu dilakukan sedemikian rupa sehingga orang yang
disuruh mengobati itu menjadi tidak berdaya misalnya dia dipaksa dengan
ancaman kekerasan akan dibunuh jika tidak mau mengobati. Apabila perempuan
itu sendiri yang mengobati, tidak penting apakah dengan cara demikian, masuk
akal atau tidak, apabila hamilnya menjadi gugur atau tidak perempuan yang
19
Pihak ketiga yang disuruh melakukan pegobatan dikenakan pasal 299 KUHP
sebagai pembuat yang mengobati sedangkan pihak kedua yang menyuruh apabila
bahwa dengan cara pengobatan dukun tadi hamilnya dapat digugurkan, juga dia
memberitahu atau menimbulkan harapan. Pada pasal 55 ayat (1) butir (2)
Juncto 55 ayat (1) butir (1)], dan bukan sebagai pembuat tunggal (dader).
Unsur subjektif nya adalah unsur segala yang ditetapkan pada permulaan
rumusan dengan mendahului semua unsur dari pasal 299 tersebut. Oleh karena
itu, kesengajaan itu harus ditunjukan pada semua unsur dibelakangnya. Artinya
ialah :
menyuruh mengobati.
2. Diketahuai bahwa yang diobatinya itu atau yang disuruh diobatinya itu adalah
11.
Permenkes RI Nomor : 1464/Menkes/PER/X/2010.
12.
https://news.detik.com/berita/d-3168361/bayi-meninggal-dalam-kondisi-mengenaskan-
pasutri-di- palembang-laporkan-bidan,
13.
https://manaberita.com/2017/12/malpraktek-dari-rahim-jebol-sampai-dijahit-acak-acakan-
ibu-satu-anak-ini-curhat-di-facebook/
14.
Rahardjo, Soetjipto. 1983. Permasalahan Hukum Di Indonesia. Bandung: Alumni
15. .
Chazawi, 2005, Tindak Pidana Mengenai Kesopanan, Raja Grafimdo Persada,Jakarta,
hlm.124.
16.
Ibid.,hlm125.
17.
Ibid.,hlm126.
20
Kesengajaan seperti itula yang harus dibuktiakan oleh jaksa penuntun umum
disidang pengadilan. Ayat (2) merumuskan tentang dasar pemberatan pidana. Dari
ketentuan pasal 346--349 KUHP dapat diketahui, bahwa aborsi menurut kontruksi
seorang wanita atau orang yang disuruh melakukan itu. Wanita dalam hal ini
legitimasi dan penegasan. Secara ekplisit, dalam undang-undang ini terdapat pasal
aborsi, tetapi dalam keadaan tertentu terdapat kebolehan. Pada pasal 9 ayat (1)
Undang-undang hak asasi manusia dijelaskan bahwa pasal 9 ayat (1) setiap orang
kehidupannya aborsi ditinjau dari perspektif HAM, setiap janin mempunyai hak
hidup yang harus dilindungi apabila aborsi dilakukan makan melanggar HAM.
karena merupakan bagian dari hak kesehatan reproduksi yang sangat mendasar
18..
Eny Kusmiran, 2011, Kejabatan Reproduksi Remaja dan Wanita, Selemba Medika,
Jakarta, hlm.18.
21
jaminan setiap orang untuk melakukan reproduksi. Dalam kasus ini aborsi dapat
Adapun upaya perlindungan hukum bagi pelaku tindak pidana di atur dalam
pada pasal20 :
1. Pasal 31
(2) Tindakan aborsi akibat perkosaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
hanya dapat dilakukan apabila usia kehamilan paling lama berusia 40 (empat
19.
CB. Kusmaryanto, SCJ, .2022, Kontoversi Aborsi, Gramedia Widiasarana Indonesia
Jakarta, hlm.85.
20. .
https://www.jogloabang.com/kesehatan/pp-61-2014-kesehatan-reproduksi.
2. Pasal 32
22
(1) Indikasi kedaruratan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1)
huruf a meliputi:
menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat
(2) Penanganan indikasi kedaruratan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
3. Pasal 33
(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri dari 2 (dua)
orang tenaga kesehatan yang diketuai oleh dokter yang memiliki kompetensi dan
kewenangan.
(4) Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tim
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membuat surat keterangan kelayakan aborsi.
4. Pasal 34
23
(1) Kehamilan akibat perkosaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1)
(2) Kehamilan akibat perkosaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan
dengan:
perkosaan.
5. Pasal 35
(2) Praktik aborsi yang aman, bermutu, dan bertanggung jawab sebagaimana
(3) Dalam hal perempuan hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
(4) Dalam hal suami tidak dapat dihubungi, izin sebagaimana dimaksud pada ayat
6. Pasal 36
(1) Dokter yang melakukan aborsi berdasarkan indikasi kedaruratan medis dan
kehamilan akibat perkosaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) huruf
(2) Dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan anggota tim
kelayakan aborsi atau dokter yang memberikan surat keterangan usia kehamilan
akibat perkosaan.
(3) Dalam hal di daerah tertentu jumlah dokter tidak mencukupi, dokter
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari anggota tim kelayakan
aborsi.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat
7. Pasal 37
(1) Tindakan aborsi berdasarkan indikasi kedaruratan medis dan kehamilan akibat
(2) Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi konseling pra
tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh
konselor.
(3) Konseling pra tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
dengan tujuan:
aborsi bahwa tindakan aborsi dapat atau tidak dapat dilakukan berdasarkan
(4) Konseling pasca tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
dengan tujuan:
aborsi;
terjadinya kehamilan.
8. Pasal 38
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3) huruf d atau tidak memenuhi ketentuan untuk
dilakukan tindakan aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2), korban
(2) Anak yang dilahirkan dari ibu korban perkosaan sebagaimana dimaksud pada
(3) Dalam hal keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menolak untuk
mengasuh anak yang dilahirkan dari korban perkosaan, anak menjadi anak asuh
undangan.
9. Pasal 39
(1) Setiap pelaksanaan aborsi wajib dilaporkan kepada kepala dinas kesehatan
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pimpinan
Apabila mengacu pasal 10 KUHP pokok dan pidana tambahan yang terdiri21 :
pengumuman hakim.
bahasa inggris yaitu istilah Medical Malpractice sering pula dalam bahasa inggris
Medical Malpractice.22
tenaga medis, tenaga kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan. Apabila pelaku
seterusnya.
pasal 34 ayat (3) UUD 1945 tersebut maka disarankan agar pemerintah
21.
Alexandra Ide, 2012, Etika Hukum dalam Pelayanan Kesehatan, Grasia Book,
Publisher, Yogyakarta, hlm.60.
22.
Prof. dr. Sutan Remy Sjahdeini, SH, Hukum Malpraktek Tenaga Medis, Jilid I, hlm.51.
28
B. Rumusan Masalah
oleh bidan ?
C. Ruang Lingkup
yang mana digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, yang
Bandung, hlm. 5.
29
fokus dalam penelitian ini adalah izin dan penyelenggaraan praktek bidan serta
pertanggung jawaban tindak pidana aborsi yang dilakukan oleh bidan di Dinas
1. Tujuan Penelitian
melakukan aborsi.
aborsi.
c. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dialami para penegak hukum
2. Manfaat Penelitian
30
sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
keilmuan bidang hukum pidana, terutama dalam hal tindak pidana aborsi.
Menambah bahan referensi bagi mahasiswa fakultas hukum pada umumnya dan
pada khususnya bagi Penulis sendiri dalam menambah pengetahuan tentang ilmu
hukum kususnya tentang tindak pidana aborsi dan menjadi salah satu bahan
informasi atau masukan bagi proses pembinaan kesadaran hukum bagi masyarakat
b. Manfaat Praktis
E. Kerangka Teori
1. Kerangka Teoritis
Sesuai judul yang penulis bahas yaitu Tindak Pidana Aborsi Yang Dilakukan
Black’s Law Dictionary, keguguran yang berupa keluarnya embrio atau fetus
semata-mata bukan karena terjadi secara alami (spontan), tapi juga karena
Teori keadilan menurut Plato, ialah diluar kemampuan manusia biasa yang
mana keadilan tersebut hanya ada di dalam suatu hukum dan juga perundang-
undangan yang dibuat oleh para ahli. Macam atau jenis keadilan menurut
Plato,yaitu:
a. Keadilan Moral ialah suatu keadilan yang terjadi jika mampu untuk dapat
b. Keadilan Prosedural ialah suatu keadilan yang terjadi jika seseorang dapat
Plato berpikir sangat realistis mengenai tujuan dan pentingnya hukum dan
manusia.25 Jadi, hukum menurut Plato adalah sebagai obat untuk menyembuhkan
penyakit rasional jiwa manusia, yaitu kejahatan. Dengan pembuatan hukum oleh
32
pemimpin yang cerdas, bermoral, dan bijaksana, yaitu filsuf-raja, maka hukum
24.
Suryono Ekotama,et.al, op.cit., h. 31.
25.
J.H Rapar, Filsafat Politik, Grafindo Persada, Jakarta, 2002, h. 83.
serta temperatur), dan faktor-faktor social seperti (umur, jenis kelamin, variable-
variable psikologis). Dia juga berpendapat bahwa kejahatan dapat dikontrol atau
Pendapat Enrico Ferri tersebut dapat ditemukan pada edisi pertama bukunya
dan sosial lebih dari problem fisik atau mental yang abnormal).
Pada edisi kelima dari bukunya Enrico Ferri menambah satu lagi penjelasan baru
26.
Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa, kriminologi, Cetakan X, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2010, h. 39.
27.
Ibid, h. 40.
Teori Efek Jera Menurut Wayne R Lafave menyebutkan bahwa salah satu
tujuan pidana adalah sebagai deterrence effect atau efek jera agar pelaku kejahatan
prevensi umum bertujuan agar orang lain tidak melakukan tindak pidana, prevensi
khusus ditujukan terhadap pelaku kejahatan yang telah dijatuhi hukuman agar
2. Kerangka Konseptual
Untuk memberikan pedoman yang lebih jelas mengenai penelitian ini,maka perlu
a. Kesehatan Reproduksi
sosial secar utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
34
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan
28.
Wayne R Lafave, 2010, Principle Of Criminal Law,West A Thomson Reuters Business,
Hlm.2.
29.
Sri Siswati,Op.Cit., h. 71
b. Korban
orang lain yang mencari pemenuhan diri sendiri atau orang lain yang
c. Kriminologi
seorang ahli antropologi Perancis, secara harfiah berasal dari kata “crimen”
yang berarti kejahatan atau penjahat dan “logos” yang berarti ilmu
penjahat.31
F. Metode Penelitian
35
yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat
dan kaidah dan peraturan perundangan, khususnya yang berkaitan dengan tindak
pidana aborsi. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum deskriptif
secara sistematis, terperinci dan menyeluruh tentang Tindak Pidana Aborsi Yang
Dalam hal ini pembahasan analisis mengenai ruang lingkup tindak pidana aborsi
2. Sumber Data
36
adalah dengan data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti
dari berbagai sumber yang telah ada. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber
sebagai bahan acuan, laporan, jurnal, putusan pengadilan, dan lain-lain. Bahan
Hukum Sekunder terdiri dari 3 (tiga) bahan hukum, yaitu sebagai berikut :
Yaitu bahan hukum yang terdiri atas peraturan perundang undangan secara
Yaitu bahan hukum yang terdiri atas buku, jurnal, pendapat para pakar.
Yaitu Bahan hukum yang berbentuk kamus hukum serta ensklopedi yang
hukum empiris. Yang dimaksud di sini adalah dengan mengambarkan suatu gejala
yang timbul dalam masyarakat melalui pengamatan yang dilakukan oleh penulis
37
untuk menentukan isi dan makna dari aturan hukum yang dijadikan pedoman
G. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
30.
Bambang Waluyo, Viktimologi Perlindungan Korban dan Saksi, Sinar Grafika, jakarta,
2011, h. 9.
31.
Topo Santoso dan Eva Achjani Zulfa,Op.Cit., h. 9
32.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. hlm. 6
BAB IV : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Rocky Marbun, Deni Bram, Yuliasara Isnaeni dan Nusya A., 2012, Kamus
Hukum Lengkap (Mencakup Istilah Hukum & Perundang-Undangan Terbaru,
Cetakan Pertama, Visimedia, Jakarta, hlm. 2.
Ibid.,hlm125.
Ibid.,hlm126.
Prof. dr. Sutan Remy Sjahdeini, SH, Hukum Malpraktek Tenaga Medis, Jilid
I, hlm.51.
40
Ibid, h. 40.
B. Peraturan Perundang-Undangan
C. Internet :
https://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-28-2017-izin-praktik-
bidan
41
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190905083743-255-427668/
alasan-alasan-medis-yang-anjurkan-perempuan-untuk-aborsi, Diakses pada
tanggal 24 November 2022 pukul 17 :00 wib.
https://mh.uma.ac.id/ancaman-pidana-aborsi-ilegal/ Diakses pada tanggal 26
November 2022 pukul 20 :00 wib.
https://news.detik.com/berita/d-3168361/bayi-meninggal-dalam-kondisi-
mengenaskan-pasutri-di- palembang-laporkan-bidan,
https://manaberita.com/2017/12/malpraktek-dari-rahim-jebol-sampai-dijahit-
acak-acakan-ibu-satu-anak-ini-curhat-di-facebook/
.
https://www.jogloabang.com/kesehatan/pp-61-2014-kesehatan-reproduksi.