Anda di halaman 1dari 11

Aspek Legal dalam Keperawatan

Site: Latihan Jarak Jauh Kesehatan


Course: MPI 2 : Etik dan Legal Profesi Keperawatan
Book: Aspek Legal dalam Keperawatan
Printed by: Bawendu Surianti Yuliana
Date: Friday, 4 March 2022, 3:36 PM
Table of contents
1. Pendahuluan
2. Pengertian hukum keperawatan
3. Hak Klien
4. Kewenangan perawat
5. Legal Issue dalamKeperawatan
6. Presentasi Aspek Legal dalam Keperawatan
7. Video Presentasi Aspek Legal dalam Keperawatan
8. SEKARANG SAYA TAHU
1. Pendahuluan
Pendahuluan
Dasar dari munculnya masalah legal adalah diawali dengan masalah etik, ketika
masalah etik tidak dapat dikelola dengan baik dan tidak terselesaikan akan berisiko
masuk kedalam masalah legal atau hukum, oleh karena itu sebagai seorang perawat
tidak boleh buta akan hukum yang mengatur atau yang berhubungan dengan
masalah kesehatan khususnya yang mengatur masalah keperawatan

Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti materi pokok ini, peserta mampu memahami aspek legal dalam
keperawatan.

Sub Materi Pokok


Aspek Legal dalam Keperawatan
1. Pengertian hukum keperawatan
2. Hak klien
3. Kewenangan perawat
4. Legal issue dalam keperawatan
2. Pengertian hukum keperawatan
Pengertian aspek legal dalam praktik keperawatan
Aspek legal dalam praktik keperawatan tercantum dalam UU no 23 th 1992 yang
telah disempurnakan menjadi UU No.36/ tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU
no.38 tahun 2014 tentang Keperawatan. Peraturan Pemerintah No.32/ tahun
1996 tentang Tenaga Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 148/1
/2010, tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat; dan Permenkes RI no
17 tahun 2013 tentang Perubahan atas Permenkes no 148 tahun 2010 dan
kemudian Permenkes 26 tahun 2019 tentang Peraturan pelaksana UU no 38
tahun 2014 tentang Keperawatan. Permenkes no 161 / Menkes/ I / 2010 tentang
Registrasi Tenaga kesehatan. Kemudian Permenkes no 46 tahun 2013 tentang
registrasi tenaga kesehatan dan diperbaharui pada Permenkes no 83 tahun 2019
tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
Informed consent
Informed consent adalah dokumen yang legal dalam pemberian persetujuan
prosedur tindakan medik dan atau invasif, bertujuan untuk perlindungan
terhadap tenaga medik jika terjadi sesuatu yang tidak diharapakan yang
diakibatkan oleh tindakan tersebut. Selain itu dapat melindungi pasien terhadap
intervensi / tindakan yang akan dilakukan kepadanya.
Tindakan medik adalah tindakan yang bersifat diagnostik – teuraputik yang
dilakukan terhadap pasien. Tindakan invasif adalah tindakan medik langsung yang
dapat mempengarui keutuhan jaringantubuh
Dasar – dasar Informed consent UU N0 23 / 1992 tentang kesehatan Pasal 53 ayat
(2) dan Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 585 tentang persetujuan tindakan
medik.
Adapun tahapan dalam melakukan informed consent:
a) Dokter memberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan meliputi:
Manfaat / keuntungan terhadap tindakan yang akan dilakukan
Kemunginan kerugian
Pemberian alternatif tindakan lain
b) Melakukan evaluasi apakah informasi yang dijelaskan sudah dipahami atau
belum
c) Individu / pasien tersebut membubuhkan tanda tangan pada formulir khusus.

Ada beberapa peran dokter dan perawat dalam informed consent. Perawat
sebagai advokasi :
Memastikan pasien sudah mengerti mengenai informasi yang akan dilakukan
Melidungi pasien terhadap kelalaian
Mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien
Dokter:
Berperan sebagai pemberi penjelasan/informasi jika berhalangaan dapat
diwakilkan kepada dokter lain dengan sepengetahuannya
3. Hak Klien
Beberapa hak pasien secara umum adalah : mempunyai hak untuk dinformasikan (to
be informed) , mempunyai hak untuk didengarkan (to be heard), mempuyai hak untuk
memilih (to be choice) dan mempunyai hak untuk diselamatkan (to be safety).
4. Kewenangan perawat
Saat ini kewenangan perawat diatur dalam peraturan berlaku sebagai yang tercantum
dalam Undang-Undang Keperawatan nomor 38 tahun 2014 dan Permenkes nomor 26
tahun 2019 dan peraturan lainnya yang mengatur tentang praktik keperawatan.
Praktik keperawatan didasarkan pada standar profesi perawat Indonesia, meliputi 3
ranah meliputi yaitu:
1) Professional, etis, legal dan peka budaya
Bertanggung gugat terhadap praktik profesional
Melaksanakan praktik keperawatan secara etis dan peka budaya
Melaksanakan praktik secara legal
2) Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan
keperawatan
Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan
Melakukan pengkajian keperawatan
Menyusun rencana keperawatan
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan
Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan
Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman
Menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan keperawatan/
pelayanan kesehatan
Menggunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan
3) Pengembanganprofessional
Melaksanakan peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan
keperawatan
Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
5. Legal Issue dalamKeperawatan
Legal issue dalam praktik keperawatan yang sering dijumpai seperti: kelalaian dalam
praktik keperawatan, dan DNR (Do Not Resucitation)
Kelalaian dalam praktik keperawatan disebabkan beberapa faktor seperti:
kompetensi yang tidak memenuhi kualifikasi
jumlah ketenagaan yang tidak memenuhi standard (pasien: nurse ratio)
fasilitas yang tidak lengkap
kebijakan, guideline, standard praktik dan prosedur yang tidak ada atau tidak
diupdate
lingkungan kerja yang tidak kondusif
DNR (Do Not Resucitation), adalah suatu pernyataan tertulis langsung untuk
tidak melakukan resusitasi jantung paru pada pasien dalam keadaan henti
jantung.
6. Presentasi Aspek Legal dalam Keperawatan

Silakan cermati presentasi di bawah ini.


Halaman 1 dari 13

Mata Pelatihan Inti 2

Etik dan Legal Profesi Keperawatan

ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN

Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Halaman 2 dari 13

ASPEK LEGAL DALAM/ KEPERAWATAN


Halaman 1 13

Dasar dari munculnya masalah legal adalah diawali


7. Video Presentasi Aspek Legal dalam
Keperawatan

Silakan saksikan video presentasi di bawah ini.


8. SEKARANG SAYA TAHU
Aspek legal dalam praktik keperawatan tercantum dalam UU no 23 th 1992 yang telah
disempurnakan menjadi UU No.36/ tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU no.38
tahun 2014 tentang Keperawatan. Peraturan Pemerintah No.32/ tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 148/1 /2010, tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawat; dan Permenkes RI no 17 tahun 2013 tentang
Perubahan atas Permenkes no 148 tahun 2010 dan kemudian Permenkes 26 tahun
2019 tentang Peraturan pelaksana UU no 38 tahun 2014 tentang Keperawatan.
Permenkes no 161 / Menkes/ I / 2010 tentang Registrasi Tenaga kesehatan. Kemudian
Permenkes no 46 tahun 2013 tentang registrasi tenaga kesehatan dan diperbaharui
pada Permenkes no 83 tahun 2019 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai