Nama Peserta : Dwi Susanto, A.Md.Kep Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Bapelkes Semarang
A. Substansi mata pelatihan
1. Prinsip etika dan nilai etik adalah prinsip yang digunakan dalam membina hubungan antara perawat dengan orang lain sesuai dengan kode etik keperawatan, sedangkan niilai etik adalah perilaku yang terbentuk dari penerapan kode etik sesuai dengan prinsip etik sehingga individu perawat memiliki nilai-nilai etik dalam melaksanakan tugasnya. 2. Aspek legal dalam praktik keperawatan tercantum dalam UU no 23 th 1992 yang telah disempurnakan menjadi UU No.36/ tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU no.38 tahun 2014 tentang Keperawatan. Peraturan Pemerintah No.32/ tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 148/1 /2010, tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat; dan Permenkes RI no 17 tahun 2013 tentang Perubahan atas Permenkes no 148 tahun 2010 dan kemudian Permenkes 26 tahun 2019 tentang Peraturan pelaksana UU no 38 tahun 2014 tentang Keperawatan. Permenkes no 161 / Menkes/ I / 2010 tentang Registrasi Tenaga kesehatan. Kemudian Permenkes no 46 tahun 2013 tentang registrasi tenaga kesehatan dan diperbaharui pada Permenkes no 83 tahun 2019 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
B. Refleksi dari pembelajaran
Dari pembelajaran ini saya mendapatkan pelajaran bahwa: 1. Di dalam aspek etik keperawatan terdapat value dan etika keperawatan, value sendiri merupakan nilai keyakinan dalam individu perawat dalam menjalankankan perannya pada parktik keperawatan, sedangkan etika keperawatan merupakan pengetahuan tentang moral. Etik keperawatan memiliki prinsip etika yaitu prinsip yang digunakan dalam membina hubungan sesuai kode etik keperawatan dan nilai etik merupakan perilaku yang terbentuk dari penerapan kode etik dalam menjalankan tugasnya. Selain itu Etik keperawatan memiliki suatu dilemma etik yang dalam penyelesaiannya menggunakan regulasi dan standar terkini 2. Aspek legal keperawatan sudah tertuang di dalam beberapa peraturan yang berlaku, Salah satu aspek legal keperawatan yaitu informed consent merupakan persetujuan dalam melakukan tindakan medis. Dalam legal keperawatan terdapat hak klien yang secara umum mempunyai hak untuk dinformasikan (to be informed) , mempunyai hak untuk didengarkan (to be heard), mempuyai hak untuk memilih (to be choice) dan mempunyai hak untuk diselamatkan (to be safety) dan terdapat kewenangan perawat dalam melakukan praktik keperawatan didasarkan pada standar profesi perawat Indonesia yang meliputi professional, etis, legal dan peka budaya, pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawata, dan pengembangan professional. Kita juga akan menjumpai legal issue dalam praktik keperawatan seperti: kelalaian dalam praktik keperawatan, dan DNR (Do Not Resucitation). Hal yang menarik yaitu mempelajari beberapa peraturan yang tertuang aspek legal keperawatan dan tindakan apa saja yang menjadi aspek legal dalam keperawatan, salah satunya informed consent menjadi dasar melindungi kita dalam melakukan praktek keperawatan.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu