Anda di halaman 1dari 21

HUKUM KESEHATAN

Ns. Muhammad Fauzi, S.Kep., MMR


PENGERTIAN
Hukum kesehatan adalah semua
peraturan hukum yang berhubungan
langsung pada pemberian layanan
kesehatan dan penerapannya pada
hubungan perdata, hukum administrasi
dan hukum pidana.
  LANDASAN HUKUM KESEHATAN
• Hak atas informasi (the right to
information)
• Hak untuk menentukan nasib
sendiri (the right of self
determination).
UNDANG-UNDANG MENGENAI HUKUM
KESEHATAN DIATUR DALAM :
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (selanjutnya disebut UU No. 29 Tahun 2004).
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(selanjutnya disebut UU No. 36 Tahun 2009).
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(selanjutnya disebut UU No. 44 Tahun 2009).
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (selanjutnya disebut UU No. 36 Tahun 2014)
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
(selanjutnya disebut UU No. 38 Tahun 2014
PERATURAN YANG DIGUNAKAN :
 Undang-Undang Dasar 1945
 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
 Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
 PP No. 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia kedokteran
 PP No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehata
Permenkes RI No. 585/Men.Kes/Per/1989 tentang Persetujuan Tindakan
Medik
Permenkes RI No. 729a/Men.Kes/Per/XII/1989 tentang Rekam
Medis/Medical Record
Kepdirjen Pelayanan Medis No. HK.00.06.6.5.1866 tentang Pedoman
Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent)
Siapakah Tenaga kesehatan
(Pasal 2 PP No. 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan)

1. Tenaga medis;
2. Tenaga keperawatan;
3. Tenaga gizi;
4. Tenaga kefarmasian;
5. Tenaga keteknisian medis;
6. Tenaga keterapian fisik.
ASAS DALAM HUKUM KESEHATAN

Pembangunan kesehatan diselenggarakan


dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, pelindungan,
penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, gender dan
nondiskriminatif dan norma-norma agama
HAK PASIEN BERDASARKAN UU NO.29 / 2004

- Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan


medis sebagaimana dimaksud Pasal 45 ayat 3 yaitu :
* Diagnosis dan tata cara tindakan medis
* Tujuan tindakan medis yang dilakukan
* Alternatif tindakan lain dan resikonya
* Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
- Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
- Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
- Menolak tindakan medis
HAK PASIEN BERDASARKAN UU NO.8 / 1999
TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
· Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
· Memilih
· Informasi yang benar, jelas, dan jujur
· Didengar pendapat dan keluhannya
· Mendapatkan advokasi, pendidikan dan perlindungan
konsumen
· Dilayani secara benar, jujur, tidak diskriminatif
· Memperoleh kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian
HAK YANG MELEKAT PADA DIRI TENAGA KESEHATAN
BERDASARKAN UU NO.29/2004

- Memperoleh perlindungan hukum dalam


melaksanakan tugas sesuai dengan Profesinya
- Memberikan pelayanan medis menurut standar
profesi dan standar prosedur operasional
- Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
dari pasien dan keluarganya
- Menerima imbalan jasa
KEWAJIBAN PASIEN
BERDASARKAN UU NO.8 / 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
KONSUMEN
· Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur
· Beritikad baik
· Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati

BERDASARKAN UU.NO.29/2004
- Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
- Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana kesehatan
- Memberikan imbalan jasa atas pelayan yang diterima
KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN

1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar


profesi dan standar prosedur operasional serta
kebutuhan medis pasien
2. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih
baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan
INFORMED CONSENT
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No.585.Menkes/Per/IX/1989)

Untuk menghindari resiko malpraktik, tenaga medis


membuat informed consent / persetujuan tindakan
medis (pertindik).
Pertindik merupakan suatu izin atau pernyataan setuju
dari pasien yang diberikan secara bebas, sadar dan
rasional setelah memperoleh informasi yang lengkap,
valid dan akurat dipahami dari dokter tentang keadaan
penyakitnya serta tindakan medis yang akan
diperolehnya.
HAL-HAL YANG PERLU DISAMPAIKAN DALAM INFORMED CONCENT

1. Maksud dan tujuan tindakan medis tersebut;


2. Resiko yang melekat pada tindakan medis itu
3. Kemungkinan timbulnya efek samping
4. Alternatif lain tindakan medis itu;
5. Kemungkinan-kemungkinan (sebagai konsekuensi) yang terjadi
bila tindakan medis itu tidak dilakukan;
6. Dalam menjelaskan mengenai resiko perlu dikatakan mengenai :
a. Sifat dan resiko tindakan
b. Berat ringannya resiko yang terjadi
c. Kemungkinan resiko itu terjadi
d. Kapan resiko tersebut akan timbul seandainya terjadi
SANKSI HUKUM TERHADAP INFORMED CONSENT
Sanksi pidana
Apabila seorang tenaga kesehatan menorehkan benda tajam tanpa
persetujuan pasien dipersamakan dengan adanya penganiayaan
yang dapat dijerat Pasal 351 KUHP
Sanksi perdata
Tenaga kesehatan atau sarana kesehatan yang mengakibatkan
kerugian dapat digugat dengan 1365, 1367, 1370, 1371 KUH
Sanksi administratif
Pasal 13 Pertindik mengatur bahwa :
Terhadap dokter yang melakukan tindakan medis tanpa
persetujuan pasien atau keluarganya dapat dikenakan sanksi
administratif berupa pencabutan izin praktik.
REKAM MEDIS / MEDICAL RECORD
Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 749/Menkes/XII/1989

Medical record adalah berkas yang berisikan


catatan, dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan
MANFAAT REKAM MEDIS

1. Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan


pasien;
2. Bahan pembuktian dalam perkara hukum;
3. Bahan untuk keperluan penelitian dan
pendidikan;
4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan;
MEMAHAMI DASAR HUKUM DARI TUNTUTAN MALPRAKTEK
YANG MUNGKIN MELIBATKAN PARA PERAWAT

1. Catat hasil tindakan yang telah dilakukan dan


kebutuhan perawatan lebih lanjut
2. Memberikan informasi kondisi pasien secara
tepat, misalnya memperlihatkan fakta2 secara
akurat dan tepat mengenai proses asuhan yang
diberikan.
3. Catat hasil evaluasi, minimal satu kali setiap
giliran jaga
4. Perhatikan terhadap situasi perawatan klien
dan catat secara rinci
KECEROBOHAN YANG HARUS DIBUKTIKAN PENUNTUT
SEBELUM TUDUHAN DIKENAKAN :

1.Melalaikan suatu tugas


2.Tidak memenuhi standar praktik
keperawatan / bekerja tidak berdasarkan
pada SOP
3.Terdapat hubungan sebab akibat
terjadinya cedera
4.Menimbulkan kerugian baik materiel
maupun moril
BEBERAPA KESALAHAN YANG DAPAT
MEMUNCULKAN MASALAH HUKUM
1. Kesalahan dalam administrasi pengobatan / salah
memberikan obat
2. Kelainan dalam mengangkat / mengecek benda asing setelah
operasi.
3. Kelemahan memantau, mengobservasi dan melaporkan
perubahan - perubahan kondisi pasien
4. Pemberhentian obat oleh perawat
5. Kelemahan dalam hal menggali riwayat pasien
6. Kelemahan dalam melakukan pencatatan dan
pendokumentasian secara lengkap dan cepat
7. Tidak mengikuti standar operasional prosedur yang
seharusnya
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
Prestasi bukanlah suatu
kebetulan, dan Impian tidak akan
pernah menjadi kenyataan tanpa
Kerja Keras

Anda mungkin juga menyukai