Anda di halaman 1dari 110

PEMICU 2

BLOK ETIKA DAN FORENSIK


KEDOKTERAN

STEVEN YOSIARDO PURNAMA


405110210
LO1.
UU NO.36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN
UU No.36 tahun 2009 tentang
KESEHATAN
Hak dan kewajiban (pasal 4-13) bab III
SDM tenaga kesehatan (pasal 22-24, 27-29)
bab V
Fasilitas pelayanan kesehatan (pasal 30-34)
Upaya kesehatan (pasal 46-49) bab VI
Pemberian pelayan kesehatan (pasal 52-54)
Perlindungan pasien rahasia kedokteran
(pasal 56-58)
Penyidikan (pasal 189) bab XIX
Ketentuan pidana (pasal 190-200) bab XX
Hak dan Kewajiban
Sumber daya di bidang kesehatan
Tenaga Kesehatan (bag 1)
Pasal 1 butir 6
Sumber daya di bidang kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (bag 2)

Pasal 1 butir 7
Upaya Kesehatan (bag 1)
Pasal 1 butir 11,12,13,14,15,16
Upaya kesehatan Pemberian Pelayanan
Kesehatan (bag 2, paragraf 1)
Upaya kesehatan Perlindungan
Pasien (bag 2, paragraf 2)
Penyidikan
Ketentuan pidana (bab XX)
LO2.
ANALISIS MEDIKOLEGAL BERDASARKAN KUHP DAN KUH
PERDATA SERTA MENGANALISA PELANGGARAN
PELANGGARAN YANG TERJADI PADA PRAKTIK KEDOKTERAN
UU pradok
Sesudah diterbitkannya Undang-Undang
Praktik kedokteran (UU Pradok) tahun 2004,
norma disiplin menjadi hal baru yang perlu
diperhatikan dan dikaji, karena didalam
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) ada
lembaga yang disebut sebagai Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia (MKDKI) dengan tujuan
menegakkan disiplin dokter dan dokter
gigi dalam penyelenggaraan praktik
kedokteran
Disiplin kedokteran
adalah norma kepatuhan aturan-
aturan/ketentuan penerapan
keilmuan dalam pelaksanaan
pelayanan atau lebih khusus
kepatuhan menerapkan kaidah-
kaidah penatalakasanaan klinis
(asuhan medis) yang mencakup:
penegakan diagnosis, tindakan
pengobatan, menetapkan prognosis
Hubungan dokter
(termasuk spesialisasi) dengan pasien
1. Hubungan Kebutuhan
2. Hubungan Kepercayaan
3. Hubungan Keprofesian
4. Hubungan Hukum
Aspek medikolegal
Aspek medikolegal hubungan antara
dokter-pasien ada dua hal yang perlu
mendapat perhatian yaitu:
1. Komunikasi antara dokter dengan pasien
2. Persetujuan tindakan kedokteran. yang
sering mengundang timbulnya masalah
antara dokter dan pasien.
PIDANA vs PERDATA

Individu vs publik Individu vs


Publik diwakili individu
penyidik, Dapat diwakili
penuntut umum pengacara
Pembuktian : P.U Pembuktian :
Penengah : penggugat
hakim, sistem juri Penengah :
UU: Hakim
KUHAP,KUHP,dll Kebenaran :
Kebenaran : formil
materiel UU:
Sanksi : mati, SH, KuhPer,KUHD,DLL
KRITERIA PIDANA
TINDAKAN PELANGGARAN PASAL KUHP
Melakukan
Seorang dokter dapat
penipuan dikenakan
terhadap sanksiPasal
pasien pidana,
378bilamana
KUHP ia
berbuat kriminal seperti:
Pembuatan surat keterangan palsu Pasal 263 dan 267 KUHP
Kesengajaan membiarkan penderita Pasal 349 KUHP
tidak tertolong
Tidak memberikan pertolongan pada Pasal 304 KUHP
orang yang berada dalam bahaya
Euthanasia Pasal 344 KUHP
Melakukan pengguguran atau abortus Pasal 346-349 KUHP
provocatus
Penganiayaan dan luka berat Pasal 351 KUHP & Pasal 90
KUHP
Kealpaan sehingga mengakibatkan Pasal 359-361 KUHP
kematian atau luka-luka berat pada diri
orang lain
Pelanggaran wajib simpan rahasia Pasal 322 KUHP
kedokteran
Penyerangan seksual Pasal 284-294 KUHP
Pelanggaran kesopanan Pasal 290 ayat 1, pasal 294
KRITERIA PERDATA
PASAL KETERANGAN
Pasal 1365 KUHPdt Penimbul ganti rugi atas diri orang lain
pelakunya harus membayar ganti rugi.

Pasal 1366 KUHPdt Selain penimbul / kesengajaan, juga


akibat kelalaian atau kurang berhati-hati.

Pasal 1367 KUHPdt Majikan ikut bertanggung-jawab atas


perbuatan orang di bawah
pengawasannya.
Pasal 1338 KUHPdt Wanprestasi ganti rugi.

Pasal 58 UU No. 36 Tahun Ganti rugi


2009 Tentang Kesehatan

Pasal 66 UU No.29 Tahun Ganti rugi


2004 Tentang Praktik
Kedokteran
Doktrin perbuatan melawan hukum seperti tindakan tanpa informed
consent, salah orang / salah organ, product liability.
Prosedur mediko-legal
Prosedur mediko-legal adalah tata-cara atau
prosedur penatalaksanaan dan berbagaiaspek
yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk
kepentingan hukum untuk kepentingan
hukum.
Secara garis besar prosedur mediko-legal
mengacu kepada peraturan
perundangundangan yang berlaku di
Indonesia, dan pada beberapa bidang juga
mengacu kepada sumpah dokter dan etika
kedokteran.
Lingkup prosedur
medikolegal
pengadaan visum et repertum,
tentang pemeriksaan kedokteran terhadap tersangka.
pemberian keterangan ahli pada masa sebelum
persidangan dan Pemberian keterangan ahli di
persidangan dan pemberian keterangan ahli di dalam
persidangan
kaitan visum et repertum dengan rahasia kedokteran
tentang penerbitan Surat Keterangan Kematian dan
surat keterangan medik
tentang fitness / kompetensi pasien untuk
menghadapi pemeriksaan penyidik
LO3.
INFORMED CONSENT
PERSETUJUAN TINDAKAN
KEDOKTERAN / INFORMED CONSENT
Medical providers Medical receivers
Kewajibannya Memiliki hak untuk
melakukan menentukan
diagnosis, pengobatan atau
pengobatan, tindakan medik apa
tindakan medis yg akan dilakukan [
yang terbaik the right to self
menurut jalan determination ]
pikiran dan
pertimbangannya.
Definisi Informed Consent
Permenkes
no
290/Menkes/P
ER/
III/2008 ttg
Persetujuan
Tindakan
Kedokteran

Proses Komunikasi

Tercapainya kesepakatan antara dokter


dan pasien
Formulir hanya pen-dokumentasian
dari apa yang telah disepakati
Tujuan Informed Consent
Melindungi pengguna jasa tindakan medis (pasien)
secara hukum dari:
tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuannya,
tindakan pelaksana jasa tindakan medis yang sewenang-
wenang,
tindakan malpraktek yang bertentangan dengan hak asasi
pasien dan standar profesi medis,
penyalahgunaan alat canggih yang memerlukan biaya tinggi
atau over utilization yang sebenarnya tidak perlu dan tidak
ada alasan medisnya;
Memberikan perlindungan hukum terhadap pelaksana
tindakan medis:
dari tuntutan-tuntutan pihak pasien yang tidak wajar
akibat tindakan medis yang tak terduga dan bersifat negatif
Sifat Pemberian Informasi
obyektif
tidak memihak
tanpa tekanan

Setelah mendapat informasi


pasien diberi waktu untuk berfikir
dan mempertimbangkan
keputusannnya
Yang berhak memberi
persetujuan
Pasien yg sudah dewasa (>21 tahun / sudah
menikah) dan dalam keadaan sehat mental
Ada kesangsian terhadap kesiapan mental pasien
diambil alih oleh keluarga pasien atau atas alasan lain
Pasien usia <21 tahun , dan pasien gangguan jiwa
yang menandatangani adalah orangtua / wali /
keluarga terdekat / induk semang
Pasien dalam keadaan tidak sadar, atau pingsan serta
tidak didampingi oleh keluarga terdekat secara
medik dalam keadaan gawat darurat yang perlu
tindakan medik segera tidak diperlukan
persetujuan dari siapa pun
Isi informed consent
KKI memberikan 12 kunci informasi yang sebaiknya
diberikan kepada pasien:
1. Diagnosis dan prognosis secara rinci dan juga prognosis
apabila tidak diobati
2. Ketidakpastian tentang diagnosis
3. Pilihan pengobatan atau penatalaksanaan terhadap
kondisi kesehatannya, termasuk pilihan untuk tidak diobati
4. Tujuan dari rencana pemeriksaan atau pengobatan
5. Untuk setiap tindakan, diperlukan keterangan tentang
kelebihan / keuntungan dan tingkat kemungkinan
keberhasilannya, dan diskusi tentang kemungkinan risiko
yang serius atau sering terjadi, dan perubahan gaya hidup
sebagai akibat dari tindakan tersebut.
6. Nyatakan bila rencana pengobatan tersebut adalah upaya
yang masih eksperimental
7. Bagaimana dan kapan kondisi pasien dan akibat
sampingannya akan dimonitor atau dinilai kembali
8. Nama dokter yang bertanggung jawab secara keseluruhan
untuk pengobatan tersebut
9. Bila melibatkan dokter yang sedang mengikuti pelatihan atau
pendidikan, maka sebaiknya dijelaskan peranannya didalam
rangkaian tindakan yang akan dilakukan
10.Mengingatkan kembali bahwa pasien dapat mengubah
pendapatnya setiap waktu
11.Mengingatkan bahwa pasien berhak memperoleh pendapat
kedua dari dokter lain
12.Bila memungkinkan, juga diberitahu tentang perincian biaya
CARA MEMBERIKAN INFORMASI
a. Informasi diberikan dalam konteks nilai, budaya dan latar
belakang mereka.
b. Dapat menggunakan alat bantu, seperti leaflet atau bentuk
publikasi lain
c. Tawarkan kepada pasien untuk membawa keluarga atau teman
dalam diskusi atau membuat rekaman dengan tape recorder
d. Memastikan bahwa informasi yang membuat pasien tertekan
agar diberikan dengan cara yang sensitif dan empati
e. Mengikutsertakan salah satu anggota tim pelayanan kesehatan
dalam diskusi
f. Menjawab semua pertanyaan pasien dengan benar dan jelas
g. Memberikan cukup waktu bagI pasien untuk memahami
informasi yang diberikan
LO4.
BREAKING BAD NEWS
Tujuan
Help the patient and family
understand the condition
Support the patient and family
Minimize the risk of overwhelming
distress or prolonged denial
Bad News Protocol
1. Siapkan informasi, lokasi, waktu
2. Cari tahu apa yang pasien sudah
tahu
3. Tanyakan seberapa banyak pasien
ingin tahu
4. Membagikan informasi
5. Berespon terhadap emosi pasien
6. Negosiasikan langkah-langkah follow
up yg diperlukan pasien
1. Siapkan informasi, lokasi, dan waktu
Persiapkan diri agar tdk tampak grogi dan tidak ikut larut dalam
emosi pasien, namun tetap berempati.
Penyampaian kabar buruk dilakukan di tempat yang tenang
Pendamping keluarga terdekat pasien
2. Cari tahu apa yg pasien sudah tahu
Ketika gejala pertama muncul, apa yg mungkin anda pikirkan ?
Jadi, apa yg sudah anda ketahui dari dokter sebelumnya ?
3. Tanyakan seberapa banyak yg pasien ingin tahu
- Apakah pasien ingin tahu perkembangan penyakitnya ?
- Apabila pasien menyatakan ingin tahu, tanyakan sejauh mana ?
- Sejauh mana informasi yg pasien ketahui tentang penyakitnya ?
4. Membagi informasi
Hindari menggunakan istilah kedokteran yg tidak dimengerti
Gunakan bahasa yg selevel dengan bahasa yg digunakan
pasien
Sampaikan informasi bertahap
WARNING shot !
5. Berespon terhadap emosi pasien
Jangan memotong luapan emosi pasien baik itu berupa dia
marah, nangis, mengeluh, dsb.
Amati selalu ekspresi dan emosi pasien
6. Negosiasikan langkah follow up yg
diperlukan pasien
Contoh : Minggu depan, kita konsultasi lagi ya bu
Faktor yang mempengaruhi
Keberhasilan penyampaian informasi
atau berita buruk itu dipengaruhi
oleh
Keterampilan kita berkomunikasi
Profesionalisme seorang dokter
Pengetahuan dan kemampuan analisis
Kecerdasan emosi
Kecerdasan spiritual
Protokol BUCKMAN
S SETTING UP interview
P assessing the patients
PERCEPTION
I obtaining patients INVITATION
K giving KNOWLEDGE and
information to the patient
E adressing the patients
EMOTIONS with emphatic responses
S STRATEGY AND SUMMARY
S-SETTING UP interview
Dari lingkungannya, libatkan orang terdekat, duduk bersama dengan
mata sejajar, buat hubungan erat dengan pasien
Hal penting lainnya, jangan sampe deh pertemuan tersebut terganggu
dengan hal-hal kecil seperti dering hp, melihat jam, menguap, bahkan
sms sekalipunfokuskan perhatian hanya pada pasien.
P-assessing the patients perception
Sebelum memberitahu, tanya terlebih dahulu, apa yang anda ketahui
sejauh ini tentang kondisi anda? Hal ini berguna untuk mempersiapkan
dokter akan kemungkinan respon yang diberikan pasien nanti.
I-obtaining patients invitation
Sebagian besar pasien pasti ingin mendengar diagnosis serta harapan
hidupnya kelak. Ada juga sebagia kecil pasien yang justru tidak ingin
mendengar apapun tentang kondisinya (sudah tak peduli atau pasrah
mungkin?) Nah, dokter juga harus jeli nih dalam melihat hal iniintinya,
janganmemberitahu lebihdari yang ia inginkan.
K-giving KNOWLEDGE and information to the patient
Pasien harus diberitahu diagnosis dan prognosis sejujurnya dalam
bahasa yang sederhana dan cara yang halus. Terkadang, kita perlu
juga memberikan semacam warning shot sebagai indikasi bahwa
akan menyampaikan berita buruk.
Satu yang perlu diingat juga, jangan pernah menggunakan medical
jargon atau bahasa medis yang gak pasien ngerti. Dan bila prognosis
kurang baik, pasien harus diyakinkan bahwa akan selalu mendapat
dukungan yang sebesar-besarnya.
E-adressing the patients emotions with emphatic responses
Amati emosi pasien dan cari tahu apa penyebab dari emosi pasien
tersebut. Beri waktu juga kepada pasien untuk mengekspresikan
perasaannya.
S-strategy and summary
Sampaikan tindakan apa yang harus dilakukan oleh pasien serta
sampaikan ringkasannya
Summary
Akhir percakapan, review kembali
keseluruhan
Simpulkan dengan ringkas dan jelas
Berikan pasien kesempatan bertanya
atau menanggapi
Tunjukkan bahwa dokter
mendengarkan dan mengerti apa yg
disampaikan pasien
Dokumentasikan dalam rekam medis
pasien
The task of breaking bad news is a
testing ground for the entire range of
our professional skills and abilities. If
we do it badly, the patients or family
members may never forgive us; if we
do it well, they will never forget us.
(Robert Buckman)
LO5.
MALPRAKTIK
Definisi Malpraktik
Malpraktik medik kelalaian atau
kegagalan seorang dokter untuk
mempergunakan tingkat
keterampilan & ilmu pengetahuan
yang lazim dipergunakan dalam
mengobati pasien atau orang cedera
menurut ukuran di lingkungan yang
sama.
Dokter dikatakan melakukan malpraktik medik
jika mengandung salah satu unsur berikut:
1. Dokter kurang menguasai ilmu pengetahuan kedokteran dan
keterampilan yang sudah berlaku umum di kalangan profesi
kedokteran
2. Memberikan pelayanan medik di bawah standar profesi (tidak lege
artis)
3. Melakukan kelalaian berat atau kurang hati hati , yang dapat
mencakup:
a. Tidak melakukan sesuatu tindakan yang seharusnya dilakukan
(omission), atau
b. Melakukan sesuatu tindakan yang seharusnya tidak dilakukan
(commission)
4. Melakukan tindakan medik yang bertentangan dengan hukum
Klasifikasi - Malpraktik
Criminal Malpractice Civil Malpractice
Terjadi apabila
Terjadi apabila seorang dokter seorang dokter telah
dalam menangani suatu kasus
telah melanggar hukum pidana menyebabkan
dan menempatkan dirinya pasiennya menderita
sebagai seorang tertuduh. luka atau mati, tetapi
Seorang dokter yang melupakan
kewajibannya untuk melaporkan tidak dapat dituntut
kepada polisi bahwa dia merawat
seorang penjahat yang harus
secara pidana. Dalam
dilaporkan hal ini dia dapat
Seorang ahli bedah plastik yang
mengubah wajah atau
digugat secara
menghilangkan sidik jari seorang perdata oleh pasien
penjahat untuk mempersulit
identifikasi. dan keluarganya.
Malpraktek Medik Murni
Sebenarnya tidak banyak dijumpai
Contoh: dokter melakukan
pembedahan dengan niat
membunuh pasiennya atau dokter
sengaja melakukan pembedahan
tanpa ada indikasi medis yang
sebenarnya tidak perlu dilakukan,
hanya untuk mengeruk keuntungan.
Malpraktik Etik
Jika dokter hanya melakukan
tindakan yang bertentangan dengan
etika kedokteran
Menurut Hubert W. Smith tindakan
malpraktek meliputi 4D, yaitu:
Duty of Care (kewajiban perawatan)
Dereliction of That Duty (penyimpangan
kewajiban)
Damage (kerugian)
Direct Causal Relationship (harus ada
kaitan kausal antara tindakan yang dilakukan
dengan kerugian yang diderita )
Duty (kewajiban)
Dalam hubungan perjanjian dokter dengan pasien, dokter
haruslah bertindak berdasarkan:
Adanya indikasi medis
Bertindak secara hati-hati dan teliti
Bekerja sesuai standar profesi
Sudah ada informed consent.

UU Praktek Kedokteran No. 29 tahun 2004 Bab IV tentang


Penyelenggaraan Praktik Kedokteran : bagian kesatu pasal
36,37 dan 38 bahwa seorang dokter harus memiliki surat
izin praktek, dan bagian kedua tentang pelaksanaan
praktek yang diatur dalam pasal 39-43. Pada bagian
ketiga menegaskan tentang pemberian pelayanan.
Dereliction of Duty (penyimpangan
dari kewajiban)
Apabila sudah ada kewajiban (duty), maka sang
dokter atau perawat rumah sakit harus bertindak
sesuai dengan standar profesi yang berlaku.
Jika seorang dokter melakukan penyimpangan dari
apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa
yang seharusnya dilakukan menurut standard
profesinya, maka dokter tersebut dapat
dipersalahkan.
Bukti adanya suatu penyimpangan dapat diberikan
melalui saksi ahli, catatan-catatan pada rekam
medik, kesaksian perawat dan bukti-bukti lainnya.
Direct Causation (penyebab
langsung)
Penyebab langsung yang
dimaksudkan dimana suatu tindakan
langsung yang terjadi, yang
mengakibatkan kecacatan pada
pasien akibat kealpaan seorang
dokter pada diagnosis dan
perawatan terhadap pasien.
Secara hukum harus dapat
dibuktikan secara medis yang
menjadi bukti penyebab langsung
Damage (kerugian)
Damage yang dimaksud adalah cedera atau
kerugian yang diakibatkan kepada pasien.
Walaupun seorang dokter atau rumah sakit
dituduh telah berlaku lalai, tetapi jika tidak
sampai menimbulkan luka/cedera/kerugian
(damage, injury, harm) kepada pasien, maka ia
tidak dapat dituntut ganti-kerugian.
Istilah luka (injury) tidak saja dalam bentuk fisik,
namun juga termasuk dalam arti ini gangguan
mental yang hebat (mental anguish) serta tejadi
pelanggaran terhadap hak privasi orang lain.
TUNTUTAN
Untuk dapat menuntut penggantian kerugian
(perdata) karena kelalaian, penggugat harus
dapat membuktikan adanya 4 unsur berikut :
1. Adanya suatu kewajiban bagi dokter terhadap
pasien
2. Dokter telah melanggar standar pelayanan medik
yang lazim dipergunakan
3. Penggugat telah menderita kerugian yang dapat
dimintakan ganti ruginya
4. Secara faktual kerugian itu disebabkan oleh
tindakan dibawah standar
LO6.
RAHASIA KEDOKTERAN
Hipocrates kewajiban memegang teguh
rahasia pasien hubungan dokter pasien

Apapun yang saya dengar atau lihat,


tentang kehidupan seseorang yang tidak
patut disebarluaskan, tidak akan saya
ungkapkan, karena saya harus
merahasiakannya

Perkembangan iptek kedokteran


pengecualian membuka rahasia jabatan dan
pekerjaan dokter memelihara
kepentingan umum dan mencegah
hal-hal yang dapat merugikan orang lain
Lafal Sumpah Dokter Indonesia berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1960:
Saya akan merahasiakan segala sesuatu
yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan
karena
keilmuan saya sebagai dokter
Bab II KODEKI tentang kewajiban dokter
terhadap
pasien dicantumkan antara lain:
Seorang dokter wajib merahasiakan segala
sesuatu
yang diketahuinya tentang pasien karena
kepercayaan yang diberikan kepadanya,
bahkan juga setelah pasien meninggal dunia
Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1966
tentang wajib simpan rahasia kedokteran:
Menteri Kesehatan dapat melakukan
tindak-tindak administratif berdasarkan
pasal 111 Undang-undang tentang
Kesehatan jika tidak dapat dipidanakan
menurut KUHAP
Rahasia: sesuatu yang disembunyikan dan
hanya diketahui oleh satu orang, oleh
beberapa orang saja,
atau oleh kalangan tertentu

Tidak selalu hal yang Harus dirahasiakan,


diberitahukan pada terutama terhadap
dokter merupakan pasangannya, yang
rahasia yang tidak tidak mengetahui
boleh diberitahukan bahwa ia memiliki
pada orang lain. hubungan dengan
Misalnya: influenza wanita/pria lain.
Misalnya: penyakit
sifilis atau gonorea
RAHASIA DOKTER

RAHASIA
RAHASIA JABATAN
PEKERJAAN

Rahasia dokter Rahasia dokter


sebagai pejabat pada waktu
struktural menjalankan
praktiknya
RAHASIA JABATAN

Ditinjau dari sudut hukum

Tingkah laku yang


bersangkutan dg Tingkah laku dalam
pekerjaan sehari- keadaan khusus
hari
Tingkah laku
yang
bersangkutan dg
pekerjaan sehari-
hari

PASAL 1365 KUH


PASAL 322 KUHP
PERDATA
PASAL 322 KUHP

(1) Barangsiapa dengan sengaja membuka sesuatu


rahasia yang ia wajib menyimpannya oleh karena
jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang
maupun yang dulu, dihukum dengan hukuman
penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda
sebanyak-banyaknya enam ratus rupiah

(2) Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seseorang


yang tertentu, ia hanya dituntut atas pengaduan
orang itu

PASAL 1365 KUH PERDATA


Barangsiapa yang berbuat salah sehingga seorang
lain menderita kerugian, berwajib mengganti
kerugian itu
Tingkah Laku dalam
Keadaan Khusus
Sebagai saksi/saksi ahli dapat mengundurkan diri
untuk memberi keterangan KUHAP (31 Desember
1981) pasal 120 & 168, khususnya pasal 170 :
Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat atau
jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat dibebaskan
dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi, yaitu
tentang hal yang dipercayakan kepada mereka.
Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk
permintaan tersebut, pengadilan negeri memutuskan apakah
alasan yang dikemukakan oleh saksi atau saksi ahli untuk
tidak berbicara itu, layak dan dapat diterima atau tidak.
Tingkah Laku dalam
Keadaan Khusus
Yang pertama didahulukan adalah rahasia jabatan
dokter, terutama karena kewajiban moral.
Alasan melepaskan rahasia jabatan :
pertumbuhan akal sehat, yaitu ada tidaknya
kepentingan yang lebih utama atau kepentingan
umum.
Contoh :
Seorang supir yang menderita epilepsi, yang
jika penyakitnya bangkit pada waktu sedang
menjalankan tugasnya, pasti sangat
membahayakan
Seorang guru yang menderita TBC aktif dapat
menular pada murid2 pada waktu mengajar
Tingkah Laku dalam
Keadaan Khusus
Seorang dokter dalam keadaan terpaksa
serupa itu ialah memberitahukan kepada
majikan si sakit, bahwa ia menganggap si
sakit perlu diperiksa kesehatannya oleh
majelis tersebut.
Mungkin diagnosisnya tidak perlu
disampaikan, cukup penyakit yang tidak
memungkinkan untuk bekerja terus, dapat
menular, atau membahayakan orang lain
dan dokter menasihati supaya
diberhentikan dari pekerjaannya
Dasar Hukum Rahasia Jabatan
Kedokteran
UU no 29 tahun 2004 tentang Prakdok
pada paragraf 4 setiap dokter atau
dokter gigi dalam menjalankan praktik
kedokteran wajib menyimpan rahasia
kedokteran
Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya
untuk:
Kepentingan kesehatan pasien
Memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum
Permintaan pasien sendiri
Berdasarkan ketentuan perundang2an
Persyaratan bila rahasia kedokteran
dibuka
Adanya ijin dari pasien
Adanya keadaan mendesak atau
memaksa
Adanya peraturan UU
Adanya perintah jabatan
Demi kepentingan umum
Adanya presumed consent dari
pasien
Persyaratan bila rahasia kedokteran
dibuka
Menurut Herkutanto
Adanya kerelaan atau ijin pasien. Pasien
dianggap telah menyatakan secara tidak
langsung bahwa rahasia kedokteran itu
bukan lagi merupakan rahasia, sehingga
tidak wajib dirahasiakan lagi oleh dokter
Pembukaan rahasia kedokteran tanpa
ijin pasien, karena adanya dasar
penghapus pidana berdasarkan
ketentuan pasal 48, 50 dan 51 KUHP
Persyaratan bila rahasia kedokteran
dibuka
Menurut Eck Menurut Fred Ameln
Diatur oleh UU
Ijin dari yang
Pasien membahayakan
berhak umum atau orang lain
Keadaan mendesak Pasien dapat memperoleh
atau terpaksa hak sosial
Pasien memberikan ijin
Peraturan
baik lisan maupun tulisan
perundang- Pasien memberikan kesan
undangan kepada dokter bahwa ia
Perintah jabatan mengijinkan
Demi kepentingan umum
yang sah atau kepentingan yang
lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai