Anda di halaman 1dari 32

TRILOGI RAHASIA MEDIS

Oleh ;
dr. Rainoldy Wangi, MH.Kes.

Undana Faculty of Medicine


Konsep
Alur pelayanan
1. Informed Concent
 ijin atau pernyataan setuju dari pasien
yang diberikan dengan bebas dan
rasional, sesudah mendapatkan
informasi yang telah dimengertinya dari
dokter
 Penghargaan trhdp hak pasien
 Wajib diberikan saat sebelum melakukan
tindakan kedokteran
Dasar Hukum IC
 UUD RI tahun 1945
 UU No.39 / 99 tentang HAM
 UU No. 36 /2009 tentang Kesehatan
 UU No.44 / 2009 tentang Rumah Sakit
 UU No. 29 / 2004 tentang Praktik
Kedokteran
 Permenkes 290/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran / Informed Consent
Fungsi informed consent

 Penghormatan terhadap hak pasien yaitu hak


mendapatkan informasi dan hak
menentukan nasib sendiri,
 Proteksi bagi pasien sebagai subjek penerima
pelayanan kesehatan (health care receiver =
HCR),terhadap penipuan atau paksaan,
 Introspeksi bagi profesi medis untuk
membuat keputusan medis yang rasional,
3 unsur harus dipenuhi
 Keterbukaan informasi yang cukup
diberikan oleh dokter
 Kompetensi pasien dalam memberikan
persetujuan
 Kesukarelaan (tanpa paksaan atau
tekanan) dalam memberikan
persetujuan.
Otoritas Untuk Memberikan
Persetujuan
 Orang dewasa dianggap kompeten karena itu harus
mengetahui terapi yang direncanakan.

 Orang dewasa yang tidak kompeten karena


penyakit fisik atau kejiwaan dan tidak mampu
mengerti  tidak dapat memberikan informed
consent yang sah.

 Sebagai akibatnya, persetujuan diperoleh dari orang


lain yang memiliki otoritas atas nama pasien.

 Ketika pengadilan telah memutuskan bahwa pasien


inkompeten, wali pasien yang ditunjuk pengadilan
harus mengambil otoritas terhadap pasien.
Informed Consent tidak
boleh diberikan pada
keadaan
 Dengan paksaan,
 Memberikan gambaran yang salah,
 Pada seorang yang belum dewasa,
 Seorang yang tidak berwenang,
 Tidak sepenuhnya sadar
Isi Informed Consent
 Kondisi penyakit pasien saat ini
 Terapi dan tindakan yang akan dilakukan ,
 Hasil terapi yang diharapkan dan seberapa
besar kemungkinan keberhasilannya
 Alternatif tindakan / pengobatan yang ada
dan akibat apabila penyakit tidak diobati
 Resiko apabila menerima atau menolak
terapi / tindakan yang akan dilakukan.
 Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat /tindakan/operasi yang
dilakukan
Siapa yang Menjelaskan
Tindakan Medis ?

 Yang bertanggungjawab untuk


menyampaikan kepada pasien adalah
dokter yang akan melakukan tindakan.
 Bukan perawat atau paramedis lainnya,
 Saksi tidak dibutuhkan, namun saksi
merupakan bukti bahwa telah dilakukan
IC.
Tindakan Medik Tanpa IC di
UGD
 Pasien dalam keadaan tidak sadar atau
tidak bisa memberikan ijin yang sah

 Harus segera diambil tindakan nyata dan


tidak ada waktu lagi untuk meminta
persetujuan pasien

 Ada keyakinan bahwa pasien tersebut akan


mati, kehilangan anggota tubuh atau akan
menderita cacat kesehatan yang serius, jika
tak segera dilakukan operasi terhadapnya
SURAT PERSETUJUAN / PENOLAKAN MEDIS KHUSUS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ..............................................................( L / P ) Umur/Tgl Lahir :...............
Alamat :........................................................................................................

Bertindak untuk diri saya sendiri / orang tua / suami/ istri / anak / wali dari :
Nama :...................................................................(L/P). Umur/Tgl Lahir...................
Yang dirawat di.............................................. No Rekam Medik.................................

Setelah mendapat penjelasan yang cukup dari dokter...............................................


Dan saya telah mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit , serta
tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinana pasca tindakan yang dapat
terjadi. Maka dengan ini saya menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan
Tindakan Medis berupa ………………………yang akan dilaksanakan oleh dokter............

Jakarta,………………….2010
Dokter yang menjelaskan, Yang membuat pernyataan,

(……………………) (…………………………..)
2. Medical Record
 berkas yang berisi catatan dan dokumen
antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien.
 Rujukan : Permenkes 269 tahun 2008
Fungsi MD
 Adminstratlve value: rekaman data
adminitratif pelayanan kesehatan.
 Legal value: pembuktian di pengadilan
 Financial value: perincian biaya pelayanan
kesehatan yang harus dibayar oleh pasien
 Research value: penelitian dalam lapangan
kedokteran, keperawatan dan kesehatan.
 Education value: pengajaran dan pendidikan
mahasiswa kedokteran, keperawatan serta
tenaga kesehatan lainnya.
Isi MR
3. Rahasia Kedokteran
Hipocrates ; “Apapun yang saya dengar
atau lihat, tentang kehidupan seseorang
yang tidak patut disebarluaskan, tidak
akan saya ungkapkan, karena saya
harus merahasiakannya.”
Dasar Hukum
 UU No. 36 /2009 tentang Kesehatan
 UU No.44 / 2009 tentang Rumah

Sakit
 UU No. 29 / 2004 tentang Praktik

Kedokteran
 Sumpah Hipocrates (Sumpah profesi)

 KODEKI (Etika Profesi)


Rahasia medik
 Wajib disimpan sampai akhir hayat
 Dibuka untuk kepentingan konsultasi
sejawat
 Pasien dapat menuntut jika membuka
tanpa persetujuan
 Gosip penyakit pasien benarkah?????
Dapat dibuka..
 kepentingan kesehatan pasien,
 memenuhi permintaan hukum,
 permintaan pasien sendiri dan ketentuan
undang-undang
PERADILAN PROFESI
KEDOKTERAN DAN ALTERNATIF
PENYELESAIAN SENGKETA
MEDIS

Oleh ;
dr. Rainoldy Wangi, MH.Kes.

Undana Faculty of Medicine


Malpraktik ?
 Prinsip : praktik kedokteran adalah Upaya /
ikthiar
 Tidak ada hasil akhir
 Konsekuensinya : tidak bisa dituntut
 Lalu malpraktik? ; kegiatan praktik kedokteran
tanpa melalui proses yang benar (SOP/PPK) yang
sesuai atau berlaku di tempat tertentu dan/atau
merujuk pada kolegium spesialistik tertentu yg
tidak dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan.
 Komplikasi ? Resiko ?
Konsekuensi pelanggaran
 Etika profesi oleh MKEK
 Disiplin keilmuan oleh MKDKI
 Pidana, Perdata oleh Polisi, Jaksa,
Pengadilan
 Administrasi oleh PTUN
penyelesaian
 Mediasi oleh pihak ketiga
 Jalur hukum
Tuntutan kasus
malpraktik

Penilaian dengan
tolak ukur standar
profesi

Ada/tidaknya culpa

Culpa lata Culpa levis


Kesalahan berat Kesalahan ringan

Jika tidak ada


kesalahan

Memenuhi standar
profesi

Bebas

Sanksi dapat berupa: Sanksi dapat berupa:


•Pidana •Perdata
•Administrasi •Administrasi
•Perdata
PERANAN PROFESI DOKTER
DALAM SKN

Oleh ;
dr. Rainoldy Wangi, MH.Kes.

Undana Faculty of Medicine


Pemahaman…..
Pengelolahan kesehatan yang
diselanggarakan oleh semua komponen
Bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya.
Landasan Yuridis
 Pancasila.
 Undang-Undang Dasar 1945
prinsip
 Perikemanusiaan
 Hak Asas Manusia
 Adil dan Merata
 Pemberdayaan dan Kemandirian
Masyarakat
 Kemitraan
 Pengutamaan dan Manfaat
 Tata Pemerintahan Yang Baik
Elemen SKN
 Upaya Kesehatan
 Pembiayaan Kesehatan
 Sumber Daya Manusia Kesehatan
 Sumber Daya Obat dan Perbekalan
Kesehatan
 Pemberdayaan Masyarakat
 Manajemen Kesehatan
Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai