Anda di halaman 1dari 19

SISTEM RANGKA PADA

MANUSIA
KELOMPOK 2
 DEA PITALOKA
 ERLIN LASTRIANI
 IKHSAN MAULANA
 NUR ASTRI JANUARTY
 RANI APRIANI
PENGERTIAN SISTEM RANGKA

Sistem rangka adalah kumpulan tulang-tulang yang


merupakan salah satu alat gerak pasif pada manusia. Dikatakan
alat gerak pasif karena sistem rangka akan bergerak jika sistem
otot lebih dahulu yang bekerja. Sistem rangka adalah sebuah
sistem gerak dimana antara tulang yang satu dengan yang lain
saling berkesinambungan, sehingga dapat menghasilkan gerak-
gerak tertentu. Sistem rangka juga yang memberi bentuk pada
tubuh manusia. Jumlah tulang pembentuk rangka pada manusia
lebih kurang 206 ruas tulang. Rangkaian tulang-tulang inilah
yang membuat manusia dapat berdiri tegak.
FUNGSI SISTEM RANGKA

1 2
Tempat melekatnya otot,
3 4
Memberi bentuk tubuh, Pergerakan, pergerakan Sistem kekebalan
rangka menyediakan tulang-tulang yang pada hewan bertulang tubuh, sumsum tulang
menyusun rangka tubuh
kerangka bagi tubuh belakang (vertebrae) menghasilkan
manusia menjadi tempat
sehingga menyokong melekatnya otot. Tulang bergantung kepada otot beberapa sel-sel
dan menjaga bentuk dan otot ini bersama-sama rangka, yang melekat imunitas. Contohnya
tubuh memungkinkan terjadinya pada rangka tulang. adalah limfosit B
pergerakan pada manusia. yang membentuk
antibodi.
FUNGSI SISTEM RANGKA

5 6 7
Penyimpanan, matriks
Perlindungan, Produksi sel darah, rangka tubuh
tulang dapat menyimpan
adalah tempat terjadinya
rangka tubuh haematopoiesis, yaitu tempat
kalsium dan terlibat dalam
metabolisme kalsium.
pembentukan sel darah. Sumsum
melindungi tulang merupakan tempat
Sumsum tulang mampu
beberapa organ pembentukan sel darah.
menyimpan zat besi dalam
bentuk ferritin dan terlibat
vital dalam metabolisme zat besi.
BAGIAN-BAGIAN
KERANGKA
KERANGKA AKSIAL
Kerangka aksial terdiri dari sekitar 80
tulang sepanjang sumbu pusat tubuh
manusia, dan itu termasuk tengkorak,
yang meliputi tengkorak dan tulang
wajah, osikel dari telinga bagian dalam,
tulang hioid, tulang rusuk, dan tulang
punggung
Tulang rangka aksial terdiri atas
tulang kepala, ruas tulang belakang,
tulang dada, dan tulang rusuk.
1. Tulang Kepala
Tulang kepala terdiri atas tulang tempurung
(kranium) dan tulang rahang. Tulang kepala
berfungsi sebagai pelindung otak, organ
pendengaran, dan organ penglihatan.
2.Tulang Belakang (Columna
Vertebralis)
Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama.
Terdiri atas jejeran tulang-tulang belakang (vertebrae).
Di antara tulang-tulang vertebrae terdapat discus
invertebralis merupakan tulang rawan yang
membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus
invertebralis memungkinkan tulang belakang bergerak
ke segala arah. Jika dilihat dari samping, tulang
belakang membentuk lekukan leher (cervix), lekukan
dada (thorax), lekukan pinggul (lumbar), dan lekukan
selangkang (sacral).
3. Tulang Dada (Sternum) dan Tulang
Rusuk (Costa)
Tulang dada terdiri atas bagian hulu atau tangkai
(manubrium sterni), bagian badan (corpus sterni),
dan taju pedang (processus xyphoideus). Tulang
rusuk terdiri atas 12 pasang tulang rusuk, yaitu 7
pasang rusuk sejati (costa vera), 3 pasang rusuk
palsu (costa spuria), dan 2 pasang rusuk melayang
(costa fluctuantes).
Bersama lekukan thorax pada tulang belakang,
tulang dada dan tulang rusuk membentuk rongga
dada (thorax) yang melindungi organ-organ penting
seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.
Kerangka Apendikular
Kerangka apendikular terdiri dari 126 tulang dalam tubuh, yang disusun secara
simetris pada kedua sisi tubuh, yang meliputi tulang tungkai atas dan bawah, dan
menghubungkan mereka ke kerangka aksial. Mereka terutama terdiri dari tulang
panjang dan tulang lainnya. Lengan atas terhubung ke kerangka aksial oleh korset
bahu, dan yang didukung oleh segudang tendon, tulang rawan, otot dan ligamen.
Paha terhubung ke kerangka aksial oleh korset panggul. Tulang utama tungkai atas
termasuk humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal, falang dan. Tulang utama
ekstremitas bawah meliputi tulang paha, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang
jari. Fungsi tulang apendiks termasuk keseimbangan dan stabilitas, bersama
dengan fungsi utama penggerak dan manipulasi.
Rangka apendikular meliputi anggota gerak tubuh. Rangka apendikular dapat
dikelompokkan menjadi gelang bahu, tulang anggota gerak atas, gelang panggul,
dan tulang anggota gerak bawah.
1. GELANG
BAHU

Gelang bahu
Terdapat dua gelang bahu,
yaitu kanan dan kiri.
Masing-masing gelang
bahu terdiri atas tulang
selangka (clavicula) dan
tulang belikat (scapula).
2. Tulang anggota gerak
atas

Tulang anggota gerak atas terdiri atas dua


tungkai, kanan dan kiri. Masing-masing terdiri
atas
1.Tulang lengan atas (humerus)
2. Tulang hasta (ulna)
3. Tulang pengumpil (radius)
4. 8 tulang pergelangan tangan (carpal)
5. 5 tulang telapak tangan (metacarpal)
6. 14 tulang jari tangan (phalanges).
3. Gelang panggul
Gelang panggul terdiri
atas 2 tulang pinggul
(coxae) di kanan dan
kiri. Gelang panggul
sangat stabil dan
berfungsi menahan
berat tubuh.

 
4. Tulang anggota
gerak bawah
Tulang anggota gerak bawah terdiri
atas dua tungkai kaki, kanan dan kiri.
Masing-masing terdiri atas :
- Tulang paha (femur)
- Tulang tempurung (patella)
- Tulang kering (tibia)
- Tulang betis (fibula)
- 7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
- 5 tulang telapak kaki (metatarsal)
- 14 tulang jari kaki (phalanges).
KONTRAKSI
OTOT
Kontraksi Otot
Kontraksi otot adalah salah satu mekanisme kerja otot.
sistem saraf memberikan potensial aksi sebagai sinyal ke
dalam sel sel otot. asetilkulin merespon sinyal dengan
menimbulkan reaksi kimia. Reaksi ini menghasilkan
kalsium dalam otot dan mengaktifkan kerja senyawa Aktin
dan miosin.
Mekanisme kontraksi otot sehingga kita dapat bergerak dimulai
dari :

1. Pelepasan asetilkolin neurotransmitter dipicu oleh


impuls saraf yang mencapai ujung saraf motorik
2. Asetilkolin melewati celah saraf otot dan mengikat 
reseptor asetilkolin dari serat otot.
3. Rangsangan reseptor memicu impuls di sekitar 
sarkolema yang berada di tubulus T dan yang menuju
kantong retikulum sarkoplasma
Mekanisme kontraksi otot sehingga kita dapat bergerak dimulai
dari :

4. Dari kantong tersebut, kalsium dihasilkan dan segera menuju ke 


sarkoplasma. Di dalam miofilamen tipis yang ada di sarkoplasma, kalsium
mengikat molekul troponin.
5. Pergeseran miofilamen tipis menimbulkan molekul tropomiosin yang
mempengaruhi situs aktif aktin.
6. Jembatan miofilamen memberikan energi kepada jembatan miosin. Energi
ini digunakan untuk menarik miofilamen tipis. Adenosin trifosfat
 mengulangi siklus ini terus-menerus.
7. Filamen seluruh otot memendek ketika filamen melewati miofilamen yang
tebal.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai