Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Konsep gerak tidak hanya diartikan sebagai perpindahan tempat saja akan tetapi gerakan
dari bagian-bagian tubuh disebut juga sebagai suatu gerakan. Contohnya, pada saat kita menulis,
kita tidak berpindah tempat hanyatangan kita saja yang bergerak. Pada saat kita menulus, kita
dikatakan juga sedang bergerak.
Manusia bergerak berpindah tempat atau hanya menggerakkan bagian tubuhnya saja
sesuai dengan keinginananya. Gerakan tubuh manusia terjadi karena adanya kerjasama anatar
tulang danotot. Tulang tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya, oleh karena
itu tulang disebut sebagai alat gerak pasif. Sednagkan otot mempunyai kemmapuan untuk
berkontraksi dan berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tulang, oleh karena itu otot disebut
sebagai alat gerak pasif.
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan
tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka
adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang –tulang yang memungkinkan tubuh
mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.Sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh.
Sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-
tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang
dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga).
B.     Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.            Mampu memahami mengenai definisi system muskuloskeletal.
2.            Mampu memahami pengklasifikasian dan struktur dari tulang.
3.            Mengetahui struktur anatomi dari aksial skeleton.
4.            Mampu menjelaskan struktur dari apendikular skeleton.
5.            Mampu mengerti dan memahami articaltion dan body movement.
6.            Mampu memahami struktur otot tubuh dan struktur ekstreminitas.
7.            Mampu memahami definisi perilaku 

BAB II
PEMBAHASAN 

A.    Sistem Muskuloskletal
1.      Definisi
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab
terhadap pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini
terdiri dari
-          Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen
-          Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi
Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari
tulang -tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Sebagai
kerangka tubuh sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh.  Sebagai proteksi sistem
muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang
tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk
oleh tulang-tulang kostae (iga).
2.      Klasifikasi dan Struktur Tulang (Skeletal)
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita
memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang belakang.
Fungsi Sistem Skeletal :
a.       Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.
b.      Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang.
c.       Melekat pada tulang
d.      Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk
darah.
e.       Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium dari dalam darah misalnya.
f.       Hemopoesis
                          BACA JUGA: MAKALAH POLUSI UDARA
a.      Struktur Tulang
Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa (jaringan
berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat). Permukaan luar tulang
dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jarigan ikat (endosteum) melapisi rongga
sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat
osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum
merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam
memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.                    
Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga
dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur
dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang lebih banyak
mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada
tulang kaki dan tulang tangan.
Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang beronga seperti spons (busa). Rongga
tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa
terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
Secara Mikroskopis tulang terdiri dari :
1)         Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
2)         Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
3)         Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang).
4)         Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).

b.      Klasifikasi Tulang
Berdasarkan bahan pembentuknya :
1)      Tulang Rawan
Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dam matriks bahan dasar). Matriks
tulang rawan tersusun dari kondrin, kolagen, dan kalsium. Tulang rawan ditemukan terutama
pada sendi dan di antara dua tulang. Tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu :
a)      Tulang Rawan Hialin
Mempunyai matriks yang transparan. Merupakan jenis tulag rawan yang paling banyak terdapat
di dalam tubuh mausia. Banyak terdapat di  hidung, sendi gerak dan ujung tulang rusuk.
b)      Tulang Rawan Fibrosa
Mempunyai matriks yang berisi kolagen yang kaku. Merupakan jenis tulang rawan yang dapat
dijumpai di bagian tubuh yang memerlukan kekuatan besar, mislanya pada ruas tulang belakang
dan lutut.
c)      Tulang Rawan Elastik
Tulang rawan elastik terbentuk dari serabut elastik yang lentur. Tulang rawan ini tidak akan
mengalami perubahan menjadi tulang keras, meskipun orang tersebut telah dewasa. Banyak
dijumpai di dalam telinga, cuping hidung dan epiglotis.
2)      Tulang Keras
Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalai asifikasi (pengerasan), dibentuk oleh asteosit
yang banyak mengeluarkan matriks. Matriks tulang keras mengandung sedikit kolagen dan
mengandung banyak kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks
menyebabkan tulang menjadi keras dan tidak lentur.
Berdasarkan penyusunnya :
1)      Tulang Kompak
a)      Padat, halus dan homogen
b)      Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung “yellow bone marrow”
c)      Tersusun atas unit : Osten Haversian System
d)     Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf
yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).
e)      Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh mebarn tipis yang disebut periosteur, membran
ini mengandung :
f)       Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang.
g)      Osteoblas.
2)      Tulang Spongiosa
a)      Tersusun atas “honeycomb” network yang disebut trabekula.
b)      Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan.
c)      Rongga anatar trebakula terisis “red bone marrow” yang mengandung pembuluh darah yang
memberi nutrisi pada tulang.
d)     Contoh, tulang pelvis, rusuk, tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan dan paha.
Berdasarkan Bentuknya:
1)      Tulang panjang : tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contoh : humerus, femur, radius,
ulna.
2)      Tulang pendek: tulang yang ukurannya pendek, contoh : tulang pergelangan tangan dan
pergelangan kaki.
3)      Tulang pipih : tulang yang ukurannya lebar, contoh : tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan
sternum.
4)      Tulang tidak beraturan, contoh : vertebra, tulang muka, pelvis.
c.       Struktur Anatomi
1)      Struktur Anatomi Aksial Skeleton dan Struktur Anatomi Apendikular Skeleton
Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang akan
suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-
garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah
jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.
  3.      Aksial Skeleton
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan
perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Macam-macam skeleton aksial yaitu:

a.      Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:


1)      Bagian parietal terletak di bagian tulang dahi.
2)      Bagian temporal terletak di tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga.
3)      Bagian occipitas terletak pada daerah belakang dari tengkorak.
4)      Bagian spenoid letaknya berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji.
5)      Bagian ethmoid yaitu tulang yang menyususn rongga hidung.
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang
tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang
menyusun bagian wajah, tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak.
Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
b.      Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:
1)      Rahang bawah letaknya yaitu menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. Hal tersebut
merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas.
2)      Rahang bawah adalah tulang yang menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit.
3)      Palatinum (tulang langit-langit) tulang yang menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian
atas dari atap rongga mulut.
4)      Zigomatik yaitu tulang yang ada pada daerah pipi.
5)      Tulang hidung
6)      Tulang lakrimal yaitu sekat tulang hidung.
c.       Tulang Dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. Pada sisi kiri dan
kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. Bersama-sama dengan rusuk, tulang dada
memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
1)      Tulang hulu / manubrium yaitu tulang yang terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat
melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua.
2)      Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga
sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
3)      Tulang taju pedang/xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini
terbentuk dari tulang rawan.
d.      Tulang rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. Bersama-sama dengan tulang dada
membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas
tiga bagian yaitu:
1)      Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan
tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
2)      Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang.Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek
dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang
belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang
melekatkannya pada satu titik di tulang dada.
3)      Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan
dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.  Tulang rusuk memiliki
beberapa fungsi diantaranya:
a)      Melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan
b)      Melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan
c)      Membantu pernapasan
e.       Ruas-ruas tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang, disusun oleh 33 buah tulang dengan
bentuk tidak beraturan. Ke-33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
1)      Tujuh ruas pertama disebut tulang leher. Ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan
ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. Bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala
untuk melakukan gerakan.
2)      Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada
bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
3)      Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang.Ukuran tulang pinggang lebih besar
dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh
dan banyak melekat otot-otot.
4)      Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah
ruas-ruas tulang pinggang.
5)      Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3
sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk
menegakkan badan dan menjaga keseimbangan.menyokong kepala dan tangan, dan tempat
melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.
4.      Apendikular Skeleton
Apendikular skeleton tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton
aksial. Apendikular skeleton ini terdiri dari :
a.       Anggota gerak atas.
b.      Anggota gerak bawah.
c.       Gelang bahu.
d.      Gelang panggung.
e.       Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.
a.      Tulang anggota gerak atas (extremitas superior).
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas :
1)      Humerus / tulang lengan atas.Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar,
halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan
tempat melekatnya tulang radius dan ulna.
2)      Radius dan ulna / pengumpil dan hasta.Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius,
dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk
gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
3)      Karpal / pergelangan tangan. Tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh
ligament.
4)      Metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang
jari (palanges).
5)      Palanges (tulang jari-jari).tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang,
kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
b.      Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior).
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh :
1)      Femur / tulang paha.Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul
sampai ke lutut.
2)      Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut
bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar
dibandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis
merupakan tempat melekatnya beberapa otot.
3)      Patela / tempurung lutut, terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. Patela berfungsi
melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut.
4)      Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan
salah satunya adalah tulang tumit.
5)      Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
6)      Palanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14
tulang.
 c.       Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka).
Tulang selangka berbentuk seperti huruf “S”, berhubungan dengan tulang lengan atas
(humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang
satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang
belikat. Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian
belakang dari tulang rusuk.Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah
otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi.

d.      Gelang panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggul. Pada anak anak tulang
pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian
bawah) dan tulang pubis (bagian tengah). Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang
sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat
simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang
panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang
belakang.melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ
reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin. Secara umum fungsi sistem rangka
adalah membentuk kerangka yang kaku dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat
padanya. Sistem rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang
tengkorak, paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh
terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya sering
dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. Rangka merupakan tempat
melekatnya otot melalui perantaraan tendon.  Antara tulang yang satu dengan tulang yang lain
dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
5.      Articaltion      
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini
dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon,
fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
a.      Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat
kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
b.      Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa
kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi
ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.

c.       Sendi synovial (diartrodial)


Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan
gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi
sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul
fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan sinovial ke
dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku,
dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi
normal relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari
200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai
sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan
ini berhubungan dengan tulang lain. Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa
yang sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang)
Jenis sendi synovial :
1)      Sendi Peluru, misal pada persendian panggul dan bahu. Memungkinkan gerakan bebas penuh.
2)      Sendi Engsel, misal siku dan lutut. Memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah.
3)      Sendi Pelana, memungkinakan gerakan dua bidang yang saling tegal lurus. Sendi pada dasar ibu
jari adalah sendi pelana dua sumbu.
4)      Sendi Pivot, misal adalah sendi anatar radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk melakukan
aktivitas seperti memutar pegangan pintu.
5)      Sendi Peluncur, misal sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan. Memungkinkan
gerakan terbatas kesemua arah.
6.      Body Movement
a.       Gerakan Lurus (linear motion)-gliding
b.      Gerakan Sudut (angular motion)
1)      Fleksi-ekstensi-hiperektensi
Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antar dua tulang atau dua bagian tubuh,
seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan), menekuk lutut (menggerakkan
tungkai kearah belakang), atau juga menekuk torso kea rah samping.
Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meluruskan persendian
pada siku dan lutut setelah fleksi.
Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh
melebihi 180%, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah belakang.
2)      Abduksi-adduksi
Abduksi  adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan
berabduksi, atau menjauhi aksis longitudinal tungkai. Seperti gerakan abduksi jari tangan dan jari
kaki.
Aduksi kebalikan dari abduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama
tubuh atau aksis longitudinal tungkai.
3)      Sirkumduksi
Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat
ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran. Gerakan seperti
ini dapat berlangsung pada persendiaan panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan
persendian lutut.
c.       Gerakan putar (rotation)
1)      Rotasi kanan-kiri
2)      Rotasi medial-lateral
3)      Pronasi-Supinasi
Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan
telapak tangan menghadap kebelakang.
Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan
menghadap ke depan. 
d.      Gerakan khusus
1)      Inversi-eversi
Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kai
menghadap ke dalam atau kea rah medial.
Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki
menghadap kea rah luar. Gerakan inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan
diatas daerah yang rusak dan berbatu-batu.
2)      Dorsofleksi-plantar fleksi
Dorsofleksi adalah gerakan menekuk telapak kaki dipergelangan kearah depan
(meninggikan bagian dorsal kaki).
Plantar fleksi adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki.
a)      Opposisi
Gerakan ibu jari menyentuh telapak tangan.
b)      Protraksi-retraksi
Protaksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke
depan, atau memfleksi girdel pektoral ke arah depan.
Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh kea rah belakang, seperti saat meretraksi
girdle pektoral untuk membusungkan dada
c)      Elevasi-depresi
Elevasi adalah pergerakan struktur kea rah superior, seperti saat mengatupkan mulut
(mengelevasi mandibula) atau mengangkat bahu (mengelevasi skapula).
Depresi adalah menggerakkan suatu struktur ke arah inferior, seperti saat membuka
mulut.
d)     Fleksi lateral
7.      Struktur Otot Tubuh
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.Otot menyebabkan
pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Sel otot
merupakan sel dengan banyak nuclei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas. Jenis-jenis
otot yang ada dalam tubuh :  
                                              
a.      Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga
besar.Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik.Otot ini menempel pada kerangka dan
digunakan untuk pergerakan.
b.      Otot polos
Otot yang ditemukan dalam intestium dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan
dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun oleh sel-sel otot yang
terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti, seperti yang
terlihat pada gambar.
c.       Otot jantung
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti.
Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.
8.      Struktur Otot Ektremitas
Adapun tulang pembentuk regio ekstremitas superior yaitu: Scapula, Clavicula, Humerus,
Radius, Ulna, carpal, Metacarpal, Phalangs.
a.      Scapula (tulang belikat)
Dalam anatomi manusia, tulang belikat atau scapula adalah tulang yang menghubungkan
humerus (tulang lengan atas) dan clavicula (tulang selangka).
b.      Clavicula (tulang selangka)
Dalam anatomi manusia tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk
bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.
Menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.Ujung medial klavicula bersendi pada
manubrium sterni melalui artikulatio sternoclavicularis.
Clavicula berguna:
1)      Sebagai pengganjal untuk menghubungkan ekstrimititas superior dari toraks supaya lengan
dapat bergerak sebebas-bebasnya.
2)      Untuk meneruskan goncangan dari ekstremitas superior ke kerangka aksial.

c.       Humerus (Tulang Lengan Atas)


Batang humerus terletak di antara batas atas pectoralis penyisipan besar proksimal dan
distal ridge supracondylar.Ini merupakan tengah tiga perlima dari seluruh humerus.Bagian
anterior tuberositas semakin besar meluas ke anterior punggungan yang berakhir pada fosa
coronoid distal.Aspek posterior yang lebih besar terus tuberositas sebagai lateral distal ridge
yang berakhir di supracondylar lateral punggungan. Melds tuberositas yang lebih kecil menjadi
medial terletak punggung bukit yang membentuk punggungan supracondylar medial distal.
Deltoideus Tuberculum yang membentuk lateral keunggulan hanya proksimal ke
midshaft. Batang humerus memiliki posterior, sebuah anterolateral, dan anteromedial
permukaan.Kanal yang meduler berakhir humerus proksimal ke olecranon fosa. Anatomi
humerus memiliki implikasi yang penting untuk internal dan eksternal fiksasi Lengan dibagi
menjadi kompartemen anterior dan posterior oleh fasia septae. Compartmentcontains posterior
otot trisep, saraf radialis beteen panjang dan lateral kepala trisep. Anterior atau
flexorcompartment berisi fleksor dari siku, biceps brachii dan brakialis, dan coracobrachialis.
The brakialis telah mendapat pasokan dua saraf-satu dari muskulokutaneus dan lain dari saraf
radialis.
d.      Radius (Tulang Pengumpil)
adalah tulang yang lebih pendek dan terletak lebih ke lateral antara kedua tulang lengan
bawah.
e.       Ulna (Tulang hasta)
antara kedua tulang lengan bawah ulna adalah yang lebih panjang dan lebih medial.
f.        Carpal, Metacarpal dan Phalangs        
B.     Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.
Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan
kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R”
atau Stimulus – Organisme – Respon.
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi
dua (Notoatmodjo, 2003):
1.      Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2.      Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap
stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat oleh orang lain.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab
terhadap pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini
terdiri dari
-          Muskuler/Otot : Otot, tendon,dan ligamen
-          Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
B.     Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas maka, penulis mengajukan beberapa saran yang
ditujukan kepada diri saya sendiri dan mengajak kepada teman-teman maupun pembaca lain
untuk menjadi bahan pertimbangan dan masukan demi meningkatkan mutu dan kualitas kita
sebagai seorang perawat.Yaitu: Perlunya mempelajari secara mendalam tentang materi Sistem
muskuloskletal dan perilaku.

DAFTAR PUSTAKA
-          Sloane, ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
-          Tambayong, Jan. 2001. Anatomi dan fisiologi untuk keperawatan. Jakarta: penerbit buku
kedokteran.
-          Sherwood, Lauralee.2001. Fisiologi Manusia Edisi 2. Jakarta: penerbit buku kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai