Standar Kompetensi:
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ pada manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
Kompetensi Dasar :
3. 1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat
terjadi pada sistem gerak pada manusia.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan fungsi tulang berdasarkan struktur dan sifatnya.
2. Mendeskripsikan macam-macam tulang berdasarkan struktur dan sifatnya
3. Menjelaskan proses pembentukan tulang
4. Mendeskripsikan susunan rangka manusia
5. Menjelaskan macam-macam persendian pada manusia
6. Menjelaskan hubungan tulang, otot, dan persendian pada sistem gerak manusia
7. Menjelaskan struktur dan fungsi macam-macam otot pada manusia
8. Menjelaskan mekanisme kerja otot
9. Mengkomunikasikan macam-macam kelainan/penyakit pada sistem gerak manusia
berdasarkan hasil observasi.
10. Mengetahui sistem gerak pada hewan vertebrata
PENDAHULUAN
Bergerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup. Cara makhluk hidup
bergerak berbeda-beda sesuai dengan alat geraknya. Ada yang bergerak dengan cara berjalan atau
berlari dengan menggunakan tungkai. Ada yang terbang menggunakan sayap atau berenang dengan
menggunakan sirip. Gerak pada hewan tidak harus berpindah tempat. Anjing yang menggerakkan
ekornya juga merupakan gerak.
Pada manusia dan vertebrata, gerakan tubuh melibatkan tulang dan otot. Tulang dan otot
merupakan alat gerak yang berkaitan erat. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bila tidak
digerakkan oleh otot.
Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif
berupa otot. Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang.
Osteologi Umum
Susunan Tulang
Bila kita mengambil suatu tulang panjang maka susunannya sebagai berikut: bagian yang
di tengah disebut diaphyse, kedua ujungnya disebut eiphyse.
179
bagian epiphyse yang membentuk persendian dilapisi oleh tulang rawan yang
disebut cartilago articularis
permukaan luar dari tulang dibungkus oleh selaput tulang yang disebut periosteum
pada potongan transversal didapati : stratum compacta = substantia compacta
yang makin ke arah epiphyse makin tipis, sehingga di epiphyse susunan tulang
berlubang-lubang kecil disebut substansia spongiosa.
Pada calvaria cranii terdapat dua lapisan substansia campacta yang disebut : tabula
externa dan tabula interna, diantaranya terdapat substantia spongiosa yang disebut
diploe.
Lubang di dalam diaphyse disebut cavum medullare yang ke arah epiphyse
berhubungan dengan lubang pada substantia spongiosa.
Permukaan dalam dari substantia compacta dilapisi oleh selaput tipis yang disebut
endosteum
Periosteum terdiri dari 2 lapisan yaitu :
1. stratum fibrosa (sebelah luar), mengandung pembuluh darah dan saraf
2. stratum generativum terdiri dari serabut-serabut yang halus serta sel-sel tulang
yang mempunyai potensi untuk membentuk tulang.
Selain sebagai penyokong tubuh, tulang juga berfungsi sebagai organ penyimpan
kalsium. Matriks tulang bersifat keras karena mengalami proses kalsifikasi (pengapuran).
Tulang terdiri atas elemen seluler dan elemen interseluler yang berupa matriks tulang.
Elemen seluler terdiri dari:
- sel tulang (osteosit)
- sel tulang muda (osteoblast), biasanya terdapat pada permu-kaan tulang, berfungsi
untuk membentuk tulang.
Substansi interseluler (matriks tulang)
- Air : tulang muda terdapat lebih banyak air daripada tulang tua
- Zat-zat organik ± 35 % yang berupa glycosaminoglycans
- Zat-zat anorganik ± 65 %, misalnya tricalcium phosphate, kristal-kristal hidroksi
apatit, garam-garam karbonat, garam-garam sitrat, magnesium, dan natrium.
Matriks rawan dapat dilarutkan dalam larutan asam encer, misalnya HNO 3 5 %, maka
akan larut dalam waktu seminggu.
Klasifikasi Tulang
a. Menurut bentuknya :
1. Os longum ( tulang panjang ), misalnya ; humerus, tibia, femur dsb.
2. Os brevis ( tulang pendek ) misalnya ; ossa carpalia, ossa tarsalia
3. Os planum ( tulang pipih ) misalnya ; scapula, calvaria cranii
4. Os pneumaticum ( tulang yang berongga ) misalnya ; os maxillare, labirynthus
ossis ethmoidalis, dsb.
5. Os irregularis ( tidak teratur ) misalnya ; vertebra
6. Os sesamoidea adalah tulang yang terdapat pada tendo di daerah persendian,
misalnya ; patella, beberapa tulang pada tendo di persendian jari – jari tangan
dan kaki.
179
Tulang panjang/pipa Tulang pipih
Tulang pendek
b. Menurut histologinya :
1. Jaringan tulang rawan
Tulang rawan : tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang
mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin/ kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim
dengan kandungan kon-drosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin
lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (peri-kondrium) yang banyak
mengandung kondroblas (pembentuk kondrosit). Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada
cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
2. Jaringan tulang
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki
rongga yang akan terisi oleh osteoblas (sel-sel pemben-tuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit
(sel-sel tulang). Seti-ap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf
memben-tuk sistem havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang
menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau osifikasi. Jenis osifikasi adalah
179
desmal dan kondral. Kon-dral meliputi perikondral dan enkondral. Tulang keras (Osteon) terbagi
menjadi :
Tulang panjang (tulang pipa) : tulang pipa terdiri dari 3 bagian yaitu :
Bagian ujung yang disebut epifise.
Bagian tengah yang disebut diafise. Di pusatnya terdapat rongga yg berisi sumsum tulang. Rongga
terbentuk karena aktivitas osteoklas (perombak tulang).
Di antara epifise dan diafise terdapat cakram epifise (discus epiphy-sealis). Cakram ini kaya akan
osteoblas dan menentukan pertum-buhan tinggi.
Sel –sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar atau proses
pembentukannya konsentris. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu
pembuluh darah dan saraf membentuk sistem yang disebut sistem havers. Lihat
gambar di bawah ini.
Di sekiling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang.
Kelak, di dalam senyawa protein ini terdapat pula kapur dan posfor sehingga matriks
tulang akan mengeras. Proses penulangan disebut Ossifikasi.
179
Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua macam yaitu tulang
kompak dan tulang spons. Tulang kompak merupakan tulang dengan matriks yang padat
dan rapat misalnya tulang pipa. Tulang spons merupakan tulang yang matriksnya
berongga, misalnya tulang-tulang pipih dan tulang-tulang pendek. Perhatikan gambar di
bawah ini.
c. Menurut ontogeni :
1. Tulang – tulang yang terbentuk secara osteogenesis desmalis, biasanya adalah
tulang pipih.
2. Tulang – tulang yang terbentuk secara osteogenesis chondralis, biasanya
tulang panjang.
d. Menurut letaknya :
1. Tulang axiale yaitu : cranium, skeleton trunci
2. Tulang appendicularis : extremitas superior, extremitas inferior.
Fungsi Tulang/Rangka :
179
PERSENDIAN/ARTIKULASI
Persendian adalah hubungan antar tulang (artikulasi), dan membran sinovial (selaput sendi)
merupakan :
Selaput yang membungkus ujung-ujung tulang & membentuk persendian.
Selaput ini menghasilkan minyak sinovial yang berguna sebagai pelumas sendi.
Hubungan antar tulang disebut dengan sendi. Dengan adanya persendian yang baik, maka
manusia dapat bergerak dengan baik halus, dan lincah. Berdasarkan sifat hubungan dan gerakannya,
sendi dapat dibagi menjadi sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak. Sendi mati tidak dapat
digerakkan karena hubungan antar tulang sangat erat. Contohnya sendi antar tulang tengkorak.
Sendi kaku dapat digerakkan meskipun sangat terbatas, misalnya adalah sendi antar pergelangan
tulang dan kaki.
Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan. Struktur sendi gerak tersusun atas mangkuk
sendi, bongkol sendi, pembungkus sendi (liga-men), dan cairan sendi (cairan sinovial). Bongkol
sendi masuk ke dalam mangkuk sendi, lalu dibungkus dengan ligamen. Agar sendi mudah dige-
rakkan, maka di dalam sendi terdapat cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas sendi.
Periosteum
Membran sinovial
Saluran havers Ligamen
Tlg rawan hialin
179
Amfiartrosis yaitu hubungan yang memungkinkan terjadinya gerak yang terbatas = hubungan antara
tulang rusuk dan tulang belakang. Ada 2 tipe yaitu :
Pertama Simfisis = dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya hubungan
anatara tulang belakang dengan tulang kemaluan.
Kedua Sindesmosis = hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut
dan ligament, contohnya sendi antar tulang betis dan tulang kering.
Diartrosis yaitu hubungan yang memungkinkan adanya gerakan yang cukup besar. Dibedakan atas :
a. Sendi peluru (endartrosis) : ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk ke
tulang lain yang berbentuk cekungan = gelang pinggul.
b. Sendi engsel (gynglumus) : ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan = siku,
lutut.
c. Sendi putar (trokoidea) : ujung tulang yang satu mengitari ujung tulang lain = sendi
antara hasta dan pengumpil.
d. Sendi pelana (sellaris) : kedua ujung tulang membentuk seperti pelana = sendi pada
tulang ibu jari dengan telapak tangan.
e. Sendi ovoid/ellips (ellipsoidea) : kedua ujung tulang berbentuk oval ,contohnya
hubungan antar tulang pergelangan tangan dengan pengumpil.
f. Sendi luncur : kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan
menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar
pergelangan kaki. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Sendi peluru
Sendi putar
Sendi pelana
Sendi engsel
Sendi luncur
179
OSTEOLOGI KHUSUS
179
Gambar . 3. 9. Struktur Cranium
costa vera, melekata langsung pada sternum, yaitu costa I – costa VII.
costa spuria, yang melekat pada costa di atasnya (melekat pada sternum secara
tidak langsung) yaitu costa 8 – 10.
179
Costa fluctuantes yaitu costa XI dan XII dimana tidak melekat sama sekali pada
sternum.
Sternum, mempunyai bentuk sebagai keris dan terdiri atas manubrium sterni, corpus sterni.
Pada ujung bawahnya tajam dan runcing dan disebut processus xiphoideus sterni =
proc.ensiformis sterni.
E. Superior
E. Inferior
Extremitas Superior, terdiri dari :
179
- Extremitas inferior liberae terdiri dari : os femur, os patella, os tibia, os fibula,
ossa tarsalia (terdiri dari os talus, os calcaneus, os cuboideus, os naviculare pedis,
os cuneiforme I, II, III), ossa metatarsalia, dan ossa phalanges.
Kelainan pada sistem gerak manusia antara lain disebabkan oleh ke-lainan pada tulang,
otot, dan saraf.
Kelainan pada tulang / rangka antara lain adalah:
Kelainan ruas tulang belakang akibat kesalahan sikap duduk :
Skoliosis : kondisi dimana tulang belakang bagian punggung mem-bengkok ke
kiri atau ke kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah.
Lordosis : kondisi dimana tulang belakang bagian punggung mem-bengkok ke
belakang. Penyebabnya adalah terlalu sering duduk di kursi dengan meja yang terlalu rendah.
Kifosis : kondisi dimana tulang belakang bagian dorsal perut mem-bengkok ke
depan.
Gangguan tulang lainya :
Fraktura : patah tulang.
179
Dislokasi : pergeseran posisi sendi
Osteoporosis : pengeroposan pada tulang akibat menurunnya kadar kalsium
tulang
Kelainan pada sendi, antara lain adalah:
Atritis eksudatif, radang atau iritasi pada sendi yang menyebabkan sendi terinfeksi
dan menjadi bernanah.
Atritis siba, radang sendi yang menyebabkan cairan sendi menjadi kering karena
kehilangan cairan sinovial.
Kelainan pada otot, antara lain:
Atropi, yaitu keadaan otot mereduksi / mengecil.
Hipertropi.
Kejang otot
Miastenia gravis
Tetanus
Gangguan karena fisiologis
Rakitis = kekurangan vitamin D ; kaki membentuk "X" atau "O"
Mikrosefalus = kekurangan kapur
Osteoporosis = kekurangan hormon kelamin
OTOT (MUSCULUS)
B. Otot
Otot merupakan jaringan pada tubuh yang bercirikan mampu ber-kontraksi sehingga
dikatakan otot disebut juga alat gerak aktif. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril
yaitu struktur filamen yang ber-ukuran sangat kecil, tersusun dari protein kompleks, yaitu
filamen aktin dan myosin. Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling
bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondria yang terdapat di se-kitar miofibril.
Otot terdiri dari sel-sel yang terspesialisasi untuk kontraksi, mengandung protein kontraktil yang
dapat berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan serabut-serabut selnya yang dipersatukan
179
oleh jaringn ikat untuk memendek. Otot pada vertebrata dan manusia dibedakan atas otot rangka,
otot polos, dan otot jantung.
Melekat pada rangka vertebrata melalui tendon, yaitu jaringan ikat fibrosa berwarna putih
yang menghubungkan otot dengan rangka atau otot yang satu dengan otot yang lainnya.
Otot lurik menunjukkan struktur bergaris melintang. Gambaran tampak demikian
disebabkan karena serabut otot terdiri dari miofibril yang tersusun atas miofilamen yang
tipis (menimbulkan warna terang) dan tebal (menimbulkan warna gelap) dan memiliki
banyak inti sel. Miofilamen tipis terdiri dari protein aktin dan miofilamen tebal terdiri dari
filamen myosin. Pada keadaan istirahat, filamen tebal dan tipis tidak saling tumpang tindih.
Aktivitas-nya dipengaruhi oleh sistem saraf pusat dan di bawah kemauan sadar.
Bagian otot yang melekat pada tulang disebut tendon, Ujung tendon yang melekat pada tulang yang
tidak bergerak waktu terjadi gerakan disebut origo, sedangkan bagian otot yang melekat pada tulang
yang dapat bergerak waktu terjadi gerakan disebut insersio.
179
Gambar . 3.14 Otot lurik
Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung dan vena cava yang menuju jantung yang
berfungsi me-mompa darah pada sistem sirkulasi darah. Tanpa suplai oksigen yang
konstan, maka suplai darah ke otot jantung tidak mencukupi, sehinnga otot jantung mati
dan menyebabkan terjadinya serangan jantung. Kon-traksinya dirangsang oleh sistem saraf
autonom.
Morfologinya sama dengan otot lurik, kecuali bahwa anyamannya bercabang dan
diikat oleh jaringan ikat diskus interkalaris, fisiologiny sama dengan otot polos,
dapat berkontraksi 60 – 72 kali perment.
Bagian-bagian otot
Tendon = urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
Ventrikel = empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
Origo = ujung otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak waktu terjadi gerakan
Insersio = ujung otot yang melekat pada tulang yang bergerak waktu terjadi gerakan
Normotrofi = otot yang besarnya normal.
Atrofi = otot yang mengecil, lisut.
Hipertrofi = otot yang membesar.
Diskus interkalaris = bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
Karakteristik otot :
Kontraktibilitas = kemampuan untuk memendek
Ekstensibilitas = kemampuan untuk memanjang
Elastisitas = kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah me-mendek atau
memanjang
Kerja otot :
Tonus = ketegangan akibat mengerutnya otot (kontraksi)
Tetanus = ketegangan maksimum yang terus menerus
179
Kerja otot yang antagonis, antara lain :
1. Fleksi dan ekstensi:
Fleksi adaah gerakan menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan
meluruskan.
Contoh, garak pada siku, lutut, ruas-ruas jari.
2. Adduksi dan abduksi:
Adduksi, gerakan mendekati tubuh, abduksi, gerakan menjauhi sumbu tubuh. Contoh,
mengacungkan lengan, membuka kaki, dan meranggangkan jari-jari tangan.
3. Elevasi dan depresi :
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi mrupakan gerakan menurunkan. Contoh
gerak membuka dan menutupnya mulut.
4. Supinasi dan pronasi:
Supinasi merupakan gerakan menengadahkan tangan, pronasi merupakan gerakan
menelungkupkan tangan.
5. Inversi dan eversi :
Inversi merupakan gerakan memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah dalam tubuh,
sedangkan eversi mrupakan gerakan memiringkan (membuka) telapak kaki ke arah luar.
C. Gerak Otot
Sebagai alat, otot dilengkapi dengan jaringan ikat, pembuluh darah, dan saraf. Berarti
sebagai alat, otot juga mengandung empat macam jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat
penyokong, otot, serta saraf.
Gerak otot didasarkan atas kontraksi otot yang bekerja sama dengan rangka. Prinsip dasar
terjadinya kontraksi otot rangka adalah terjadinya pertautan antara miofilamen, yaitu antara
filamen aktin dan filamen myosin, dan tampak tumpang tindih sehingga tampak lebih pendek.
Serabut-serabut sel otot terdiri atas serabut halus (miofilamen =filamen protein) yang disebut aktin,
serabut kasar yang disebut miosin. Filamen aktin dibungkus oleh protein regulator yang disebut
tropomiosin dan troponin. Kombinasi aktin dan miosin menyebabkan adanya daerah terang dan
179
gelap dimana setiap satu unitnya disebut sarkomer, yang merupakan unit kontraksi otot. Sarkomer
yang satu dengan lain dibatasi oleh garis Z. Aktin melekat pada garis Z dan mengarah ke bagian
tengah sarkomer, miosin berada dibagian (di dalam sarkomer). Aktion dan miosin yang saling
tumpang tindih disebut pita A. Pada pita A ada bagian yang hanya mangandung miosin , disebut
zona H, sedang ujung-ujung sarkomer hanya ada aktin disebut pita I. Di tengah daerah/zona H ada
garis M. Jika ada rangsangan yang dipasilitasi oleh ion Ca2+ aktin dan miosin akan berimpit
membentuk aktomiosin(berikatan silang), aktin meluncur ke garis M, akibatnya Zona H menghilang
dan pita I akan memendek, dalam hal ini otot berkontraksi. Pada saat konsentrasi ion Ca2+ menurun,
maka ikatan aktin dan miosin lepas kemudian kembali ke posisi semula berarti otot dalam keadaan
relaksasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.
Tromiosin
Filamen aktin
Monomer aktin
Troponin
Filamen miosin
Ventrikel
Filamen aktin
Garis Z Pita I
Garis M
Satu Zarkomer
Garis Z
Filamen Miosin
Pita A
Pita I
Zona H
179
D. Gerak Otot
Sebagai alat, otot dilengkapi dengan jaringan ikat, pembuluh darah, dan saraf. Berarti
sebagai alat, otot juga mengandung empat macam jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat
penyokong, otot, serta saraf.
Gerak otot didasarkan atas kontraksi otot yang bekerja sama dengan rangka. Prinsip dasar
terjadinya kontraksi otot rangka adalah terjadinya pertautan antara miofilamen, yaitu antara
filamen aktin dan filamen myosin, dan tampak tumpang tindih sehingga tampak lebih pendek.
Energi Gerak
Tubuh membutuhkan energi untuk bergerak, energi tersebut kita dapatkan dari
makanan. Karbohidrat atau glukosa merupakan sumber energi gerak. Sekitar 50 % kebutuhan
energi tubuh diperoleh dari pemba-karan karbohidrat, 35 % dari protein, dan 15 % dari lemak.
Oleh karena itu karbohidrat disebut sebagai sumber energi utama. Terdapat dua ma-cam cara
penguraian glukosa untuk menghasilkan energi, yaitu secara aerobik dan anaerobik.
179
Pada kondisi normal, otot mengoksidasi glukosa secara aerob. Setiap satu molekul
glukosa menghasilkan 40 ATP (Adenosine Tri Phosphate). Sisa oksidasi berupa karbon
dioksida dan air. Jika otot bekerja secara terus-menerus, maka oksigen tidak mencukupi, otot
menggunakan reaksi anaerob untuk menguraikan glukosa. Setiap molekul glukosa dihasilkan
energi sebesar 4 ATP dan zat sisa berupa asam laktat yang membuat otot terasa pegal dan linu
setelah bekerja keras.
Reaksi aerob
C6H12O6 + 6 O2 + 2 ATP ----→ 6 CO2 + 6 H2O + 40 ATP (38 ATP)
Reaksi anaerob
C6H12O6 + 2 ATP ------→ 2 asam laktat + 4 ATP (2 ATP)
179
yang kering dan panas. Pada beberapa species, alat geraknya dilengkapi dengan kuku-kuku yang
cocok untuk berlari, mencengkeram, dan memanjat. Pada species yang hidup di air memiliki kaki
yang berbentuk mirip dayung. Tetapi pada ular tidak terdapat alat lengan maupun kaki. Alat gerak
pada ular adalah ruas-ruas tulang belakang yang tidak melekat pada tulang dada dan tulang
belakang tetapi dihubungkan oleh otot yang elastis dan kuat. Coba anda perhatikan gerakan pada
ular, kadal, dan buaya.
TUGAS
Tulang-tulang yang membentuk tulang belakang
179
No. Nama tulang pembentuk tulang belakang Jumlah tulang
1.
2.
3.
4.
179
B. Leher dan pangkal paha D. Pergelangan kaki dan tangan
5. Otot yang berfungsi bertugas mengangkat lengan bawah disebut otot ………
6. Otot-otot di dalam tubuh kita dapat bergerak atau berkontraksi karena ……
7. Di antara pasangan otot-otot berikut yang bekerja secara antagonis adalah…..
A. Otot betis dan otot paha C. Otot bisep dan oor trisep
B. Otot pipi kiri dan pipi kanan D. Otot lengan as dan lengan bawah
8. Otot yang tidak pernah difungsikan atau digerakkan secara aktif akan mengalami
………………………..
9. Otot yang terus menerus digerakkan akan mengalami kelelahan dan me-nimbulkan rasa
pegal-pegal. Hal ini disebabkan karena ………………………
10.Karena kesalahan pada posisi duduk yang berlangsung lama, maka tulang belakang
seseorang dapat membengkok ke samping. Kelainan ini disebut…………..
11.Patah tulang tertutup yang mengakibatkan tulang retak disebut ………………
12.Rangka luar hewan avertebrata umumnya terbuat dari beberapa macam zat, antara lain
………………..
A. Zat kapur, zat besi C. Zat kapur, zat tanduk
B. Zat tanduk, zat kitin D. Zat kapur
13.Tulang-tulang berikut yang termasuk dalam tulang pipa antara lain …………
A. Tulang dada, tulang rusuk, dan tulang tengkorak
B. Tulang lengan, tulng paha, tulang selangka
C. Ruas tulang belakang, tulang selangka, tulang ruas jari
D. Tulang panggul, tulang belakang, tulang dada
14.Persendian pada tulang tengkorak merupakan contoh dari jenis persedian……….
A. Amfiatrosis C. Sinartrosis
B. Diatrosis D. Semua salah
15.Fungsi utama skeleton pada vertebrata adalah kecuali……………………………
A. Mendukung pergerakan C. Melindungi musuh
B. Akumulasi mineral D. Tempat melekatnya otot
16.Bagian yang berguna untuk menghubungkan tulang dengan tulang pada persendian adalah:
A. Ligament C. Kapsul sendi
B. Tendon D. Otot
17.Bagian otak yang berfungsi mengatur sikap dan posisi tubuh adalah………….
A. Otak besar C. Otak kecil
B. Otak tengah D. Otak belakang
18.Kandungan paling banyak pada tulang rawan yang menimbulkan sifat lentur adalah
……….
19.Pada waktu Rudi mengangkat pot bunga, maka akan melibatkan otot-otot lengan atasnya
yang dalam hal ini adalah…..
A. Otot trisep berkontraksi, otot bisep berelaksasi
A. Otot bisep berkontraksi, otot trisep berelaksasi
B. Kedua otot trisep dan bisep sama-sama berelaksasi
C. Kedua otot trisep dan bisep sama-sama berkontraksi
20.Selain sebagai penegak tubuh, rangka juga memiliki fungsi sebagai berikut, kecuali…..
A. Pelindung organ dalam C. Tempat melekatnya otot
A. Memberi bentuk tubuh D. Menyimpan ion natrium (Na+)
21.Tuliskan sifat/ciri-ciri otot lurik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
22.Persendian antara tulang-tulang yang membentuk tengkorak disebut sendi . . . . .
1. sinfiobrosis
2. sinkondrosis
3. sinartrosis
4. endartrosis
179
5. diartrosis
23.Rongga dada dibentuk oleh sejumlah tulang, antara lain yang melekat pada tulang dada dan
tulang punggung ialah tulang
1. rusuk pendek
2. rusuk ssejati
3. rusuk melayang
4. belilat
5. scapula
24.Fungsi isitem rangka pada vertebrata adalah sebagai berikut, kecuali . . . .
1. menyimpan berbagai mineral
2. tempat melekatnya otot
3. melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak
4. tempat pembentukan sel-sel darah
5. untuk menggerakkan otot
25.Ciri khas otot jantung yang juga sebagai pembeda dengan otot rangka adalah . . . .
1. bergaris-garis
2. tidak bergaris - garis
3. strukturnya bercabang
4. inti sel di tepi
5. berinti banyak
26.Kontraksi otot bisep meghasilkan gerak . . .
1. rotasi, yaitu gerak melingkar satu sumbu sentral
2. ekstensi, yaitu gerak meluruskan lengan
3. fleksi, yaitu gerak membengkokkan tangan
4. abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi sumbu tubuh
5. adduksi, yaitu gerak tungkai mendekati sumbu tubuh
179