Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

Sistem Gerak Pada Manusia

A. Gerak pada makluh hidup.

1. Gerak pada tumbuhan


Pada umumnya, gerak pada tumbuhan tidak mudah diamati karena gerakan yang
terjadi pada tumbuhan pada umumnya merupakan proses yang berlangsung lama
sehingga tidak langsung terlihat. Gerak tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan
tempatdan hanya terjadi pada sebagian tubuh tumbuhan tersebut, misalnya pada
akar,daun dan bunga. gerak pada tumbuhan ada yang terkait dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan , contohnya proses pertumbuhan akar, pertumbuhan
tunas dan mekarnya bunga. Adapula gerak pada tumbuhan yang merupakan respons
terhadap perubahan lingkungan, contohnya daun tumbuhan sengon dan lamtoro akan
mengatup disore hari serta bunga tumbuhan pukul empat (Mirabilis jalapan) akan
mekar disore hari. Akan tetapi, adapula gerak tumbuhan yang dapat kita amati
langsung kerena terjadi segera diberi rangsangan, contohnya daun tumbuhan putrid
malu akan mengatup jika disentuh.

2. Gerak pada hewan


Gerak hewan mudah terlihat karena hewan memiliki alat gerak dan dapat berpindah
tempat. Pada dasarnya , alat gerak hewan sama dengan alat gerak manusia, yaitu
terdiri atas tilang (rangka) dan otot. Rangka pada hewan dibedakan menjadi rangka
luar (eksoskleton) dan rangka dalam (endoskeleton).
a. Esoskleton
Esoskleton adalah rangka luar yang berfungsi melindungi dan sebagai tempat
menempelnya otot. Contohnya, cangkang pada kelompok hewan molusca dan
penutup tubuh pada kelompok hewan, Arthropoda. Eksoskleton dimiliki oleh
hewan-hewan invertebrata. Contohnya siput, kerang, kupu-kupu dan cumi.

b. Endoskleton
Endoskeleton adalah struktur tulang keras atau tulang rawan didalam tubuh
organism yang berfungsi sebagai pelindung dan penopang tubuh serta tempat
menempelnya otot. Endoskeleton dimiliki oleh hewan vertebrata, contohnya
kadal, buaya, kambing, kelelawar, ikan mujair, katak hijau, dan burung
merpati.
c. Eksoskleton dan endoskeleton
Eksoskleton dan endoskeleton dimiliki oleh hewan, seperti kura-kura dan
penyu. Eksoskleton pada penyu dan kura-kura berupa cangkang yang menutup
tubuh bagian punggung dan perut. Cangkang yang menutup bagian punggung
disebut karapas, sedangkan cangkang yang menutup bagian perut disebut
plastron.

B. Sistem Gerak Pada Manusia

1. Tulang
Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot.
Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan ( kartilago) dan tulang
keras ( osteon).

a. Tulang rawan
Tulang rawan merupakan rangka penyangga tahapan embrio manusia. Namun,
setelah dewasa, sebagian besar tulang rawan berkembang mennjadi tulang keras.
Pada manusia dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada bagian yang memerlukan
elastisitas , seperti daun telinga, cuping hidung, dan cincin trakea.
Tulang rawan terdiri atas anyaman serat yang memiliki sel-sel tulang rawan
( kondrosit) yang menghasilkan matris kondrin. Matriks tulang rawan tersusun dari
serat kolagen dan kompleks protein-karbohidrat yang disebut kondroitin. Gabungan
serat kolagen dan kondrotin membuat tulang rawan menjadi kuat dan fleksibel. Ada
tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastis, dan fibrosa.

1. Tulang rawan hialin


Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan terbanyak. Tulang
rawan hialin mempunyai matriks yang homogen dan bersifat halus serta
transparan. Tulang rawan hialin terdapat pada batang tenggorokan (trakea),
cuping hidung, persendian,serta antara tulang rusuk dan tulang dada.

2. Tulang rawan elastis


Tulang rawan elastis bersifat lentur dan matriksnya mengandung serat
elastic yang bercabang-cabang . tulang rawan elastis terdapat padaepiglotis
dan bagian luar telinga.
3. Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan matriksnya mengandung
serat kolagen yang tidak teratur. Tulang rawan fibrosa terdapat pada antara
ruas tulang belakang.

b. Tulang keras.
Rangka yang menyokong sebagian besar tubuh manusia dewasa terbuat dari tulang
keras. Bagian luar tulang keras dilapisi oleh periosteum yang merupakan tempat
melekatnya otot. Sel tulang keras membentuk lingkaran konsentrasi berlapis-lapis.
Disekeliling sel tulang keras, terdapat matriks tulang keras. Matriks tulang keras
tersusun dari matriks kolagen dan mineral yang terdiri atas ion kalsium, magnesium
dan fosfat. Kombinasi matriks kolagen dan mineral membuat tulang keras bersifat
lebih keras daripada tulang rawan. Matriks –matriks pada tulang keras membentuk
lingkaran konsentrasi yang disebut lamella . lingkaran sel dan matriks tulang keras
mengelilingi saluran haves.
Didalam saluran haves, terdapat pembuluh darah yang berfungsi menyuplay zat
makanan bagi tulang keras. Tiap sel tulang dihubungkan dengan sel tulang keras
lainnya dan saluran haves oleh kanalikuli. Sel tulang keras mendapatkan oksigen,
makanan, dan membuang limbah melalui kanalikula. Saluran havers , lingkaran sel,
dan lingkaran matriks tulang keras membentuk sistem havers.
Didalam tulang keras terdapat sumsum tulang yang berisi sumsum kuning atau
sumsum merah. Sumsum kuning berfungsi sebagai tempat penimbunan lemak,
sedangkan sumsum merah berfungsi sebagai pembentukan darah merah.
Pembentukan dan perombakan tulang keras diatur oleh kalsium, fosfat, vitamin D,
Hormon kalsitonin, dan hormone paratiroid. Berdasarkan sifat matriksnya, tulang
keras dibedakan menjadi tulang kompak dan tulang spons.

1. Tulang kompak
Tulang kompak merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan
rapat, misalnya lapisan luar tulang pipa.

2. Tulang spons
Tulang spons memiliki matriks berongga, misalnya tulang pipih dan tulang
pendek.

Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan, menjadi tulang pipa, tulang


pipih, tulang pendek, dan tulang tak beraturan.

1. Tulang pipa
Tulang pia berbentuk tabung dan umumnya berongga. Tulang pipa terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu baian tengah (diafise), kedua ujung ( epifise), dan
antara epifise dengan diafise ( cakra epifise). Epifise membesar, tersusun
atas tulang spons, dan berfungsi sebagai penghubung dengan tulang lain.
Diafise merupakan tulang kompak dan didalamnya terdapat rongga sumsum
tulang. Contoh tulang adalah tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang
kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil.

2. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan berongga . contoh tulang pipih adalah
tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.

3. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk silindris. Tulang pendek ditemukan pada
pergelangan kaki dan pergelangan tangan.

4. Tulang tak beraturan


Tulang tak beraturan mempunyai bentuk yang tidak beraturan. Tulang ini
terdapat diwajah dan tulang belakang.

C. Pembentukan tulang

Pembentukan tulang setelah terbentuk tulang rawan. Didalam tulang rwwan, terdapat rongga
yang terisis oleh osteoblas. Osteoblas akan membentuk osteosit dari arah dalam ke luar
(konsentris). Osteosit mensekresikan protein yang akan menjadi matriks tulang keras terisi
kalsium dan fosfat sehingga matriks tulang mengeras . proses perubahan tulang rawan menjadi
tulang keras disebut osifikasi.

2. Susunan Rangka Tubuh Manusia

Tulang-tulang tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian, sistem rangak ini menyusun
kerangka tubuh. Rangak berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi organ dalam tubuh,
menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot, dan temapat menyimpan mineral.rangak manusia
terbagi menjadi rangka aksial (sumbu rubuh ) dan rangka apendikular (anggota tubuh).

a. Rangka aksial
Rangak aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang
rusuk.
1) Tulang tengkorak
Tulang tengkorak terdiri atas tulang tempurung kepala, tulang wajah, dan telinga.
2) Tulang belakang (vertebrata)
Tulang belakang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia
untuk melakukan berbagai jenis posisi dan gerakan. Tulang belakang terdiri atas 7
ruas tulamg leher (serviks), 12 ruas tulang punggung (toraks),5 ruas tulang pinggang
(lumbar), 5 ruas tulang kelangkang (sakrum) yang menyatu, 4 ruas tulang
ekorkoksigea)yang menyatu.

3) Tulang dada (sternum) dan rusuk (costae)


Tulang dada dan rusuk bersama-sama membentuk oelindung bagi organ-organ yang
terdapat di rongga dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang dada terdiri atas bagian
hulu (manubrium), badan (gladiolus) dan taju pedang (xifoid). Bagian hulu
merupakan temapt melekatnya tulang selangka. Bagian badan merupakan temapat
melekatnya rusuk sejati. Tulang rusuk terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati (costae
vera), 3 pasang tulang rusuk palsu (costae spuria), dan 2 pasang Tulang rusuk
melayang (costae flukuantes).
b. Rangka apendikular
Rangka apendikular terdiri atas rangka bagian atas dan bagian bawah. Rangka atas terdiri
atas gelang bahu dan tulang tangan. Rangka bawah terdiri atas gelang panggul dan
tulang kaki.
1) Rangka apendikular atas
Rangka apendikular atas terdiri atas gelang bahu (pectoral girdle) dan tulang tangan.
Gelang bahu terdiri atas dua tulang selangka (clavicula) dan dua tulang belikat
(scapula). Tulang selangka terletak disebelah depan dan menghubungkan gelang bahu
dengan tulang dada. Tulang belikat terletak disebelah belakang dan berhubungan
dengan tulang rusuk. Tulang tangan terdiri atas dua tulang lengan atas (humerus), 2
tulang hasta (ulna), 2 tulang pengumpil (radius0, 16 tulang pergelangan tangan
(carpel), 28 tulang jari tanga (falanges).
2) Rangka apendikular bawah
Rangak apendikular bawah terdiri atas gelang panggul )pelvic girdle) dan tulang
kaki. Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (ilium), 1 tulang kemaluan (pubis), dan
2 tulang duduk (ischium). Tulang kaki terdiri atas 2 tulang paha (femur), 2 tulang
lutut (patela), 2 tulang betis (fibula), 2 tulang kering (tibia), 14 tulang pergelangan
kaki (tarsal), 10 tulang telapak kaki (metatarsal), dan 28 tulang jari kaki (falanges).

3. Hubungan antartulang

Hubungan antartulang disebut artikulasi atau persendian. pembentukan sendi dimulai


dai tulang rawan di daerah sendi. Tulang rawanmembesar dan kemudian kedua ujungnya
dibungkus oleh jaringan ika yang disebut tulang rawan persendian. setelah itu, kedua ujung
tulang rawan membentuk sel-sel tulang kearah dalam. Kedua ujmung tulang dan tulang rawan
persendian dilapisi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat dan menghasilkan cairan
sinovial yang berfungsi sebagai pelumas tulang.

Berdasarkan ada tidaknya gerakan, artiklasi dapat dibedakan menjadi sendi mati
(sinartrosis), sendi kaku ( amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).

a. Sendi mati (sinartrosis)


Sendi mati merupaka hubungan antartulang yang dihubungkan oleh serabut jaringan ikat
sehingga tidak dapat digerakkan. Contoh sendi mati adalah hubungan antartulang
tengkorak (sutura).
b. sendi kaku (amfiartrosis)
sendi kaku merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago sehingga
memungkikan gerakan secar terbatas. Contohnya dalah sendi antarruas tulang
belakangdan dada, serat sendi antartulang betis dan tulang kering.
c. Sendi gerak (diartrosis)
Sendi gerak merupakan sendi yang tidak dihubungkan oleh jaringan ikat sehingga tulang
dapat digerakkan secara bebas. Struktur sendi gerak tersusun dari mangkuk sendi bonggol
sendi, pembungkus sendi (ligamen), dan cairan sendi (cairan sinovial). Bonggol sendi
termasuk dalam mangkuk sendi dan kemudian dibungkus dengan ligamen. Didalam sendi
terdapat cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas sendi sehingga sendi mudah
digerakkan. Sendi gerak dibedakan menjadi sendi putar, sendi engsel, sendi pelana, dan
sendi peluru.

1. Sendi putar
Ujung tulang yang satu menintari tulang lain sehingga memungkinkan gerakan
memutar. Contohnya sendi antar tuang atlas dan tulang aksis yang memungkinkan
kepala kita dapat berputar ke kiri dan ke kanan.

2. Sendi engsel
Sendi engsel merupakan sendi yang salah astu tulangnya hanya dapat digerakkan ke
satu arah. Sendi ini mirip dengan engsel pintu yang hanya dapat bergerak ke satu
arah. Sendi ini terdapat pada lutut, siku, dan ruas antarjari.

3. Sendi pelana
Kedua ujung membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua sehingga mirip
gerakan orang menunggang kuda. Contonya sendi tulang ibu jari, serta antara tulag
telapak tangan dan ruas jari tangan.

4. Sendi peluru
Sendi peluru merupakan sendi yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segalah
arah. Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentu mangkuk dan bonggol. Contohnya
sendi antara gelang bahu dan tulang lengan atas serta antara tulang paha dan gelang
panggul.

4. Fungsi Rangka Bagi Manusia


Rangka memiliki peran penting bagi tubuh manusia. Dapatkah kamu membayangkan
jika tubuhmu tidak memiliki rangkan? Rentu tubuhmu aka teronggok dan tidak dapat
berdiri tegak. Berdasarkan pengamatanmu terhadap kerangka manusia, kamu
mengetahui bahwa organ-organ tubuh yang bersifat lunak, contohnya otak, jantung,
dan paru-paru dikelilingi oleh rangka. Selain itu, tulang mengandung susmsum merah
yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah. Dengan demikian, fungsi
rangka adalah sebagai berikut:
a. Member bentuk dan menegakkan tubuh.
b. Melindungi organ tubuh yang bersifat lunak.
c. Sebagai alat gerak asif.
d. Sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.

5. Otot.
Otot disebut juga alat gerakaktif karena otot dapat berkontraksi. Otot memiliki tiga
cirri, yaitu kontraktibilitas yang merupakan kemampuan otot untuk memendek dari
ukura semula. Ektensibilitas yang merupalan kemampuan otot untuk memanjang dari
ukuran semula, dan elastis yang merupakan kemampuan otot untuk kembali keukuran
senula.

a. Jenis-jenis otot
Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
otot lurik, otot polos dan otot jantung.
1. Otot lurik
Otot lirik memiliki garis gelap dan terang sehingga disebut juga otot
seran lintang. Garis gelap dan terang tersebut adalah aktin dan myosin
yang merupakan komponen penggerak otot. Sel-sel otot lurik berbentuk
silindris dan mempunyai banyak inti ditepi. Otot rangka tubuh kita
merupakan otot lurik, cara kerja otot lurik dikendalikan oleh otak
sehingga disebut otot tak sadar. Otot rangka memiliki dua ujung yang
liat yang disebut tendon dan bagian tengah yang membesar yang disebut
empal. Tendon yang melekat pada tulang yang dapat bergerak disebut,
insersio. Jika otot berkontraksi, empal akan memendek, membesar, dan
mengeras sehingga membuat tulang terangkat.

2. Otot polos
Otot polos berinti satu, berbentuk gelondong dengan kedua ujung
meruncing, bekerja secara tidak sadar (otonom) lambat dan tidak cepat
lelah. Otot ini terletak diorgan-organ dalam tubuh, misalnya pada organ
pencernaa, kelamin, ekskresi,dan pembuluh darah.

3. Otot jantung.
Otot jantung berinti banyak ditengah, terletak dijantung, berbentuk
serabut lurik bercabang, dan bekerja secara otonom.

b. Sifat kerja otot.


Sifat kerja otot dibedakan menjadi antagonis dan sinergis dengan prinsip
keseimbangan dan gaya statis.
1). Antagonis
Antagonis merupakan kerja dua otot yang berlawanan, yaitu apabila suatu
otot berkontraksi, otot yang lain berelaksasi. Contohnya adalah otot-otot yang
menimbulkan gerak berikut.
a. Fleksi dan ekstensi ( membengkokan dan meluruskan) pada sendi siku dan
lutut. Contohnya adalah otot bisep dan otot trisep pada lengan atas. Pada saat
otot brisep relaksasi, otot trisep mengalami kontraksi sehingga lengan bawah
menjauhi lengan atas. Sebaliknya, jika otot bisep berkontraksi, otot trisep
mengalami reaksi sehingga lengan bawah memekuk kearah lengan atas.
b. Abduksi( menjauhi badan) dan adduksi ( mendekati badan), misalnya pada
sendi lengan atas dan sendi panah. Contohnya adalah otot dipinggang bagian
belakang (latisimus doris) serta otot dibagian dada ( pektoralis mayor) dan otot
dibahu ( deltoid). Pada saat menggerakkan lengan mendekat kebadan, otot
deltoid relaksasi, sedangakan otot latisimus dorsi dan pektoralis mayor
berkontraksi.
c. Pronasi( menelungkup) dan supinasi( menegadah), misalnya ketika
membalikkan telapak tangan. Contohnya dalah otot pronatorteres serta
pronator kuadratus dilengan bawah bagian posterior. Pada saat
menelungkupkan tangan, otot pronotor teres dan pronotor kuadratus
berkontraksi menarik tulang radius dari posisi bersebelahan dengan tulang ulna
menjadi ditengah tulang ulna, sedangkan otot supinator relaksasi. Sebaliknya,
pada saat menengadahkan telapak tangan, otot supinator berkontraksi menarik
tulang radius kembali ke posisi semula di sebelah tulang ulna, sedangkan otot
pronator teres dan otot pronator kuadratus relaksasi.
d. Depresi dan elevasi (ke bawah dank e atas), misalnya gerakan kepala
menunduk dan menegadah. Contohnya adalah otot dileher bagian depan
( sternokleiomastoid) dan otot dileher bagian belakang (splenius). Pada saat
kepala menunduk, otot leher bagian depan berkontraksi, sedangkan otot leher
bagian belakang relaksasi. Sebaliknya, pada saat kepala menengada, otot leher
e. bagian belakang berkontraksi, sedamgkan otot leher bagian depan relaksasi.

2. senergis

Sinergis merupakan kerja otot dua yang bersifat saling bekerja sama.

Contohnya adalah otot pronator teres dan pronator kuadratus yang menimbulkan gerakan
menelungkup dan menegadah pada telapak tangan

6. fungsi otot bagi manusia

Kemampuan otot untuk memedak (berkontraksi),memanjang, dan kembali ke ukuran


semula berperan dalam menyebabakan pergerakan tubuh atau bagian tubuh kita. Aktivitas otot
lurik yang melekat pada tubuh rangka memungkinkan kita
bergerak,contohnya ,tersenyum,menggaguk,dan berjalan, otot rangka juga mengstabilkan dan
memperkuat sendi pada saat bergerak sementara itu,aktivitas otot polos yang terletak di organ
dalam ,misalnya dinding pembuluh darah,membantu mengatur tekanan darah. Selain itu,otot
yang berkontraksi akan menghasilkan panas. Panas yang dihasilkan dari kontraksi otot ini untuk
menjaga suhu tubuh tetap normal. Contohnya jika otot berkontraksi untuk menghasilkan panas
sehingga suhu tubuh tetap terjaga. Dengan demikian,fungsi otot adalah sebagai berikut.

a. Sebagai alat gerak aktif


b. Sebagai penyusun organ-organ tubuh.
c. Menstabilkan sendi.
d. Menghasilkan panas.

7. Gangguan dan kelainan rangka dan otot

Sistem gerak pada manusia dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan dan
kelainan pada sistem gerak manusia,di antara nya disebabkan oleh gangguan dan kelainan pada
tulang,sendi,dan otot.

a. Gangguan dan kelainan tulang


Gangguan dan kelainan pada tulang,di antaranya sebagai berikut.
1) Skoliosis,kodisi tulang belakang bagian punggung membengkok ke kiri atau
kanan. Penyebabnya adalah kebiasaan posisi duduk yang salah,struktur tulang
belakang yang abnormal,kaki tidak sama panjang,dan kelumpuhan otot.
2) Lordosis ,kondisi tulang belakang di bagian punggung membengkok ke depan.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh penyakit tuberkolus(TBC) pada tulang dan
osteomalasia,yaitu tulang tidak keras karena kurang kalsium pada saat
pembentukan tulang.
3) Kosifosis, kondisi yang berkebalikan dengan kondisi lordosis,yaitu tulang
belakang bagian punggung membengkok ke belakang. Hal ini dapat terjadi
apabila kita sering duduk dikursi dengan meja yang terlalu rendah. Kifosis juga
umum terjadi pada orang lanjut usia yang mengalami osteoporosis. Kifosis dapat
disebabkan oleh TBC tulang dan osteomalasia.
4) Frakrutura, patah tulang
5) Osteoporosis, kondisi saat tulang menjadi rapuh karena berkurangnya jumlah
kalsium dan mineral dalam tulang. Biasanya terjadi pada orang lanjut usia
6) Rakitis, penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium
sehingga pembentukan tulang tidak sempurna. Gejala penyakit ini adalah kaki
bengkok berbentuk O atau X

b. Gangguan dan kelaianan persendian


Gangguan dan kelainan persendian ,di antaranya sebagai berikut:
1) Artritis eksudatif,radang atau iritasi pada sendi yang menyebabkan sendi
terinfeksi dan bernanah.
2) Artritis sika, radang sendi yang menyebabkan cairan sendi menjadi kering karena
kehilangan cairan sinovial.
3) Dislokasi ,bergesernya sendi dari kedudukan semula kerena jaringan
ligamennnya bergeser
4) Terkilir ,tertariknya ligamen ke posisi yang tidak sesuai,tetapi sendi tidak
bergeser.
5) Ankilosis ,persendian seolah-olah menyatu sehingga tidak dapat di gerakkan.

c. Gangguan dan kelainan otot


Gangguan dan kelainan otot ,di antaranya sebagai berikut :
1. Antropi ,kondisi otot mereduksi atau mengecil sehingga tidak kuat untuk melakukan
gerakan.
2. Hipertropi, kondisi otot membesar
3. Kram, kejang otot yang di sebabkan oleh cuaca dingin atau aktivitas otot terlalu berat.
4. Tetanus ,penyakit yang disebabkan oleh bakteri clostridiumtetani.gejala penyakit ini
adalah otot terus menerus berkontraksi.
5. Miestenia gravis, keadaan otot melemah secara bertahap sehingga menyebabkan
kelumpuhan dan bahkan kematian.

8. upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia


Kita harus menjaga kesehatan sistem gerak agar sistem gerak dapat berfungsi
dengan sempurna. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan
sistem gerak, diantaranya sebagai berikut.
a. Mengonsumsi makanan cukup gizi, terutama protein, vitamin D, kalsium,
dan air.
b. Melakukan olahraga secara rutin dan tidak berlebihan serta menghindari
cedera fisik saat olahraga.
c. Diupayakan duduk dengan kaki lurus dan posisi kaki lebih tinggi dari
pantat setelah berolahraga.
d. Istirahat yang cukup.
e. Sikap tubuh yang baik, diantaranya sebagai berikut.
1) Pada saat menulis, membaca, dan makan dimeja, posisi badan
tegak dengan jarak meja dan kursi tidak terlalu jauh.
2) Pada saat berjalan atau berdiri, posisi badan selalu tegak dengan
pandangan lurus kedepan dengan dagu diangkat sedikit.
f. Jika terpaksa mandi dengan air hangat, disarankan dibilas dengan air biasa.

Anda mungkin juga menyukai