Anda di halaman 1dari 15

HUKUM KESEHATAN

(materi lanjutan)
Siapakah Tenaga kesehatan
(Pasal 2 PP No. 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan)

1. Tenaga medis;
2. Tenaga keperawatan;
3. Tenaga gizi;
4. Tenaga kefarmasian;
5. Tenaga keteknisian medis;
6. Tenaga keterapian fisik.
Asas dalam Hukum Kesehatan
Pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, pelindungan,
penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, gender dan
nondiskriminatif dan norma-norma agama
HAK PASIEN BERDASARKAN UU NO.29 / 2004
TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN ( Pasal 52 )
- Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan
- Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
- Meminta pendapat dokter atau dokter gigi
- Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
- Menolak tindakan medis
- Mendapatkan isi rekam medis
HAK PASIEN BERDASARKAN UU NO.8 / 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
· Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
· Memilih
· Informasi yang benar, jelas, dan jujur
· Didengar pendapat dan keluhannya
· Mendapatkan advokasi, pendidikan dan perlindungan
konsumen
· Dilayani secara benar, jujur, tidak diskriminatif
· Memperoleh kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian
HAK YANG MELEKAT PADA DIRI TENAGA KESEHATAN

BERDASARKAN UU NO.29/2004 TENTANG


PRAKTIK KEDOKTERAN ( PASAL 50 )

- Memperoleh perlindungan hukum dalam


melaksanakan tugas sesuai dengan Profesinya
- Memberikan pelayanan medis menurut standar

profesi dan standar prosedur operasional


- Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
dari pasien dan keluarganya
- Menerima imbalan jasa
KEWAJIBAN PASIEN
1. BERDASARKAN UU NO.8 / 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
2. BERDASARKAN UU.NO.29/2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN

Pasal 51 UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

BERDASARKAN UU NO.8 / 1999


TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien


STANDAR PROFESI MEDIK DAN STANDAR
PELAYANAN RUMAH SAKIT
Menurut Leenen, yang dikenal dalam dunia kedokteran sebagai
“Lege artis” adalah hakikatnya sebagai suatu tindakan yang
dilakukan sesuai dengan Standar Profesi Medis (SPM) yang
terdiri dari beberapa unsur utama meliputi :
1. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan seksama;
2. Sesuai dengan ukuran medis;
3. Sesuai dengan kemampuan rata-rata/sebanding dengan dokter
dengan kategori keahlian medis yang sama;
4. Dalam keadaaan yang sebanding
5. Dengan sarana dan upaya yang sebanding wajar dengan
tujuan konkrit tindak medis tersebut.
Informed consent
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No.585.Menkes/Per/IX/1989)

Dalam dunia kedokteran, biasanya untuk menghindari resiko


malpraktik, tenaga medis membuat exconeratic clausule yaitu :
Syarat-syarat pengecualian tanggung jawab berupa pembatasan
atau pun pembebasan dari suatu tanggung jawab
Dalam hal ini, bentuk dari exconeratic clausule adalah
informed consent/persetujuan tindakan medis (pertindik).
Pertindik merupakan suatu izin atau pernyataan setuju dari
pasien yang diberikan secara bebas, sadar dan rasional setelah
memperoleh informasi yang lengkap, valid dan akurat dipahami
dari dokter tentang keadaan penyakitnya serta tindakan medis
yang akan diperolehnya.
Persetujuan Tindakan Medik (Informed
Concent) dapat terdiri dari :
1. Yang dinyatakan (expressed), yakni secara
lisan (oral) atau tertulis (written)
2. Dianggap diberikan (Implied atau tocit
concent), yakni dalam keadaan biasa
(normal) atau dalam keadaan darurat
(emergency).
Sanksi Hukum terhadap Informed Consent
Sanksi pidana
Sanksi perdata
Sanksi administratif
REKAM MEDIS / MEDICAL RECORD
Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 749/Menkes/XII/1989

Medical record adalah berkas yang berisikan catatan,


dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien
pada sarana pelayanan kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang


digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
baik untuk rawat jalan maupun rawat inap yang
dikelola oleh pemerintah ataupun swasta.
Sanksi Hukum terhadap Kewajiban
Menyimpan Rekam Medis
1. Kerahasiaan Rekam Medis
a. Pasal 112 KUHP
b. Pasal 322 KUHP
c. Pasal 1365 KUHPer
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai