Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AISYAH PUTRI RAMADHANTI IKRAM

NIM : SF2206003
JURUSAN : S1 FARMASI
TINGKAT : II (DUA)
MATA KULIAH : PERUNDANG – UNDANGAN KESEHATAN
DOSEN PEGAMPUH : Muhammad Azhari Mulyadi, S.H,M.H

1. Apa pengertian Hukum dan Hukum Kesehatan yang menurut pemahaman


saudara dan pengertian Hukum Kesehatan menurut satu ahli/pakar?
Jawaban :
a. Pengertian hukum
Hukum adalah himpunan peraturan yg dibuat oleh yg berwenang degan
tujuan untuk mengatur tata kehidupan masyarakat yg mempunyai ciri
memerintah & melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan
menjatuhkan sanksi hukuman bagi yg melanggarannya.

b. Hukum kesehatan
Menurut Prof. Dr. Rang mengartikan hukum kesehatan sebagai seluruh
aturan-aturan hukum dan hubungan-hubungan kedudukan hukum yang
langsung berkembang dengan atau yang menentukan situasi kesehatan di
dalam mana manusia berada.
2. Sebutkan sumber Hukum Kesehatan yang saudara ketahui!
Jawaban :
Sumber hukum kesehatan :
a. Pedoman Internasional, Konfrensi Helsinki (1964) merupakan
kesepakatan para dokter sedunia mengenai p enelitian kedokteran,
khususnya eksperimen pada manusia, dimana ditekankan pentingnya
persetujuan tindak an medik (informed consent)
b. Hukum : kebiasaan biasanya tidak tertulis dan tidak dijumpai dalam
peraturan perundang-undangan atau KO
c. DEKI : Kebiasaan tertentu telah dilakukan di RS harus menanda tangani
izin operasi, kebiasaan ini kemudian dituangkan kedalam peraturan tertulis
dalam bentuk Informed consent
d. Yurisprudeni : Keputusan hakim yg diikuti oleh para hakim dalam
menghadapi kasus yg sama
e. Hukum Otonom : suatu ketentuan yang berlaku ut suatu daerah tertentu.
Ketentuan yg dimaksud berlaku hany a bagi anggota profesi kesehatan
tertentu misalnya Kode etik kedokteran, bidan dan perawat.
f. Ilmu substansi : ilmu pengetahuan dari masing-masing disiplin ilmu
misalnya pemakaian sarung tangan bagi dr dan drg dalam menangani
pasien, domaksudkan ut mencegah penularan penyakit dari pasien
kepada petugas kesehatan
g. Literatur : merupakan pendapat ahli hukumyg berwibawa menjadi sumber
hukum kesehatan, misalnya meng enai pertanggungjawaban hukum
(libility), perawat tidak boleh melakukan tindakan medis kecuali atas tangg
ungjawab dokter
3. Berdasarkan Permenkes RI No 296 tahun 2008 menyangkut Rekam Medis.
Dalam Peraturan ini yang dimaksud Rekam Medis adalah?
Jawaban :
Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang
berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana
pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah
maupun swasta. (permenkes nomor 209/MENKES/PER/III/2008).

4. Mengapa perlu aturan Hukum dibidang Kesehatan, jelaskan?


Jawaban:
Aturan hukum di bidang kesehatan diperlukan untuk melindungi hak dan
kepentingan semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan kesehatan, baik
masyarakat, tenaga kesehatan, maupun pemerintah. Aturan hukum tersebut
berfungsi untuk mengatur berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan,
mulai dari hak dan kewajiban masyarakat, tenaga kesehatan, hingga
penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Secara umum, aturan hukum di bidang kesehatan diperlukan untuk:
 Melindungi hak dan kepentingan Masyarakat
Aturan hukum di bidang kesehatan bertujuan untuk melindungi hak dan
kepentingan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, aman, dan terjangkau. Aturan hukum tersebut juga mengatur
hak masyarakat untuk memperoleh informasi tentang kesehatan, termasuk
informasi tentang penyakit, pengobatan, dan tindakan medis.

 Melindungi hak dan kewajiban tenaga Kesehatan


Aturan hukum di bidang kesehatan juga bertujuan untuk melindungi
hak dan kewajiban tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya.
Aturan hukum tersebut mengatur kompetensi dan kewenangan tenaga
kesehatan, serta tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan
kesehatan.

 Menjamin penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas


Aturan hukum di bidang kesehatan bertujuan untuk menjamin
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas, aman, dan
terjangkau. Aturan hukum tersebut mengatur standar pelayanan
kesehatan, akreditasi fasilitas kesehatan, serta pengelolaan obat dan alat
kesehatan.
Berikut adalah beberapa contoh aturan hukum di bidang kesehatan di
Indonesia:
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2014 tentang Pemberian
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam
Medik
 Aturan hukum di bidang kesehatan merupakan bagian penting dari
sistem kesehatan suatu negara. Aturan hukum tersebut berperan
penting dalam melindungi hak dan kepentingan semua pihak yang
terkait dalam penyelenggaraan kesehatan, serta menjamin
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

5. Berdasarkan Undang-Undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran Pasal 50 menjelaskan Hak Yang melekat pada Tenaga
Kesehatan. Apakah Hak tersebut, mohon saudara sebutkan?
Jawaban :
BERDASARKAN UU NO.29/2004 TENTANG PRAKTIK
KEDOKTERAN (PASAL 50)
 Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan Profesinya;
 emberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar
prosedur opemsional;
 Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan
keluarganya;
 Menerima imbalan jasa;

6. Mengapa harus belajar Etika dalam kefarmasian?


Jawaban:
Karena :
a. Melindungi profesi kefarmasian
Etika kefarmasian juga bertujuan untuk melindungi profesi kefarmasian.
Apoteker harus menjaga martabat dan integritas profesi kefarmasian.
Apoteker harus berperilaku dan bertindak secara profesional agar dapat
dipercaya oleh masyarakat.
b. Untuk melindungi Masyarakat
Etika kefarmasian juga bertujuan untuk melindungi masyarakat.
Apoteker harus berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Apoteker harus memberikan informasi dan edukasi tentang obat dan
kesehatan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai