Anda di halaman 1dari 14

Referensi Pertemuan Ke.

10

HUKUM KESEHATAN I
Oleh : Andrianto Prabowo, SH, M.Si., MH
1. DEFINISI HUKUM KESEHATAN
2. SUMBER HUKUM KESEHATAN
3. LATAR BELAKANG PERLUNYA HUKUM KESEHATAN
 Kesehatan merupakan salah satu unsur sangat penting bagi
kemajuan suatu negara.

 Setiap negara berupaya memberikan perhatian utama pada


pelayanan kesehatan, mulai dari penyediaan tenaga kesehatan
yang profesional hingga fasilitas kesehatan yang modern.

 Negara juga membuat dan memberlakukan peraturan-peraturan


di bidang kesehatan (hukum kesehatan) sebagai pedoman yuridis
dalam pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat.
PENGERTIAN HUKUM KESEHATAN

 Van Der Mijn : hukum yg berhubungan langsung dengan


pemeliharaan Kesehatan, meliputi perangkat hukum perdata,
pidana dan tata usaha negara
 Leenen: hukum Kesehatan meliputi semua ketentuan hukum
yg langsung berhubungan dengan pemeliharaan Kesehatan
dan penerapan dari hukum perdata, hukum pidana, dan
hukum administrasi dalam hubungan tersebut.
 Soerjono Soekanto : hukum yg secara khusus berisikan
perangkat, kaidah maupun keteraturan sikap tindak yang
berkaitan dengan kesehatan
 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa hukum
Kesehatan adalah seperangkat kaidah yg mengatur seluruh
aspek yg berkaitan dengan upaya dan pemeliharaan di
bidang kesehatan
SUMBER HUKUM
KESEHATAN
 Hukum Kesehatan tidak hanya bersumber pada hukum tertulis
saja tetapi juga Yurisprudensi, Traktat, Konvensi, Doktrin,
Konsensus dan pendapat para ahli hukum maupun kedokteran.
Hukum Tertulis, Traktat, Konvensi atau Yurisprudensi, mempunyai
kekuatan mengikat (the binding authority), tetapi Doktrin,
Konsensus atau pendapat para ahli tidak mempunyai kekuatan
mengikat, tetapi dapat dijadikan pertimbangan oleh hakim dalam
melaksanakan kewenangannya, yaitu menemukan hukum baru
 Bentuk hukum tertulis atau undang-undang mengenai hukum
kesehatan diatur dalam:

1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(selanjutnya disebut UU No. 36 Tahun 2009).

2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(selanjutnya disebut UU No. 44 Tahun 2009).

3. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (selanjutnya disebut UU No. 29 Tahun 2004)
LATAR BELAKANG PENTINGNYA HUKUM KESEHATAN

 Mengapa penting mempelajari hukum Kesehatan ?


 Salah satu tujuan hukum Kesehatan adalah melindungi kepentingan pasien,
disamping tujuan-tujuan lain seperti mengembangkan kualitas profesi tenaga
kesehatan. Hal ini bukan berarti bahwa kepentingan-kepentingan pasien
selalu harus diunggulkan: artinya adalah, adanya keserasian antara
kepentingan pasien dengan kepentingan tenaga kesehatan, misalnya dokter,
perawat, dan lain-lain.
Hukum kesehatan berdasarkan dua asas hukum yang prinsipiil.

 Yang pertama adalah asas hukum hak atas pelayanan kesehatan, yaitu
perawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan atas dasar kemampuan
dan kecakapannya menerapkan ilmu dan teknologi kesehatan.

 Yang kedua adalah, hak mandiri manusia atau hak untuk menentukan nasib
sendiri (“the right to self-determination” atau “zelfbesschikkingsrecht”). Hak
atas pelayanan kesehatan merupakan aspek sosial, sedangkan hak untuk
menentukan nasib sendiri adalah aspek pribadi
 Hukum kesehatan penting, karena pada pokoknya mengatur
tentang hak, kewajiban, fungsi, dan tanggung jawab para
pihak terkait (stakeholders) dalam bidang kesehatan.

 Hukum kesehatan memberikan kepastian dan perlindungan


hukum kepada pemberi dan penerima jasa layanan
kesehatan.
 Latar belakang perlunya dikembangkannya hukum kesehatan sebagai
spesialisasi ilmu hukum menurut Leenen adalah:

1. Adanya kemajuan ilmu dan teknologi di bidang kedokteran yang semakin


memperlihatkan adanya bentuk intervensi sehingga dapat mempengaruhi
integritas manusia.

2. Berubahnya dunia kedokteran menjadi semakin birokratis sehingga


mengakibatkan hubungan personal semakin menurun.

3. Semakin diterimanya gagasan mengenai hak asasi manusia (termasuk hak


menentukan nasib sendiri) sebagai landasan bagi kebijakan hukum dan
sosial.
 Setidaknya ada tiga alasan mengapa Hukum Kesehatan diperlukan dalam
kehidupan bernegara.
1. Pertama, untuk menjamin terwujudnya hak atas kesehatan bagi setiap warga
negara. Sebagaimana diketahui, hak atas kesehatan merupakan  hak warga
negara yang bersifat fundamental (asasi). Hak tersebut dijamin oleh konstitusi
dan undang-undang.
2. Kedua, Hukum Kesehatan diperlukan untuk menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan yang aman.  Sebagaimana diketahui, pelayanan kesehatan
khususnya yang bersifat kuratif melibatkan penerapan ilmu dan teknologi yang
kompleks.
3. Alasan yang ketiga, Hukum Kesehatan diperlukan untuk menjamin proses
penyelesaian sengketa ataupun pertanggungjawaban hukum yang adil baik bagi
pihak pasien maupun pihak tenaga kesehatan

Anda mungkin juga menyukai