Anda di halaman 1dari 3

BAB 3: HUKUM KESEHATAN

Hukum Kesehatan (health law) merupakan suatu spesialisasi dari ilmu


hukum yang ruang lingkupnya meliputi segala peraturan perundang-undangan di
sektor pemeliharaan kesehatan. Hukum kesehatan adalah semua ketentuan hukum
yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan
penerapannya serta hak dan kewajiban baik dari perorangan dan segenap lapisan
masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak
penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek organisasi, sarana
pedoman-pedoman medis nasional/internasional, hukum dibidang kesehatan,
jurisprudensi serta ilmu pengetahuan bidang kedokteran/kesehatan.

Sumber Hukum Kesehatan


Sumber hukum kesehatan adalah:
1. Pedoman Internasional. Konferensi Helsinki (1964) merupakan
kesepakatan para dokter sedunia mengenai penelitian kedokteram.
2. Hukum Kebiasaan. Biasanya tidak tertulis dan tidak dijumpai dalam
peraturan perumdang-undangan.
3. Jurisprudensi. Keputusan hakim yang diikuti oleh para hakim dalam
menghadapi kasus yang sama.
4. Hukum Otonom. Suatu ketentuan yang berlaku untuk suatu daerah tertentu
5. Ilmu. Substansi ilmu pengetahuan dari masing-masing disiplin ilmu.
6. Literatur. Pendapat ahli hukum yang berwibawa menjadi sumber hukum
kesehatan.

Latar Belakang Perlunya Hukum Kesehatan


Derajat kesehatan sangat berarti bagi pengembangan dan pembinaan
sumber daya manusia serta sebagai salah satu modal bagi pelaksanaan
pembangunan yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya.
Dengan mempehatikan peranan kesehatan, diperlukan usaha yang lebih memadai
bagi peningkatan derajat kesehatan dan pembinaan penyelenggaraan upaya
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
Upaya kesehatan merupakan setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat dengan
mempergunakan jasa tenaga. Kewenangan untuk melaksanakan upaya kesehatan
itulah yang memerlukan peraturan hukum sebagai dasar pembenaran hukum
wewenang tersebut. Peraturan hukum tentang upaya kesehatan saja belum cukup
karena upaya kesehatan penyelenggaranya disertai pendukung berupa sumber daya
kesehatan baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.
Perlindungan hukum diperlukan perangkat hukum kesehatan yang
berpandangan maju untuk menjangkau perkembangan kesehatan yang semakin
kompleks, sehingga pelaksanaan “hukum kesehatan” diberlakukan secara
proporsional dan bertahap sebagai bidang hukum khusus.

Fungsi dan Tujuan Hukum Kesehatan


Dalam suatu negara yang berlandaskan hukum, maka sesuai dengan sifat
dan hakikatnya, hukum berperan besar dalam mengatur setiap hubungan hukum
yang timbul, baik antara individu dan individu, antara individu dan masyarakat di
dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk kesehatan. Norma hukum bukan hanya
merupakan perintah, melainkan juga mengandung nalar tertentu. Nalar tersebut
terletak pada penilaian yang dilakukan oleh masyarakat terhadap tingkah laku dan
perbuatan individu dalam masyarakat.
Dalam pelayanan kesehatan, terdapat dua kelompok yang perlu dibedakan,
yaitu:
1. Health Receiver, yaitu penerima pelayanan kesehatan.
2. Health Provider, yaitu pemberi pelayanan kesehatan.
Menurut pasal 2 penjelasan undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, dinyakatak bahwa pembangunan kesehatan harus memperhatikan
berbagai asas yang memberikan arah pembangunan kesehatan. Asas tersebut
dilaksanakan melalui upaya kesehatan:
1. Asas perikemanusiaan
2. Asas keseimbangan
3. Asas manfaat
4. Asas perlindungan
5. Asas penghormatan
6. Asas keadilan
7. Asas Gender dan nondiskriminatif
8. Asas norma agama
Terdapat tiga jenis hak dan kewajiban pemerintah, masyarakat dan
perorangan dalam bidang kesehatan, yaitu:
1. Hak kebebasan
2. Hak kesejahteraan
3. Hak-hak legislatif
Setiap warga negara/masyarakat mempunyai kewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya yang meliputi upaya perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan
pembangunan berwawasan kesehatan.

Hukum Kesehatan Masyarakat


Hukum kesehatan masyarakat mempelajari adalah ilmu yang mempelajari
tentang:
1. Kekuasaan dan fungsi-fungsi legal negara untuk memastikan kondisi yang
sehat bagi penduduk, melalui identifikasi, pencegahan dan memperbaiki
risiko kesehatan di masyarakat.
2. Keterbatasan kekuasaan negara dalam mecegah otonomi, privasi,
kebebasan, hak milik, atau upaya legal lainnya dalam melindungi
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik.
Produk hukum kesehatan masyarakat pada dasarnya terbagi menjadi dua
yaitu perundang-undangan dan peraturan tingkat menteri.

Anda mungkin juga menyukai