Anda di halaman 1dari 5

ULANGAN TENGAH SEMESTER

NAMA : MUHAMMAD JODI SETIAWAN


NPM : 181000143
DOSEN : Dr. Hj Utari Dewi Fatimah, SH., M.Hum.
MATAKULIAH : HUKUM KESEHATAN
1.
A. Prinsip pembangunan hukum di bidang Kesehatan dalam sub system manajemen
Kesehatan, diarahkan unutk terwujudnya system hukum Kesehatan yang mengacu pada :
1. pengembangan subtansi hukum;
2. pengembangan kultur/budaya hukum;
3. serta pengembangan aparatur hukum Kesehatan.
- Tujuan pengembangan hukum Kesehatan adalah untuk menjamin terwujudnya kepastian
Hukum, Keadilan,dan manfaat Hukum.
-pengembangan dan penerapan hukum Kesehatan harus menjungjung tinggi etika, moral
dan nilai Agama.
-dalam bentuk pokok, Hukum Kesehatan harus dikembangkan secara nasional dan dipakai
sebagai acuan dalam mengembangkan peraturan peraturan Kesehatan daerah.

B. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan


pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu
derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka
mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar
1945.

Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan Kesehatan


secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosial, seperti: kondisi
kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan,
keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam
mengatasi masalah-masalah tersebut.

Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi


pelayanan kesehatan dasar yang meliputi:

1) Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata,

2) Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat,

3) Kebijakan pembangunan kesehatan, dan

4) Kepemimpinan. SKN juga disusun dengan memperhatikan inovasi/terobosan dalam


penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan.

Landasan Sistem Kesehatan Nasional meliputi:

1. Landasan Idiil, yaitu Pancasila.

2. Landasan Konstitusional, yaitu UUD 1945, khususnya: Pasal 28 A, 28 H ayat (1) dan
ayat (3), serta Pasal 34 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 28 B ayat (2), Pasal 28 C ayat (1),
3. Landasan Operasional meliputi seluruh ketentuan peraturan perundangan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.

2. Kata etik atau etika, berasal dari dua kata yunani yanghampir sama bunyinya namun
berbeda artinya.
1. Berasal dari kata ethos yang berarti kebiasaan atauadat.
2. “ethos” atau “ethikos”, yang artinya perasaan batinatau kecenderungan batin yang
mendorong manusia dalam perilakunya.
Etik dapat dilihat sebagai norma dan juga dapat dilihat sebagai ilmu tentang kesusilaan.
- Etik sebagai ilmu, berarti etik adalah ilmu yang obyeknya kesusilaan, karena penilaian
mengenaibaik dan buruknya tindakan atau perilakumanusia disebut kesusilaan.
- Etik sebagai Norma, etik menilai manusia dengannorma baik atas dasar kodrat manusia.
Etika dan Hukum bersumber pada nilai yang kodrati.Etika Medik dan Hukum Medik
bertitik tolak padaKewajiban Moral yang bersumber pada Nilai-nilai Manusiawi
Prinsip-prinsip etis dan hukum yang mendasar yang hidupdan berlaku dalam masyarakat
yaitu :
1. Prinsip otonomi – otonomi moral – Asas kebebasanindividu – “Respect for Person”
2. Beneficence – “Bona Fidei” – prinsip berbuat baik –asas itikad baik. Itikad baik harus
selalu dianggap adadalam hubungan antara subjek Hukum.
3. Non Maleficence – prinsip tidak merugikan –barangsiapa merugikan wajib mengganti
kerugian.
4. Justice – prinsip keadilan – asas keseimbangan – setiaporang berhak mendapat perlakuan
yang sama dihadapan hukum.

3. Keharusan Moral – Keharusan Hukum


1. Pelaksanaan pelayanan kesehatan harusmendahulukan keselamatan nyawa pasien(Pasal
53 ayat (3) UU No.36 tahun 2009)
2. Pasien berhak memperoleh keamanan dankeselamatan dirinya selama dalam
perawatandi Rumah sakit (Pasal 32n UU No 44 tahun2009).

Tanggung Jawab Hukum Tenaga KesehatanPs. 32 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan
(1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanankesehatan, baik pemerintah maupun
swasta,wajib memberikan pelayanan kesehatan bagipenyelamatan nyawa pasien dan
pencegahankecacatan terlebih dahulu.
(2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanankesehatan, baik pemerintah maupun
swastadilarang menolak pasien dan/atau memintauang muka.

Pasal 58 No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugiterhadap seseorang, tenaga kesehatan,dan/atau
penyelenggara kesehatan yangmenimbulkan kerugian akibat kesalahan ataukelalaian
dalam pelayanan kesehatan yangditerimanya.
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak berlaku tidak berlaku
bagitenaga kesehatan yang melakukan tindakanpenyelamatan nyawa atau
pencegahankecacatan seseorang dalam keadaan darurat.

Tanggung Jawab Hukum Rumah Sakit Pasal. 46 UU No.44 Th 2009 Tentang Rumah
Sakit.
- Rumah sakit bertanggungjawab secara hukum terhadapsemua kerugian yang ditimbulkan
atas kelalaian yangdilakukan tenaga kesehatan di Rumah Sakit.
Ps. 45.
(1) Rumah sakit tidak bertanggungjawab secara hukumapabila pasien dan/atau
keluarganya mmenolak ataumenghentikan pengobatan yang dapat berakibatkematian
pasien setelah adanya penjelasan medis yangkomprehensif.
(2) Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakantugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.

3 Hak pasien
1. Hak pasien atas informasi tentang keadaan kesehatannya, pengobatan atau tindakan
yang akan dilakukan terhadapnya, prognosis, dan perkembangan selama dalam
perawatan.
2. Hak pasien untuk menentukan apa yang dapat dilakukan terhadap dirinya.
3. Hak pasien untuk dirahasiakan informasi kesehatannya dari pihak ketiga.

4. - Hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan penerapannya, serta hak dan kewajiban baik dari
perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima layanan kesehatan (health
receivers) maupun sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan (health providers) dalam
segala aspek organisasi, sarana, pedoman-pedoman.
- Hukum Kedokteran adalah bagian dari hukum kesehatan yang menyangkut pelayanan
medis (law regulating the practice of medicine).

Ruang lingkup:
> Hukum kesehatan: kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kedokteran, kesehatan
kerja dan jiwa.
1. HealthLaw (OrganisasiKesehatanDunia atau WHO)
2. Gesuntheits recht (Jerman)
3.Gezondheids recht (Belanda)

>hukum kedokteran
1. Medical Law (Inggris, AS)
2. Droit Medical (Perancis, Belgia)

5. A.
1. Iktikad baik dalam arti obyektif, bahwa suatu perjanjian yang dibuat haruslah
dilaksanakan dengan mengindahkan norma-norma kepatutan dan kesusilaan yang
berarti bahwa perjanjian itu harus dilaksanakansedemikian rupa sehingga tidak
merugikan salah satu pihak. Konsekuensinya adalah bahwa hakim boleh melakukan
peninjauan terhadap isi perjanjian yang telah dibuat para pihak yang apabila
pelaksanaan perjanjian ini akan bertentangan dengan iktikad baik.
2. Iktikad baik dalam arti subyektif, yaitu pengertian iktikad baik yang terletak dalam
sikap batin seseorang. Di dalam hukum benda iktikad baik ini biasa diartikan
dengan kejujuran. Itikad baik dalam pelaksanaan perjanjian adalah berarti
kepatuhan, yaitu penilaian terhadap tindak tanduk suatu pihak dalam hal
melaksanakan apa yang telah dijanjikan dan bertujuan untuk mencegah kelakukan
yang tidak patut dan sewenang-wenang dari salah satu pihak.
Asas itikad baik tertuang dalam pasal 1338 KUHPerdata yang berbunyi “Semua
persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya.

B. Asas legalitas pada pasal 23 uu no 36 tahun 2009 mengenai kesehatan menyatakan


bahwa yang wajib menyelenggarakan kesehatan ialah tenaga kesehatan yang sesuai
dengan bidang keahlian yang dimilikinya dan wajib kemiliki izin dari pemerintah yang
diatur dalam peraturan menteri dengan larangan mengutamakan kepentingan yang
bernilai materi. Tujuan asas legalitas adalah untuk memberikan kepastian hukum dalam
hukum pidana. Asas legalitas bertujuan untuk adanya kepastian hukum mengenai
perbuatan-perbuatan apa saja yang dilarang oleh hukum tertulis.

Anda mungkin juga menyukai