Nim :23334064
DIII KEPERAWATAN
Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Makalah yang Berjudul “Hukum Kesehatan Dan Keperawatan”ini
dapat diseleseikan.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini. Saya berharap
semoga makalah yang susun ini memberi manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Hukum adalah peraturan perundang-undang yang dibuat oleh suatu kekuasaan dalam
mengatur pergaulan hidup bermasyarakat.
Hukum kesehatan adalah semua peraturan hukum yang berhubungan langsung pada
pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata, hukum administrasi dan hukum
pidana (UU Kesehatan No.23 tahun 1992).
Hukum kesehatan adalah kumpulan peraturan yang berkaitan langsung dengan pemberian
perawatan dan juga penerapannya kepada hukum perdata, hukum pidana dan hukum
administrasi. Hukum kesehatan didefinisakan sebagai segala ketentuan atau peraturan hukum
yang berhubungan langsung dengan pemeliharan dan pelayanan kesehatan. Hukum kesehatan
ini lebih luas dari pada hukum keperawatan.
Hukum kesehatan dapat dikelompokkan menjadi perangkat hukum sektoral, terdapat juga
perangakat hukum sektoral, hukum kesehatan mengatur khusus tentang sector kesehatan,
namun hukuam tersebut tidak boleh menyimpang dari asas atau prinsip dasar yang
terkandung dalam perangkat hukum pokok.
Hukum Kesehatan tidak hanya bersumber pada hukum tertulis saja tetapi juga
yurisprudensi, trakat, konvensi ,doktrin, consensus dan para ahli hukum maupun kedokteran.
1. Asas perikemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa
penyelenggaraan kesehatan harus dilandasi atas perikemanusiaan yang berdasarkan
Ketuhanan Yang maha Esa dengan tidak membeda-bedakan golongan, agama, dan
bangsanya.
2. Asas manfaat berarti memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan
dan kehidupan yang sehat bagi setiap warga Negara.
3. Asas adil dan merata berate bahwa penyelenggaraan yang adil dan merata kepada
segenap lapisan masyarakat dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat
4. Asas kepercayaan pada kemempuan dan kekuatan sendiri berarti bahwa
penyelenggarakaan kesehatan harus berlandasan pada kepercayan akan kemampuan
dan kekuatan sendiri dengan memanfaatkan potensi nasional.
Hukum memberi kerangka untung menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum.
melindungi perawat dari liabilitas yaitu tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang
terdahap tindakan/kegagalan melakukan tindakan.
Tanggung jawab perawat dalam hal ini yaitu tanggung jawab professional (kode etik dan
standar praktek keperawatan), dan tanggung jawab hukum (perdata, pidana yang
berlangsung secara terpisah maupun bersama).
2.3 Tujuan Hukum Kesehatan Dan Keperawatan
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan bangsa, yang berarti memenuhhi kebutuhan
dasar manusia, yaitu pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketentraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat yang optimal
berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintahan dan swasta bersama-sama.
Tujuan Hukum Kesehatan pada intinya adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,
menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Dengan tercapainya ketertiban didalam masyarakat
diharapkan kepentingan manusia akan terpenuhi dan terlindungi(Mertukusumo:1986). Dengan
demikian jelas terlihat bahwa tujuan hukum kesehatanpun tidak akan banyak menyimpangan
dari tujuan umum hukum. Hal ini dilihat dari bidang kesehatan sendiri yang mencakup aspek
social dan kemasyarakatan dimana banyak kepentingan harus dapat diakomodir dengan baik.
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Hukum kesehatan dan keperawatan memegang peranan penting dalam semua proses
kesehatan. Tidak adanya hukum akan menyebabkan disfungsional bahkan dapat menjadi
penyebab kerusuhan. Oleh karena itu, hukum kesehatan merupakan semua peraturan hukum
yang berhubungan langsung pada pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum
perdata, hukum administrasi dan hukum pidana (UU Kesehatan No.23 tahun 1992).
1.3 Saran
Setelah mengetahui apa itu hukum kesehatan, hukum keperawatan, dan tujuan
pengaturan hukum keperawatan dan kesehatan, kita diharapkan mampu meningkatkan kinerja
kita sebagai bakal calon perawat nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ta’adi,2013. Hukum Kesehatan (Sanksi & Motivasi bagi perawat): penerbit Buku Kedokteran
EGC
https://budi399.wordpress.com
https://nhyrmalaalang.blogspot.com/2015/06/hukum-keperawatan.html?
http://irma-siregar.blogspot.com/2010/09/tujuan-hukum-kesehatan.html?