OLEH
KELOMPOK 1:
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan-
Nya, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW.
Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul RUANG LINGKUP HUKUM
KESEHATAN
Adapun tujuan dari Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas
mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan. Dalam Penyusunan makalah ini, kami
banyak mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan
ilmu pengetahuan yang kami miliki.
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada
khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin.
kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa dalam Penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan untuk
membangun.
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................5
C. TUJUAN...............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. Definisi Hukum Kesehatan..................................................................................6
B. Hukum Kedokteran/Hukum medis (Medical Law)...........................................7
C. Hukum Keperawatan (Nurse Law).....................................................................8
D. Hukum Rumah Sakit (Hospital Law)...............................................................10
E. Hukum Pencemaran Lingkungan (Environmental Law)................................11
F. Hukum Limbah (Tentang industry, Rumah tangga dsb)................................13
G. Hukum Polusi (Polution Law tentang Bising; Asap; Debu; Bau; Gas yang
mengandung racun; dsb)...........................................................................................14
H. Hukum Peralatan yang menggunakan X-Ray seperti Cobalt, nuclear dsb.
17
BAB III...........................................................................................................................18
KESIMPULAN..............................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum kesehatan adalah semua peraturan hukum yang berhubungan
langsung pada pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata,
hukum administrasi dan hukum pidana (UU Kesehatan No.23 tahun 1992).
Hukum kesehatan adalah rangkaian peraturan perundang-undangan dalam
bidang kesehatan yang menata pelayanan medik dan sarana medik. Hukum
kesehatan juga dapat diartikan sebagai aturan tentang keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hal ini berarti hukum
kesehatan adalah aturan tertulis mengenai hubungan antara pihak pemberi
pelayanan kesehatan dengan masyarakat atau anggota masyarakat. Sehingga
hukum kesehatan ini mengatur hak dan kewajiban masing-masing
penyelenggara pelayanan dan penerima pelayanan atau masyarakat, baik
sebagai perorangan (pasien) atau kelompok masyarakat.
Perkembangan hukum kesehatan dimulai dengan terbentuknya kelompok
studi untuk Hukum Kedokteran FK-UI dan Rumah Sakit Ciptomangunkusumo
di Jakarta tahun 1982. Kelompok studi hukum kedokteran ini akhirnya pada
tahun 1983 berkembang menjadi Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia
(PERHUKI). PERHUKI dalam Pasal 1 Anggaran Dasarnya menyatakan
hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung
dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan penerapannya serta hak
dan kewajiban baik perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan
kesehatan dalam segala aspek organisasi; sarana pedoman medis nasional atau
internasional, hukum di bidang kedokteran yurisprudensi serta ilmu
pengetahuan bidang kedokteran kesehatan.
Menurut pakar hukum Lennen, hukum kesehatan merupakan keseluruhan
ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan langsung dengan pelayanan
kesehatan dan penerapan kaidah-kaidah hukum perdata, hukum administrasi
negara dan hukum pidana dalam kaitannya dengan hal tersebut. Lannen
memberikan kejelasan tentang apa yang dimaksud dengan cabang baru ilmu
hukum, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi hukum Kesehatan
2. Hukum Kedokteran/Hukum medis (Medical Law)
3. Hukum Keperawatan (Nurse Law)
4. Hukum Rumah Sakit (Hospital Law)
5. Hukum Pencemaran Lingkungan (Environmental Law)
6. Hukum Limbah (Tentang industry, Rumah tangga dsb)
7. Hukum Polusi (Polution Law tentang Bising; Asap; Debu; Bau; Gas yang
mengandung racun; dsb)
8. Hukum Peralatan yang menggunakan X-Ray seperti Cobalt; Nuclear, dsb.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Definisi hukum Kesehatan
2. Untuk mengetahui Hukum Kedokteran/Hukum medis (Medical Law)
3. Untuk mengetahui Hukum Keperawatan (Nurse Law)
4. Untuk mengetahui Hukum Rumah Sakit (Hospital Law)
5. Untuk mengetahui Hukum Pencemaran Lingkungan (Environmental Law)
6. Untuk mengetahui Hukum Limbah (Tentang industry, Rumah tangga dsb)
7. Untuk mengetahui Hukum Polusi (Polution Law tentang Bising; Asap;
Debu; Bau; Gas yang mengandung racun; dsb)
8. Untuk mengetahui Hukum Peralatan yang menggunakan X-Ray seperti
Cobalt; Nuclear, dsb.
BAB II
PEMBAHASAN
G. Hukum Polusi (Polution Law tentang Bising; Asap; Debu; Bau; Gas yang
mengandung racun; dsb)
Ketentuan dalam Pasal 1 angka 49 PP No. 22 Tahun 2021 memberikan
pengertian Pencemaran Udara adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi,
dan/atau komponen lainnya ke dalam Udara Ambien oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui Baku Mutu Udara Ambien yang telah ditetapkan.
Klasifikasi pencemaran meliputi pencemaran: fisik, biologis, kimia dan
budaya/sosial ekonomi. Sementara itu, sumber pencemar akibat usaha industri
beraneka ragam melalui media air, tanah dan udara. Sebagai gambaran dapat
disebutkan beberapa jenis limbah industri yang menjadi sumber pencemar,
antara lain meliputi:
1. sumber limbah padat limbah padat banyak dijumpai pada industri mesin,
aneka industri, industri kimia dan industri kecil;
2. sumber limbah cair dijumpai pada industri yang menggunakan air dalam
proses produksi mulai dari pra pengolahan seperti pencucian sampai
dengan produk akhir
3. sumber limbah gas gas, uap dan debu serta asap dijumpai pada industri
kimia. gas seperti chlor, So2 dan Co terdapat pada industri logam. Pabrik
asam sulfat membuat udara berbau belerang. Gas karbon monoksida
timbul karena tidak sempurna dalam ruang pembakaran; dan
4. bahan berbahaya dan beracun bahan berbahaya dan beracun dapat
diidentifikasikan dalam bentuk dan sifat bahan itu sendiri, apakah berupa
cairan ataupun gas. bahan berbahaya dan beracun banyak dikaitkan dengan
masalah penyimpanan dan penggunaan.
1. Mentaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi, dan baku tingkat
gangguan yang ditetapkan untuk usaha dan/atau kegiatan yang
dilakukannya;
2. Melakukan pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udara yang
diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatan yang dilakukannya;
3. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam
rangka upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkungan usaha
dan/atau kegiataannya.
Pasal ini menjelaskan bahwa bagi pelaku usaha untuk mentaati baku mutu
udara yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, melakukan pencegahan dan
penanggulangan agar tidak terjadi pencemaran udara, dan memberikan
informasi kepada masyarakat untuk upaya pengendalian pencemaran udara.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Hukum kesehatan adalah kumpulan peraturan yang berkaitan langsung
dengan pemberian perawatan dan juga penerapannya kepada hukum perdata,
hukum pidana dan hukum administrasi (Prot. Van Der Miju). Hukum
Kesehatan didefinisikan sebagai segala ketentuan atau peraturan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan. Hukum
kesehatan ini lebih luas dari pada hukum keperawatan.
Hukum Kesehatan tidak terdapat dalam suatu bentuk peraturan khusus,
tetapi tersebar pada berbagai peraturan dan perundang-undangan. Ada yang
terletak di bidang hukum pidana, hukum perdata, dan hukum administrasi,
yang penerapan, penafsiran serta penilaian terhadap faktanya adalah di bidang
kesehatan atau pun medis.
DAFTAR PUSTAKA
Murdomo, J. S., Raharja, S., & Nurhidayah, K. (2021, December). Kajian Hukum
Terhadap Polusi Udara Dari Emisi Gas Buang Angkutan Trans
Yogyakarta. In Prosiding Seminar Nasional deHAP.
LB3.html#:~:text=Berdasarkan%20Undang%2Dundang%20Republik
%20Indonesia,Nomor%2018%20tahun%201999%20Jo
https://dlhk.bantenprov.go.id/read/article/35/LIMBAH-BAHAN-
BERBAHAYA DAN-BERACUN
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/6574/PP0181999.htm