Anda di halaman 1dari 16

KEJADIAN

LUAR

BIASA
BY KELOMPOK 3
KELOMPOK 3
1. Oselya Meidy Kombong J1A121175
2. Rangga Hardianto J1A121181
3. Reski Ramdana J1A121182
4. Sulistiawati J1A121206
5. Tommy Rahmad J1A121211
6. Werlin Mangago J1A121228
Defenisi Kejadian

Luar Biasa (KLB)


"Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB, adalah

timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau

kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah

dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang

dapat menjurus pada terjadinya wabah".


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010

tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang dapat

Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan


Departemen Kesehatan RI

(2004)
Pengertian Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah: "Timbulnya atau

meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna

secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu

dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah".


KLB dapat terjadi

dalam lingkup:
1. Penyakit menular, misalnya diare,

kolera, meningitis, flu burung, dan

lainnya.
2. Penyakit tidak menular, misalnya

cedera/kecelakaan, intoksikasi

bahan berbahaya, bencana alam,

gangguan kejiawaan dan lainnya.


Secara umum Kejadian Luar

Biasa (KLB) berarti

peningkatan secara tiba-tiba.

Secara epidemiologi, KLB

berarti peningkatan secara

tiba-tiba pada 4 frekuensi

penyakit yang berkaitan

dengan waktu, tempat dan

populasi yang diamati.


Kriteria Kejadian Luar Biasa

(KLB)
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1501/MENKES/PER/X/2010, suatu derah dapat ditetapkan dalam

keadaan KLB apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:


1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang

sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu

daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3

(tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-

turut menurut jenis penyakitnya.


3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih

dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun

waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya.


4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu)

bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih

dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan

dalam tahun sebelumnya.


5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu)

tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan

dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada

tahun sebelumnya.
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate)

dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan

50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka

kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam

kurun waktu yang sama.


7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru

pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih

dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang

sama.
Tahapan Penyelidikan

Kejadian Luar Biasa (KLB)


a. Menegakkan atau Memastikan

Diagnosis
b. Memastikan Terjadinya KLB
c. Menghitung Jumlah Kasus/Angka

Insidens yang Tengah Berjalan


d. Menggambarkan Karakteristik KLB
e. Mengidentifikasikan Sumber dari

Penyebab Penyakit dan Cara

Penularannya
f. Mengidentifikasikan Populasi yang

Mempunyai Peningkatan Risiko Infeksi


g. Melaksanakan Tindakan

Penanggulangan
Kebijakan Dalam

Penanggulangan Kejadian

Luar Biasa (KLB)


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 949/MENKES/SK/VIII/2004 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini

Kejadian Luar Biasa (SKD - KLB) yang dimaksud

Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilaksanakan

untuk menangani penderita, mencegah perluasan kejadian

dan timbulnya penderita atau kematian baru pada suatu

KLB yang sedang terjadi. Program penanggulangan KLB

adalah suatu proses manajemen yang bertujuan agar KLB

tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.


Penanggulangan KLB

dilaksanakan dengan

adanya SKD - KLB yang

memiliki tujuan umum

yaitu terselenggaranya

kewaspadaan dan

kesiapsiagaan terhadap

kemungkinan terjadinya

KLB.
Serta memiliki tujuan khusus

yaitu:
1. Identifikasi atau Kajian Epidemiologi Ancaman

KLB
2. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
3. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan

terhadap KLB
4. Tindakan Penaggulangan KLB yang Cepat dan

Tepat
THANK
YOU
SILAHKAN BERTANYA :)

Anda mungkin juga menyukai