KESEHATAN
Pendahuluan
Hukum
Untuk
Next
Secara
Pengertian
Next
Adanya
Konsep perundang-undangan RI
Next
Sedangkan
Next
pertama; kesehatan adalah hak asasi dan salah satu unsur kesejahteraan,
Next
Hukum kesehatan
Hukum
Hukum
Next
Hukum
Next
1.
Yang menganut pertama kali teori ini adalah Kan Van dengan
mengatakan bahwa hukum itu bertujuan untuk menjaga
kepentingan tiap manusia/orang sehingga tidak dapat
diganggu.
2. Teori Keadilan (Teori Etis) Aristoteles
Yaitu sudut pandangnnya yang menyatakan bahwa hukum itu
bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan antara warga
masyarakat.
Sistematika hukum
Sistem hukum adalah suatu kesatuan
peraturan-peraturan
hukum
yang
terdiri atas bagian-bagian (hukum) yang
mempunyai kaitan (interaksi) satu sama
lain, yang tersusun sedemikian rupa
menurut asas-asasnya, dimana berfungsi
untuk mencapai tujuan. Masing-masing
bagian tidak berdiri sendiri, tetapi
saling terikat.
Next
Hukum
yakni :
1.
2.
Next
Ciri-ciri
sistem hukum
terdapat perintah dan larangan.
terdapat
sanksi tegas bagi yang
melanggar.
perintah dan larangan harus ditaati
untuk seluruh masyarakat.
Next
Sumber-sumber
Norma
Norma
Norma
Norma
Next
Next
Pelayanan
Pelayanan
Undang-Undang Kesehatan
Horisontal kontraktual
- Radiografer
- Radioterapis
- Teknisi gigi
- Teknisi Elektromedis
- Analis Kesehatan
- Refraksionis
optisien
- Otorik prostetik
- Teknisi tranfusi
- Perekam medis
PROFESI
-Penerapan Disiplin ilmu
-Standar Profesi
Disiplin
Etika
Hukum
-Norma Prilaku
-Aturan Hukum
Hak dan
Kewajiban
Penerima Pelayanan
Proses
Saling
Berkomunikasi
Objek
(Upaya Kesehatan)
Tanggung jawab:
-Inform concent
- Rekam Medik
- SP, SPO, Etika
- Hukum
(Pasien)
Konsumen Jasa
(Subjek Hukum)
Hak dan
Kewajiban
Perdata
Pidana
Administrasi
Kewenangan
Teg.Kesehatan
-Peraturan
- SP
- SPO
- Etika
-Sumber Daya Kes
-Preventif
Upaya Kesehatan/Pelayanan Kesehatan
-Kuratif
-Promotif
-Rehabilitatif
Dokter SIP
Bidan SIB
Perawat SIP
Fisioterapis SIF
Perawat Gigi SIPG
Refraksionis Optisien SIRO
Terapis Wicara SITW
Radiografer SIR
Okupasi Terapis SIOT
Nakes lulus
Uji Kompetensi
(Sertifikat Komptensi)
STR
Nakes
PASIEN
1. Memperoleh informasi dan
edukasi
2. Yankes aman dan bermutu
3. Memilih yankes/laboratorium
4. Memperoleh akses
5. Kerahasian
6. Informed concent
7. Menolak tindakan
8. Menggugat dan menuntut
9. Memperoleh Rekam medik/lab
10.Pengaduan atas Yankes
11.Menolak bimbingan rohani
(RS)
12.Keluhan yankes melalui media
cetak dan elektronik (RS)
HAK
1. Menerima
Informasi
benar dan jujur
2. Imbalan
3. Perlindungan hukum
4. Tolak ungkap rahasia
pasien
terkecuali apabila pasien
menuntut dan memberi
informasi
kpd
media
cetak
dianggap
telah
melepaskan haknya (psl
44 RS)
5.Menggugat dan menuntut
6. Perlindungan hukum
NAKES
PASIEN
1. Memberikan
informasi yg benar,
lengkap dan jujur
2. Mematuhi
aturan
sarana pelayanan kes
3. Memberikan imbalan
KEWAJIBAN
1. Memiliki SIP/SIK
2. Mengikuti
SP,SPO,
etika
3. Menghormati
hak
pasien
4. Mengutamakan
keselamatan pasien
XII
Bab
205 Pasal
BAB I
KETENTUAN UMUM
pasal 1
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi
Pasal 1
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
(psl 4 psl 13)
BAB IV
TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH
Pasal 14 pasal 20
Bab V
Sumber Daya di bidang
kesehatan
BAB VI
UPAYA KESEHATAN
Bagian kedua Pelayanan Kesehatan (psl 52 -125) terdiri atas delapan belas bagian
- pemberian pelayanan
- perlindungan pasien
- pelayanan kesehatan tradisional
- peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
- penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
- kesehatan reproduksi
- kesehatan sekolah
- kesehatan olah raga
BAB VII
KESEHATAN IBU, BAYI, ANAK, REMAJA,
LANJUT USIA DAN PENYANDANG CACAT
(psl 126 psl 140)
BAB VIII
GIZI
(psl 141 -143)
BAB IX
KESEHATAN JIWA
(psl 144 151)
BAB X
PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK
MENULAR
(psl 152 161)
BAB XI
KESEHATAN LINGKUNGAN
(psl 162 psl 163)
BAB XII
KESEHATAN KERJA
(PSL 164 166)
BAB XIII
PENGELOLAAN KESEHATAN
(psl 167)
BAB XIV
INFORMASI KESEHATAN
(psl 168 169)
BAB XV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
(psl 170 173)
BAB XVI
PERAN SERTA MASYARAKAT
(PSL 174)
BAB XVII
BADAN PERTIMBANGAN KESEHATAN
(psl 175 psl 177)
BAB XVIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(psl 178 187)
BAB XIX
PENYIDIKAN
(psl 189)
BAB XX
KETENTUAN PIDANA
(psl 190 201)
BAB XXI
KETENTUAN PERALIHAN
(PSL 2002 2003)
BAB XXII
KETENTUAN PENUTUP
(psl 204 205)
kesehatan
UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitataif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan
Pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat bertanggung jawab atas
penyelenggaraan upaya kesehatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan harus
memperhatikan fungsi sosial, nilai dan norma
agama, sosial; budaya, moral dan etika profesi
PERLINDUNGAN PASIEN
Tuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang
dalam keadaan darurat
PENYIDIKAN
Selain penyidik polisi negara RI, kepada pejabat Pegawai Negeri Sipil
tertentu dilingkungan pemerintahan yang menyelenggarakan urusan di
bidang kesehatan juga diberi wewenang khusus sebagai penyidik
sebagaimana dimaksud dalam Undang undang Nomor 8 thun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang
kesehatan
Penyidik berwenang
Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan
serta keterangan tentang tindak pidana di
bidang kesehatan
Melakukan pemeriksaan terhadap orang yg
diduga melakukan tindak pidana di bidang
kesehatan
Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang
atau badan hukum sehubungan dengan tindak
pidana di bidang kesehatan
Melakukan pemeriksaan atas surat dan/atau
dokumen lain tentang tindak pidana di bidang
kesehatan
wewenang
Psl 190
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yg
melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yg
dgn sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhdp pasien yg dlm
keadaan gawat darurat dipidana penjara paling lama 2 thn dan denda
paling banyak Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)
Psl. 192
TERIMA KASIH