TUGAS
DOKTRIN DOKTRIN YANG BERLAKU
DALAM PELAYANAN KESEHATAN
KELOMPOK XIII
(TIGA BELAS)
PROGRAM AHLI JENJANG KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA
2022
KELOMPOK XIII
(TIGA BELAS)
SRI AFIFATURAHMAH
Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, SH. : “Ilmu Hukum Kedokteran meliputi peraturan-
peraturan dan keputusan hukum mengenai pengelolaan praktek kedokteran”.
Prof. H.J.J. Leenen : “Hukum Kesehatan meliputi semua ketentuan hukum yang
langsung berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan dan penerapan dari hukum
perdata, hukum pidana, dan hukum adminstrasi dalam hubungan tersebut. Dan juga
pedoman internasional, hukum kebiasaan dan yurisprudensi yang berkaitan dengan
pemeliharaan kesehatan, hukum otonom, ilmu-ilmudan literatur yang menjadi sumber
hukum kesehatan”.
ETIKA DAN HUKUM
Hubungannya dengan kesehatan ialah etika menjadi norma bagi tenaga medis
dalam berprilaku atau menjalankan tugasnya sebagai pelayanan kesehatan, kode
etik pada umumnya disusun oleh organisasi profesi yang bersangkutan, ruang
lingkup kewajiban bagi anggota profesi atau isi kode etik profesi pada
umumnya mencakup, kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien/client,
kewajiban terhadap teman sejawatnya, kewajiban terhadap diri sendiri.
TUJUAN KODE ETIK PROFESI
Istilah-istilah yang pernah digunakan baik dalam perundangundangan yang ada maupun dari
berbagai literatur hukum sebagai terjemahan dari istilah strafbaar feit adalah:
1. Tindak pidana, berupa istilah resmi dalam perundang-undangan pidana kita dan hampir
seluruh peraturan perundang-undangan kita menggunakan istilah ini.
2. Peristiwa pidana, digunakan oleh beberapa ahli hukum misalnya, Mr. R. Tresna dalam
bukunya “Azas-Azas Hukum Pidana.Dan para ahli hukum lainnya.
3. Delik, berasal dari bahasa latin “delictum” digunakan untuk menggambarkan apa yang
dimaksud dengan strafbaar feit. Istilah ini dapat dijumpai di beberapa literatur, misalnya
Drs. E. Utrect, S.H.
4. Pelanggaran Pidana, dijumpai dibeberapa buku pokok-pokok hukum pidana yang ditulis oleh
Mr. M.H Tirtaamidjaja.
5. Perbuatan yang boleh dihukum, istilah ini digunakan oleh Mr. Karni dalam
bukunya”Ringkasan tentang Hukum Pidana”.
6. Perbuatan yang dapat dihukum, digunakan dalam pembentukan undang-undang dalam UUD
No. 12/Drt/1951 tentang senjata api dan bahan peledak (baca pasal 3)
7. Perbuatan Pidana, digunakan oleh Prof. Mr. Moeljatnomdalam beberapa tulisan beliau, misal
dalam buku asas-asas hukum pidana.
UNSUR UNSUR TINDAK PIDANA
Handeling (perbuatan manusia)
Yang di maksud Handeling atau perbuatan manusia adalah melakukan sesuatu (een doen) dan
melalaikan atau tidak (een nalaten atau niet doen) sehingga berakhibat pada hukum.