Anda di halaman 1dari 24

PERGANTIAN TEMPAT

(PLATSVERVULLING)

Diatur dalam pasal 841 dst

Definisi :
Pergantian tempat adalah hak seseorang untuk bertindak sebagai
pengganti dalam derajat dan dalam segala hak dari orang yang
digantikan.
Pergantian tempat hanya untuk garis ke bawah
PERGANTIAN TEMPAT
(PLATSVERVULLING)

Mmenurut Hartono Soerjopratignjo harus dipenuhi tiga syarat :


1.Orang yang digantikan tempatnya harus meninggal lebih dahulu;
2.Orang yang menggantikan tempat orang lain, harus keturunan yang
sah dari orang yang digantikan tempatnya.
3.Yang menggantikan tempat harus memenuhi syarat sebagai
ahli waris biasa.
P+ A

B C D+ F

G H

F disini tdk memperoleh bagian dari D yg diterima dari P


Jika G dan H Ald, mereka tidak bisa menggantikan
tempat D
PERGANTIAN TEMPAT DIMUNGKINKAN
DALAM TIGA HAL :

1. Pergatian tempat Gol I (Pasal 842) :


Pergantan tempat dalam garis lurus kebawah berlangsung terus
dengan tiada akhirnya.
P+80

A B C+77

D E
2. Pergantian Tempat Gol II (Pasal 844)

A+76 P+80 B+78

C D E F G

AW P : C D E F G
C D E msg2 : 1/2 x 1/3 = 1/6
F G msg2 : 1/2 x 1/2 = 1/4
Ketentuan pasal 845 bertalian dengan pasal 861 ayat 1, yang
menyatakan :

“Keluarga sedarah yang dengan si mati bertalian keluarga dalam


garis menyimpang lebih dari derajad ke enam tidak mewaris.”

Pasal 845 itu merupakan pengecualian thd batas utk mewaris bagi
keluarga sedarah dalam garis menyamping.
* * * *
3 2 2 3
* * * *
4 1 4
* P *
5 5
* *
6 6 6
* * D
7 7 7 7 7

A B E F G
8 8
H I
A dan B tidak bisa mewaris karena derajat tujuh
E,F.G bisa mewaris karena hadirnya D (ditarik oleh D),
dan menggantikan orang tuanya.

Jadi bagian D = 1/2 bagian


E,F,G masing masing : 1/2 X 1/3 = 1/6
P+

A B C

E F G H K L
Jika A B C menolak warisan atau dinyatakan tidak patut, maka :
yang mewaris adalah yang bersamanya atau sesudahnya.
Pembagiannya adalah kepala demi kepala (karena mewaris berdasarkan
haknya sendiri. Jadi : E F G H K L masing2 : 1/6

Jika A B C meninggal semua, maka : E F G H K L menggantikan tempat ,


bagiannya pancang demi pancang :
E F G masing2 : 1/9
H : 1/3
K L : masing2 : 1/6
• . Pengertian Legitieme Portie
→ Ps. 913 KUHPerdata→ Bagian se-banding yang dilindungi UU
• Ahli waris tertentu → tidak dapat disingkirkan sama sekali oleh
pewaris dari pewarisannya
• Dalam hal → Legitiemaris → menuntut maka bagian yang telah
diberikan pada orang lain pada saat warisan terbuka → harus
dikembalikan kepada Legitiemaris sampai Legitieme Portie (LP) nya
terpenuhi.
• Pemberian semasa pewaris hidup → berupa hibah maupun hibah
wasiat melalui testament, yang merugikan hak bagian Legitiemaris
harus dikurangi sampai LP terpenuhi
• Ps. 920, 921, 967 KUHPerdataKetentuan LP → mengakibatkan harta
waris terbagi bagian bebasbagian terikat pada LP
• Tujuan pengaturan LP → agar warisan sebagai harta keluarga, jatuh
ketangan keluarga
→ditinjau dari aspek anak-anak sebagai ahli waris ketentuan LP tidak
mungkin ada “Pewarisan Mayoratt”, dimana anak-anak: yang satu
memperoleh seluruh warisan, yang lain tidak menerima apa-apa.
• Jadi → ditinjau dari segi yang sama, ahli waris → LP → mempunyai
fungsi “pemerataan”
• Yang Berhak Atas LP Syarat-syarat penerimaan LP
Harus dalam garis lurus → dalam garis lurus keatas atau dalam garis
lurus kebawahHarus orang-orang yang benar-benar terpanggil untuk
menjadi ahli waris→ ahli waris abintestato
• Besarnya LP → ps. 914 KUHPerdata
LP ⅔ x ½bLP ¾ x ¼P c
• Besarnya LP → ps. 915 KUHPerdata
LP ½ x ½ HP
• Besarnya LP → ps. 916 KUHPerdata LP → ALK
ALK yg diakui Selamanya ½ dari apayang seharusnya diterima
• Cara Menghitung LP
• Perhitungan LP harus bebas dari segala beban. Harus didasarkan pada
nilai warisan seandainya pewaris “tidak telah” menghibahkan
hartanya. Merupakan perlindungan yang dibuat oleh pembentuk UU.
• Pasal 921 KUPerdata→ menetapkan dari jumlah mana besarnya LP
harus dihitung.
• Prinsip LP atas tuntutan Legitimaris harus dipenuhi, kalau
perlu dengan memotong hibah/legaat.
• Yaitu dengan cara:Menghitung semua hibah (semasa pewaris hidup)Jumlah tersebut
ditambah dengan aktiva yang ada
• Dikurangi hutang-hutang pewaris (pasiva)Dari jumlah tersebut dihitung besarnya
LPUntuk menentukan berapa jumlah yang benar-benar diterima oleh legitimaris
harus dikurangi juga dengan hibah yang sudah diterima oleh legitimaris.
• Pasal 921 KUHPerdata melindungi Legitimaris thd kemungkinan kerugian ataupun
penyelundupan dan kecurangan-kecurangan pewaris atas ketentuan UU mengenai LP
• Penilaian hibah
• Nilai hibah dihitung menurut keadaan benda pada waktu hibah diberikan,
tetapi harganya dihitung menurut harga pada saat warisan terbuka→ ps.
921 KUHPerdata bertujuan untuk melindungi Legitimaris thd kemungkinan
kerugian yang ditimbulkan karena penyelundupan/ kecurangan pewaris atas
ketentuan UU yg berkaitan dengan LP.
• Misalnya: dapat berupa penjualan dibawah harga yang normal.Maksud
pembuat UU dengan penghitungan hibah → dalam hal jumlah warisan tidak
ada pemberian atau hibah.
• Contoh:Tahun 1958, P menghibahkan kepada X sebidang tanah dan
sebuah mobil Mercedes Benz tahun 1958.Tanah tersebut tanah sawah
kelas III seharga Rp per meter, sekarang sudah menjadi rumah mewah
di daerah pemukiman kelas I, sedangkan mobil sudah menjadi besi
tua, kalau dijual per kilo ± Rp 9.000
• Cara menilai hibahJika pertambahan nilai dari benda tersebut adalah akibat hasil
usaha/investasi dari si penerima hibah, maka pertambahan nilai tersebut tidak
diperhitungkan.
• Jika pertambahan sebagai akibat suatu perkembangan wilayah yang
mengakibatkan harga tanah menjadi tinggi, maka nilai diperhitungkan.Yang
menjadi masalah jika hibah berupa uang tunai, harga emas sebagai patokan
• Perhitungan Jumlah Hibah
Rumus:Jumlah uang yang dihibahkanHarga emas pd saat hibah
diberikanContoh:Hibah tahun 1965 → Rp 30juta x Rp x ½Harga emas pd saat itu
Rpx harga emas saat ini x ½
• A hibah semasa hidup Rp 4juta
Contoh I:Aktiva warisan Rp 10juta, utang warisan Rp 5juta, legaat
pada B → Rp 5juta. Hibah semasa hidup pada A Rp 4juta.Perhitungan
LPLP A = ½ (5juta + 4juta) – 4,5jutaA telah menerima hibah 4juta.
KekuranganB → di inkorting → diserahkan pada A (AW legataris)Disini
kedudukan A dan B sama-sama AW legatarisB P A5juta (legaat)A
hibah semasa hidup Rp 4jutaPenyelesaian:Aktiva = Rp 10jutaUtang
pewaris = Rp 5jutaWarisan = Rp 5jutaSisa warisanberupa legaatpd B =
Rp 5 juta= 0
• Contoh II:HW = 40jutaB menerima legaat → dalam testament sebesar
30jutaA menuntut LPPenyelesaian:Laksanakan legaat pada B 30juta,
sisa → warisan 10jutaPerhatikan → apakah ada pelanggaran LPLP A →
½ x ½ x 40juta = 10jutaLP tidak terganggu, testament dapat
dilaksanakanA B PLegataris
• Beda Inkorting dengan Inbreng
1. Subjeknya
(1) Inbreng → ditujukan pd AW saja
(2) Inkorting → ditujukan pd siapa saja yg sudah menerima hibah/ wasiat dari pewaris

• 2. Pelaksanaan
Dalam Inbreng → kewajiban tidak tergantung pada adanya tuntutan dari ahli waris/legitaris
Dalam Inbreng apa yang merupakan kewajiban tidak dipotong tetapi diperhitungkan dengan
apa yang sudah diterima sebagai hibah dari pewaris

Anda mungkin juga menyukai