TESTAMENTER
Oleh :
BUDIMAN SETYO
HARYANTO
Pengertian
Adalah
pembagian
warisan
yang
didasarkan pada kehendak pewaris
dalam surat wasiat.
Ahliwaris
testamenter,
penunjukan
menjadi ahli waris bdsr wasiat.
Dasarnya
bahwa
pewaris
adalah
pemilik dari harta warisan shg berhak
mengatur harta warisan.
Pasal 874
Segala harta peninggalan seorang
yang
meninggal
dunia,
adalah
kepunyaan
sekalian
ahliwarisnya
menurut undang-undang, sekedar
terhadap itu dengan surat wasiat
tidak
telah
diambilnya
sesuatu
ketetapan yang sah.
Kehendak pewaris didahulukan
Ketentuan undang2 bersifat mengatur
Dibuat dengan surat wasiat
1. Sempurna akalnya
2. Minimal berusia 18 tahun
4. Pencabutan Wasiat.
5. Menyingkirkan (ontreven) ahliwaris
UU.
6. Mengangkat wali, pelaksana wasiat.
7. Pengakuan anak luar kawin.
8. Penawaran penjualan harta warisan.
9. Pemberian suatu benda.
10.Pembebasan hutang.
a. memberikan legaat sebesar hutang
b. pernyataan pembebasan hutang
c. melegatir piutangnya kpd debitur
Pembatasan
1. Umum : fidei commis = wasiat
dengan lompat tangan dilarang, (tiga
pihak : tes tatur, bezwaarde,
verwachter), kecuali fidei commis
de residuo dan fidei commis utk
keuntungan
keturunan
anak
pewaris).
2. Khusus :
a. orang-orang tertentu
b. bagian warisan tertentu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Wasiat
suami/isteri
atas
harta
persatuan, (903) : sebesar hak
bagiannya dalam persatuan.
Legitime portie (bagian mutlak), (913)
: bagian dari harta warisan yang
dilindungi oleh undang-undang untuk
keuntungan para keluarga sedarah dlm
garis lurus.
Legitime Portie (LP) = bagian mutlak
(Subekti) = bagian tak bebas (J. Satrio).
Legitime Portie = LP
(913)
Bebas
Al-Faroid
LP
tergantung siapa
yg jd legitimaris
bebas
1/3
LP
2/3
tertentu
Besarnya LP
LP anak : a. 1 anak = 1/2 x ai
(914)
b. 2 anak = 2/3 x ai
c. > 2 anak = 3/4 x ai
LP orang tua (915) : 1/2 x ai
LP anak luar kawin (916) : 1/2 x ai
a.i = bagian warisan menurut undang2
(bgn yg mestinya diterima ahli waris
apbl pewaris tdk meninggalkan wasiat
dan tdk memberikan hibah).
LP bdsr 916 a
Ada 3 pihak : legitimaris, ahli waris
uu bukan legitimaris, pihak ketiga
penerima hibah/wasiat.
Akibat : LP lebih kecil, bag bebas
semakin besar.
LP dihitung tanpa memperhitungkan
ada-nya ahli waris uu yg bukan
legitimaris.
Wasiat/Hibah melanggar
LP (920)
Cara menghitung LP
(921)
HARTA WARISAN + HIBAH UTANG
LP
Cara menilai hibah :
a. barang : dilihat saat diberikan
b. harga
: saat warisan dibagi
Beda Inbreng dan LP
Inbreng : hanya hibah kpd aw dlm grs lurus
yg di inbreng, dan tidak untuk mengurangi
hibah.
LP : semua hibah dihitung dan dpt berakibat
hibah dikurangi (inkorting).
Contoh :
Pewaris dg 2 anak
Pewaris dg 5 anak
A
B
LP A = 2/3 x 1/2 =
1/3
LP B = 2/3 x 1/2 =
1/3
Total LP = 2/3, bag
bebas = 1/3
E
LP ABCDE @ = 3/4 x
1/5 = 3/20
Total LP = 3/4, bag
bebas = 1/4
Contoh :
Hibah melanggar LP
P
X
A
B
C
HW = 100
Hibah X = 50
Pembagian warisan :
ABC = 100 x 1/3 =
@ 33,33
Kontrol LP : 50 +
100 = 150
Bag ai A = 1/3 x
150 = 50
LP A = 3/4 x 50 =
37,5 (= LP B = LP
C)
Total LP 37,5 x 3
Hibah melanggar
LP
Inkorting hibah,
hibah kpd X max
37,5
Contoh wasiat :
F
P
A
C
E
I
HW = 300
Wasiat F = 20, G =
20, I = 10
Hibah H = 10
Pembagian warisan :
Laks. Wasiat : FGI =
50
Sisa warisan = 250
Pembagian ABCDE @
50
Ingat : wasiat
diambil dr warisan,
sedangkan hibah
ada diluar warisan.
Wasiat melanggar LP
Contoh lain :
E
F
G P
H
B C D
HW = 240
Wasiat E = 15, F = 15, G
= 10
Hibah B = 30, C = 10, H
= 10, I = 10
Siapa aw P, hitung bag
para ahli waris ?
Pembagian warisan :
Ahli waris P : BCD (aw
uu) & EFG (aw wasiat)
Laks. Wasiat : EFG = 40
Sisa warisan : 200
Inbreng : 30+10+200 =
240 (yg inbreng B&C)
BCD : @ 80
Kontrol LP :
H+W = 60+240=300
Ai BCD @ 100, LP @ 75
Wasiat tdk melanggar LP
Inkorting
Kekayaan pewaris : bag warisan uu,
bag warisan wasiat, bag hibah.
Asasnya pemotogan dimuai dr
pemberian yg paling akhir menuju
pemberian yang lebih lama.
924 : sgl hibah tidak boleh dikurangi,
kec. Apabila brng yg diwasiatkan tdk
cukup gu-na memenuhi bagian
mutlak, pemotongan thd hibah
dimuai dr hibah yg akhir menuju
hibah yg lebih tua.