Anda di halaman 1dari 33

T P A

Surat Keterangan Hak Mewaris

Oleh :
Machmud Fauzi, S.H.
2023
HUKUM WARIS
• Diatur dalam buku II BW tentang Hukum Benda (Pasal 830 – 1130 BW)
Karena pewarisan itu adalah salah satu cara untuk memperoleh Hak Milik
(Pasal 584 BW).

Hak “Saisine” adalah Hak ahli waris untuk menempati kedudukan pewaris
dalam hal harta kekayaannya berdasarkan titel umum (Algemene titel)
karena terjadinya perpindahan demi hukum atas harta kekayaan pewaris kepada Ahli
Waris tanpa levering (Psl. 833 ayat 1 BW).

•Hak “Heridetatis Petitio” adalah hak ahli waris untuk menuntut diserahkan setiap barang
warisan kpdnya bila barang tsb dikuasai orang lain (Psl. 834 BW).

•Hak Waris : Hak Milik bersama yang terikat (karena diberikan oleh UU)
Merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri sebagai Boedel (aktiva & pasiva)
(Pasal 528, pasal 834, Pasal 1066 BW)


Hak untuk menuntut pembagian waris (Pasal 1066 BW)
Hak untuk berfikir dalam menerima warisan (Pasal 1023 BW)
Hak untuk menolak warisan (Pasal 1057 BW)
SKHW Golongan Penduduk Indonesia

Pasal 111 PMA no 3/1997 :
- WNI penduduk asli : - Surat Keterangan Ahli Waris yang dibuat Ahli Waris
dengan disaksikan oleh 2 orang saksi &
dikuatkan oleh lurah dan camat
Berdasarkan hukum Waris Adat
- Penetapan Pengadilan Agama
Berdasarkan Hukum Waris Islam

- WNI keturunan : - Surat Keterangan Hak Mewaris


yang dibuat oleh Notaris
berdasarkan hukum waris KUHPerdata
(S 1917 No. 129 jo S 1924 No. 557)
Tionghoa
Orang Belanda : Pasal 131 jo Pasal 163 IS
& Eropa Lainnya

- WNI keturunan : Surat Keterangan Waris dari BHP


Timur Asing Lainnya Bedasarkan hukum waris negara asal
apabila ada wasiat, maka berdasarkan KUHPerdata
PEWARISAN
Syarat Pewarisan :
1. Ada Pewaris yang Meninggal
Pasal 830 BW
2. Ada Harta Kekayaan (Warisan ) yg ditinggal
Kekayaan (aktiva & pasiva) pewaris
3. Ada Ahli Waris
- “harus ada” (telah lahir – masih hidup)
pada saat meninggalnya pewaris
Pasal 836, Pasal 899 BW
- Mempunyai hub.darah atau hub.perkawinan
Pasal 832 BW
Ahli Waris
1. Ahli Waris Ab intestat berdasarkan UU
(Psl.832 BW)
2. Ahli Waris Testamenter berdasarkan Wasiat
Penunjukkan Ahli Waris (Erfstelling)
(Psl.954, Psl.955, Psl. 876, Psl. 899, BW)

Pewarisan berdasarkan wasiat didahulukan


daripada Pewarisan berdasarkan UU
(Pasal 874 BW)
Ahli Waris Ab Intestaato (AW Ab Int)
Syarat (Pasal 832 BW) :
1. Keluarga Sedarah (Pasal 852 BW)
- Karena haknya sendiri (uit eigen hoofde)
Pasal 852, 853, 854, 855, 856, 857, 858,859,860,861 BW
- Karena penggantian tempat (by Plaats vervulling)
Pasal 841, 842, 844, 845 BW
orang yg diganti hrs meninggal lebih dulu dari pewaris
orang yang mengganti harus keturunan sah
2. Suami atau Isteri (Pasal 852 a & 852 b BW)
GOLONGAN AHLI WARIS
Golongan 1 : - Suami/Istri hidup terlama;
(Psl 852, - Anak atau Keturunannya.
852 a, 852 b)
Golongan 2 : - Orang Tua (ayah dan ibu)
(Psl 854, 855, - Saudara atau keturunannya
856, 857, 859)
Golongan 3 : Kakek, Nenek, dst
(Psl 853 BW) (dari garis ayah dan garis ibu)

Golongan 4 : Paman, Bibi atau keturunannya


(Psl 858, 861 BW) (dari garis ayah dan garis ibu)
AHLI WARIS GOL. 1
 Keturunan Sah : - Anak Sah (Psl 852 ayat 2 BW)
- Anak yg disahkan (Psl 277 BW)
- Anak yg diadopsi (S 1917 : 129)
Anak Luar Kawin diluar Ahli Waris Gol.1 (Psl 862 BW)
 Hub. Perkawinan Sah: Suami atau Isteri (Psl 852 a BW)
Hak bagian warisnya sama dengan anaknya
Bila tidak mempunyai anak, maka seluruh warisan jatuh
ke suami atau isteri
Kedudukan suami atau isteri selaku Ahli Waris
tidak ada penggantian tempat
 Suami atau Isteri pada Perkawinan Kedua (Psl 852 a BW)
Hak bagian warisnya = hak bagian terkecil anak dari Perkwn. I
namun tdk lebih dari ¼ Warisan
AW GOL 1 Suami / istri yang hidup terlama
anak dan keturunannya

¼
P A

B C D

¼ ¼ E F

Keterangan : 1/8 1/8


P = pewaris
A = istri P
B, C, D = anak P
E & F = anak D
AHLI WARIS GOL. 2
Syarat (Psl 854 BW):
- Tidak Meninggalkan Keturunan maupun suami/isteri
 Mempunyai Ayah – Ibu dan Saudara atau Keturunannya
HAK BAGIAN
 Ayah (a) & Ibu (i) bersama saudara (s)
bila hanya ada a & i saja a = i = ½ (Psl 854 BW)
bila a + i bersama 1 s a = i = s = 1/3
bila a + i bersama 2 s a = i = s1 = s2 = ¼
bila a + i bersama 3 (lebih) s a=i=¼

sisanya 2/4 unt s dibagi rata


Lanjutan AHLI WARIS GOL. 2
HAK BAGIAN
 Ayah (a) atau Ibu (i) bersama saudara (s) (Pasal 855 BW)
bila ada a atau i bersama 1 s a/i = 1s = ½
bila ada a atau i bersama 2 s a/i = s1 = s2 = 1/3
bila ada a atau i bersama 3 s a/i = ¼
sisanya 3/4 untuk s dibagi rata
 Saudara tanpa Ayah dan Ibu (Psl 856 BW)
seluruh warisan jatuh ke saudara dengan Hak Bagian sama
 Saudara kandung dan saudara tiri (Pasal 857 BW)
maka : ½ untuk saudara dari garis Ayah dan
½ untuk saudara dari garis Ibu
1 bagian bila hanya ada satu garis a atau i saja
AW GOL 2 Orang Tua dan Saudara Kandung
Pasal 854 BW
¼ ¼
A B

P C D

¼ E F

1/8 1/8
Keterangan :
P = Pewaris
A&B = Orang tua P
C, D = Saudara P
E, F = Anak D
AW GOL 2 Orang Tua dan Saudara Kandung
Pasal 855 BW
1/4
A B

C P D E
F

¾ : 4 = 3/16 ¾ : 4 = 3/16 ¾ : 4 = 3/16


G H

Keterangan :
3/16 : 2 = 3/32 3/32
P = Pewaris
A&B = Orang tua P
C, D, E, F = Saudara P
G, H = Anak E
AHLI WARIS GOL. 3
Terdiri dari : Kakek – Nenek (Psl 853 BW)
Syarat : bila tidak ada AW Gol. 1 dan AW Gol 2
Warisan dibagi dalam 2 bagian (kloving )
Psl 850-851 BW, yaitu :
Garis Ayah dan Garis Ibu
HAK BAGIAN
½ bagian jatuh pada Garis Ayah
½ bagian jatuh pada garis Ibu
Bila tidak ada Garis Ayah atau Garis Ibu, maka
1 bagian jatuh pada Garis Ayah atau Garis Ibu
AW GOL 3 Kakek & Nenek (garis bapak & garis ibu)
(Pasal 853 BW)

¼ ¼ ½
C D E
kloving

A B

P
Keterangan :

P = Pewaris
A&B = Ayah & Ibu Pewaris
C, D = Kakek, Nenek P (dari garis Ayah)
E = Nenek P (Dari garis Ibu)
AHLI WARIS GOL. 4
Terdiri dari : Paman dan Bibi atau Keturunannya
(Psl. 858, Psl. 861 BW)
Warisan dibagi dalam 2 bagian (kloving) yaitu :
Garis Ayah dan Garis Ibu
HAK BAGIAN
½ bagian jatuh pada Garis Ayah
½ bagian jatuh pada garis Ibu
Bila tidak ada Garis Ayah atau Garis Ibu, maka
1 bagian jatuh pada Garis Ayah atau Garis Ibu
AW GOL 4 ½ ½
(Pasal 858 BW)
kloving

A B C

1/4 1/4 ½
P

Keterangan :
p = Pewaris
A, B = Saudara Ayah (Paman P)
C = Saudara ibu
AW GOL 3 & 4 1/2
(Pasal 853 & 858 BW) C

kloving

A B

1/4 1/4

Keterangan :
p = Pewaris
A, B = Saudara Ayah (Paman P)  Gol. 4
C = Kakek P (dari garis Ibu)  Gol. 3
AW GOL 4
Psl 861 BW
3 2 3
Variasi 1 2
A B
4 4
1
C D
5
5
E P F
6 6
H
G
7 7
I J
Keterangan :
P = Pewaris
A&B = Saudara Ayah & Ibu P
C, E,G = Keturunan saudara Ayah P s/d derajat ke 6
D,F,H = Keturunan saudara Ibu P s/d derajat ke 6
I&J = Bukan ahli waris gol. 4 karena derajat ke 7
MENGGANTI TEMPAT
Kelompok 1
Penggantian tempat dalam garis lurus kebawah [dari Gol. 1]
(keturunan Anak : Cucu, Cicit dst)
Psl 842 BW
Kelompok 2
Penggantian tempat dalam garis menyamping [dari Gol. 2]
Keturunan Saudara Pewaris : kemenakan
Psl 844 BW
Kelompok 3
Penggantian tempat dalam garis menyamping [dari Gol. 4]
keturunan Saudara Ayah & Ibu Pewaris (keturunan Paman & Bibi)
Pasal 845 BW
Penggantian tempat
P
Kelompok 1
Psl. 842
Penggantian dalam
garis lurus ke bawah A B

1/2

C D

1/4
P = Pewaris E F
A,B = anak P
C & D = anak B 1/8
E & F = anak C G H
G & H = anak F
B, C , F , H = meninggal terlebih dahulu dari P 1/8
Ahli waris P = A,D,E,G
Penggantian tempat

Kelompok 2
Psl. 844
Penggantian P A B C
keturunan saudara
1/3

D E F
P = Pewaris 1/3
A,B, C = saudara P 1/6
D = anak B
E&F = anak C
G = anak F G
B, C & F = meninggal terlebih dahulu dari P
Ahli waris P = A,D,E,G 1/6
Penggantian tempat

Kelompok 3
Psl. 845 3
Keturunan saudara 2
ayah dan ibu Pewaris A
1 4 4

P B C
P = Pewaris 5
A = saudara ayah P 5
B & C = anak A E
6
D = anak B
E = anak C D
F = anak E F
A,B,C & E = meninggal terlebih dahulu dari P
Ahli waris P = D
F bukan ahli waris P karena derajatnya lebih jauh dari D
Anak Luar Kawin
ALK = anak yang dibenihkan bukan dari suami/istri nya dan
diakui sah sebelum perkawinan (Psl. 862 BW)
bukan termasuk anak zinah / sumbang (Psl. 867 BW)

Bersama Gol. I 1/3 anak sah


Bersama Gol. II & III ½ warisan
Bersama Gol. IV ¾ warisan
(Psl 863 BW)

Bagian ALK = bagian kelompok


= di pisahkan lebih dulu , sisa dibagikan ke AW lain
(Pasal 864 BW)
= seluruhnya, jika tidak ada AW lain (Psl. 865 BW)
ALK meninggal lebih dulu anak keturunannya yg sah,
dapat mengganti tempat (866 BW)
dapat menuntut bagiannya sesuai
Psl. 863 & Psl 865 BW
Pewarisan Berdasarkan Wasiat
- Pewarisan berdasarkan UU baru berlaku
bila Pewaris tidak menetapkan lain dalam wasiat.
 Kehendak Pewaris yg ditetapkan dlm wasiat didahulukan dari
pada yang ditentukan berdasarkan UU (Pasal 874 BW)
Syarat Isinya Wasiat
- Pernyataan kehendak seorang (1 orang) Psl 930 BW
- Sehat jasmani-rohani (Ps. 895 ) dan sudah dewasa (Psl. 897 BW)
- Tentang Ketetapan atas warisannya (erfstelling / legaat) Psl 876
hanya dalam satu akta menimbulkan perikatan (Psl. 930 BW)
- Isinya tidak boleh :
- bertentangan dgn kesusilaan (Psl. 888 BW)
- menyebut alas hak yg palsu (Psl. 890 BW)
- melarang AW menggunakan hak berfikir (Psl. 1043 BW)
Bentuk Wasiat (Psl. 931 BW)
Surat Wasiat Olografis (Psl. 932 BW)
- Yang ditulis dan ditandatangani sendiri
- Diserahkan kepada Notaris untuk
disimpan dengan dibuat Akta Van depot
kekuatannya sama dengan wasiat umum (Psl. 933)
- Bisa dicabut dgn membuat Berita Acara (Psl. 934)
Surat Wasiat Umum (Psl. 938 , Psl 939 BW)
- Dibuat dihadapan Notaris
Surat Wasiat Rahasia (Psl. 940 BW)
- Wasiat dibuat sendiri kemudian diserahkan kpd
Notaris dalam keadaan tertutup/tersegel
- Notaris membuat Akta Pengalamatan / penjelasan
(Akta Supesrscriptie) dengan dihadiri oleh 4 Org saksi
Surat Wasiat Darurat (Psl. 946,947,948 BW)
Dalam keadaan perang, perjalanan laut, bencana alam
SYARAT PENERIMA WASIAT
- Pada saat pewasiat meninggal dunia :
penerima wasiat masih hidup ( Psl. 899 BW)
- Status penerima wasiat :
tidak dalam keadaan onwardeg (Psl. 912 BW)
• Mencoba membunuh pewaris
• Memalsukan, menggelapkan surat wasiat
• Dgn kekerasan mencegah pewaris mencabut/mengubah
surat wasiat
- Syarat Berlakunya wasiat : Sesudah Pewaris
Meninggal
- Syarat Waktu Dibuatnya : Pewaris masih hidup
- Syarat Bentuknya : Sesuatu yang tertulis dalam akta
yg bentuk & tata caranya sesuai UU
Legaat (Hibah Wasiat)
Pasal 957 BW

Penerima Hibah Wasiat ( legaataris)


bukan AW testamenter karena tidak mempunyai hak untuk
menggantikan pewaris.
sehingga tidak menanggung beban utang pewaris.

Legaat Batal
karena : - Benda tidak ada lagi (Ps. 999 BW)
- legataris meninggal lebih dulu (Ps. 899 BW)

Wasiat (erfstelling) gugur (Ps. 1001 BW)


bila : - AW testamenter menolak
- AW Testamenter tidak cakap/onwardig (Ps. 912 BW)
Legitime Portie (LP)
(Psl 913 & 921 BW)
Merupakan Hak bagian Mutlak terhadap warisan;
Atas tuntutan Ahli Waris legitimaris (Psl. 920 BW);
Harus didasarkan :
HP Komulatif = (harta yg telah dihibahkan + harta tersisa)
dikurangi hutang
Jumlah LP tsb dikurangi hibah yang pernah diterimanya

Cara Menilai Hibah


 Berdasarkan Keadaan benda pd saat Hibah dilakukan
 Harganya dihitung berdasarkan harga pada saat warisan
terbuka
Legitimaris

- Keluarga garis lurus (ke atas dan kebawah)


berhak atas LP (Psl. 913 BW)
- krn berkurangnya bagian mutlak setelah warisan terbuka
- Akibat adanya: - wasiat (legaat/erfstelling);
- Hibah;
- LP harus dituntut Legitimaris. (Psl. 920 BW)
- hak menuntut atas LPnya bersifat individual
(tidak harus bersama2 legitimaris lainnya)
Legitieme portie (LP)
 Orang yang dinyatakan onwaardig &
orang yang menolak warisan
kehilangan LP-nya.
 Ahli waris yang onterf (dikesampingkan pewaris)
tetap berhak atas LP-nya.
LP diadakan untuk melindungi ahli waris legitimaris
 Suami/istri kedua dst
tidak boleh dengan surat wasiat diberi hibah lebih besar
dibandingkan bagian anak sah dari perkawinan pertama.
Maksimum adalah ¼ dari harga peninggalan seluruhnya
( pasal 902 BW)
Besarnya LP

 ke bawah untuk anak sah: (Psl. 914 BW)


 satu anak LP = ½ bagian menurut UU.
 dua anak LP = 2/3 bagian menurut UU.
 tiga (lebih) anak LP = ¾ bagian menurut UU.

 Ke atas adalah (Psl 915 BW)


 selamanya = ½ x bagian masing2 menurut UU.

 Kebawah untuk anak luar kawin : (Psl. 916 BW)


 mewaris dgn Gol. I LP = ½ x hak bagian menurut UU
 mewaris dgn Gol II & III LP = ½ x (½ harta peninggalan)
 mewaris dgn Gol IV LP = ½ x (¾ harta peninggalan)
Bagian Bebas (Psl. 921 BW)
Bagian bebas = Harta peninggalan (HP) Komulatif
dikurangi LP
HP Komulatif = harta yg tersisa + harta yg dihibahkan
setelah dikurangi hutang2nya

Cara Memenuhi LP (Psl.924 BW)


 Diambil (dipotongkan) dari sisa Harta Peninggalan
 Jika tidak cukup,
dipotongkan dari pelaksanaan wasiat (dsr perbandingan)
 Jika tidak cukup,
dipotongkan dari hibah (dihitung dr hibah terakhir ke awal)

Anda mungkin juga menyukai