Anda di halaman 1dari 65

Fakultas Hukum Program Kenotariatan

Universitas Narotama Surabaya

HUKUM WARIS
MENURUT KUH PERDATA

Surabaya, 21 Maret 2023


Dr. Sri Wahyu Jatmiko, SH., MH
AHLI WARIS GOLONGAN III
PASAL 853 KUH PERDATA
Keluarga dalam garis lurus ke atas sesudah Bapak
dan Ibu : (Kakek, Nenek, b u yu t
( or ang t u a k ak e k d an ne ne k ) :
d an se t e r u sn ya d al am g ar i s l u r u s
k e at as)

C ar a P em b ag i an :
a. K lovi ng
b . M e nc ar i k e l u ar g a se d ar ah t e r d e k at d al am t i ap 2 g ar i s,
T i d ak ad a pen g g an t i an t em pat

Hukum Waris
AHLI WARIS GOLONGAN 3

Kakek–Nenek (Psl 853 BW) HAK BAGIAN


½ bagian jatuh pada Garis Ayah
Syarat : bila tidak ada AW ½ bagian jatuh pada garis Ibu
Gol. 1 dan Gol 2
Warisan dibagi dalam 2 bagian
Bila tidak ada Garis Ayah atau Garis Ibu,
(kloving) yaitu : maka 1 bagian jatuh pada Garis Ayah atau
Garis Ayah dan Garis Ibu Garis Ibu
KLOVING/ PEMBELAHAN WARISAN

Pasal 850 (1): Dengan tak mengurangi ketentuan-ketentuan, dalam pasal 854,
855 dan 859 (aw golongan II), tiap-tiap warisan yang mana, baik seluruhnya,
maupun untuk sebagian, terbuka atas kebahagiaan para keluarga sedarah
dalam garis lurus ke atas (gol III), atau dalam garis menyimpang (gol IV) harus
dibelah menjadi dua bagian yang sama, bagian-bagian mana yang satu adalah
untuk sekalian sanak saudara dalam garis si bapak, dan yang lain untuk sanak
saudara dalam garis ibu.

Pembelahan warisan menjadi dua bagian yang sama dan masing-masing


bagian dipandang seolah-olah sebagai warisan yang berdiri sendiri

Diterapkan pada Golongan 3 dan 4 (pasal 850, 851 KUHPerdata)


KLOVING/ PEMBELAHAN WARISAN

Pasal 850 (2):

Bagian-bagian warisan tersebut tak boleh beralih dari garis yang satu ke garis
yang lain, kecuali apabila dalam salah satu garis tiada seorang keluargapun, baik
keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas (gol III), maupun keponakan-
keponakan (gol IV).
KLOVING/ PEMBELAHAN WARISAN

Konsekuensi Kloving:
1. Terjadi penyimpangan terhadap berlakunya prinsip golongan dan
hubungan perderajatan.
2. Dimungkinkan orang berbeda golongan waris dapat mewaris bersama
(Gol III - Gol IV) asal berada pada garis yang berbeda.
3. Dimungkinkan orang berbeda derajat, dapat mewaris bersama, asal
berada pada garis yang berbeda.
AHLI WARIS GOLONGAN 3

(Pasal 853 BW)


Kakek & Nenek (garis bapak & garis ibu)

1/4 1/4
¼ ¼
C D E F

½ KLOVING ½
Keterangan : A B

P = Pewaris
A&B = Ayah & Ibu Pewaris P
C, D = Kakek, Nenek P (dari garis Ayah)
EF = Nenek P (Dari garis Ibu)
AHLI WARIS GOLONGAN 3

(Pasal 853 BW) Kakek & Nenek (garis bapak & garis ibu)

¼ ¼ ½
C D E

KLOVING
Keterangan : A B
P = Pewaris
A&B = Ayah & Ibu Pewaris
P
C, D = Kakek, Nenek P (dari garis Ayah)
E = Nenek P (Dari garis Ibu)
Ahli waris golongan III: Keluarga sedarah dalam garis ke atas
sesudah orang tua (kakek – nenek) dst ke atas pasal 853

G H
I J

C D E F

A B
C dan D = Kakek dan nenek dari garis ayah
E dan F = Kakek dan nenek dari garis Ibu P
1/2 1/2
G H I J
KLOVING
C D E F

A B

• C dan D = ahliwaris golongan III, derajat 2, garis Ayah


• G dan H = ahliwaris golongan III, derajat 3, garis ayah
• G dan H tertutup hak warisnya oleh C dan D, masing-masing mendapat 1/4
• E dan F = ahliwaris golongan III, derajat 2, garis ibu
• I dan J = ahliwaris golongan III, derajat 3, garis ibu
• I dan J tertutup hak warisnya oleh E dan F, masing-masing mendapat 1/4
Akibat penolakan warisan atau tidak patut menjadi ahli waris

Ada kemungkinan seorang saudara pewaris menolak warisan atau tidak patut
mewaris (onwaardig), maka keturunan saudara tidak dapat mewaris atas dasar
kedudukan sendiri apabila mash ada orang tua. Dengan kata lain orang tua menutup
keturunan saudara dalam pewarisan karena kedudukan sendiri.

Dasar yang digunakan ialah orang tua termasuk keluarga sedarah derajat 1,
sedangkan keturunan saudara termasuk keluarga sedarah derajat 3.

Dalam hal ini berlaku ketentuan derajat yang lebih dekat menutup derajat yang
lebih jauh.
A B

P C D

Skema 1 E F G
P meninggal dunia
meninggalkan keluarga sedarah terdiri atas 2 orang tua (A dan B) dan 2 saudara (C dan D).
C menolak warisan P.
Siapakah ahli waris P dan bagaimana pembagian warisannya?

Ahli waris P, adalah A, B, dan D masing-masing 1/3 bagian;


sedangkan E, F, dan G tertutup hak warisnya.
E, F, dan G tidak dapat mewaris atas dasar kedudukan sendiri karena merupakan keluarga
sedarah derajat 3 sehingga tertutup hak warisnya oleh A, B, dan D.
Apabila tidak ada orang tua dan semua saudara menolak warisan atau
tidak patut mewaris, maka para keturunan saudara terpanggil mewaris
atas dasar kedudukan sendiri.

Pembagian warisan dilakukan atas dasar kepala demi kepala atau


pembagian secara individual. Perhatikan skema di bawah
B
A
P C D E

F G H I J K
P meninggal dunia:

2 orang tua (A dan B) juga sudah meninggal dunia,


P meninggalkan 3 Saudara (C, D danE).
Semua menolak warisan termasuk orang yang tidak patut mewaris
maka F,G,H,I, J dan K terpanggil dalam kedudukannya sendiri,
mereka terpanggil kepala demi kepala, dan bagian masing-masing 1/6bagian
C D E F
Dua keluarga
A B

P
P meninggal dunia:

Tidak meninggalkan ahli waris golongan 1 dan golongan 2


Maka yang tampil mewaris adalah :
Ø kakek nenek garis ayah (C dan D) . dan
Ø kakek nenek garis ibu (E dan F).
AHLI WARIS GOLONGAN 4

Dua keluarga

C A B D E F

P
P meninggal dunia
tanpa meninggalkan ahli waris golongan 1, golongan 2, dan golongan 3.
Ahli waris yang ada adalah golongan 4,
Ø paman dari garis ayah (C) serta
Ø paman dan bibi dari garis ibu (D, E, dan F).
AKIBAT HUKUM PENERAPAN KLOVING
semua warisan untuk ahli waris golongan 3

C D E F

A B

P meninggal dinia
P
Tidak meninggalkan ahli waris golongan 1 dan golongan 2.
Maka tampil mewaris adalah
Ø kakek nenek garis ayah (C danD) dan
Ø kakek nenek garis ibu (E dan F).

Semuanya adalah ahli waris golongan 3.


sebagian warisan untuk ahli waris golongan 3 dan sebagian yang lain untuk
ahli waris golongan 4

C D
A B E F

P
P meninggal dunia
Tidak meninggalkan ahli waris golongan 1 dan ahli waris golongan 2.
Ø dari garis ayah ada kakek nenek (C dan D) yang merupakan ahli waris golongan 3.
Ø Dari garis ibu ada paman dan bibi (E dan F) yang merupakan ahli watis golongan 4.
AHLI WARIS GOLONGAN IV
Pasal 858 BW
Keluarga Pewaris dalam garis yang menyamping lainnya,
yaitu:
Saudara dari para ahli waris Golongan III beserta
keturunannya baik dari garis Bapak maupun dari garis Ibu
(Saudara kakek dan nenek Pewaris beserta keturunannya
dll).
Paman dan Bibi atau Keturunannya Warisan dibagi dalam 2
bagian (kloving) Garis Ayah dan Garis Ibu.

Hukum Waris
AHLI WARIS GOLONGAN 4

HAK BAGIAN
½ bagian jatuh pada Garis Ayah
½ bagian jatuh pada garis Ibu

Bila tidak ada Garis Ayah atau Garis Ibu,


maka 1 bagian jatuh pada Garis Ayah atau Garis Ibu
PEWARISAN GOLONGAN4

C A B D E F

P meninggal dunia: P

Tidak meninggalkan ahli waris golongan 1 dan golongan 2 dan golongan 3


Ahli waris Pyang ada adalah
Ø Seorang paman dari garis ayah (C) dan
Ø Tiga orang paman dan bibi dari garis ibu (D,E dan F)
AHLI WARIS GOLONGAN 4

(Pasal 858 BW)


½ ½
kloving

A B C

Keterangan : 1/4 1/4 ½


p = Pewaris P
A, B = Saudara Ayah (Paman P)
C = Saudara ibu
AHLI WARIS GOLONGAN 3 & 4

(Pasal 853 & 858 BW) 1/2


C

kloving

A B

1/4 1/4

Keterangan :
P
p = Pewaris
A, B = Saudara Ayah (Paman P) Gol. 4
C = Kakek P (dari garis Ibu) Gol. 3
AHLI WARIS GOLONGAN 4
Variasi 1 3 2 3
2
A B
4 4
1
C D
5
5
E P F
6 6
H
G Keterangan :
7 7
P = Pewaris
I A&B = Saudara Ayah & Ibu P J
C, E,G = Keturunan saudara Ayah P s/d derajat ke 6
D,F,H = Keturunan saudara Ibu P s/d derajat ke 6

I&J = Bukan ahli waris gol. 4 karena derajat ke 7


PENGGANTIAN TEMPAT

q Kelompok 1
Penggantian tempat dalam garis lurus kebawah [dari Gol. 1]
(keturunan Anak : Cucu, Cicit dst) - Psl 842 BW

q Kelompok 2
Penggantian tempat dalam garis menyimpang [dari Gol. 2]
Keturunan Saudara Pewaris : kemenakan - Psl 844 BW

q Kelompok 3
Penggantian tempat dalam garis menyamping [dari Gol. 4]
Keturunan Saudara Ayah & Ibu Pewaris (keturunan Paman & Bibi) -
Pasal 845 BW
PENGGANTIAN TEMPAT

P
Kelompok 1

Psl. 842
Penggantian dalam garis lurus ke bawah A B
P = Pewaris
A,B = anak P 1/2
C & D = anak B
E& F = anak C
C D
G & H = anak F
1/4
B, C , F , H = meninggal terlebih dahulu dari P
E F
Ahli waris P = A,D,E,G
1/8
G H

1/8
PENGGANTIAN TEMPAT

Kelompok 2
Psl. 844
P A B C
Penggantian
keturunan saudara
1/3
P = Pewaris
A,B, C = saudara P
D = anak B D E F
E&F = anak C
G = anak F 1/3
1/6
B, C & F = meninggal terlebih dahulu dari P
G
Ahli waris P = A,D,E,G

1/6
PENGGANTIAN TEMPAT

Kelompok 3 3
2
Psl. 845
Keturunan saudara A
ayah dan ibu Pewaris 1 4 4
P = Pewaris
A = saudara ayah P
B&C = anak A P B C
D = anak B 5
E = anak C 5
F = anak E E
6
A,B,C & E = meninggal terlebih dahulu dari P
D
Ahli waris P = D F

F bukan ahli waris P karena derajatnya lebih jauh dari D


ANAK LUAR KAWIN

anak yang dibenihkan bukan dari suami/istri nya dan diakui sah sebelum
perkawinan (Psl. 862 BW)

bukan termasuk
anak zinah /
sumbang
(Psl. 867 BW)
ANAK LUAR KAWIN

Bersama Gol. I 1/3 anak sah.


Bersama Gol. II & III ½ warisan
Bersama Gol. IV ¾ warisan
(Psl 863 BW)
= bagian kelompok
= di pisahkan lebih dulu , sisa dibagikan ke AW lain
Bagian ALK
(Pasal 864 BW)
= seluruhnya, jika tidak ada AW lain ( Psl.865 BW)

anak keturunannya yg sah,


ALK meninggal lebih dulu dapat mengganti tempat (866 BW) dapat
menuntut bagiannya
i Psl. 863 & Psl 865 BW
ALK MEWARIS BERSAMA GOLONGAN I

PASAL 863 AYAT (1)

A ....................
..........

P A
B C
X

P meninggal dunia,

meninggalkan anak luar kawin yang telah diakui dengan sah (X),
meninggalkan seorang Istri A, dan dua orang anak B dan C
bagaimana pembagian warisannya?
ANAK LUAR KAWIN MEWARIS
BERSAMA GOLONGAN I

Pasal 863 ayat (1)


Mewaris bersama keturunan yang sah atau suami atau istri, maka anak-anak luar
kawin mewaris 1/3 dari bagian yang sedianya ia dapat andai mereka anak sah;

Ahli waris Padalah X, A, B, dan C

Andai X anak sah, = 1/4, sebagai ALK bagiannya 1/3 × 1/4 = 1/12
Sisa warisan I - 1/12 = 11/12, bagian ini untuk A, B, dan C
Bagian A, B, dan C masing-masing ialah 1/3 x 11/12 = 11/36

Seandainya harta warisan P sebanyak Rp360 juta.


Bagian X = 1/12 X Rp 360 juta = Rp 30 juta.
Sisa warisan = Rp 360 juta - Rp 30 juta = Rp 330 juta.
Bagsan A, B, dan C masing-masing 1/3 × Rp 330 juta = Rp 110 juta.
ALK MEWARIS BERSAMA GOLONGAN I

Skema 2
Catatan:
Bagian anak luar kawin yang
A ....................
mewaris bersama dengan ahli
..........
..........

P A waris golongan 1 dihitung secara


individual.
B C
X Y
P meninggal dunia,
meninggalkan dua anak luar kawin yang telah diakui
dengan sah (X dan Y), meninggalkan seorang istri (A), dan dua orang anak (B dan C).
Bagaimana pembagian warisan di antara para ahli waris P?

Jawab:
Ahli waris Padalah X, Y, A, B, dan C
ANAK LUAR KAWIN MEWARIS
BERSAMA GOLONGAN I

Seandainya X dab Y adalah anak sah, maka hak bagiannya masing-masing ialah 1/5,
Sebagai anak luar kawin bagian X ialah 1/3 x 1/5 = 1/15.
Sebagai anak luar kawin bagian Y ialah 1/3 x 1/5 = 1/15.

Sisa warisan adalah 1 - 2/15 = 13/15, bagian ini untuk A, B, dan C.


Bagian A, B, dan C masing-masing adalah 1 /3 x 13/15 = 13/45.

Seandainya harta warisan P sejumlah Rp450 juta.


Bagian X adalah 1/15 x Rp 450 juta = Rp 30 juta.
Bagian Y adalah 1/15 x Rp 450 juta = Rp 30 juta.

Sisa warisan adalah Rp 450 juta - Rp 60 juta = Rp 390 juta


Bagian A, B dan C masing-masing adalah 1/3 x Rp 390 juta = Rp 130 juta.
ANAK LUAR KAWIN MEWARIS
BERSAMA GOLONGAN II atau III

Kalimat kedua dalam Pasal 863 Ayat (1) :


Jika si meninggal tak meninggalkan keturuman maupun suami atau isteri, akan tetapi meninggalkan keluarga
sedarah, dalam garis ke atas, atau pun saudara laki dan perempuan atau keturunan mereka,
maka mereka mewaris setengah dari warisan;

Ketentuan pasal di atas dapat diuraikan sebagai berikut.


1) Pewaris tidak meninggalkan ahli waris golongan 1;
2). Pewaris meninggalkan keluarga sedarah dalam garis ke atas: Artinya, keluarga sedarah dalam garis ke atas terdiri
atas orang tua, kakek nenek, orang tua kakek nenek, dan semua leluhur dalam garis lurus ke atas.
Orang tua adalah ahli waris golongan 2, sedangkan kakek nenek dan para leluhur ke atas ialah ahli waris
golongan 3; dan
3) ataupun saudara laki-laki dan perempuan serta para saudara ialah ahli waris golongan 2.
ANAK LUAR KAWIN MEWARIS
BERSAMA GOLONGAN II atau III

Dengan demikian, ketentuan di atas hendak mengatur hak waris anak luar
kawin dalam hal mewaris bersama dengan ahli waris golongan 2 atau ahli waris
golongan 3.

Besarnya hak bagian anak luar kawin yang mewaris bersama dengan ahli
waris golongan 2, ataupun mewaris bersama dengan ahli waris golongan 3
adalah sama, dalam hal ini bagian anak luar kawin sebanyak 1/2 warisan.
SKEMA 1 ANAK LUAR KAWIN BERSAMA AHLI
WARIS GOLONGAN 2

1/2 P meninggal dunia meninggalkan


keluarga sedarah terdiri atas
A B seorang anak luar kawin yang
telah diakui dengan sah (x), dua
Ahli waris .................... orang tua (A dan B), dan seorang
..........

P adalah p C saudara (C) Siapa ahli waris P dan


X, A, B, berapa hak bagian warisannya?
dan C

X
X mewaris bersama ahli waris golongan 2, maka bagian X sebanyak 1/2 warisan.
Sisa warisan adalah 1/2, dibagi di antara A, B, dan C.
Bagian A,B, dan C masing-masing ialah 1/3 x 1/2 = 1/6

Seandainya harta warisan P adalah Rp600 juta.


Bagian X adalah 1/2 x Rp 600 juta = Rp 300 juta.
Bagian A, B, dan C masing-masing adalah 1/3 * Rp 300 juta = Rp 100 juta.
SKEMA 2 : ANAK LUAR KAWIN BERSAMA AHLI
WARIS GOLONGAN 2

1/2 B
A
.................................
..........
..........

Ahli waris P adalah X, Y, A, B, dan C


p C
X dan Y mewaris bersama ahli waris
golongan 2, maka bagian X dan Y
X Y adalah 1/2 warisan.
Sisa warisan adalah 1/2 dibagi di
P meninggal dunia, antara A, B, dan C.
meninggalkan dua orang anak luar kawin yang telah Bagian A, B, dan C masing-masing
diakui dengan sah (X dan Y), dua orang tua (A dan B), adalah 1/3 x 1/2 = 1/6
dan seorang saudara (C). Apabila X dan Y dilakukan
Siapakah ahli waris P dan berapa hak bagian perhitungan secara kolektif
warisannya?
Seandainya harta warisan P sebesar Rp600 juta.
Bagian X dan Y adalah 1/2 x Rp 600 juta = Rp 300 juta.
Bagian X = 1/2 × Rp 300 juta = Rp 150 juta.
Bagian Y = 1/2 x Rp 300 juta = Rp 150 juta.
Bagian A, B, dan C masing-masing 1/3 x Rp 300 juta = Rp 100 juta

Apabila X dan Y dilakukan perhitungan secara individual

Seandainya X dan Y ialah anak sah, mereka mewaris seluruh warisan, X


mendapatkan 1/2 x Rp600 juta = Rp300 juta, dan Y mendapatkan 1/2 x Rp600 juta = Rp300 juta.
Bagian X sebagai anak luar kawin adalah 1/2 x Rp300 juta = Rp150 juta.
Bagian Y sebagai anak luar kawin adalah 1/2 x Rp300 juta = Rp150 juta.
Bagian A, B dan C masing-masing adalah 1/3 x Rp300 juta = Rp100 juta.
Kesimpulan:
Hasil akhir perhitungan bagian anak luar kawin secara kolektif dan
secara individual adalah sama, tetapi menggunakan perhitungan secara
kolektif, maka perhitungannya menjadi lebih praktis.
SKEMA 3. ANAK LUAR KAWIN BERSAMA AHLI
WARIS GOLONGAN 3

1/2
C D E F
P meninggal dunia
Ahli waris P tanpa meninggalkan
ialah X, Y D, E, A B
ahli waris golongan 1
dan F ................................. dan golongan 2.
..............

..............
P

X Y
A, B, dan C meninggal lebih dahulu dari P. P meninggalkan dua anak luat kawin (X dan Y) yang
telah diakui dengan sah dan tiga orang kakek nenek (D, E, dan F).
P meninggalkan harta warisan senilai Rp800 juta.
Siapakah ahli waris P dan bagaimana pembagian warisannya?
Pembagian warisan P sebagai berikut:

Apabila bagian X dan Y dihitung secara kolektif


X dan Y mendapat 1 /2 bagian x Rp800 juta = Rp400 juta
Bagian X adalah 1/2 x Rp400 juta = Rp200 juta
Bagian Y adalah 1/2 x Rp400 juta = Rp200 juta
Sisa warisan adalah Rp800 juta - Rp400 juta = Rp400 juta
Sisa warisan dikloving menjadi dua bagian yang sama, masing-masing senilai Rp200 juta.
Bagian D adalah Rp200 juta
Bagian E dan F masing-masing adalah 1/2 x Rp200 juta = Rp100 juta.
Seandainya X dan Y anak sah, mereka mewaris seluruh warisan, bagian X adalah
adalah Rp400 juta dan bagian Y adalah R400 juta.

Sebagai anak luar kawin, bagian X adalah 1/2 x Rp400 juta = Rp. 200 juta
Sebagai anak luar kawin, bagian Y adalah: 1/2 X Rp400 juta = Rp. 200 juta

Sisa Warisan adalah Rp800 juta - Rp400 juta = Rp400 juta


Sisa warisan di Kloving menjadi dua bagian yang sama, masing-2 senilai Rp200 juta.
Bagian D adalah Rp200 juta
Bagian E dan F masing-masing adalah 1/2 × Rp200 juta = Rp100 juta.
MEWARIS BERSAMA GOLONGAN 4

Bagian ALK = 3/4, sedangkan 1/4 bagian selebihnya menjadi bagian ahi waris golongan 4.

3/4

C D A B E
.................................
..............
..............

P
P meninggal dunia, dengan meninggalkan dua anak luar
kawin yang telah diakui dengan sah (X dan Y) dan
X Y meninggalkan tiga orang paman dan bibi (C, D, dan E).
A dan B telah meninggal lebih dahulu dari P.
Bagaimana pembagian warisannya
apabila P meninggalkan harta warisan senilai Rp800 juta?

Jawab:
Ahli waris P adalah X, Y, C, D, dan E Pembagian warisannya adalah
Apabila bagian X dan Y dihitung secara kolektif
X dan Y mewaris besama ahli waris golongan 4, maka bagian X dan Y
adalah 3/4 × Rp 800 juta = Rp 600 juta.
Bagian X adalah 1/2 x Rp 600 juta = Rp 300 juta
Bagian Y adalah 1/2 x Rp 600 juta = Rp 300 juta
Sisa warisan = Rp 800 juta - Rp 600 juta = Ro 200 juta
Sisa warisan dilakukan kloving, masing-masing senilai Rp 100 juta.
Bagian C = 1/2 × Rp 100 juta = Rp 50 juta
Bagian D = 1/2 × Rp 100 juta = Rp 50 juta
Bagian E = Rp 100 juta.

Apabila basian X dan Y dihitung secara individual


Seandainya X dan Y anak sah, mereka mewaris seluruh warisan, bagian X
adalah Rp 400 juta, dan bagian Y adalah Rp 400 juta.
Bagian X sebagai ALK = 3/4 x Rp 400 juta = Rp 300 juta
Bagian Y sebagai ALK = 3/4 x Rp 400 juta = Rp 300 juta

Sisa warisan = Rp 800 juta - Rp 600 juta = Rp 200 juta


Sisa warisan dilakukan kloving, masing-masing senilai Rp 100 juta.
Bagian C = 1/2 × Rp 100 juta = Rp 50 juta
Bagian D = 1/2 × Rp 100 juta = Rp 50 juta
Bagian E = Rp 100 juta.
ALK MEWARIS DENGAN GOLONGAN WARIS YANG
BERBEDA

Pasal 863 Ayat (2);


«Jika para waris yang sah dengan si meninggal bertalian dalam lain-lain perderajatan,
maka si yang terdekat derajatnya dalam garis yang satu, pun terhadap mereka yang
dalam garis yang lain, menentukan besarnya bagan yang harus diberikan kepada si anak
luar kawin".

Kata "dalam lain-lain perderajatan" dalam pasal di atas lebih tepat apabila dibaca sebagai
"lain-lain golongan ahli waris". Hal ini terjadi sebagai akibat dilakukannya kloving yang
memungkinkan terjadinya pewarisan bersama di antara ahli waris dengan golongan yang
berbeda, yaitu antara ahli waris golongan 3 dan golongan 4, sepanjang mereka berada
dalam garis yang berbeda. Dalam hal ini, yang dipakai sebagai dasar menentukan bagian
anak luar kawin adalah ahli waris golongan 3 sehingga bagian anak luar kawin,adalah
setengah warisan.
ALK MEWARIS DENGAN GOLONGAN WARIS YANG
BERBEDA

1/2 C D

E F A B G
.................................
..............

..............

P
X Y
P meninggal dunia

meninggalkan dua orang anak luar kawin yang telah diakui dengan sah (X dan Y) dan meninggalkan
keluarga sedarah sah (C, D, E, F, dan G). A dan B telah meninggal lebih dahulu dari P.
Siapa ahli waris p dan bagaimana pembagian warisannya
apabila P meninggalkan harta warisan senilai Rp800 juta?
Ahli waris P adalah X, Y, C, D, dan G
E dan F (ahli waris golongan 4) tertutup hak warisnya oleh C dan D (ahli waris golongan 3)

Pembagian warisan P adalah


X dan Y mewaris bersama dengan ahli waris golongan 3 dan ahli waris golongan 4, maka bagian X
dan Y adalah 1 /2 × Rp800 juta = Rp400 juta.
Bagian X adalah 1/2 x Rp400 juta = Rp200 juta
Bagian Y adalah 1/2 x Rp400 juta = Rp200 juta
Sisa warisan adalah Rp800 juta - Rp400 juta = R400 juta
Bagian sisa dilakukan kloving, masing-masing senilai Rp200 juta
Pembagian dalam garis ayah, C dan D masing-masing mendapat 1/2 x
Rp200 juta = Rp100 juta

Pembagian dalam garis ibu, G mendapat Rp200 juta


ANAK LUAR KAWIN SEBAGAI SATU-
SATUNYA AHLI WARIS

Apabila seseorang meninggal tanpa meninggalkan keluarga sedarah sah yang berhak
mewaris dan hanya meninggalkan sekalian ALK sebagai satu-satunya ahli waris, maka
sekalian ALK mewaris atas seluruh warisan (Pasal 865).

A B
.................................
..............
..............

P C
X Y
P meninggal dunia,
dengan meninggalkan dua orang anak luar kawin yang telah diakui dengan sah
dan tidak meninggalkan keluarga sedarah sah yang berhak mewaris.
Maka para anak luar kawin mewaris seluruh warisan.
ANAK LUAR KAWIN SEBAGAI SATU-
SATUNYA AHLI WARIS

C D
.......................................
..............

..............
P

A B
X Y
P meninggal dunia
Meninggalkan dua orang anak sah (A dan B) dan dua orang anak luar kawin yang telah
diakui dengan sah (X dan Y).
A dan B ternyata menolak warisan P, sedangkan C dan D telah meninggal lebih dahulu
dari P. Maka X dan Y mewarisi seluruh harta warisan P
ALK DAN KELUARGA SEDARAH ORANG
TUANYA

apabila seorang pewaris meninggal tanpa meninggalkan keluarga sedarah sah yang berhak
mewaris, anak luar kawin berhak mewarisi bagian warisan tersebut dengan mengesampingkan
negara (Pasal 873 Ayat 1).

A B
.................................
..............
..............

P C
X Y
P meninggal, tanpa meninggalkan keluarga sedarah sah atau luar kawin yang berhak mewaris.
Sedangkan yang ada adalah (X dan Y) anak luar kawin dari saudaranya (C) yang telah diakui
dengan sah, dan C telah meninggal lebih dahulu dari P.
Dalam hal ini ahli waris P adalah X dan Y yang mewarisi seluruh harta warisan P.
PENGGANTIAN TEMPAT

Dalam hal seorang anak luar kawin meninggal lebih dahulu dari Pewaris, keturunan sah dari ALK
dapat menggantikan tempatnya (asal 866). Dengan demikian anak luar kawin dari anak luar
kawin tidak dapat bertindak sebagai ahli waris pengganti.

.................................

.................................
.............. P A
..............

.......

......
X B

X Y C D
P meninggal dengan meninggalkan seorang anak luar kawin yang telah diakui dengan sah (X), seorang istri (A), dan
seorang anak sah (B). Namun X telah meninggal lebih dahulu dari P dengan meninggalkan dua orang anak luar kawin
yang telah diakui dengan sah (Y dan Z) dan dua orang anak sah (C dan D).
Siapakah ahli waris P dan bagaimana pembagian warisannya apabila P meninggalkan harta warisan senilai Rp900 juta.
PENGGANTIAN TEMPAT

Ahli waris P ialah A, B, C, dan D C dan D mewaris atas dasar penggantian tempat menggantikan X.
Y dan Z sebagai anak luar kawin tidak dapat mewaris atas dasar penggantian tempat.

Pembagian warisan P adalah


Bagian C dan D adalah 1/3 × 1/3 (bagian seandainya X anak sah) × Rp 900 juta = Rp 90 juta.
Bagian C adalah 1/2 x Rp 90 juta = Rp 45 juta.
Bagian D adalah 1/2 x Rp 90 juta = Rp 45 juta.

Sisa warisan adalah Rp 900 juta - Rp 90 juta = Rp 810 juta.


Bagian A adalah 1/2 x Rp 810 juta = Rp 405 juta.
Bagian B adalah 1/2 x Rp 810 juta = R 405 juta.
HAK WARIS PASIF ANAK LUAR KAWIN

Siapa yang akan menjadi ahli waris apabila seorang anak luar kawin meninggal?

a. Istri atau suami dan anak-anak


Apabila scorang anak luar kawin meninggal dengan meninggalkan istri atau suami dan anak-anak sah,
maka merekalah yang pertama kali terpanggil untuk mewaris sebagai ahli waris.

.................................
X Y
.......

......
.......
P A

B C
P adalah ALK dari X dan Y. P telah meninggal dengan meninggalkan seorang istri (A) dan dua orang anak (B
dan C). Dalam hal ini ahli waris P (anak luar kawin) adalah A, B, dan C.
Pembagiannya ialah sebagaimana pembagian warisan di antara ahli waris golongan 1.
HAK WARIS PASIF ANAK LUAR KAWIN

Orang tua si anak luar kawin


Pasal 870 : jika ALK n meninggal dengan tidak meninggalkan keturunan dan suami atau istri, maka
yang berhak tampil sebagai ahli waris adalah ayah atau ibu yang mengakui atau untuk mereka berdua
masing-masing setengah bagian apabila keduanya telah mengakuinya.

Dengan demikian, apabila


.................................
seorang luar kawin meninggal
X A
.......
dengan tidak meninggalkan
ahli waris golongan 1, maka
P B yang berhak mewaris adalah
orang tua anak luar kawin
C D
P ALK meninggal tanpa meninggalkan istri dan anak, maka ahli waris P adalah X dan A, (ayah
dan ibu ALK). B, C, dan D tidak berhak mewaris karena tidak ada hubungan hukum dengan P.
HAK WARIS PASIF ANAK LUAR KAWIN

..........................................

.......
.......

.......
A B

X Y P C D

P (anak luar kawin) meninggal tapa meninggalkan istri dan anak.

Ahli waris P ialah A untuk seluruh warisan.


Sedangkan B, C, dan D tidak berhak mewaris karena tidak ada hubungan hukum dengan P.

Selanjutnya, X dan Y (sesama anak luar kawin) juga tidak berhak mewaris karena tidak ada
hubungan hukum dengan P.
KETURUNAN SAH ORANG TUA YANG MENGAKUI
ANAK LUAR KAWIN

Pasal 871 Ayat (1) :


"Jika seorang anak luar kawin meninggal dunia dengan tak meninggalkan keturunan,
maupun suami atau istri;
sedangkan kedua orang tuanya telah meninggal lebih dahulu, maka, barang-barang yang
dulu diwarisnya dari orang tua itu, jika masih ada dalam ujudnya, harus pulang kembali
pada keturunan yang sah dari bapak atau ibunya;
hal yang demikian itu berlaku juga terhadap hak-hak si meninggal untuk menuntut kembali
sesuatu, jika ini telah dijualnya dan uangnya belum dibayar".

Pasal 871 Ayat (2) :


"Adapun barang-barang lainnya akan diwaris oleh saudara-saudaranya laki-laki atau
perempuan, atau para keturunan mereka yang sah"
Pewarisan yang diatur dalam Pasal 871 dibedakan dalam dua hal, ialah dari segi ahli waris
penerima harta warisan dan asal usul barang warisan.
1) dari segi ahli waris dibedakan antara keturunan sah orang tua, dan para keturunan luar
kawin dari orang tua; dan
2) dari segi barang warisan dibedakan antara barang yang berasal dari orang tua, dan
barang-barang pribadi anak luar kawin atau pewaris.

Akibat pembedaan dua hal di atas, maka pembagian warisannya dilakukan dengan cara
berikut.
1) barang-barang dari harta warisan yang berasal dari orang tua anak luar kawin, menjadi
hak para keturunan sah orang tuanya; dan
2) barang-barang lainnya dari harta warisan, menjadi hak para keturunan luar kawin dari
orang tuanya atau sesama anak luar kawin.
HAK WARIS PASIF ANAK LUAR KAWIN

..........................................

.......
.......

.......
A B

X Y P C D
P (anak luar kawin) meninggal tanpa meninggalkan istri dan anak.
Kedua orang tuanya juga telah meninggal lebih dahulu. Sedangkan keluarga yang masih hidup
terdiri dua orang anak sah, dari ayah (C dan D) dan dua orang ALK dari ayah (X dan Y).

Pembagian warisan P adalah


1) Barang warisan yang berasal dari A diwarisi oleh C dan D.
2) Barang-barang lainnya diwaris oleh X dan Y.
Misalnya, harta warisan P berupa sebidang tanah dan rumah yang berasal dari A senilai Rp500 juta,
sedangkan barang-barang warisan lainnya berupa tiga bidang tanah senilai Rp750 juta dan dua buah
mobil senilai Rp450 juta.

Pembagian warisan P sebagai berikut:

1) Sebidang tanah dan rumah yang berasal dari A diwaris oleh C dan D, masing-2 atas 1/2 bagian;
2) Tiga bidang tanah dan dua buah mobil diwaris oleh X dan Y, masing-2 untuk 1/2 bagian.

Catatan:
1. Pembagian warisan berdasar Pasal 871 dapat dilaksanakan sepenuhnya, apabila kedua hal yang
disebutkan dalam pasal tersebut terpenuhi. Ahli warisnya terdiri dari dua kelompok ahliwaris, dan
barang warisan juga terdiri dari dua kelompok.
2. Apabila ahli warisnya hanya terdiri dari satu kelompok, maka mereka mewarisi seluruh warisan.
3. Apabila barang warisan hanya terdiri dari satu kelompok, maka hanya satu kelompok ahli waris yang
berhak mewaris.
KELUARGA SEDARAH YANG LAIN

Pasal 873 ayat (2) menyebutkan bahwa "Jika anak luar kawin tadi meninggal dunia dengan
tak meninggalkan keturunan, maupun suami atau isteri yang hidup terlama, maupun pula
bapak atau ibu, maupun akhirnya saudara-saudara laki atau perempuan atau keturunan
mereka, maka warisannya adalah dengan mengesampingkan negara untuk diwaris oleh
para keluarga sedarah yang terdekat dari Bapak atau Ibunya yang telah mengakui dia, ..."

Apabila semua ahli waris yang sudah disebutkan pada uraian di atas, huruf a, huruf b, dan
huruf c tidak ada yang bethak mewaris, maka para keluarga sedarah orang tua yang lain
berhak mewarisi harta warisan anak luar kawin dengan mengesampingkan negara.

Pembagian warisan di antara mereka dengan mendasarkan pada prinsip pewarisan biasa
(Ayat 3).
Maksudnya dengan menggunakan prinsip golongan dan prinsip hubungan perderajatan.
P (ALK) meninggal tanpa
B C meninggalkan istri dan anak,
kedua orang tua telah
........................
meninggal, tidak ada pula para
.............. A D
keturunan orang tua, dan
saudara sesama ALK
P
Dengan mengesampingkan negara, keluarga sedarah dari orang tua berhak mewarisi harta warisan ALK
tersebut berdasarkan pewarisan yang biasa. Pada contoh diatas , ahli waris P adalah B dan C, seperti halnya
dalam pewarisan di antara ahli waris golongan 3. Adapun D tidak mewaris karena tertutup oleh B dan C,
Karena D adalah ahli waris golongan 4.
P (ALK) meninggal, tanpa
meninggalkan istri dan
anak Sedangkan kedua
B C orang tua yang telah
............................. mengakui sebagai ALK

..............
telah meninggal. Yang ada
E F A D ialah B, C dan D orang tua
dan saudara A, seria E
saudara F.
P
Siapakah ahli waris P dan bagaimana pembagian warisannya apabila P meninggalkan harta warisan senilai 500
juta?

Ahliwaris P adalah B, C dan E.


Pembagian warisan P sebagai berikut.
Harta warisan di kloving, masing-masing ialah Rp250 juta.
Pembagian warisan dalam garis: B dan C masing-2 mendapat 1/2 x Rp250 juta = Rp125 juta.
Pembagian warisan dalam garis ibu : E mendapat bagian Rp250 juta
“When you give joy to other people,
you get more joy in return. You should
give a good thought to happiness that
you can give out.”

Thank you
Wish you will be successfull
Dr. Sri Wahyu Jatmikowati, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai