KKPR 22092022
KKPR 22092022
setiap orang yang tidak menaati Rencana Tata Ruang yang hasil penilaian pelaksanaan hasil Pengawasan hasil audit tata
telah ditetapkan yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang ketentuan Kesesuaian Kegiatan Penataan Ruang ruang
dilakukan berdasarkan Pemanfaatan Ruang
tidak memiliki kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang
3
SIMPLIFIKASI/ HARMONISASI REGULASI DAN PERIZINAN
8.451 peraturan
Saat ini terdapat
Infrastruktur: Belum memadai,
pusat dan 15.965 peraturan daerah Penghambat yang paling mengikat
utamanya konektivitas
SEBELUM UU CK SESUDAH UU CK
• Pelaksanaan kegiatan usaha saat 1. Mengubah konsepsi kegiatan usaha dari berbasis izin (license approach)
ini menggunakan pendekatan izin menjadi penerapan standar dan berbasis risiko (Risk- Based
(license approach) dimana seluruh Approach/RBA).
kegiatan usaha harus memiliki izin. 2. Izin hanya untuk kegiatan usaha yang memiliki risiko tinggi terhadap:
• Belum tersedia standar yang kesehatan (health), keselamatan (safety), dan lingkungan (environment)
ditetapkan Pemerintah serta kegiatan pengelolaan sumber daya alam.
untuk melakukan suatu
3. Kegiatan usaha dengan risiko rendah hanya mendatarkan, sedangkan
usaha.
kegiatan usaha dengan risiko menengah menggunakan standar.
• Contoh perizinan sektor:
• Migas memerlukan 373 izin. 4. Izin Lokasi tidak diperlukan dengan Penggunaan Peta Digital RDTR.
• Pembangkit Tenaga Listrik (IPP) 5. Penerapan standar untuk Izin Lingkungan dan AMDAL hanya untuk kegiatan
memerlukan 29 izin. usaha yang risiko tinggi (dengan penyederhanaan prosedur dan
memperpendek waktu penyelesaian).
6. Penerapan standar untuk mendirikan bangunan dan penilaian
kelayakan bangunan (IMB & SLF).
7. Penilaian standar (comply) dilakukan oleh profesi bersertifikat.
8. Pemerintah melalukan pengawasan dan inspeksi yang ketat atas kegiatan
usaha dengan resiko tinggi.
PENYEDERHANAAN PERIZINAN BERUSAHA
UU No.11 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja KKPR berfungsi sebagai salah satu perizinan
dalam rangka peningkatakan ekosistem dasar yang perlu diperoleh sebelum pelaku
investasi dan kegiatan berusaha
usaha dapat melanjutkan proses perizinan
berusaha. KKPR menilai kesesuaian rencana
Penerapan Perizinan Penyederhanaan Persyaratan kegiatan pemanfaatan ruang dengan rencana
Berusaha Berbasis Risiko Dasar Perizinan Berusaha tata ruang yang berlaku.
(PP No.5 Tahun 2021) (UU No.21 Tahun 2021)
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
diselenggarakan diselenggarakan
melalui melalui Mendapat fasilitas khusus, yaitu melalui self
declaration bahwa kegiatannya sudah sesuai
Sistem Online Single Kesesuaian Kegiatan dengan tata ruang.
Submission (OSS) Pemanfaatan Ruang Pelaku usaha non-UMKM
(KKPR) KKPR diatur melalui 3 skema:
Wajib digunakan oleh:
§ Pelaku usaha, Seluruh kegiatan 1. Konfirmasi KKPR à di wilayah yang sudah
§ Kementerian/Lembaga, Pemanfaatan Ruang memiliki RDTR yang terintegrasi dengan
§ Pemerintah Daerah, harus memiliki KKPR OSS.
§ Administrator Kawasan sebagai instrument 2. Persetujuan KKPR à di wilayah yang belum
Ekonomi Khusus (KEK), pengganti izin lokasi memiliki RDTR, penilainnya dengan
§ Badan Pengusahaan pasca berlakunya mempertimbangkan produk-produk RTR
Kawasan Perdagangan UUCK. menggunakan asas hierarki dan
Bebas Pelabuhan Bebas komplementer.
(KPBPB). 3. Rekomendasi KKPR à kegiatan yang
bersifat strategis nasional namun belum
termuat di RTR manapun.
PERBANDINGAN PERIZINAN BERUSAHA
Permohonan
HGB berasal
dari Tanah
Syarat
Dokumen
Permohonan
Hak Pengelolaan
Di Atas Tanah
“ Penerbitan PKKPR
Dilakukan Dengan
Memperhatikan
Negara Perizinan:
Negara Kajian Tata Ruang
Pasal 88 ayat (1) KKPR Pasal 33 huruf c Dan Pertimbangan
huruf c
Teknis Pertanahan
“
PERSETUJUAN KKPR NONBERUSAHA
(Pasal 24 Permen MenATR/KBPN No 13 Tahun 2021)
KKPR untuk kegiatan nonberusaha meliputi:
a. Kegiatan Pemanfaatan Ruang Untuk Rumah Tinggal Pribadi, Tempat Peribadatan,
Yayasan Sosial, Yayasan Keagamaan, Yayasan Pendidikan, Atau Yayasan Kemanusiaan;
b. Kegiatan Pemanfaatan Ruang Yang Tidak Bersifat Strategis Nasional Yang Dibiayai Oleh
APBN atau APBD; dan
c. Kegiatan Pemanfaatan Ruang Yang Merupakan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Dan
Lingkungan Yang Dibiayai Dari Perseroan Terbatas atau Corporate Social Responsibility
(CSR).
(Pasal 32 Permen MenATR/KBPN No 13 Tahun 2021)
Penerbitan PKKPR memperhatikan hasil kajian Tata Ruang dan pertimbangan teknis pertanahan