Disusun Oleh :
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah
untuk menyelesaikan makalah ini yaitu, dosen pembimbing kami Bapak Ns.
telah memberikan bantuannya hingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini. Dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh
penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
adanya tumpang tindih antara tugas dokter dan perawat masih sering terjadi
karena tidak adanya kejelasan tentang peran, fungsi dan kewenangannya. Hal
miliki.
Keperawatan baru disahkan pada tahun 2014. Hal ini mengakibatkan kita
kita sulit memasuki dan mendapat pengakuan dari negara lain, sementara para
perawat dari luar negeri akan mudah masuk ke negara kita. Belum lagi sejak
salah satu profesi dari 8 profesi yang akan terkena dampak paling besar dari
Program MEA ini. Tentu saja hal ini akan menimbulkan dampak yang besar
dimana tenaga keperawatan di Indonesia di khawatirkan tidak dapat bersaing
Practice Acts) sejak puluhan tahun yang lalu. Mereka siap untuk melindungi
masyarakatnya dan lebih lebih lagi siap untuk menghadapi globalisasi perawat
terampil.
BAB II
PEMBAHASAN
seorang perawat.
melakukan praktik profesi perawat yaitu Surat Ijin Kerja (SIK) bila bekerja
di dalam suatu institusi dan Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP) bila bekerja
Kesehatan.
pemerintah
2. Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
STR
praktik keperawatan
praktik mandiri
praktik mandiri.
1. Euthanasia
2. Malpraktik Keperawatan
kerusakan (damage).
3. Abortus
mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya telah mencapai lebih
dan karsinoma serviks. Keputusan ini ditentukan oleh tim ahli yang
psikolog.
4. Transplantasi Organ
organ atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik (pasal 1
jika hal tersebut didunakan untuk kegiatan komersial tentu saja akan
etik keperawatan.
BAB III
STUDI KASUS
pihak lain, termasuk pasien dalam hal menerima pelayanan kesehatan dan
hidupnya.
Rumah Sakit Islam, Bogor. Kasus permohonan euthanasia ini diajukan oleh
Panca Satrya Hasan Kusumo selaku suami dari pasien Ny. Agian Isna Nauli
Siregar (33 tahun) yang menderita kerusakan saraf permanen di otak besar
kanan dan kiri, otak kecil kanan dan kiri, batang saraf dan pusat saraf di otak
merasa kasihan melihat penderitaan yang dialami oleh sang istri dimana
kondisi kesehatan sang istri sudah tidak bisa pulih lagi. Hal inilah yang
suntik mati kepada dokter yang menangani istrinya agar penderitaan sang
oleh dokter.
mendapat suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Disini dokter akan
diketahui olehnya bahwa pasien akan tersiksa oleh penyakit yang dideritanya
Namun masalah yang akan timbul yaitu apakah pasien yang mengalami
sakit yang berat dengan segala rasa sakit itu harus dibiarkan kesakitan terus
kematiannya.
Februari 2014, yaitu seorang pasien datang berobat ke salah satu rumah
tangan kiri pasien, tetapi hal tersebut malah menyebabkan tangan pasien
dari bayi bernama Evan yang baru lahir satu malam di Rumah Sakit
Fatmawati, Jakarta Selatan pada 19 Maret 2013 yang lalu. Evan mengalami
merupakan bayi yang baru lahir secara prematur, tetapi perawat memberikan
Kedua contoh kasus di atas melanggar ketentuan Pasal 30, 35, dan 38
cara yang paling sering digunakan untuk mengakhiri kehamilan yang tidak
menggunakan jamu seduh pelancar haid selama satu minggu.4 Akibat dari
Kasus lainnya terjadi pada awal bulan Januari 2016 di daerah Medan,
D. Transplantasi Organ
Pada umumnya transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia
pendonor organ, kedekatan sifat dasar kondisi kesehatan fisik dan kelayakan
harapan memiliki kesamaan golongan darah dan kesamaan dalam sifat dan
kemanusiaan.
transplantasi ginjal pertamakali dilakukan oleh Dr. Joseph Murray dan Dr.
meninggal (in articulo mortis), akan tetapi 1/3 biasanya pada saat pendonor
hidup, dan pendonor ini dapat melanjutkan kehidupannya hanya dengan satu
ginjal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(SIP).
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31675/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=DF6B8F64E6090DAB930310DC21F51B18?sequence=4
diakses pada jumat 8 september 2017 pukul 13.06
Kartono Muhammad, Tekhnologi Kedokteran Dan Tantangannya Terhadap Biotika. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. 1992. Hal 105.)
(https://mustafatanjong.blogspot.co.id/2016/06/makalah-aspek-legal-keperawatan.html)
(diunduh 11 September 2017 pukul 21.00)
(http://azizahfifi1.blogspot.co.id/2014/10/makalah-aspek-legal-keperawatan.html)
(diunduh 11 September 2017 pukul 22.08)
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&id=100208&ftyp=poto
ngan&potongan=S1-2016-334406-introduction.pdf
http://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/jm/article/download/45/34/
https://media.neliti.com/media/publications/34295-ID-tinjauan-yuridis-terhadap-
malpraktik-yang-dilakukan-oleh-perawat-pada-rumah-saki.pdf
https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2013/03/Contoh-NA-Transplantasi-Organ-
Manusia.pdf