Anda di halaman 1dari 24

Kebijakan dalam kebidanan

Dosen : Ibu Restu Khoiriah,S.Tr.Keb.,M.Keb


KELOMPOK 3
(Beserta Job Desk)
Pembuat Makalah Notulen Moderator Dan Operator
 Lina Hartati o Vivi Sumarni  Ati
 Irawaty Silvana

Persentasi
Pencari Materi
 Novi Rizky Umbara
 Anisah
 Sinta Tristianur
 Fitria Dewi S
 Satria
 Septianti Anggraeni

Penjawab Pertanyaan
Pembuat PPT  Astri Nur Fadilah
• Tuti Alawiyah  Rizky Amaliah
 Merry Kristin
 Indah Riandini
Politik Dalam Asuhan Kebidanan

Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa


Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa
Yunani, politika, yang berhubungan dengan negara, dengan
akar katanya (polites – warga negara) dan (polis – negara kota).
Definisi Bidan menurut Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) tahun 2016, Bidan
adalah seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan bidan yang diakui pemerintah
dan organisasi profesi di wilayah negara
Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk

Pengertian diregister, sertifikasi, dan secara sah


mendapat lisensi untuk menjalankan

Kebidanan
praktik bidan
Pengertian politik kesehatan

Politik kesehatan adalah kebijakan negara di bidang kesehatan. Yakni


kebijakan publik yang didasari oleh hak yang paling fundamental, yaitu sehat
merupakan hak warga negara. Sehingga dalam pengambilan keputusan politik
khususnya kesehatan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat sebaliknya
politik juga dipengaruhi oleh kesehatan dimana jika derajat kesehatan masyarakat
meningkat maka akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat.
Masalah politik dan Kesehatan
Para ahli Kesehatan masyarakat selalu memandang Kesehatan adalah
utama dan satu satunya cara dalam mencapai kesejahteraan,Kesehatan ibu dan anak
adalah prioritas,ketimpangan kaya dan miskin adalah sumber masalah Kesehatan,
kebiijakan dan politik Kesehatan harus berbasis bukti dan pencegahan penyakita
adalah yang utama. Sayangnya para pemimpin politik tidak memandang sama
dalam melihat masalah Kesehatan, keputusan politik di dasari popularitas dan
prioritas pembangunan lebih kepada yang terlihat cepat di mata masyarakat.
Undang-undang nomor 4 tahun 2019 tentang kebidanan

BAB 1 Ketentuan Umum : Pasal 1-3

BAB II Pendidikan kebidanan : Pasal 4-20

BAB III Registrasi dan izin praktek : Pasal 21-30

BAB IV Bidan warga Negara Republik Indonesia lulusan luar negeri : Pasal 31-33

BAB V Bidan Warga Negara Asing : Pasal 34-40

BAB VI Praktek Kebidanan : Pasal 41-59

BAB VII Hak dan Kewajiban : Pasal 60-64

BAB VIII Organisasi Profesi : Pasal 65-67

BAB IX Pendayagunaaan Bidan : Pasal 68

BAB X Pembinaan dan Pengawasan : Pasal 69-70

BAB XI Ketentuan Peralihan : Pasal 71-77

BAB XII Ketentuan Penutup : Pasal 78-80


Framework Aspek Legal dan Regulasi Kebidanan

 Pengertian Legal berasal dari


Bahasa belanda yaitu legal yang
artinya sah menurut undang
undang. Menurut KBBI legal
artinya sesuai dengan peraturan
perundang undangan atau
hukum.

 Pengertian Regulasi kebidanan


adalah pencatatan resmi
terhadap bidan yang telah
memiliki Sertifikat Kompetensi
atau Sertifikat Profesi dan telah
mempunyai kualifikasi tertentu
lain serta mempunyai
pengakuan secara hukum untuk
menjalankan Praktik kebidanan.
Hak dan Kewajiban bidan

Pada umumnya hak dan kewajiban bidan merupakan


hubungan timbal balik dalamkehidupan sosial. Hak adalah sesuatu
yang berhak di miliki setiap individu atas tindakannya sedangkan
kewajiban adalah segala sesuatu yang harus di laksanakan untuk
mendapatkan haknya secara layak.
Tanggung Jawab Bidan

 Tanggung Jawab dalam Praktek Kebidanan

 Tanggung Jawab Bidan terhadap Tugasnya

 Tanggung Jawab Bidan terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya

 Tanggung Jawab Bidan terhadap Profesi Lainnya

 Tanggung Jawab Bidan terhadap


Pemerintah
wewenang bidan tertuang dalam :

 Permenkes Nomor 5380/IX/1963 wewenang bidan terbatas pada pertolongan persalinan


normal secara mandiri, dengan didampingi tugas yang lain

 Kepmenkes Nomor
 Permenkes Nomor 623 Tahun 1989 369/Menkes/SK/III/2007/Tenta
wewenang bidan di bagi menjadi dua ng Standar profesi bidan.
yaitu wewenang umum dan khusus.
Pelaksanan dari Permenkes ini, bidan di
 Permenkes Nomor HK
wajibkan melaksanakan praktik
02.02/Menkes/149/2010
perorangan di bawah pengawasan dokter.
Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan
 Permenkes Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010
Legislasi Praktik Kebidanan
Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan
perangkat hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan seritfikasi (pengaturan
kompetensi),registrasi (penganturan kewenangan), dan lisensi (penganturan
penyelenggaraan kewenangan).
Pengertian profesi

 Berasal dari Bahasa latin “proffesio”  Suatu pekerjaan yang


yang mempunyai dua pengertian yaitu membutuhkan pengetahuan
janji/ikrar dan pekerjaan khusus dalam bidang ilmu,
melaksanakan cara cara dan
peraturan yang telah di sepakati
 Profesi adalah suatu bidang pekerjaaan anggota profesi itu ( Chin
yang di landasi Pendidikan keahlian Yakobus,1993)
(keterampilan,keguruan,dsb) tertentu
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Dalam menjalankan profesinya bidan wajib
memiliki :
 Kompetensi adalah kemampuan yang di miliki seseorang tenaga kesehatan
berdasarkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap professional untuk
dapat menjalankan praktiknya

 Kualifikasi melalui sertifikasi/standarisasi dan registrasi :Dalam menjalankan


praktik bidan, bidan harus kompeten yang di buktikan dengan sertifikat
kompetensi atau sertifikat profesi. Sertifikat tersebut diperoleh melalui proses
sertifikasi oleh perguruan tinggi dan pelaksaanaannya bekerja sama dengan
organisasi profesi, Lembaga pelatihan atau Lembaga sertifikasi yang
terakreditasi.

 Lisensi Praktik Kebidanan : Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan


oleh pemerintah atau yang berwenang berupa surat ijin praktik yang diberikan
kepada tenaga profesi yang teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Lisensi
adalah pemberian izin praktik sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan
yang telah ditetapkan (IBI).
Praktik kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan
bidan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus
menerus ditingkatkan mutunya melalui :

 Pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan

 Pengembangan ilmu dan tekhologi dalam


kebidanan

 Akreditasi
 Ujian Kompetensi

 Sertifikasi

 Lisensi
 Registrasi
Peran bidan dalam pelayanan kebidanan

1) Pemberi pelayanan kebidanan


2) Pengelola pelayanan kebidanan
3) Penyuluh dan konselor
4) Pendidik
5) Pembimbing
6) Fasilitator klinik
7) Penggerak peran serta masyarakat dan
pemberdayaan perempuan
8) Peneliti
Dalam UU No.4 tahun 2019, kebidanan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada
perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan,pasca
persalinan,nifas,bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah,Kesehatan
reproduksi perempuan dan KB.
Praktik kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan
oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan.
Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah rangkaian aktifitas


menyususn suatu kerangka yang akan menjadi wadah
bagi segenap kegiatan bekerjasama dengan jalan
membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus
dilakukan serta menetapkan dan Menyusun jalinan
hubungan kerja diantara satua organisasi atau para
pejabatnya.
Hak-hak reproduksi dan Kesehatan reproduksi:

 Kesehatan reproduksi,termasuk keluarga


berencana dan Kesehatan seksual.

 Menjamin kesukarelaan pelayanan keluarga


berencana yang berkualitas.

 Penurunan kesakitan dan kematian


maternal
 Pencegahan dan pengobatanpenyakit
menular seksual,HIV AIDS

 Remaja
Perbedaan MDGs dan SDGs
MDGs 2000-2015 SDGs 2015-2030

50 % 100%

 Target dan sasarannya adalah Target dan sasarannya adalah semua,


mengurangi separuh kemiskinan sepenuhnya dan tuntas
 Banyak negara telah  Mengakhiri kemiskinan
terlebihdahulu mencapainya  100% penduduk memiliki akte
kelahiran
 Memerlukan focus untuk merangkul
mereka yang terpinggir dan terjauh
MDGs dan hal-hal yang belum selesai

Target-target yang berpeluang gagal untuk dicapai itu diantaranya :


A. Penurunan AKI
B. Penurunan AKB
C. Penurunan angka AIDS/HIV
D. Cakupan air minum dan sanitasi
SDGs tidak lain adalah kelanjutan dari target MDGs
dalam hal bagaimana mewujudkan pembangunan manusia.
Keempat sasaran yang belum selesai itu tidak dapat
dilupakan dan diabaikan begitu saja, karena sasaran tersebut
juga termuat dalam beberapa tujuan dan sasaran SDGs.
 Goals no.2: Mengakhiri kelaparan,termasuk didalamnya
mengatasi gizi buruk
 Goals no.3 : Kesehatan untuksemua lapisan penduduk
 Goals no.6 :ketrsediaan air bersih dan sanitasi
DAFTAR PUSTAKA
Purwoastuti, TH.Endang .(2022). Konsep Kebidanan. Yogyakarta:
Pustakabaru.
Siwi wolyani, Elisabeth .(2023).Materi Ajar Lengkap Kebidanan
Komunitas. Yogyakarta: Pustaka Baru
Depkes.RI.Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.(1995).Konsep Kebidanan.
Jakarta
Estiwidani, Dwana.(2008).Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya
Soepardan, Suryani.(2008). Konsep Kebidanan. Bandung: Penerbit Buku
Kedokteran
Riyanti.(2019).Etikolegal dalam Praktik Kebidanan. Malang: Wineka
Media
Marimba, Hanum.(2008). Etika dan Kode Etik Profesi
Kebidanan.Yogyakarta: Mitra Cendekia Press
www.wikipedia.org
https://jurnal.unigal.ac.id

Anda mungkin juga menyukai