Anda di halaman 1dari 23

TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM

BERBAGAI TATANAN PELAYANAN


KESEHATAN, LINGKUNGAN PRAKTIS,
LEGISLASI

OLEH :
SILFINA INDRIANI, S.ST, M. KEB
Fungsi dan peran pelayanan bidan yaitu ada 4

O 1. pelaksana
O 2. pengelola
O 3. pendidik
O 4. peneliti
PENGERTIAN FISIK

perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada


tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik
(Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai
dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh,
pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ
seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai
beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah
pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya
adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga
strukturnya semakin sempurna meningkatkan
kemampuan kognitif
Psikososial
O Definisi Psikososial
James P. Chaplin (1968) mendefinisikan psikososial
sebagai sesuatu yang menyinggung relasi sosial yang
mencakup faktor-faktor psikologis. Masa remaja
merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan
manusia, yang mau atau tidak mau pasti dialami.
Pada masa ini, berlangsung proses-proses perubahan
secara biologis, juga perubahan psikologis yang
dipengaruhi berbagai faktor, termasuk oleh
masyarakat, teman sebaya, dan juga media massa.
ASPEK PENGKAJIAN
1. Aspek Fisik
Aspek fisik yang perlu dikaji dalam lingkup kesehatan wanita
sama dengan pengkajian yang dilakukan pada manusia dewasa,
antara lain :
O Kondisi fisik (tanda-tanda vital)
O Nutrisi
O Cairan dan elektrolit
O Higiene personal
O Istirahat – tidur
O Kasih sayang dan seks
O Aktualisasi diri
O Rasa aman dan nyaman
KOMPETENSI BIDAN

Kompetensi adalah kemampuan yang dilandasi


oleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan
praktik kebidanan pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan secara aman dan
bertanggungjawab sesuai dengan standar sebagai
syarat mampu oleh masyarakat
WEWENANG BIDAN

O Permenkes yang menyangkut wewenang


bidan selalu mengalami perubahan sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Permenkes tersebut dimulai dari:
O Permenkes No. 5380/IX/1963, wewenang
bidan terbatas pada pertolongan persalinan
normal secara mandiri, didampingi tugas lain.
O Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010
tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan,
kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:

O Pelayanan kesehatan ibu


O Pelayanan kesehatan anak
O Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana
HAK DAN KEWAJIBAN BIDAN

a. Hak
1) Bidan berhak mendapat perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.
2) Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan
standar profesi pada setia tingkat/ jenjang
pelayanan kesehatan.
3) Bidan berhak menolak keinginan pasien/ klien
dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan
perundangan, dank ode etik profesi.
4) Bidan berhak atas privasi dan menuntut
apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh
keluarga, maupun profesi lain.
5) Bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan diri baik melalui pendidikan
maupun pelatihan.
6) Bidan berhak atas kesempatan meningkatka
jenjang kair dan jabatan yang sesuai.
7) Bidan berhak mendapt kompensasi dan
kesejahteraan yang sesuai.
b. kewajiban bidan

1. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai


dengan hubungan hukum antara bidan tersebut dengan
rumah sakit dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
2. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan
sesuai dengan standar profesi dengan menghormati
hak hak pasien.
3. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada
dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian
sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien
untuk didampingi oleh suami atau keluarga.
5. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinannya.
ASPEK LEGAL DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN

Latar Belakang sistem legislasi tenaga bidan


Indonesia UUD 1945 upaya pembangunan
nasional yaitu pembangunan disegala bidang
guna kepentingan, keselamatan, kebahagiaan, &
kesejahteraan slrh rakyat indonesia scr terarah,
terpadu & berkesinambungan. UU No. 23 Th
1992 ttg Kesehatan Peningkatan SDM Visi
pembangunan kesehatan Indonesia sehat 2010.
Otonomi Bidan dalam Pelayanan Kebidanan
O Akuntabilitas bidan hal yang sangat penting
karena berhubungan dengan keselamatan jiwa
manusia
O Semua yang dilakukan bidan harus berbasis
kompetensi dan didasari suatu evidence based.
O Accountability diperkuat dengan satu landasan
hukum yang mengatur batas-batas wewenang
profesi yang bersangkutan
Peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan

1.Pendidikan dan pelatihan


2.Pengembangan ilmu dan tehnologi
3.Akreditasi
4.Sertifikasi
5.Registrasi
6.Uji Kompetensi
7.Lisensi
LEGISLASI

Legislasi Proses pembuatan UU /


penyempurnaan perangkat hukum yg
sudah ada mll serangkaian kegiatan
Sertifikasi, registrasi, lisensi Peran
Legislasi :
Menjamin perlindungan pd masyarakat
pengguna jasa profesi & profesi
sendiri.
Pemberian pelayanan profesional.
Tujuan Memberikan perlindungan kpd
masyarakat thd pelayanan yg telah
diberikan.
SERTIFIKASI

Dokumen penguasaan kompetensi tertentu mll


kegiatan pendidikan formal maupun non formal.
Tujuan Umum Melindungi masyarakat

pengguna jasa profesi Meningkatkan mutu pelayanan


Pemerataan & perluasan jangkauan pelayanan.
Tujuan Khusus Menyatakan
kemampuan pengetahuan, ketrampilan
dan perilaku( kompetensi) beserta
pendidikan tambahan Menetapkan
kualifikasi dan lingkup kompetensi
beserta pendidikan tambahan
Memenuhi syarat untuk mendapat
nomer registrasi

Ada 2 bentuk kelulusan, yaitu: Ijasah


diperoleh dari pendidikan formal
Sertifikat diperoleh dari pendidikan
formal, lembaga non formal yang
akreditasinya ditentukan oleh profesi
REGISTRASI
Sebuah proses dimana tenaga profesi harus
mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu
secara periodik
Proses pendaftaran,pendokumentasian dan
pengakuan terhadap bidan setelah dinyatakan
memenuhi minimal kompetensi inti atau standar
penampilan minimal yang ditetapkan shg scr fisik
dan mental mampu melaksanakan praktek profesi
Dengan terregistrasinyamaka mendapatkan hak
untuk minta ijin praktek, setelah memenuhi
beberapa persyaratan administrasi untuk lisensi
Lisensi

Lisensi adalah pemberian ijin praktek sebelum


diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah
ditetapkan.(IBI)

Tujuan lisensi

a) Memberikan kejelasan batas wewenang


b) Menetapkan sarana dan prasarana
c) Meyakinkan klien
Aplikasi Lisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk
SIPB (Surat Ijan Praktik Bidan). SIPB adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh Kemenkes RI kepada tenaga bidan yang
menjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki SIPB, yang diperoleh
dengan cara mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten atua Kota setempat dengan memenuhi persyaratan sebagai
beriku: fotokopi SIB yang masih berlaku, fotokopi ijasah bidan, surat
persetujuan atasan, surat keterangan sehat dari dokter, rekomendasi dari
organisasi profesi, pas foto.

Rekomendasi yang telah diberikan organisasi profesi setelah terlebih


dahulu dilakukan penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan,
kepatuhan terhadap kode etik serta kesanggupan melakukan praktik bidan.
TERIMA
KASIH😇

Anda mungkin juga menyukai