Anda di halaman 1dari 33

PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN

YANG TERKAIT DENGAN BIDANG FARMASI

KELOMPOK 3 :

SRI RISKA WAHYU SUSANA F201901055


MUH. PUTRA ZULFIKAR F201901085
ERISNA BAHARU F201901086
SITI NUR AISAH F201901087
ISMAYANTI F201901089
ARTIWI F201901092
RATNA NINGSIH F201901197
POKOK PEMBAHASAN

01 02 03 04
Undang-Undang Undang-Undang Undang-Undang Undang-Undang
kesehatan tenaga kesehatan praktek perlindungan
kedokteran konsumen
Undang-undang
Kesehatan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
Pengertian
Menurut Undang-Undang ( UU ) No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan,
yang selanjutnya disebut UU Kesehatan, pengertian kesehatan adalah
“keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan adalah
sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
Fasilitas pelayanan kesehatan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan (pasal 30)


a. Fasilitas pelayanan kesehatan, menurut jenis pelayanannya terdiri atas:
- Pelayanan kesehatan perseorangan
- Pelayanan kesehatan masyarakat.

b. Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

- Pelayanan kesehatan tingkat pertama


- Pelayanan kesehatan tingkat kedua; dan
- Pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
Fasilitas pelayanan kesehatan

c. Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan


oleh pihak Pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta.
d. Ketentuan persyaratan fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan oleh Pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Ketentuan perizinan fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dan ayat (3) ditetapkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah.
Undang-undang Tenaga
Kesehatan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
Pengertian
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
Kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
Pendidikan dibidang Kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya Kesehatan. (Pasal 1 ayat 1)
Pengadaan dan Pendayagunaan

Pengadaan dan pendayagunaan tenaga Kesehatan sebagaimana




dimaksud pada pasal 26 ayat (2) dilakukan dengan memperhatikan :
- Jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat;
- Jumlah sarana pelayanan kesehatan; dan
- Jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan beban kerja pelayanan kesehatan
yang ada.
Tujuan Undang-undang

a. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga Kesehatan


b. Mendayagunakan tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
c. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menerima penyelanggaraan
upaya Kesehatan
d. Mempertahankan dan meningkatkan mutu penyelanggaraan upaya Kesehatan yang
diberikan oleh tenaga Kesehatan
e. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan tenaga Kesehatan
Persyaratan STR Pada Tenaga Kesehatan

Persyaratan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2 meliputi :


(Pasal 44 ayat 3)

a. Memiliki ijazah Pendidikan pada bidang Kesehatan


b. Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
d. Memliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
Undang-undang Praktek
Kedokteran
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pengertian
Praktek kedokteran adalah rangkaian ketiga yang dilakukan oleh dokter dan dokter
gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. Praktek kedokteran
dilaksanakan berdasarkan pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat,
keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien.
(Pasal 1 ayat 1)
Tujuan Pengaturan Praktek Kedokteran

a. Memberikan perlindungan kepada pasien


b. Mempertahankan dan meingkatkan mutu pelayanan medis yang
diberikan oleh dokter dan dokter gigi
c. Memberikan kepastian hokum kepada masyarakat, dokter dan dokter
gigi
Konsil Kedokteran Indonesia
Konsil Kedokteran Indonesia merupakan suatu badan yang independen
yang akan menjalankan fungsi regulator, yang terkait dengan peningkatan
kemampuan dokter dan dokter gigi dalam pelaksanaan praktik
kedokteran.

Konsil kedokteran Indonesia mempunyai fungsi pengaturan,


pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang
menjalankan praktek kedokteran, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan medis. (Pasal 6)
Konsil kedokteran indonesia mempunyai tugas : (Pasal
7 ayat 1)

a. Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi


b. Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi
c. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggara praktik kedokteran
yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi
masing-masing.

Undang-undang Perlindungan
Konsumen
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Pengertian

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk member perlindungan kepada konsumen. (Pasal 1 ayat 1)

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. (Pasal 1 ayat 2)
Tujuan Perlindungan Konsumen

Perlindungan konsumen bertujuan : (Pasal 3)


a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri;
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau
jasa;
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan,
dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen
Tujuan Perlindungan Konsumen
d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggungjawab dalam berusaha;
f. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yangmenjamin
kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan,
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen
Hak dan Kewajiban
Konsumen
 Hak Konsumen : (Pasal 4)
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta
mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
Lanjutan…
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut;
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
Lanjutan…
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya;
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban Konsumen


 Kewajiban Konsumen : (Pasal 5)
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur
b. pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan
dan keselamatan;
c. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang
dan/atau jasa;
d. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
e. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut.
HASIL DISKUSI
PENANYA
Nama: Kristina Dewi Sartika
Nim:F201901056
Dari kelompok 5
Bertanya kepada kelompok 3

Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi


1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama
2. pelayanan kesehatan tingkat kedua
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga
Pertanyaannya yaitu berikan contoh bagaimana pelayanan tingkat pertama, kedua, dan ketiga

Jawab :
Nama : Sri Riska Wahyu Susana (F201901055) Kelompok 3
Menurut UU RI No. 36 tentang Kesehatan :
- Fasilitas kesehatan tingkat 1 contohnya tempat pertama yang didatangi untuk berobat, berupa klinik,
puskesmas atau dokter umum
HASIL DISKUSI
- Fasilitas kesehatan tingkat 2 contohnya tempat yang didatangi berdasarkan rujukan faskes tingkat 1 berupa
dokter spesialis
- Fasilitas kesehatan tingkat 3 contohnya tempat yang didatangi berdasarkan rujukan faskes tingkat 2 berupa
dokter spesialis sub - spesialis

PENANYA
Nama : Nurul Fitra Rahmadani
Nim : F201901095
Kelompok : 6
Pertanyaan untuk kelompok 3

Pertanyaan :
Pada pembahasan fasilitas pelayanan kesehatan, tolong jelaskan pelayanan kesehatan perseorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat itu bagaimana?
PENJAWAB
Nama : erisna Baharu
Nim : F201901086
Kelompok 3
HASIL DISKUSI
Jawaban :
( Menurut UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan)
Dijelaskan pada pasal 34 mengenai pelayanan kesehatan perseorangan yaitu :
(1) Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan harus memiliki kompetensi
manajemen kesehatan perseorangan yang dibutuhkan.
(2) Penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan dilarang
mempekerjakan tenaga kesehatan yang tidak memiliki
kualifikasi dan izin melakukan pekerjaan profesi.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Sedangkan untuk pelayanan masyarakat dijelaskan pada pasal 33 yaitu :


(1) Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat harus memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat yang dibutuhkan.
(2) Kompetensi manajemen kesehatan masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.
HASIL DISKUSI
Jawaban :
( Menurut UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan)
Dijelaskan pada pasal 34 mengenai pelayanan kesehatan perseorangan yaitu :
(1) Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan harus memiliki kompetensi
manajemen kesehatan perseorangan yang dibutuhkan.
(2) Penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan dilarang
mempekerjakan tenaga kesehatan yang tidak memiliki
kualifikasi dan izin melakukan pekerjaan profesi.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Sedangkan untuk pelayanan masyarakat dijelaskan pada pasal 33 yaitu :


(1) Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat harus memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat yang dibutuhkan.
(2) Kompetensi manajemen kesehatan masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.
HASIL DISKUSI
PENANYA
Nama : Nosa ismalawati
Nim : F201901080
Kelompok : 5
Pertanyaan untuk kelompok 3

Pertanyaan :
Penjelasan mengenai ayat (2) dan ayat (3) yang terkandung pada ketentuan persyaratan fasilitas pelayanan
kesehatan serta berikan contoh dari masing-masing dari ayat tersebut!

Jawab :
Sri Riska Wahyu Susana ( F201901055) Kelompok 3

Menurut UU RI No. 36 tahun 2009


Pasal 2 berbunyi Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
HASIL DISKUSI
pada ayat (1) meliputi:
a. pelayanan kesehatan tingkat pertama;
b. pelayanan kesehatan tingkat kedua; dan
c. pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
= - Fasilitas kesehatan tingkat 1 contohnya tempat pertama yang didatangi untuk berobat, berupa klinik,
puskesmas atau dokter umum
- Fasilitas kesehatan tingkat 2 contohnya tempat yang didatangi berdasarkan rujukan faskes tingkat 1 berupa
dokter spesialis
- Fasilitas kesehatan tingkat 3 contohnya tempat yang didatangi berdasarkan rujukan faskes tingkat 2 berupa
dokter spesialis sub - spesialis

Pasal 3 berbunyi :
Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh pihak Pemerintah,
pemerintah daerah, dan swasta.
Ayat 1 yang dimaksud :
Fasilitas pelayanan kesehatan, menurut jenis
HASIL DISKUSI

pelayanannya terdiri atas:


a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan
b. pelayanan kesehatan masyarakat.
= Jadi, Menurut UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan
Dijelaskan pada pasal 34 mengenai pelayanan kesehatan perseorangan yaitu :
(1) Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesehatan perseorangan harus memiliki kompetensi
manajemen kesehatan perseorangan yang dibutuhkan.
(2) Penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan dilarang
mempekerjakan tenaga kesehatan yang tidak memiliki
kualifikasi dan izin melakukan pekerjaan profesi.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
HASIL DISKUSI

Sedangkan untuk pelayanan masyarakat dijelaskan pada pasal 33 yaitu :


(1) Setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat harus memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat yang dibutuhkan.
(2) Kompetensi manajemen kesehatan masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai