kesehatan merupakan sumber daya kesehatan yang paling utama. Sebab dengan
tenaga kesehatan ini semua sumber daya kesehatan ynag lain seperti fasilitas pelayanan
kesehatan, pembekalan kesehatan serta teknologi dan produk teknologi dapat dikelola
diharapkan. Secara hukum tenaga kesehatan di Indonesia telah diatur tersendiri sejak 22
Juli 1963 ini masih menggunakan acuan hukum Undang-undang Kesehatan Tahun 1960.
maka Undang-Undang Pokok Kesehatan No.23 Tahun 60 sudah tidak berlaku lagi.
Sedangkan UU No.6 tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan masih berlaku, sambil
menunggu produk hukum yang baru yang mengacu pada UU No.23 Tahun 1992.
Akhirnya pada tahun 1996, keluarlah Peraturan Pemerintah atau PP No.32 Tahun 1996
tentang tenaga Kesehatan. Dalam Peraturan Pemerintah ini dijelaskan, bahwa tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
tenaga kesehatan, yang mempunyai bentangan yang sangat luas, baik dari segi latar
belakang pendidikannya maupun jenis pelayanan atau upaya kesehatan yang dilakukan.
a. Dokter
b. Dokter gigi
a. Perawat
b. Bidang
a. Apoteker
b. Analis
c. Asisten apoteker
a. Epidemiolog kesehatan
b. Entomolog kesehatan
c. Mikrobiolog kesehatan
d. Penyuluh kesehatan
e. Administrator Kesehatan
f. Sanitarian
a. Nutrision
b. Esisten
6. Tenaga keterapian fisik yang mencakup:
a. Fisioterapi
b. Akupasiterafis
c. Terapis wicara
a. Radiografer
b. Radioterafis
c. Teknisi Gizi
d. Teknisi elektromedis
e. Analis kesehatan
f. Refraksionis
g. Optisien
h. Otorik prostetek
i. Teknisi tranfusi
j. Perekam medis
Untuk menduduki tugas dan fungsi sesuai dengan jenis tenaga kesehatan seperti
telah disebutkan diatas, maka tenaga kesehatan harus mempunyai kemampuan atau
keterampilan sesuai dengan jenis dan kualifikasi tenaga kesehatan tersebut. Oleh sebab
itu, dalam Perturan Pemeragi intah No.32 Tahun 1996 diatur ketentuan sebagai berikut:
kesehatan yang dinyatakan dengan ijasah dari lembaga atau intitusi pendidikan
2. Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan upaya kesehatan setelah tenaga
3. Selain izin dari menteri, bagi tenaga medis dan tenaga kefarmasian lulusan dari
melayani masyarakat atau pasien harus didasarkan pada standar profesi. Oleh sebab itu
setiap jenis tenaga kesehatan yang melayani di berbagai sarana atau fasilitas kesehatan
harus mempunyai acuan bertindak (etika) profesi atau “Kode Etik Profesi” sebagai
standar profesi kesehatan ini harus dirumuskan oleh masing-masing organisasi atau
perkumpulan profesi. Misalnya, untuk standar atau etika dokter disusun oleh IDI (Ikatan
Dokter Indonesia), etika atau standar profesi bidan oleh IBI (Ikatan Bidan Indonesia),
etika atau standar profesi perawat oleh PPNI (Perkumpulan Perawat Nasional Indonesia),
dan seterusnya.
berkewajiban untuk:
d. akan dilakukan
3. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga kesehatan tersebut diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
negara.
Tenaga kesehatan juga merupakan salah satu faktor yang memiliki peran penting
“setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
Keseluruhan terkait dengan tanaga kesehatan baik dari proses rekruitmen hingga
pelayanan kesehatan.
pengawasan mutu tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
Untuk lebih memberikan jaminan dan kepastian hukum baik mengenai hak dan
masyarakat, maka tenaga kesehatan akan diatur tersendiri dalam Undang-Undang No.