Anda di halaman 1dari 7

HAK DAN KEWAJIBAN PETUGAS KESEHATAN

Dalam Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009 disebutkan bahwa tenaga

kesehatan merupakan sumber daya kesehatan yang paling utama. Sebab dengan

tenaga kesehatan ini semua sumber daya kesehatan ynag lain seperti fasilitas pelayanan

kesehatan, pembekalan kesehatan serta teknologi dan produk teknologi dapat dikelola

secara sinergis dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang

diharapkan. Secara hukum tenaga kesehatan di Indonesia telah diatur tersendiri sejak 22

Juli 1963 ini masih menggunakan acuan hukum Undang-undang Kesehatan Tahun 1960.

Tahun 1992 dengan keluarnya Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992,

maka Undang-Undang Pokok Kesehatan No.23 Tahun 60 sudah tidak berlaku lagi.

Sedangkan UU No.6 tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan masih berlaku, sambil

menunggu produk hukum yang baru yang mengacu pada UU No.23 Tahun 1992.

Akhirnya pada tahun 1996, keluarlah Peraturan Pemerintah atau PP No.32 Tahun 1996

tentang tenaga Kesehatan. Dalam Peraturan Pemerintah ini dijelaskan, bahwa tenaga

kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta

memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan

yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

A. Jenis Tenaga Kesehatan

Dalam Peraturan Pemerintah 32 Tahun 1996 dijelaskan adanya berbagai macam

tenaga kesehatan, yang mempunyai bentangan yang sangat luas, baik dari segi latar

belakang pendidikannya maupun jenis pelayanan atau upaya kesehatan yang dilakukan.

Jenis tenaga kesehatan berdasarkan UU ini meliputi : tenaga medis, tenaga


keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga Kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga

keterapian fisik, tenaga keteknisan medis.

1. Tenaga medis, mencakup:

a. Dokter

b. Dokter gigi

2. Tenaga Keperawatan, mencakup:

a. Perawat

b. Bidang

3. Tenaga Kefarmasian, mencakup:

a. Apoteker

b. Analis

c. Asisten apoteker

4. Tenaga Kesehatan masyarakat, mencakup:

a. Epidemiolog kesehatan

b. Entomolog kesehatan

c. Mikrobiolog kesehatan

d. Penyuluh kesehatan

e. Administrator Kesehatan

f. Sanitarian

5. Tenaga gizi, yang mencakup:

a. Nutrision

b. Esisten
6. Tenaga keterapian fisik yang mencakup:

a. Fisioterapi

b. Akupasiterafis

c. Terapis wicara

7. . Tenaga Keteknisan medis, yang mencakup:

a. Radiografer

b. Radioterafis

c. Teknisi Gizi

d. Teknisi elektromedis

e. Analis kesehatan

f. Refraksionis

g. Optisien

h. Otorik prostetek

i. Teknisi tranfusi

j. Perekam medis

B. Persyaratan Tenaga Kesehatan

Untuk menduduki tugas dan fungsi sesuai dengan jenis tenaga kesehatan seperti

telah disebutkan diatas, maka tenaga kesehatan harus mempunyai kemampuan atau

keterampilan sesuai dengan jenis dan kualifikasi tenaga kesehatan tersebut. Oleh sebab

itu, dalam Perturan Pemeragi intah No.32 Tahun 1996 diatur ketentuan sebagai berikut:

1. Tenaga kesehatan wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang

kesehatan yang dinyatakan dengan ijasah dari lembaga atau intitusi pendidikan
2. Tenaga kesehatan hanya dapat melakukan upaya kesehatan setelah tenaga

kesehatan yang bersangkutan memiliki izin dari menteri. Persyarakatan ini

dikecualikan bagi tenaga kesehatan masyarakat.

3. Selain izin dari menteri, bagi tenaga medis dan tenaga kefarmasian lulusan dari

lembga pendidikan luar negeri harus melakukan adaptasi terlebih dahulu di

fakultas atau lembaga pendidikan dokter negeri di Indonesia.

C. Standar Profesi Dan Perlindungan Hukum

Petugas kesehatan adalah petugas kesehatan yang profesional. Petugas

kesehatan yang profesional mendasarkan semua perilaku dan tindakannya dalam

melayani masyarakat atau pasien harus didasarkan pada standar profesi. Oleh sebab itu

setiap jenis tenaga kesehatan yang melayani di berbagai sarana atau fasilitas kesehatan

harus mempunyai acuan bertindak (etika) profesi atau “Kode Etik Profesi” sebagai

standar profesi kesehatan ini harus dirumuskan oleh masing-masing organisasi atau

perkumpulan profesi. Misalnya, untuk standar atau etika dokter disusun oleh IDI (Ikatan

Dokter Indonesia), etika atau standar profesi bidan oleh IBI (Ikatan Bidan Indonesia),

etika atau standar profesi perawat oleh PPNI (Perkumpulan Perawat Nasional Indonesia),

dan seterusnya.

Ketentuan tentang standar profesi petugas kesehatan ini dalam Peraturan

Pemerintah No.32 Tahun 1996 diatur sebagai berikut:

1. Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk

mematuhi standar profesi tenaga kesehatan.

2. Standar profesi tenaga kesehatan ini selanjutnya ditetapkan oleh Menteri.


3. Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya

berkewajiban untuk:

a. Menghormati hak pasien

b. Menjaga kerahasian identitas dan tata kesehatan pribadi pasien

c. Memberi informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang

d. akan dilakukan

e. Meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan

f. Membuat dan memelihara rekam medis.

D. Hak, Kewajiban, Dan Kewenangan

Tenaga kesehatan mempunyai hak, kewajiban dan kewenangan antara lain:

1. Mendapatkan imbalan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

sesuai dengan profesinya

2. Berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki.

3. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga kesehatan tersebut diatur dalam

Peraturan Pemerintah.

4. Untuk kepentingan hukum, tenaga kesehatan wajib melakukan pemeriksaan

kesehatan atas permintaan penegak hukum dengan biaya ditanggung oleh

negara.

5. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud tersebut didasarkan pada kompetensi dan

kewenangan sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.


E. Pengaturan Berkaitan Dengan Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan juga merupakan salah satu faktor yang memiliki peran penting

dalam pelaksanaan penyelenggaraan kesehatan. Tanpa adanya tenaga kesehatan,

mustahil penyelenggaraan kesehatan akan terlaksana. Dalam UU Kesehatan No.36

Tahun 2009 dimaksud sebagai tenaga kesehatan adalah :

“setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki

pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang

untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”.

Keseluruhan terkait dengan tanaga kesehatan baik dari proses rekruitmen hingga

penempatan dan pelaksanaan pekekrjaannya hingga pertanggungjawaban atas

pekerjaannya secara keseluruhan diatur diatur oleh pemerintah. UU Kesehatan No.36

Tahun 2009 mengatur tentang hal tersebut, yaitu :

1. Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan,

dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan

pelayanan kesehatan.

2. Ketentuan mengenai perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan

pengawasan mutu tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dalam Peraturan Pemerintah.

Untuk lebih memberikan jaminan dan kepastian hukum baik mengenai hak dan

tanggung jawab tenaga kesehatan maupun pertanggungjawabannya kepada

masyarakat, maka tenaga kesehatan akan diatur tersendiri dalam Undang-Undang No.

36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai